Anda di halaman 1dari 2

PERTANYAAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengompleksan, masking dan demasking

2. Jelaskan yang dimaksud dengan kestabilan kompleks dan tetapan kestabilan koordinasi

3. Apa yang dimaksud dengan indicator logam dan berikan 4 contoh

4. Kenapa titrasi dilakukan pada pH 10. Apa fungsi penambahan buffer, kenapa tidak ditambahkan
basa saja.

5. Kenapa penggunaan satuan konsentrasi pada kompleksometri dalam satuan M (molar)

Jawaban

1. Penopengan (masking) dapat didefinisikan sebagai proses dalam mana zat, tanpa pemisahan
zat itu atau produk-produk reaksinya secara fisik, diubah sedemikian sehingga ia tak ikut
ambil bagian dalam suatu larutan reaksi tertentu. 'Pelepasan topeng' (demasking)
merupakan proses dalam mana zat yang ditutup memperoleh kembali kemampuannya
untuk sedikit ambil bagian dalam suatu reaksi tertentu.

2. Pembentukan kompleks dalam suatu larutan berlangsung melalui sejumlah tahapan. Untuk
setiap tahapan, tetapan stabilitasnya dapat dituliskan dalam suatu persamaan. Misalkan
pembentukan kompleks MLm. terbentuk melalui sejumlah n tahapan. Tetapan stabilitas
untuk setiap tahapan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

M + L  ML, K1 = [ML] / [M][L]


ML + L  ML2, K2 = [ML2] / [ML]
MLn-1 + L  MLn Kn = [MLn] / [MLn-1] [L]

3. Indikator logam, yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion
logam.
1. Eriochrom Black-T (EBT)
Digunakan pada daerah pH 7 - 11. Suatu kelemahan dari EBT bahwa larutannya tidak
stabil, bila disimpan akan terjadi peruraian secara lambat, sehingga setelah jangka waktu
tertentu indikator tidak berfungsi lagi. Suatu kesulitan yang dialami indikator
metalokromik adalah pembentukan kelat dengan logam yang tidak reversibel atau
terlalu kuat. Bila hal ini terjadi maka tidak dapat terjadi perubahan dan indikator
kehilangan warna fungsinya. Kejadian ini disebut blocking indikator.Mengalami blocking
dengan Fe3+ Merupakan asam lemah, tidak stabil dalam air karena senyawa organik ini
merupakan gugus sulfonat yang mudah terdisosiasi sempurna dalam air dan mempunyai
2 gugus fenol yang terdisosiasi lambat dalam air. Penggunaan : Penentuan kadar Ca, Mg,
Cd, Zn, Mn, Hg.

2. Murexide
Merupakan indikator yang sering digunakan untuk titrasi Ca2+, pada pH=12.

3. Jingga Xylenol.
Kompleks dengan logam memberikan warna merah.

4. Calmagite
Dapat digunakan sebagai pengganti EBT, karena calmagite lebih stabil, daerah terjadinya
pada pH 8,1-12,4 dan warma indikator bebasnya biru. Mengalami blocking dengan Cu,
Ni, Fe3+ , dan Al.

4. Karena selektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH= 10 EDTA. sebagian
besar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai
pengompleksnya sendiri.

5. Molaritas (M) adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Mol adalah berat
zat dibagi Mr or BM. Misalnya larutan NaOH 1 M, dibuat dengan cara melarutkan 1 mol
NAOH ( 1 x BM NAOH) menjadi satu liter larutan.

Normalitas (N) adalah banyaknya ekuivalen zat terlarut dalam satu liter larutan ekuivalen
adalah berat zat dibagi BE atau berat ekuivalen. Misalnya larutan NaOH 1 N, dibuat dengan
cara melarutkan I ekNaOH (1 x BE NaOH) menjadi satu liter larutan

Anda mungkin juga menyukai