Metabolisme
DOSIS
??
OBAT
?? ????
PENDAHULUAN
Sirosis
perlambatan GI shg absorpsi obat lambat
hormon sekretin, glukagon,
kolesistokinin, atau motilin di GI
perlambatan hanya menunda absorpsi
bukan jumlah obat yg terabsorpsi
Obat yg diberikan sec parenteral/jalur lain
ketersediaan hayati karena kadar dan
aktivitas enzim metabolisme
Obat2 yg pd fungsi hati normal mengalami
fpe ketersediaan hayatinya , krn jumlah
& aktivitas enzim CYP
Contoh peningkatan ketersediaan hayati obat secara oral
pd px sirosis dibandingkan subyek sehat
DM.S.F Cl.Css.
Cl = atau DM =
Css. S.F
Klirens Hepatik
Keterangan
V : volume
Q : blood flow
Ca : kons obat yg
menjangkau hepar
melalui arteri hepatik
dan vena porta
Cv : darah hepatik
vena
Cl int : klirens intrinsik
(kapasitas maks liver)
fu : fraksi obat yg tidak
berikatan dg plasma
protein
Obat2 yg sbgian besar ( 70% dari dosis)
mengalami metabolisme klirens lebih
ditentukan oleh klirens hepatik (ClH)
dibandingkan klirens renal (ClR)
Karena ClH dipengaruhi:
1. Fraksi obat bebas (fu, fraksi obat tidak terikat
protein plasma)
2. Cl int (klirens intrinsik) y/ kapasitas maksimum
liver atau kemampuan menghilangkan obat
dalam limitasi aliran akhir
3. Qh (kecepatan aliran darah)
ClH = Qh
(fu.Cl int) . Qh
ClH =
(fu.Cl int) + Qh
ClH = fu . Cl int
Klirens hepatik (ClH) juga merupakan fungsi
aliran darah hati (Qh) dan rasio ekstraksi hati
(Eh) suatu obat
ClH = Qh . Eh
PATHOPHYSIOLOGIC PHARMACOLOGICAL
CONDITION CONSEQUENCES
Impaired hepatic blood flow (heart failure, Systemic clearance for drugs with high
cirrhosis, portal vein thrombosis) hepatic extraction (E > 0,7)
Reduced hepatic cell mass (cirrhosis, acute FPE for drugs with high hepatic extraction
and chronic active hepatitis, acute alkohol (E > 0,7)
intoxication) Systemic clearance for drugs with low
hepatic extraction (E < 0,3)
Decreased protein binding (hepatitis, Increased distribution of drugs into liver
cholestasis, cirrosis) (increased elimination) and other tissues
Cholestasis (primary biliary cirrhosis, Impaired metabolism
common duct obstruction, drug induced)
Portal-systemic shunt (cirrhosis, portal vein Increased systemic bioavailability for drugs
thrombosis, shunt operation) with high hepatic extraction (E > 0,7)
Penurunan CYP450 paling tampak di
penyakit hepar khususnya penyakit sirosis
dan kholestatis
Pengurangan ekspresi dan aktivitas CYP
pd penyakit tidak bersamaan, melainkan
bertahap dan bervariasi antar px.
Kholestasis CYP 30% CYP2E1, CYP3A dan
CYP2C
Sirosis
1. CYP1A2 bertahap dari 53%-71%
2. CYP2C19 dari 63% (sirosis ringan) menjadi
96% (sirosis sedang), tetapi CYP2D6 normal
3. Pd sirosis ringan & sedang CYP3A4 msh
normal, namun ketika sirosis berlanjut enzim
tsb berkurang berkorelasi dg memburuknya
sirosis
Sirosis
- penurunan massa & fungsi sel hati (Cl
int)
- penurunan aliran darah ke hati (Qh)\
- penurunan serum albumin
dampak penurunan/perlambatan klirens
sehingga menyebabkan perpanjangan
waktu paro eliminasi obat (terjadi pada
sirosis).
Tidak demikian pada viral hepatitis akut
dan hepatitis kronik aktif tidak terjadi
perubahan waktu paro eliminasi
Contoh obat yg mengalami perlambatan klirens
(20-90%) dan perpanjangan waktu paro
eliminasi (1,5-5 kali) pada sirosis hepatikus
Angka dlm kurung a/ nilai subyek sehat; a: ml/menit/kg; b: pd viral hepatitis akut;
c: nilai rata-rata; d: berbeda bermakna dg kontrol
Pengaruh sirosis hepatikus tehadap fk obat dg Eh rendah
Asam empedu dalam serum > 90 Hidroksilasi dan Untuk porto systemic
(endogen) konjugasi, siklus shunt
enterohepatik
Indocyanine green (iv) 90 Ekskresi bilier Estimasi aliran darah
hati
Sorbitol (iv) >80 -