3. Hasil distilasi
Pembahasan
Praktikum kimia organik tentang distilasi minyak atsiri bertujuan untuk mempelajari teknik
pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan titik didih dan mempelajari metode ekstraksi minyak
atsiri menggunakan prinsip hidrodistilasi. Distilasi merupakan salah satu metode pemisahan suatu
zat berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap zat. Campuran zat tersebut
dididihkan sehingga menguap. Uap ini kemudian didinginkan sampai menjadi bentuk cairan.
Proses distilasi diawali dengan pemanasan. Hal ini menyebabkan zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Proses yang terjadi pada distilasi adalah perubahan fasa cair
menjadi fasa uap atau gas dengan pendidihan kemudian gas tersebut diembunkan. Tekanan uap
merupakan suatu sifat dari zat cair yang bergantung pada suhu. Tekanan uap selalu bertambah
seiring dengan kenaikan suhu (Syukri,2007).
Percobaan distilasi minyak atsiri menggunakan sampel cengkeh. Sampel cengkeh dipilih
karena cengkeh merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan minyak atsiri yang cukup besar,
baik dalam bunga (10-20%), tangkai (5-10%), maupun daun (1-4%). Komponen terbesar yang
terdapat dalam minyak atsiri pada cengkeh adalah eugenol, yaitu sebesar 70-80%. Eugenol
merupakan senyawa yang fenol dari keluarga alilbenzena yang berwarna bening hingga kuning
pucat dan kental seperti minyak. Eugenol biasanya digunakan dalam industri parfum, penyedap
dan farmasi. Struktur molekul eugenol adalah sebagai berikut