Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM PEMBUATAN SEDIAN PIL

DISUSUN OLEH :

NAMA : IMANUEL RINALDY SIDO

NIM : 191148201088

KELAS : 1A FARMASI

DOSEN PEMBIMBING :

HABEL ROY SULO,Msi.,Apt

LABORATORIUM FARMASETIKA 1

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM PEMBUATAN SEDIAN PIL

Nama : IMANUEL RINALDY SIDO


NIM : 191148201088
Jurusan : FARMASI
Program Studi :S1 FARMASI

Laporan Tugas
Pada tanggal, 12/12/2019

Menyetujui,

KORDINATOR MATA KULIAH PENULIS

Habel Roy Sulo, M.si.,Apt Imanuel Rinaldy Sido

BAB 1
JUDUL

PRAKTIKUM PEMBUATAN SEDIAN PIL

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pillulae berasal dari kata “ pila” artinya bola kecil. Obat yang berbentuk
bundar seperti bola ini bermacam-macam bobotnya dan masing-masing
driberi nama tersendiri.

Pillulae menurut FI III ialah suatru sediaan berupa massa bulat


mengandung satu atau lebih bahan obat yang digunakan untuk obat dalam
dan bobotnya 50-300 mg perkecil ( ada juga yang menyebutkan bobot pil
adalah 1-5 g. Boli adalah pil yang bobotnya diatas 300 mg; granula
bobotnya 20-60 mg ( ph.Bld.V menyatakan tidak lebih dari 30 mg dan
mengandung 1 mg bahan obat ) ; dan paruale bobotnya dibawah 20 mg
perbuah.

Bentuk pil ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :

1. Dapat menutupi rasa bau tidak enak dari bahan-bahan obat.


2. Memberikan obat dalam dosis tertentu.

Komponen, kegunaan, dan cara contoh pillulae.

1. Zat utama: berupa bahan obat yang harus memenuhi


persyaratan farmakope misalnya KMnO4, asetosal, digitalis
folia, garam ferro, dan lain-lain.
2. Zat tambahan terdiri dari:
a. Zat pengisi: fungsinya utuk memperbesar volume massa pil
agar mudah dibuat.
Contoh : akar pemanis ( Radix Liquiritae ), bolus alba, atau
bahan lain yang cocok ( glukosa, amilum, dan lain-lain ).
Radix liq. Dengan gliserin adalah konstituen yang baik untuk
bahan-bahan minyak atrisi ( metode blomberg ). Terlebih
kalau ditambahkan succus lq. Hal ini karena radix liq.
Mengandung glisirizin yang bersifat mengemulsi minyak.
b. Zat pengikat: fungsinya untuk memperbesar daya kosehi
maupun daya adsehi masa pil agar massa pil dapat saling
mendekat menjadi massa yang kompak.
Contoh: sari akar manis ( succus liquiritae ), gom akasia,
tragakan, campuran bahan tersebut ( PGS ) atau bahan lain
yang cocok ( glukosa, mel, sirop, musilago, kanji, adeps,
glycerinum cum tragacanth, extr. Gentian, extr. Aloe, dan
lain-lain ).
c. Bahan/zat penabur: funsinya untuk memperkecil gaya gesekan
antara molekul yang sejenis maupun tidak sejenis, sehingga
massa pil menjadi tidak lengket satu sama lain, lengket pada
alat pembuatan pil, atau lengket satu pil dengan pil lainnya.
Contoh: lycopodium, talcum.
d. Bahan/zat pembasah: fungsinya untuk memperkecil sudut
kontak ( <900 ) antarmolekul sehingga massa menjadi basah
dan lembek serta mudah dibentuk.
Contoh: air, air-gliserin ( aqua gliserinata ), gliserin, sirop,
madu, atau bahan lain yang cocok.
e. Bahan/zat penyalut, fungsinya adalah :
1. Untuk menutupi rasa dan bau tidak enak,
2. Mencegah perubahan karena pengaruh udara.
3. Supaya pil pecah dalam usus, tidak dilambung ( enteric coated
pil ).
Contohnya : perak, tolu balsem, keratin, sirlak, kolodium,
salol, gelatin, gula, atau bahan lain yang cocok.

Ada 6 tipe bahan obat yang diberikan secara enterik.

a. Bahan obat yang dipakai terus-menerus tetapi merangsang


selaput lendir lambung. Misalnya senyawa, entelmentik, asam
salisalat,digitalis.
b. Bahan obat yang menghalangi pencernaan karena dengan
pepsin membentuk senyawa yang tidak larut. Misalnya tanin
dan argentum nitrat.
c. Bahan yang terurai oleh asam lambung. Misalnya antibiotik
golongan penisilin.
d. Bahan obat yang diharapkan agar dalam keadaan sepekat
mungkin diusus. Misalnya antiseptik, santonin.
e. Bahan obat yang mengakibatkan mabuk dan muntah-muntah.
Misalnya emetin, sulfonama.
f. Bahan obat yang dihendaki lambat bereaksi. Misalnya
antispasmodik, antihistamin, bartiturat.

Pembuatan sediaan pil

Cara pembuatan pil pada prinsipnya adalah mencampurkan bahan-bahan,


baik bahan obat atau bahan utama dan zat-zat tambahan sampai homogen.
Setelah homogen, campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai
menjadi massa lembek yang elastis atau plastis dan kosehif, lalu dibuat
bentuk batang dengan cara menekan sampai sepanjang alat pemkotong pil
sesuai jumlah pil yang diminta. Bahan penabur ditaburkan pada massa pil,
pada alat penggulung, dan alat pemotong pol, agar massa pil tidak melekat
pada alat tersebut. Penyalutan dilakukan jika perlu, namun sebelum
penyalutan pil harus kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau ruang
pengering, dan bahan penabur yang masih menempel pada pil harus
dibersihkan dahulu.

Beberapa keterangan pada pembuatan pil

1. Bobot pil ideal adalah antara 100-150 mg, rata-rata 120 mg,
namun karena suatu hal sering tidak dapat dipenuhi.
2. Sebagi zat pengisi, jika mungkin dipilih radix liq ; kecuali jika
muncul reaksi, kadang dipakai bolus alba. Jumlah yang
diapakai umunya dan kali jumlah zat pengikat ( biasanya
susccus liq.). dikenal juga istilah ppp ( pulvis pro pilluae ),
yang artinya campuran succus liq. Dan radix liq. Sama
banyak.
3. Sebagai zat pengikat, jika mungkin mengunakan succus liq. 2
gram/60 pil. Jika ada reaksi kadang digunakan adeps lanae
atau vaselin. Misalnya pil gitalis folia dibuat dengan adeps
lanae karena glikoasida jantung yang terdapat dialam gitalis
folia ( digitoxin, digitalin, dan dioksin). Akan terurai atrau
dirusak oleh air. Dengan demikian, adeps lanae disini selain
digunakan sebagai pengikat juga berfungsi sebagai pembasah.
4. Pada massa mpil dibuat, massa pil kemudian digulung dan
dipotong menurut jumlah pil yang diminta dan akhirnya pil
dibuatkan. Taburkan talk atau lycopodium hingga rata.
Setelah selesai, jangan lupa hitung kembali jumlah pil
tersebut.

Persyaratan pil

1. Memenuhi syarat waktu hancur waktu yang tertera pada


compresi atau tablet ( FI III ). Waktu hancur pil bisa tidak
lebih dari 15 menit, pil bersalut tidak lebih dari 15 menit, pil
bersalut tidak boleh lebih dari 60 menit.
2. Memenuhi keseragaman bobot pil ( FI Edisi III).
3. Pada penyimpanan, bentuknya harus tetap, tetapi tidak begitu
keras sehingga bisahancur dalam saluran pencernaan.

Pengujian keseragamaan bobot pil

Timbang 20 pl satu per satu kemudian hitung bobot rata-rata.


Penyimpanaan terbesar yang diperbolehkan terhadap bobot rata-rata.

BAB III
PEMBUATAN SEDIAAN

a.resep

dr.alvin
SIP : 268/DINKES/DU-IV-2017
Praktek : jl.gelatik no 26 telp 08122211221
Rumah : jl.gerilya no 69 telp 05443399933757

No. 1.3 Smd,12/12/2019

R/ Aminophylin 100 mg

Succus Liquritae 50 mg

SL 50 mg

m. f. pil. Dtd No.X


S. t. dd. Pil I

Pro : Radith ( 17 tahun )


Alamat : Jl. Kebahagian No. 11 Rt.12

semoga lekas sembuh

keterangan resep
1. R/ : recipe : ambilah
2. Qs : quantum sactis : secukupnya
3. M.f.pil.dtd : misce fac pil dat tales dosis : campur dan buatlah
Pil berikan sekian takaran.
4. No. XXX :sebanyak 30
5. S.t.dd.pil 1 : signa tir de die pil unam : tandai 3 x sehari 1 pil
6. Pro : pronum : untuk

b. resep standar : -

c. skrining resep :
 invocation : ada
 inscriptio : ada
 praescriptio : ada
 signatura : ada
 subscriptio : ada
 superscription : ada
 pro : ada
 umur,alamat pasien : ada

d. permasalahan :

 penggunaan succus liq (untuk menghindari oksidasi zat aktif)

 Ditambahkan aqua gliserinata (mencegah pil terlalu mengeras )

 Penambahan talcum (untuk mencegah pil melekat pada alat)

e. penggolongan obat

no Nama obat Golongan obat


1 aminophylin keras
2 Succus liq bebas
3 Saccarum lactis bebas
4 talkum bebas

F. PERHITUNGAN DOSIS

AMINOPHYLIN

DDR : 1X : 100 MG

1H : 3 X 100 MG : 300 MG

DM : 1X : 17/20 X 500 MG : 425 MG

1H : 17/20 X 1500 MG : 1275 MG

% DM

1X : 100 MG/425 MG X 100% : 23.52%

1H : 300 MG/1275 MG X 100% : 23.52%

G. PENIMBANGAN BAHAN
- AMINOPHYLIN : 100 MG X 10 : 1000 MG

- SUCCUS LIQ : 50 MG X 10 : 500 MG

- SL : 50 MG X 10 : 500 MG

H. CARA KERJA

I. Disiapkan alat dan bahan disetarakan timbangan

II. Diambil dan ditimbang bahan aminophylin 1000 mg, succus liq 500 mg, SL 500
mg.

III. Dimasukan sebagian SL kedalam mortir

IV. Dimasukan aminophylin kedalam mortir gerus ad halus dan homogen

V. Tambahkan sisa SL gerus kembali ad halus dan homogen

VI. Tambahkan succus liq gerus kembali ad homogen

VII. Tambahakan aqua gliserinata kedalam campuran hingga adonan menjadi elastis

VIII. Buat adonan menjadi memanjang sama rata, lalu potong menjadi 2 bagian
masing-masing bagian dibuat menjadi 5 pil.

IX. Pil dibentuk lalu ditaburi talcum agar tidak lengket

X. Dikemas kedalam plastik klip diberi etiket putih dan label NI

XI. Diserahkan pada pasien sertakan pio.

I. Indikasi obat

racikan pil untuk pasien sakit asma/ sesak nafas

J. Etiket
Apotek happy farma
Jl. Kemakmuran no. 21 telp 4594494449 smd
SIA : 66/SIA/VII/2011
TIDAK BOLEH DIULANG
APA : Rivan Nur Mulky, S.Farm.,Apt
TANPA RESEP DOKTER
No : 1.3 tgl.12/12/2019

Nama : radith
Nama obat : racikan sesak
3 x 1 sehari
tablet/kapsul/pil
Sebelum / sesudah makan

Semoga lekas sembuh

K. Pemberian informasi obat

Pasien atas nama radith ini ada obat pil obatnya diminum 3 x sehari 1 pil
sesudaah makan , disimpan ditempat yang sejuk .TERIMAKASIH

RESEP 1.4
dr.alvin
SIP : 268/DINKES/DU-IV-2017
Praktek : jl.gelatik no 26 telp 08122211221
Rumah : jl.gerilya no 69 telp 05443399933757

No. 1.4 Smd,12/12/2019

R/ luminal 0,05
Succus liq 50 mg
SL 50 mg
Aqua glicerinata qs

m. f. pil. Dtd No.XXX


S. t. dd. Pil I

Det 20

Pro : Radith ( 17 tahun )


Alamat : Jl. Kebahagian No. 11 Rt.12

semoga lekas sembuh

keterangan resep
7. R/ : recipe : ambilah
8. Qs : quantum sactis : secukupnya
9. M.f.pil.dtd : misce fac pil dat tales dosis : campur dan buatlah
Pil berikan sekian takaran.
10. No. XXX :sebanyak 30
11. S.t.dd.pil 1 : signa tir de die pil unam : tandai 3 x sehari 1 pil
12. Pro : pronum : untuk

b. resep standar : -

c. skrining resep :
 invocation : ada
 inscriptio : ada
 praescriptio : ada
 signatura : ada
 subscriptio : ada
 superscription : ada
 pro : ada
 umur,alamat pasien : ada

d. permasalahan :

 penggunaan succus liq (untuk menghindari oksidasi zat aktif)

 Ditambahkan aqua gliserinata (mencegah pil terlalu mengeras )

 Penambahan talcum (untuk mencegah pil melekat pada alat)

e. penggolongan obat

no Nama obat Golongan obat


1 luminal psikotropika
2 Succus liq bebas
3 Saccarum lactis bebas
4 talkum bebas
5 Aqua gliserinata bebas

F. PERHITUNGAN DOSIS

LUMINAL

DDR : 1 X : 0,05 G : 50 MG

1H : 50 MG X 3 : 150 MG

DM : 1 X : 17/20 X 300 MG : 225 MG

1 H : 17/20 X 600 MG : 510 MG

%DM : 1X : 50MG/225 MG x 100% : 22,22%

1H : 150 MG/510 MG X 100% : 29,41%

G. PENIMBANGAN BAHAN
LUMINAL : 50 MG X 10 : 500 MG

SUCCUS LIQ : 50 MG X 10 : 500 MG

SL : 50 MG X 10 : 500 MG

L. CARA KERJA

1. Disiapkan alat dan bahan disetarakan timbangan

2. Diambil dan ditimbang bahan luminal 500 mg, succus liq 500 mg, SL 500 mg.

3. Dimasukan sebagian SL kedalam mortir

4. Dimasukan luminal kedalam mortir gerus ad halus dan homogen

5. Tambahkan sisa SL gerus kembali ad halus dan homogen

6. Tambahkan succus liq gerus kembali ad homogen

7. Tambahakan aqua gliserinata kedalam campuran hingga adonan menjadi elastis

8. Buat adonan menjadi memanjang sama rata, lalu potong menjadi 2 bagian masing-
masing bagian dibuat menjadi 5 pil.

9. Pil dibentuk lalu ditaburi talcum agar tidak lengket

10. Dikemas kedalam plastik klip diberi etiket putih dan label NI

11. Diserahkan pada pasien sertakan pio.

J. Indikasi obat

racikan pil untuk pasien sakit nyeri

K. Etiket
Apotek happy farma
Jl. Kemakmuran no. 21 telp 4594494449 smd
SIA : 66/SIA/VII/2011
TIDAK BOLEH DIULANG
APA : Rivan Nur Mulky, S.Farm.,Apt
TANPA RESEP DOKTER
No : 1.4 tgl.12/12/2019

Nama : radith
Nama obat : racikan nyeri
3 x 1 sehari
tablet/kapsul/pil
Sebelum / sesudah makan

Semoga lekas sembuh

M. Pemberian informasi obat

Pasien atas nama radith ini ada obat pil obatnya diminum 3 x sehari 1 pil
sesudaah makan , disimpan ditempat yang sejuk .TERIMAKASIH
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan sedian pil adalah sedian padat
yang penggunaanya adalah melalui oral. Serbuk yang telah jadi berbentuk butiran
halus, berwarna. pil ini memiliki komposisi antara lain resep 1 (aminophylin, succus
liq, sl)yang berkhasiat untuk mengobati nyeri dada atau sesak nafas resep 2 (luminal,
succus liq, sl).yang berkhasiat untuk mengobati raa nyeri.

Pada pembuatan kedua resep ini tidak ada terjadi kesulitan karena tidak ada
perlakuan khusus atau pengerjaannya menggunakan resep standar.

Tetapi pada pembuatan resep ini mahasiswa hanya disuruh membuat jurnal nya saja
dan tidak melakukan praktikum pembuatan pil dikarenakan keterbatasan alat
pembuatan.

BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua resep dapat dikerjakan
karena tidak ada terjadi permasalahan dalam perhitungan dosis maupun penimbangan
bahan

Pil sangat sensitif pada suhu jadi penyimpana pil harus pada suhu yang baik dan
hindarkan dari paparan sinar matahari secara langsung.

Pada kedua resep ini bila pasien tidak lagi merasakan sakit obatnya silahkan di stop.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

 Anief, M. 2005. Farmasetika. Universitas Gadjah Mada


Press. Yogyakarta.

 Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1979, Farmakope


Indonesia edisi  III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

 Anief, Moh. 1997, Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta

 Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 2014, Farmakope


Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
 
 Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 2014, Farmakope
Indonesia edisi  V,   Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai