Disusun Oleh:
Annisa
Arianto
Shopiana
Program Studi/Semester:
Dosen Pembimbing:
Dr. Mesiono, M. Pd
Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam selalu
diucapkan kepada baginda Rasulullah saw. yang telah membawa umat manusia dari
zaman jahiliyah menuju zaman yang berilmu pengetahuan sehingga membentuk
generasi-generasi umat Islam yang mempunyai peradaban dan akhlak yang mulia.
Penulis berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah khazanah
keilmuan bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah adalah
bagaimana langkah-langkah dalam melaksanakan evaluasi program pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penulisan, yaitu untuk
mengetahui langkah-langkah dalam melaksanakan evaluasi program pendidikan.
D. Manfaat Penulisan
1. Secara teoritis, tulisan ini bermanfaat untuk menambah wawasan inteletual
dan menjadi bahan rujukan dalam menulis karya ilmiah.
2. Secara praktis, tulisan ini dapat menjadi panduan peneliti lain dalam
melaksanakan penelitian terkait dengan evaluasi program pendidikan.
E. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan kajian pustaka, yakni
dengan mengkaji buku-buku yang sesuai dengan topil langkah-langkah evaluasi
program pendidikan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, (2014), Evaluasi Program Pendidikan,
Jakarta: Bumi aksara, h. 108-125.
2
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, (2017), Pengantar Evaluasi Program Pendidikan, Medan:
Perdana Pubhlising, h. 23.
3
Ibid., hal 43-70.
Pemilihan model ini bergantung pada tujuan evaluasi program yang akan
dilaksanakan dan kriteria keberhasilan program. Setelah mengetahui tujuan dan
kriteria keberhasilan program maka seorang evaluator dapat menentukan metode
pengumpulan data, alat pengumpulan data, sasaran evaluasi program dan jadwal
evaluasi program yang akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
evaluasi program.
Ketiga metode tersebut harus saling mendukung satu sama lainnya. Jika ada
perbedaan hasil antara pengamatan dengan temuan dalam dokumen, maka perlu
dilakukan klarifikasi melalui wawancara. Atau sebaliknya, jika hasil wawancara dan
analisis dokumen tidak sinkron dengan implementasi di lapangan, maka dapat
diklarifikasi dari hasil pengamatan. Sehingga ketiga sudut pandang tersebut dapat
saling melengkap.4
4
Ashiong P. Munthe, (2015), Pentingnya Evaluasi Program di Institusi Pendidikan: Sebuah
Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat, Tangerang: Sholaria, Vol. 5, No. 2, 2015; 1-14. hal. 10.
1) Mengurukan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk
mempermudah pengolahan data.
2) Menuliskan petunjuk pengisian, idenitas dan sebagainya.
3) Membuat pengantar permohonan pengisian bagi angket yang diberikan
kepada narasumber.
2. Pelaksanaan Evaluasi Program
Dalam melaksanakan suatu program yang dipandang sebagai suatu proses,
ada tiga unsur utama dalam pelaksanaan, yaitu:
a. Adanya program yang dapat menjadi ukuran uama dalam melaksanakan kegiatan.
b. Target grup, yaitu kelompok yang menjadi sasaran dari program yang akan
dilaksanakan oleh pemerinah.
c. Unsur-unsur pelaksana, yaitu pihak mana saja yang terlibat dalam pelaksanaan
program.5
Evaluasi program dapat dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu evaluasi
reflektif, evaluasi rencana, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi reflektif
digunakan untuk mengevaluasi kurikulum sebagai suatu ide. Istilah reflektif diambil
dari artikel yang ditulis oleh Cohen (1976). Jenis evaluasi ini mencoba mengkaji ide
yang dikembangkan dan dijadikan landasan bagi kurikulum. Evaluasi terhadap ide ini
dapat dilakukan pada waktu pertama kali ide itu dikemukakan seseorang.
Evaluasi rencana merupakan jenis evaluasi yang banyak dilakukan teruama
setelah banyak inovasi diperkenalkan dalam pengembangan program. Persyaratan-
persyaratan program sebagaimana rencana seperti format, keterbacaan, hubungan
antarkomponen, organisasi vertical dan horizontal dari pengalaman belajar, biasanya
merupakan hal yang menuntut perhatian evaluator pada waktu melakukan evaluasi
program sebagai suatu rencana.
Seperti evaluasi reflektif, evaluasi rencana dapat dilakukan, baik pada waktu
proses penulisan program sebagai suatu rencana sedang berlangsung maupun pada
waku penulisan itu telah selesai dikerjakan. Evaluasi yang dilakukan pada saat
5
Rusdiana, (2017), Manajemen Evaluasi Program Pendidikan (Konsep, Prinsip dan
Aplikasinya di Sekolah/Madrasah, Bandung: Pustaka Setia, h. 70.
rencana program sedang ditulis tentu saja dapat segera memberi umpan balik kepada
para pengembang rencana sehingga perbaikann dapat segera dilakukan. Evaluasi
rencana memberikan masukan yang berharga bagi para pengembang program.
Evaluasi proses kadang-kadang disebut pula dengan istilah implementasi
program. Menggunakan istilah proses dimaksudkan untuk memperkuat pengertian
program sebagai suatu proses. Evaluasi proses juga dianggap lebih memberi
kedudukan yang sama antara dimensi program sebagai ide, rencana, hasil dan
program sebagai tujuan.
