Anda di halaman 1dari 9

Blog Pribadi

telusuri

SEP

24

PSIKOLOGI MANAJEMEN

A. Pengertian Psikologi Manajemen

Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses
manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

B. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Dalam
buku Manajemen Teori, Praktik, & Riset Pendidikan,

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere
yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani.
Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata
benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.

C. Fungsi Manajemen
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:

1. Perencanaan (Planning),

2. Pengorganisasian (Organizing),

3. Pengarahan (Actuating/Directing),

4. Pengawasan (Controlling)

- Fungsi Perencanaan

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan
datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :

- Menetapkan tujuan dan target bisnis

- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut

- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan

- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

- Fungsi Pengorganisasian

Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif
dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :

- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab

- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja

- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

- Fungsi Pengarahan dan Implementasi

Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :

- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga


kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan

- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan

- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

- Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :

- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang
telah ditetapkan

- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan

- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan
target bisnis
II

A. Pengertian Perencaan/Planning

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya
konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan.
Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang
akan dicapai melalui analisia kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

B. Langkah langkah dalam menyusun perencanaan

1. Merumuskan Misi dan Tujuan.

Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran sasaran, kebijakan
kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang
bersangkutan.

2. Memahami Keadaan Saat ini.

Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk
mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang
tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan sampai jangka panjang.

3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan.

Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin
diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan
manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
4. Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.

Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :

a. Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.

b. Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.

c. Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif lain.

Perencanaan Strategik ( Strategik Planning/ Corporate Planning ) merupakan bagian terpenting dari
manajemen strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral manajemen strategik.

C. Manfaat Perencanaan

Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,

b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,

c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,

d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,

e. Standar pelaksanaan dan pengawasan,

f. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,

g. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,

h. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,

i. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,

j. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pastik.


K. Menghemat waktu, usaha dan dana.

D. Jenis-Jenis Perencanaan

Menurut Asnawir Ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat dari sudut pandang
berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:

1. Dilihat dari segi waktu

Dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

Perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu
sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci.

Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai
sepuluh tahun.

Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai
lima tahun.

2. Dilihat dari segi sifatnya

Perencanaan dibagi menjadi dua yaitu:

Perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran
dinyatakan dengan angka-angka.

Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.

3. Perencanaan dari segi luas wilayah


Perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

Perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di
daerah-daerah dengan sifat yang terbatas.

Perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetapkan di tingkat propinsi.

Perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan
local dan regional.

Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu
negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.

4.Perencanaan dari segi luas jangkauan

Terbagi menjadi dua yaitu:

Perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas.

Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi
tertentu.

5. Dari segi prioritas pembuatnya

Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga:

Perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara.

Perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah.

Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.

6. Dari segi obyek

Perencanaan dibagi menjadi dua:


Perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap
tahun.

Perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak
pada saat tertentu.

7. Dari segi proses

Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

Perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai
yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program.

Perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal.

Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.

Ada juga yang membagi jenis perencanaan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Rencana strategik

Yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu melaksanakan misi organisasi. Sering juga
disebut Perencanaan Jangkah Panjang (longe range planning) adalah proses pengambilan keputusan
yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi
yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula
disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai,
kapan harus selesai, dan siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang
diperlukan. Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah
diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapinya.

2. Rencana operasional

Yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan. Rencana Operasional terdiri
atas bentuk , yaitu : (1) rencana sekali pakai (single use plan) yakni rencana yang disusun untuk mencapai
tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai; (2) rencana permanen (standing
plans), yakni pendekatan pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan
dapat diramalkan sebelumnya.

Daftar Pustaka :

Arifin, Rois, dkk. 2003. Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Bayumedia, Malang.

Tisnawati Sule, Erni, Pengantar Manajemen, Kencana, Bandung, 2004.

R. Molz. "How Leaders Use Goals." Long Range Planning. Oktober 1987. p. 81.

T. Hani Handoko. Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984).

KBBI EYD 2016

Diposting 24th September 2016 oleh Unknown

0 Tambahkan komentar

Memuat

Anda mungkin juga menyukai