Makalah ini diajukan sebagai tugas Filsafat Manajemen Pendidikan Islam pada
Jurusan Tarbiyah Program Manajemen Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
Siti Latifah Annisa
Raodhatul Jannah
Falyas Tatyunis
Asrina
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT.
karena atas limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat dan salam senantiasa kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Alhamdulillah atas izin Allah penulis dapat menyelesaikan makalah yang
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Filsafat
Manajemen Pendidikan Islam.
Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen yang telah
membimbing selama proses pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi
semuanya dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak
kekurangannya, maka dari itu penulis berharap adanya saran dan kritik yang
membangun demi kebaikan kedepannya.
Akhir kata dari penulis adalah mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, karena penulis masih
dalam proses belajar.
Penyusun
DAFTAR ISI
Berbagai alat analisis yang penting dalam menghasikan informasi untuk proses
pengambilan keputusan, diantaranya:
A. Benchmarking
B. Brain Storming
C. Diagram Tulang Ikan
D. Five “Hows”, Five “Whys”
1. BENCHMARKING
Benchmarking merupakan satu teknik analisis yang secara luas digunakan untuk
mencari suatu proses terbaik dalam menghasilkan suatu layanan/produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan harapan stakeholder dengan cara melihat
produk/layanan lain. Misalnya sebuah sekolah/madrasah (sekolah/madrasah
A)menginginkan untuk dapat meningkatkan pelaksanaan pendidikan yang ada di
sekolahnya. Sekolah/madrasah tersebut kemudianmengidentifikasi
sekolah/madrasah lain (sekolah/madrasah B) yang memiliki pelaksanaan
pendidikan yang dianggap baik. Sekolah/madrasah yang dianggap baik tersebut
(sekolah/madrasah B)kemudian di jadikan patokan dalam mengembangkan
peleksanaan pendidikan, maka sekolah / madrasah Aperlu melakukan
bencmarking lagi pada sekolah/madrasah lain yang melaksanakan pendidikan
yang lebih baik .demikian seterusnya sampai sekolah/madrasah A menjadi
sekolah/madrasah terbaik.Pelaksanaan benchmarking di lakukan melakukan
melalui tahap-tahap berikut:
a. Tahap 1
Tinjauan Ulang, pada tahap ini dilakukan:
1) Identifikasi proses dan produk yang perlu dikembangkan di sekolah/madrasah.
2) Mengidentifikasi sekolah/madrasah atau institusi lain melakukan praktik
terbaik sesuai dengan proses / produk yang dilakukan dan dikembangkan oleh
sekolah/madrasah
3) Kemudian, laksanakan proses pengambilan data proses ini dapat di lakukan
menggunakan kunjungan lapangan. Namun demikian, akan sangat baik jika
sebelum dilakukan kunjungan lapangan instrument pengambilan data telah siap
digunakan, misalnya daftar pertanyaan, daftar objek yang akan diobservasi,
lembar observasi, kamera, alat perekam atau instrument lain yang diperlukan
dalam proses pengambilan data.
b. Tahap 2
Analisis : dari data yang sudah terkumpul, kemudian lakukan identifikasi
terhadap:
1) Factor – factor pentingnya memberikan konstribusi terhadap pencapaian
peraktik / produk terbaik
2) Tingkat kesesuaian proses/ produk yang dilakukan di sekolah/madrasah atau
institusi yang memiliki praktik/produk terbaik tersebut dengan karakteristik
sekolah/madrasah yang akan mengadopsi praktik/produk tersebut.Lakukanlah
identifikasi risiko yang timbul dari proses pengadopsian yang akan dilakukan oleh
sekolah/madrasah.
c. Tahap 3
perencanaan : pada tahap ini ditentukan :
1) Hal – hal yang dapat dicapai lembaga dari proses pengadopsian yang telah
dilakukan.
2) Tahapan – tahapan yang akan dilakukan dalam mencapai berbagi hal tersebut
d. Tahap 4
impementasi ; pada tahap ini dilakukan langkah – langkah :
1) Impementasikan kegiatan – kegiatan yang telah direncanakan , utamanya
kegiatan – kegiatan yang penting
2) Lakukan monitoring dengan evaluasi terhadap berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pengadopsian
3) Lakukanlah proses tinjauan manejemen terhadap hasil monitoring dan
evaluasi yang telah dilakukan
4) Carilah cara pengembangan berkelanjutan yang sesuai dengan
sekolah/madrasah
2) Tahap 2:
Fasilitato memberikan kesempatam kepada seluruh anggota untuk mengecek
bahwa berbagai rekaman yang telah ditulis pada papan tulis tadi dipahami secara
tepat sebagaimana yang dimaksud pencetus ide.
3) Tahap 3:
a. Ide – ide yang telah dicatat tersebut kemudian dilakukan tinjauan ulang.
b. Keseluruhan ide tersebut dievaluasi dengan mendasarkan pada kriteria-kriteria
yang telah disampaikan bersama. (kriteria-kriteria tersebut meliputi: biaya,
ketersediaan SDM, kebutuhan pelatihan, konsistensi).
4) Tahap 4:
Hasil dari brain storning ini merupakan ide – ide potensial yang dapat digunakan
sebagai langkah perbaikan, atau sebagai dasar dalam diskusi-diskusi selanjutnya
untuk menghasilkan kualitas produk / layanan terbaik.
