Dosen Pengampu :
Analisis Video
Manajemen kelas yang terdapat dalam video pembelajaran tersebut
adalah, guru mengorganisasikan pembelajaran secara sistematis, mulai dari
persiapan belajar, penyiapan sarana, dan media pembelajaran, pengaturan
ruang belajar, mewujudkan situasi dan kondisi proses pembelajaran, dan
pengaturan waktu, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan
tujuan kurikulum dapat tercapai. Adapun persiapan pembelajaran yang
terdapat dalam video dimulai dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Adapun dalam hal ini media pembelajaran yang digunakan oleh guru
adalah media interaktif, sumber belajar berupa buku, dan kertas karton.
Dalam hal ini guru juga menggunakan pendekatan saintifik yaitu dimulai
dari mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
Dalam proses pembelajaran guru sangat ramah terhadap siswa dan
menjelaskan materi pembelajaran dengan sangat menarik sehingga siswa
sangat antusias dalam pembelajaran, dan juga dalam proses pembelajaran
tersebut membuat siswa menjadi aktif, kreatif, serta inovatif.
Kelebihan :
Dari video model pembelajaran tematik tersebut, manajemen kelas
yang terlihat sangatlah tepat dan efektif, dimana guru mengorganisasikan
kelas dengan sangat baik, guna mengoptimalkan kegiatan pembelajaran
dan pengetahuan peserta didik terhadap materi pembelajaran. Guru juga
memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik dalam
mengekspresikan pendapat serta terlibat aktif dalam pembelajaran.
Kekurangan :
Setelah melihat video model pembelajaran tematik tersebut, tidak
ditemukan kekurangan yang ada. Karena guru sudah mempersiapkan dan
merencanakan pembelajaran dengan sangat baik, sehingga peserta didik
sangat antusias dalam pembelajaran.
Solusi :
Semoga pembelajaran menjadi lebih baik lagi, dari yang baik.
Sehingga guru dapat mencerdaskan dan menghasilkan siswa-siswi yang
unggul di masa yang akan datang.
Catatan : *
- Pada waktu 01:55-06:20 = Guru mengorganisasikan siswa-siswi dalam
baris-berbaris, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan periksa
kerapian sekaligus salam PPK.
- Pada waktu 07:28 = Guru memberikan arahan kepada siswa-siswi
untuk literasi sebelum memulai pelajaran.
- Pada waktu 08:00 = Guru memberikan arahan kepada siswa-siswi
untuk melakukan peregangan sebelum memulai aktivitas pembelajaran
dengan cara ice breaking.
- Pada waktu 13:10 = Guru meminta siswa-siswi mengumpulkan
pekerjaan rumah yang telah dikerjakan.
- Pada waktu 23:44 = Guru mengorganisasikan siswa-siswi dalam
pembuatan bagan bersama teman kelompok dengan materi faktor-
faktor yang mempengaruhi sistem pernafasan manusia.
- Pada waktu 25:45 = Guru meminta siswa-siswi mempresentasikan
hasil tugas kelompok dalam pembuatan bagan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi sistem pernafasan.
- Padawaktu 30:20 = Siswa-siswi membuat pertanyaan sekaligus
jawaban dari teks bacaan.
- Pada waktu 35:00 = Guru mengorganisasikan siswa-siswi dalam
menyanyikan lagu daerah sekaligus membacakan doa sebelum pulang
kerumah.
3. Kejelasan Pelajaran
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Udin S. Winataputra, bahwa
keterampilan menjelaskan terkandung makna menyajikan informasi secara
lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya
hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, hubungan antara
teori dengan praktik atau hubungan teori misalnya antara sebab dan akibat,
atau dalil dan contoh. Sedangkan menurut Nurhasnawati memberi
pengertian bahwa penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan
disampaikan sesuai dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama
kegiatan menjelaskan.Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek
yang amat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di
dalam kelas dan biasannya guru cendrung lebih mendominasi pembicaraan
dan mempunyai pengaruh langsung, misalnya dalam mmberikan fakta,
ide, ataupun pendapat. Oleh sebab itu, hal ini haruslah dibenahi
untukditingkatkan keefektifannya agar tercapai hasil yang optimal dari
penjelasan dan pembicaraan guru tersebut sehingga bermakna bagi murid.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar materi
pengajaran yang disajikan kepada peserta didiknya mempunyai arti bagi
peserta didik, di antaranya:
1) Guru hendaknya berbicara kepada peserta didiknya dengan susunan
kata yang sesuai dengan tingkat mereka.
2) Guru menghubungkan topik pelajaran baru dan pengalaman-
pengalamannya dengan apa yang telah dicapai anak didiknya .
3) Hendaknya guru menonjolkan hubungan antara bermacam materi dan
berbagai pengertian satu sama lain.
4) Hendaknya guru menjaga agar menjadikan setiap pelajaran
mengandung berbagai pengalaman dan kegiatan yang sesuai dengan
bakat dan berbagai kepentingan anak didik. Maka guru yang
menyampaikan pelajarannya dengan lisan tanpa memberi kesempatan
bagi murid- muridnya, kecuali mendengar dan duduk tenang, maka
tidak akan memberi manfaat bagi peserta didiknya dan tidak akan
mempunyai arti bagi peserta didik.
Analisis Video :
Dalam video pembelajaran tersebut memperlihatkan guru yang
sangat kreatif dalam memberikan materi pembelajaran. Dalam hal ini guru
mengajarkan pelajaran Tema 2 “Udara Bersih Bagi Kesehatan”, Subtema 2
“Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan, Pembelajaran 1, Materi
Pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. Dalam materi Bahasa Indonesia
yaitu menemukan informasi tentang penyebab terjadinya gangguan pada
organ pernafasan manusia, guru juga menggunakan sumber belajar berupa
buku, dan media interaktif, dalam menjelaskan materi pembelajaran guru
menggunakan pendekatan saintifik dimulai dari mengamati, menanya,
mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Terlihat dalam pembelajaran
tersebut siswa dengan seksama melihat dan memahami materi
pembelajaran dengan menggunakan media interaktif. Dalam penjelasan
materi guru mengajak siswa berinteraksi atau menanya, sehingga
menimbulkan hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik. Setelah
guru menjelaskan materi yang ditampilkan di depan kelas menggunakan
media interaktif, guru mengorganisasikan peserta didik membuat
kelompok untuk membuat bagan/diagram tentang penyebab terjadinya
gangguan pernafasan pada manusia. Setelah peserta didik membuat
bagan/diagram, guru menyuruh masing-masing kelompok untuk presentasi
dan memaparkan hasil kerja nya.
Dalam hal ini guru menerapkan pendekatan saintifik yaitu
mengkomunikasikan. Setelah peserta didik menyelesaikan presentasi
bersama teman kelompok nya, guru menanyakan materi kepada peserta
didik, dan siapa yang berhasil menjawab akan mendapatkan reward atau
bintang harian, sehingga peserta didik sangat bersemangat dan memiliki
motivasi yang tinggi terhadap pembelajaran. Dan setelah itu guru
memberikan penguatan kepada peserta didik dan memberikan kesimpulan
terhadap proses pembelajaran dari awal sampai akhir.
Kelebihan :
Kejelasan pelajaran yang terdapat pada video tersebut, sangatlah
jelas. Dimana guru menjelaskan materi mengenai penyebab terjadinya
gangguan pada organ pernafasan manusia dengan sistematis dan
menggunakan media interaktif sebagai pendukung proses pembelajaran,
sehingga peserta didik tidak berimajinasi terlebih dahulu dalam materi
yang diajarkan. Guru juga mengaktualisasikan pengetahuannya kepada
peserta didik, dan menggunakan sumber belajar yang bervariasi,
diharapkan siswa-siswi dapat mengekspresikan pengetahuannya dan
terlibat aktif didalam proses pembelajaran.
Kekurangan :
Setelah melihat video model pembelajaran tematik tersebut, tidak
ditemukan kekurangan yang ada. Karena guru menjelaskan pelajaran
dengan sistematis. Ketika ada kata-kata yang kurang jelas, yang baru
ditemui siswa-siswi guru langsung memberi penjelasan kata-kata tersebut,
dan guru juga memberikan peluang yang sama kepada siswa-siswi dalam
bertanya mengenai materi yang guru ajarkan.
Solusi :
Semoga guru dapat memberikan dan mengaktualisasikan
pemahaman nya kepada siswa-siswi dengan sangat baik, sehingga prestasi
belajar dari siswa-siswi bisa ditingkatkan dan menjadikan siswa-siswi
unggul dalam pengetahuan maupun keterampilan.
Catatan : *
- Pada waktu 10:20 = Guru memulai aktivitas pembelajaran mengenai
pembelajaran minggu lalu, supaya siswa-siswi dapat mengingat dan
memahami materi pelajaran yang telah di sampaikan.
- Pada waktu 13:45 = Guru menstimulasi pengetahuan siswa-siswi
mengenau materi polusi udara.
- Pada waktu 15:50 = Guru menggunakan media pembelajaran interaktif
dalam proses pembelajaran mengenai polusi udara.
- Pada waktu 19:30 = Guru menggunakan media interaktif dalam proses
pembelajaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pernafasan manusia.
- Pada waktu 22:30 = Guru menjelaskan materi yang ada di video
interaktif.
- Pada waktu 26:20 = Masing-masing kelompok yang telah dibentuk
mempresentasikan hasil dari tugas nya, dalam hal ini siswa-siswi telah
mengerti dan cukup jelas dalam pembelajaran, sehingga hanya ada
beberapa kesalahan kecil saja dalam pengerjaan bagan yang
dipresentasikan. (Pendekatan Saintifik)
- Pada waktu 28:20 = Guru menjelaskan kembali mengenai penjelasan
yang telah di presentasikan siswa-siswi.
- Pada waktu 31:00 = Guru bertanya kepada siswa-siswi mengenai teks
bacaan yang telah dibaca.
- Pada waktu 32:17 = Guru memberikan apresiasi berupa bintang harian
kepada siswa-siswi, karena telah menjawab pertanyaan dengan benar.
- Pada waktu 33:30 = Guru memberikan refleksi sekaligus penguatan
kepada siswa-siswi terhadap proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
4. Variasi Instruksional
Menurut Sulchan Yasyin variasi berarti selingan.Wina Sanjaya
mengatakan bahwa variasi stimulus adalah keterampilan guru untuk
menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak
membosankan, sehingga siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan,
penuh gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan
pembelajaran.Sedangkan menurut Moh Uzer Usman ia mengatakan bahwa
keterampilan mengajar mengadakan variasi merupakan keterampilan yang
harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan
peserta didik, agar selalu antusias, tekun dan penuh partisifasi.
Disisi lain JJ. Hasibuan, dkk mengatakan bahwa variasi dapat juga
diartikan sebagai suatu proses pengubahan dalam pengajaran yang
menyangkut tiga komponen, yaitu gaya mengajar yang bersifat personal,
penggunaan media dan bahan-bahan instruksional, dan polaserta tingkat
interaksi guru dengan siswa.Menurut Hamid Darmadi, dalam pembelajaran
pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang
disengaja ataupun spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat
perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru
mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk mengurangi
kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran.
Analisis Video:
Terlihat jelas dalam video pembelajaran guru menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi, sehingga meminimalisir rasa kejenuhan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Di dalam kurikulum 2013
menerapkan literasi, pendekatan saintifik, dan penilaian autentik. Dalam hal
ini guru menggunakan sumber belajar berupa buku, karton, dan media
interaktif. Pada media interaktif ini guru dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan bagi peserta didik dalam memahami materi pelajaran.
Peserta didik juga langsung melihat dan mengamati video secara langsung
tanpa berimajinasi terlebih dahulu. Oleh karena itu media pembelajaran
yang dipakai oleh guru dalam vidoe tersebut sangatlah efektif dalam
mengatasi rasa bosan peserta didik. Dan dalam hal ini juga guru
menggunakan pendekatan saintifik mulai dari mengamati, menanya,
mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Sehingga proses
pembelajaran diharapkan dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Kelebihan :
Guru sudah Menggunakan variasi media yang dapat dilihat seperti
menggunakan video dalam prosese pembelajaran, selain menggunakan
vidio guru juga menggunakan sumber belajar berupa buku, karton, dan
media interaktif. Dengan demikian siswa akan tidak merasa bosan dan
jenuh dalam mengikuti proses pembelajran.
Kekurangan :
Tidak semua siswa dapat menerima variasi yang diberikan oleh guru,
sehingga kadang siswa malah binggung dengan adanya variasi. Apabila
guru berlebih-lebihan dalam mengadakan variasi, maka pelajaran akan
tergangu dan tujuan pembelajaran pun tidak dapat tercapai secara efektif
dan efisien.
Solusi :
Dalam menggunakan variasi sebaiknya semua variasi digunakan
agar tercapai tujuan yang diinginkan, karena pada dasarnya prinsip-prinsip
penggunaan variasi ini harus relevan dengan tujuan pengajaran, lancar dan
berkesinambungan, fleksibel dan spontan (sesuai dengan situasi dan proses
belajar mengajar).
Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan peserta didik, sebaiknya
mengarahkan pandangannya ke seluruh kelas menatap mata setiap peserta
didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif. variasi hendaknya
digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang
akan dicapai dalam proses pembelajaran dan variasi juga harus digunakan
dengan lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan menggangu
perhatian siswa dan tidak mengganggu kegiatan saat pembelajaran.
Variasikan peserta didik menjawab pertanyaan tidak pada orang tertentu
saja
Catatan
- Pada waktu menit 14.19 -15.40 guru bertanya sambil menunjukkan inti
dari pembelajaran dan memerintahakan siswa untuk membaca teks
- Pada waktu menit 15.48 Guru sudah Menggunakan variasi media
yang dapat dilihat seperti menggunakan video dalam prosese
pembelajaran, selain menggunakan vidio guru juga menggunakan
sumber belajar berupa buku, karton, dan media interaktif
- Pada wakti menit 15.51 guru memaparkan materi pembelajaran
menampilkan video menjelaskan secara singkat isi video selanjutnya
guru menampilkan pembelajaran dua dan memberikan penjelasan
mengenai isi video serta betanya kepada siswa .
- Pada waktu menit 23.38 guru menyuruh siswa membentuk kelompok
untuk mengerjakan tugas pembuatan bagan, setelah membuat bagan
- Pada waktu menit 24.17 selain menggunakan vidio guru juga
menggunakan sumber belajar berupa buku, karton, dan media
interaktif
- Pada waktu menit 25.39 guru memerintahkan perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas
- Pada waktu menit 28.22 guru membacakan hasil kesimpulan meteri
pembelajaran hari ini
- Pada waktu menit 29.00 guru memerintahakn untuk menbaca teks
Kelebihan :
Memperhatian penjelasan guru atau teman kerjasama dalam
kelompok bertanya kepada guru atau siswa lain bila tidak menegerti
berusaha mencari berbgai informasi yang diperlukan untuk mencari
jawaban pertanyaan berpartisipasi dalam menyimpulkan materi pertanyaan
dan melatih dalam mengerjakan tugas tugas yang di berikan oleh guru.
Dalam pembelajaran penguasaan kelas yang di perlihatkan oleh guru
sudah baik terutama pada kegiatan belajar dalam kelompok sudah dapat
dikoordinasikan dengna baik oleh guru.
Kekurangan :
Ketika pembelajarna sedang berlangsung masih ada beberapa siswa
yang tidak memperhatikan ketika pembelajaran sedang berlangsung yang
masih belum terpantau oleh guru. Ketika guru sedang menjelaskan
mengenai materi maupun mengenai intruksi utnuk mengerjakan tugas .
Solusi :
Keterlibatan secara aktif didalam proses pembelajaran khususnya
sikap respon perlu dilakukan siswa karena paradigma yang berkembang
saat ini adalah kontrol belajar sepenuhnya ada pada diri siswa. Dapat
dijadikan motivasi untuk menerapkan model-model pembelajaran yang
dapat merangsang proses pembelajaran khususnya sikap respon pada diri
siswa.
Catatan
- Pada waktu menit 11. 25. Keterlibatan siswa terlihat jelas pada
kegiatan Tanya jawab yang dilakukan oleh guru mengenai
pembelajaran yang di ajarakn sebelumnya meningat terkait dengan
kemampuan siswa dengan materi sebelumnya
- Pada waktu dimenit 15.10 Keterlibatan secara aktif didalam proses
pembelajaran dalam menjawab pertanyaan dari guru tersebut dengan
antusias dan semangat
- Pada waktu menit 15.53Keterlibatan yang dimakud yang lebih
mengarah kepada kemampuan siswa
- Pada waktu dimenit 21.52 siswa merespon apa yang di sampaikana
guru saat menjelaskan materi dan menanggapinya
- Pada waktu dimenit 26.05 perwakilan siswa masing masing dua orang
maju kedepan kelas untuk mempresentasi kan hasil kerja kelompok.
