Anda di halaman 1dari 10

Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015

Universitas Negeri Semarang


Identifikasi Senyawa 1,8-Sineol Dari Minyak Kayu Putih Komersial Dengan
Menggunakan GC (Gas Chromatography)
Buncit S., Ifa Arifani, Ila Tri W., Laksmi R.A., Kiki Feliana, Anis W., Lisa Ayuningtyas,
Jurusan Kimia
Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
buncit.suligiyanto@gmail.com
Abstrak
Minyak kayu putih adalah minyak atsiri yang mengandung sineol diperoleh dengan
destilasi uap dari daun segar atau ujung cabang segar dari berbagai spesies Eucalyptus.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memverifikasi metode identifikasi dan pengujian
kadar 1,8-sineol pada produk minyak kayu putih komersial yaitu minyak kayu putih merk
Konicare, minyak kayu putih Cap Lang, minyak kayu putih cap Tiga Tangkai, dan minyak
kayu putih merk Indomart dengan menggunakan metode Kromatografi Gas. Preparasi
Kromatografi Gas Agilent Cerity 5000 dengan metode sebagai berikut : fase gerak yang
digunakan adalah campuran gas N2-H2, fase diam kolom SE-54, banyak sampel yang
digunakan sebanyak 0,1 L, suhu injektor 275 C, suhu awal kolom 40C, suhu akhir kolom
299 C, kenaikan suhu gradient 2 C/menit ; 5 C/menit : 100 C/menit, laju alir 1 mL/menit,
detektor FID, suhu detektor 275 C. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan kandungan
1,8-sineol dari sampel minyak kayu putih merk Konicare, Indomaret, Tiga Tangkai dan Cap
Lang berturut-turut sebesar 60.25687 %, 25.38630 %, 32.57934 % dan 60.70553 %. Semakin
tinggi kandungan 1,8-sineol maka semakin baik kualitas dan kemurnian dari minyak kayu
putih.
Kata Kunci : Minyak Kayu Putih; 1,8-Sineol; Kromatografi Gas