Diagram tulang ikan sangat sehsuai untuk digunakan menganalisis penyebab dan
dampak sessuatu kejadian .diagram ini biasa juga di sebut diagram ishikawa
dalam manejemen mutu diagram ini sering kali digunakan untuk mendiagnosis
masalah dan mengembangkan aktifitas tim . proses ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi penyebab masalah dengan mendasarkan pada struktur dari
gambar hubungan antara satu dengan yang lain, dan untuk menganalisis proses
mendasarkan pada tinjauan berbagai factor yang menimbulkan masalah.
Ø Aplikasi teknik Diagram Tulang Ikan secara sistematik dapat digunakan untuk:
a. Identifikasi semua penyebab masalah
b. Memilah – milah / mengategorikan
c. Analisis berbagai hubungan dari penyebab yang signifikan
d. Menyediakan data untuk dilakukan analisis dengan teknik yang berbeda.
1) Tahap 1
Paparkan diagram pada flipchart/transparasi. Kemukakan pokok maslah yang
ingin dipecahkan pada “kepala ikan”. Putuskan hal – hal yang menjadi
karakteristik yang akan digunakan sebagai “tulang ikan”.
(Hal – hal yang relevan berkaitan dengan tulang ikan meliputi: Metode, prosedur,
tahapan proses, maerial, SDM , Kopetensi, Lingkungan, Faktor yang
mempengaruhi, Kebijakan, Prinsip).
2) Tahap 2
Menggunakan teknik brain storning untuk memecahkan msalah atau dapat dari
masalah, kemudian menempatkan pada ulang ikan.
3) Tahap 3
Fasilitator mengecek pemahaman masing – masing anggota dalam kelompok
terhadap apa yang telah tergambarkan dalam tulang ikan.
4) Tahap 4
Masukkan berbagai masalah tersebut ke dalam diagram tulang ikan sesuai dengan
kategorinya, berbagai koreksi dapat dilakukan pada diagram tersebut.
5) Tahap 5
Anggota tim mengidentifikasi berbagai faktor yang signifikan. Faktor – faktor
yang tidak signifikan atau masuk dalam prioritas yang rendah dapat dihapus
dengan mendasarkan pada pendapat mayoritas anggota
6) Tahap 6
Anggota tim mengidentifikasi faktor-faktor yang signifikan atau memiliki
prioritas yang tinggi dengan mendasarkan pada suara terbanyak. Faktor – faktor
tersebut itulah yang kemudian dijadikan sebagai peta dalam diagram ishikawa.
Ø Contoh analisis yang menggunakan diagram tulang ikan dapat digambarkan
sebagai berikut:
STAF
PEMBELAJARAN
PENGALAMAN YANG YANG
TRADISONAL
TERBATAS, SISWA
PENGETAHUAN
YANG TIDAK DI SDM MOTIVASI RENDAH,
UPDAET TIIDAK SUKA MEMBACA METODE
KEHIDUPAN SOSIAL
YANG JELEk
4. FIVE “HOWS”, FIVE ’WAYS”
Dua teknik ini adalah sama, namun digunakan untuk keperluan berbeda. Teknik
Five “Hows” digunakan untuk mencari solusidari suatu masalah, sedangkan Five
“Whys” digunakan untuk mengatauhui penyebab suatu masalah.
Contoh 1 :
Susunan akademik yang jelek
Why? 1
Mengapa para guru tidak memiliki kemandirian dalam pengembangan keilmuan ?
Why ? 2
Mengapa pendanaan yang dilakukan tidak berfokus pada kegiatan akademik.
Why ? 3
Mengapa siswa tidak sering terlibat pada kegiatan akademik.
Why ? 4
Mengapa minat baca siswa rendah.?
Why ? 5
Mengapa pusat – pusat studi siswa dan guru belum ada ?
Contoh 2
Mengembangkan suasana akademik di masing – masing kelas
How ? 1Bagaimana membuat para guru memiliki kemandirian dalam
pengembangan keilmuan ?
How ? 2 Bagaimana membuat fokus pendanaan pada kagiatan akademik ?
How ? 3 Bagaimana mengarahkan siswa untuk terlibat lebih banyak pada
kegiatan akademik ?
How ? 4 Bagaimana meningkatkan minat baca siswa ?
How ? 5 Bagaimana membuat pusat – pusat dosen dan siswa ?
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat – alat analisis dalam manajemen terbagi atas beberapa bagian yaitu :
a) Benchmarking merupakan satu teknik analisis yang secara luas digunakan
untuk mencari suatu proses terbaik dalam menghasilkan suatu layanan yang sesuai
dengan kebutuhan dan harapan stakeholder dengan cara melihat produk layanan
lain.
b) Brain storming digunakan untuk menyimpulkan sejumlah pendapat dalam
satu tim pada kerangka piker yang sama. Ini sangat membantu dalam mencari
solusi terhadap suatu masalah yang membutuhkan kreativitas tinggi dalam
penyelesaiannya.
c) Diagram Tulang Ikan digunakan untuk menganalisis suatu kejadian.
d) Five “hows”, di gunakan untuk mencari solusi dari suatu masalah. Sedangkan
Five “Whys” di gunakan untuk mengetahui PENYEBAB dari suatu masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Pof. Dr. H. Muhaimin, M.A, dkk, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Prenada
Media Group,2011