FARMASETIKA :
SEDIAAN SEMISOLID
Oleh:
Blueprint :
Mampu mengerjakan resep racikan
Salep/Krim/Gel.
Definisi sediaan
Bahan penyusun sediaan/formula
Pembuatan sediaan (metode, perhitungan,
penimbangan)
Informasi cara penggunaan (etiket)
Resep-Contoh soal
SALEP
Definisi Salep (FI Ed VI, 2020) : Bahan obat harus larut atau
Sediaan setengah padat ditujukan terdispersi homogen ke dalam
untuk pemakaian topikal pada kulit dasar salep yang cocok.
atau selaput lendir.
2. Dasar salep yang telah mengandung air, sudah menjadi emulsi air dalam
minyak, tetapi masih dapat menyerap air yang ditambahkan.
Msl : misalnya lanoline dan Rose water ointment.
DASAR SALEP DASAR SALEP
yang DAPAT DICUCI DAPAT LARUT
DENGAN AIR DALAM AIR
Basis yang tidak mengandung
Dasar salep emulsi emulsi M/A.
komponen berlemak.
Mudah dicuci dari kulit.
Dapat dicuci dengan air secara
Lebih tepat disebut “krim”.
sempurna.
Contohnya : Salep hidrofilik , Vanishing
Disebut juga basis tidak berlemak.
cream
Lebih tepat disebut “Gel”.
Contohnya :
PEG atau campuran PEG, tragakan,
PGA.
DASAR
SALEP
TTK mengerjakan resep berikut :
Jawab :
E. Serap
PEMBUATAN
SALEP
Metode Pembuatan Salep :
1. Bahan yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan ke dalamnya, jika perlu
dengan pemanasan rendah.
2. Bahan yang larut dalam air dan stabil, jika tidak ada peraturan lain, dilarutkan
lebih dahulu dalam air, asalkan jumlah air yang digunakan dapat diserap
seluruhnya oleh basis salep. Jumlah air yang digunakan, dikurangi dari basis
salepnya.
3. Bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak atau air,
harus diserbukkan dahulu, kemudian diayak dengan pengayak no 100, lalu
digerus dengan dasar salep.
4. Salep yang dibuat dengan jalan mencairkan (pemanasan/peleburan), maka
campurannya harus digerus sampai dingin.
PEMBUATAN SALEP
Cara pembuatan sediaan salep yang mengandung zat tertentu
PEMBUATAN
SALEP
a. Camphorae / Kamfer
Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan di dalam pot salep tertutup (jika
tidak dilampui daya larutnya).
Jika dalam resepnya terdapat minyak lemak (Ol. Sesame) kamfer dilarutkan
terlebih dahulu dalam minyak tersebut.
Jika dalam resep terdapat Salol, Menthol atau zat lain yang dapat mencair jika
dicampur (karena penurunan titik eutektik nya) maka Kamfer dicampurkan
dengan sesamanya supaya mencair baru ditambahkan dasar salepnya.
Jika Kamfer berupa zat tunggal Kamfer ditetesi dengan eter atau alkohol 96%
terlebih dahulu lalu digerus dengan dasar salepnya.
PEMBUATAN
SALEP
b. Pellidol
Larut 3% dalam vaselin dan 7% dalam minyak lemak maka Pellidol
dilarutkan bersama-sama dasar salep yang dicairkan.
Jika dasar salep disaring maka pellidol juga ikut disaring dan jangan lupa
menambahkan 20%.
Jika Pellidol yang ditambahkan melebihi daya larutnya maka digerus
dengan dasar salep yang sudah dicairkan.
PEMBUATAN SALEP
1. Zat berkhasiat bentuk padat yang larut dalam dasar salep
c. Iodium
Jika kelarutannya tidak dilampui kerjakan seperti pada Kamfer.
Larutkan dalam larutan pekat KI atau NaI.
Ditetesi dengan Etanol 95% hingga larut lalu ditambahkan dasar
salepnya.
Dasar salep yang dapat menyerap air : Adeps lanae, Unguentum simplex, salep
hidrofilik
Dasar salep yang sudah mengandung air : Lanolin (25% air), Unguentum leniens (25%),
Unguentum Cetylicum Hydrosum (40%)
PEMBUATAN SALEP
Bagaimana pembuatannya :
R/ Procain HCl 0,1
Aq. rosae 1 Larutkan Procain HCl dalam Aq. Rosae
Adeps lanae 3 dicampur dengan Adeps lanae.
ZnO 3 ZnO diayak dulu dicampur dengan
Vaselin ad 30 vaselin tambahkan ke campuran (1)
m.d.s.u.e gerus ad homogen.
PEMBUATAN SALEP
a. Air
Terjadi reaksi, misalnya aqua calcis dengan minyak lemak akan terjadi
reaksi penyabunan. Untuk itu cara pengerjaannya adalah :
1). Diteteskan sedikit-sedikit
2). Dikocok dalam botol bersama minyak lemak, baru dicampur dengan
bahan lainnya.
PEMBUATAN
SALEP
a. Air
Tidak terjadi reaksi
1) Jumlah sedikit, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap
oleh dasar salep.
2) Jumlah banyak, diuapkan atau diambil bahan berkhasiatnya dan berat
airnya diganti dengan dasar salep.
PEMBUATAN
SALEP
Cara pembuatan :
Adeps lanae ditimbang, dicampur
R/ Ichthammolum 10 g dengan Vaselinum (Vaselin album)
Adeps lanae 45 g diaduk,
Vaselinum 45 g Terakhir ditambahkan Ichthammolum,
m.f.l.a. Ungt diaduk homogen.
s. obat bisul Massa salep kemudian dimasukkan ke
dalam pot salep.
KRIM
(CREMORES)
Penggolongan Krim :
Krim tipe Minyak dalam Air (M/A)/(O/W)
Krim tipe Air dalam Minyak (A/M)/(W/O)
KRIM
(CREMORES)
Bahan penyusun Krim :
(zat aktif + fase minyak + fase air + agen pengemulsi)
1. Zat berkhasiat
2. Fase minyak, yaitu bahan obat yang larut dalam minyak, bersifat asam.
Contoh : asam stearat, adepslanae, paraffin liquidum, paraffin solidum,
minyak lemak, cera, cetaceum, vaselin, setil alkohol, stearil alkohol, dan
sebagainya.
3. Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa.
Contoh : Na tetraborat (borax, Na biboras), Trietanolamin/TEA, NaOH, KOH,
Na2CO3, Gliserin, Polietilenglikol/ PEG, Propilenglikol, Surfaktan (Na lauril
sulfat, Na setostearil alkohol, polisorbatum/ Tween, Span dan sebagainya).
KRIM
(CREMORES)
Bahan tambahan lain :
4. Bahan pengemulsi
Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang
dikehendaki.
Untuk krim type a/m digunakan sabun polivalen, span, adeps lanae, koleterol dan cera.
Untuk krim type m/a digunakan sabun monovalen seperti trietanolamin, natrium
stearat, kalium stearat dan ammonium stearat. Selain itu dapat juga dipakai tween,
natrium laurylsulfat, kuning telur, gelatinum, caseinum, CMC dan emulgidum.
Pembuatan Krim :
Bahan-bahan yang larut dalam minyak (fase minyak) dilebur bersama di atas
penangas air pada suhu 70 oC – 75 oC sampai semua bahan lebur,
Bahan-bahan yang larut dalam air (fase air) dilarutkan terlebih dahulu dengan
air panas juga pada suhu 70 oC – 75 oC sampai semua bahan larut,
Kemudian baru dicampurkan, digerus sampai terbentuk massa krim.
2 Bagaimana cara pembuatannya ?
KRIM
(CREMORES) Lebur cera bersama vaselin dan acid.
Stearas.
TEA + propilen glicol diilarutkan
dalam air hangat dan dicampurkan
pada leburan tersebut di atas.
1. Zat aktif
2. Gelling agent : polimer (gum arab, Tragakan, turunan selulosa (HPMC, CMC,
Hidroksipropilselulosa, Metilselulosa, Hidroksietilselulosa), dan karbomer
(karbopol)).
3. Zat tambahan : surfaktan, Wax, Polivinil alkohol, pengawet, chelating agent, gelling
oil, koloid padat terdispersi, bahan higroskopis.
GEL
(JELLY)
Gel Zinc Oksida
R/ ZnO 20%
NaOH (lar 10%) 3,2%
Karbomer 0,8%
Air 76%
Cara Pembuatan :
Karbomer didispersikan ke dalam air,
Ditambahkan NaOH dengan pengadukan yang
lambat,
Tambahkan ZnO dan campurkan hingga
homogen.
PENIMBANGAN BAHAN
Cara penimbangan bahan atau obat disesuaikan dengan Pemerian tiap bahan.
Bahan padat seperti serbuk, lilin, dll ditimbang di atas kertas perkamen.
Bahan setengah padat seperti vaselin dan adeps lanae, ditimbang di atas kertas
perkamen yang dilapisi paraffin cair atau cawan penguap.
Bahan kental seperti gliserin, ichtyol ditimbang di gelas arloji, cawan penguap.
Bahan cair ditimbang di dalam cawan (sedikit), beaker glass (banyak).
Bahan-bahan oksidator seperti KMnO4, iodine, kamfer, menthol ditimbang pada
botol timbang atau gelas arloji tertutup.
PENIMBANGAN BAHAN
Pemerian Bahan
Asam stearat
Zat padat keras mengkilat, putih atau
kuning pucat, mirip lemak lilin.
Adeps lanae
Gliserin
Berupa cairan seperti sirop, jernih, tidak
berwarna; tidak berbau, rasa manis
diikuti rasa hangat.
Cera Alba
Zat padat, lapisan tipis bening, putih
kekuningan, bau khas lemah
Paraffin liquidum
Cairan kental, transparan, tidak
berwarna, hampir tidak berbau, hampir
tidak mempunyai rasa.
Paraffin padat
Penandaan :
pada etiket harus tertera “obat luar” dan
bisa ditambah keterangan lainnya.
a.n. = ante
noctem =
sebelum tidur
CONTOH RESEP
(1)
TTK menerima resep Bagaimana cara perhitungan basisnya ?
berikut :
Unguentum simplex : (Campuran malam kuning (cera flava)
dan minyak wijen (Ol. Sesami = 30 : 70)
R/ Mikonazol 2%
Jumlah basis salep = 15 g – (1% x 15) + (2% x 15) = 14,55 g
Hidrokort asetat 1% Cera flava = 30/100 x 14,55 = 4,365 g
Unguentum simplex Ol. Sesami = 70/100 x 14,55 = 10,185 g
m.f. Ungt. 15
sue
TERIMA KASIH