PENDAHULUAN daun. Apabila yang disuling itu berikut


Tumbuhan kayu putih (Melaleuca dengan ranting daunnya sebaiknya
leucadendra (L). L), merupakan salah satu menggunakan perbandingan antara berat
tumbuhan penghasil minyak atsiri yang ranting terhadap berat daun sebesar 15%,
mana daun tumbuhan ini mengandung karena ranting daun hanya mengandung
minyak atsiri sekitar 0,5 -1,5% tergantung 0,1% minyak. (Ketaren, 1985)
efektivitas penyulingan dan kadar minyak Ditemukan juga satu varietas yang
yang terkandung terhadap bahan yang banyak tumbuh didaerah berpayau, dan
disuling. (Lutony, 1994) menghasilkan minyak dengan komposisi
Cara yang ditempuh untuk yang berbeda. Karena variatas ini tidak tau
memproduksi minyak kayu putih bisa mengandung 1,8 sineol dalam jumlah
langsung dengan menyuling daunnya saja kecil, maka minyaknya tidak memiliki arti
atau dengan cara menyuling daun kayu komersial. Dalam dunia perdagangan,
putih tersebut berikut ranting daunnya minyak kayu putih memiliki bau kamfor
sepanjang lebih kurang 20 cm dari pucuk mirip 1,8 sineol dengan flavor yang agak
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
menyengat (burning flavor) dengan kesan dipisahkan di bawa oleh suatu gas lembam
dingin. (gas pembawa) melalui kolom. Campuran
Kandungan kimia dari minyak kayu cuplikan akan terbagi diantara gas
putih yang dihasilkan dari tumbuhan pembawa dan fase diam. Fase diam akan
Melaleuca leucadendra adalah -pinena menahan komponen secara selektif
1,21 %; 1,8 sineol 60,03 %; terpinolena berdasarkan koefisien distribusinya,
0,47 %; 4, 11, 11,-tetrametil-8 metilen sehingga terbentuk sejumlah pita yang
1,44 %; -linalool 1,59 %; -terpineol berlainan pada gas pembawa. Pita
14,96 %; kariofilena 1,26 %; -kariofilena komponen ini meninggalkan kolom
0,52 %; isokariofilena 0,87 %; bersama aliran gas pembawa dan dicatat
dehidro=1,1,4,7,-tetrametil elemol 5,32 %. sebagai fungsi waktu oleh detektor (Mc
Nair and Bonelli, 1988).
Waktu yang menunjukkan berapa
lama suatu senyawa tertahan di kolom
disebut dengan waktu tambat (waktu
retensi) yang diukur mulai saat penyuntikn
sampai saat elusi terjadi (Gritter, dkk.,
Gambar 1. Struktur 1,8 1,8 sineol 1991).
Standart mutu minyak kayu putih Gas pembawa harus memenuhi
menurut EAO adalah sebagai berikut: persyaratan antara lain harus inert, murni,
- Warna : cairan berwarna kuning atau dan mudah diperoleh. Pemilihan gas
hijau pembawa tergantung pada detektor yang
- Berat jenis pada 25 oC : 0,908 0,925 dipakai. Keuntunganya adalah karena
- Putaran optik : 0 (40) semua gas ini harus tidak reaktif, dapat
- Indeks refraksi 20 0C : 1,4660 1,4720. dibeli dalam keadaan murni dan kering
- Kandungan 1,8 sineol : 50% - 65% yang dapat dikemas dalam tangki
- Minyak pelikan : Negatif bertekanan tinggi. Gas pembawa yang
- Minyak lemak : Negatif sering dipakai adalah helium (He), Argon
- Kelarutan dalam alkohol 80% : Larut (Ar), Nitrogen (N), Hidrogen (H), karbon
dalam 1 volume dioksida (Agusta, 2000).
Kromatografi gas digunakan untuk Cuplikan dimasukkan kedalam ruang
memisahkan komponen campuran kimia suntik melalui gerbang suntik, biasanya
dalam suatu bahan. Komponen yang akan berupa lubang yang ditutupi dengan
septum atau pemisah karet. Ruang suntik
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
harus dipanaskan tersendiri, terpisah dari harus cukup panas sehingga cuplikan dan
kolom, dan biasanya pada suhu 10-15 0C atau fase diam tidak mengembun (Mc Nair
lebih tinggi dari suhu maksimum. Jadi and Bonelli, 1988).
cuplikan diuapkan segera setelah Menurut Mc Nair and Bonelli,
disuntikkan dan dibawa ke kolom (Gritter, (1988) ada dua detektor yang populer yaitu
dkk.,1991). Detektor Hantar Termal (DHT) dan
Kolom dapat dibuat dari tembaga, Detektor Pengion Nyala (DPN).
baja nir karat, aluminium, dan kaca yang Kelebihan dan Kekurangan GC
berbentuk lurus, lengkung, melingkar antara lain :
(Agusta, 2000). Tekanan uap sangat Kelebihan
tergantung pada suhu, maka suhu 1. Waktu analisis yang singkat dan
merupakan faktor utama dalam ketajaman pemisahan yang tinggi
kromatografi gas. Pada GC-MS terdapat 2. Dapat menggunakan kolom lebih
tiga pengendali suhu yang berbeda yaitu: panjang untuk menghasilkan efisiensi
suhu injektor, suhu kolom, dan suhu pemisahan yang tinggi
detektor. 3. Gas mempunyai vikositas yang rendah
Suhu pada injektor harus cukup 4. Kesetimbangan partisi antara gas dan
panas untuk menguapkan cuplikan cairan berlangsung cepat sehingga
sedemikian cepat (Mc Nair and Bonelli, analisis relatif cepat dan
1988). Pemisahan dapat dilakukan pada sensitifitasnya tinggi
suhu tetap (isotermal), atau pada suhu 5. Pemakaian fase cair memungkinkan
yang berubah secara terkendali (suhu kita memilih dari sejumlah fase diam
diprogram). Kromatografi gas suhu yang sangat beragam yang akan
isotermal paling baik digunakan pada memisahkan hampir segala macam
analisis rutin atau jika kita mengetahui campuran.
agak banyak mengenai yang akan Kekurangan :
dipisahkan. Pilihan awal yang baik adalah 1. Teknik kromatografi gas terbatas
suhu beberapa derajat dibawah titik didih untuk zat yang mudah menguap.
komponen campuran utama. Pada 2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai
kromatografi gas suhu diprogram, suhu untuk memisahkan campuran dalam
dinaikkan mulai dari suhu tertentu sampai jumlah besar. Pemisahan pada tingkat
suhu tertentu yang lain dengan laju mg mudah dilakukan, pemisahan pada
diketahui dan terkendali dalam waktu tingkat gram mungkin dilakukan,
tertentu (Gritter, dkk.,1991). Detektor
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
tetapi tidak pada pemisahan dalam sampai layar program muncul status
tingkat pon atau ton. ready. Setelah itu, download metode
hot. Setelah status menjadi ready, mulai
METODE DAN MATERIAL nyalakan FID dengan cara membuka
Alat : kran gas (air, hydrogen, aux gas) pada
1. GC Agilent Cerity 6820 instrument putar kebalikan arah jarum
2. Syringe 10 l jam, kemudian tekan FID ignitor sambil
Bahan :
ditiup diatas FID.
1. Sampel minyak kayu putih komersial
d. Analisis Sampel
2. Etanol
3. N-heksana Diawali dengan membuka menu
Metode Penelitian methode kemudian pilih general dan
klik tombol create dan member nama
a. Preparasi sampel
methode yang akan dibuat pada kolom
Sampel minyak kayu putih yang
Methodes Name. kemudian mensetting
digunakan yaitu minyak kayu putih
methode yang diawali dengan mengatur
merk Konicare, minyak kayu putih Cap
suhu inlet yaitu suhu 100 oC kemudian
Lang, minyak kayu putih cap Tiga
atur kolom suhu awal kolom 40C,
Tangkai, dan minyak kayu putih merk
suhu akhir kolom 299 C, atur suhu
Indomart. Sampel tersebut tidak perlu
injector 275 0C, dan suhu FID 275 0C,
diencerkan lagi.
atur setpoint informasi kemudian tekan
b. Instrument
save. Setelah itu pilih output kemudian
Diawali dengan menyalakan air
pilih report lalu pilih pencetakan hasil
compressor. Kemudian kran tabung gas
pada destination. Setelah itu masuk ke
nitrogen dan hidrogen dibuka.
menu sampel kemudian memasukkan
Sambungkan kabel power ke sumber
ID sampel (memasukkan methode yang
tegangan dilanjutkan dengan menekan
telah disimpan, pada instrument pilih
tombol switch on/off. Setelah layar
pelatihan instrumen, pada operator pilih
instrument muncul power on OK,
administrator, dan masukkan catatan
nyalakan computer.
lain pada note. Kemudian atur
c. Persiapan operasi
informasi sampel, kemudian klik log
Jalankan program cerity QA-QC pda
sampel. Setelah itu melakukan run
layar desktop computer, jalankan
sampel dengan menekan tombol pada
metode,. Kemudian download metode
keybord instruments, kemudian
warm kemudian klik ok. Tunggu
mengambil sampel dengan syringe 0,1
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
L, kemudian sampel diinjeksikan kemudian klik OK dan matikan
kedalam injector/inlet setelah layar software agilent cerity. Untuk
instrument menunjukkan pesan ready mematikan instrument GC Agilen
for inject. Kemudian tekan tombol start Cerity 6820, diawali dengan cek suhu
pada keybord instrument dan tunggu font inlet, font detector, dan oven
hingga analisis selesai. Jika pada layar dengan menekan tombol oven, inlet,
instrument muncul pesan instrument detector, pada keybord instruments,
ready atau lampu prerun menyala maka pastikan suhu detector/font det dan
run sampel telah selesai. injector/font inlet dibawah 100 setelah
e. Melihat Hasil Analisis Sampel itu tekan oven kemudian tekan off.
Masuk software pada menu tab sample Setelah itu mematikan Air Conpressor
kemudian klik result untuk melihat dengan membuka valve tabung
hasil. kompresor dibagian bawah untuk
f. Analisis Data/Integresi Sampel membuang sisa angin agar tidak terjadi
Masuk pada tab reproses kemudian kondensasi kemudian lepaskan
pilih data yang akan diintegrasi, kompresor dari sumber tegangan.
kemudian atur integrasi, edit analisis Setelah itu menutup kran tabung gas
