Anda di halaman 1dari 7

ISOTERM BRUNAUER, EMMET DAN TELLER (BET)

Jenis hubungan matematik yang umumnya digunakan untuk menjelaskan isotherm


adsorpsi ada tiga, yaitu :
1. Isoterm Langmuir
2. IsotermBrunauer, Emmetdan Teller (BET)
3. Isoterm Freundlich
Isoterm ini berdasar asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang homogen.
Perbedaan isoterm ini dengan Langmuir adalah BET berasumsi bahwa molekul-molekul
adsorbat bisa membentuk lebih dari satu lapisan adsorbat di permukaannya. Pada isoterm ini,
mekanisme adsoprsi untuk setiap proses adsorpsi berbeda-beda. Mekanisme yang diajukan
dalam isoterm ini adalah:
A(g) + AS A2S

A(g) + A2S A3S

A(g) + AnSAnS

Isoterm Langmuir biasanya lebih baik apabila diterapkan untuk adsorpsi kimia,
sedangkan isoterm BET akan lebih baik daripada isotherm Langmuir bila diterapkan untuk
adsoprsi fisik.
Brunauer, Emmet dan Teller telahmembuat model untuk adsorpsi multilayer. Mereka
berasumsi bahwa langkah pertama di dalam adsorpsi adalah :

K1 = konstanta kesetimbangan
1 = fraksi dari situs permukaan yang terisi molekul tunggal
v = fraksi dari situs kosong
Bila tidak adahal lain terjadi, persamaan ini akan menjadi isotherm langmuir.
Selanjutnya mereka berasumsi bahwa molekul-molekul tambahan menduduki puncak
salah satu yang lain membentuk multilayer. Mereka menginterpretasikan prosesnya seperti
reaksi kimia berturutan, masing-masing dengan konstanta kesetimbangan yang berkaitan :
Dimana simbol A3S di indikator suatu tempat permukaan yang memiliki tumpukan 3 molekul
yang ditimbun diatasnya. Oi adalah fraksi tempat diatas yang menumpuk molekul A adalah
lapisan dalam i. Interaksi antara molekul A pertama dan tempat permukaan adalah khusus,
mengandalkan pada sifat partikel molekul A dan permukaan. Bagaimanapun, ketika molekul
A kedua menduduki molekul A pertama, interaksi tidak dapat terjadi sangat berbeda dari
interaksi dari dua molekul A di dalam cairan , tetapi sama jika yang ketiga menduduki tempat
yang kedua. Semua proses kecuali yang pertama dapat dianggap seperti pokoknya sama
dengan kepencarian, dan juga mereka seharusnya memiliki kesetimbangan konstan yang
sama, K. Dengan demikian perlakuan BET diasumsikan:

dimana K adalah kesetimbangan konstan untuk reaksi A(g) A(l). Lalu

Dimana po adalah kesetimbangan tekanan uap pada cairan.


Kita dapat menggunakan kondisi kesetimbangan untuk menghitung nilai dari bebagai i, kita
mempunyai:

Kombinasi dari pertama dan kedua, kita mempunyai 3=1 (Kp)2. Dengan mengulangi
operasi tersebut kita akan menemukan

Persamaan 1

Jumlah dan semua fraksi harus menjadi sama untuk menjadi satu kesatuan
Di penulisan kedua kita menggantikan i oleh persamaan 1. Jika untuk sementara
mengumpulkan Kp= x, ini akan menjadi

Jika sekarang mengasumsikan bahwa proses dapat berjalan secara tak terbatas maka n ~
dan rangkaian sederhana dari perluasan dari 1/(1-x) = 1 + x + x2 +. Jadi

Persamaan 2

Menggunakan kondis kesetimbangan untuk adsorps pertama, kita menemukan v = 1 / K1 p.


Kita dapat menetapkan konstanta baru, c = K1/K , Lalu

Dan dari persamaan 2 menjadi

Persamaan 3

Misalkan N adalah jumlah total nomor molekul adsorbat per satuan massa adsorben dan c s
menjadi total nomor tempat permukaan per satuan massa, lalu c s1 adalah tempat nomor yang

membawa 1 molekul, cs2 adalah nomor yang membawa 2 molekul dan seterusnya sehingga:

Dari persamaan 1, kita mempunyai i = 1xi-1. Ini membawa N kebentuk

Kita mengenali rangkaian ini sebagai derivate terlebih dahulu

Menggunakan hasil ini dalam pernyataan untuk N, kita mendapatkan


Jika seluruh permukaan ditutupi dengan sebuah monolayer lalu Nm molekulakan diserap
Nm= cs dan

Menggunakan nilai untuk 1 dari persamaan 3, ini menjadi

Sejumlah asorbat biasanya dinyatakan sebagai volume dari gas adsorbat, diukur pada STP.
Volume sebanding dengan N maka kita memiliki rumus N/Nm = v/vm atau

Mengingat kembali bahwa x= Kp dan K= 1/po kita akhirnya mempunyai isotherm BET

Volume, V diukur sebagai fungsi P. Dari data kita dapat mendapatkan nilai dari Vm

dan C. Catatan bahwa ketika P=PO , persamaan memiliki keistimewaan dan V . Ini

menjadi penyebab kenaikan yang tinggi dari isoterm pada (gambar di bawah ini) sebagai
tekanan mendekati PO.
Untuk mendapatkan C konstan dan Vm , kit mengalikan (nomor 2) atau persamaan D

PP
dengan P , sehingga

V (PP ) Vm C P ( P P)
=
P ( PP ) {1+ (C1 ) ( P/ P ) } P

Kemudian kita membalik kedua sisi, menjadi

P 1 C1
= + ( P/ P )
V (P P) Vm C P Vm C

Kombinasi untuk mengukur kuantitas di sebelah kiri adalah merencanakan

1

berlawanan P. Hasil dari beberapa contoh adalah garis lurus. Dari intercep ( Vm C dan

C1

slope ( Vm C P kita dapat menghitung nilai dari Vm dan dari C. Nilai yang pantas atau
layak dihasilkan dengan memperkuat kebenaran dari pendekatan. Dari nilai Vm pada STP,
kita dapat menghitung Nm

Vm

Nm = NA 0,022414 m3 /mol

Sejak Nm adalah nomor molekul diperlukan untuk menutupi sebuah satuan massa
dengan sebuah monolayer, lalu jika kita tahu daerah ditutupi oleh satu molekul , kita dapat
menghitung daerah satuan massa dari material atau bahan

area
=Nm .
satuanmassa

Metode ini adalah jalan yang berguna untuk menentukan area permukaan zat padat
yang terbagi dengan baik. Jika kita menuliskan kesetimbangan konstan, K1 dan K, dalam
suku standar perbedaan dalam energi Gibbs untuk perubahan, lalu

K 1=e G / RT dan K=e G


1 liq / RT

G 1 G liq
Dimana adalah energi Gibbs standar untuk adsorpsi lapis pertama dan

adalah energi Gibbs standar pencairan. Pembagian pertama persamaan tersebut oleh
keduanya, kita mendapatkan C

K 1 ( G G )/ RT
C= =e 1 liq

Menggunakan hubungan

G 1= H 1T S 1 dan G liq = H liq T S liq

S 1 S liq
Dan menganggap (itu berarti bahwa kehilangan di dalam entropy adalah

sama tanpa memperhatikan lapisan mana molekul itu menduduki). Persamaannya menjadi

( H 1+ H vap )/ RT
C=e

H liq H vap
Catatan bahwa panas pencairan, adalah negatif dari panas penguapan
H liq H vapRT ln C
Jadi, kita mempunyai rumus =

H vap H 1
Sejak kita mengetahui nilai dari adsorbat , nilai dapat dihitung

dari perhitungan nilai C. Di semua kasus, telah ditemukan bahwa C>1 , yang sebanding

H 1< H liq
dengan . Adsorpsi di lapisan pertama lebih eksotermikdari pencairan.

H 1
Ukuran area permukaan dan dapat meningkatkan pengetahuan kita

mengenai permukaan struktur dengan sangat baik dan terutama berharga di dalam
pembelajaran katalis. Satu point terpenting untuk catatan bahwa area sebenarnya dari suatu
permukaan solid yaitu pada hakikatnya lebih besar dari area geometris nyata itu. Rata-rata
permukaan cermin halus mempunyai bukit bukit danlembah-lembah dalam skala atomik.
Area sebenarnya ialah mungkin 2 sampai 3 kali area nyata. Untuk membagi pupuk atau
bahan penyerap bunga karang dengan rasio lebih tinggi , 10 utuk 1000 di beberapa contoh.

Anda mungkin juga menyukai