Anda di halaman 1dari 15

PERMASALAHAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN

(ALAT-ALAT ANALISIS DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM : BENCHMARKINF,


BRAINSTORMING, DIAGRAM TULANG IKAN, FIVE “HOWS” FIVE “WHYS”)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Filsafat
Manajemen Pendidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

KELOMPOK 12

RIZKY WAHYUDI
NIM: 86231202023

DESYA NURUL SARI MANSUR


NIM: 86231202025

SYIFA HASRIANI
NIM: 862312020027

DOSEN PENGAMPU :
Bapak Arisal A., S.Pd., M.Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang maha mengetahui dan maha bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-
Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang membimbing umatnya dengan suri tauladan-Nya yang baik. Dan segala
syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan anugrah, kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi


atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut. Selanjutnya,
membaca akan masuk pada inti pembahasan dan diakhiri dengan kesimpulan,
saran dan makalah ini.

Diharapkan pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang


konsep aqidah Islam, kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bone, 17 November 2021

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3

A. Benchmarking............................................................................................. 3

B. Brainstorming.............................................................................................. 5

C. Diagram Tulang Ikan.........................................6

D. Five “Hows” Five “Whys” ....................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas utama manajemen diorganisasi  apapun, termasuk 
sekolah/ madrasah adalah memutuskan atau mengambil keputusan proses
memutuskan biasanya diawali dengan proses melalukukan berbagai pilihan 
dari berbagai alternative yang tersedia. Pengambilan keputusan yang salah
dapat berdampak luas pada sekolah/ madrasah, apalagi keputusan yang salah
tersebut dilakukan oleh kepala sekolah/ madrasah, maka dampaknya bisa
berkaitan dengan keseluruhan proses yang ada diseklah/madrasah. Jika
kesalahan tersebut tidak segera dikelahui, maka kesalahan tersebut dapat
berlangsung lama, dan akan menurunkan kinerja sekolah/madrasah tersebut.
Itulah sebabnya para pengambil keputusan disekolah/madrasah
membutuhkan berbagai data sebagai pijakan dalam mengambil keputusan.
Berbagai dapata tersebut kemudian dilakukan analisis untuk menghasilkan
berbagai informasi yang akan digunakan dalam  pengambilan keputusa.
Sering kali data saja belum cukup mampu  memberikan gambaran yang tepat
terhadap satu pristiwa atau fenomena, sehingga dibutuhkan alat analisis untuk
mengubah data tersebut menjadi informasi yang dapat digunakan dengan
mudah sebagai panduan dalam mengambil keputusan. Mungkin saja
sekolah/mandrasah telah memiliki data tentang kebutuhan dan harapan dari
berbagai stakeholder. Namun, jika data tersebut dalam jumlah besar, tentu
belum mampu dalam memberikan gambaran kepada pengambil keputusan,
sehingga perlu dilakukan analisis, sehingga penentuan stakeholder potensial
dapat dilakukan. Dengan diketahuinya stakeholder potensial, maka kebutuhan
dan harapan stakehorlder juga dapat dilakukan, demikian pula dengan proses
penentuan fisi, misi, dan proses- proses menajemen berikutnya. Berbagai alat
analisis yang penting dalam menghasilkan infomasi untuk proses
pengambilan keputusan tersebut akan disajikan pada makalah ini.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Benchmarking?
2. Apa yang dimaksud dengan Brainstorming?
3. Apa yang dimaksud dengan Diagram Tulang Ikan?
4. Apa yang dimaksud dengan Five “hows” Five “whys”?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Benchmarking.
2. Untuk mengetahui Brainstorming.
3. Untuk mengetahui Diagram Tulang Ikan.
4. Untuk mengetahui Five “hows” Five “whys”.
BAB II
PEMBAHASAN

Berbagai alat analisis yang penting dalam menghasikan informasi untuk


proses pengambilan keputusan, diantaranya:
A.    Benchmarking.
B.     Brain Storming.
C.     Diagram Tulang Ikan .
D.    Five “Hows”, Five “Whys”.

1. BENCHMARKING
Benchmarking merupakan satu teknik analisis yang secara luas digunakan
untuk mencari suatu proses terbaik dalam menghasilkan suatu layanan/produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan stakeholder dengan cara melihat
produk/layanan lain. Misalnya sebuah sekolah/madrasah (sekolah/madrasah
A) menginginkan untuk dapat meningkatkan pelaksanaan pendidikan yang
ada di sekolahnya. Sekolah/madrasah tersebut kemudianmengidentifikasi
sekolah/madrasah lain (sekolah/madrasah B) yang memiliki pelaksanaan
pendidikan yang dianggap baik. Sekolah/madrasah yang dianggap baik
tersebut (sekolah/madrasah B) kemudian di jadikan patokan dalam
mengembangkan peleksanaan pendidikan, maka sekolah / madrasah Aperlu
melakukan bencmarking lagi pada sekolah/madrasah lain yang melaksanakan
pendidikan yang lebih baik .demikian seterusnya sampai sekolah/madrasah A
menjadi sekolah/madrasah terbaik. Pelaksanaan benchmarking di lakukan
melakukan melalui tahap-tahap berikut:
a. Tahap 1
Tinjauan Ulang , pada tahap ini dilakukan:
1) Identifikasi proses dan produk yang perlu dikembangkan di
sekolah/madrasah .
2) Mengidentifikasi sekolah/madrasah atau institusi lain melakukan
praktik terbaik sesuai          dengan proses / produk yang dilakukan
dan dikembangkan oleh sekolah/madrasah

3
4

3) Kemudian, laksanakan proses pengambilan data proses ini dapat di


lakukan menggunakan kunjungan lapangan. Namun demikian,
akan sangat baik jika sebelum dilakukan kunjungan lapangan
instrument pengambilan data telah siap digunakan, misalnya daftar
pertanyaan , daftar objek yang akan diobservasi , lembar
observasi , kamera , alat perekam atau instrument lain yang
diperlukan dalam proses pengambilan data.
b.   Tahap 2
Analisis : dari data yang sudah terkumpul, kemudian lakukan identifikasi
terhadap :
1) Factor – factor pentingnya memberikan konstribusi terhadap
pencapaian peraktik / produk terbaik
2) Tingkat kesesuaian proses/ produk yang dilakukan di
sekolah/madrasah atau institusi yang memiliki praktik/produk
terbaik tersebut dengan karakteristik sekolah/madrasah yang akan
mengadopsi praktik/produk tersebut.Lakukanlah identifikasi risiko
yang timbul dari proses pengadopsian yang akan dilakukan oleh
sekolah/madrasah.
c.   Tahap 3
Perencanaan : pada tahap ini ditentukan :
1) Hal – hal yang dapat dicapai lembaga dari proses pengadopsian
yang telah dilakukan .
2) Tahapan – tahapan yang akan dilakukan dalam mencapai berbagi
hal tersebut
d.   Tahap 4
Impementasi ; pada tahap ini dilakukan langkah – langkah :
1) Impementasikan kegiatan – kegiatan yang telah direncanakan ,
utamanya kegiatan – kegiatan yang penting .
2) Lakukan monitoring dengan evaluasi terhadap berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka pengadopsian .
5

3) Lakukanlah proses tinjauan manejemen terhadap hasil monitoring


dan evaluasi yang telah dilakukan .
4) Carilah carapengembangan berkelanjutan yang sesuai dengan
sekolah/madrasah.

2. BRAINSTORMING
Teknik brain storming digunakan untuk menyimpulkan sejumlah pendapat
dalam satu tim pada kerangka pikir yang sama. Brain storming merupakan
teknik yang sangat membantu dalam mencari solusi terhadap suatu masalah
yang membutuhkan kreativitas tinggi dalam penyelesaiannya. Dengan teknik
ini akan dihasilkan berbagai kemungkinan proses solusi yang bisa dilakukan
atau ide-ide yang dapat dievaluasi, di-ranking dan diprioritaskan untuk
dilaksanakan. Teknik ini dapat digunakan untuk identifikasi masalah, mencari
solusi terbaik atau mencari strategi implementasi yang terbaik.
Brain storming akan sangat baik jika dilakukan pada kelompok dengan 5
sampai 10 anggota. Proses pelaksanaan brain storming perlu difasilitasi,
namun dalam pelaksanaannya ,tidak diperlukan pemimpin, sehingga semua
orang yang duduk dalam pelaksanaan brain storming . dalam posisi yang
sama. Jika ada pemimpin dikhawatirkan kebebasan perpendapat tidak dapat
dilakukan, sehingga ide – ide kreatif tidak dapat muncul dalam proses brain
storming tersebut. Pelaksanaan brain storming dapat dilaksanakan antara 10 –
20 menit. Jika terlalu lama dikhawatirkan akan terjebak dalam berbagai
perdebatan yang mungkin tidak di perlukan.
Pelaksanaan brainstorming dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:
a.     Tahap 1
1) Tuliskan berbagai maslah yang dihadapi oleh sekolah dipapan tulis
atau media lain yang dapat dibaca setiap orang yang terlibat proses
brain storning tersebut.
2) Masing – masing anggota kelompok yang mengikuti brain storning
tersebut harus menulis ide terbaiknya. (Identifikasi maslah,
penyelesaian masalah, strategi yang terbaik).
6

3) Jika anggota kelompok merasa ragu – ragu dengan suasana yang ada,
maka fasilitator harus mampu mendorong dan menjamin seluruh
anggota tim untuk mengeluarkan ide terbaiknya.
b.     Tahap 2
Fasilitato memberikan kesempatam kepada seluruh anggota untuk
mengecek bahwa berbagai rekaman yang telah ditulis pada papan tulis tadi
dipahami secara tepat sebagaimana yang dimaksud pencetus ide.
c.    Tahap 3
1) Ide – ide yang telah dicatat tersebut kemudian dilakukan tinjauan
ulang.
2) Keseluruhan ide tersebut dievaluasi dengan mendasarkan pada
kriteria-kriteria yang telah disampaikan bersama. (kriteria-kriteria
tersebut meliputi: biaya, ketersediaan SDM, kebutuhan pelatihan,
konsistensi).
d.    Tahap 4
Hasil dari brain storning ini merupakan ide – ide potensial yang dapat
digunakan sebagai langkah perbaikan, atau sebagai dasar dalam diskusi-
diskusi selanjutnya untuk menghasilkan kualitas produk / layanan terbaik.
3. DIAGRAM TULANG IKAN
Diagram tulang ikan sangat sehsuai untuk digunakan menganalisis
penyebab dan dampak sessuatu kejadian .diagram ini biasa juga di sebut
diagram ishikawa dalam manejemen mutu diagram ini sering kali digunakan
untuk mendiagnosis masalah dan mengembangkan aktifitas tim . proses ini
dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dengan
mendasarkan pada struktur dari gambar hubungan antara satu dengan yang
lain, dan untuk menganalisis proses mendasarkan pada tinjauan berbagai
factor yang menimbulkan masalah.
Aplikasi teknik  ini secara sistematis dapat digunakan untuk :
a. Identifikasi semua penyebab masalah
b. Memilah – milah atau mengategorikan
c. Analisis berbagai hubungan dari penyebab yang signifikan
7

d. Menyediakan data untuk dilakukan analisis dengan teknik yang


berbeda.
Analisis diagram tulang ikan dapat dilaksanakan melalui tahap – tahap
sebagai berikut :
Tahap 1 :
Paparkan diagram pada flipchart/ transparansi .kemukakan pokok masalah
yang ingin di pecahkan pada “kepala ikan” . putuskan hal – hal yang menjadi
karakteristik yang akan digunakan sebagai “tulang ikan”. hal – hal yang
relevan berkaitan dengan tulang ikan dapat meliputi ;
1) Metode , prosedur – prosedur dan tahapan – tahapan dalam proses
2) Material, sumbsr daya yang digunakan langsung ataupun tak langsung
3) SDM, kompetensi .
4) Lingkungan , factor – factor yang mempengaruhi proses
5) Kebijakan , prinsip – prinsip yang dilakukan dalam proses .
Tahap 2
Menggunakan teknik brain storming untuk memecahkan masalah dampak
dari masalah , kemudian menempatkan pada tulang ikan.
Tahap 3
Fasilitator mengecek pemahaman masing – masing anggota  dalam kelompok
terhadap apa yang telah digambarkan dalam tulang ikan.
Tahap 4
Masukan berbagai masalah tersebut ke dalam diagram tulang ikan sesuai
dengan kategorinya berbagai koreksi dapat dilakukan pada diagram tersebut.
Tahap 5
Anggota tim mengidentifikasi berbagai factor yang signifikan. Factor – factor
yang tidak signifikan atau masuk dalam prioritas yang rendah dapat dihapus
dengan mendasarkan pada pendapat mayoritas anggota.
Tahap 6
Anggota tim mengidentifikasi factor – factor yang signifikan atau memiliki
prioritas yang tinggi dengan mendasarkan pada suara terbanyak .factor –
8

factor tersebut itulah yang kemudian dijadikan sebagai peta dalam diagram
ishikawa.
Ø  Contoh analisis yang menggunakan diagram tulang ikan dapat
digambarkan sebagai berikut:

