Anda di halaman 1dari 12

Bayi Tabung

Oleh;
Della Pradita
Pendahuluan
Sejak bayi tabung atau inseminasi buatan dimulai pada
tahun 1977 oleh P C Steptoe dan R G Edwards, diikuti
dengan lahirnya Louise Brown sebagai bayi pertama hasil 
program bayi tabung (IVF) di Oldham England pada 25 Juli
tahun 1978, metode ini semakin berkembang dan semakin
diminati. Program bayi tabung merupakan salah satu metode
untuk pasangan suami istri yang menginginkan kehamilan
dan biasanya metode ini merupakan pilihan  terakhir karena
telah melakukan berbagai hal pengobatan kesuburan selama
beberapa tahun, namun tidak kunjung berhasil.
Definisi
Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel
telur oleh sel sperma di luar tubuh perempuan,
tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan.
Setelah sel telur sudah berhasil dibuahi dan
menghasilkan embrio, maka akan dipindahkan ke
dalam rahim. Secara medis proses bayi tabung
disebut dengan in vitro fertilization (IVF).
Tingkat Keberhasilan
Bayi Tabung

Peluang keberhasilan program bayi tabung tergantung usia. Untuk usia di bawah 30 tahun,
tingkat atau peluang keberhasilan mencapai 44,5 persen, di usia 30-38 tahun peluang
berhasil mencapai 28-30 persen, dan untuk usia 38-42 tahun mencapai peluang sekitar 10-11
persen, di atas usia 42 tahun bisa dikatakan peluang untuk hamil walaupun menggunakan
bayi-tabung tingkat  keberhasilannya adalah sekitar 0 persen.
Gagalnya program hamil bayi tabung ini bukan hanya tergantung dari tingkat usia saja. Bisa
juga disebabkan karena embrio yang tidak bisa menempel di dinding rahim atau tidak
terjadinya implantasi di dalamnya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor cacat kromosom,
selain itu terdapat beberapa hal lainnya yang menjadi penyebab gagalnya bayi tabung ini dan
tidak diketahui apa penyebabnya.
Risiko Dari Proses Bayi Tabung
Menurut Dokter Obgyn

Proses bayi tabung tetap memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh
pasangan suami-istri. Salah satu risiko yaitu saat prosedur pengambilan sel
telur, mungkin terjadi infeksi, pendarahan atau menyebabkan gangguan
pada usus atau organ lain. Ada pula risiko dari obat-obatan yang
digunakan untuk menstimulasi ovarium yaitu sindrom hiperstimulasi
ovarium. Efek yang dirasakan beragam, mulai dari kembung, kram atau
nyeri ringan, penambahan berat badan hingga rasa sakit yang tak
tertahankan pada perut. 
Lanjutan

Efek yang berat harus ditangani di rumah sakit walaupun biasanya gejala
hilang ketika siklus ovarium selesai.
Selain itu, masih ada beberapa risiko lain dari prosedur bayi tabung, yaitu
risiko keguguran, kehamilan kembar, jika embrio yang ditanamkan ke
dalam rahim lebih dari satu, kelahiran prematur dan bayi berat lahir
rendah, kehamilan ektopik atau di luar Rahim, bayi lahir dengan cacat
fisik, stres karena prosedur bayi tabung dapat menguras tenaga, emosi dan
keuangan.
Proses Bayi Tabung

• Sebelum memulai program bayi tabung atau IVF, harus mengetahui


bagaimana siklus menstruasi terlebih dahulu. Mungkin disarankan untuk
Mengetahui siklus mengonsumsi pil kontrasepsi sebelum melakukan program ini.
menstruasi Mengonsumsi pil kontrasepsi terbukti dapat meningkatkan kesuksesan dari
program bayi tabung. Lalu, pil ini pun dipercaya dapat menurunkan risiko
sindrom hiperstimulasi dan kista ovarium.

• Umumnya pada siklus ovulasi normal setiap bulan, ovarium hanya akan
Stimulasi dan
memproduksi satu sel telur. Saat menjalani program ini, akan menggunakan
pemantauan obat yang selama 8-14 hari untuk mendorong folikel di dalam ovarium,
ovarium untuk memproduksi sel telur yang lebih banyak. Stimulasi ovarium dalam
program bayi tabung atau IVF biasanya akan dilakukan dengan obat suntik.
Lanjutan

Pematanga
n oosit Sebelum diambil, telur  pada proses bayi tabung harus
berkembang dan tumbuh dengan sesuai. Untuk memicu
(telur pematangan oosit, diperlukan suntikan human chorionic
dalam gonadotropin (hCG).
ovarium)

• Pengambilan telur dalam proses bayi tabung dilakukan


sekitar 34-36 jam setelah menerima suntikan hCG. Sebelum
Pengambilan
pengambilan telur, akan dianestesi agar tidak merasakan
telur sakit. Metode yang paling sering digunakan untuk proses
ini adalah USG transvaginal.
Lanjutan

• Proses berikutnya adalah pengambilan sperma untuk membuahi


Pengambilan sel telur. Sebelumnya, sel sperma akan diminta dengan pemberian
sperma sampel air mani kepada dokter atau ahli medis profesional.

• Sebelumnya, telur atau folikel yang sudah diambil dari folikel vagina
akan dipilih mana yang baik. Sperma kemudian dipisahkan dari hal-hal
Pembuahan lain pada air mani dan juga dipilih bibit yang paling bagus. Sekitar
10.000 sperma kemudian akan ditempatkan dengan telur pada wadah
telur khusus. Wadah ini kemudian akan diinkubasi di laboratorium. Dalam
waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma
dengan telur.

Pemindahan telur • Setelah telur dibuahi, telur akan disimpan selama 3-5 hari di
yang sudah dibuahi tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim wanita.
(embrio) ke dalam Pemindahan telur yang sudah dibuahi (embrio) biasanya
rahim dilakukan pada hari kelima setelah pembuahan.
Tips untuk meningkatkan keberhasilan bayi tabung

 Menanam embrio lebih dari satu


 Menjalani gaya hidup sehat

 Menjaga asupan vitamin


dan suplemen
 Menghindari stres dan
terlalu lelah
Risiko yang bisa terjadi pada proses bayi tabung

 Sindrom hiperstimulasi
ovarium (OHSS)
 Kelahiran kembar
 Kehamilan ektopik (hamil
di luar kandungan)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai