ETIK PENULISAN
KARYA TULIS
ILMIAH
KELOMPOK :
Etika adalah ilmu yang membahas ilmiah yaitu bersifat ilmu; secara ilmu
perbuatan baik dan perbuatan manusia pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah)
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran ilmu pengetahuan. Dalam kamus ilmiah
manusia. popular, ilmiah berarti keilmuan; ilmu
pengetahuan; sains.
KODE ETIK PENULIS
Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan Dalam kaitan dengan berkala ilmiah,
menjadi kewajiban bagi penulis
Menjaga kebenaran dan manfaat serta
makna informasi yang untuk mengikuti gaya selingkung yang
ditetapkan berkala yang dituju
disebarkan sehingga tidak menyesatkan
Menerima saran-saran perbaikan dari
Menulis secara cermat, teliti, dan tepat
editor berkala yang dituju
Bertanggung jawab secara akademis atas Menjunjung tinggi hak, pendapat atau
tulisannya
temuan orang lain
Memberi manfaat kepada masyarakat Menyadari sepenuhnya untuk tidak
pengguna
melakukan pelanggaran ilmiah
(Falsifikasi; Fabrikasi; Plagiat)
PELANGGARAN ETIKA ILMIAH
Plagiarisme didefinisikan dalam buku “Kode Etika Peneliti” (MPR LIPI, 2007)
sebagai mengambil alih gagasan, atau kata-kata tertulis dari seseorang, tanpa
pengakuan pengambilalihan dan dengan niat menjadikannya sebagai bagian dari
karya keilmuan yang mengambil. Kemudian menurut IEEE, plagiarisme adalah
penggunaan ulang ide seseorang, proses, hasil, atau kata-kata tanpa memberikan
pengakuran kepada pengarang dan sumber aslinya
lima (5) tingkat plagiarisme berdasaran petunjuk IEEE:
1. Tingkat 1, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata-perkata dari seluruh
tulisan, atau sebagai besar tulisan (>50%), atau menyalin kata-perkata dalam lebih dari satu
tulisan oleh pengarang yang sama.
2. Tingkat 2, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata-perkata sebagian tulisan
(antara 20%-50%), atau menyalin kata-perkata lebih dari satu tulisan oleh pengarang yang sama.
3. Tingkat 3, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata-perkata elemen-elemen
tulisan (paragraf, kalimat, ilustasi, dll.) yang memberikan bagian penting (hingga 20%) dalam
sebuah tulisan.
4. Tingkat 4, menyalin dengan memparafrasekan secara tidak benar paragraf atau
halaman tanpa memberikan pengakuan.
5. Tingkat 5, menyalin (dengan memberikan pengakuan) kata-perkata sebagian besar
tulisan tanpa memberikan delineation (quote atau indent) yang jelas.
Sanksi plagiarisme