“SALEP”
• Natrium alginate
Gum alam • Karagenan
(natural gum) • Tragakan
• pektin
Polimer sintesis
(karbomer=karbopol)
Digunakan dalam gel hidrofobik liquid,
2. Polietilen akan dihasilkan gel yang lembut, mudah
(gelling oil) tersebar, dan membentuk lapisan/film
yang tahan air pada permukaan kulit
Pencampuran Peleburan
pelelehan triturasi
Zat padat
a. Zat padat dan larut dalam dasar salep.
1. Camphorae
➢ Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan didalam pot salet
tertutup (jika tidak dilampaui daya larutnya).
➢ Jika dalam resepnya terdapat minyak lemak (Ol. Sesame), camphorae
dilarutkan lebih dahulu dalam minyak tersebut.
➢ Jika dalam resep terdapat salol, mentol, atau zat lain yang
dapat mencair jika dicampur (karena penurunan titik eutektik),
Camphorae dicampurkan supa mencair, baru ditambahkan dasar
salepnya.
➢ Jika camphorae itu berupa zat tunggal, camphorae ditetesi lebih dahlu
dengan eter atau alcohol 95%, kemudian digerus dengan dasar salepnya.
Cara pembuatan salep ditinjau dari khasiat
utamanya dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
2. Pellidol
➢ Larut 3% dalam dasar salep, pellidol dilarutkan bersama-sama dengan
dasar salepnya yang dicairkan (jika dasar salep disaring, pellidol ikut
disaring tetapi jangan lupa harus ditambahkan pada penimbangannya
sebanyak 20%).
➢ Jika pollidol yang ditambahkan melebihi daya larutnya, maka digerus
dengan dasar salep yang sudah dicairkan.
3. Lodium
➢ Jika kelarutannya tidak dilampaui, kerjakan seperti pada camphorae
➢ Larutkan daalam larutan pekat KI atau NaI (seperti pada Unguentum
Iodii dari Ph. Belanda V).
➢ Ditetesi dengan etanol 95% sampai larut, baru ditambahkan dasar
salepnya.
Cara pembuatan salep ditinjau dari khasiat
utamanya dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
4.Peraturan
3.Peraturan
salep
salep ketiga
keempat
• Bahan-bahan yang sukar atau • Salep-salep yang dibuat dengan
hanya sebagian dapat larut dalam melelehkan, campurannya
lemak dan air harus diserbuk harus diaduk sampai dingin
lebih dahulu, kemudian diayak
dengan ayakan no.B.40 (no.100).
BAHAN TAMBAHAN SALEP
1. Preservatif / pengawet
ditambahkan untuk mencegah kontaminasi,
perusakan dan pembusukan oleh bakteri atau fungi
karena banyak basis salep yang merupakan substrat
mikroorganisme.
contoh pengawet yang digunakan: senyawa-
senyawa amonium kuarterner ( cetiltrimetil amonium
bromida) , senyawa-senyawa merkuri organik
(thimerosal) , formaldehid, asam sorbit/kalium sorbat,
asam benzoat/ natrium benzoat, paraben
(metil/propil), dan alkoholalkohol.
BAHAN TAMBAHAN SALEP
4. Levigating agent
digunakan untuk membasahi serbuk dan
menggabungkan serbuk yang telah terbasahi dengan
basis salep. Contoh minyak mineral
5.Antioksidan
ditambahkan ke dalam salep bila diperkirakan
terjadi kerusakan basis karena terjadinya oksidasi
Contoh antioksidan yang sering ditambahkan:
Butylated Hydroxyanisole ( BHA ), Butylated
Hydroxytoluene (BHT), Propyl gallate, dan
Nordihydroguaiaretic acid ( NCGA)
BAHAN TAMBAHAN SALEP
6. Surfaktan
dibutuhkan sebagai emulsifying untuk membentuk sistem o/w atau
w/o, sebagai bahan pengsuspensi, thickening, cleansing, penambah
kelarutan, pembasah dan bahan pemflokulasi.
Surfaktan yang biasa digunakan yaitu surfaktan nonionik ( contoh
ester polioksietilen), kationik ( benzalkonium klorida) atau anionik
(contoh natrium dodesil sulfat).