Anda di halaman 1dari 4

VII.

Pembahasan

Senyawa aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil ( -C=O ),
yaitu asam karbon yang berikatan rangkap dua dengan oksigen. Pada percobaan kali ini akan dilakukan
uji analisis aldehid dan keton untuk menunjukkan perbedaan sifat-sifat senyawa aldegid dan keton.
Tujuan dari percobaaan ini adalah untuk mengetahui perbedaan sifat aldehid dan keton dan jenis- jenis
pereaksi untuk membedakan senyawa-senyawa aldehid dan keton. Pengujian dilakukan dengan cara
melarutkan senyawa aldehid dan keton kedalam reagen pengujian, memanaskan larutan dengan lampu
spirtus dan kristalisasi. Pengujian dengan cara mengamati pereaksi yang telah ditambahkan, reagen
akan mengalami perbedaan penambahan sampel berlebihan, untuk mengetahui ada tidaknya
kecocokan secara teori.

Pada percobaan ini akan dilakukan empat uji yaitu uji cermin kaca tollens, uji fehling, uji
benedict,uji dengan fenil hidrasin,dan pembuatan oksim.Adapun pereaksi yang digunakan senyawa
aldehid adalah benzaldehid dan formalidehid sedangkan senyawa keton yaitu aseton dan sikloheksanon

Sebelum melakukan percobaan,alat dibersihkan dahulu menggunakan aquadest untuk


menghilangkan kontaminasi dari mikroorganisme sehingga proses pengujian berjalan sesuai.

a.Uji cermin kaca Tellens

Uji ini bertujuan untuk membedakan aldehid dan keton berdasarkan sifat kemudahan
oksidasi,Uji Tollens menggunakan reagen tollens yang terbuat dari 2ml AgNO3,2 tets NaOH 2% dan
ditambahkan NH4OH 2% beberapa tetes,menghasilkan larutan tidak berwarna.Adapun rumus
reaksinya yaitu AgNO3 + NaOH + NH4OH  Ag(NH3)2OH + NaNO3 + H2O,dimana rumus reaksinya dari
reagen tollens adalah Ag(NH3)2OH.Ketika reagen tollens ditambahkan 3 tetes bemaldehid
menghasilkan larutan putih dan setelah pemanasan tidak terjadi perubahan,Hal ini tidak sesuai
dengan teori dari buku kimia organic (Sri Atun,2015),dimana reagen tollens saat direaksikan dengan
senyawa aldehida (benzaldehid) akan menghasilkan endapan cermin perak.Hal ini disebabkan kurang
ketelitian dalam memasukkan benzaldehid.Adapun reaksinya yaitu Ag(NH3)2OH + C7H6O Ag +
C7H5COONH4 + H2O + NH3.Selanjutnya reagen tollen ditambahkan 3 tetes formaldehid (CH2O)
menghasilkan larutan cokelat dan terbentuk endapan cermin perak dan saat dipanaskan tidak terjadi
perubahan.Hal ini sesuai dengan teori dari buku kimia organik (Sri Atun,2015), dimana reagen tollens
saat direaksikan dengan senyawa aldehid (formaldehid (CH2O)) akan menghasilkan endapan cermin
perak.Adapun reaksinya yaitu Ag(NH3)2OH + CH2)  Ag + HCOONH4 + NH3 + H2O. Kemudian reagen
tollens ditambahkan 3 tetes aseton (C#6O) menghasilkan larutan bening setelah dipanaskan tidak
terjadi perubahan.Adapun reaksinya yaitu C3H6O + Ag (NH3)2OH  Ag + C3H5O2NH4 + H20 + NH3.Sama
halnya ketika reagen tollens ditambahykan larutan bening dan setelan dipanaskan tidak terjadi
perubahan.Hasil dari penambahan aseton dan sikloheksanon.

Pada reagen tollens sesuai dengan teori dari kimia organic (Sri Atun, 2015),dimana senyawa
keton (sikloheksanon dan aseton) tidak bereaksi terhadap tollens.Adapun pemanasan yang dilakukan
bertujuan untuk mempercepat reaksi.