Evaluasi proses membuat perhatian evaluator diarahkan tidak saja kepada apa
yang terjadi dengan program sebagai kegiaan, tetapi evaluasi mencoba melihat
mengenai berbagai faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan program sebagai
kegiatan. Evaluasi terhadap kepemimpinan kepala sekolah, pengetahuan dan sikap
serta kegiatan guru, faktor siswa dan peralaan belajar dianggap sebagai fokus yang
penting.
Evaluasi hasil merupakan jenis evaluasi program yang paling tua. Bahkan
pada mulanya yang dimaksud evaluasi identik dengan evaluasi hasil. Lebih lanjut
hasil yang dimaksud adalah hasil belajar dalam pengertian pengetahuan yang diserap
oleh peserta didik merupakan indikator keberhasilan dari suatu program
pembelajaran. Keempat jenis evaluasi di atas mempengaruhi seorang evaluator dalam
menentukan metode dan alat pengumpulan data dapat dilakukan dengan baik. Berikut
ini adalah berbaigain jenis alat pengambilan data:
a. Pengambilan Data dengan Tes
b. Pengambilan Data dengan Observasi
c. Pengambilan Data dengan Angket
d. Pengambilan Data dengan Wawancara
e. Pengambilan Data dengan Metode Analisis Dokumen dan Artifak
3. Monitoring (Pemantauan) Pelaksanaan Evaluasi
Monitoring atau pemantauan ditujukan untuk memperoleh fakta, data dan
informasi tentang pelaksanaan program. Temuan hasil-hasil pemantauan merupakan
informasi untuk proses evaluasi sehingga menghasilkan satu kesimpulan bahwa
program yang telah ditetapkan dan dilaksanakan memperoleh hasil yang sesuai atau
tidak. Proses pemantauan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: menetapkan standar
pelaksanaan, pengukuran pelaksanaan dan menentukan kesenjangan (deviasi) antara
pelaksanaan dengan standard dan rencana.6
a. Fungsi Pemantauan
Pemantauan memiliki dua fungsi pokok, yaitu untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan program dengan rencana program dan untuk mengetahui apakah hasil
dapat dicapai. Yang kedua untuk mengingatkan pemantauan harus data menggali
sejak dini peluang terjadinya perubahan positif sesuai dengan harapan.
b. Sasaran Pemantauan
Sasaran pemantauan adalah menemukan hal-hal berikut:
1) Seberapa jauh pelaksanaan program telah sesuai dengan rencana program.
2) Seberapa jauh pelaksanaan program telah menunjukkan tanda-tanda tercapainya
tujuan program.
3) Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang positif meskipun tidak
direncanakan.
4) Apakah terjadi dampak sampingan yang negative, merugikan atau kegiatan yang
mengganggu.
c. Tekhnik dan Alat Pemantauan
Fungsi pokok pemantauan adalah mengumpulkan data tentang pelaksanaan
program. Adapun tekhnik dan alat pemantauan adalah sebagai berikut:
1) Tekhnik pengamaan partisipasif dengan menggunakan lembar pengamatan,
cacatan lapangan dan alat perekam elektronik.
2) Tekhnik Wawancara, secara bebas atau terstruktur dengan alat pedoman
wawancara dan perekam wawancara.
3) Tekhnik Pemanfaatan dan analis data dokumentasi seperti dafar hadir, satuan
pelajaran, hasil karya siswa, hasil karya guru dan sebagainya.
d. Pelaku Pemantauan
6
Rusdiana, Manajemen Evaluasi Program Pendidikan…, h. 86.
Pemantauan program dilakukan oleh evaluator bersama dengan
pelaku/praktisi atau pelaksana program. Dapat pula dilengkapi atau dibantu oleh
pihak lain yang diperlukan seperti kepala sekolah dan tokoh masyarakat.
Evaluator yang akan melaksanakan evaluasi program bisa dari dua sumber,
yaitu evaluator eksternal dan evaluator internal. Setiap sumber evaluator pasti
memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dalam table ini akan diuraikan
tentang kelebihan dan kekurangan dari setiap evaluator.
No Internal Eksternal
1 Sangat mengetahui seluk beluk Sukar mengetahui seluk beluk program
program
2 Mudah mendapakan data Sukar mendapakan data esensial
3 Seringkali tidak objektif Dapat objektif karena idak ada
kepentingan
4 Dapat memberi informasi penting Tidak dapat memberi informasi penting
yang kontekstual yang kontekstual
e. Perencanaan Pemantauan
Perencanaan Pemantauan meliputi aspek-aspek sebagai berikut;
1) Perumusan tujuan pemantauan, berisi informasi tentang apa yang diinginkan,
untuk siapa dan untuk kepeningan apa.
2) Peneapan sasaran pemantauan, apa yang akan dijadikan sebagai objek
pemantauan.
3) Penjabaran data yang dibutuhkan pemantauan.
4) Penyiapan alat/metode pemantauan sesuai dengan sifa objek dan sumber atau
jenis datanya.
5) Perancangan analisis data pemantauan dan pemaknaannya dengan berorientasi
pada tujuan pemantauan.
f. Pemanfaatan Hasil Pemantauan
Data yang telah terkumpul dari hasil pemantauan harus secepatnya diolah dan
dimaknai sehingga dapat segera dapat diketahui apakah tujuan pelaksanaan program
tercapai atau tidak. Pemaknaan hasil pemantauan ini menjadi dasar untuk
merumuskan langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan program.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, (2014), Evaluasi Program