Anda di halaman 1dari 17

Assalamualaikum

warahmatulohi wabarokatuh
Kelompok 6
INTERAKSI OBAT PADA PASIEN
GERIATRI
• Asep abdurohman 17010088
• Lutfiansyah 17010122
• Pebri saputra 17010146
• Putri leiya handayani 17010148
• Winda Widyawati Sipahutar 17010176
Pengertian
• Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25
Tahun 2016 tentang rencana aksi nasional
kesehatan lanjut usia menjelaskan, lanjut usia
adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun ke atas. Sedangkan menurut World
Health Organization (WHO) tahun 2007, lanjut usia
dibagi menjadi kriteria berikut : lanjut usia (elderly)
ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90
tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90
tahun.
• Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari masalah kesehatan pada lanjut usia
yang menyangkut aspek Promotof, Preventif, Kuratif
dan Rehabilitatif serta Psikososial yang menyertai
Pelayanan dari petugas kesehatan sendiri bagi pasien geriatri terbagi
menjadi dua bagian yaitu
1. Promosi
• Peran petugas kesehatan sebagai penyuluh bagi individu yang berada
pada usia pertengahan (middle adult) antara lain dengan melakukan hal-
hal sebagai berikut :
• Mendapatkan data-data yang berkaitan dengan keadaan saal itu,
minimal diketahui berat dan tinggi badan, denyut nadi, tekanan darah,
keluhan fisik dan penyakit yang diderita.
• Mendapatkan data mengenai pola dan cara hidup mereka, Mendapatkan
data-data kondisi psikologis, yang mungkin tertampil dalam keluhan fisik
yang diungkapkan.
2. Prevensi
• Meningkatkan Pengertian dan Perhatian Petugas Kesehatan
• Mensosialisasikan Usia Lanjut Sejahtera
• Paradigma Usia Lanjut Sejahtera
• Mencapai Usia Lanjut Sehat, Tua Berguna, Bahagia dan Sejahtera
PERUBAHAN FISIOLOGIS YANG TERKAIT
DENGAN USIA PADA SALURAN PENCERNAAN,
HATI, DAN GINJAL :
• Reduksi sekresi asam lambung
• Penurunan motilitas gastrointestinalReduksi
luas permukaan total absorbsi
• Reduksi aliran darah jaringan
• Reduksi ukuran hati
• Reduksi aliran darah hati
• Reduksi filtrasi glomerulus
• Reduksi filtrasi tubuler ginjal
Karakteristik Geriatri
• Proses penuaan mengakibatkan terjadinya
beberapa perubahan fisiologi, anatomi,
psikologi, dan sosiologi.
• Perubahan fisiologi terkait usia dapat
menyebabkan perubahan yang bermakna
dalam penatalaksanaan obat
• Peresepan yang tidak tepat dan polifarmasi
merupakan problem utama terapi dengan
obat pada pasien usia lanjut
Karakteristik Geriatri

1.Respon terhadap obat berubah


2. Multipatologi
3. Gejala iatrogenesis
4. Tampilan gejala klinis tidak khas
5. Kondisi mental dan kognitif berubah
MASALAH YANG BERKAITANDENGAN OBAT
Drug Related Problems = DRPs
1. RESPON terhadap OBAT BERUBAH
• Pada psoses menua normal
• fungsi fisiologi
• cadangan homeostasis
Yang mengakibatkan Reaksi pada obat-
obatan perubahan farmakokinetik
perubahan dan/atau farmakodinamik
respon obat reaksi obat yang tidak
diinginkan / toksisitas
2.MULTI PATOLOGI
• Akumulasi penyakit kronis multi patologi
sehingga jumlah obat menaikan interaksi
obat ,efek samping dan toksisitas
3. Gejala iatrogenesis
Efek samping disalah interpretasikan sehingga
dianggap gejala penyakit baru obat akan ditambah
efek samping bertambah obat ditambah lagi
4.Tampilan gejala klinis tidak khas
• Gejala penyakit tidak khas
• Salah diagnosa
• Salah pengobatan
5. Kondisi mental kognitif berubah
• Depresi
• Daya ingat menurun ,pendengaran dan
penglihatan
• Atau sampai sindrome dimensia
• Masalah ketidak patuhan
Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian obat pasien geriatri
• Kesesuaian farmasetik bentuk sediaan,
dosis, potensi stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian.
• Pertimbangan klinis, adanya alergi, efek
samping, interaksi, kesesuaian (dosis,
durasi, jumlah dan lain-lain.
• Patofisiologi Hipertensi
1. Penyebab hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi
primer yang disebabkan oleh penuaan, gaya hidup, stres,
konsumsi kafein.
2. Hipertensi sekunder disebabkan oleh perubahan pada
jantung dan pembuluh darah, penyakit ginjal, obesitas, dan
stress.
• Manifestasi Klinik Hipertensi Tanda dan gejala menurut JNC
VII adalah
1. sakit kepala
2. pendarahan dari hidung
3. wajah kemerahan dan kelelahan.
4. Pada kasus hipertensi berat atau menahun dan tidak
diobati timbul gejala sakit kepala, kelelahan, mual dan
muntah, pandangan menjadi kabur, sesak nafas dan gelisah
• Interaksi ObatI nteraksi obat adalah dua atau lebih obat yang diberikan
pada waktu bersamaan yang dapat memberikan efek masing-masing.
• Interaksi obat dapat bersifat farmakodinamik dan farmakokinetik.
• Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat-obat yang
mempunyai efek farmakologi atau efek samping yang serupa atau yang
berlawanan.
• Interaksi farmakodinamik pada lanjut usia (lansia) dapat menyebabkan
tanggapan reseptor obat dan target organ berubah, sehingga sensitivitas
terhadap efek obat menjadi lain. Ini menyebabkan kadang dosis harus
dikurangi misalnya antihistamin sedatitif seperti klorfeniramin maleat
(CTM) juga perlu diberikan dalam dosis lebih kecil pada lansia. Interaksi
farmakodinamik terjadi dengan intensitas yang berbeda pada
kebanyakan pasien yang mendapatkan obat-obat yang saling
berinteraksi, misalnya penggunaan bersama obat metil prednisone
dengan piroxicam.
• Interaksi farmakokinetik, yaitu interaksi yang terjadi apabila satu obat
mengubah absorbsi, distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat lain.
Interaksi ini meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yang tersedia
dalam tubuh untuk dapat menimbulkan efek farmakologinya. Misalnya
obat-obat golongan anti inflanmasi non steroid (AINS) yang menghambat
ekskresi metotreksat
Resep interaksi obat pada pasien
geriatri
Dalam resep ini terdapat 3 interaksi obat :
• Candesartan dengan Furosemide, dimana
candesartan dapat menaikan kadar kalium
sedangkan furosemide dapat menurunkan kadar
kalium
• Candesartan dengan KSR, dimana keduanya dapat
menaikan kadar kalium dalam tubuh sehingga
meningkatkan resiko kelebihan kadar kalium dalam
tubuh atau hyperkalemia. Pantau kadar potassium,
sesuaikan asupan suplementasi seperlunya
• Furosemide dengan KSR, dimana Furosemide dapat
menurunkan kadar kalium sedangkan KSR dapat
menaikan kadar kalium dalam tubuh
• Solusinya adalah penggunaan KSR hanya untuk 5
hari hanya untuk memonitori kadar kalium
dalam tubuh pasien, karena sudah ditunjang
dengan penggunaan candesartan selama 1
bulan.
• Makanan mengurangi ketersediaan hayati
lansoprazole hingga 50%.Direkomendasikan agar
lansoprazole tidak diberikan bersama makanan.
Memberi lansoprazole satu jam sebelum
makanan mungkin cukup untuk menghindari
interaksi.
•TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai