Oleh:
SITTI NURUL QAMARIYAH
180331664025
A. Kompetensi Dasar
1. Membedakan momentum sudut orbital dan momentum sudut spin pada
elektron ekuivalen dan non ekuivalen
2. Menentukan term symbol pada elektron ekuivalen dan elektron
non-ekuivalen
B. Indikator
1. Membedakan elektron ekuivalen dan elektron tidak ekuivalen
2. Menjelaskan perbedaan antara momentum sudut orbital dan momentum
sudut spin
3. Memahami momentum sudut orbital, momentum sudut spin total, dan
momentum sudut total
4. Menentukan term simbol yang diperoleh dari elektron-elektron tidak
ekuivalen dan elektron-elektron ekuivalen
5. Menentukan term simbol atom dan ion pada keadaan dasar
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat membedakan elektron ekuivalen dan elektron tidak
ekuivalen
2. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara momentum sudut orbital
dan momentum sudut spin
3. Mahasiswa dapat memahami momentum sudut orbital, momentum sudut
spin total, dan momentum sudut total
4. Mahasiswa dapat menentukan term simbol yang diperoleh dari
elektron-elektron tidak ekuivalen dan elektron-elektron ekuivalen
5. Mahasiswa dapat menentukan term simbol atom dan ion pada keadaan
dasar
D. Materi Pokok
Momentum sudut orbital, momentum sudut spin, momentum spin-orbital,
dan Term simbol
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Keterangan Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Mengucapkan salam dan memeriksa kesiapan. 15
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran menit
Memberikan apersepsi dengan bertanya:
Apasajakah penyusun atom?
Apa manfaat informasi yang tertulis pada
lambang unsur?
Bagaimanakah cara melakukan
konfigurasi elektron?
Menyampaikan manfaat mempelajari term
simbol (contoh konfigurasi atom C pada
tingkat energi berbeda)
Kegiatan Inti Menjelaskan pergerakan elektron, dimana 120
mengalami rotasi mengelilingi inti dan menit
revolusi.
Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh
pergerakan elektron tersebut, adanya
momentum sudut orbital dan momentum
sudut spin.
Menjelaskan penggandengan yang terjadi
serta multiplisitas, dan cara perhitungannya,
menggunakan atom Hidrogen:
kopling antara sudut orbital (L)
kopling antar sudut spin (S)
kopling antara spin orbital (J)
Multiplisitas (2S +1)
Menjelaskan perbedaan elektron ekuivalen
dan non-ekuivalen.
Menjelaskan cara menentukan term symbol
untuk konfigurasi elektron non-ekuivalen,
dengan memberikan contoh.
2p1 3p1
2s1 2p1
Memberikan latihan soal untuk dikerjakan,
yaitu menentukan harga L, S, dan J, serta
term simbol untuk elektron non ekuivalen.
(sebagaimana pada ppt)
Menjelaskan cara menentukan term symbol
untuk konfigurasi elektron ekuivalen, dengan
memberikan contoh menggunakan atom 6C.
Menggunakan metode Russel-Saunders
Menggunakan metode langsung untuk
menentukan term simbol keadaan dasar.
Memberikan latihan soal untuk dikerjakan,
yaitu menentukan harga L, S, dan J, serta
term simbol untuk elektron ekuivalen.
(sebagaimana pada ppt)
Diskusi dan tanya jawab mengenai penjelasan
yang telah diberikan.
Penutup Membimbing mahasiswa untuk membuat 15
kesimpulan menit
Memberikan tugas latihan soal.
