Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PAPER MATA KULIAH

“EVALUASI PEMBELAJARAN”
Dosen Pengampu : Drs. Darwis, M.Si

“PRINSIP – PRINSIP EVALUASI”

Disusun Oleh:
Akhmad Nor 2011306018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
SAMARINDA2023

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, karena berkat rahmat
dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Prinsip–prinsip
Evaluasi Pembelajaran” dengan lancar. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya serta
umatnya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan semoga makalah ini
bermanfaat.
Penulis menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan
sehingga kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Samarinda, 08 September 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................ii


DAFTAR ISI ................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................1
C. Tujuan .... .....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi .................................................................... 3
B. Kedudukan Evaluasi Dalam Pembelajaran ................................... 4
C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ......................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di suatu negara mesti diperhatikan baik dari segi


perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, karena pendidikan merupakan salah satu
bidang yang akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena
itu, pelaksanaan pendidikan sebagai bagian dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa mesti mendapat perhatikan penuh dari pemangku kebijakan yang ada di
negeri ini, sebagaimana tercantum dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945
amandemen ke 4 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Raharjo (2012) mencatat bahwa pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. (Hidayat & Asyafah, 2019)
B. Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah


sebagai berikut :

1. Apa pengertian evaluasi ?


2. Bagaimana kedudukan evaluasi dalam pembelajaran ?
3. Apa saja prinsip-prinsip ?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami pengertian evaluasi.


2. Memahami kedudukan evaluasi dalam pembelajaran.
3. Memahami prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya daripada penilaian, sedangkan
penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang merupakan bagian dari
ruang lingkup tersebut. Jika hal yang ingin dinilai adalah sistem pembelajaran,
maka ruang lingkupnya adalah semua komponen pembelajaran, dan istilah yang
tepat untuk menilai sistem pembelajaran adalah evaluasi, bukan penilaian. Jika
hal yang ingin dinilai satu atau beberapa bagian/komponen pembelajaran,
misalnya hasil belajar, maka istilah yang tepat digunakan adalah penilaian bukan
evaluasi. Di samping itu, ada juga istilah pengukuran. Kalau evaluasi dan
penilaian bersifat kualitatif, maka pengukuran bersifat kuantitatif (skor/angka)
yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat ukur atau instrumen. Dalam
konteks hasil belajar, alat ukur atau instrumen tersebut dapat berbentuk tes atau
non-tes.

Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat


dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the world and
merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk
membantu membuat keputusan, membantu pertanggungjawaban dan
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti
dari evaluasi adalah penyediaan infromasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on
Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994:12) menyatakan bahwa:
Evaluation is the process of ascertaing the decision of concern, selecting
apporapriate information, and collecting and analyzing informatioan in order to
report summary data useful to decision makers in selecting among alternatives.

2
Dalam pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan
evaluasi, evaluator pada tahap awal harus menentukan fokus yang akan
dievaluasi dan desain yang akan digunakan. Hal ini berarti harus ada kejelasan
apa yang akan dievaluasi yang secara implisit menenkankan adanya tujuan
evaluasi, serta adanya perencanaan bagaimana melaksanakan evaluasi.
Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data, menganalisis dan membuat
interprestasi terhadap data yang terkumpul serta membuat laporan. Selain itu,
evaluator juga harus melakukan pengaturan terhadap evaluasi dan mengevaluasi
apa yang telah dilakukan dalam melaksanakan evaluasi secara keseluruhan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterprestasikan dan menyajikan informasi tentang suatu
program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, maupun
menyusun program selanjutnya. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk
memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi
tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai,
efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu
sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau
dihentikan. Selain itu, juga digunakan untuk kepentingan penyusunan program
berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
Wujud dari hasil evaluasi adalah adanya rekomendasi dari evaluator untuk
pengambil keputusan (decision maker).

ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil


evaluasi pelaksanaan program, yaitu:
a. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak
ada manfaatnya, atau tidak dapat dilaksanakan sebagaimana diharapkan.
b. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan
harapan (terdapat kesalahan tetapi sedikit).
c. Melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa
segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan

3
hasil yang bermanfaat.
d. Menyebarkan program (melaksanakan program di tempat lain atau
mengulangi lagi di lain waktu), karena program tersebut berhasil dengan
baik, maka sangaat baik jika dilaksanakan lagi ditempat dan waktu lain.
Dalam bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya, evaluasi ada yang bersifat
makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah
program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk memperbaiki bidang
pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan ditingkat kelas. Jadi sasaran
evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi
penanggung jawabnya adalah guru untuk sekolah atau dosen untuk perguruan
tinggi. Guru mempunyai tanggungjawab menyusun dan melaksanakan program
pembelajaran di kelas, sedangkan pimpinan sekolah bertanggung untuk
mengevaluasi program pembelajaran yang disusun dan dilaksanakanoleh guru.1

1
Riana Putri, “Konsep dasar Evaluasi, Pengukuran, dan Penilaian,” Juni 25, 2018,

https://id.linkedin.com/pulse/konsep-dasar-evaluasi-penilaian-pengukuran-dan-tes-riana-putri

4
B. Kedudukan Evaluasi Dalam Evaluasi

Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat


penting, dan bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan
keseluruhan proses belajar dan pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi
diketahui apakah belajar dan pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan ataukah
belum. Dengan evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor apa saja yang
menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut berhasil dan faktor-faktor
apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum
berhasil. Tidak hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak
kegagalan dan kesuksesan belajar dan pembelajaran. Padahal diketahuinya hal
tersebut, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan
belajar dan pembelajaran.

Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan


pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang dilakukan, serta untuk
mengetahui apakah kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan
dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.

Evaluasi pendidikan mencakup semua komponen, proses pelaksanaan dan


produk pendidikan secara total, dan di dalamnya terakomodir tiga konsep, yaitu:
memberikan pertimbangan ( judgement), nilai ( value ), dan arti ( worth ). Dengan
demikian evaluasi pendidikan dapat berupa

1) Evaluasi context / tujuan / kebijakan


2) Evaluasi input, seperti evaluasi tehadap peserta didik, pendidik, prasarana
dan sarana, kurikulum / program, serta input lingkungan
3) Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap proses atau
kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang sedang berlansung.
4) Evaluasi hasil / produk
5) Evaluasi “outcomes” ( dampak)

Secara keseluruhan evaluasi pendidikan akan muncul pada :

5
1. Awal kegiatan pendidikan.

Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan dan kemampuan


peserta didik sehingga memungkinkan tenaga pengajar menyusun rancangan
pendidikan sesuai dengan peserta didik, dengan selalu berpijak pada kompetensi
yang akan di capai.

2. Pada saat proses pendidikan atau belajar mengajar sedang berlangsung.

Evaluasi ini dapat merupakan evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran dan


komponen pendidikan. Evaluasi proses di awali pada tahap pertama pembelajaran
di laksanakan dan secara runtun sampai pada akhir pendidikan. Melalaui evaluasi
proses akan tampak dengan jelas apakah rencana penddidikan yang telah di susun
dapat dilaksanan dengan baik. Apakah langkah-langkah yang disusun terlaksana
dengan baik? Jika tidak faktor-faktor apakah yang menyebabkan nya. Untuk ini
diperlukan evaluasi komponen-konponen pendidikan dan evaluasi mata pelajaran.

3. Pada akhir kegiatan pendidikan atau pembelajaran.

Kegiatan ini di maksusdkan untuk menentukan tingkat pencapaian peserta didik


dalam belajar. Evluasi seperti ini dapat juga di lakukan pada akhir satuan mata
pelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu system yang memiliki komponen yang saling


berinteraksi, berinterelasi dan berinterdependensi, salah satu komponenenya
adalah evaluasi, dengan demikian evaluasi merupakan satu bagian yang tidak bisa
dipisahkan dari proses pembelajaran dan ini menjadi bukti bahwa evaluasi
mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting terhadap
pembelajarandan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya

Dalam cakupan luasnya evaluasi pembelajaran memiliki kedudukan dalam proses


pendidikan. Bahwa evaluasi merupakan umpan balik dalam proses pendidikan
dengan mendapatkan segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses
pendidikan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan,
masukan dan transformasi yang ada dalam proses pendidikan itu sendiri.
Kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat intergatif, setiap ada proses

2
pendidikan pasti ada evaluasi. penting, hal ini tentu saja tidak boleh diabaikan
bahkan dijadikan sebagai awal untuk dikembangkan.2

2
http://cahyadinasep.blogspot.com/2013/03/kedudukan-evaluasi-pembelajaran-dalam.html

3
C. Prinsip – Prinsip Evaluasi
1) Kontinuitas

Prinsip evaluasi pembelajaran yang pertama yaitu harus dilakukan


secara kontinu atau berkelanjutan sehingga terlihat keberhasilan antara
kegiatan sebelumnya dan setelah melakukan evaluasi. Dengan melakukan
evaluasi secara kontinu, guru juga dapat melihat perkembangan peserta
didik dengan melihat kemajuan hasil belajarnya. Umumnya, proses
evaluasi terus dilakukan selama kegiatan pembelajaran itu juga dilakukan,
agar guru dan sekolah bisa memberikan hasil yang terbaik setiap masanya.

2) Komprehensif

Komprehensif artinya evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh


untuk menilai beberapa aspek di dalamnya seperti aspek afektif, kognitif,
dan psikomotorik peserta didik. Pasalnya, tidak jarang beberapa guru yang
hanya memperhatikan aspek kognitif atau pengetahuan siswa, padahal
seluruh aspek penilaian berperan besar dalam evaluasi pembelajaran.

Sebagai guru, Anda bukan hanya dituntut untuk membuat siswa


paham materi pelajaran, tetapi membentuk karakter siswa lebih baik agar
menjadi manusia yang positif dan berguna bagi kehidupannya. Oleh sebab
itu, evaluasi yang baik harus dilakukan secara menyeluruh setelah proses
belajar dan penilaian belajar siswa.

3) Kooperatif

Umumnya, proses evaluasi pembelajaran harus dilakukan dengan


berkoordinasi dengan berbagai elemen untuk mengembangkan siswa,
mulai dari guru mata pelajaran, guru wali kelas, kepala sekolah, orang tua,
hingga petugas administrasi. Bahkan, evaluasi juga harus melibatkan siswa
itu sendiri. Hal ini bertujuan agar seluruh elemen yang terlibat dalam
evaluasi pembelajaran merasa dihargai karena sudah berkontribusi
langsung atau mengikuti kerjasama yang dilakukan.

4) Objektif

1
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik, maka proses evaluasi
tersebut harus dilakukan secara objektif. Artinya, faktor-faktor subjektif
seperti hubungan guru dengan siswa, kedekatan guru dengan siswa, faktor
perasaan tidak tega dan lainnya tidak boleh dimasukkan dalam proses
evaluasi. Apabila siswa tersebut belum mendapatkan nilai yang baik,
artinya guru harus memberikan catatan untuk memotivasi siswa dan
memberi penilaian secara objektif untuk mengukur pengetahuan siswa.
Jika penilaian dilakukan secara subjektif maka hasilnya tidak fair,
sehingga hasil evaluasi kurang tepat.

5) Praktis

Prinsip evaluasi pembelajaran selanjutnya harus dilakukan secara


praktis, artinya tidak memakan biaya, waktu, dan tenaga yang banyak. Hal
ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pada guru dalam menyusun
instrumen.

Prinsip evaluasi yang satu ini juga bukan hanya memberikan


kemudahan pada satu guru tetapi oleh seluruh guru, bahkan dirasakan oleh
sekolah. Seiring dengan kemudahan atau kepraktisan evaluasi
pembelajaran jangan sampai menghilangkan esensi evaluasi pembelajaran
itu sendiri, yaitu untuk mencapai tujuan belajar dan menciptakan
pembelajaran yang lebih optimal. 3

Prinsip-prinsiptersebut digunakan agar hasil evaluasi yang


dihasilkan dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran, benar-benar sesuai
dengan kemampuan peserta didik tanpa adanyarekayasa dari pihak
pendidik.Dalam konteks belajar, Depdiknas (2003) mengemukakan
prinsip- prinsip umum penilaian adalah mengukur hasil-hasil yang telah
ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan
pembelajaran, mengukur ampeltingkah laku yang representatif dari hasil
belajar dan bahan-bahan yang tercakupdalam pengajaran, mencakup jenis-
jenis instrumen penilaian yang paling ssuaiuntuk mengukur hasil belajar
3
https://blog.kejarcita.id/prinsip-prinsip-evaluasi-pembelajaran/

2
yang diingikan, digunakan sedemikian rupa agarhasilnya sesuai dengan
yang digunakan. Secara khusus dibuat dengan reliabilitasyang sebesar-
besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati dan dipakai
untukmemperbaiki proses dan hasil belajar.Karena pada hakikatnya
evaluasi pembelajaran dilakukan untukmengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang telahdipelajarinya, untuk
mengetahui kefektifan pembelajaran yang telah dilakukan.Sedangkan
menurut (Depdiknas, 2002) prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran
dibedakan menjadi dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.

Prinsip evaluasi dibedakan menjadi 2, yaitu prinsip umum dan prinsip


khusus.

1. Prinsip-prinsip umum evaluasi


a) Valid

Evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan informasiyang


akurat tentang proses dan hasil belajar peserta didik.Teat tidaknya hasil
evaluasi ini antara lain dipengaruhi oleh penggunaan teknik dan instrument
evaluasi.

b) Mendidik

Evaluasi pembelajaran harus memberi sumbangan positifterhadap


pencapaian belajar peserta didik. Hasil evaluasi bagi peserta didik yang
sudah berhasil lulus hendaknya dinyatakandan dapat dirasakan sebagai
penghargaan, sedangkan bagiyang kurang berhasil dapat dijadikan sebagai
pemicusemangat belajar.

c) Berorientas pada kompetisi

Evaluasi pembelajaran harus mengacu pada rumusankompetensi-


kompetensi yang telah dirumuskan di dalamkurikulum dan diarahkan
untuk menilai pencapaiankompetensi tersebut.

3
d) Adil dan Objektif

Evaluasi pembelajaran harus adil terhadap semua pesertadidik dan


tidak membedakan latar belakang peserta didik yangtidak berkaitan
dengan pencapaian hasil belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor pelaksana, kriteria untuk skoring dan
pembuatan keputusan pencapaian hasil belajar.

e) Terbuka

Ktiteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan


terbuka bagi semua pihak sehingga keputusantentang keberhasilan peserta
didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

f) Berkesinambungan

Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berencana, bertahapdan


terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan
kemajuan belajar peserta didik sebagai hasilkegiatan belajarnya.

g) Menyeluruh

Evaluasi terhadap proses dan hasil belajar peserta didik


harusdilaksanakan secara menyeluruh, utuh dan tuntas yangmencakup
seluruh aspek kognitif, efektif dan psikomotorikdengan menggunakan
teknik dan prosedur yang komprehensifdengan berbagai bukti hasil belajar
peserta didik.

h) Bermakna

Evaluasi pembelajaran hendaknya mudah dipahami,mempunyai


arti, berguna dan bisa ditinjaklanjuti oleh pihak- pihak yang
berkepentingan.

2. Prinsi-prinsip Khusus Evaluasi Pembelajaran


a. Evaluasi proses dan hasil belajar harus memungkinkan adanya
kesempatan yang terbaik bagi peserta didik untukmenunjukkan apa
yang mereka ketahui dan pahami, serta mendemostrasikan

4
kemampuannya. Prinsip khusus ini berimplementasi sebagai
berikut:
 Pelaksanaan evaluasi hendaknya dalam suasanayang
bersahabat dan tidak mengancam.
 Peserta didik mempunyai kesempatan dan perlakuan yang
sama.

Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur evaluasi dan pencatatan secara
tepat.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat


dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the world and
merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk
membantu membuat keputusan, membantu pertanggungjawaban dan
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Selain itu kedudukan evaluasi
dalam pembelajaran sangat Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah
belajar dan pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan
evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab
belajar dan pembelajaran tersebut berhasil dan faktor-faktor apa saja yang
menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil.
Terdapat 5 prinsip –prinsip evaluasi dalam pembelajaran, yaitu Kontinu,
Konfrehensif, Kooperatif, Objektif, Praktis.

6
Daftar Pustaka

Riana Putri, “Konsep dasar Evaluasi, Pengukuran, dan Penilaian,” Juni 25,
2018,https://id.linkedin.com/pulse/konsep-dasar-evaluasi-penilaian-pengukuran-dan-tes-riana-
putri

http://cahyadinasep.blogspot.com/2013/03/kedudukan-evaluasi-pembelajaran-
dalam.html
1
https://blog.kejarcita.id/prinsip-prinsip-evaluasi-pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai