yang mengandung setidak-tidaknya satu gugus karboksil (-COOH) dan satu gugus amino (-
NH2). Asam amino merupakan komponen penting untuk biosintesis protein, dimana terdapat
20 jenis asam amino standar, yang merupakan asam α-amino, kecuali prolin dan hidroksi
prolin.
R O
H
Gugus α-amino N C C Gugus α-karboksil
H O H
H
Uji Millon
Uji Millon dilakukan untuk mengidentifikasi adanya asam amino tirosin pada
suatu zat. Pereaksi Millon berupa larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.
Jika kedalam larutan yang mengandung asam amino dengan rantai samping gugus
fenolik (tirosin) ditambahkan reagen Millon, maka akan segera terbentuk endapan putih
yang jika dipanaskan akan berubah menjadi warna merah. Endapan yang terbentuk
merupakan garam kompleks dari tirosin yang ternitrasi (Frieda,2002).
Uji Hopkins-Cole
Larutan protein yang mengandung triptofan dapat direaksikan dengan pereaksi
Hopins-Cole yang mengandung asam glioksilat (HOOC-CHO). Pereaksi ini dibuat dari
asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Setelah dicampur dengan pereaksi
Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan di
bawah larutan protein kemudian akan terbentuk cincin ungu pada batas antara kedua
lapisan tersebut. Cincin ungu yang tampak pada bidang batas antara kedua cairan adalah
hasil kondensasi triptofan dengan gugus aldehida dari asam glioksilat dalam suasana
asam sulfat.
Uji Ninhidrin
Apabila ninhidrin (triketohidrin hidrat) dipanaskan bersama asam amino, maka
akan terbentuk kompleks berwarna. Reagen yang digunakan pada uji ninhidrin yaitu
triktohidrin hidrat. Asam amino yang dideteksi dengan uji ninhidrin yaitu asam α-amino
dan peptida yang memiliki gugus α-amino bebas. Untuk mengetahui bahwa uji ini positif
akan dihasilkan warna biru. Keseluruhan reaksi asam amino dengan ninhidrin adalah
sebagai berikut. (a) dekarboksilasi oksidatif dari asam amino dan produksi ninhidrin
tereduksi, amoniak dan karbondioksida (b) reaksi ninhidrin tereduksi dengan molekul
ninhidrin yang lain dan dengan molekul amoniak yang dibebaskan (c) pembentukan
kompleks berwarna biru. Untuk prolin dan hidroksi prolin yang gugus aminonya
tersubstitusi memberikan hasil berwarna kuning. (Frieda, 2002).
Uji PbS
Uji PbS dilakukan untuk mengidentifikasi adanya asam amino sistein pada suatu
zat. Pada uji ini, belerang yang terdapat dalam asam amino sistein akan dibebaskan
sebagai ion sulfida dengan kehadiran NaOH. Ion sulfida selanjutnya akan bereaksi
dengan ion Pb2+ membentuk endapan berwarna hitam. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.
S2-(aq) + Pb2+(aq) → PbS(s)
Uji Nitroprusida
Protein yang mengandung gugus –SH bebas seperti sistein memberikan warna
kemerah-merahan jika direaksikan dengan natrium nitroprusida, Na2Fe(CN)5NO.2H2O
dalam larutan amoniak. Hal ini disebabkan selain mengandung gugus –COOH dan gugus
–NH2, pada gugus R pada asam amino mengandung gugus tiol (gugus sulfidril) atau
peptida (glutat ion). Reaksi antara gugus sulfidril dari asam amino (sistein), peptida
(glutation) dapat direaksikan dengan natrium nitroprusida dalam amonia berlebih
menghasilkan kompleks berwarna merah, dengan reaksi sebagai berikut.
[Fe3+(CN)5NO]2- + NH3 + R-SH → (NH4)2+[Fe2+(CN)5NOSR]2-