“EVALUASI PEMBELAJARAN”
Dosen Pengampu : Drs. Darwis, M.Si
Disusun Oleh:
Akhmad Nor 2011306018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, karena berkat rahmat
dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Prinsip–prinsip
Evaluasi Pembelajaran” dengan lancar. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya serta
umatnya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan semoga makalah ini
bermanfaat.
Penulis menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan
sehingga kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Samarinda, 08 September 2022
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................1
C. Tujuan .... .....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi .................................................................... 3
B. Kedudukan Evaluasi Dalam Pembelajaran ................................... 4
C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ......................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya daripada penilaian, sedangkan
penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang merupakan bagian dari
ruang lingkup tersebut. Jika hal yang ingin dinilai adalah sistem pembelajaran,
maka ruang lingkupnya adalah semua komponen pembelajaran, dan istilah yang
tepat untuk menilai sistem pembelajaran adalah evaluasi, bukan penilaian. Jika
hal yang ingin dinilai satu atau beberapa bagian/komponen pembelajaran,
misalnya hasil belajar, maka istilah yang tepat digunakan adalah penilaian bukan
evaluasi. Di samping itu, ada juga istilah pengukuran. Kalau evaluasi dan
penilaian bersifat kualitatif, maka pengukuran bersifat kuantitatif (skor/angka)
yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat ukur atau instrumen. Dalam
konteks hasil belajar, alat ukur atau instrumen tersebut dapat berbentuk tes atau
non-tes.
2
Dalam pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan
evaluasi, evaluator pada tahap awal harus menentukan fokus yang akan
dievaluasi dan desain yang akan digunakan. Hal ini berarti harus ada kejelasan
apa yang akan dievaluasi yang secara implisit menenkankan adanya tujuan
evaluasi, serta adanya perencanaan bagaimana melaksanakan evaluasi.
Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data, menganalisis dan membuat
interprestasi terhadap data yang terkumpul serta membuat laporan. Selain itu,
evaluator juga harus melakukan pengaturan terhadap evaluasi dan mengevaluasi
apa yang telah dilakukan dalam melaksanakan evaluasi secara keseluruhan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterprestasikan dan menyajikan informasi tentang suatu
program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, maupun
menyusun program selanjutnya. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk
memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi
tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai,
efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu
sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau
dihentikan. Selain itu, juga digunakan untuk kepentingan penyusunan program
berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
Wujud dari hasil evaluasi adalah adanya rekomendasi dari evaluator untuk
pengambil keputusan (decision maker).
3
hasil yang bermanfaat.
d. Menyebarkan program (melaksanakan program di tempat lain atau
mengulangi lagi di lain waktu), karena program tersebut berhasil dengan
baik, maka sangaat baik jika dilaksanakan lagi ditempat dan waktu lain.
Dalam bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya, evaluasi ada yang bersifat
makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah
program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk memperbaiki bidang
pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan ditingkat kelas. Jadi sasaran
evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi
penanggung jawabnya adalah guru untuk sekolah atau dosen untuk perguruan
tinggi. Guru mempunyai tanggungjawab menyusun dan melaksanakan program
pembelajaran di kelas, sedangkan pimpinan sekolah bertanggung untuk
mengevaluasi program pembelajaran yang disusun dan dilaksanakanoleh guru.1
1
Riana Putri, “Konsep dasar Evaluasi, Pengukuran, dan Penilaian,” Juni 25, 2018,
https://id.linkedin.com/pulse/konsep-dasar-evaluasi-penilaian-pengukuran-dan-tes-riana-putri
4
B. Kedudukan Evaluasi Dalam Evaluasi
5
1. Awal kegiatan pendidikan.
2
pendidikan pasti ada evaluasi. penting, hal ini tentu saja tidak boleh diabaikan
bahkan dijadikan sebagai awal untuk dikembangkan.2
2
http://cahyadinasep.blogspot.com/2013/03/kedudukan-evaluasi-pembelajaran-dalam.html
3
C. Prinsip – Prinsip Evaluasi
1) Kontinuitas
2) Komprehensif
3) Kooperatif
4) Objektif
1
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik, maka proses evaluasi
tersebut harus dilakukan secara objektif. Artinya, faktor-faktor subjektif
seperti hubungan guru dengan siswa, kedekatan guru dengan siswa, faktor
perasaan tidak tega dan lainnya tidak boleh dimasukkan dalam proses
evaluasi. Apabila siswa tersebut belum mendapatkan nilai yang baik,
artinya guru harus memberikan catatan untuk memotivasi siswa dan
memberi penilaian secara objektif untuk mengukur pengetahuan siswa.
Jika penilaian dilakukan secara subjektif maka hasilnya tidak fair,
sehingga hasil evaluasi kurang tepat.
5) Praktis
2
yang diingikan, digunakan sedemikian rupa agarhasilnya sesuai dengan
yang digunakan. Secara khusus dibuat dengan reliabilitasyang sebesar-
besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati dan dipakai
untukmemperbaiki proses dan hasil belajar.Karena pada hakikatnya
evaluasi pembelajaran dilakukan untukmengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang telahdipelajarinya, untuk
mengetahui kefektifan pembelajaran yang telah dilakukan.Sedangkan
menurut (Depdiknas, 2002) prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran
dibedakan menjadi dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
b) Mendidik
3
d) Adil dan Objektif
e) Terbuka
f) Berkesinambungan
g) Menyeluruh
h) Bermakna
4
kemampuannya. Prinsip khusus ini berimplementasi sebagai
berikut:
Pelaksanaan evaluasi hendaknya dalam suasanayang
bersahabat dan tidak mengancam.
Peserta didik mempunyai kesempatan dan perlakuan yang
sama.
Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur evaluasi dan pencatatan secara
tepat.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
Daftar Pustaka
Riana Putri, “Konsep dasar Evaluasi, Pengukuran, dan Penilaian,” Juni 25,
2018,https://id.linkedin.com/pulse/konsep-dasar-evaluasi-penilaian-pengukuran-dan-tes-riana-
putri
http://cahyadinasep.blogspot.com/2013/03/kedudukan-evaluasi-pembelajaran-
dalam.html
1
https://blog.kejarcita.id/prinsip-prinsip-evaluasi-pembelajaran/