Anda di halaman 1dari 19

Farmakokinetika Klinik Pada

Pasien Gangguan Fungsi Hati

Oleh :
Nur’aini Rahmi (2605033)
Sinta Wistari (2605034)
Desi Anggraini (2605035)
Yuni Afio Sensia (2605036)
Putri Ramadhani (2605037)
HATI

Hati adalah kelenjar terbesar


dalam tubuh dan juga sebagai salah
satu organ terbesar. Letaknya di
rongga perut bagian kanan atas.
Merupakan pusat dari semua
metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak.
Fungsi Hati
1. Tempat terjadinya proses metabolisme,
karbohidrat, lemak dan protein
2. Pengatur hormon-hormon.
3. Menyaring darah.
4. Organ ekskresi
5. Memecah senyawa dalam proses
metabolisme karbohidrat.
6. Memproduksi enzim untuk pencernaan.
7. Detoksifikasi .
METABOLISME
Obat yang larut lemak yang
dimetabolisme di hati

Pada dasarnya adalah perombakan (perubahan)


obat yang hasilnya berupa metabolit.
1. perubahan tersebut dapat mengubah obat
dari aktif menjadi tidak aktif, namun ada
juga obat yang dapat diperkuat efek
farmakologinya.
2. Perubahan tersebut dapat mengubah obat
dari kurang polar menjadi metabolit yang
lebih polar.
Pengaruh Penyakit Hati
Terhadap Farmakokinetika Obat

Pada penyakit hati mengurangi


metabolisme obat – obat dihati dan sintesa
protein plasma sehingga meningkatkan
kadar obat, terutama kadar bebasnya
dalam darah dan jaringan akibatnya terjadi
respon yang berlebihan atau efek toksik.
Faktor- Faktor Yang Dapat Menyebabkan
Gangguan Fungsi Hati
• Infeksi virus hepatitis, dapat ditularkan melalui selaput
mukosa, hubungan seksual atau darah (parenteral).
• Zat-zat toksik, seperti alkohol atau obat-obat tertentu.
• Genetik atau keturunan, seperti hemochromatosis.
• Gangguan imunologis, seperti hepatitis autoimun, yang
ditimbulkan karena adanya perlawanan sistem pertahanan
tubuh terhadap jaringan tubuhnya sendiri. Pada hepatitis
autoimun, terjadi perlawanan terhadap sel-sel hati yang
berakibat timbulnya peradangan kronis.
• Kanker, seperti Hepatocellular Carcinoma, dapat
disebabkan oleh senyawa karsinogenik antara lain
aflatoksin, polivinil klorida (bahan pembuat plastik), virus,
dan lain-lain. Hepatitis B dan C maupun sirosis hati juga
dapat berkembang menjadi kanker hati.
Gangguan Fungsi Hati Dapat
Mempengaruhi
 Metabolisme obat
Karena hati mengalami gangguan fungsinya maka
metabolisme obat akan terganggu
 Eksresi obat
jika metabolisme obat terganggu maka ekresi obat akan
menurun
 Kadar obat dalam darah
Jika ekresi obat menurun maka jumlah obat dalam
darah akan meningkat
 Clearence menurun
 T ½ eliminasi lama
pada gangguan fungsi hati menyebabkan ekresi obat
menurun sehingga clearance obat akan menurun dan
waktu paroh obat akan lebih lama
Klasifikasi Child-Pugh

score 1 2 3

Billirubin (mg/dL) <2 2-3 >3

Albumin (mg/dl) >3,5 2,8-3,5 <2,8

asites Tidak ada sedikit sedang

Waktu protrombin 1-4’ 4-6’ >6’


time
Penjelasan Klasifikasi Child-Pugh

1. Jika billirubin meningkat maka fungsi hati


terganggu dan jika billirubin menurun
maka fungsi hati semakin baik.
2. Jika albumin meningkat dalam darah
maka fungsi hatinya baik dan jika
albumin dalam darah menurun maka
fungsi hati terrganggu.
3. Semakin cepat darah membeku maka
fungsi hati semakin baik.
Eliminasi Hepatik dari Obat
 Eliminasi sebagian besar obat yang masuk
kedalam tubuh secara peroral melibatkan 2
proses metabolisme dan ekskresi.

