1. Latar Belakang
4. Penghargaan
Pada Mei 2019, Nadiem menjadi tokoh termuda se-Asia yang menerima
penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan
Bisnis. Penghargaan diberikan kepada individu atau organisasi yang berkontribusi
bagi pengembangan kawasan Asia dan menciptakan masa depan yang lebih baik
bagi masyarakat Asia. Nadiem menggandakan hadiah yang diterima menjadi Rp
860 juta untuk donasi pendidikan anak mitra pengemudi Gojek. Penghargaan ini
berkaitan dengan kontribusi Gojek dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,
memudahkan keseharian pengguna hingga meningkatkan pendapatan mitranya.
Gojek berkontribusi 55 Triliun terhadap perekonomian Indonesia, dengan
penghasilan rata-rata mitra GoRide dan GoCar naik 45% dan 42% setelah
bergabung dengan Gojek, dan volume transaksi UMKM Kuliner naik 3.5 kali
lipat semenjak menjadi mitra GoFood.
1. Pertama, arah kebijakan baru penyelenggaraan USBN, pada tahun 2020 akan
dilakukan dengan ujian yang diselenggarakan hanya oleh sekolah. Ujian
tersebut dilakukan untuk menilai kompetensi siswa yang dapat dilakukan
dalam bentuk tes tertulis atau bentuk penilaian lainnya yang lebih
komprehensif, seperti portofolio dan penugasan, baik itu tugas kelompok,
karya tulis, maupun sebagainya.
Dengan itu, guru dan sekolah lebih merdeka dalam penilaian hasil belajar
siswa,". "Anggaran USBN sendiri dapat dialihkan untuk mengembangkan
kapasitas guru dan sekolah, guna meningkatkan kualitas pembelajaran," kata
dia.
2. Kedua, mengenai UN, Nadiem menegaskan tahun 2020 merupakan
pelaksanaan UN untuk terakhir kalinya. "Penyelenggaraan UN tahun 2021,
akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter
yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi),
kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan
pendidikan karakter,"
Pelaksanaan ujian tersebut akan dilakukan oleh siswa yang berada di tengah
jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11), sehingga dapat mendorong guru dan
sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Kemudian, hasil ujian ini
tidak digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. "Arah
kebijakan ini juga mengacu pada praktik baik pada level internasional seperti
PISA dan TIMSS,"
3. Ketiga, untuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Kemendikbud akan menyederhanakannya dengan memangkas beberapa
komponen. Dalam kebijakan baru tersebut, guru secara bebas dapat memilih,
membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP. Tiga komponen
inti RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
asesmen. "Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru
memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses
pembelajaran itu sendiri. Satu halaman saja cukup,"
4. Keempat, dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), Kemendikbud tetap
menggunakan sistem zonasi dengan kebijakan yang lebih fleksibel untuk
mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah. Menurut
Nadiem, Komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50
persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, dan jalur perpindahan maksimal 5
persen. Untuk jalur prestasi atau sisa 0-30 persen lainnya disesuaikan dengan
kondisi daerah. "Daerah berwenang menentukan proporsi final dan
menetapkan wilayah zonasi,"
Dengan adanya empat arah kebijakan ini, Nadiem berharap pemerintah
daerah dan pusat dapat bergerak bersama dalam memeratakan akses dan
kualitas pendidikan. "Pemerataan akses dan kualitas pendidikan perlu diiringi
dengan inisiatif lainnya oleh pemerintah daerah, seperti redistribusi guru ke
sekolah yang kekurangan guru.
D. Analisis mengenai Kebijakan Pendidikan Kemendikbud
Jauh hari sebelum menjadi Menteri Pendidikan dan
Kebudayanaan, Nadiem Makarim sang Founder dan Global CEO Go-Jek pernah
mengatakan kalau nanti di percaya oleh Presiden RI Jokowi untuk menjadi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem bakal membenahi kurikulum
sekolah.
Ditambahkan juga oleh Nadiem, bahwa kurikulum yang nantinya akan di
benahi adalah dari sisi assessment atau tesnya. Pembenahan mulai dari cara
berpikir kritis, ataupun pengukuran tes, yang tidak hanya berfokus pada sistem
hafalan yang selama ini dijalankan.
Disamping itu, tidak melulu hanya melalui konten ilmunya saja, namun
kecakapan anak tersebut untuk dapat berpikir kritis dengan melihat suatu
permasalahan dari dua sisi berbeda yang ditanamkan di lingkungan pendidikan
dan kebudayaan saat ini.
Selain itu kata Nadiem lagi hal ini dilakukan dalam rangka mencegah akar
masalah masuknya paham radikal ataupun salah mengartikan informasi menjadi
misinformasi atau menjadi sebuah isu begitu saja.
Begitu sekilas informasi yang pernah penulis saya baca di beberapa Media
pemberitaan jauh sebelum Nadiem didapuk menjadi Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan oleh Presiden RI Jokowi.
Hal ini juga semakin ditegaskan oleh Presiden RI Jokowi agar kedepan
Nadiem dapat membenahi kurikulum yang berjalan saat ini dalam sistem
pendidikan Indonesia.
Namun yang sedikit patut disayangkan dari rancangan rencana Nadiem ini,
ternyata rancangannya hanya menyangkut kurikulum dan lingkup sekolah saja,
tidak atau belum menyentuh berbagai hal dalam ranah perguruan tinggi.
Gebrakan Nadiem sangat ditunggu sesuai janji janjinya dahulu yang akan
diterapkannya saat ini, semoga kepercayaan yang diamanahkan pada Nadiem
Makariem dalam mengemban tugas sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dapat mengentaskan berbagai hal menyangkut persoalan dalam dunia pendidikan.