Dengan injeksi intramuskular dalam. Obat ini diberikan secara intra muskular
dengan dosis 15 mg/kg (maksimal 1 g) sehari ; dosis diturunkan pada pasien
dengan berat badan di bawah 50 kg, pada usia diatas 40 tahun atau pasien dengan
kerusakan ginjal. Konsentrasi obat dalam plasma harus diukur pada pasien dengan
kerusakan ginjal dan harus digunakana secara hati-hati
Farmakologi
Absorbsi : IM : diabsorbsi dengan baik
Distribusi : terdistribusi ke dalam cairan ekstraselular termasuk serum, absces,
ascitic, perikardial, pleural, sinovial, limfatik, dan cairan peritoneal; menembus
plasenta; dalam jumlah yang kecil masuk dalam air susu ibu .
Ikatan protein : 34%
T eliminasi : bayi baru lahir : 4-10 jam; dewasa 2-4.7 jam, waktu bertambah
panjang pada kerusakan ginjal.
Waktu untuk mencapai kadar puncak, serum: dalam 1 jam
Ekskresi : urin ( 90% dalam bentuk obat yang tidak berubah); feses,saliva, keringat
dan air mata (<> 50 mcg/mL
Stabilitas Penyimpanan
Tergantung dari produsen obat, larutan yang telah di rekonstitusi tetap stabil
selama 2 4 minggu jika disimpan dalam refrigerator ; paparan sinar matahari
menyebabkan warna larutan menjadi gelap tanpa kehilangan potensinya secara
nyata.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap streptomycin atau komponen lain dalam sediaan;
kehamilan.
Efek Samping
Reaksi hipersensitivitas, paraesthesia pada mulut
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Meningkatkan efek/toksisitas ; peningkatan/perpanjangan efek
dengan senyawa depolarisasi dan nondepolarisasi neuromuscular blocking.
Penggunaan bersama dengan amfoterisin dan diuretic loop dapat meningkatkan
nefrotoksisitas.
- Dengan Makanan : Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Pada trimester ke 2 dan ke 3 , meningkatnya resiko
kerusakan syaraf vestibular dan auditori. Faktor risiko : D
- Terhadap Ibu Menyusui : Streptomisin terdistribusi ke dalam air susu ibu
- Terhadap Anak-anak : - Terhadap Hasil Laboratorium : Interaksi dengan tes laboratorium : terjadi reaksi
positif palsu pada pemeriksaan glukosa urin dengan Clinitest atau larutan
Benedicts.
Parameter Monitoring
Pendengaran (audiogram), BUN, kreatinin; konsentrasi obat dalam serum.
Bentuk Sediaan
Serbuk Injeksi
Peringatan
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat vertigo, tinnitus, hilang
pendengaran, gangguan neuromuscular, atau kerusakan ginjal ; penyesuaian dosis
pada pasien dengan kerusakan ginjal;aminoglikosida terkait secara signifikan
dengan nefrotoksik atau ototoksik ; reaksi ototoksik proporsional dengan jumlah
obat yang diberikan dan durasi pengobatan; tinitus atau merupakan tanda dari
kerusakan vestibular dan akan terjadi kerusakan irreversibel bilateral ; kerusakan
ginjal biasanya reversibel.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
Informasi Pasien
Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti
kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang
berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker.
Dokter atau apoteker harus memperhatikan apakah muncul tanda-tanda reaksi
toksik (sakit kepala, mual, muntah) akibat penggunaan obat. Larutan injeksi harus
diperiksa terhadap adanya partikel dan perubahan warna sebelum diberikan kepada
pasien. Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan
sebelum menggunakan obat ini. Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang
lain tanpa memberitahu dokter yang merawat. Jika pasien lupa minum obat, segera
mungkin minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati
waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas
saran dari tenaga kesehatan . Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah
nasehat dokter atau apoteker . Jika anda mempunyai pertanyaan tentang obat ini,
tanyakan pada apoteker.
Mekanisme Aksi
Menghambat sintesa protein dari bakteri melalui ikatan dengan subunit ribosomal
30S menyebabkan kesalahan urutan peptida dalam membentuk rantai protein