Anda di halaman 1dari 17

FARMASETIKA DASAR

SALEP

FARMASI UNIVERSITAS GUNADARMA


2017 / 2018
Menurut Farmakope Indonesia III : Salep adalah sediaan setengah
padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan
obat harus terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.

Menurut Farmakope Idonesia IV : salep adalah sediaan setengah


padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Syarat : FI III
Pemerian Tidak boleh berbau tengik.
Kadar Kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau
obat narkotik, kadar bahan obat adalah 10%.
Dasar salep Kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar digunakan Vaselin putih.
Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian, dapat dipilih bahan dasar
berikut ; Dasar salep serap Lemak bulu domba
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air Emulsi minyak dalam air.
Dasar salep yang dapat larut dalam air Polietilenglikola atau campurannya.
Homogenitas Jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang
cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen.
Penandaan Pada etiket harus juga tertera: “obat luar”.
Kualitas Dasar Salep yang Baik :
1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh
oleh suhu dan kelembaban kamar.
2. Lunak, semua zat yang ada pada salep harus dalam keadaan halus dan
seluruh produk harus lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai.
4. Dasar salep yang cocok.
5. Terdistribusi secara merata.
PERATURAN- PERATURAN SALEP

Peraturan Salep Kedua.


Peraturan Salep Pertama. Bahan-bahan yang larut dalam air, jika
tidak ada peraturan lain dilarutkan
Zat-zat yang dapat larut dalam terlebih dahulu dalam air, asalkan
campuran lemak, dilarutkan ke jumlah air yang dipergunakan dapat
dalamnya, jika perlu dengan diserap seluruhnya oleh basis salep:
pemanasan jumlah air yang dipakai dikurangi dari
basis salepnya

Peraturan Salep Ketiga.


Peraturan Salep Kempat.
Bahan-bahan yang sukar atau hanya
sebagaian dapat larut dalam lemak dan Salep-salep yang dibuat dengan jalan
air harus diserbukkan lebih dahulu, mencairkan, campurannya harus
kemudain diayak dengan pengayak digerus sampai dingin
No. 100
PENGGOLONGAN SALEP
Menurut Konsistensinya

Unguenta, adalah salep yang Cream/krim, adalah salep yang


mempunyai konsistensi seperti banyak mengandung air, mudah
mentega, tidak mencair pada suhu diserap kulit. Suatu tipe yang dapat
biasa tetapi mudah dioleskan. dicuci dengan air

Pasta, adalah
suatu salep yang
mengandung
>50% zat padat
(serbuk).

Jelly, adalah suatu salep yang lebih


Cerata, adalah suatu salep berlemak
halus. Umumnya cair dan
yang mengandung prosentase tinggi
mengandung sedikit atau tanpa lilin,
lilin, sehingga konsistensinya lebih
digunakan terutama pada membran
keras
mukosa sebagai pelican atau bassis.
PENGGOLONGAN SALEP

Menurut Efek Terapi

Digunakan pada permukaan kulityang berfungsi hanya untuk


melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, karena bahan obat
Salep tidak diabsorpsi. Kadang ditambahkan antiseptik atau adstringen
Epidermik untuk meredakan rangsangan. Dasar salep yang terbaik adalah
senyawa hidrokarbon (vaselin).

Salep yang dimana bahan obatnya menembus kedalam dan


Salep
terabsorpsi sebagian. Untuk melunakkan kulit atau selaput lender
Endodermik
diberi lokal iritan. Dasar salep yang baik adalah minyak lemak.

Salep dimana bahan obatnya menembus kedalam melalui kulit dan


Salep mencapai efek yang diinginkan karena diabsorpsi seluruhnya,
Diadermik misalnya pada salep yang mengandung senyawa merkuri, iodide,
belladonnae. Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum
cacao.
PENGGOLONGAN SALEP
Menurut Dasar Salepnya

Salep Hidrofobik, yaitu salep-salep


dengan bahan dasar berlemak.
Misalnya : campuran dari lemak-
lemak, minyak lemak, dan malam
yang tidak dapat dicuci dengan air.

Salep Hidrofilik, yaitu salep yang


kuat menarik air, biasanya tipe o/w
atau seperti dasar hidrofobik tetapi
konsistensinya lebih lunak,
kemungkinan juga tipe w/o antara lain
campuran sterol dan petrolatum.
CARA PEMBUATAN SALEP DITINJAU DARI ZAT
BERKHASIAT UTAMANYA

a. Zat Berkhasiat bentuk padat yang larut dalam dasar salep


1. Camphora
a. dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan dalam pot salep tertutup
b. bila dalam resep terdapat minyak lemak maka dilarutkan dalam minyak
lemak tersebut
c. bila kamfer bersama-sama dengan menthol, salol atau zat lainnya yang
dapat mencair jika dicampur (karena penurunan titik eutetik), maka kamfer
dicampur dengan sesamanya supaya mencai, kemudian ditambahkan dasar
salep
d. jika a,b,c, tidak ada maka kamfer diberi etanol 95% atau eter, kemudian
digerus dengan dasar salep
2. Iodium
a. kalau memenuhi kelarutan dalam dasar salep, dikerjakan seperti pada
kamfer
b. dilarutkan dalam larutan pekat KI atau NaI (seperti pada unguentum Iodii
dari farmakope belanda)
c. dilarutkan dalam etanol 95% kemudian digerus dengan dasar salep
CARA PEMBUATAN SALEP DITINJAU DARI ZAT
BERKHASIAT UTAMANYA

b. Zat berkhasiat bentuk padat yang larut dalam air


1. Protargol (Argentum Proteinatum)
a. larut dalam air dengan jalan menaburkan diatas air kemudian didiamkan
selama 15 menit ditempat gelap
b. bila dalam resep terdapat gliserol, maka protargol digerus dengan gliserin
baru ditambah air dan tidak perlu ditunggu 15 menit
2. Argenti Nitras
jika dilarutkan dalam air akan meninggalkan bekas hitam pada kulit karena
terbentuk Ag2O, karena itu pada pembuatan AgNO3 tidak dilarutkan dalam air
walaupun larut dalam air, kecuali pada obat wasir
3. Fenol
sebenarnya fenol mudah larut dalam air, tetapi dalam salep tidak dilarutkan.
Jadi dikerjakan seperti pada kamfer dalam salep
CARA PEMBUATAN SALEP DITINJAU DARI ZAT
BERKHASIAT UTAMANYA

c. Zat berkhasiat bentuk padat tidak larut


umumnya dibuat halus dengan menyayak serbuk terlebih dahulu
1. belerang tidak boleh diayak
2. acidum boricum diambil yang pulvertum
3. zinci oxcydum harus diayak dengan pengayak no.100

d. zat berkhasiat berupa cairan


1. air
jika terjadi reaksi
a. diteteskan sedikit demi sedikit
b. dikocok dalam botol bersama minyak , baru di campur bahan lain
jika tidak terjadi reaksi
a. jumlah sedikit diteteskan sedikit demi sedikit
b. jumlah banyak diuapkan atau diambil bahan berkhasiatnya . Berat air diganti
dengan dasar salep.
CARA PEMBUATAN SALEP DITINJAU DARI ZAT
BERKHASIAT UTAMANYA

2. alkohol
a. jumlah sedikit diteteskan terakhir sedikit demi sedikit
b. jumlah banyak :
a. tahan panas
dipanaskan di atas tanggas air
b. tidak tahan panas
# diketahui perbandingannya maka diambul bangianya saja
# tidak diketahui perbandinganya diteteskan sedikit demi sedikit pada etiket
ditulis “diaduk sedelum dipakai”
CARA PEMBUATAN SALEP DITINJAU DARI ZAT
BERKHASIAT UTAMANYA

e. Zat berkhasiat berupa extractum


1. extractum siccum
pada umumnya larut dalam air, jadi dilarutkan dalam air dan berat air dikurangi
dari dasar salep
2. extractum liquidum
dikerjakan seperti pada cairan dan alcohol
3. extractum spissum
diencerkan terlebih dahulu dengan air atau etanol

f. Lain-lain
1. Naftolum
dapat larut dalam sapo kalinus, kalau tidak ada sapo kalinus dikerjakan seperti
kamfer
2. Bentonit
cara pembuatan yang terbaik dengan menambahkan sedikit demi sedikit
kedalam air hangat (direndam dalam air biarkan kurang lebih 1 jam)
CONTOH RESEP SALEP

Terjemahan Latin :
- R/ : Recipe = ambilah
- Adde: Tambahkan
- m.f.ungt: misce fac
Unguentum : Campur dan
buatlah salep
- s.u.e : Signa usus externus
= tandailah untuk pemakaian
luar
- pro : untuk.
CONTOH RESEP SALEP

dr. Dino
RESEP STANDART
SIP : 17/LC-01/VII/2015
Jalan Sejahtera No.17 Depok
Salep 2-4 (Formularium Nasional)
Telp. 021-20150526 Acidum Salicylicum 0.2
Sulfur 0.4
Depok, 16 Januari 2018 Dasar salep yang cocok ad 10

R/ Salep 2-4 15
contin Perhitungan :
Camphora 2% 1. Salep 2-4 = 15
m.f Ungt Acid Salicyl = 15/10 X 0,2 = 0,3
s.ue Sulfur = 15/10 X 0,4 = 0,6
2. Camphora = 2/100 X 15 = 0,3
3. Vaselin Album = 15 –
(0,3+0,6+0,3) = 13,8

Pro : Agra
Umur : 28th
Terjemahan Latin :
Alamat : Cimanggis-Depok Contin = mengandung
CONTOH RESEP SALEP

RESEP STANDART
Salep Whitefield see
Formularium Nasional
Asam Benzoat 5
Asam Salisilat 5
Lanolin 45
Vaselin Album 45

Lanolin see PH V
Adeps Lanae 75%
Air 25%

-m.f ungt = misce fac unguentum =


campur dan buatlah salep
-s.b.dd = signa bis de die = tandai
2x sehari
-loc aeger = locus aeger = pada
lokasi yang sakit
BAHAN YANG DITAMBAHKAN
TERAKHIR PADA MASSA SALEP

Ichtyol, sebab jika ditambahkan pada massa salep yang panas atau
digilas terlalu lama dapat terjadi pemisahan.

Balsam-balsam dan minyak atsiri, balsam merupakan campuran dari


damar dan minyak atsiri, jika digerus terlalu lama maka akan keluar
damarnya dan minyak atsiri akan menguap.

Air, berfungsi sebagai pelicin dan untuk mencegah permukaan


mortir menjadi licin

Gliserin, harus ditambahkan kedalam dasar salep yang dingin, sebab


tidak bias dicampur dengan bahan dasar salep yang sedang mencair
dan ditambahkan sedikit-sedikit sebab tidak dapat diserap dengan
mudah oleh dasar salep.

Anda mungkin juga menyukai