7. Keberhasilan siswa
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak factor baik
yang berasal dari dalam (intern) maupun yang berasal dari luar (ekstern).
Factor dari dalam antara lain: minat, motivasi, kesehatan, kedisiplinan dan
kemandirian belajar; sedangkan factor dari luar antara lain: guru, materi
pelajaran, kelengkapan fasilitas pembelajaran, lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.Diantara factor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar tersebut maka masing-masing factor juga
dapat berkontribusi satu terhadap yang lain. Misalnya factor kedisiplinan
akan dipengaruhi oleh minat dan motivasi. Factor kemandirian akan
dipengaruhi oleh minat, motivasi dan kedisiplinan. Factor kedisiplinan
juga dipengaruhi oleh guru, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,
dan fasilitas kelengkapan belajar. Dan yang terakhir, factor minat,
kedisiplinan dan kelengkapan fasilitas belajar juga diduga akan
berkontribusi terhadap kemandirian belajar.
Keberhasilan program pembelajaran sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, aktivitas dan kreativitas
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar
akan berkualitas apabila didukung oleh guru yang professional memiliki
kompetensi professional, pedagogik, kepribadian, dan sosial (UU Guru
dan Dosen Pasal 10). Di samping itu, kualitas pembelajaran juga dapat
maksimal jika didukung oleh siswa yang berkualitas (cerdas, memiliki
motivasi belajar yang tinggi dan sikap positif dalam belajar), dan didukung
sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. Guru yang profesional
akan memungkinkan memiliki kinerja yang baik, begitu pula dengan siswa
yang berkualitas memungkinan siswa memiliki perilaku yang positif
dalam kegiatan belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar antara guru
dan siswa yang positif akan mewujudkan budaya kelas yang positif dan
impresif atau iklim kelas (classroom climate) yang mendukung untuk
proses belajar siswa.
Secara garis besar, terdapat dua variabel yang dapat mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa, yakni ketersediaan dan dukungan input dan
serta kualitas proses pembelajaran. Input terdiri dari siswa, guru, dan
sarana serta prasarana pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah ukuran
yang menunjukkan seberapa tinggi kualitas interaksi guru dengan siswa
dalam proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.
Kegiatan belajar mengajar tersebut dilaksanakan dalam suasana tertentu
dengan dukungan sarana dan prasarana pembelajaran tertentu pula. Oleh
karena itu, keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada: guru,
siswa, sarana pembelajaran, lingkungan kelas, dan budaya kelas. Semua
indikator tersebut harus saling mendukung dalam sebuah sistem kegiatan
pembelajaran yang berkualitas.
Analisis video :
Penggunaan media video sebagai media tambahan dalam proses
pembelajaran, media video merupakan media pembelajaran tidak
tercantum di dalam buku siswa sehingga media ini cukup menarik dan
efektif jika digunakan sebagai media tambahan.
Pengaruh pengguna media vidio terhadap keberhasilan siswa
sebagai alternatif media pembelajaran dalam mendukung keberhasilan
siswa. Efektivitas penggunan video terhadap keberhasilan belajar siswa.
Guru menampilkan media pembelajaran dalam bentuk video tersebut
sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran dan guru tersebut
memberikan tugas kelompok sesuai dengan media pembelajaran dalam
bentuk video.dan siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi kelompok
tersebut. Juga terdapat didalam video tersebut guru memberikan soal
kepada siswa secara individu dan siswa yang bisa menjawab pertanyaan
guru tersebut akan mendapat reward/hadiah itu juga merupakan contoh
motivasi agar siswa lainnya berlomba untuk bisa mendapatkan
reward/hadiah didapatkan dan itu juga merupakan terdapatnya interaksi
antar siswa dan guru yang. Keberhasilan siswa dengan menggunakan
video pembelajaran pada materi pernapasan manusia, media yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi belajar mengajar hal ini
membuktikan tingginya tingkat pengaruh pada video terhadap
keberhasilan belajar. Hasil aktivitas belajar siswa yang juga bisa di
pengaruhi oleh keberhasilan aktivitas guru dengan menggunakan media
video pembelajaran.
Kelebihan :
Keberhasilan siswa bisa terlihat ketika siswa tersebut mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan dari guru tersebut. Keberhasilan
siswa salah satu faktornya yaitu kedisplinan, kedisplinan juga terlihat pada
awal video terdapat siswa yang berbaris terlebih dahulu sebelum
memasuki ruang kelas. Didalam video terdapat fasilitas kelengkapan
belajar siswa salah satunya buku tema dan buku bacaan yang dikhususkan
dibaca pada awal sebelum pembelajaran dimulai/ literasi sehingga siswa
tersebut memiliki minat baca.
Kekurangan :
Didalam video ada yang menjawab pertanyaan gurunya yang
masih melihat buku catatan, itu juga merupakan siswa lupa materi yang
diajarkan atau kurang memahami apa yang diajarkan.
Solusi :
Guru lebih meningkatkan lagi pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan agar siswa tersebut tidak lupa dengan pembelajaran yang
disampaikan.
Catatan :
- Pada waktu 7:30-7:56 = Guru meminta pada siswa-siswa untuk
melakukan literasi selama 10 menit (semua siswa-siswa memiliki
buku untuk dibaca)
- Pada waktu 14:51-14:59 = Guru tersebut meminta kepada siswa-
siswa untuk membaca buku tematik pada hal.51 (semua siswa
memiliki buku tematik
- Pada waktu 15:50-18:32 = Guru menampilkan video pembelajaran
mengenai polusi udara (alat peraga yang menunjukkan mengenai
polusi udara)
- Pada waktu 19:47-20:58 = Guru juga menampilkan sebuah video
mengenai udara bersih bagi kesehatan.
- Pada waktu 32:00 = Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
mengenai pembelajaran hari ini (terjadinya interaksi antara guru
dan siswa)
- Pada waktu 32:16 = Guru tersebut memberikan reward kepada
siswanya yang bisa menjawab pertanyaan (reward bisa membuat
teman yang lainnya termotivasi agar siswa teman lain mau
berlomba untuk menjawab pertanyaan guru tersebut)
8. Proses berpikir siswa yang lebih tinggi
Kemampuan berpikir kritis perlu dikembangkan dalam diri siswa
karena melalui kemampuan berpikir kritis, siswa dapat lebih mudah
memahami konsep, peka akan masalah, yang terjadi sehingga dapat
memahami dan meyelesaikan masalah, dan mampu mengaplikasikan
konsep dalam situasi yang berbeda. Pendidikan perlu mengembangkan
peserta didik agar memiliki keterampilan hidup, memiliki kemampuan
bersikap dan berperilaku adaptif dalam menghadapi tantangan dan
tuntutan kehidupan sehari-hari secara efektif. Pengembangan kemampuan
berpikir kritis dalam proses pembelajaran memerlukan keahlian guru.
Keahlian dalam memilih media yang tepat merupakan salah satu faktor
yangmenentukan keberhasilan pengembangan kemampuan berpikir kritis
siswa. Model pembelajaran yang selama ini dilakukann secara konseptual
dapat dikembangkanuntuk lebih menekankan pada peningkatan
menumbuhkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis yang sesuai dengan
tingkat perkembangan usianya. MenuruSutisyana dalam Susanto (2015:
127) menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dapat
ditumbuhkan melalui proses mengamati, membandingkan,
mengelompokkan, menghipotesis, mengumpulkan data, menafsirkan,
menyimpulkan menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi ranah menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi. Adapun indikator dalam penelitian ini
adalah menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Adapun indikator
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Menganalisis Deskriptor: Mampu memeriksa dan mengurai informasi,
memformulasikan masalah, serta memberikan langkah penyelesaian
dengan tepat.
b. Mengevaluasi Deskriptor: Mampu menilai, menyangkal, ataupun
mendukung suatu gagasan dan memberikan alasan yang mampu
memperkuat jawaban yang diperoleh.
c. Mengkreasi Deskriptor: Mampu merancang suatu cara untuk
menyelesaikan masalah atau memadukan informasi menjadi strategi
yang tepat.
Bahwa pemahaman guru tentang kemampuan berpikir tingkat
tinggi yang baik memberikan pengaruh yang signifikan untuk persiapan
guru dalam mengajarkan materi pengembangan berpikir tingkat tinggi bagi
siswanya. Lewy, Zulkardi, dan Aisyah (2009) melalui penelitiannya
menyarankan agar guru menggunakan soal-soal berlevel kemampuan
berpikir tingkat tinggi karena soal-soal tersebut memiliki efek potemsial
terhadap hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Analisis video :
Media pembelajaran sebagai pilihan, media yang berpontensi
mampu untuk merangsang berpikir siswa, yaitu media pembelajaran video
dan media cetak (berupa buku tematik) Karena Media pembelajraan video
mempunyai nilai keefektifan dan keefesienan. Siswa akan berpikir kritis
dengan bantuan media pembelajaran video disaat menyaksikannya atau
mengamati dan membaca buku tematik, kemudian mencoba untuk
mengkritisi apa yang telah disaksikannya dan dibaca dengan berpikir
masuk akal atau berpikir secara logis. Didalam video tersebut terdapat
guru membagi beberapa kelompok siswanya. Dan selama berkelompok
siswa tersebut proses , membandingkan, mengelompokkan, menghipotesis,
mengumpulkan data, menafsirkan, menyimpulkan menyelesaikan masalah,
dan mengambil keputusan.
Kelebihan:
Dengan bantuan video pembelajaran tersebut siswa terbantu untuk
berpikir kritis contoh salah satunya melakukan kerja sama bersama
temannya)
Kekurangan:
Tidak terdapatnya kekurangan dalam video tersebut karena guru
tersebut dapat memanfaatkan video pembelajaran dengan baik dan sesuai
dengan apa yang akan diajarkan.
Solusi :
Agar guru bisa menjadi baik dan lebih baik lagi agar pembelajaran
berlangsung dengan baik dan tidak ada kendala.
Catatan :
- Pada waktu 19:47-20:58 = Guru juga menampilkan sebuah video
mengenai udara bersih bagi kesehatan (Guru meminta kepada
siswa untuk mengamati video yang telah disediakan)
- Pada waktu 32:00 = Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
mengenai pembelajaran hari ini.
- Pada waktu 14:51-14:59 = Guru tersebut meminta kepada siswa-
siswa untuk membaca buku tematik pada hal.51 (semua siswa
memiliki buku tematik (mengamati buku pembelajaran tematik)
- Pada waktu 23:41 = Guru meminta kepada siswa membuat bagan
diagaram penyebab terjadinya alat pernapasan (ini dilakukan secara
berkelompok/ guru sudah membagi siswanya beberapa kelompok)
(selama siswa bekerja sama terdapat unsur membandingkan,
mengelompokkan, menghipotesis, mengumpulkan data,
menafsirkan, menyimpulkan menyelesaikan masalah, dan
mengambi keputusan)
- Pada waktu 26:08-28:12 = Guru meminta kepada siswa untuk
melakukan presentasi hasil dari kerja sama dengan temannya
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
Hannele Niemi, 2006 Auli toom and arto kallioniemi (Eds) The practies of
teaching end learning in finnish school
Miracle of Education The Principles and Practices of Teaching and Learning in
Finnish Schools by Pasi Reinikainen (auth.), Hannele Niemi, Auli Toom, Arto
Kallioniemi (eds.)
Learning to Teach in the Primary School by James Arthur
Joyful Teaching and Learning in the Primary School (Teaching Handbooks) by
Denis Hayes (z-lib.org).
Supporting Childrens Learning in the Early Years by Linda Miller (z-lib.org)
Joyful teaching and learning in the primary school by Denis Hayes (z-lib.org)
Dean, John, 2000. Improving Children’s Learning. London dan New York :
Roudtledge
Wragg, E.C, 2001. Class Management in The Primary School. London :
Routledger
Thornes, Nelson, 2009. Effective Teaching in Schools. London : British Library
Johnston, Jane, dkk, 2007. Devoloping Teaching Skills. New York :Britsh Library
Pratt, Nick, 2006. Interactive Maths Teaching In The Primary School. London :
British Libary