H. Penilaian
Penilaian Formatif :
Menjawab soal pada latihan soal yang ditampilkan di PPT dan soal di buku
molekul, struktur, dan ikatan kimia
Penilaian Sumatif :
Ujian Tengah Semester
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Kompetensi Dasar
1. Menulis simbol Lewis atom, molekul dan ion poliatomik
2. Memahami ikatan kovalen, ikatan kovalen rangkap, dan ikatan kovalen
koordinasi
3. Memahami fenomena resonansi
B. Indikator
1. Membedakan elektron dalam dan elektron valensi dari suatu atom
2. Menulis simbol Lewis atom
3. Memahami aturan sederhana dalam pembentukan ikatan kovalen
4. Menerapkan aturan oktet dalam pembentukan ikatan kovalen
5. Memahami perbedaan antara ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen
rangkap
6. Memahami ikatan kovalen koordinasi
7. Memahami perbedaan ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar
8. Menghitung bilangan koordinasi atom pusat molekul dan ion poliatomik
9. Memahami muatan formal dan aplikasinya dalam menulis struktur Lewis
10. Menulis struktur Lewis molekul dan ion poliatomik
11. Memahami resonansi dan peranannya terhadap kestabilan molekul dan
ion poliatomik
12. Memahami orde ikatan dan pengaruhnya terhadap panjang ikatan kovalen
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat membedakan elektron dalam dan elektron valensi dari
suatu atom
2. Mahasiswa dapat menulis simbol Lewis atom
3. Mahasiswa dapat memahami aturan sederhana dalam pembentukan ikatan
kovalen
4. Mahasiswa dapat menerapkan aturan oktet dalam pembentukan ikatan
kovalen
5. Mahasiswa dapat memahami perbedaan antara ikatan kovalen tunggal dan
ikatan kovalen rangkap
6. Mahasiswa dapat memahami ikatan kovalen koordinasi
7. Mahasiswa dapat memahami perbedaan ikatan kovalen polar dan ikatan
kovalen non polar
8. Mahasiswa dapat menghitung bilangan koordinasi atom pusat molekul
dan ion poliatomik
9. Mahasiswa dapat memahami muatan formal dan aplikasinya dalam
menulis struktur Lewis
10. Mahasiswa dapat menulis struktur Lewis molekul dan ion poliatomik
11. Mahasiswa dapat memahami resonansi dan peranannya terhadap
kestabilan molekul dan ion poliatomik
12. Mahasiswa dapat memahami orde ikatan dan pengaruhnya terhadap
panjang ikatan kovalen
D. Materi Pokok
Struktur Lewis
Ikatan kovalen dan Ikatan kovalen koordinasi
Resonansi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Keterangan Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Mengucapkan salam dan memeriksa 15
kehadiran mahasiswa menit
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
Memberikan apersepsi dengan bertanya
tentang konfigurasi elektron N.
Kegiatan Inti Menjelaskan perbedaan orbital luar dan 120
orbital dalam berdasarkan konfigurasi atom menit
Nitrogen
Menjelaskan alasan “mengapa ikatan kimia
terjadi / mengapa atom-atom melakukan
ikatan?”
Menjelaskan mengenai ikatan kovalen.
Diskusi dan tanya jawab mengenai terjadinya
ikatan kovalen tunggal, rangkap dan
koordinasi.
Memberikan contoh ikatan kovalen
berdasarkan aturan oktet dan duplet.
Tanya jawab terkait “apakah aturan oktet
harus dipenuhi?”
Memberikan penjelasan terkait aturan
pembentukan ikatan kovalen serta penjelasan
mengenai aturan oktet dan duplet.
Menyajikan ringkasan pembagian jenis-jenis
ikatan kovalen dan contohnya.
Menjelaskan dan memberikan contoh
mengenai penentuan muatan formal dan
bilangan koordinasi (Cara menentukan atom
pusat dan penentuan BK untuk 2 atau lebih
atom pusat).
Memberikan latihan soal setiap subbab
penentuan muatan formal dan bilangan
koordinasi (Cara menentukan atom pusat dan
penentuan BK untuk 2 atau lebih atom pusat).
Menjelaskan dan memberikan contoh cara
penulisan struktur Lewis untuk molekul dan
atau ion poliatomik serta khusus untuk asam
oksi.
Diskusi dan tanya jawab latihan soal
penulisan struktur Lewis untuk beberapa
molekul dan ion poliatomik.
Menjelaskan dan tanya jawab tentang
fenomena resonansi serta dampak resonansi
terhadap kestabilan.
Penutup Membimbing mahasiswa untuk membuat 15
kesimpulan menit
Memberikan tugas latihan soal
H. Penilaian
Penilaian Formatif :
Menjawab soal pada latihan soal yang ditampilkan di PPT dan soal di buku
molekul, struktur, dan ikatan kimia
Penilaian Sumatif :
Ujian Tengah Semester
Lampiran : Soal dan Pedoman Penskoran UTS
Nomor Atom:
H=1 N=7 O=8 F=9 P = 15 Cl = 17
JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
Akan tetapi, model atom rutherford tidak dapat menjelaskan secara jelas mengapa elektron yang tidak tertarik
kedalam inti atom yang bermuatan positif?
