Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan


Menentukan tegangan permukaan cairan secara relative dengan air sebagai zat
pembanding dan menentukan pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap tegangan
permukaan cairan.

1.2. Dasar Teori


Menurut Glasstone (1961), tegangan permukaan merupakan besarnya gaya
yang bekerja tegak lurus per satuan panjang permukaan. Volume per unit molekul
dalam fase uap lebih kecil daripada fase cair, sehingga zat cair berusaha
memperkecil luas permukaan, yaitu dengan menarik molekul-molekul di
permukaan cairan lebih tertarik ke dalam cairan sehingga mengakibatkan
tegangan permukaan. Gaya yang terjadi pada permukaan uatu cairan yang
menghalangi ekspansi cairan tersebut, hal ini disebabkan oleh gaya-gaya Tarik-
menarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya yang dibentuk
diketahui pada kenaikan cairan biasa oada kapiler dan membentuk spheresis suatu
tetesan kecil cairan (Moechtar, 1990).
Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari tegangan muka, sebab gaya adhesif
antara dua fase cair yang membentuk antar muka lebih besar dari gaya adhesif
antara fase cair dan gas yang membentuk antar muka (Moechtar, 1990). Terdapat 4
metode untuk menentukan tegangan permukaan cairan, yaitu:
 Metode kenaikan kapiler (capillary-rise method ) : Metode ini diadasarkan
pada kenyataan bahwa kebanyakan cairan dalam pipa kapilermempunyai
permukaan lebih tinggi daripada permukaan di luar pipa. Metode ini
dilakukan dengancara membenamkan kapiler ke dalam larutan. Tinggi
dimana mencapai solusi di dalam kapiler berhubungan dengan tekanan
pada permukaan (Sukardjo, 2002).

1
 Metode cincin ( Du-Nouy method ): Metode ini merupakan metode
tradisional untuk menghitung tegangan permukaan. Metodecincin Du-
Nouy bisa digunakan untuk mengukur tegangan permukaan ataupun
tegangan antarmuka. Prinsip dari metode ini adalah gaya yang diperlukan
untuk memisahkan suatu cincin Pt,yang dimasukkan dalam cairan yang
diselidiki, dari permukaan cairan diukur. Gaya yangdiperlukan untuk
melepaskan cincin sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan
antarmuka dari cairan tersebut (Sukardjo, 2002).
 Metode tetes (drop-weight method ):Sebuah metode
untuk menentukan tegangan permukaan sebagai fungsi antarmuka. Cairan
darikonsentrasi tertentu akan dipompa ke dalam cairan yang lain dan
waktu yang berbeda saat tetesdihasilkan diukur (Daniels, 1956).
 Tekanan maksimal gelembung (bubble-pressure method): Sebuah metode
universal terutama cocok untuk memeriksa tekanan pada permukaan
atasinterval waktu panjang. Sebuah vertikal sepiring dikenal perimeter
terlampir untuk keseimbangan,dan memaksa karena pembasahan diukur
(Daniels, 1956)
Metode kapileritas merupakan metode dalama penentuan tegangan permukaan.
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam tabung kapileryang
dimasukkan sebagian ke dalam zat cair karena ada pengaruh adhesi dan kohesi.
Kohesi adalahgaya tarik-menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya kohesi
yang kuat pada permukaanmerupakan tegangan permukaan. Ketika gaya tarik-
menarik terjadi antar molekul yang berbedadisebut gaya adhesi. Gaya adhesi terjadi
antara molekul air dan dinding pada pipa kaca yangmenyebabkan kenaikan cairan
ke atas.
Menurut Sukardjo (2002), bila pipa kapiler dengan jari-jari r dimasukkan
dalam cairan yang membasahi gelas. Dengan membasahi dinding bagian dalam, zat
cair ini naik, kenaikan ini disebabkan oleh gaya akibat adanya tegangan permukaan.
Cairan akan naik sampai tinggi tertentu, sehingga terjadi keseimbangan gaya ke
atas dan ke bawah.

