Anda di halaman 1dari 10

Makalah Iman Kepada Allah Swt.

Oleh: Kelompok 3
Nama Anggota:

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


Akuntansi B4
Tahun Ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

            Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


hidayah, rahmat serta karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Makalah Iman Kepada Allah
ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabatnya, juga seluruh pengikutnya di seluruh dunia,
sejak awal kebangkitan Islam hingga hari kiamat.

            Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan mahasiswa kepada Allah SWT
serta memahami dan mengamalkan agama islam sehingga menjadi seorang muslim yang
beriman dan berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,bermasyarakat,dan bernegara. Kami
juga berharap kaum muslim khususnya para mahasiswa dapat belajar tentang sifat-sifat Allah
SWT dalam al-asmaul husna maupun sifat wajib, jaiz dan mustahil serta dapat
mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kami sampaikan pada Ibu Dosen kami,
sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.Tidak lupa kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini. 

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan masukan dan saran dari
semua pihak yang sifatnya membangun. Semoga Allah SWT meridhoi usaha dan niat baik kita
bersama dalam upaya mewujudkan mahasiswa yang cerdas dan beriman. Aamiin.

Makassar, 28 September 2018

Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………………

Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………..


A.Latar belakang
B.Rumusan Masalah
1.Pengertian Iman Kepada Allah Swt.
2.Bukti-bukti adanya Allah Swt.
3.Pebedaan Allah dengan makhluk-Nya.

Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………..
Bab III Penutup
A.Kesimpulan
B.Saran
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Adanya alam semesta beserta isinya, termasuk manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya pasti ada yang menciptakan. Siapa Dia? Sudah tentu “Sang Pencipta” Dialah
Allah SWT. Untuk mengakui kebenaran dan keberadaan Allah SWT dibutuhkan dalam hati,
mengakui dan membenarkan tentang adanya Allah SWT.

Allah SWT adalah Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta dan segala isinya,
Yang Maha Esa dalam zat-Nya, maksudnya Zat Allah SWT hanya satu, tidak dua, tidak tiga,
dan tidak pula lebih. Zat Allah SWT tidak sama atau serupa dengan zat selainnya. Allah SWT
Esa dalam sifat-Nya, maksudnya sifat Allah SWT walaupun banyak, tetapi hanya dimiliki oleh
Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah SWT yang memiliki atau menandingi sifat-sifat
Allah SWT. Allah SWT Esa dalam perbuatan-Nya, maksudnya perbuatan-perbuatan Allah tidak
terhingga banyaknya, tetapi hanya dimiliki oleh Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah
SWT yang dapat menandingi, apalagi melebihi perbuatan-Nya.

B. Rumusan Masalah 

1.Pengertian Iman Kepada Allah Swt.

2.Bukti-bukti adanya Allah Swt.

3.Pebedaan Allah dengan makhluk-Nya.

BAB II
PEMBAHASAN
1.          Pengertian Iman Kepada Allah

Iman menurut bahasa berarti percaya. Iman menurut istilah artinya percaya dalam hati,
diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan atau ditunjukkan dengan amal perbuatan.
Jadi, Pengertian Iman Kepada Allah swt adalah percaya dengan yakin dalam hati
adanya Allah swt ditunjukkan dengan ucapan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan.
Membuktikan adanya Allah swt. sudah barang tentu tidak akan sama dengan membuktikan
adanya berbagai benda di sekitar kita. Adanya (wujud) benda dapat dibuktikan dengan alat
indra manusia sehingga dapat dilihat, diraba, dan didengar. Akan tetapi, wujud Allah swt.
sangat berbeda, tidak dapat dilihat, diraba, dan didengar langsung melalui panca indra.

Sebagai Firman Allah swt. berikut ini.

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (Q.S. An-Nisa :
136)

Makna Ayat diatas

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang beriman adalah orang
yang percaya Allah swt., malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, takdir-Nya, dan hari
akhir.

Orang yang tidak percaya kepada Allah swt.,Malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-Nya,


takdir-Nya dan hari akhir disebut orang kafir.

2. Bukti-bukti adanya Allah Swt.

Pertama: Adanya Alam Semesta & Makhluknya.


