Npm : 1984105012
6. Refleksi diri
●
Introduction
• ANALISIS DNA MITOKONDRIA SWAB EARPHONE SEBAGAI BAHAN
ALTERNATIF PEMERIKSAAN IDENTIFIKASI
Judul
• Volume : 7
• Hal : 9-15
Jurnal • http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs
Tujuan Penulis
• Metode identifikasi dalam kedokteran forensik yakni diantaranya sidik jari (daktiloskopi),
properti, medis, gigi geligi, serologi dan metode eksklusi
1.
• Forensik molekuler adalah suatu bidang ilmu yang baru berkembang sejak tahun 1980an
3. metode yang lebih dikenal dengan sebutan : fingerprinting DNA
• Pengobatan penyakit-penyakit genetik sangat sulit dilakukan, karena produk dari suatu gen
yang dianggap sudah tepat sekalipun belum tentu dapat diberikan pada pasien.
4.
• Para ahli berusaha untuk menemukan suatu terobosan baru guna mengatasi masalah
tersebut Hasilnya, mereka menemukan bahwa gen yang normal biasanya dalam bentuk
cDNA (DNA copy): dapat diidentifikasi di diklon, untuk mengoreksi kelainan pada pasien.
5. Telah dikembangkan dua macam metode utama dalam terapi gen. yaitu secara ex vivo (di
luar tubuh pasien) dan in vivo (di dalam tubuh pasien).
• Fakta Unik dan Menarik
• Ada lebih dari 4.000 penyakit genetik yang telah ditemukan dan menyebabkan penderitaan
bagi manusia dan generasi selanjumya.
1.
• Menerapkan terapi gen dalam upaya menyembuhkan tidaklah semudah yang dibayangkan.
ada banyak hal yang menyulitkan penerapan nya. Mulai dari segi teknik yang membutuhkan
2. pengalaman serta keterampilan dari orang yang melakukannya.
• Sejalan dengan kemajuan teknologi, terapi gen bisa menjadi suatu metode pengobatan yang
cukup menjanjikan di masa depan. Terapi gen dapat diwujudkan, maka terapi gen dapat
menjadi alat penyembuh yang ampuh untuk segala penyakit, baik penyakit genetik, penyakit
3.
infeksi, maupun penyakitlainnya.
• Penemuan penting yang berhubungan dengan munculnya teknologi terapi gen, diawali melalui
sebuah studi tentang virus RNA (Ribose Nucleic Acid) penyebab tumor pada awal tahun 1970
4. oleh Ternin clan Baltimore.
• Tidak semua kisah terapi gen berakhir dengan keberhasilan; ada juga yang berakhir dengan
5. kegagalan, seperti yang dialami oleh Jesse Gelsinger.
●
Pertanyaan yang muncul dari artikel
●
Apa yang menyebabkan penerapan terapi gen dalam upaya
1. menyembuhkan tidak mudah?
●
Apakah semua bioteknologi terapi gen mengalami
2. keberhasilan?
3. ●
Bagaimana kategori bioteknologi terapi gen?
4. ●
Apa saja lokasi-lokasi terapi gen somatik?
●
Mengapa Pengobatan penyakit-penyakit genetik sangat sulit
5. dilakukan?
●
Jawaban tentatif pertanyaan
●
Menerapkan terapi gen dalam upaya menyembuhkan tidaklah semudah yang dibayangkan. ada banyak hal yang menyulitkan
1. penerapan nya. Mulai dari segi teknik yang membutuhkan pengalaman serta keterampilan dari orang yang melakukannya,
upaya pengembangan vektor yang aman dan efektif, sampai permasalahan etika yang ada di seputar terapi gen.
●
Tidak semua kisah terapi gen berakhir dengan keberhasilan; ada juga yang
2. berakhir dengan kegagalan, seperti yang dialami oleh Jesse Gelsinger.
●
Secara umum. para ahli membaginya dalam 2 kategori, yaitu jenis germ dan somatik. Terapi gen tipe germ adalah dengan
mengubah DNA suatu gamet atau sel telur matang yang siap dibuahi. Jika terapi gen hanya ditujukan memperbaiki sel-sel tubuh
3. yang tidak berfungsi normal, karena mengalami kelainan genetik (kelainan susunan gen), maka terapi gen ini disebut terapi gen
somatik.
●
Lokasi terapi gen somatik yaitu paru, jaringan saraf, hepar, otot,
4.
Endotelium, dan kutis.
●
Pengobatan penyakit-penyakit genetik sangat sulit dilakukan, karena produk dari suatu gen yang dianggap sudah tepat sekalipun belum tentu dapat
diberikan pada pasien. Oleh sebab itu, para ahli berusaha untuk menemukan suatu terobosan baru guna mengatasi masalah tersebut Hasilnya, mereka
5. menemukan bahwa gen yang normal biasanya dalam bentuk cDNA (DNA copy): dapat diidentifikasi di diklon, untuk mengoreksi kelainan pada pasien.
Telah dikembangkan dua macam metode utama dalam terapi gen. yaitu secara ex vivo (di luar tubuh pasien) dan in vivo (di dalam tubuh pasien).
Refleksi Diri