PENDAHULUAN
(Theobroma cacao) dan biasa digunakan sebagai komponen utama dari coklat
batang karena dapat mempengaruhi kualitas coklat batang , dimana 29.5% dari
penyalut coklat adalah lemak kakao dan 70.5% lagi merupakan bubuk coklat,
lemak susu, gula dan zat aditif lainnya. Penambahan lemak susu pada lemak
kakao dapat menyebabkan turunya titik leleh dan melembutkan sehingga memberi
efek yang merugikan pada kristalisasi dan kekerasannya. Lemak kakao berbentuk
padat pada temperatur kamar dan memiliki titik lebur antara 32 - 35⁰C dan mulai
melebur pada suhu 30 - 32⁰C (Tarigan, 2005). Lemak kakao diekstraksi dari biji
kakao dan membutuhkan biaya yang besar dalam memprosesnya, selain itu
produksi lemak kakao juga dipengaruhi oleh produksi buah kakao sehingga
harganya mahal. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi lemak untuk
Terdapat dua macam lemak kakao, yaitu cocoa butter equivalent dan cocoa
butter substitue. Cocoa butter equivalent (CBE) banyak digunakan pada produk
olahan coklat beberapa tahun terakhir. Biasanya terbuat dari lemak nabati yang
mempunyai sifat fisika dan kimiawi yang menyerupai lemak kakao. CBE dapat
1
2
substitue (CBS) adalah lemak nabati yang memiliki sifat fisik sama dengan lemak
memodifikasi minyak dan lemak untuk mendapatkan produk yang memiliki sifat
fungsional yang lebih baik yaitu menyusun kembali asam lemak-asam lemak pada
dua macam, yaitu interesterifikasi secara kimiawi dan enzimatis. Dalam penelitian
ini digunakan proses interesterifikasi kimiawi karena proses ini memiliki beberapa
leleh rendah dengan lemak yang memiliki titik leleh tinggi, sehingga diperoleh
suatu karakteristik lemak yang baru yang sesuai untuk menjadi basis pengganti
lemak kakao. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zarringhalami et al. (2011),
dilakukan interesterifikasi kimiawi antara minyak daun teh dengan minyak daun
teh yang sudah dihidrogenasi dengan perbandingan 80:20 , 75:25 dan 70:30.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2005), didapatkan rasio antara
palm kernel oil dan refined bleached deodorized palm oil yang memiliki
menggunakan minyak kemiri dan palm stearin. Palm stearin sebagai lemak padat
menyerupai lemak kakao. Rasio antara minyak kemiri dan palm stearin yang
Menurut Hilda (2011), rasio antara minyak kemiri dan lemak kakao yang baik
pada proses interesterifikasi yaitu pada 90:10 dan 80:20 dengan titik leleh yang
dihasilkan pada kisaran 32 - 35⁰C. Sehingga pada penelitian ini akan dikaji
pengaruh waktu dan rasio antara minyak kemiri dan palm stearin yang digunakan.
Minyak kemiri berasal dari biji kemiri yang dipress dengan tekanan tertentu.
Kandungan minyak pada biji kemiri cukup banyak, yaitu sekitar 60% dari total
berat biji. Minyak kemiri mengandung asam lemak tidak jenuh terutama oleat
(10,5%), linoleat (48,5%) dan linolenat (28,5%) (Ketaren, 2008). Linoleat dan
linolenat termasuk asam lemak essensial yaitu asam lemak yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh tetapi diperoleh dari makanan. Dan asam lemak ini
penyakit jantung koroner, kanker dan tumor, karena dapat meningkatkan HDL dan
kemiri meningkat dari tahun ke tahun sehingga kemiri menjadi komoditas dalam
negeri dan ekspor di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
yaitu sebagai bumbu masak dan obat tradisional. Pemanfaatannya pun masih
dilakukan sebatas jika diperlukan saja dan jarang diproduksi secara komersial
masih terbatas, hanya digunakan sebagai bahan produk kecantikan saja, sehingga
Minyak kemiri memiliki titik leleh yang sangat rendah. Agar minyak kemiri
yang berbentuk cair dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan pengganti
lemak kakao, maka perlu dilakukan pencampuran dengan minyak atau lemak yang
mempunya titik leleh lebih tinggi sehingga dapat menaikkan titik leleh minyak
tersebut. Minyak atau lemak yang mempunyai titik leleh yang tinggi adalah palm
Titik leleh adalah parameter utama penentu kualitas lemak kakao. Idealnya
suatu lemak kakao meleleh pada suhu tubuh, sehingga ketika cokelat batang yang
dan berpasir yang tidak dikehendaki oleh konsumen. Rasio pencampuran minyak
kemiri dan palm stearin yang tepat akan diteliti untuk menghasilkan pengganti
lemak kakao dengan parameter (melting point, tekstur, angka peroksida, iodine
1. Membuat suatu lemak yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang
2. Menentukan rasio antara minyak kemiri dan palm stearin dan lama
biji kemiri. Cocoa butter replacer yang dihasilkan dari interesterifikasi kimiawi
campuran antara minyak kemiri dan palm stearin diharapkan dapat diaplikasikan
Indonesia.