Anda di halaman 1dari 45

ETIKA PENULISAN Rika H

ILMIAH
ETIKA

ETIKA

ETIKA
ETIKA

Konsep yang mengarah pada perilaku yang baik dan pantas


berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik
kemanusiaan maupun agama (Setiawan, 2011).
ETIKA

 Ilmu tentang yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral (akhlak)
ETIKA

1. Persyaratan perilaku sebagai warga masyarakat


umum (ranah kesusilaan/moralitas),
2. Rambu-rambu yang mengatur perilaku sebagai
anggota profesi (kode etik profesi),
3. Tata aturan sebagai warga negara (harus tunduk
pada hukum, UU dan Peraturan).

Etika meliputi:
-Hukum, -Etika Cendekiawan,
-Kesusilaan, -Sikap para cendekiawan
-Orientasi Diri, -Lingkungan fisik & sosial.
ETIKA AKADEMIS ?

KEJUJURAN
(dalam mencari dan menemukan
kebenaran serta
mengungkapkannya)

akan terwujud apabila ada


Kemandirian dalam Kegiatan
Akademis
ETIKA PENELITIAN

 Menghormati orang (respect for person)


 Manfaat (beneficence)
 Tidak membahayakan subyek penelitian (non maleficence)
 Keadilan (justice)
PEDOMAN KERJA BAGI ILMUWAN

1. Bekerja dengan JUJUR.


2. Jangan Menukangi DATA.
3. Selalu bertindak TEPAT, TELITI dan CERMAT.
4. Berlaku ADIL terhadap pendapat orang lain yang
muncul terlebih dahulu.
5. Jauhilah pandangan BERBIAS terhadap data dan
pemikiran orang lain.
6. Jangan BERKOMPROMI tetapi usahakanlah
menyelesaikan permasalahan secara tuntas.
KRITERIA TULISAN ILMIAH
(DIPANDANG DARI SUDUT ETIKA
AKADEMIS)
 OBYEKTIF, (berdasarkan kondisi faktual)
 UP TO DATE, (yang ditulis merupakan perkembangan ilmu
paling akhir)
 RASIONAL, (berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik
timbal-balik)
 RESERVED, (tidak overcliming, jujur, lugas dan tidak
bermotif pribadi)
 EFEKTIF dan EFISIEN (tulisan sebagai alat komunikasi
yang berdaya tarik tinggi)
SUBSTANSI, METODA, DAN
BAHASA

1. Karya tulis ilmiah, baik yang melalui proses penelitian


maupun yang tidak  dituntut untuk memenuhi kaidah
substansi, metoda dan bahasa yang terstruktur dengan baik.
2. Secara substansi, karya ilmiah yang baik  memuat suatu
ide baru atau mengembangkan ide penulis terdahulunya.
3. Ciri riset ilmiah yang baik (the hallmarks of science), yaitu:
Bertujuan (purposiveness), Kokoh (rigor), Ujibilitas
(testability), Replikabilitas (replicability), Ketepatan dan
keyakinan (precision dan confidence): Objektivitas
(objectivity): Generalisabilitas (generalizability), Sederhana
(parsimony).
BENTUK PELANGGARAN ILMIAH

 Fabrication
Pemalsuan hasil penelitian: mengarang, mencatat dan/atau
mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah
melakukan proses penelitian.
 Falsification
Pemalsuan data penelitian: memanipulasi bahan penelitian,
peralatan atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan
data atau hasil sedemikian rupa, sehingga penelitian itu tidak
disajkan secara akurat dlm catatan penelitian
 Exploitation
Pemerasan tenaga Peneliti dan pembantu peneliti. Misal:
Peneliti senior memeras tenaga Peneliti junior dan pembantu
penelitian untuk mencari keuntungan, kepentingan pribadi,
mencari, dan /atau memperoleh pengakuan atas hasil kerja
pihak lain
 Injustice
Perbuatan tidak adi lsesama Peneliti dalam pemberian hak
kepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama
pengarang dan/atau salah mencantumkan urutan nama
pengarang sesuai sumbangan intelektual seorang
Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan
mempublikasi data dan/atau hasil penelitian tanpa izin
lembaga penyandang dana penelitian atau menyimpang dari
konvensi yang disepakati dengan lembaga penyandang dana
tentang hak milik karya intelektual (HKI) hasil penelitian
 Intended Careless
Kecerobohan yang disengaja. Dapat berupa: tidak
menyimpan data penting selama jangka waktu sewajarnya,
menggunakan data tanpa izin pemiliknya, atau tidak
mempublikasikan data penting atau penyembunyian data
tanpa penyebab yang dapat diterima.
 Duplication
Pempublikasian temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari
1 (satu) saluran, tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi,
data, dan/atau tidak merujuk publikasi sebelumnya.
Pempublikasian pecahan-pecahan dari1 (satu) temuan yang
bukan merupakan hasil penelitian inkremental, multi disiplin
dan berbeda perspektif adalah duplikasi atau salami
publication
 Plagiarisme
Pencurian proses, objek dan/atau hasil dalam mengajukan
usul penelitian, melaksanakannya, menilainya dan dalam
melaporkan hasil-hasil suatu penelitian
Seperti pencurian gagasan, pemikiran, proses, objek dan hasil
penelitian, baik dalam bentuk data atau kata-kata,termasuk
bahan yang diperoleh melalui penelitian terbatas (bersifat
rahasia), usulan rencana penelitian dan naskah orang lain
tanpa menyatakan penghargaan
PLAGIARISME
PLAGIARISME
DEFINISI

 Bagian tulisan yang dicopy dari oranglain namun seolah-


olah adalah hasil anda sendiri (Princeton University, 2012)
 Mengambil ide oranglain seolah-olah ide anda sendiri
(Princeton University, 2012)
PENGERTIAN LAIN PLAGIARISME

 Penulis bayangan: tugas dibuat oleh oranglain tapi diganti


nama seolah-olah dikerjakan sendiri oleh mahasiswa pelaku
 Kolusi: bahan di-copy dari mahasiswa lain dengan
sepengetahuan dan seizin pemilik
 Pencurian: bahan di-copy dari mahasiswa lain tanpa
sepengetahuan pemilik
PLAGIARISME

Mengambil sesuatu yang bukan haknya =


AMORAL


Batasan tidak jelas
DIBIARKAN
DIKRITISI
Sebelum ada Permendiknas 17/2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiarisme di Perguruan Tinggi

Saat ini  ADA SANKSI
PLAGIASI
(PASAL 1, 1, PERMENDIKNAS NO.17/2010)

1. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau


tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak
lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai;

2. Plagiator adalah orang perseorang atau


kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing
bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok
dan atas nama suatu badan;
SA M BU N G AN . .

3. Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang


dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan
agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan
tingginya;

4. Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang


dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dengan
menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan
perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan
kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan
LINGKUP DAN PELAKU

Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada (pasal


1, ayat 1) :

a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata


dan/atau kalimat, data dan/atau informasi
dari suatu sumber tanpa menyebutkan
sumber dalam catatan kutipan dan/atau
tanpa menyatakan sumber secara memadai

b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak


istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data
dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa
menyebutkan sumber dalam catatan kutipan
dan/atau menyatakan sumber secara
memadai;
SAMBUNGAN..

c. Menggunakan sumber gagasan,


pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;

d.Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri


dari sumber kata- kata dan/atau kalimat, gagasan,
pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai;

e.Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau


telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya
ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai
SELF-PLAGIARISM

1. Mengakui karya sendiri yang pernah diterbitkan sebagai


karyanya yang baru, tanpa mencantumkan sitasinya.
2. Tidak boleh ada sebagian atau seluruh isi karya ilmiah
yang telah diterbitkan sebelumnya, dituliskan kembali oleh
penulisnya pada karya ilmiah berikutnya tanpa sistem
penulisan rujukan yang baku.
BEBERAPA KASUS PLAGIASI