B. Uji Fehling dan Benedict

Uji Fehling dan benedict menggunakan pereaksi yang dibuat dari 3mL larutan benedict (CuSO4)
dan larutan Fehling yang merupakan hasil dari campuran 10 Fehling A ditambahkan 10 Fehling B,
menghasilkan reagen biru tua.Pertama reagen ditambahkan 9 tetes Formaldehid menghasilkan larutan
biru tua dan setelah pemanasan larutan menjadi bening dengan endapan berwarna cokelat. Adapun
reaksinya yaitu Cu(OH)2 + CH2O  HCOOH + H2O + CH2O.Sama halnya ketika ditambahkan ( tetes
benzaldehid menghasilkan laritan biru tua dan ketika didiamkan pada air mendidih,larutan menjadi
bening dengan endapan berwarna cokelat.Adapun rumus reaksinya CH(OH)2 + C7H6O  CH2 + H20 +
C7H6O2.Hasil dari penambahan Formaldehid dan benzaldehid yang merupakan senyawa aldehid pada
reagen tidak sesuai dengan teori dari buku kimia organic (Sri Atun, 2015), dimana reagen fehling saat
direaksikan dengan senyyawa aldehid (Formaldehid dan benzakdehid) akan menghasilkan endapan
merah bata.Kesalahan ini disebabkan karena penambahan larutan uji yang berlebihan.Selanjutnya
reagen ditambahkan 9 tetes aseton menghasilkan larutan biru tua dan setelah pemanasan menjadi biru
muda dengan endapan berwarna cokelat.Adapun rumus reaksinya yaitu Cu(OH)2 + C3H6O  C2H2COOH
+ Cu2O + H2O.Sama halnya ketika reagen ditambahkan 9 teets sikloheksanon menghasilkan larutan biru
tua dan setelah pemanasan,larutan menjadi bening dengan endapan berwarna cokelat.Adapun rumus
reaksinya yaitu Cu(OH)2 + C6H10O  C6H14 + O2 + C2.Hasil dari perubahan aseton dan sikloheksanon pada
reagen,tidak sesuai dengan teori dari buku kimia (Sri Atun, 2015) dimana seharusnyaa senyawa keton
(aseton dan sikloheksanon) tidak bereaksi terhadap fehling.Hal ini disebabkan karena penambahan
larutan uji (aseton dan sikloheksanon) yang berlebihan.Adapun tujuan dari pemanasan larutan adalah
untuk menstabilkan fehling,karena fehling kurang stabil pada temperature rendah,makanya digunakan
suhu yang tinggi.

C. Uji dengan Fenilhidrazin.

Pada uji ini digunakan reagen Fenilhidrazin (C6H8N2) yang tidak berwarna/bening.Pereaksi yang
digunakan adalah sikloheksanon (C7H6O) dari senyawa aldehid. Pertama 2 mL fenilhidrazin ditambahkan
10 tetes benzaldehid menghasilkan larutan bening.Saat dilakukan pengocoksn,larutan menjadi berwarna
putih dengan endapan orange,kemudian larutan disaring untuk mendapatkan Kristal tetapi hasil
percobaan tidak berbentuk Kristal.Adapun rumus reaksinya yaitu C2H6O + C6H8N2  C13H14ON2. Sama
halnya ketika 2mL Fenilhidrazin ditambahkan 10 tetes siklohekson,menghasilkan larutan menjadi keruh
dengan endapan berwarna orange,larutan kemudian disaring tetapi tidak terbentuk Kristal.Adapun
rumus reaksinya yaitu C6H8N2 + C6H12O  C12H20ON2.Hasil dari penambahan benzaldehid dan
sikloheksanon pada larutaan pada larutan fenilhidrazin sesuai dengan teori dari buku kimia organic (Sri
Atun, 2015) dimana pada uji fenilhidrazin yang merupakan identifikasi senyawa karbonil akan terbentuk
endapan orange pada senyawa aldehid (benzaldehid) dan keton (sikloheksanon).

D. Pembuatan Oksim

Reaksi oksim hanya terjadi pada senyawa keton yang pada akhir reaksi ditandai dengan adanya
pedatan atau Kristal.Pada uji ini digunakan reagen yang dibuat dari 1mL hidroksiloam klorida dan 1,5mL
asam asetat yang dilarutkan dalam 4mL, menghasilkan larutan bening dan dipanaskan pada suhu
35°selama 1-2 menit larutan tetap bening.Tujuan dari pemanasan ialah agar terjadi perubahan secara
stabil.Reagen kemudian ditambahkan larutan uji sikloheksanon menghasilkan larutan orange dan ketika
dikocok larutan menjadi berwarna orange jernih.Kemudian larutan didingingkan dalam air es dan
hasilnya tidak terbentuk Kristal.Hal ini tidak sesuai dengan teori dalam buku kimia organik
(Sri Atun, 2015) dimana pada uji oksim akan terbentuk padatan putih atau Kristal.Hal ini terjadi
disebabkan tidak sesuainya dalam pencampuran bahan atau larutan
VIII. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil pengamatan dapat disimpulkan :


1. Uji Tollens, uji Fenling dan benedict hanya bereaksi pada aldehid.
2. Uji oksim, reaksinya hanya terjadi pada keton
3. Hasil pengujian yang sesuai dengan teori yaitu :
A. Uji tollens dengan larutsn uji sikloheksanon,aseton dan formaldehid
B. Uji fenilhidrazin dengan larutan uji benzaldehid dan sikloheksanon.
4. Hasil pengujian yang tidak sesuai dengan teori,
Yaitu :
A. Uji tollens dengan larutan uji benzaldehid
B. Uji fehling dan benedict dengan larutan uji benzaldehid,formaldehid,aseton dan
sikloheksanon
C. Pembuatan oksim dengan larutan uji sikloheksanon
5. Adapun kesalahan yang terjadi disebabkan oleh :
A. Kurang telitinya dalam penambahan sampel
B. Penambahan larutan uji yang berlebihan
Daftar Pustaka

Anonim, 2019. Modul Praktikum Kimia Organik. Stikes Pelamonia Kesdam VII/WRB-Makassar

Atun,Sri. 2015 . Kimia Organik . Stikes Pelamonia Kesdam VII/WRB.Makassar

Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarts,50,65,86,96,97,259,412,665,647,729,692,706

TimPengajar, 2014-2015, Kimia 2 SMK Farmasi Syekh Yusuf Al-Makassar gowa . Makassar.

Anda mungkin juga menyukai