Anda di halaman 1dari 20

PENGERTIAN BENCANA

DEFINISI BENCANA UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA


MENYEBUTKAN DEFINISI BENCANA SEBAGAI BERIKUT:
B E N C A N A A D A L A H P E R I S T I W A AT A U R A N G K A I A N P E R I S T I W A Y A N G M E N G A N C A M
D A N M E N G G A N G G U K E H I D U P A N D A N P E N G H I D U P A N M A S Y A R A K AT Y A N G
D I S E B A B K A N , B A I K O L E H F A K T O R A L A M D A N / AT A U F A K T O R N O N A L A M M A U P U N
F A K T O R M A N U S I A S E H I N G G A M E N G A K I B AT K A N T I M B U L N Y A K O R B A N J I W A
M A N U S I A , K E R U S A K A N L I N G K U N G A N , K E R U G I A N H A R TA B E N D A , D A N D A M PA K
PSIKOLOGIS.
• Menurut data yang dihimpun dalam Data Informasi Bencana Indonesi (DIBI)-
BNPB, terlihat bahwa dari lebih dari 1.800 kejadian bencana pada periode
tahun 2005 hingga 2015 lebih dari 78% (11.648) kejadian bencana merupakan
bencana hidro meteorologi dan hanya sekitar 22% (3.810) merupakan bencana
geologi.

• Kejadian bencana kelompok hidrometeorologi berupa kejadian bencana


banjir, gelombang ekstrim, kebakaran lahan dan hutan, kekeringan, dan cuaca
esktrim. Sedangkan untuk kelompok bencana geologi yang sering terjadi
adalah gempabumi, tsunami, letusan gunungapi, dan tanah longsor.
Kecenderungan jumlah kejadian bencana secara total untuk kedua jenis
kelompok yang relatif terus meningkat.
Jumlah kejadian bencana yang disebabkan oleh faktor geologis tidak terlalu
signifikan dibandingkan jumlah kejadian bencana yang disebabkan oleh faktor
hidrometeorologis. Meskipun demikian, bencana geologis, khususnya gempa bumi
dan tsunami pada kenyataannya banyak menimbulkan dampak yang cukup besar baik
dari sisi korban dan kerugian ekonomi.

Pengaruh perubahan iklim juga ikut memberikan kontribusi dalam peningkatan


kejadian bencana hidrometeorologi. Dengan frekuensi kejadian yang banyak,
kelompok bencana ini juga memberikan dampak yang sangat besar terutama pada
sektor ekonomi dan lingkungan, baik dampak langsung kejadian bencana maupun
dampak tidak langsung. Aktivitas manusia juga ikut memperburuk kondisi lingkungan,
seperti perambahan hutan untuk perkebunan dan permukiman atau aktivitas
pembangunan yang mempengaruhi ekosistem dan ekologi di daerah penyangga.
TREND BENCANA INDONESIA 2002-2016
• Adanya anomaly cuaca dan
kemarau basah menyebabkan
bencana hidrometeorologi
meningkat selama tahun2016.
• Jumlah kejadian bencana adalah
1.495kali.
• Dampaknya 257meninggal, 303
orangluka, 2,1 juta jiwa
menderita/mengungsi,dan ribuan
rumahrusak.
• Longsor menjadi bencana yang
paling banyak jiwa.
• Diprediksi banjir dan longsor akan
makin meningkat hingga
Maret 2017.
Wilayah Indonesia
rawan terhadap
gempabumi, baik dari
jalur subdukmaupun
sesar yang ada di
daratan. Penataan
ruang pada daerah
rawan gempa sangat
berperan penting.
Sebab bukan gempa
yang menyebabkan
korban, tapi kualitas
bangunan yang
menyebabkan korban
jiwa.
153kabupaten/kotaberadadizonabahayatinggi; 60,9jutajiwa
232kabupaten/kotaberadadizonabahayasedang; 142,1jutajiwa
Antara 1629 sampai 2014 terdapat 173 kejadian tsunami besar dan kecil
PETA BAHAYA TSUNAMI