LINGKUNGAN                 SUMBERDAYA                                KEBIJAKAN


 

 EKONOMI NEGARA              PERPUSTAKAAN


 DALAM KEDAAN                  YANG TERBATAS
  REFLEKSI SEHINGGA          BUKU – BUKU YANG
  TERJADI BERBAGAI             KADALUASA
  ANGGARAN                           KETERBATASAN RUANG LEB
                                                                                               
                                                                                                                               
                                                                                                                               
KUALITAS
                                                                                                                               
LULUSAN YANG
                                                                                                                                    
TIDAK KOPETENSI

STAF    
                                                                                                                   
PEMBELAJARAN
PENGALAMAN YANG                                                                         YANG
TRADISONAL
TERBATAS,                                                   SISWA
PENGETAHUAN
YANG TIDAK DI                SDM         MOTIVASI RENDAH,    
UPDAET                                              TIIDAK SUKA MEMBACA     METODE
                                                                  KEHIDUPAN SOSIAL
                                                                  YANG JELEK

4. FIVE “HOWS”, FIVE “WHYS”


Dua teknik ini adalah sama, namun digunakan untuk keperluan berbeda.
Teknik Five “Hows” digunakan untuk mencari solusidari suatu masalah,
sedangkan Five “Whys” digunakan untuk mengatauhui penyebab suatu
masalah.
Contoh 1 :
9

Susunan akademik yang jelek


Why? 1
Mengapa para guru tidak memiliki kemandirian dalam pengembangan
keilmuan ?
Why ? 2
Mengapa pendanaan yang dilakukan tidak berfokus pada kegiatan akademik.
Why ? 3
Mengapa siswa tidak sering terlibat pada kegiatan akademik.
Why ? 4
Mengapa minat baca siswa rendah.?
Why ? 5
Mengapa pusat – pusat studi siswa dan guru belum ada ?
Contoh 2
Mengembangkan suasana akademik di masing – masing kelas
How ? 1Bagaimana membuat para guru memiliki kemandirian dalam
pengembangan keilmuan ?
How ? 2 Bagaimana membuat fokus pendanaan pada kagiatan akademik ?
How ? 3 Bagaimana mengarahkan siswa untuk terlibat lebih banyak pada
kegiatan akademik ?
How ? 4 Bagaimana meningkatkan minat baca siswa ?
How ? 5 Bagaimana membuat pusat – pusat dosen dan siswa ?
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Alat – alat analisis dalam manajemen terbagi atas beberapa bagian yaitu :
a)   Benchmarking merupakan satu teknik analisis yang secara luas digunakan
untuk mencari suatu proses terbaik dalam menghasilkan suatu layanan yang
sesuai dengan kebutuhan dan harapan stakeholder dengan cara melihat
produk layanan lain.
b)   Brain storming digunakan intuk menyimpulkan sejumlah pendapat dalam
satu tim pada kerangka piker yang sama. Ini sangat membantu dalam mencari
solusi terhadap suatu masalah yang membutuhkan kreativitas tinggi dalam
penyelesaiannya.
c)   Diagram Tulang Ikan digunakan untuk menganalisis suatu kejadian.
d)   Five “hows”, di gunakan untuk mencari solusi dari suatu masalah.
Sedangkan Five “Whys”  di gunakan untuk mengetahui PENYEBAB dari
suatu masalah.

B. SARAN

Tidak menutup kemungkinan dari pemaparan makalah kami terkait tentang


tantangan manajemen pendidikan islam masih ada yang kurang. Jadi
diharapkan kepada pembaca untuk tetap mencari dan mengembangkan materi
tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Pof. Dr. H. Muhaimin, M.A, dkk, Manajemen pendidikan, Jakarta: Prenada Media
Group, 2011.

11

Anda mungkin juga menyukai