Kelemahan tersebut di jawab oleh Niels Bohr dengan berdasarkan pada dua postulat, yaitu:
1. Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasioner (orbit), sehingga walaupun elektron
bergerak cepat, tetapi elektron tidak memancarkan atau menyerap energi sehingga energi elektron konstan.
2. Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan memancarkan atau menyerap energi,
dimana besarnya energi cahaya yang diserap atau dipancarkan pada waktu elektron berpindah adalah sama
dengan tingkat energi dari dua orbit tersebut
3 Prinsip ketidakpastian Heinsenberg yaitu elektron tidak dapat dipastikan letaknya, kita hanya dapat menyatakan Total = 10
peluang atau kebolehjadian untuk menemukan elektron tersebut dengan momentum sudut tertentu, pada posisi 4
tertentu, dan pada waktu tertentu di sekitar atom. Hal tersebut disebabkan karena sifat dualisme elektron yaitu
sebagai partikel dan gelombang, dimana akibat sifat dualisme tersebut maka letak dan kecepatan elektron tidak
dapat dipastikan secara serentak.
Berdasarkan prinsip tersebut, maka lintasan elektron tidak dapat lagi digambarkan sebagai suatu garis melingkar 2
seperti yang diutarakan Niels Bohr, tetapi pola lintasan mengikuti pola gelombang diam.
Prinsip ketidakpastian heinsenberg berlaku untuk partikel yang berukuran kecil. Tidak berlaku untuk partikel 2
berukuran besar.
Nilai J = 3/2 1
Multiplisitas = 2 . 3/2 + 1 = 4 1
Sehingga term simbol untuk atom Nitrogen adalah 4S3/2 2
POCl3
BK atom pusat P = 1/2 (5 + 1. 0 + 3. 1 - 0) = 4 => terdapat 4 PEI 2
Struktur Lewis
2
6 (poin 2
setiap muatan
formal)
(Catatan : Jika yang digambarkan adalah Struktur Lewis awal sebelum muatan formal di jadikan nol, maka skor
dikali 1/2 , dan apabila yang dihitung hanya muatan formal awal juga dikali 1/2) Total = 10
Struktur Lewis, BK, dan Muatan formal
Struktur Lewis
1
8
Mf = EV - Ʃ Elektron Bebas - 1/2 Ʃ Elektron yang digunakan ikatan (poin 2 setiap
O(t) = 6 - 4 - 1/2 . 4 = 0 muatan
O(j) = 6 - 4 - 1/2 . 4 = 0 formal)
Cl = 7 - 2 - 1/2 . 10 = 0
H = 1 - 0 - 1/2 . 2 = 0
(Catatan : Jika yang digambarkan adalah Struktur Lewis awal sebelum muatan formal di jadikan nol, maka skor
dikali 1/2 , dan apabila yang dihitung hanya muatan formal awal juga dikali 1/2)
5b Resonansi adalah fenomena dimana molekul atau ion poliatomik dapat memiliki atau dapat dituliskan lebih dari Total = 10
satu struktur Lewis. Adanya resonansi menyebabkan muatan atau elektron tidak terlokalisasi pada satu atom.
Contoh resonansi, misal NO3- atau NO2 dsb 5= penjelasan
5=contoh
Molekul O2 Total = 10
DTE
Orde Ikatan = 1/2 ( 8 - 4 ) = DTE = 4
2 Orde = 2
atau Konf.= 2
Orde Ikatan = 1/2 (6 - 2 ) = Sifat = 2
2
Konfigurasi Elektron =
KK
Sifat Kemagnetan :
Paramagnetik
Diagram Tingkat Energi, Orde Ikatan, Konfigurasi elektron, Sifat Kemagnetan
Molekul OF Total = 10
DTE
Orde Ikatan = 1/2 ( 8 - 5 ) = 1,5 DTE = 4
atau Orde = 2
Orde Ikatan = 1/2 (6 - 3 ) = 1,5 Konf.= 2
Fluorine
Sifat = 2
Konfigurasi Elektron =
KK