240210130017
IV.
Sampel yang
digunakan adalah fruktosa, maltosa, gluksa, dan sukrosa. Benedict adalah pereaksi
atau reagen yang terbuat dari natrium sitrat, natrium karbonat, dan kupri sulfat.
Eka Wahyuni
240210130017
terbentuk endapan berwarna hijau, kuning atau merah orange menunjukkan
adanya gula pereduksi. Perubahan warna menjadi merah kekuningan/orange
(glukosa dan fruktosa) menunjukkan kandungan Cu2O rendah, sedangkan
perubahan warna menjadi merah bata menunjukkan kandungan Cu2O yang tinggi.
Didapat hasil pengamatan sebagai berikut:
Reaksi yang terjadi pada pengujian benedict adalah sebagai berikut:
Sampel
1
Glukosa
2
Fruktosa
3
Sukrosa
4
Maltosa
5
Laktosa
(Sumber : Data TIP Kelas A1, 2014)
Perubahan
Warna
Merah bata
Merah bata
Merah bata
Merah bata
Merah bata
Endapan
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Eka Wahyuni
240210130017
Warna Akhir
Biru
Biru
Biru kehitaman
Kehitaman
Coklat kehitaman
Endapan
Ada, merah
Ada, merah
Ada, hitam
Ada
Ada
Berdasarkan data hasil pengamatan yang terlihat pada tabel di atas, didapat
hasil yang sesuai dengan teori yang ada yakni sampel glukosa dan fruktosa positif
menunjukkan adanya endapan merah bata. Namun pada sampel sukrosa, laktosa
dan maltose menunjukkan hasil negatif, dan sesuai teori yang ada ketiga sampel
tersebut dinyatakan termasuk kedalam disakarida. Oleh karena itu fruktosa dan
glukosa dapat dinyatakan termasuk ke dalam monosakarida.
3. Uji seliwanof
Eka Wahyuni
240210130017
Uji ini dilakukan untuk membedakan adanya ketosa pada monosakarida
atau disakarida dilihat dari perubahan warna larutan. Pereaksi Seliwanoff dibuat
dari campuran resorsinol dan HCl pekat, yang selanjutnya diencerkan dengan
aquades. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, gula tersebut adalah ketosa.
Sebaliknya jika gula mengandung gugus aldehida, gula adalah aldosa. Uji ini
didasarkan bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada
aldosa. Terbentuknya warna merah setelah sampel dicampurkan dan dipanaskan
menunjukkan adanya ketosa. Dan waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan yakni
hanya 60 detik.
Hasil dari pengamatan Uji Seliwanoff sebagai berikut:
Tabel 3. Uji Seliwanoff
Kelompo
Sampel
Warna awal
k
1
Glukosa
Bening
2
Fruktosa
Bening
3
Sukrosa
Bening
4
Maltosa
Bening
5
Laktosa
Bening kekuningan
(Sumber : Data TIP Kelas A1, 2014)
Warna akhir
Bening
Bening kekuningan
Bening
Bening
Bening kekuningan
Eka Wahyuni
240210130017
4. Uji Kemanisan Relatif Sakarida
namun setiap kelompk melakukan percobaan dengan kadar tapioka yang berbdea,
diantaranya 1%, 3%, 5%, 7% dan 10%. Hasil pengamatan yang didapat adalah
sebagai berikut:
Eka Wahyuni
240210130017
Tabel 5. Gelatinisasi
Sebelum dipanaskan
Kek Kek
Warna
eruh enta
an
lan
Setelah dipanaskan
Enda
pan
Kekent
alan
Endap
an
Bening +
+
+++
Bening +
+
+++
++
++
Bening +
++
++
+++
+++
++
Bening ++
++
+++
+++
++
+++
Bening +
+++
+++++
Kel
Sampel
Tepung
tapioka
1% 53
C
Putih
++
Tepung
tapioka
3% 62
C
Putih
+++
Tepung
tapioka
5% 61
C
Putih
+++
+++
Tepung
tapioka
7% 63
C
Putih
++++
Tepung
tapioka
10% 59
C
Putih
++++
Warna
Keker
uhan
Eka Wahyuni
240210130017
daya tarik menarik antar molekul pati dalam granula. Suhu dimana granula pati
pecah disebut suhu gelatinasi. Namun Menurut Matz (1984) suhu gelatinisasi
berkisar antara 58,8C - 70C. Hal ini tidak sesuai dengan suhu yang didapat dari
hasil pengamatan, mungkin hal ini dapat terjadi karena pengukuran suhu yang
tidak akurat.
berdifusi keluar granula inilah yang meningkatkan viskositas. Sifat fisik yang
terlihat setelah pemanasan dapat dilihat seperti yang didapat pada hasil
pengamatan praktikkan. Suhu pada gelatinasi bergantung pada konsentrasi dari
pati. Makin kental larutan pati maka tercapainya suhu yang diinginkan semakin
lambat dicapai.
Dari data di atas didapati pula bahwa tapioka 10 % lebih cepat bereaksi untuk
mencapai suhu gelatinisasi dibandingkan dengan tapioka 5 %. Seharusnya tapioka 5 %
bisa lebih cepat untuk bereaksi agar mencapai titik gelatinisasi dibandingkan dengan
tapioka 10 %, karena kandungan tapioka 5 % lebih sedikit mengandung pati sehingga
mudah untuk mencapai titik gelatinisasi.
Eka Wahyuni
240210130017
2
3
4
Maizena
Tepung ketan
Tepung pati
kentang
Tepung terigu
Granula Pati + KI
Eka Wahyuni
240210130017
pengamatan juga menunjukan hal yang sama menurut literatur bahwa setiap tepung
mempunyai ukuran granula pati yang berbeda-beda. Granula pati juga diamati dengan
penambahan larutan Kalium Ioida (KI). Fungsi kalium iodida adalah sebagai indikator
adanya pati jika dilihat di bawah mikroskop dan juga agar membantu memperjelas
gambar yang ada pada mikroskop. Setelah dilakukan penambahan KI, pati yang berikatan
dengan iodin (I2) akan menghasilkan warna biru. Hal ini disebabkan oleh struktur
molekul pati yang berbentuk spiral sehingga akan mengikat iodin dan terbentuklah warna
biru. Pati akan merefleksikan warna biru bila polimer glukosanya >20 (mis: amilosa).
Bila polimernya <20 (mis: amilopektin) akan menghasilkan warna merah. Sedang
polimer 6, 7, dan 8 membentuk warna coklat. Polimer yang < 5 tidak memberikan warna.
V.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada uji benedict semua sampel termasuk ke dalam gula pereduksi.
2. Fruktosa dan glukosa merupakan monosakarida karena menunjukkan hasil
positif terhadap uji barfoed.
3. Semua sampel menunjukkan hasil negatif pada uji Selliwanoff,
berdasarkan teori Fruktosa dan Sukrosa termasuk gula ketosa berdasarkan
uji seliwanoff
4. Sukrosa merupakan yang paling manis, diikuti fruktosa, kemudian
glukosa, maltose dan laktosa yang paling rendah tingkat kemanisannya.
5. Granula pati berbagai sampel memiliki berbagai bentuk granula pati yang
berbeda-beda.
6. Semakin tinggi konsentrasi pati, maka semakin tinggi suhu yang
dibutuhkan agar pati mengental.
7. Suhu gelatinisasi yang didapat pada praktikum ini adalah 530C.
8. Peranan KI pada pengamatan identifikasi pati secara mikroskopis adalah
untuk memperjelas penglihatan di mikroskop.
5.2 Saran
1. Untuk menghindari adanya kegagalan pada praktikum, sebaiknya pereaksi
yang digunakan harus dalam keadaan yang masih baik dengan kata lain
larutan yang digunakan baru dibuat bukan yang telah lama disimpan.
Karena apabila larutan yang digunakan merupakan larutan yang telah lama
disimpan, dikhawatirkan hasil praktikum tidak berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
Eka Wahyuni
240210130017
2. Alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum diharapkan dapat
terpenuhi proses pembelajaran, serta dapat mengefektifkan waktu. Serta
dapat menghemat penggunaan bahan di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA