Tujuan Percobaan
Memahami prosedur uji tukak lambung pada hewan uji dan melakukan analisis data hasil uji
tukak lambung ekstrak daun pepaya
Daun pepaya dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 40 ºC.
Setelah kering simplisia diserbuk. Serbuk daun pepaya kemudian dimaserasi menggunakan
etanol 96% pada suhu ruang selama 2x24 jam. Filtrat yang diperoleh dimasukkan rotary
evaporator hingga diperoleh ekstrak kental.
Hewan Uji :
Tikus Wistar jantan, umur 10-12 minggu, berat 180-220 g
K1 : kelompok kontrol negatif, tikus diberi larutan CMC 0,5%, per ora (PO)
K2 : kelompok kontrol positif, tikus diberi ranitidin dosis 16 mg/kgBB (PO)
K3 : kelompok perlakuan, tikus diberi ekstrak etanol daun pepaya dosis 100 mg/kg BB
K4 : kelompok perlakuan, tikus diberi ekstrak etanol daun pepaya dosis 200 mg/kg BB
Satu jam kemudian semua tikus diberi secara oral larutan HCl-EtOH, dosis 2 mL/200 g BB.
Setelah 1 jam, tikus dikorbankan, dan diambil lambungnya. Organ lambung dimasukkan ke
dalam formalin selama 10 menit, kemudian dibuka sehingga terlihat bagian mukosanya dan
diukur tukak lambung yang terjadi.
Pengamatan :
Luas tukak lambung diukur kemudian dihitung Gastric Ulcer Index dengan rumus :
Gastric Ulcer Index : (K-S)/K x 100%
K = luas tukak lambung kelompok kontrol negatif
S = /luas tukak lambung kelompok sampel
Hasil Percobaan
Tugas
1. Hitunglah gastric ulcer index masing-masing tikus menggunakan nilai rata-rata luas tukak
lambung kelompok Kontrol Negatif (K1)!
2. Lakukan analisis statistik data gastric ulcer index semua kelompok perlakuan sehingga
diperoleh kesimpulannya
Gambar :
Tikus dimasukkan Mukosa tikus dengan tukak lambung (warna hitam) krn
wadah utk eutanasi dgn pemberian Etanol-HCl
CO2
NPar Tests