Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REVIEW

PERENCANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI


Oleh:

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat
yang diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Critical ini dengan baik.
Critical Book Report yang Berjudul Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran
dan buku yang berjudul Evaluasi Hasil Belajar. Critical Book Report ini dapat saya
selesaikan dengan baik, dengan bekerja sama yang baik. Olehnya itu, dengan segala
kerendahan hati, kami ucapkan banyak terima kasih. Namun, saya pun menyadari bahwa
Critical ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik dari para pembacalah yang kami
harapkan demi perbaikan laporan Critical ini kedepannya.
Semoga Critical Book Report ini dapat memberikan informasi bagi teman serta para
pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Medan, 10 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Informasi Bibliografi ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

A. Pembahasan buku yang di riview............................................................... 2

BAB III PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT .................................... 8

A. Latar Belakang Masalah Yang Akan Dikaji ......................................... 8


B. Permasalahan Yang Akaan Dikaji ......................................................... 8
C. Kajian Teori yang digunakan/konsep yang digunakan ....................... 8
D. Metode yang digunakan ........................................................................... 8
E. Analisis Critical Book Report ................................................................. 9

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

A.Informasi Bibliografi
1. Buku Inti
Judul : Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran
Penulis : DRS. M. NGALIM PURWANTO, MP.
ISBN : 979-514-127-9
Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA
Tahun terbit : 2009
Urutan cetakan : Cetakan Ke 15

2. Buku Pembanding
Judul : Evaluasi Hasil Belajar
Penulis : DR. PURWANTO, M.PD
ISBN : 978-602-8479-05-9
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun terbit : 2011
Urutan cetakan : Cetakan Ke 3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Buku Inti (Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran)


Menurut pengertian modern, kurikulum meliputi segala aspek kehidupan dan lapangan
hidup manusia dalam masyarakat modern ini yang dapat di masukkan ke dalam tanggung
jawab sekolah, yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan pribadi murid serta memberi
sumbangan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka kurikulum sekolah diarahkan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan harus sejalan dengan tuntutan pembangunan
yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia.
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dann
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi dan penilaian
merupakan suatu proses yang sengaja di rencanakan untuk memperoleh informasi atau data,
berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.
Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan
evaluasi, khususnya evaluasi pengajaran, yaitu:
a. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis, berarti evaluasi merupakan
kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan.
b. Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut
objek yang sedang di evaluasi.
c. Setiap kegiatan evaluasi khususnya evaluasi pengajaran tidak dapat dilepaskan dari
tujuan-tujuan pengajaran yang hendak dicapai.
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu
sendiri. Di dalam batasan tentang evaluasi pendidikan yang telah dikemukakan dimuka
tersirat bahwa tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk mendapat data pembuktian yang akan
menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian
tujuan-tujuan kurikuler.
Secara rinci fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan
menjadi 4 fungsi, yaitu:
a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka wakut tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai
suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain.
Komponen-komponen yang dimaksud adalah tujuan, materi, atau bahan pengajaran,
metode, dan kegiatan belajar mengajar, alat, sumber belajar, dan prosedur serta alat
evaluasi.
c. Untuk keperluan bimbingan dan konseling (BK). Hasil-hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber informasi atau
data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya
seperti untuk membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kekuatan atau
kemampuan siswa, sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu diantara
siswa.
d. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.
Peran sekolah dan guru-guru yang pokok adalah menyediakan dan meberikan fasilitas
untuk memudahkan dan melancarkan cara belajar siswa. Guru harus dapat membangkitkan
kegiatan-kegiatan yang membantu siswa meningkatkan cara dan hasil belajarnya.
Hubungan antara pengajaran dan evaluasi dikemukakan oleh Dressel sebagai berikut:
1. Pengajaran
a. Pengajaran itu efektif jika mengarah kepada perubahan yang di inginkan di dalam
diri siswa.
b. Pola-pola tingkah laku baru akan dipelajari siswa dengan baik jika ketidakcocokan
perilaku yang sekarang dimengerti dan bermaknaan perilaku yang baru menjadi
jelas karenanya.
c. Pola-pola tingkah laku baru dapat lebih dikembangkan secara efektif oleh guru-
guru yang mengetahui pola-pola tingka laku yang ada pada individu siswa dan
alasan-alasannya.
d. Belajar ditimbulkan oleh masalah-masalah dan kegiatan-kegiatan yang menuntut
pemikiran dan perbuatan dari individu siswa masing-masing
e. Kegiatan-kegiatan yang memberi dasar bagi mengajar dan belajar tingkah laku
tertentu juga kegiatan yang sangat cocok bagi pembangkitan dan penilaian
terhadap kecocokan tingkah laku tersebut.
2. Evaluasi
a. Evaluasi itu efektif jika dapat membuktikan sampai dimana perubahan itu terjadi
di dalam diri siswa.
b. Evaluasi sangat berguna bagi belajar jika ia mendorong dan membangkitkan
siswa untuk mengevaluasi diri.
c. Evaluasi berguna bagi pengajaran yang baik jika ia mengemukakan tipe-tipe
pokok dari tingkah laku yang tidak sesuai dan sebab-sebab yang mendukungnya.
d. Evaluasi sangat bermakna di dalam belajar jika ia memungkinkan dan mendorong
latihan atas inisiatif individu
e. Kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan yang dikembangkan untuk tujuan
pengevaluasian tingkah laku tertentu juga berguna bagi mengajar dan belajar
tingkah laku tersebut.
Penggunaan data yang diperoleh dari teknik-teknik evaluasi sebenarnya bergantung pada
tujuan-tujuan yang akan dicapai. Perencanaan yang matang adalah dasar bagi penggunaan
yang bijaksana dari informasi yang diperoleh atau dilakukan dengan bermacam-macam alat
evaluasi. Salah satu cara mengklasifikasi penggunaan bermacam-macam pengukuran
bergantung pada fungsi berbagai personel sekolah terutama administrator, supervisor, guru
konselor, pembimbing, dan pekerja riset.
Yang dimaksud dengan program evaluasi adalah suatu program yang berisi ketentuan
dan cara-cara tentang penyelenggaraan atau pelaksanaa evaluasi pendidikan di suatu sekolah
dan merupakan pegangan atau pedoman bagi guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Ciri pokok dalam program evaluasi yang baik adalah:
a. Desain atau rancangan program evaluasi komprehensif.
b. Perubahan-perubahan tingkah laku individu harus mendasari penilaian pertumbuhan
dan perkembangannya.
c. Hasil-hasil evaluasiharus disusun dan dikelompok-kelompokkan sedemikian rupa
sehingga memudahkan interpretasi yang berarti.
d. Program evaluasi haruslah berkesinambungan dan saling berkaitan dengan
kurikulum.
Evaluasi pembelajaran siswa adalah salah satu kegiatan yang merupakan kewajiban
bagai setiap guru atau pengajar. Dikatakan kewajiban karena setiap pengajar pada akhirnya
harus dapat memberikan informasi kepada lembaganya atau kepada siswa itu sendiri.Evaluasi
pembelajaran siswa tidak hanya menyangkut aspek-aspek kognitifnya tetapi juga mengenai
aplikasi atau performance, aspek afektif yang menyangkut sikap serta internalisasi nilai-nilai
yang perlu ditanamkan dan dibina melalui mata ajaran atau mata kuliah yang diberikan.
Tentu saja melaksanakan hal ni secara konsekuen bukanlah suatu hal yang mudah. Masih
banyak kepincangan yang terjadi di dalam dunia pendidikan kita, baik di lembaga pendidikan
dasar dan menengah maupun dilembaga pendidikan tinggi.
Banyak lembaga pendidikan ataupun pengajar secara sadar atau tidak sadar yang
menganggap fungsi penilaian itu semata-mata sebagai mekanisme untuk menyeleksi siswa
atau mahasiswa dalam kenaikan kelas atau kenaikan tingkat, dan sebagai alat seleksi
kelulusan pada akhir tingkat program tertentu. Adapun fungsi penilaian yang kita hendaki
disamping sebagai alat seleksi dan mengklasifikasi, juga sebagai sarana untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan siswa atau mahasiswa secara maksimal. Dengan kata lain
penilaian pecapaian belajar siswa atau mahasiswa tidak hanya merupakan suatu proses untuk
mengklasifikasikan keberhasilan dan kegagalan dalam belajar/penilaian sumatif, tetpi juga
untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifan pengajaran/penilaian formatif.
B. Buku Pembanding (Evaluasi Hasil Belajar)
Pendidikan merupakan sebuah program. Program melibatkan sejumlah komponen yang
bekerja sama daam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang di programkan. Sebagai
sebuah program pendidikan merupakan aktivitas sadar dan sengaja yang diarahkan untuk
mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui apakah penyelenggaraan program dapat mencapai
tujuannya secara efaktif fan efisien, maka perlu dilakukan evaluasi. Untuk itu evaluasi
dilakukan atas komponen-komponen dan proses kerjanya sehingga apabila terjadi kegagalan
dalam mencapai tujuan maka dapat ditelusuri komponen dan proses yang menjadi sumber
kegagalan.
Evaluasi adalah pengumpulan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar
kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang berkesinambungan. Evaluasi
dilakukan setelah dilakukan pengukuran dan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran
dengan kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, terdapat dua kegiatan dalam melakukan
evaluasi yaitu melakukan pengukuran dan membuat keputusan dengan membandingkan hasil
pengukuran dengan kriterianya. Evaluasi diharapkan akan menjadi umpan balik untuk
program yang telah dijalankan (feedback) dan memberikan informasi yang diperlukan untuk
menjalankan program dimasa yang akan datang (feedforward).
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukur dan
kemudian menerakan angka menurut sistem aturan tertentu. Pengukuruan dilakukan untuk
mendapatkan data yang objektif. Objektivitas dapat dicapai karena pengumpul data
mengambil jarak dengan objek yang di ukur dan menyerahkan wewenang pengukuran kepada
alat ukur. Dalam pengumpulan data pendidikan, pengukuran juga dilakukan untuk
memperoleh data yang objektif. Dalam pengumpulan data hasil belajar misalnya, pengukuran
dilakukan atas siswa menggunakan tes hasil belajar sebagai alat ukur.
Penilaian adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria
tertentu. Kriteria diperlukan untuk menjadi penentu agar hasil pengukuran berarti.
Evaluasi selalu menyangkut pemeriksaan ketercapaian tujuan yang ditetapkan.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil dari proses kegiatan dapat
mecapai tujuannya. Tujuan dibentuk dari keseluruhan proses kegiatan yang melibatkan
komponen-komponen kegiatan. Evaluasi dapat dilakukan atas hasil dan proses. Dalam
evaluasi hasil, pemeriksaan dilakukan atas hasil saja dengan melihat pencapaian tujuan pada
hasil kegiatan. Sedangkan dalam evaluasi prose, evaluasi dilakukan atas seluruh komponen
dan proses yang terlibat menghasilkan hasil kegiatan.
Pengukuran dilakukan agar pengambilan keputusan evaluasi dapat dilakukan secara
tepat. Keputusan evaluasi hasil belajar menyangkut nasib akademik siswa sehingga kesalahan
pengambilan keputusan akan merugikan siswa. Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan
baik apabila kegiatan evaluasi itu di dahului dengan pengukuran. Pengukuran menyediakan
data yang menjadi landasan pengambilan keputusan dalam evaluasi.
Pengukuran dan evaluasi dalam pendidikan mempunyai beberapa fungsi, yaitu fungsi
penempatan, seleksi, diagnostik, dan pengukuran keberhasilan. Pengukuran dalam pendidikan
mempunyai sejumlah ciri yaitu meniru model pengukuran dalam ilmu alam, bersifat tidak
langsung, menggunakan ukuran kuantitatif dan mengandung kesalahan.
Pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai dalam masyrakat dan kebudayaan. Pendidikan dapat dibatasi dalam pengertiannya
yang sempit dan luas. Dalam arti sempit pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
menolong anak didik dan menjadi matang kedewasaannya. Pendidikan dalam pengertian ini
dilakukan oleh institusi formal sekolah. Di sekolah materi disiapkan dalam bentuk kurikulum,
strategi diorganisasikan dan evaluasi diselenggarakan untuk mengukur penguasaan materi
yang direncanakan dan disampaikan menggunakan strategi tersebut. Dalam arti luas, semua
manipulasi lingkungan yang diarahkan untuk mengadakan perubahan perilaku anak
merupakan pendidikan.
Pendidikan merupakan sebuah program yang terdiri dari beberapa komponen yang
bekerja dalam sebuah sistem. Komponen-komponen bekerja satu sama lain untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Evaluasi program adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
program. Menurut Arikunto (1995) evaluasi program sebagai rangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan melihat keberhasilan program atau kegiatan yang direncanakan.
Setiap program yang dijalankan harus dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya.
Kegiatan instruksional merupakan sebuah program dan evaluasi yang ditempuh untuk
mengetahui prestasi keberhasilan program. Evaluasi atas kegiatan instruksional dikenal
sebagai evaluasi program instruksional. Adapun sasaran dari evaluasi adalah keseluruhan
komponen program pendidikan. Penilaian tidak hanya berorientasi pada hasil tapi juga
proses.
Terdapat banyak model evaluasi program pendidikan yang masing-masing memiliki
asumsi, pembagian komponen dan cara pelaksanaan yang berbeda. Model-model ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Model pengukuran, mengutamakan pengukuran dalam proses evaluasi. Pengukuran
merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk
pendidikan, evaluasi adalah pengukuran terhadap berbagai aspek tingkah laku untuk
melihat perbedaan individu atau kelompok, ruang lingkup adalah hasil belajar aspek
kognitif.
2. Model kesesuaian, pendidikan adalah proses yang memuat tiga hal yaitu tujuan
pendidikan, pegalaman belajar, dan penilaian hasil belajar. Objek evaluasi adalah
tingkah laku siswa dan penilaian dilakukan atas perubahan dalam tingkah laku pada
akhir kegiatan pendidikan. Perubahan perilaku hasil belajar terjadi dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
3. Model evaluasi sistem.
Menurut Scriven evaluasi menjadi dua yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif adalah evaluasi yang diadakan saat sistem masih dalam tahap
pengembangan yang penyempurnaannya terus dilakukan atas dasar hasil evaluasi.
Sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi yang diadakan setelah sistem sudah
selesai menempuh pengujian dan penyempurnaan.
Menurut Robert E Stake evaluasi dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Antecedents berupa sumber, model, input seperti tenaga, keuangan, karakteristik
siswa dan tujuan.
2. Transaction berupa rencana kegiatan dan proses pelaksanaan termasuk urutan
kegiatan dan proses pelaksanaan termasuk urutan kegiatan, penjadwalan waktu,
dan lainnya.
3. Out-come berupa hasil yang dicapai, reaksi guru, efek samping dari sistem dan
sebagainya.
Menurut daniel L Stufflebeam evaluasi dibagi menjadi 4 dimensi, yaitu:
1. Context adalah situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan
dan strategi pendidikan.
2. Input yaitu sarana dan modal bahan
3. Process
4. Product
BAB III

PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT

A.Latar belakang Masalah yang akan disaji


Pembelajaran merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur,
berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati
sebelumnya. Menurut Nana dan Sukirman perencanaan pembelajaran adalah penjabara,
pengayaan dan pengembangan dari kurikulum. Dalam pembuatan perencanaan pembelajaran,
tentu saja guru selain mengacu pada tuntutan kurikulum, juga harus mempertimbangkan
situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu saja akan
berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap
guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.
Buku Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran yang ditulis olehDrs. M. Ngalim
Purwanto, MP. Membahas tentang pengertian evaluasi dalam pengajaran, fungsi evaluasi
dalam proses belajar mengajar, hubungan antara pengajaran dan evaluasi, dan program
evaluasi demikian juga dengan buku Evaluasi Hasil Belajar yang ditulis oleh Dr. Purwanto,
M.Pd membahas tentang pengukuran evaluasi, pengukuran dan evaluasi dalam pendidikan,
pengertian pendidikan, dan komponen pendidikan.
B.Permasalahan Yang Dikaji
Buku Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran yang ditulis oleh Drs. M. Ngalim
Purwanto, MP. Dan buku Evaluasi Hasil Belajar yang ditulis oleh Dr. Purwanto, M.Pd
membahas tentang apa yang menjadi pokok pembahasan kita mengenai evaluasi pengajaran,
fungsi evaluasi dalam proses belajar mengajar, hubungan antara pengajaran dan evaluasi, dan
program evaluasi, pengukuran evaluasi, pengukuran dan evaluasi dalam pendidikan,
pengertian pendidikan, dan komponen pendidikan.
C.Kajian Teori Yang Digunakan/Konsep Yang Digunakan
Teori yang saya gunakan dalam melakukan Critical Book Review ini adalah teori
Deskriptif Komparatif, Karena dalam mengkritik buku ini saya melakukan penilaian pada
sebuah buku, yaitu dalam buku yang berjudul Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi
Pengajaran yang ditulis oleh Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. dan saya membandingkannya
dengan buku yang lain, buku yang berjudul Evaluasi Hasil Belajar yang ditulis oleh Dr.
Purwanto, M.Pd
D.Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan membaca, mengulas dari
setiap bab yang dibaca dan membandingkan dengan buku lain dengan pokok pembahasan dan
topik yang sama. Membandingkan buku dapat dilakukan dengan melihat isi-isi buku,
ketebalan buku, serta kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh kedua buku yang akan di
review.
E.Analisis Critical Book Report
1.KELEBIHAN BUKU
Kelebihan dari buku yang berjudul Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran dan
buku yang berjudul Evaluasi Hasil Belajar adalah buku ini dilengkapi dengan daftar gambar,
tabel dan peta konsep sehingga dapat mempermudah para pembacanya untuk mengetahui
materi yang dibahas. Penulis menuliskannya secara mendetail, dan mudah untuk dipahami
oleh para pembaca.
Menurut saya isi buku yang terdapat dalam Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran lebih difokuskan kepada pengertian evaluasi dalam pengajaran, dimana
pengertian evaluasi banyak dikemukakan oleh para ahli sehingga pembaca dapat
menyimpulkan pengertian evaluasi dan pembaca juga lebih mudah memahaminya.
Menurut saya isi buku yang terdapat dalam Evaluasi Hasil Belajar lebih difokuskan
kepada pengukuran dan evaluasi pendidikan dimana penjelasan yang terdapat dalam buku ini
lebih mempaparkan ke dalam pendidikan dan program pendidikan. Penjelasan setiap materi
dalam buku ini sudah cukup jelas.

2.KELEMAHAN BUKU
Menurut saya di dalam kedua buku ini kurang lengkapnya bibliografinya sehingga
pembaca sulit untuk meriviewnya.
Kelemahan dari buku Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran dan buku Evaluasi
Hasil Belajar adalah bukunya terlalu bertele-tele sehingga pembaca sulit mengertinya, dan
Penulisan dalam buku terdapat banyak bahasa inggris sehingga pembaca sulit untuk
mengetahuinya. Di dalam buku Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran terdapat
banyak bagan akan tetapi tidak diberikan penjelasan sehingga pembaca yang tidak mengerti
sulit memahaminya.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dann menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Sesuai dengan
pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi dan penilaian merupakan suatu proses yang
sengaja di rencanakan untuk memperoleh informasi atau data, berdasarkan data tersebut
kemudian dicoba membuat suatu keputusan. Secara rinci fungsi evaluasi dalam pendidikan
dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 fungsi, yaitu:
a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka wakut tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu
sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain.
Komponen-komponen yang dimaksud adalah tujuan, materi, atau bahan pengajaran,
metode, dan kegiatan belajar mengajar, alat, sumber belajar, dan prosedur serta alat
evaluasi.
c. Untuk keperluan bimbingan dan konseling (BK). Hasil-hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber informasi atau data
bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya seperti
untuk membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kekuatan atau
kemampuan siswa, sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu diantara
siswa.
d. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.

B. SARAN
Dengan membaca dan mereview buku ini maka penulis telah membandingkan kedua
buku ini dan reviewer menyarankan apabila anda diberikan pada satu pilihan akan kedua
buku ini, tentang mana buku yang ingin kamu miliki maka sebaiknya anda memilih buku
yang ditulis oleh Drs. M. Ngalim Purwanto, MP.karena buku ini lebih lengkap,
banyaknya pendapat para ahli sehinggga pembaca mudah memahaminya. Isi yang
terdapat dalam buku ini juga terpaparkan cukup bagus dan jelas.

Anda mungkin juga menyukai