Adanya alam semesta dan makhluk yang beraneka ragam memberikan
kesaksian akan wujud(keberadaan) sang pencipta, yaitu Allah shubhana wa ta’ala.
Karena tidak ada seorangpun di alam raya ini yang mengklaim telah menciptakan alam
raya ini beserta isi-isinya selain dari Allah subhanahu wa ta’ala. Akal manusia pun
menyatakan mustahil (tidak mungkin) adanya sesuatu tanpa adanya sang pencipta
(yang mengadakan), bahkan juga akan menyatakan mustahil akan adanya sesuatu
yang sangat sederhana tanpa ada yang mengadakannya, seperti adanya makanan
tanpa adanya orang yang berupaya untuk memasaknya, atau adanya hamparan di bumi
tanpa adanya yang mengungkapkannya. Maka Bagaimana dengan alam raya yang luar
biasa besarnya yang terdiri dari langit dengan segala planet-planet yang dikandungnya,
matahari, bulan dan bintang-bintang, semuanya berbeda besar dan kecilnya bentuk dan
rupanya dimensi-dimensinya, dan pergerakannya bumi dengan segala apa yang ada di
permukaan nya, seperti manusia, jin, dan berbagai hewan dan segala jenis dan
spesiesnya dan dengan segala perbedaan warna dan bahasa, perbedaan pengetahuan
dan pemahaman, karakteristik dan cirri, dan dan segala apa yang dikandungnya seperti
barang-barang tambang yang bermacam-macam warna dan kegunaannya; dengan
segala sungai yang mengalir, daratan yang diliputi lautan dan samudra, serta dengan
segala macam tumbuh-tumbuhan, pepohonan, yang beraneka macam buah buahnya,
yang berbeda-beda pula Macam dan jenisnya, rasa dan baunya, kekhususan dan
kegunaannya.

Kedua: Firman Allah (Kalam Allah)

Adanya Firman-Nya pada kita yang selalu kita baca dan kita hayati serta kita
pahami maknanya merupakan bukti atas wujud(keberadaan) Allah, karena sangat
mustahil ada pembicaraan ( kalam) tanpa adanya pembicara (mutakallim) atau adanya
ucapan tanpa adanya yang mengucapkan.

Jadi kalam atau firman Allah itu menunjukkan wujud Nya (keberadaannnya)
apalagi Firman-Nya itu mengandung ajaran yang paling kokoh dan sempurna yang
pernah diketahui oleh manusia, dan undang-undang (aturan) yang paling bijaksana yang
dapat merealisasikan berbagai kebaikan bagi umat manusia. Ia juga meliputi teori-teori
ilmiah yang benar, serta meliputi berbagai masalah ghaibiyyah(yang tak dapat ditangkap
panca indera) dan peristiwa-peristiwa sejarah. Dan di dalam semua hal itu ia sangat
tepat dan benar tidak ada suatu hukum (aturan ) pun dari hukum-hukum yang
dikandungnya yang tidak merealisasikan kegunaan dan manfaatnya sekalipun masa
telah berlalu.Sekalipun waktu dan tempat berbeda namun tidak ada satu teori pun dari
teori-teori yang ada di dalamnya yang kadaluarsa, dan tidak ada satu masalah ghaipun
yang tidak terbukti dari perkara-perkara ghaibiyyah yang diberitakannya. Dan tidak ada
satu ahli sejarahpun yang berani membatalkan kisah-kisah yang dimuat didalam firman-
Nya. Ucapkan (kalam) yang bijaksana lagi benar seperti itu membuat akal menjadi
mustahil akan menisbatkannya(mengatasnamakan) kepada seorang manusia, karena
kalam seperti itu diluar kemampuan manusia dan diluar tingkat pengetahuan mereka.
Maka apabila sudah tidak mungkin lagi dikatakan bahwa kalam( Firman nya dlm
Alquran) adalah ucapan manusia, maka ia adalah kalam (firman) sang pencipta manusia
dan sekaligus sebagai dalil atas wujud(keberadaan), ilmu, kodrat (kekuasaan-Nya),
dan kebijaksanaan Nya.

Tiga : Adanya sistem yang teratur

Adanya sistem yang sangat teratur rapi seperti ini, yang tercermin pada sunnah
kauniyah (sunnatullah=proses dialam) di dalam penciptaan, pembentukan,
pertumbuhan, dan pengembangan bagi seluruh makhluk hidup yang ada di alam
semesta Ini. sesungguhnya, semuanya patuh dan tunduk kepada sunnatullah, tidak
dapat keluar darinya bagaimananpun juga. contohnya adalah manusia, yang diciptakan
bermula dari sperma yang tercerahkan ke dalam rahim, kemudian melalui fase yang
sangat ajaib di mana tidak ada seorang pun selain Allah yang ikut campur disitu. Lalu
keluar darinya sebagai sosok manusia yang sempurna. Itu adalah dalam masa
penciptaan dan pembentukannya. Demikian pula pertumbuhan dan perkembangannya,
dari bayi dan anak-anak hingga menjadi seorang remaja dan dewasa, dan terus belajar
berlanjut memasuki masa tua. Siklus yang sama terjadi pada hewan dan tumbuhan
juga.

Demikian pula langit dan benda-benda yang ada didalamnya, semuanya


mengikuti proses alamiah (sunnatullah) yang telah ditetapkan kepadanya, tidak pernah
menyimpang darinya dan tidak pernah keluar dari jalurnya. Jika saja terjadi
penyimpangan atau sejumlah planet keluar dari garis edarnya, niscaya hancurlah alam
semesta ini, dan berakhirlah kehidupan.

3.Perbedaan Allah dengan makhluk-Nya.

Dalam perbedaan Allah dengan makhluk-Nya itu ada 2 dasar pemahaman:

1. Dasar Pemahaman Secara Logis ( Dalil Aqli )

Allah pasti berbeda dengan makhlukNya. Dia memiliki nama nama yang indah dan gelar “Maha”
Maha Kuasa, Maha sempurna dsb. Sedang MakhlukNya memiliki sangat banyak kelemahan
dan keterbatasan yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Sungguh tidak pantas Makhluk yang
banyak kelemahannya disejajarkan dengan Allah. Apalagi disamakan tentulah itu sangat tidak
mungkin.

Jika Tuhan pencipta alam semesta ini sama dengan MakhlukNya pasti dia bukan Allah. Tapi dia
adalah makhlukNya yang memiliki sifat rusak, hancur binasa, dsb. Padahal Allah yang sebenar
– benarnya dan patut kita sembah adalah yang wujud tidak diketahui oleh sesuatu, berbeda
dengan makhlukNya lagi kekal selama – lamanya tegaslah Allah itu wajib bersifat berbeda
dengan MakhlukNya

2. Dasar Pemahaman Menurut Wahyu ( Dalil Naqli)


Adapun ayat yang menyatakan bahwa Allah Berbeda dengan Makhluk-Nya adalah firman Allah
dalam Q.S Asy-Syuura : 11

“tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dia yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat” (Q.S Asy-Syuraa (42) : 11)

Dan Allah juga berfirman dalam surat Al Ikhlas : 4

“ dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” ( Q.S Al Ikhlas (112) : 4)

Dalam kehidupan sehari hari sebagai bukti jika kita yakin bahwa Allah itu tidak sama atau
berbeda dengan MakhlukNya adalah apabila kita mendengar atau membaca perintah atau
larangan yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya atau orang Mukmin, maka kita akan
berusaha dengan sekuat tenaga untuk melaksanakannya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman Kepada Allah swt adalah percaya dengan yakin dalam hati adanya
Allah swt ditunjukkan dengan ucapan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan.
B. Saran

Daftar Pustaka

http://narzihsun92.blogspot.com/2015/01/makalah-iman-kepada-allah-swt.html
http://sitiumaiyahh.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-dan-definisi-pengertian-iman.html
http://rezkirasyak.blogspot.com/2012/08/bukti-adanya-allah-teori-dan-dalil.html
https://nifznouta.blogspot.com/2016/08/allah-berbeda-dengan-makhluknya-serta.html
https://seniwenboyo.blogspot.com/2017/11/perbedaan-allah-dengan-segala-makhluk.html

Anda mungkin juga menyukai