DISUSUN OLEH :
NAMA :SUPIAH
NIM :201802068
KELAS :FARMASI 1B
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
topikal pada kulit atau selaput lendir (FI ed IV). Bahan obatnya larut
atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (FI ed III).
Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan
obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotik adalah
Akan tetapi salep harus memiliki kualitas yang baik yaitu stabil,
tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar, dan semua zat
yang dalam salep harus halus. Oleh karena itu pada saat pembuatan
terdiri dari salep, pasta, dan krim. Salah satu obat dalam bentuk krim
dan H. influenzae.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Salep
1. Defenisi salep
luas daripada yang mengandung sedikit uap air, dan oleh karena itu
dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau
Tidak boleh berbau tengik. Kadar kecuali dinyatakan lain dan untuk
senyawa hidrokarbon lain yang cocok; dasar salep serap lemak bulu
yang dapat dicuci dengan air. Emulsi minyak dan air; dasar salap
3. Penggolongan Salep
1) Unguenta
memakai tenaga.
2) Cream
3) Pasta
4) Cerata
2) Salep Endodermic
1) Salep hydrophobic
2) Salep hydrophillic
Yaitu salep yang kuat menarik air, biasanya dasar salep tipe
dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dasar
salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah satu
Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, antara lain
emolien.
Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antara lain salep
dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau dilap
lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dan
dermatologik.
d. Dasar Salep Larut Dalam Air
Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri
dan tidak mengandung bahan tak larut dalam air, seperti paraffin,
lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut
gel.
menelan atau yang tidak suka bau obat. Kalau salep cukup
dioleskan saja.
6. Alasan Penggunaan Zat Aktif (Asam Salisilat) Indikasi,
infeksi.
dalam air.
kristal.
RM/BM : C2H3N2/98,96
berasa.
magnesium silikat.
setelah zat
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam
inkompabilitas.
BAB III
METODE KERJA
A. Jenis Praktikum
salep.
1. Alat
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
dan homogen.
4. Sambil terus dipanaskan di atas kompor listrik, dimasukkan vaselin
larut.
A. Hasil Praktikum
1. Master Formula
JumlahProduk : 1 pot
Asam
01-AS Zat aktif 2,5 gr 2,5 gr
salisilat
Propilen
03-PG Zat pelarut 3 gr 3 gr
glikol
Metil Zat
04-MP 0,09 gr 0,09 gr
Paraben pengawet
Propil
05-PP Pengawet 0,01 gr 0,01 gr
paraben
Alfa
Zat
06-AT tokoferol/ 0,05 gr 0,05 gr
pengental
EDTA
Vaselin
07-VA Pelarut Ad 100% Ad 100%
Album
2. Perhitungan Bahan
5
1. Asam salisilat = 100 x 20 = 2,5 gr
2
2. Setil alkohol = 100 x 20 gr = 0,4 gr
15
3. Propilen glikol = 100 x 20 gr = 3 gr
0,18
4. Metil paraben = x 20 gr = 0,036 g → 4 gr
100
0,02
5. Propil paraben = x 20 gr = 0,004 gr → 0,2 gram
100
0,1
6. Alfa tokoferol = 100 x 20 gr = 0,02 gr
3. Propilen glikol 3 gr
3. Evaluasi
1) Warna : Putih
3) Bentuk : Gel
b. Evaluasi pH sediaan
B. Pembahasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
sediaan salep kulit. Serta dapat dikatakan bahwa sediaan salep yang
B. Saran
kekompakan serta kerja sama antar sesama tim, agar formula dapat
sama dan bimbingan dari asisten demi tercapainya formula yang lebih
Dilarutkan asam
salisilat Masukkan kedalam
menggunakan wadah yang telah
propilen glikol, disiapkan.
hingga larut.
LAMPIRAN