0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang definisi salep, struktur epidermis kulit yang berpengaruh untuk absorpsi obat, faktor-faktor yang mempengaruhi proses absorpsi melalui kulit, jenis-jenis dasar salep, dan aturan pembuatan salep."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi salep, struktur epidermis kulit yang berpengaruh untuk absorpsi obat, faktor-faktor yang mempengaruhi proses absorpsi melalui kulit, jenis-jenis dasar salep, dan aturan pembuatan salep."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi salep, struktur epidermis kulit yang berpengaruh untuk absorpsi obat, faktor-faktor yang mempengaruhi proses absorpsi melalui kulit, jenis-jenis dasar salep, dan aturan pembuatan salep."
Farmasi Bogor Definisi Salep adalah sediaan yang berbentuk setengah padat, terutama untuk pemakaian lokal. Sediaan setengah padat ini diformulasikan dengan konsistensi sedemikian rupa, sehingga diperoleh produk yang halus dan lembek yang mudah dioleskan pada permukaan kulit. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep Kadar obat yang mengandung obat keras atau obat narkotika adalah 10% Struktur Epidermis Kulit Bagian kulit yang paling berpengaruh untuk absorpsi obat adalah : bagian epidermis, kelenjar rambut, kelenjar keringat serta kelenjar minyak. Epidermis adalah lapisan kulit paling luar di mana salep tersebut dioleskan. Tebal epidermis tersebut berlain-lainan tergantung dari letak kulit, sehingga sangat berpengaruh pada daya penyerapan obat. Bagian epidermis ini dilapisi oleh suatu lapisan film yang terdiri dari lemak-lemak, yang mempunyai pH sekitar 4,5-6,5 dengan akibat diperoleh absorpsi yang berbeda pula. Telah terbukti bahwa absorpsi obat ke dalam kulit selain melalui lapisan epidermis tadi, juga melalui saluran-saluran di dalam kulit, seperti kelenjar rambut dan kelenjar keringat. Faktor-faktor yang memegang peranan di dalam proses absorpsi melalui kulit 1. Koefisien partisi dari pada obat. 2. Kelembaban dan suhu kulit. 3. Jenis penyakit yang terdapat pada kulit. 4. Konsentrasi bahan berkhasiat. 5. Dasar salep/cream yang dipakai. Dasar salep 1. dasar salep senyawa hidrokarbon, 2. dasar salep serap, 3. dasar salep yang dapat dicuci dengan air 4. dasar salep yang dapat larut dalam air Dasar Salep Hidrokarbon Dasar salep ini yaitu terdiri antara lain vaselin putih, Vaselin kuning, Paravin encer, Paravin padat, Jelene, Minyak tumbuh-tumbuhan, Campuran Vaselin dengan malam putih, malam kuning. Dasar salep hidrokarbon (dasar bersifat lemak) bebas air, preparat yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak sukar bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanya sebagai bahan penutup saja. Tidak mengering atau tidak ada perubahan dengan berjalannya waktu (Ansel, 1989). Basis hidrokarbon merupakan basis dari salep dasar dan jika tidak disebutkan apa-apa maka basis hidrokarbon yang digunakan sebagai salep dasar adalah vaselin putih. Keuntungan Basis Hidrokarbon 1. sifat inert 2. umumnya merupakan senyawa turunan minyak bumi (Petrolatum) yang memiliki bentuk fisik semisolid dan dapat juga dimodifikasi dengan wax atau senyawa turunan minyak bumi yang cair (Liquid Petrolatum) 3. Basis ini digolongkan sebagai basis berminyak bersama dengan basis salep yang terbuat dari minyak nabati atau hewani 4. Sifat minyak yang dominan pada basis hidrokarbon menyebabkan basis ini sulit tercuci oleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit. Sifat minyak yang hampir anhidrat juga menguntungkan karena memberikan kestabilan optimum pada beberapa zat aktif seperti antibiotik. 5. Basis ini juga hanya menyerap atau mengabsorbsi sedikit air dari formulasi serta menghambat hilangnya kandungan air dari sel-sel kulit dengan membentuk lapisan film yang waterproff. 6. Basis ini juga mampu meningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat tersebut sangat menguntungkan karena mampu mempertahankan kelembaban kulit sehingga basis ini juga memiliki sifat moisturizer dan emollient. 7. Selain mempertahankan kadar air, basis ini juga mampu meningkatkan hidrasi pada kulit (horny layer) dan hal ini dapat meningkatkan absorbsi dari zat aktif secara perkutan. Hal ini terbukti dengan mengukur peningkatan efek vasokonstriksi pada pemberian steroid secara topikal dengan basis hidrokarbon. Kerugian Basis Hidrokarbon
Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan
noda pada pakaian serta sulit tercuci oleh air sehingga sulit dibersihkan dari permukaan kulit. Hal ini menyebabkan penerimaan pasien yang rendah terhadap basis hidrokarbon jika dibandingkan dengan basis yang menggunakan emulsi seperti krim dan lotion. Dasar Salep Serap Dasar salep ini dapat menyerap air Contoh dasar salep: Adeps lanae, Lanolin, Unguentum Simplex ( Campuran 30 Bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen ), Hidrophilik Petrolatum ( Campuran dari 86 Vaselin album, 8 Cera alba, 3 Stearil alkohol, 3 kolesterol) Dasar Salep dapat dicuci dengan air Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepatnya disebut krim. Dasar salep ini mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk bahan dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif dengan menggunakan dasar salep ini. Keuntungan lain adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap air pada kelainan dermatologik Dasar Salep dapat dicuci dengan air Dasar salep emulsi tipe M/A spt Vanishing Cream ( 2 Lanoloin, 1 Setilalkohol, 5 Paraffin cair, 9 Asam stearat ,0,5 Kalium Hidroksida, 5 Propilen Glikol, 77,5 air ) Emulsifiying salep BP ( 300 Emulsifiying wax, 500 Vaselin album dan 200 Paraffin cair) Emulsifiying wax ( 90 Setostearilalkohol, 10 Natrium Sulfat, 4 Aquadest) Dasar salep larut air • Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air. • Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, serta stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat- obat yang dapat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbondaripada dasar salep yang mengandung air meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air Dasar Salep arut air Polietilenglikol (PEG) salep USP ( tdr dari 40% PEG 4000 dan 60% PEG 400 ) Tragakan PGA Pemilihan dasar salep khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang dapat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air Aturan Pembuatan Salep 1. Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan pemanasan rendah 2. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dahulu diserbuk dan diayak dengan ayakan 100 3. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu mendukung/ menyerap air tsb, dilarutkan dulu dalam air, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain 4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tsb harus diadk sampai dingin 5. Salep harus homogen dengan cara ditentukan dgn mengoleskan dasar salep pada sekeping kaca dan harus menunjukkan homogenitas Metode Pembuatan Salep 1. Metode Pelelehan Zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk fasa yang homogen
2. Metode Triturasi Zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis yang akan dipakai atau dengan salah satu zat pembantu, kemudian dilanjutkan dengan penambahan sisa basis
3. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil
Bila masa salep mengandung air dan obatnya dapat larut dalam air yang tersedia, maka obatnya dilarutkan dulu dalam air dan dicampur dengan basis salep yang dapat menyerap air,
4. Salep yang dibuat dengan peleburan
a. Dalam cawan porselen b. salep yang mengandung air tidak ikut dilelehkan tetapi diambil bagian lemaknya (air ditambahkan terakhir) c. Bila bahan-bahan dari salep mengandung kotoran, maka masa salep yang meleleh perlu dikolir (disaring dengan kasa)àdilebihkan 10-20% Contoh Resep Salep R/ Mentol 10 Metil Salisilat 10 Adeps Lanae 100 m.f. unguentum EVALUASI SALEP Stabil Homogen, Lunak, mudah menyebar Tdk tengik, dan tidak bau Kadar zat aktif Syarat Salep Kadar Zat aktif berkhasiat keras dan narkotika tdk lbh dari 10% Basis sesuai Tiket warna biru Untuk salep mata harus steril