127kabupaten/kotaberadadizonabahayasangattinggi,tsunami> 5 meter;
3,2jutajiwa46kabupaten/kotaberadadizonabahayatinggi,tsunami3-5 meter; 758ribu jiwa
26kabupaten/kotaberadadizonabahayasedang,tsunami1-3 meter; 109ribu jiwa
WILAYAH INDONESIA RAWAN DARI ANCAMAN ERUPSI GUNUNG API

• Di Indonesia terdapat 127 gunung apiaktif(13% gunung api didunia)


• 75 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari erupsi gunung api di Indonesia
• 3,85 juta penduduk terpapar oleh bahaya sedang-tinggi dari erupsi gunung api
ANCAMAN BENCANA BANJIR

Bahaya Tinggi
Bahaya Sedang
Bahaya Rendah

• 315 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari banjir di Indonesia


• Jumlah penduduk terpapar dari bahaya sedang-tinggi banjir 63,7 Juta jiwa.
ANCAMAN BENCANA LONGSOR

Bahaya Tinggi
Bahaya Sedang
Bahaya Rendah

• 274 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari longsor dIndonesia


• Jumlahpendudukterpapardaribahayasedang-tinggilongsor40,9Jutajiwa.
• Penduduk Indonesia terpapar bahaya sedang-tinggi:
–Gempabumi: 148,4 juta jiwa (L = 74,6 juta jiwa; P = 73,8 juta jiwa).
–Tsunami : 4,2 juta jiwa (L = 2,2 juta jiwa; P = 2,1 juta jiwa)
.–Gunungapi : 3,9 juta jiwa (L = 1,9 juta jiwa; P = 2 juta jiwa.)
• Penduduk Indonesia terpapar bahaya sedang-tinggi:
–Banjir : 63,7 juta jiwa (L = 32 juta jiwa; P = 31,7 juta jiwa).
–Longsor : 40,9 juta jiwa (L = 20,5 juta jiwa; P = 20,3 juta jiwa).
–Gelombang ekstrem dan abrasi : 11,1 juta jiwa (L = 5,6 juta jiwa; P = 5,5 juta jiwa.
Penyebab Bencana: PERKEMBANGAN PENDUDUK
INDONESIA Tahun 1950 - 2015

Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan lahan meningkat.


Banyak penduduk yang menempati daerah-daerah rawan bencanaa
Penyebab Bencana: LEMAHNYA PENATAAN RUANG

Permukiman dibangun di tebing dan lereng perbukitan yang rawan longsor. Apakahmereka tidak tahu
rawan longsor? Mengapa mereka tetap tinggal disitu?
DAMPAK BENCANA DI INDONESIA TAHUN 2014
Rata-rata setahun kerugian dan kerusakan akibat bencana di
Indones(di luar bencana besar) sekitarRp 30 trilyun.

1. Kerugian dan kerusakan banjir JakartaRp 5 triliun.


2. Kerusakan banjir dan longsor di 16 kab/kota di Jawa Tengah Rp 2,01 triliun.
3. Kerugian dan kerusakan banjir bandang di SulutRp 1,4 triliun
4. Kerugian dan kerusakan banjir di Pantura Jawa (dari Banten- Jabar-Jateng dan
Jatim) Rp 6 triliun.Dampak banjir di Panturamenyebabkan inflasi pada Januari
2014 menjadi 1,07%(sebelumnya 1,03%).
5. Kebakaran hutan dan lahan Februari-April 2014 sekitar Rp 20trilyun.
PENANGGULANGAN BENCANA
(DISASTER MANAGEMENT)

Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan


pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi (UU 24/2007).
PENANGANAN DARURAT
• Pada saat keadaan darurat bencana, Kepala BNPB danKepala
BPBD berwenang mengerahkan SDM, peralatandan logistik dari
instansi/lembaga dan masyarakatuntuk melakukan tanggap
darurat(Pasal 25 PP No.21Thn 2008).
• Instansi/lembaga dimaksud adalah Basarnas, TNI,POLRI, Kemen
PU, Kemenkes dan Kemensos(Penjelasan Pasal 25 PP No.21 Thn
2008).
“ KESEJAHTERAAB MEMBERIKAN
PERINGATAN, SEDANGKAN BENCANA
MEMBERI NASIHAT
SOCRATES

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai