Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Dapat membuat kurva standar Etanol-Air dalam % mol
2. Dapat mengetahui konsentrasi umpan/feed (% mol) destilat(% mol) dan bottom % mol)
3. Dapat mengetahui neraca massa komponen dan neraca massa total.
4. Dapat membuat kurva keseimbangan uap cairan
5. Menghitung Refluks Minimum (Rm)
6. Menghitung neraca panas pada proses pengembunan untuk menghitung laju alir minimal
air pendingin
7. Menghitung jumlah tray secara teori dan bandingkan dengan alat

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja,
adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan
alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan
obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol
adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai
tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer
konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan
singkatan dari gugus etil (C2H5). Fermentasi gula menjadi etanol merupakan salah satu reaksi
organik paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek dari konsumsi etanol yang
memabukkan juga telah diketahui sejak dulu. Pada zaman modern, etanol yang ditujukan untuk
kegunaan industri dihasilkan dari produk sampingan pengilangan minyak bumi. Etanol banyak
digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan
kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-
obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk
sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan
bakar (Wikipedia, 2019).
Nama IUPAC

Etanol

Nama lain

Etil alkohol; hidroksietana; alkohol; etil hidrat; alkohol absolut

Sifat

Rumus molekul C2H5OH

Massa molar 46,06844 g/mol

Penampilan cairan tak berwarna dengan bau yang khas

Densitas 0,7893 g/cm

Titik lebur −114,14

Titik didih 78,29

Kelarutan dalam air tercampur penuh

Tekanan uap 58 kPa (20 °C)

Keasaman (pKa) 15,9

Viskositas 1,200 cP (20 °C)

Momen dipol 1,69 D (gas)


Sumber : Anonim, 2017

Gambar 1.1 Sifat-sifat Etanol


1.2.2 Neraca Massa
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses. Ada
kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain atau menjadi
konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah. Massa yang tumbuh dan
massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia, maka bahan yang satu bisa terambil
dan membentuk senyawa lain.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang umum
digunakan adalah air. Untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dan pelarut, dikenal adalah
konsentrasi. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut
adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Suatu larutan dengan jumlah
maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik
jenuh, larutan tidak jenuh Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam
larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperatur
tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh.
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Pada praktikum ini akan dipelajari tentang menghitung konsentrasi suatu larutan.
Namun terlebih dahulu dilakukan pencampuran, pengenceran dan pemanasan. Neraca
Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah sistem.
Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah
konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah
total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan.
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut
atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan
persamaan dasar neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar]
merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi massa
dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada umumnya, neraca
massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Bila dalam
sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan
variabel [produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:
[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju reaksi kimia.
Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan. Oleh
karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau negatif. neraca adalah alat pengukur
massa pada suatu benda, dan neraca memiliki beberapa jenis. Neraca massa dapat
berjenis integral atau diferensial (Agus dkk., 2016).

1.2.3 Panas Sensibel dan Panas Laten


Panas adalah energi yang diterima oleh benda sehingga suhu benda atau wujudnya
berubah. Ukuran jumlah panas dinyatakan dalam notasi British Thermal Unit (BTU). Air
digunakan sebagai standar untuk menghitung jumlah panas karena untuk menaikkan
temperature 1 0F untuk tiap 1 lb air diperlukan panas 1 BTU. Panas jenis suatu benda artinya
jumlah panas yang diperlukan benda itu agar temperaturnya naik 10F.
Panas sensible adalah panas yang menyebabkan terjadinya kenaikan/penurunan
temperatur, tetapi phasa (wujud) tidak berubah.Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk
merubah phasa (wujud) benda, tetapi temperaturnya tetap.Panas laten penguapan (latent heat
of vaporization) adalah jumlah panas yang harus ditambahkan kepada zat (cair) pada titik
didihnya sampai wujudnya berubah menjadi uap seluruhnya pada suhu yang sama. Panas laten
pengembunan (latent heat of condensation) adalah jumlah panas yang harus
dibuang/dikeluarkan oleh zat (gas/uap) pada titik embunnya, untuk mengubah wujud zat dari
gas menjadi cair pada suhu yang sama.
Panas laten pencairan/peleburan (latent heat of fusion) adalah jumlah panas yang harus
ditambahkan kepada zat (padat) pada titik leburnya sampai wujudnya berubah menjadi cair
semuanya pada suhu yang sama.Panas laten pembekuan (latent heat of solidification) adalah
jumlah panas yang harus dibuang/dikeluarkan oleh zat (cair) pada titik bekunya untuk
mengubah wujudnya dari cair menjadi padat pada suhu yang sama.
Panas Sensibel adalah Perpindahan panas pada suatu sistem di mana tidak terjadi
perubahan fase, reaksi kimia, dan perubahan komposisi sehingga menyebabkan perubahan
temperatur sistem tersebut.
1.2.4 Destilasi
Pemisahan komponen-komponen dari campuran liquid melalui destilasi bergantung
pada perbedaan titik didih masing-masing komponen. Juga bergantung pada konsentrasi
komponen yang ada. Campuran liquid akan memiliki karakteristik titik didih yang berbeda.
Oleh karena itu, proses destilasi bergantung pada tekanan uap campuran liquid. Tekanan uap
suatu liquid pada temperatur tertentu adalah tekanan keseimbangan yang dikeluarkan oleh
molekul-molekul yang keluar dan masuk pada permukaan liquid. Berikut adalah hal-hal
penting berkaitan dengan tekanan uap :
a. Input energi menaikkan tekanan uap
b. Tekanan uap berkaitan dengan proses mendidih
c. Liquid dikatakan mendidih ketika tekanan uapnya sama dengan tekanan udara sekitar.
d. Mudah atau tidaknya liquid untuk mendidih bergantung pada volatilitasnya.
e. Liquid dengan tekanan uap tinggi (mudah menguap) akan mendidih pada temperatur yang
lebih rendah.
f. Tekanan uap dan titik didih campuran liquid bergantung pada jumlah relatif komponen-
komponen dalam campuran.
g. Destilasi terjadi karena perbedaan volatilitas komponen-komponen dalam campuran liquid.
Secara fundamental semua proses-proses distilasi dalam kilang minyak bumi adalah
sama. Semua proses distilasi memerlukan beberapa peralatan yang penting seperti kondensor
dan cooler, menara fraksionasi, kolom stripping. Proses pemisahan secara distilasi dengan
mudah dapat dilakukan terhadap campuran, dimana antara komponen satu dengan komponen
yang lain terdapat dalam campuran :
a. Dalam keadaan standar berupa cairan, saling melarutkan menjadi campuran homogen.
b. Mempunyai sifat penguapan relatif (α) cukup besar.
c. Tidak membentuk cairan azeotrope.
Pada proses pemisahan secara distilasi, fase uap akan segera terbentuk setelah sejumlah
cairan dipanaskan. Uap dipertahankan kontak dengan sisa cairannya (dalam waktu relatif
cukup) dengan harapan pada suhu dan tekanan tertentu, antara uap dan sisa cairan akan berada
dalam keseimbangan, sebelum campuran dipisahkan menjadi distilat dan residu. Fase uap yang
mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap relatif terhadap fase cair,
berarti menunjukkan adanya suatu pemisahan. Sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya
diembunkan dan dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh komponen-
komponen dalam keadaan yang relatif murni.
Keseimbangan uap–cair untuk dapat menyelesaikan soal-soal distilasi harus tersedia
data-data keseimbangan uap-cair sistim yang dikenakan distilasi. Data keseimbangan uap-cair
dapat berupa tabel atau diagram. Tiga macam diagram keseimbangan yang akan dibicarakan,
yaitu :
a. Diagram titik didih
Diagram titik didih adalah diagram yang menyatakan hubungn antara temperatur atau titik
didih dengan komposisi uap dan cairan yang berkeseimbangan. Di dalam diagram titik
didih tersebut terdapat dua buah kurva, yaitu kurva cair jenuh dan uap jenuh. Kedua kurva
ini membagi daerah didalam diagram menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Daerah satu fase yaitu daerah cairan yang terletak dibawah kurva cair jenuh.
2. Daerah satu fase yaitu daerah yang terletak datas kurva uap jenuh.
3. Daerah dua fase yaitu daerah uap jenuh dan cair jenuh yang terletak di antara kurva
cair jenuh dan kurva uap jenuh (Komariah dkk., 2009).

Sumber : Anonim, 2012


Gambar 1.2 Diagram Titik Didih Etanol Air
b. Diagram keseimbangan uap-cair
Diagram keseimbangan uap-cair adalah diagram yang menyatakan hubungan
keseimbangan antara komposisi uap dengan komposisi cairan. Diagram keseimbangan
uapcair dengan mudah dapat digambar, jika tersedia titik didihnya.

Sumber : Anonim, 2012

Gambar 1.3 Diagram Keseimbangan Uap -Cair

c. Titik azeotrop
Titik azeotrop adalah titik dimana komposisi zat volatile didalam fasa uap dan fasa cair
yang kontak dan mengalami kesetimbangan mempunyai konsentrasi sama (x = y) atau α =
1.

Sumber : Anonim, 2012


Gambar 1.4 Diagram Titik Azeotrop

Alat proses destilasi berupa menara destilasi memiliki 2 macam bagian dalam, yakni
dapat berupa tray dan packing. Tray dan packing adalah suatu alat kontak fase yang dirancang
sedemikian dengan harapan distribusi komposisi komposisi dalam kedua fase mendekati
sempurna. Tray atau plate tower adalah kolom pemisah berupa silinder tegak dimana bagian
dalam dari kolom berisi sejumlah tray atau plate yang disusun pada jarak tertentu (tray/plate
spacing) di sepanjang kolom (Samsudin, 2016).
Tray atau plate adalah alat kontak antar fasa yang berfungsi sebagai:
1. Tempat berlangsungnya proses perpindahan.
2. Tempat terbentuknya keseimbangan.
3. Alat pemisah dua fasa seimbang.
Tipe tray atau plate ada 3 macam, yakni :
1. Bubble cap tray.
2. Sieve tray atau perforated tray.
3. Ballast atau valve tray.

Anda mungkin juga menyukai