1. Copy paste kalimat dari karya ilmiah


lain,
2. Penambahan teks dari karya ilmiah lain,
3. Melakukan substitusi kata (sinonim) dari
kalimat pada karya ilmiah lain,
4. Pengubahan kalimat aktif menjadi pasif
atau sebaliknya dari karya lain (tanpa
sumber)
5. Paraphrase (membuat kalimat lain, tapi
idenya sama) tanpa sumber acuan,
SANKSI (PASAL 12)

Bagi Mahasiswa
1. Teguran,
2. Peringatan tertulis,
3. Penundaan pemberian sebahagian hak mahasiswa,
4. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah
yang diperoleh mahasiswa,
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa,
6. Pemberhentian tidak dengan hormat,
7. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus.
SANKSI (PASAL 12)

Bagi Dosen/Peneliti
1. Teguran,
2. Peringatan tertulis,
3. Penundaan pemberian hak,
4. Penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional,
5. Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai profesor/jenjang
utama bagi yang memenuhi syarat,
6. Pemberhentian dengan hormat dari status dosen/peneiti,
7. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status dosen/peneiti,
8. Pembatalan ijazah yang diperoleh dari PT yang bersangkutan.
BEBERAPA CONTOH KASUS KODE
ETIK DAN PLAGIASI
Kasus 1:
Seorang dosen membimbing skripsi mahasiswa. Dosen
mempublikasi hasil skripsi mahasiswa tersebut ke sebuah
jurnal atas nama dosen saja.
(Plagiasi).

Jika dosen mempublikasi skripsi tersebut dengan


mencantumkan namanya sebagai nama pertama dan
mahasiswa penyusun skripsi sebagai nama ke 2.
(Pelanggaran Kode Etik).
CONTOH KASUS PLAGIASI

Kasus 2:
Seorang dosen melakukan penelitian dengan melibatkan
mahasiswa. Mahasiswa menggunakan sebagian data
penelitian tersebut untuk menulis skripsi. Jika terjadi
kesamaan antara data-data atau kalimat tanpa kaidah rujukan
dalam laporan penelitian dan skripsi, maka salah satunya ada
unsur plagiasi. (Apalagi jika sampai dipublikasi).
Untuk menghindarinya: Lakukan rujukan sesuai kaidah
yang baku antar dokumen karya ilmiah tersebut. Untuk
penulisan sumber data, tuliskan sumber aslinya (primer)
karena tidak boleh mengambil data dari hasil kerja orang
lain.
CONTOH KASUS PLAGIASI

Kasus 3:
a. Seorang dosen membimbing tesis. Mahasiswa dan dosen
mempublikasi tersebut hasil tesis tersebut ke sebuah jurnal
(bukan plagiasi atau pelanggaran kode etika, jika mahasiswa
sebagai penulis pertama).
b. Jika mahasiswa tersebut menulis buku berdasarkan
bahan/data/ kalimat dari tesis tersebut, dan ada kesamaan isi
dengan jurnal yang telah dipublikasi tanpa kaidah rujukan,
maka buku tersebut mengandung plagiasi (seharusnya buku
mengacu pada jurnal).
c. Jika buku yang ditulis mahasiswa tersebut terbit lebih dahulu,
maka artikel jurnal tersebut mengandung plagiasi (mahasiswa
dan dosen melakukan plagiasi).
d. Jika penulis buku yang mengandung plagiasi tersebut ditulis
bersama oleh mahasiswa dan dosen, maka kedua-duanya
termasuk pelaku self-plagiarism.
DAMPAK PLAGIARISME

 Malas belajar  ada cara gampang untuk lulus


 Tidak terlatih mengembangkan akademik skills yang
dibutuhkan dalam hidup dan dunia kerja. Misal keterampilan
berfikir
 Pencurian hak intelektual oranglain sehingga terkesan
pencuri adalah pemilik
CARA MENGHINDARI PLAGIARISME

Gunakan dengan jelas dan benar:


 Ide, pendapat dan teori oranglain
 Setiap fakta, data statistik, grafik, gambar, informasi
 Mengutip (memberi tanda “….”) pada tulisan atau perkataan
oranglain (kalimat langsung) dengan tetap menyebutkan
sumber
 Melakukan paraphrase (menuliskan/mengucapkan ide
oranglain dgn kalimat sendiri) dan tetap menyebutkan
sumber