dan atur kromatogram. Kemudian atur helium dan hydrogen dengan memutar
grafik luaran dengan klik tombol kran utama tabung dengan memutar
kemudian atur informasi yang akan searah jarum jam.
keluar pada grafik pada menu display
option, lalu atur lebar grafik pada menu, PEMBAHASAN
kemudian klik save setiap melakukan Minyak kayu putih merupakan salah
perubahan, kemudian atur output lalu satu minyak atsiri yang dihasilkan
klik tombol reproses lalu simpan hasil Indonesia yang memiliki bau yang khas
integrasi. dan berkhasiat serta merupakan salah satu
g. Mematikan Instrumen produk kehutanan yang telah dikenal luas
Untuk mematikan FID dengan menutup oleh masyarakat. Minyak kayu putih
kran gas (hydrogen,nitrogen) pada diekstrak dari daun dan ranting M.
instrument putar kebalikan arah jarum leucadendra dan mengandung 1,8 1,8
jam. Setelah itu matikan software cerity sineol (C10H18O) yang merupakan
QA-QC dengan mengarahkan pada tab kandungan utama, juga bentuk alkohol dari
instrument lalu pilih status, kemudian terpineol (C10H17OH), dan beberapa jenis
klik download method pilih cooling terpen seperti -pinenea, valerat dan
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
benzoat aldehid. Badan Standar Nasional minyak yang menguap di atas kertas
Indonesia (BSNI) menetapkan kandungan kembang (blotting paper).
1,8 1,8 sineol dalam minyak kayu putih Dalam percobaan ini dilakukan
harus berkisar antara 50-65%. Standar ini pengukuran kemurnian dan uji kualitas 4
merupakan salah satu indikator penentuan merk minyak kayu putih yang tersebar di
kemurnian minyak kayu putih. Tingkat sekitar area Kampus Universitas Negeri
kemurnian minyak kayu putih sangat Semarang, Gunungpati. Empat merk
berpengaruh terhadap manfaatnya bagi minyak kayu putih yang dipakai adalah
konsumen. Penambahan senyawa lain Konicare, Cap Lang, 5 Tangkai, dan
dapat menurunkan kualitas dan kemurnian produksi Indomaret. Uji kualitas dan
sehingga menurunkan khasiatnya. Khasiat kemurnian minyak kayu putih dapat
minyak kayu putih adalah mengurangi dideteksi dengan kadar 1,8 sineol yang
sakit kepala, sakit gigi, rematik, kejang, sesuai SNI no 06-3954-2001 dengan kadar
anti nyamuk, pengusir kecoak, sebagai 50-65%. Berikut analisis dari keempat
fumigan, pelancar peredaran darah tanpa sampel minyak kayu putih.
mengganggu pernafasan kulit, dan anti- Preparasi Kromatografi Gas Agilent
mikroba, analgesik dan anti-inflamasi Cerity 5000 dengan metode sebagai
sebagai sitotoksik dan antitumor, berikut : fase gerak yang digunakan adalah
mengurangi batuk pada penderita campuran gas N2-H2, fase diam kolom SE-
bronchitis akut dalam pengobatan selama 54, banyak sampel yang digunakan
empat hari. sebanyak 0,1 L, suhu injektor 275 C,
Penentuan kemurnian minyak kayu suhu awal kolom 40C, suhu akhir kolom
putih selama ini dilakukan dengan menguji 299 C, kenaikan suhu gradient 2 C/menit
sifat fisiko-kimia, yaitu dengan ; 5 C/menit : 100 C/menit, laju alir 1
mengetahui kandungan senyawa penyusun mL/menit, detektor FID, suhu detektor 275
dengan menggunakan Kromatografi Gas- C.
Spektroskopi Massa (KG-SM), pengujian
berat jenis, putaran optik, kelarutan dalam
alkohol, dan indeks bias. Uji khusus
lainnya dapat pula dilakukan, misalnya
penentuan kadar eter, penentuan total
alkohol, titik beku, dan residu penguapan. Gambar 2. Kromatogram Standar 1,8
Pemeriksaan secara organoleptik biasanya Sineol Minyak Kayu Putih
dilakukan dengan cara mencium bau dari
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
Minyak kayu putih dengan merk Minyak kayu putih dengan merk
Konicare yang diproduksi PT. Konimex Indomaret yang diproduksi PT. Indomarco
menunjukkan 1,8 sineol muncul pada TR = Prismatama menunjukkan 1,8 sineol
3.688 menit dengan kelimpahan sebesar muncul pada TR = 3.665 menit dengan
60.25687 %. Berdasarkan Gambar 1. kelimpahan sebesar 25.38630 %.
Puncak kromatogram 1,8 sineol muncul Berdasarkan Gambar 1. Puncak
setelah puncak -pinena pada TR = 2.665 kromatogram 1,8 sineol muncul setelah
menit dengan kelimpahan 11.95882 %. puncak -pinena pada TR = 2.537 menit
Kandungan 1,8 sineol pada produk dengan kelimpahan 39.89777 %.
Konicare berjumlah 0,6 kg dalam 1 kg Kandungan 1,8 sineol pada produk
minyak kayu putih. Indomaret berjumlah 0,25 kg dalam 1 kg
Tabel 1. Harga TR dan Persentase minyak kayu putih.
Kandungan Minyak Kayu Putih Konicare Tabel 2. Harga TR dan Persentase
Kandungan Minyak Kayu Putih Indomaret

1,8 Sineol

-pinena

Gambar 3. Kromatogram 1,8 sineol minyak kayu putih merk Konicare


Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang

1,8 Sineol

-pinena

Gambar 4. Kromatogram 1,8 sineol minyak kayu putih merk Indomaret


Minyak kayu putih dengan merk Minyak kayu putih dengan merk
Tiga Tangkai yang menunjukkan 1,8 Cap Lang yang menunjukkan 1,8 sineol
sineol muncul pada TR = 3.742 menit muncul pada TR = 3.689 menit dengan
dengan kelimpahan sebesar 32.57934 %. kelimpahan sebesar 60.70553 %.
Berdasarkan Gambar 1. Puncak Berdasarkan Gambar 1. Puncak
kromatogram 1,8 sineol muncul setelah kromatogram 1,8 sineol muncul setelah
puncak -pinena pada TR = 2.593 menit puncak -pinena pada TR = 2.631 menit
dengan kelimpahan 42.26992%. dengan kelimpahan 26.33602 %.
Kandungan 1,8 sineol pada produk Tiga Kandungan 1,8 sineol pada produk Cap
Tangkai berjumlah 0,32 kg dalam 1 kg Lang berjumlah 0,6 kg dalam 1 kg minyak
minyak kayu putih. kayu putih.
Tabel 3. Harga TR dan Persentase Tabel 4. Harga TR dan Persentase
Kandungan Minyak Kayu Putih Tiga Kandungan Kimia Minyak Kayu Putih
Tangkai Cap Lang
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang

1,8 Sineol
-pinena

Gambar 5. Kromatogram 1,8 sineol minyak kayu putih merk Tiga Tangkai

1,8 Sineol
-pinena

Gambar 6. Kromatogram 1,8 sineol minyak kayu putih merk Cap Lang

Pada kromatogram yang didapat dari masing-masing sampel menunjukkan


percobaan dibandingkan dengan kualitas dan kemurnian minyak kayu
kromatogram standar, ternyata waktu putih. Minyak kayu utih yang paling baik
retensi dari kandungan minyak kayu putih kualitasnya yakni merk konicare dan Cap
seperti 1,8 sineol dan -pinena hampir Lang dengan kemurnian mencapai 60 %.
sama dan berhimpit. Hal tersebut Namun pada sampel bermerk Indomaret
menguatkan bukti bahwa puncak pada dan Tiga Tangkai lebih dominan
kromatogram standar tersebut sama kandungan dari -pinena yang bukan
dengan 4 sampel minyak kayu putih. merupakan indikator kualitas dari minyak
Kandungan dari 4 sampel minyak kayu putih. Diduga kandungan -pinena
kayu tersebut berbeda secara signifikan yang dominan pada kedua sampel minyak
satu sama lain. Kandungan 1,8 sineol pada kayu putih tersebut adalah minyak kayu
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
putih yang dicampur dengan minyak Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi
Minyak Atsiri. Jakarta: Penerbit
terpentin dikarenakan untuk menekan
Balai Pustaka. Hal. 37, 45-47, 61-67.
biaya produksi. McNair, H dan Bnelli E.J. (1988). Basic
Gas Chromatography. Penerjemah:
KESIMPULAN
K. Padmawinata. Dasar
Percobaan dari kromatografi gas Kromatografi Gas. Edisi V.
Bandung: ITB Press. Hal. 7-14.
dari 4 sampel minyak kayu putih dengan
merk yang berbeda diperoleh hasil
kandungan 1,8 1,8 sineol dari merk
Konicare, Indomaret, Tiga Tangkai dan
Cap Lang berturut-turut sebesar 60.25687
%, 25.38630 %, 32.57934 % dan 60.70553
%. Kandungan 1,8 sinoel yang semakin
besar menunjukkan bahwa kualitas minyak
kayu putih semakin baik dan tinggi
kemurniannya. Pada sampel merk
Indomaret dan Tiga Tangkai memiliki
kandungan -pinena yang lebih tinggi
daripada merk Konicare dan Cap Lang,
sehingga memiliki kualitas yang kurang
baik dan kemurnian yang lebih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri
Tumbuhan Tropika Indonesia.
Bandung : Penerbit ITB. Hal. 105-
106.

Gritter, R.J, Bobbit, J.M, dan Schwarting,


A.E. (1985). Introduction of
Chromatography. Penerjemah: K.
Padmawinata. Pengantar
Kromatografi. Edisi III. Bandung:
Penerbit ITB. Hal. 36-39.

Lutony, T.L, dan Rahmayanti, Y. (1994).


Produksi Dan Perdagangan Minyak
Atsiri. Jakarta: Penerbit Penebar
Swadaya. Hal. 1-3, 32-51.

Anda mungkin juga menyukai