KIMIA ORGANIK
JUDUL : ISOMER KONFORMASI ALKANA SIKLIS PADA KIMIA
ORGANIK
Disusun oleh :
DOSEN PEMBIMBING :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
A.Latar belakang................................................................................................................................4
C. TUJUAN.......................................................................................................................................7
BAB II................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.................................................................................................................................8
A. Pengertian Konformasi..................................................................................................................8
BAB III.............................................................................................................................................10
KESIMPULAN................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Bentuk dari konformasi ini sendiri dibagi menjadi 3, yaitu Fischer, Bola Pasak,
dan juga Newman.
Masing - masing bentuk dari konformasi ini sendiri dapat berkonformasi pada
jenis-jenis konformasi isomer yang ada. Dalam hal ini terdapat Tiga jenis
Konformasi Isomer yaitu Eklips, Gausch dan Staggered.
1. Konformasi Eklips
3
2. Konformasi Gausch
Merupakan konformasi molekul dimana atom maupun gugusnya mengalami rotasi
sehingga terletak saling berjauhan. Untuk lebih memahaminya mari kita simak
contoh pada 2,3-dibromo butana dibawah ini:
3. Konformasi Staggered
Merupakan konformasi molekul dimana atom maupun gugusnya terletak
bersebrangan sehingga menghasilkan tolakan yang kecil yang mengakibatkan
konformasi ini menjadi konformasi yang paling stabil. Untuk lebih memahaminya
kita lihat contoh pada 2,3-dibromo butana dibawah ini:
4
kestabilan sementara molekul, mekanisme, dan hasil reaksinya. Senyawa-
senyawa yang memiliki isomer konformasi tidak bisa dipisahkan antara satu
dengan yang lain pada suhu kamar tetapi memiliki sifat kimia dan fisik yang
tidak identik, seperti tingkat energi dan hasil reaksi.
Isomer konformasi pada senyawa alkana alifatis di mulai dari senyawa alkana
yang paling sederhana, misalnya etana hingga yang agak komplek seperti, 1,2-
dikloro etana, butana.
Para ahli pada awalnya berpikir bahwa alkana siklik berbentuk datar atau planar.
Berdasarkan alasan tersebut, von Baeyer mengusulkan bahwa siklopentana
berbentuk planar akan membentuk struktur cincin yang paling stabil, dengan
sudut ikatan 108o (seperti pentagon biasa) sedangkan sikloheksana, dengan sudut
ikatan 120o, akan tetapi kenyataan bentuk ini kurang stabil.
Berdasarkan data eksperimen ternyata cincin yang lebih kecil akan lebih kurang
stabil, seperti senyawa siklopropana (cylcopropane) dan siklobutana
(cyclobutane) yang masing-masing senyawa tersebut memiliki sudut ikatan 60o
dan 90o. von Baeyer berkesimpulan bahwa kedua senyawa tersebut memiliki
perbedaan stabilitas yang disebabkan adanya ketegangan sudut (angle strain) atau
5
ketegangan cincin (ring strain). Hal ini disebabkan adanya penyimpangan dari
sudut hibridisasi Csp3, tetrahedral (109.5o). Berdasarkan kajian tersebut
disarankan model dari sikloalkana menjadi bentuk non-planar (bukan bentuk
planar) agar bentuk ini memiliki sudut ikatan sigma lebih mendekati sudut Csp3
tetrahedral yaitu 109.5o.
B. Rumusan Masalah :
2. Apa yang menyebabkan konformasi bisa stabil dan tidak stabil? Dan
konformasi yang mana stabil dan tidal stabil itu?
C. TUJUAN
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konformasi
Konformasi adalah suatu bentuk sebagai akibat dari rotasi suatu
atomkarbonnya (dan hydrogen yang melekat padanya) terhadap atom karbon
lainnya.Konformasi yang berbeda dari molekul yang sama yang dapat
dipertukarkan(berinterkonversi) melalui rotasi pada ikatan tunggal
dinamakan conformer ataurotamer. Konformer – konformer ialah sejumlah
stereoisomer, yaitu isomer denganikatan atom yang sama tetapi susunan
atomnya diruangan berbeda.
Piridin | Pirimidina
C. Konformasi Senyawa Siklik
Sikloalkana ialah hidrokarbon jenuh dengan sekurang-
kurangnyamemiliki satu cincin atom karbon. Sikloalkana dinamai dengan
menempatkan awalansiklo- di depan nama alkana yang sesuai dengan
banyaknya atom karbon dalamcincin. Contoh yang sering dijumpai adalah
sikloheksana. Siklopropana, dengan hanya tiga atomkarbon, tentu saja
berbentuk planar (sebab tiga titik menentukan satu bidang). SudutC-C-C hanya
7
60o (ketiga karbon berbentuk segitiga sama sisi), jauh lebih kecil darisudut
tetrahedral biasa 109,5o. hydrogen terletak di bawah dan di atas bidang
karbon,dan hydrogen pada karbon yang bersebalahan berada dalam keadaan
tindih.Sikloalkana dengan lebih dari tiga atom karbon tidak berbentuk planar
danmemiliki konformasi “melekuk”. Pada siklobutana dan siklopentana, lekukan
tadimenyebabkan molekul mengambil konformasi yang lebih stabil.
Lekukan akanmenyebabkan regangan dengan membuat sudut C-C-C
sedikit lebih kecildibandingkan jika molekulnya berbentuk planar, namun
konformasi tindih yang lebihsedikit diantara hydrogen-hidrogen yang letaknya
bersebalahan akan mengompensasi.Cincin beranggota enam agak khusus dan
telah dikaji secara terperinci sebabkonformasi itu begitu sering dijumpai di alam.
Jika sikloheksana berbentuk planar,sudut internal C-C-C akan sama seperti suatu
heksagon beraturan, yaitu 120o. susut ini
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1982. Kimia Organik edisi ketiga Jilid 1. Erlangga :
Jakarta
Anonim.2011.Isomerismekonformasi.http://id.wikipedia.org/wiki/Isomeris
me_konformasi. (8 mei 2020)
10