Dosen Pembimbing:
Dr.Nopriyeni,M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Semester III
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya maka kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Teknik-teknik Supervisi Pendidikan” ini dengan tepat waktu.
Terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pembina mata kuliah Ibu
Dr.Nopriyeni,M.Pd yang telah membimbing kami dalam belajar. Kami selaku
penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kategori
sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk perbaikan makalah yang selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan...........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
A. Kesimpulan......................................................................................................12
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan
atau supervise dan supervisor bertanggung jawab dalam munculnya suatu yang
efektif dan efisien dalam program tersebut. Supervisi menurut Purwanto (1987)
ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru
dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedangkan
Teknik supervisi Pendidikan adalah alat yang digunakan oleh supervisor untuk
mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhirnya dapat melakukan
perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pelaksanaan
supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta
melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat
digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar
mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara
langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui media
komunikasi
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah-masalah tersebut diatas,maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut ;
1. Bagaimana Pengertian teknik supervisi ?
2. Bagaimana teknik supervisi bersifat individual ?
3. Bagaimana teknik supervisi bersifat kelompok ?
C. Tujuan Pembahasan
Bertitik tolak dari rumusan masalah diatas,maka tujuan pembahasan dari makalah
ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian tentang teknik supervisi.
2. Untuk mengetahui teknik supervisi bersifat individual.
3. Untuk mengetahui teknik supervisi bersifat kelompok.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
supervisi masih ada hal lagi yang perlu dibicarakan juga sehubungan supervise
yaitu sifat kegiatanya,perlu adanya flash back memory bahwa supervise adalah
suatu kegiatan yang berifat membina dan memberikan bantuan,sehingga “alam “
yang tercipta didalamnya harus mendukung terjadinya kegiatan yang betul-betul
mencapai kebutuhanya.
Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus
mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi.
Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru
meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara
perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung
bertatap muka atau melalui media komunikasi.Sebagai pengantar uraian tentang
teknik supervise berikut disampaikan pendapat oleh Ngalim Purwanto, secara
garis besar cara atau teknik supervise dibedakan menjadi dua yaitu Teknik
perseorangan (Individual) dan Teknik kelompok
( group )
3
dan ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan yang ada kemudian melakukan
perbincangan untuk mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan yang dihadapi
oleh guru.
b. Teknik Observasi Kelas (classroom observation)
Teknik observasi kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh
supervisor,baik pengawas atau kepala sekolah ke sebuah kelas dengan maksud
untuk mencermati situasi atau peristiwa yang sedang berlangsung dikelas yang
bersangkutan. Seorang supervisor mengobservasi kelas contohnya seorang
pengawas menyaksikan guru yang sedang mengajar tidak menggunakan alat dan
media pengajaran, padahal materi ajar tersebut sangat memerlukan media dan alat
karena kalau tidak menggunakan alat dan media konsep materi akan sulit
diterima/ dipelajari oleh siswa.
Tujuan untuk memperoleh data tentang segala sesuatu yang terjadi proses
belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi supervisor melakukan pembinaan
terhadap guru yang diobservasi sedangkan bagi murid akan dapat menimbulkan
pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka.
Tentang waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu
/langsung ( direct observation) dan ada juga tidak diberi tahu sebelumnya
(indirect observation), tetapi setelah melalui izin supaya tidak mengganggu
proses belajar mengajar. Selama berada dikelas supervisor melakukan
pengamatan dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang ada terhadap
lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru selama jam pelajaran.
Dalam tataran teoritik observasi kelas sudah lama diperkenalkan dikalangan
pendidikan seperti yang dikemukakan oleh Charles W Boardman bahwa
kunjungan kelas memiliki kemampuan sangat besar dan dapat menunjang
perbaikan pembelajaran secara langsung,bahkan dapat diamati pula jika kedapatan
metode serta proses pembelajaran yang kurang memadai,maka hal ini akan
diperbaiki secara langsung yang tentunya melalui prosedur perbaikan secara
professional dan proporsional.
c. Percakapan Pribadi ( personal dialogue)
Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan
supervisornya, yang membahas tentang keluhan – keluhan atau kekurangan yang
4
dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, dimana supervisor dapat
memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan ini supervisor berusaha
menyadarkan guru akan kelebihan dan kekurangannya. mendorong agar yang
sudah baik lebih di tingkatkan dan yang masih kurang atau keliru agar
diupayakan untuk memperbaikinya,secara kedalam hal ini adalah merupakan
teknik yang tepat agar orang yang diwawancarai lebih mempunyai self confident.
d. Percakapan kelompok ( group dialogue)
Segala sesuatu biasanya ada kelebihan dan kekurangan yang baru saja
kita bicarakan,tentang percakapan pribadi memliki banyak keuntungan karena apa
yang diperoleh supervisor merupakan pendapat murni dari pribadi yang diajak
bercakap,namun dibalik itu ada beberapa guru yang kurang percaya diri dan akan
lebih baik jika dimintai pendapat dia membutuhkan pendamping mungkin karena
kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya,akan tetapi ketika ada orang
lain dia menjadi percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya,sebagai alas an
utama bahwa pewawancara tidak terlalu ingat siapa yang berpendapat seperti yang
dia katakan.
e. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
Teknik Intervisitasi adalah saling mengunjungi antara guru yang satu
dengan guru yang lain yang sedang mengajar. Teknik ini dilakukan oleh sekolah-
sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk
mengunjungi sekolah – sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya
untuk mengetahui kiat – kiat yang telah diambil sampai sekolah tersebut maju.
Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini adalah:
1) Memberi kesempatan pada rekan lain untuk mengamati guru yang sedang
mengajar.
2) Membantu guru lain yang ingin memperoleh pengalaman tentang teknik dan
metode mengajar serta berguna bagi guru yang menghendaki kesulitan
3) Memberi motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar.
f. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk belajar. ( bacaan terarah )
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek – aspek belajar
mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional kepada guru,
supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek – aspek proses
5
belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif. supervisor harus
mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber materi yang digunakan guru
untuk mengajar. Adapun cara untuk mengikuti perkembangan keguruan kita,
ialah dengan berusaha mengikuti perkembangan itu melalui kepustakaan
profesional, dengan mengadakan "profesional reading ". Ini digunakan untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih
baik. Hal ini menyatakan bahwa teknik penyeleksian berbagai sumber materi
untuk mengajar memiliki arti bahwa Teknik ini yang menitik beratkan kepada
kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku – buku dan referensi yang
dimiliki oleh guru pada saat mengajar yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan
belajar mengajar.
g. Menilai diri sendiri
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini
dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut,yang
akhirnya akan memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik.
Menilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru, karena suatu
pengukuran terbalik karena selama ini guru hanya menilai murid-muridnya.
h. Supervisi yang memakai para siswa
Teknik ini adalah dengan menanyakan kepada siswa tentang belajar
mengajar dan materi yang telah diajarkan.Hal ini dimaksudkan untuk menilai
bagaimana hasil mengajar untuk peningkatan kualitas dalam mengajar.Salah satu
cara yang dipaki adalah tes dadakan,maksudnya tes yang diadakan oleh supervisor
terhadap siswa secara mendadak atau tiba-tiba,tanpa memberitahu guru atau
siswa. Tujuanya adalah untuk mengetahui target kurikulum dan daya serap siswa
terhadap materi yang telah mereka pelajari sebelumnya.
6
a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru (orientation meeting for new
teacher)
Pertemuan orientasi adalah pertemuan antara supervisor dengan
supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee
memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut pendapat. Sagala (2010 :
210) dan Sahertian (2008 : 86). Pada pertemuan Orientasi supervisor
diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee hal –
hal sebagai berikut :
1. Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
Biasanya dilaksanakan melalui percakapan bersama yang dapat juga
diselingi dengan pengenalan fisik dan saling diskusi bersama yang
disebut juga dengan a round table discussion
2. Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.Biasanya
diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh kegiatan dan situasi
sekolah.sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak
lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.Ada juga melalui
perkunjungan ke tempat – tempat tertentu yang berkaitan atau
berhubungan dengan sumber belajar.
3. Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi pembinaan segi sosial dalam
orientasi ini adalah makan bersama.
4. Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa guru
baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa diterima dalam
kelompok guru lain.Pertemuan orientasi in I merupakan juga jumpa
untuk merencanakn program sekilah yang berhubungan dengan
pembinaan guru dalam proses belajar mengajar
b. Rapat guru (meeting)
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang
dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaran, dan upaya atau cara
meningkatkan profesi guru.Tujuan teknik supervisi rapat guru yang dikutip
menurut pendapat Sagala. adalah sebagai berikut :
7
1. Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah
dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
2. Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan
tugas – tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatan
mereka secara maksimal.
3. Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian
pengajaran yang maksimal.
4. Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan proses
pembelajaran.
5. Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran,
kesulitan- kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar
secara bersama dengan semua guru disekolah.
8
e. Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari
sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan
dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada waktu
pelaksanaan workshop antara lain :
1. Masalah yang dibahas bersifat “Life centred” dan muncul dari guru
tersebut,
2. Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam
kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih
baik.
9
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu
kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu
masalah yang berhubungan dengan topik. Berkaitan dengan pelaksanaan
supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun
silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai
aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi anak – anak yang selalu membuat
keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok
mendengarkan laporan atau ide – ide menyangkut permasalahan pendidikan
dari salah seorang anggotanya.
i. Teknik Simposium
Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas
masalah pendidikan. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang
meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato
biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat
mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut.
j. Teknik Demonstrasi mengajar
Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan
cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam
mengajar di kelas oleh supervisor.
k. Teknik Buletin supervisi
Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwa-
peristiwa pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara mengajar,tingkah laku
siswa,dan sebagainnuya.Diharapkan ini dapat membantu guru untuk menjadi
lebih baik.
l. Organisasi Profesi
Organisasi Guru Indonesia adalah PGRI,sedangkan dosen mempunyai
organisasi sendiri yaitu ADI ( Asosiasi Dosen Indonesia). PGRI adalah
lembaga profesi yang melindungi guru secara lembaga dalam segala sesuatu
yang akan merusak citra guru baik dari dalam ataupun dari luar anggotanya
dan sekaligus memperjuangkan hak dan kewajibanya secara hokum kepada
semua pihak yang langsung atau tidak langsung dengan guru. Hal ini penting
untuk menjaga agar guru tidak terganggu pekerjaan pokoknya sehari-hari.
10
m. Perjalanan Sekolah
Adalah suatu cara dimana guru melakukan kunjungan ke sekolah lain
untuk memperkaya pengalaman belajar mengajar terutama bagi guru yang
mengalami masalah dalam tugas,sehingga mererka mendapatkan semacam
selingan atau refresing setelah melakukan pekerjaan rutin merreka di
sekolah. Dengan cara ini diharapkan mendorong pertumbuhan jabatan dan
kegairahan bekerja dengan sumber-sumber pengalaman yang baru
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teknik supervisi adalah cara-cara yang digunakan dalam kegiatan
supervisi. Sedangkan teknik supervise pendidikan adalah suatu cara atau jalan
yang digunakan supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau
bantuan kepada para guru.
2. Teknik Individual Supervisi
a. Teknik Kunjungan kelas. ( classroom visitation)
b. Teknik Observasi Kelas (classroom observation)
c. Percakapan Pribadi ( personal dialogue)
d. Percakapan kelompok ( group dialogue)
e. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
f. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk belajar. ( bacaan terarah )
g. Menilai diri sendiri
h. Supervisi yang memakai para siswa
i. Laboratorium
3. Teknik kelompok Supervisi
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain :
a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru (orientation meeting for new teacher)
b. Rapat guru (meeting)
c. Studi kelompok antar guru
d. Diskusi
e. Workshop
f. Tukar menukar pengalaman
g. Teknik Diskusi Panel
h. Teknik Seminar
i. Teknik Simposium
j. Teknik Demonstrasi mengajar
k. Teknik Buletin supervisi
l. Organisasi Profesi
m. Perjalanan Sekolah
12
DAFTAR PUSTAKA