Anda di halaman 1dari 21

UNGUENTA

Salep

Triyani Sumiati,Msi,Apt

Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan


Farmasi Bogor
Definisi
Salep adalah sediaan yang berbentuk setengah
padat, terutama untuk pemakaian lokal.
Sediaan setengah padat ini diformulasikan
dengan konsistensi sedemikian rupa, sehingga
diperoleh produk yang halus dan lembek yang
mudah dioleskan pada permukaan kulit.
Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen
dalam dasar salep
Kadar obat yang mengandung obat keras atau
obat narkotika adalah 10%
Struktur Epidermis Kulit
 Bagian kulit yang paling berpengaruh untuk absorpsi obat adalah :
bagian epidermis, kelenjar rambut, kelenjar keringat serta kelenjar
minyak.
 Epidermis adalah lapisan kulit paling luar di mana salep tersebut
dioleskan.
 Tebal epidermis tersebut berlain-lainan tergantung dari letak kulit,
sehingga sangat berpengaruh pada daya penyerapan obat.
 Bagian epidermis ini dilapisi oleh suatu lapisan film yang terdiri dari
lemak-lemak, yang mempunyai pH sekitar 4,5-6,5 dengan akibat
diperoleh absorpsi yang berbeda pula.
 Telah terbukti bahwa absorpsi obat ke dalam kulit selain melalui
lapisan epidermis tadi, juga melalui saluran-saluran di dalam kulit,
seperti kelenjar rambut dan kelenjar keringat.
Faktor-faktor yang memegang peranan
di dalam proses absorpsi melalui kulit
1. Koefisien partisi dari pada obat.
2. Kelembaban dan suhu kulit.
3. Jenis penyakit yang terdapat pada kulit.
4. Konsentrasi bahan berkhasiat.
5. Dasar salep/cream yang dipakai.
Dasar salep
1. dasar salep senyawa hidrokarbon,
2. dasar salep serap,
3. dasar salep yang dapat dicuci dengan air
4. dasar salep yang dapat larut dalam air
Dasar Salep Hidrokarbon
 Dasar salep ini yaitu terdiri antara lain vaselin putih, Vaselin kuning,
Paravin encer, Paravin padat, Jelene, Minyak tumbuh-tumbuhan,
Campuran Vaselin dengan malam putih, malam kuning.
 Dasar salep hidrokarbon (dasar bersifat lemak) bebas air, preparat
yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah
sedikit saja, bila lebih minyak sukar bercampur.
 Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar
salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidak
memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanya
sebagai bahan penutup saja. Tidak mengering atau tidak ada
perubahan dengan berjalannya waktu (Ansel, 1989).
 Basis hidrokarbon merupakan basis dari salep dasar dan jika tidak
disebutkan apa-apa maka basis hidrokarbon yang digunakan
sebagai salep dasar adalah vaselin putih.
Keuntungan Basis Hidrokarbon
1. sifat inert
2. umumnya merupakan senyawa turunan minyak bumi (Petrolatum) yang
memiliki bentuk fisik semisolid dan dapat juga dimodifikasi dengan wax
atau senyawa turunan minyak bumi yang cair (Liquid Petrolatum)
3. Basis ini digolongkan sebagai basis berminyak bersama dengan basis
salep yang terbuat dari minyak nabati atau hewani
4. Sifat minyak yang dominan pada basis hidrokarbon menyebabkan basis
ini sulit tercuci oleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit. Sifat minyak yang
hampir anhidrat juga menguntungkan karena memberikan kestabilan
optimum pada beberapa zat aktif seperti antibiotik.
5. Basis ini juga hanya menyerap atau mengabsorbsi sedikit air dari
formulasi serta menghambat hilangnya kandungan air dari sel-sel kulit
dengan membentuk lapisan film yang waterproff.
6. Basis ini juga mampu meningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat tersebut
sangat menguntungkan karena mampu mempertahankan kelembaban
kulit sehingga basis ini juga memiliki sifat moisturizer dan emollient.
7. Selain mempertahankan kadar air, basis ini juga mampu meningkatkan
hidrasi pada kulit (horny layer) dan hal ini dapat meningkatkan absorbsi
dari zat aktif secara perkutan. Hal ini terbukti dengan mengukur
peningkatan efek vasokonstriksi pada pemberian steroid secara topikal
dengan basis hidrokarbon.
Kerugian Basis Hidrokarbon

 Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan


noda pada pakaian serta sulit tercuci oleh air
sehingga sulit dibersihkan dari permukaan
kulit.
Hal ini menyebabkan penerimaan pasien yang
rendah terhadap basis hidrokarbon jika
dibandingkan dengan basis yang
menggunakan emulsi seperti krim dan lotion.
Dasar Salep Serap
Dasar salep ini dapat menyerap air
Contoh dasar salep: Adeps lanae, Lanolin,
Unguentum Simplex ( Campuran 30 Bagian
malam kuning dan 70 bagian minyak wijen ),
Hidrophilik Petrolatum ( Campuran dari 86
Vaselin album, 8 Cera alba, 3 Stearil alkohol, 3
kolesterol)
Dasar Salep dapat dicuci dengan air
Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air
antara lain salep hidrofilik dan lebih tepatnya
disebut krim.
Dasar salep ini mudah dicuci dari kulit atau dilap
basah, sehingga lebih dapat diterima untuk
bahan dasar kosmetik.
Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif
dengan menggunakan dasar salep ini.
Keuntungan lain adalah dapat diencerkan dengan
air dan mudah menyerap air pada kelainan
dermatologik
Dasar Salep dapat dicuci dengan air
Dasar salep emulsi tipe M/A spt Vanishing
Cream ( 2 Lanoloin, 1 Setilalkohol, 5 Paraffin
cair, 9 Asam stearat ,0,5 Kalium Hidroksida, 5
Propilen Glikol, 77,5 air )
Emulsifiying salep BP ( 300 Emulsifiying wax,
500 Vaselin album dan 200 Paraffin cair)
Emulsifiying wax ( 90 Setostearilalkohol, 10
Natrium Sulfat, 4 Aquadest)
Dasar salep larut air
• Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak
dan terdiri dari konstituen larut air.
• Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor
seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang
dicampurkan, ketersediaan hayati, serta stabilitas dan
ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu
menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk
mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-
obat yang dapat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar
salep hidrokarbondaripada dasar salep yang
mengandung air meskipun obat tersebut bekerja lebih
efektif dalam dasar salep yang mengandung air
Dasar Salep arut air
Polietilenglikol (PEG) salep USP ( tdr dari 40%
PEG 4000 dan 60% PEG 400 )
Tragakan
PGA
Pemilihan dasar salep
 khasiat yang diinginkan,
 sifat bahan obat yang dicampurkan,
 ketersediaan hayati,
 stabilitas dan ketahanan sediaan jadi.
 Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep
yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang
diinginkan. Misalnya obat-obat yang dapat terhidrolisis,
lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada
dasar salep yang mengandung air meskipun obat
tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang
mengandung air
Aturan Pembuatan Salep
1. Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila
perlu dengan pemanasan rendah
2. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dahulu
diserbuk dan diayak dengan ayakan 100
3. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar
salep mampu mendukung/ menyerap air tsb, dilarutkan
dulu dalam air, setelah itu ditambahkan bagian dasar
salep yang lain
4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran
tsb harus diadk sampai dingin
5. Salep harus homogen dengan cara ditentukan dgn
mengoleskan dasar salep pada sekeping kaca dan harus
menunjukkan homogenitas
Metode Pembuatan Salep
1. Metode Pelelehan
Zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk
fasa yang homogen

2. Metode Triturasi
Zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis yang akan dipakai atau dengan
salah satu zat pembantu, kemudian dilanjutkan dengan penambahan sisa basis

3. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil


Bila masa salep mengandung air dan obatnya dapat larut dalam air yang tersedia,
maka obatnya dilarutkan dulu dalam air dan dicampur dengan basis salep yang dapat
menyerap air,

4. Salep yang dibuat dengan peleburan


a. Dalam cawan porselen
b. salep yang mengandung air tidak ikut dilelehkan tetapi diambil bagian lemaknya
(air ditambahkan terakhir)
c. Bila bahan-bahan dari salep mengandung kotoran, maka masa salep yang
meleleh perlu dikolir (disaring dengan kasa)àdilebihkan 10-20%
Contoh Resep Salep
R/ Mentol 10
Metil Salisilat 10
Adeps Lanae 100
m.f. unguentum
EVALUASI SALEP
 Stabil
Homogen,
Lunak, mudah menyebar
Tdk tengik, dan tidak bau
Kadar zat aktif
Syarat Salep
Kadar Zat aktif berkhasiat keras dan narkotika
tdk lbh dari 10%
Basis sesuai
Tiket warna biru
Untuk salep mata harus steril

Anda mungkin juga menyukai