(Princeton University)
STRATEGI MENGHINDARI PLAGIAT

1. Tuliskan referensi untuk setiap informasi yang BUKAN


hasil riset anda atau pengetahuan yang sudah umum
2. Gunakan tanda kutip (quotation marks ) setiap kali
menggunakan kata-kata dari penulis lain. Untuk kutipan
yang sangat panjang (beberapa kalimat), gunakan teks
yang menjorok ke dalam (indent).
3. Pada awal kalimat yang anda kutip, paraphrase, atau
simpulkan, jelaskan bahwa hal ini adalah ide seseorang:
– Haykin menyatakan bahwa ...
– Sesuai hasil riset yang dilakukan pada tahun
2006, Ngarajan membuktikan...
– Dalam bukunya yang berjudul Soft Computing,
Tettamanzi menyatakan …
4. Pada akhir kalimat yang berisi materi kutipan, paraphrase,
atau kesimpulan, tuliskan referensi dalam tanda kurung untuk
menunjukkan darimana materi tersebut berasal.
5. Gunakan kata-kata dan ide sendiri. Lakukan latihan terus
menerus.
a.Baca banyak referensi
b.Pikirkan ide
c.Tutup semua referensi
d.Tuliskan ide dengan kata-kata sendiri

Hindari copy-paste dan sedikit editting !!!


CARA MENGUTIP

 Sumber yang anda baca:

“Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan, seperti


tenaga air (termasuk minihidro), panas bumi, biomasa, angin
dan surya (matahari) yang bersih dan ramah lingkungan,
tetapi pemanfaatannya belum optimal. Belum optimalnya
pemanfaatan energi terbarukan disebabkan biaya
pembangkitan pembangkit listrik energi terbarukan, seperti
tenaga surya, tidak dapat bersaing dengan biaya
pembangkitan pembangkit listrik berbahan bakar energi fosil
(bahan bakar minyak, gas bumi, dan batubara).” (Irawan
Rahardjo dan Ira Fitriana, 2008)
TULISAN YG DIBUAT

 Walaupun memiliki berbagai potensi energi terbarukan untuk


dikembangkan, Indonesia masih mengalami banyak
hambatan dalam upaya menyediakan listrik yang cukup bagi
masyarakat. Salah satu penyebab utama lambatnya
pengembangan energi terbarukan di tanah air adalah karena
biaya produksi listrik dari energi terbarukan “tidak dapat
bersaing dengan biaya pembangkitan pembangkit listrik
berbahan bakar energi fosil (Irawan Rahardjo dan Ira
Fitriana, 2008)
 Ingattttt…!!!
 Jumlah kutipan langsung (“…..”) maksimal 10% dari jumlah
total kata
PARAPHRASE

 Teknik melakukan paraphrase mnrt Knowles (2007):


1. Baca dan baca lagi bacaan asli hingga anda mengerti
2. Ganti sebanyak mungkin kata dari bacaan asli dgn
sinonim yg cocok
3. Ganti bentuk tata bahasa (misal: kalimat pasif menjadi
kalimat aktif)
4. Jangan pernah menggunakan kata-kata yang sama dgn
kata
pada bacaan asli, kecuali kata-kata yg tdk ada sinonimnya
(misal: unsur kimia, nama tempat, nama orang, penyakit,
dll)
5. Jangan buat urutan cerita yg sama dgn bacaan asli
6. Kelompokkan/gabungkan/susun ulang ide-ide dari bacaan
asli tanpa mengubah makna
PLAGIARISME CHECKER

OFFLINE
http://www.plagiarism-detector.com/
http://antiplagiarist.en.softonic.com/download http://
plagiarism-checkerx.en.softonic.com/download
Online
 http://www.articlechecker.com/checker.php
 http://www.plagscan.com/seesources/analyse.php
 http://viper-plagiarismscanner.software.informer.com/
Sekian

Anda mungkin juga menyukai