2
Gambar 1. Penetapan tegangan permukaan dengan kenaikan kapiler
Sumber: Sukarjdo (2002)
Apabila cairan sudut kontak antara cairan dan dinding tabung kurang dari 900,
cairan dikatakanmembasahi permukaan dan cairan akan membentuk miniskus
cekung (concave). Jika sudutnya 900 miniskus datar, jika sudut kontaknya lebih dari
900 maka akan membentuk miniskus cembung(convex). Jika gaya adhesi antara
cairan dan materi dinding kapiler dinding lebih lemah daripada kohesi cairan maka
cairan dalam pipa akan menarik diri dan menyebabkan permukaannyamelengkung
dan mempunyai tekanan tinggi dibagian bawah dan menyamakan tekanan
padakedalaman yang sama diseluruh bagian cairan. Hal ini mengakibatkan
penurunan kapiler (Atkins,1999).
F1= 2πr γ cosθ
Keterangan:
F1 = gaya ke atas
γ = tegangan permukaan
r = jari-jari kapiler
θ = sudut kontak
Pada keseimbangan, gaya ke atas dan ke bawah setara, sehingga :
2π.r.γ. cos θ = π.r
2.ρ.h.g → γ = (ρ.h.g.r) / 2 cos θ
Menurut Daniels (1956), untuk sebagian besar cairan, termasuk air, sudut
kontaknya sangat kecil, θ mendekati 0, cos θ = 1 sehingga
γ = ½ ρ.h.g.r

3
Dalam percobaan ini dilakukan dengan membandingkan cairan yang diketahui (air)
dengancairan yang tidak diketahui tegangan permukaannya (sirup).
γx= ( hx .ρx .γair) / (hair .ρair)
Keterangan:
hx = kenaikan zat x (mL)
ρx = berat jenis zat x (g/mL)
γx = tegangan permukaan zat x (dyne/cm)
γair = tegangan permukaan zat cair (dyne/cm)
hair = kenaikan air (mL)
ρair = berat jenis air (g/mL)

4
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1. Alat
 Pipa kapiler  Barometer
 Labu takar 100 mL  Jangka Sorong
 Gelas Beker 100 mL  Filler
 Termometer  Pipet tetes
 Pipet ukur 25 mL

2.1. Bahan
 Akuades
 Sirup Marjan hijau
 Sirup Siropen merah

2.3. Cara Kerja


2.3.1. Penentuan Tegangan Permukaan Zat Cair

Penentuan densitas masing-masing cairan dengan pikonometer

Pengisian 3 Beker gelas dengan @30 mL akuades

Pemasukkan pipa kapiler ke beker

Pengisian pipa kapiler dengan memutar filler (pastikan


pipa kapiler menyetuh dasar beker)

Pelepasan filler dari pipa

5
A

Pencatatan Permukaan kapiler dengan jangka sorong dan beker

Pengulangan 3x

Gambar 2. Skema Penentuan Tegangan Permukaan zat cair

2.3.2. Pengaruh Penambahan Zat Terlarut pada Tegangan Permukaan

Sirup Marjan hijau, Siropen merah

Pemasukkan 15,30,45,60 mL ke dalam Labu takar

Penambahan akuades hingga miniskus dan homogenkan

Pengisian masing-masing konsentrasi 3 Beker gelas dengan


@30 mL sampel

Pengisian tabung reaksi dengan 10 mL sampel

Pemasukkan pipa kapiler ke beker

Pengisian pipa kapiler dengan memutar filler


(pastikan pipa kapiler menyetuh dasar beker)

Pelepasan filler dari pipa

Pencatatan Permukaan kapiler dengan jangka sorong dan beker

6
A

Pengulangan 3x untuk masing-masing konsentrasi

Pembilasan pipa ke tabung reaksi berisi sampel berikutnya

Gambar 3. Skema pengaruh penentuan zat terlarut pada tegangan permukaan

7
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

T= 31OC P= 741 mmHg


3.1. Densitas Akuades dan Sirup (15%,30%, 45%, dan 60%) Dengan
Piknometer
3.1.1. Data Piknometer Sirup Marjan
Berat Berat 
Jenis Berat Zat
Piknometer Piknometer + 𝑔
Cairan (g) ( ൗ𝑚𝐿)
Kosong (g) zat (gr)
Akuades 15,9123 25,8010 9,8887 0,98887
Sirup
16,4672 26,6875 10,2203 1,0287
15%
Sirup
16,4518 27,0546 10,6028 1,0672
30%
Sirup
15,8509 27,3022 11,4513 1,1526
45%
Sirup
14,7991 26,8161 12,0170 1,2096
60%

3.1.2. Data Piknometer Sirup Siropen

Berat Berat 
Jenis Berat Zat
Piknometer Piknometer + 𝑔
Cairan (g) ( ൗ𝑚𝐿)
Kosong (g) zat (gr)
Akuades 15,9123 25,8010 9,8887 0,98887
Sirup
16,3219 26,6582 10,3363 1,0404
15%
Sirup
16,0157 27,1175 11,1018 1,1174
30%
Sirup
14,8397 26,6152 11,7755 1,1853
45%
Sirup
16,3176 28,5232 12,2056 1,2285
60%
Perhitungan:
31 − 30 𝑦 − 995,7
=
35 − 30 994,1 − 995,7
1 𝑦 − 995,7
=
5 −1,6
−1,6 = 5𝑦 − 4978,5

8
5𝑦 = 4976,9
𝑘𝑔ൗ
𝑦 = 995,38 𝑚3
𝑔
𝑦 (𝑎𝑖𝑟 ) = 0,99538 ൗ𝑐𝑚3

 akuades (densitas akuades pada sirup marjan dan siropen sama)


𝑚𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠
=
𝑣𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
9,8887 𝑔
= = 0,98887 ൗ𝑐𝑚3
10
Contoh perhitungan densitas sirup 15%:
  sirup 15% (Marjan)
𝑚𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15%
 = 𝑎𝑖𝑟 ×
𝑚𝑎𝑖𝑟
10,2303 𝑔
 = 0,99538 × = 1,0287 ൗ𝑐𝑚3
9,8887
  sirup 15% (Siropen)
𝑚𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15%
 = 𝑎𝑖𝑟 ×
𝑚𝑎𝑖𝑟
10,3363 𝑔
 = 0,99538 × = 1,0404 ൗ𝑐𝑚3
9,8887

3.2. Data Hasil Percobaan Tegangan Permukaan Dengan Sirup


3.2.1. Sirup Marjan
Tegangan
h Pipa kapiler Rata-rata h
Pengulangan h Beker (cm) permukaan
(cm) (cm)
(dyne/cm)
Akuades
1 5,440 3,314 2,126
2 5,150 3,272 1,878
3 4,521 3,246 1,275 . 071044
4 4,374 2,990 1,384
5 5,756 3,020 2,736

9
6 4,788 2,858 1,930
Rata-rata 5,0048 3,1166 1,8881
Sirup 15%
1 4,321 3,412 0,819
2 5,120 3,170 1,950
3 4,750 3,561 1,890
4 3,630 2,730 0,900 0,2241
5 2,990 2,910 1,080
6 4,766 2,972 1,794
Rata-rata 4,2628 3,1258 1,4055
Sirup 30%
1 3,291 3,171 0,120
2 4,706 3,370 1,336
3 4,644 3,432 1,212
4 3,364 3,820 0,544 0,3824
5 3,760 2,902 0,858
6 3,520 2,922 0,598
Rata-rata 3,8808 3,2695 0,7780
Sirup 45%
1 4,634 3,240 1,394
2 4,610 3,104 1,506
3 4,424 3,291 1,133
4 4,180 3,108 1,072 0,2905
5 4,180 2,960 1,242
6 4,202 2,948 1,158
Rata-rata 4,3716 3,1085 1,2458
Sirup 60%
1 4,628 3,320 1,308
2 5,210 3,492 1,718 0,3084
3 4,940 3,510 1,430

10
4 4,040 3,110 0,930
5 4,074 2,920 1,154
6 3,842 2,920 0,992
Rata-rata 4,4556 3,112 1,2553

Karena pada suhu 31oC tidak terdapat pada tabel densitas dan tegangan permukaan
air, maka dapat di lakukan interpolasi dengan data (Weast and Astle, 1982):
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾 suhu 30 oC = .08118 𝑐𝑚
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾 suhu 35 oC = .0705 𝑐𝑚

T= 31oC maka,
31 − 30 𝛾 − .07118
=
35 − 30 . 0705 − .07118
1 𝛾 − .07118
=
5 −6,8 × 10−4
−6,8 × 10−4 = 5𝛾 − .3559
. 35522 = 5𝛾
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 31°𝐶 = .071044 𝑐𝑚

Contoh perhitungan tegangan permukaan sirup marjan 15%:


𝑔
𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% 𝜌𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% ൗ𝑚𝐿 × ℎ𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% 𝑐𝑚 × 𝑔 𝑚ൗ𝑠 2
= 𝑔
𝛾𝑎𝑖𝑟 31°𝐶 𝜌𝑎𝑖𝑟 ൗ𝑚𝐿 × ℎ𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑚 × 𝑔 𝑚ൗ𝑠 2

𝜌𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% × ℎ𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ


𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% = × 𝛾𝑎𝑖𝑟 31°𝐶 𝑐𝑚
𝜌𝑎𝑖𝑟 × ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% × ℎ𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% = × 𝛾𝑎𝑖𝑟 31°𝐶 𝑐𝑚
𝜌𝑎𝑖𝑟 × ℎ𝑎𝑖𝑟
1,0287 × 4,2628
𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% = × .071044
0,98887 × 1,4055
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% = 0,1959 𝑐𝑚

11
3.2.2. Sirup Siropen
Tegangan
h Pipa kapiler Rata-rata h
Pengulangan h Beker (cm) permukaan
(cm) (cm)
(dyne/cm)
Akuades
1 4,216 2,852 1,364
2 4,158 2,720 1,438
3 4,540 3,360 1,180
4 4,400 2,612 1,788 . 071044
5 4,070 3,520 0,550
6 3,756 3,682 0,074
Rata-rata 4,190 3,1243 1,0656
Sirup 15%
1 5,006 3,296 1,710
2 5,128 3,296 1,832
3 4,149 3,810 0,330
4 4,030 2,880 1,150 0,2429
5 5,000 3,060 1,940
6 4,638 3,000 1,638
Rata-rata 4,6585 3,2236 1,4333
Sirup 30%
1 4,430 2,598 1,832
2 4,120 3,522 0,598
3 3,346 2,630 0,716
4 3,891 2,600 1,291 0,2544
5 4,008 2,490 1,518
6 3,958 2,420 1,538
Rata-rata 3,9588 2,2716 1,2488
Sirup 45%
1 3,472 2,510 0,962 0,2590

12
2 3,412 2,512 0,900
3 3,340 2,620 0,720
4 3,341 2,250 1,091
5 3,830 2,260 1,570
6 3,400 2,139 1,261
Rata-rata 3,3908 2,3818 1,0840
Sirup 60%
1 3,360 2,120 1,240
2 3,398 2,160 1,238
3 3,170 2,230 0,940
4 3,050 2,212 0,838 0,2583
5 3,390 2,518 0,872
6 4,560 2,648 1,912
Rata-rata 3,4880 2,9813 1,1733

Karena pada suhu 31oC tidak terdapat pada tabel densitas dan tegangan permukaan
air, maka dapat di lakukan interpolasi dengan data (Weast and Astle, 1982):
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾 suhu 30 oC = .08118 𝑐𝑚
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾 suhu 35 oC = .0705 𝑐𝑚

T= 31oC maka,
31 − 30 𝛾 − .07118
=
35 − 30 . 0705 − .07118
1 𝛾 − .07118
=
5 −6,8 × 10−4
−6,8 × 10−4 = 5𝛾 − .3559
. 35522 = 5𝛾
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 31°𝐶 = .071044 𝑐𝑚
Contoh perhitungan tegangan permukaan sirup siropen 15%:

13
𝑔
𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% 𝜌𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% ൗ𝑚𝐿 × ℎ𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% 𝑐𝑚 × 𝑔 𝑚ൗ𝑠 2
= 𝑔
𝛾𝑎𝑖𝑟 31°𝐶 𝜌𝑎𝑖𝑟 ൗ𝑚𝐿 × ℎ𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑚 × 𝑔 𝑚ൗ𝑠 2

𝜌𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% × ℎ𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ


𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% = × 𝛾𝑎𝑖𝑟 31°𝐶 𝑐𝑚
𝜌𝑎𝑖𝑟 × ℎ𝑎𝑖𝑟
𝜌𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% × ℎ𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% = × 𝛾𝑎𝑖𝑟 31°𝐶 𝑐𝑚
𝜌𝑎𝑖𝑟 × ℎ𝑎𝑖𝑟
1,0404 × 4,65
𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% = × .071044
0,98887 × 1,0656
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝛾𝑠𝑖𝑟𝑢𝑝 15% = 𝑐𝑚

14
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada percobaan tegangan permukaan diperlakukan dengan dua jenis sirup yang
berbeda. Sirup yang digunakan adalah sirup Marjan dan sirup Siropen. Pada
pengamatan secara visual dari kedua sirup tersebut terlihat kekentalan kedua sirup
berbeda. Sirup Siropen terlihat lebih kental dibanding dengan sirup Marjan. Diduga
gula yang terlarut lebih banyak terdapat pada sirup Siropen dibanding dengan sirup
Marjan. Hal tersebut diperkuat juga dengan pengujian densitas masing-masing
konsentrasi yang digunakan dari kedua bahan tersebut. Terlihat pada sirup Siropen
densitas yang didapatkan lebih besar dibanding dengan sirup Marjan. Karena,
semakin besar densitas maka, viskositasnya semakin besar juga. Hal tersebut
membuat gula lebih tinggi konsentrasinya di sirup Siropen dibanding sirup Marjan.
Pengukuran tegangan permukaan dilakukan dengan menggunakan pipa kapiler.
Pipa kapiler yang dimasukan kedalam media sirup dengan berbagai kosentrasi
disedot dengan filler, ketika filler dilepas cairan akan turun dengan ketinggian
tertentu. Pada saat sirup berada pada pipa kapiler dengan ketinggi tertentu terjadi
karena pengaruh gaya adhesi dan kohesi. Hal tersebut terjadi karena gaya yang
keseimbangan gaya di atas dan dibawa. Keseimbangan tersebut dipengaruhi
kosentrasi yang digunakan.
Pada penentuan tegangan permukaan kedua sirup dengan kosentrasi berbeda
dibandingkan dengan akuades. Pada hasil perhitungan sirup Marjan dengan
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
kosentrasi 15% sebesar 0,2241 𝑐𝑚 , 30% sebesar 0,3824 𝑐𝑚 , 45%
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
sebesar 0,2905 𝑐𝑚 , dan 60% sebesar 0,3084 𝑐𝑚 . Sedangkan pada
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
sirup Siropen kosentrasi 15% sebesar 0,2429 𝑐𝑚 , 30% sebesar 0,2590
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝑐𝑚, 45% sebesar 0,2590 𝑐𝑚, dan 60% sebesar 0,2583 𝑐𝑚.
Hasil perhitungan sirup Marjan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
sirup Marjan, maka tegangan permukaannya tidak seimbang. Awal tegangan

15
permukaan meningkat, setelah itu menurun sedangkan sirup Siropen semakin tinggi
kosentrasi tegangan permukaan besar tetapi pada kosentrasi 60% menurun.
Seharusnya semakin banyaknya molekul yang berada dalam akuades, sehingga
viskositas dalam larutan semakin tinggi pula. Sirup memiliki kandungan gula yang
sangat tinggi, dimana gula termasuk dalam golongan zat organik. Seperti yang
diketahui, keberadaan zat organik dalam suatu larutan akan merendahkan tegangan
permukaannya. Selain itu, Semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan –
muatan atau partikel-partikel dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini
menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan untuk memecahkan
permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat mempunyai gaya tarik
menarik antar partikel yang kuat (Marzuki, 2000). Semakin tinggi kosentrasi maka
semakin rendah tegangan permukaannya.
Perhitungan yang didapatkan kurang tepat jika disandingan dengan teori.
Kemungkinan kesalahan akibat praktikan kurang tepat membaca tinggi beker dan
tinggi pipa kapiler dengan jangka sorong, sehingga mendapatkan hasil yang kurang
tepat.

16
BAB 5
KESIMPULAN

𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
1. Tegangan permukaan akuades pada suhu 31oC sebesar . 071044 𝑐𝑚
2. Tegangan permukaan sangat dipengaruhi oleh konsentrasi zat, jenis zat, dan
densitas.
3. hasil perhitungan tegangan permukaan sirup Marjan dengan kosentrasi 15%
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
sebesar 0,2241 𝑐𝑚, 30% sebesar 0,3824 𝑐𝑚, 45% sebesar 0,2905
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
𝑐𝑚, dan 60% sebesar 0,3084 𝑐𝑚. Sedangkan pada sirup Siropen
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
kosentrasi 15% sebesar 0,2429 𝑐𝑚, 30% sebesar 0,2590 𝑐𝑚, 45%
𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ 𝑑𝑦𝑛𝑒ൗ
sebesar 0,2590 𝑐𝑚, dan 60% sebesar 0,2583 𝑐𝑚

17
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. W. 1999. Kimia Fisika jilid 1. Jakarta : Erlangga.


Daniels, F. & Robert A.A. 1955. Physical Chemistry. Japan : John Wiley & Son,
Inc.
Glasstone, S. 1961. Textbook of Physical Chemistry 2ed. New York:
D.Van Nostrand Company,Inc
Marzuki, I. 2010. Kimia dalam Keperawatan. Makassar: Pustaka As Salam.
Moechtar. 1990. Farmasi Fisika: Bagian Larutan dan Sistem Dispersi. Yogyakarta:
UGM Press.
Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Jakarta: PT Rineka Cipta
Weast, R.C., M.J. Astle., (ed). 1982-83. CRC Handbook of Physics and Chemistry,
63rd Edition. Florida: CRC Press.

18
LAMPIRAN

19
20

Anda mungkin juga menyukai