K = Km + Ke

 Dimana :
K : Tetapan laju eliminasi
Km : Tetapan laju metabolisme orde satu
Ke : Tetapan laju ekskresi orde satu
Klirens Hepatik
Diartikan sebagai volume plasma darah yang
dibersihkan oleh hepar dari obat persatuan waktu (
ml/menit ).

ClT = Clnr + Clr

Keterangan :
ClT = Klirens Tubuh Total
Clnr = Klirens Non Renal
Clr = Klirens Renal
Lanjutan
Atau dgn persamaan :

CLH plasma = laju metabolisme obat oleh hepar


kadar obat dalam plasma

= Cli. Cu
C
Ket :
Cli : bersihan intrinsik hepar
Cu : kadar obat bebas dalam plasma
C : kadar obat dalam plasma
Prinsip umum penggunaan obat
pada pasien gangguan fungsi hati
1. Sedapat mungkin dipilih obat yang eliminasinya
terutama melalui ekskresi ginjal

2. Hindarkan penggunaan obat – obatan yang


mendepresikan susunan syaraf pusat, diuretik tiazid &
duiretik kuat, obat – obatan yang menyebabkan
konstipasi , antikoagulan oral, kontrasepsi oral, dan
obat – obat hepatotoksik

3. Gunakan dosis yang lebih rendah dari normal,


terutama obat – obat yang dieliminasi utamanya
melalui metabolisme hati. Kemudian , monitor respons
klinik penderita dan jika perlu monitor kadar obat
dalam plasma , serta uji fungsi hati pada penderita
yang berfluktuasi
Parameter Fungsi Hati
 Albumin (3,8-5g/dL)
Pada penyakit hati kemampuan untuk membentuk albumin menurun
sedang kadar imunoglobulin meningkat.

 Test bilirubin
Merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk
mendiagnosis destruksi hepatoseluler
mensintesa penyakit kuning
Bilirubin total < 1,5 mg/dl
Bilirubin direk < 0,35 mg/dl
Bilirubin indirek < 1,1 mg/dl

 Test phosphatase alkalis


Alkaline phosphatase tes lain yang dilakukan mengenai hati,
dan dapat menunjukkan sumbatan dalam sistem saluran pembuangan dari
empedu. Mendiagnosa cholestasis dan gangguan infiltratif (65-306 U/L)

 Waktu protombin
L:9,6-11,8
W:9,5-11,3 detik
LANJUTAN
 Encephalophaty hepatik
akumulasi zat beracun pada aliran darah yang normal dikeluarkan
melalui hati, ditandai dengan kadar amonia dalam darah meningkat

 SGOT/AST (L:8-36 U/L) (W:8-20 U/L)


Merupakan enzim yang dijumpai dalam otot jantung dan hati

 SGPT/ALT (L:7-46 U/L) (W:5-35 U/L)


Merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif
untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler

 GGT (Gamma-glutamyl Transpeptidase


Gamma-GT merupakan uji yang sensitif untuk mendeteksi beragam
jenis penyakit parenkim hati
L: 10-39U/L
W: 6-29 U/L

LDH (lactic acid dehydrogenase


Enzim non-spesifik yang dapat meningkat bila hati rusak.
Penyesuaian Dosis

Pada pasien dengan gangguan fungsi


hati perlu adanya penyesuaian dosis obat ;
- Pengurangan Dosis Obat
- Memperpanjang waktu pemberian obat
- Kombinasi keduanya
Jika diasumsikan
bioavailabilitas suatu
obat pada pasien
dengan fungsi hati
normal adalah 100 %

maka dosis untukpasien


dengan gangguan hati
dapat dirumuskan sebagai
berikut

DH = Dosis gangguan hati

DN = Dosis Normal

F = Biovailabilitas obat yang


diketahui
Obat yang harus
dikurangi dosis nya
berdasarkan klirens
obat adalah

Jika obat klirens


Jika obat klirens
rendah, dikurangi
tinggi, dikurangi 50%
25%

Antipsikotik,β
Amiodaron, Antikonvu
blocker,
lsan, Antimalaria,
Lignocain,Nitrat,
Antiparkinson
Opioid, Statin

Anda mungkin juga menyukai