Anda di halaman 1dari 25

SPESIALIT DAN TERMINOLOGI KESEHATAN

“SPESIALITE OBAT ANTIMIKROBA”

Disusun Oleh :

Nama : Puput Anggun Nur Hidayati


NIM : 2019.132.041
Dosen Pengampu : Apt. Hanita Cristiandari,S.Farm

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA


YOGYAKARTA

2021
SPESIALITE OBAT ANTIMIKROBA

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari jenis obat, bentuk sediaan dan produsen obat antimikroba
2. Memahami klasifikasi dan jenis obat antimikroba sehingga dapat
menjelaskan atau menginformasikannya kepada stakeholder
B. KONSEP TEORI
Antibakteri
Obat antibakteri digolongkan ke dalam golongan spektrum sempit
(narrow spectrum) jika hanya efektif membunuh bakteri untuk jumlah
terbatas atau hanya pada 1 golongan saja, dan spektrum luas (broad
spectrum) jika efektif melawan beberapa jenis atau golongan bakteri.
Antibakteri yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida dan
jika hanya menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik. Pada
bakteriostatik untuk membunuh bakteri dilakukan oleh antibodi tubuh.
Antibateri yang bersifat bakteriostatik dapat berubah menjadi bakterisida
jika dosis ditingkatkan.
Resistensi adalah kemampuan suatu bakteri untuk bertahan hidup
(tidak terbunuh atau terhambat) terhadap antibakteri. Resistensi dapat
terjadi pada bakteri yang tadinya peka terhadap antibakteri menjadi
resisten dan untuk membunuhnya diperlukan dosis yang lebih tinggi.
Berdasarkan struktur dan penggunaannya, antibakteri digolongkan sebagai
berikut:
1. Golongan penisilin: ampisilin, amoksisilin, flukoksasilin, kloksasilin,
fenoksimetilpenisilin.
2. Golongan sefalosforin: generasi 1 (sefazolin, sefaleksin, sefadroksil),
generasi 2 (sefaklor, sefamandol, sefotetam, sefoksitin), generasi 3
(sefotaksim, seftazidim, seftriakson, sefoperazon, generasi 4 (sefepim,
sefpirom).
3. Golongan aminoglikosida: kanamisin, amikasin, gentamisin,
tobramisin.
4. Golongan tetrasiklin: tetrasiklin, oksitetrasiklin, doksisiklin.
5. Golongan makrolida: eritromisin, azitromisin, klaritromisin,
polimiksin B, spiramisin, roksitromisin.
6. Golongan kloramfenikol: kloramfenikol, tiamfenikol.
7. Golongan kuinolon: siprofloksasin, ofloksasin, levofloksasin.
8. Golongan lain-Lain: kombinasi trimetropim-sulfametoksazol,
klindamisin, metronidazol, linkomisin, paramomisin, tinidazol,
meropenem.

Antituberkulosis

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang masih


menjadi masalah kesehatan masyarakat, dan merupakan salah satu
penyebab kematian. Dalam Pedoman Penanggulangan TB Kemenkes
(2009) dinyatakan bahwa pengobatan TB dilakukan selama minimal enam
bulan, dibagi menjadi fase intensif pada dua bulan pertama dan fase
lanjutan pada empat bulan terakhir.

Antelmintik

Infeksi karena cacing menjadi penyebab kekurangan gizi di negara


berkembang termasuk Indonesia. Gejala seseorang terinfeksi cacing antara
lain ditandai dengan gejala mual, muntah, anoreksia, dan gatal gatal.
Cacing hidup di saluran usus dan jaringan lainnya.

Cacing yang sering menginfeksi manusia adalah cacing gelang


(Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Necator americanus), cacing
kremi (Oxyuris trichuria), cacing cambuk (Enterobius vermicularis), dan
cacing pita (Taenia solium dan Taenia saginata).

Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria,


dengan gejala pembengkakan pada tungkai bawah (kaki) dan kantung
zakar.

Antifungi
Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut mikosis yang secara
umum dibedakan menjadi infeksi jamur sistemik dan topikal. Infeksi
sistemik (mikosis profunda) kejadiannya jarang tetapi berbahaya dan
infeksi lokal (mukokutan) jumlahnya banyak.

Antimalaria

Penyakit malaria disebabkan oleh plasmodium (protozoa bersel


satu), terdapat 4 spesies yang menginfeksi manusia yaitu Plasmodium
malariae, P. Ovale, P. Vivax dan P. Falcifarum. Pemilihan obat didasarkan
pada tujuan penggunaan.

Antivirus

Pendekatan dalam pengobatan infeksi virus adalah vaksinasi, obat


antivirus, dan stimulasi antibodi (imunomodulator). Tujuan penggunaan
antivirus adalah untuk mengurangi dan mengeliminasi virus.

B TABEL PENGAMATAN

1. Obat Antibakteri

NAMA
NAMA ZAT BSO DAN
PRODUK PRODUSEN
AKTIF KEKUATAN
(MERK)
Amoxicilin 500 mg/ tab, 250 Amoxicillin Holi Pharma
mg/ kapsul, Moxicillin Hexpharm Jaya
250mg/5ml Kalmoxilin Kalbe Farma
(forte dry sirup)
Ampisilin 125mg/5ml Metacilin Inti Jaya
sirup kering, 250 Megapen Mega Esa
mg/kapsul Bannsipen Farma
Darya Varia
Kanamisin 250 mg, 50 Kanamycin Meiji Indonesia
mg/5ml Meiji
Gentamisin 10 mg & 40 mg/ Gentamisin Indo Farma
ml
Tiamfenikol 250 mg, 500 mg Bufacetin Bufa Aneka
tablet
Ofloksasin 200 mg/ 400 mg Akilen Sanbe Farma
tablet
Azitromisin 200 mg/5 ml Azithromycin Infion
sirup kering
Eritromisin 500mg/kaplet Trovilon Ifars
Klindamisin 300 mg, 150 mg Albiotin Kalbe Farma
tablet
Linkomisin 500 mg Kapsul, Biolinkom Otto
250 mg/ 5ml
sirup

2. Obat Antituberkulosis

NAMA
NAMA ZAT BSO DAN
PRODUK PRODUSEN
AKTIF KEKUATAN
(MERK)
Etambutol 500mg/tablet Arsitam Meprofarm
Rifamphisin 450mg, 600 mg/ Corifarm Coronet Crown
kapsul
Etambutol & 250 mg Erambutol Plus Pyridam Farma
isoniazid etambutol &
isoniazid 100mg
/ tab
Isoniazid 300 mg/tablet, Inh Ciba Sandoz
400 mg/tablet
D-Ethambutol 500 mg/tablet Kalbutol Hexpharm Jaya
Pyrazinamide 500 mg/ kaplet Neotibi Phyridam
Farma
Rifamhisin 450 mg, 600 Rifamtibi Sanbe Farma
mg/ kaplet
Pirazinamide 500 mg/ tab Sanazet Sanbe Farma
Streptomycin 1 g, 5g/ vial Streptomycin Meiji
Sulphate Meiji
Etambutol 250 mg,500 Tibitol Mersifarma Tm
mg /tab

3. Obat Antherlminthik

NAMA
NAMA ZAT BSO DAN
PRODUK PRODUSEN
AKTIF KEKUATAN
(MERK)
Piperazin 1,25g/5ml Aficitrin Afi Farma
Albendazol 400 mg/tab, Albendazole Indo Farma
200 mg/5ml
suspensi
Klorokuin 150 mg/ tab Chloroquine Kimia Farma
Levamisole 25mg/ tab Askamex Konimex
Mebendazol 500 mg/tab Vermox Taisho
Pharmaceutical
Indonesia
Pirantel pamoat 125 mg/ 5 ml, Konvermex Konimex
250 mg/ 5 ml
sirup
Pirantel Pamoat 125mg/tab, Compyrantel Mega Esa
250mg/tab Farma
Piperazin 1,25g/5ml Combicitrin Berlico
sirup
Piperazin 1,25g/5ml Imarcitrin Imfarmind
sirup
Dietilkarbamazin 100mg/tab Dietilkarbamazin Kimia Farma

4. Obat Antifungi

NAMA
NAMA ZAT BSO DAN
PRODUK PRODUSEN
AKTIF KEKUATAN
(MERK)
Flukonazol 50mg/tab, Cryptal Fahrenheit
200mg/tab,
200mg/100ml
Lar Infus
Griseofulvin 125mg/tab, Rexavin Ifars
500mg/tab
Itrakonazol 100mg/kaps Sporanox Johnson&Johnson
Ketokonazol 200mg/tab Solinfec Ifars
Nystatin 100.000IU/ml Fungatin Ferron Par
Suspensi
Metronidazole 500 mg Neo Gynoxa Kalbe Farma
+ nystatin metronidazole +
100.000 IU
nystatin
Itrakonazole 100 mg/tab Sporax Dexa Medika
Ketoconazole 200 mg/tab Tokasid Graha Farma
Griseofulvin 125 mg, 500 Raxavin Ifars
mg/tab
Nystatin 100.000IU/ml Nymiko Sanbe Farma
Suspensi

5. Obat Antimalaria

NAMA
NAMA ZAT BSO DAN
PRODUK PRODUSEN
AKTIF KEKUATAN
(MERK)
Chluroquin 150 mg/tab Chloroquine Indofarma
indofarma
Artemer 20mg/tab Coartem Novartis
Indonesia
Dihydroartamisinin 40 mg/ tab DHP Frimal Mersi Farma
Sulfadoxin 500mg/tab Plasmodin Ifars
Pirimetamin 25 mg/ tab Suldox Actavis
Primetamin (P) & P 25 mg & S Fansidar Roche
sulfadoxin (S) 500mg/ tab
Kinin 222mg/tab Quinine Kimia Farma
Primakuin 15mg/tab Primaquine Phapros
Meflokuin 250mg/tab Lariam Roche
Artemisinin (A) & A 62.5 mg & P Artequick Artepharm
Piperaquine (P) 375 mg /tab
6. Obat Antivirus

NAMA
NAMA ZAT BSO DAN
PRODUK PRODUSEN
AKTIF KEKUATAN
(MERK)
Asiklovir 200mg/tab Danovir Kalbe Farma
400 mg/ tab
5% b/b krim
Entecavir 0,5 mg/tab Baraclude Taisho
Pharmaceutical
Indonesia
Famsiklovir 250mg/tab Famvir Novartis
Indonesia
Adevofir 10 mg/tab Hepsera Smith kline
Beecham
Valasiklovir 500mg/tab Herclov Sanbe Farma
Beclomethasone 100 mcg Innovair Zambon
Inhaler
Metisoprinol 500mg/tab, Methiosoprinol Pertiwi Agung
250mg/5ml
Ribavirin 200 mg/ kap Rebetol Schering
Plough
Oseltamivir 75mg/kap Tamiflu Roche
Zanamivir 5mg/ inhaler Ralenza Glaxo Smith
Kline

7. Obat Antineoplastik

NAMA
NAMA ZAT BSO DAN
PRODUK PRODUSEN
AKTIF KEKUATAN
(MERK)
Paklitaksel 30mg/5ml Anzatax Tempo San
15mg/25ml Pasific
Bleomycin 15mg/vial Bleocin Kalbe Farma
Irinotekan 20mg/ml Campto Pfizer
Sisplatin 10mg/20ml Cisplatin Ferron par
50mg/100ml
Vial
5-fluorourasil 250mg/5ml Curacil Kalbe farma
Dacarbazine 200mg/ amp Dacarbazine Dipa Pharmalab
Injeksi Medac Intersains
Oksaliplatin 5mg/ml Eloxatin Sanofi Aventis
Siklofostamide 200mg/tab Endoxan Mugi Lab
500mg/tab
1 g/vial injeksi
50mg/tab
Gemcitabine 200mg/ vial Gemcikal Kalbe Farma
1000mg/vial
Asam 500mg/tab Nexa Dankos
tranexamat

C. PEMBAHASAN
1. Obat Antibakteri
Terdapat beberapa golongan Antibakteri berdasarkan struktur dan
penggunaanya. Amoxicilin dan Ampisilin termasuk ke dalam golongan
Penisilin. Kanamisin dan Gentamisin termasuk ke dalam golongan
Aminoglikosida. Tiamfenikol termasuk ke dalam golongan
kloramfenikol. Ofloksasin termasuk ke dalam golongan Kuinolon.
Azitromisin dan Eritromisin termasuk dalam golongan Makrolida.
Klindamisin dan Linkomisin termasuk ke dalam golongan lain-lain.
2. Obat Antituberkulosis
Obat TBC yang iberikan pada penderita biasanya tergantung pada
fase dan kategori penyakitnya yaitu Rifampisin, Isiniazid,
Pirazinamide, Etambutol, Streptomycin.
3. Obat anthelmintik
Obat anthelmintic dapat digolongkan menjadi beberapa golongan.
Yang termasuk golongan anthelmintic intestinal yaitu: Albendazol,
Piperazin, Levamisol, Mebendazol, Pirantel pamoat. Yang termasuk
goongan anthelmintic yaitu : klorokuin dan metronidazole. Yang
termasuk golongan antifilaria yaitu : dietilkarbamazine.
4. Obat Antifungi
Antijamur untuk infeksi sistemik adalah amfoterisin B, flusitosin,
grup azol (ketokonazol, flukonazol, itrakonazol), dan kalium iodida.
Antijamur untuk infeksi topical (superfisial) adalah griseofulvin,
imidazol, tolnaftat, nistatin, kandisidin, asam salisilat, asam
undesilinat, haloprogin, natamisin.
5. Obat Antimalaria
Pada kondisi akut dan profilaksis dapat digunakan klorokuin,
hidroklorokuin, meflokuin dan primakuin; untuk profilaksis saja dapat
digunakan doksisiklin dan pirimetamin; untuk akut digunakan kinin;
dan untuk akut – resisten klorokuin yaitu sulfadoksin.
6. Obat Anttivirus
Dalam pengobatan infeksi virus dapat digunakan pendekatan
vaksinasi, obat antivirus, dan stimulasi antibody. Sebagai contoh dari
table diatas , yang digunakan untuk terapi HIV yaitu lamivudin,
ritonavir, atazanavir, didanosin, nevirapin, stavudin. Terapi influenza
yaitu amantadine, rimantadin, zanamivir, dan oseltamivir.
Yangdigunakan untuk terapi herpes yaitu asiklovir, famsiklovir,
sidovopir dan valasiklovir.
7. Obat Antineoplastik
Antineoplastik: Karboplastin, doksorubisin, paklitalsel, bleomisin,
sisplatin, siklofosfamid, sitarabin, gemsitabin, daunorubisin, etoposid,
metroteksat, vinkristin, vinblastin,. Antihormon: tamoksifen.
Imunosupresan: azatioprin, mikofenolat, takrolimus, siklosporin.

D. KESIMPULAN
Antibakteri yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida dan
jika hanya menghambat pertumbuhan disebut bakteriostatik, sementara
untuk membunuh bakteri pada bakteriostatik dilakukan oleh antibodi
tubuh. Antibakteri yang bersifat bakteriostatik dapat berubah menjadi
bakterisida jika dosis ditingkatkan. Berdasarkan struktur dan
penggunaannya, antibakteri dapat digolongakan menjadi Golongan
penisilin, sefalosforin, aminoglikosida, tetrasiklin, makrolida,
kloramfenikol, kuinolon dan gol. Lain-lain.
Dalam Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Kemenkes (2009)
dinyatakan bahwa pengobatan TB dilakukan selama minimal enam bulan.
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang diberikan adalah rifampisin,
isoniazid, pirazinamid, etambutol dan streptomisin.
Infeksi karena cacing menjadi penyebab kekurangan gizi di negara
berkembang termasuk Indonesia. Obat cacing meliputi antelmintik
intestinal, anthelmintik jaringan, dan antifilaria.
Antijamur untuk infeksi sistemik adalah amfoterisin B, flusitosin,
grup azol (ketokonazol, flukonazol, itrakonazol), dan kalium iodida.
Antijamur untuk infeksi topikal adalah griseofulvin, imidazol, tolnaftat,
nistatin, kandisidin, asam salisilat, asam undesilinat, haloprogin, dan
natamisin.
Obat antimalaria untuk kondisi akut dan profilaksis digunakan
klorokuin, hidroklorokuin, meflokuin dan primakuin; untuk profilaksis
saja dapat digunakan doksisiklin dan pirimetamin; untuk akut digunakan
kinin; dan untuk akut – resisten klorokuin yaitu sulfadoksin.
Terapi antivirus (HIV): lamivudin, ritonavir, atazanavir, didanosin,
nevirapin, stavudin, Terapi Influenza: amantadin, rimantadin, zanamivir,
oseltamivir. Terapi Herpes: asiklovir, famsiklovir, sidovopir, valasiklovir.
Antineoplastik merupakan obat yang dapat mencegah, membunuh
atau menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
DAFTAR PUSTAKA

Ganthina . 2016. Praktikum Spesialitdan Terminologi Kesehatan. Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

IAI. 2019. ISO Informasi Spesialite Obat Volume 52. PT. ISFI PENERBITAN.
Jakarta

Anonim. MIMS Petunjuk Konsultasi INDOSESIA 2019/2020 EDISI 19. Buana


Ilmu Popular (Kelompok Gramedia). Jakarta.

https://www.ruangperawat.com (diakses pada tanggal 17 Oktober 2021)


LAMPIRAN

Lampiran 1. Obat Antibakteri


Lampiran 2. Obat Antituberkulosis
Lampiran 3. Obat Anthelmintik
Lampiran 4. Obat Antifungi
Lampiran 5. Obat Antimalaria
Lampiran 6. Obat Antivirus
Lampiran 7. Obat Antineoplastik

Anda mungkin juga menyukai