Anda di halaman 1dari 28

BAYI TABUNG DALAM ISLAM

dr. Mohammad Subkhan, SpP, MM, FAPSR


FK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
BAYI TABUNG

• KELOMPOK .III
• ARI
Peta Konsep

Pengertian

Pertamakali

Proses
Dilihat
dari
berbagai
sudut
pandang
Pengertian
 Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah
kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri
dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan
sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam
sebuah medium cair.

 Istilah Bayi Tabung (tube baby) dalam bahasa kedokteran


dikenal dengan sebutan “In Vitro Fertilization and Embryo
Transfer” (IVF-ET)
Bayi Tabung
Tahun 1978 dunia digemparkan dengan
Pertama di berita keberhasilan proses bayi tabung.
Program bayi tabung yang diprakarsai oleh
Dunia Dr.Robert Edwards dan Dr.Partrick Steptoe
telah berhasil dengan lahirnya bayi
perempuan bernama Louise Brown yang
merupakan bayi tabung pertama di dunia
pada tanggal 25 Juli 1978 di rumah sakit
Oldham General Hospital Inggris.

Sekarang anak dari bayi tabung itu, telah


menikah dan telah mempunyai anak
perempuan. Setelah kejadian bayi tabung
pertama ini banyak pasangan yang punya
masalah kesuburan melirik untuk mengikuti
program bayi tabung. Pada awalnya tingkat
keberhasilan sekitar 4%, yang artinya dari
100 pasangan hanya 4 yang berhasil
melahirkan bayi dengan proses bayi tabung.
Dengan tekhnologi yang semakin maju
tingkat keberhasilannya sekarang menjadi
lebih baik sekitar 25%.
Di Indonesia, bayi tabung
Bayi pertama bernama Nugroho
Tabung Karyanto lahir pada tanggal 2
Mei 1988 di Rumah Sakit
Pertama di Anak dan Bersalin Harapan
Indonesia Kita Jakarta oleh tim dokter
yang dipimpin oleh Prof Dr dr
Sudraji Sumapraja SpOG.
Menerobos Kesuburan
Sel sperma berada di sekitar
sel telur-siap untuk membuahi

Perkembangan Sel telur


Sel telur hampir siap untuk
dilepaskan dari ovarium si
wanita. Selama masa subur,
wanita akan melepaskan satu
atau dua sel telur yang akan
berpindah ke bawah yang lalu
akan bertemu sel sperma
yang akan mengakibatkan
terjadinya pembuahan.
Proses Bayi
Tabung
Injeksi
Dalam IVF, dokter akan
mengumpulkan sel telur sebanyak-
banyaknya untuk memilih yang
terbaik diantaranya. Untuk
melakukannya, si pasien akan
diberikan hormon untuk menambah
jumlah produksi sel telur.

Pelepasan Sel telur


Setelah hormon bekerja
sepenuhnya maka sel-sel telur siap
untuk dikumpulkan. Dokter bedah
akan menggunakan laparoskop
untuk memindahkan sel-sel telur
tersebut
Proses Bayi Tabung
Sperma beku
Sperma yang dibekukan
disimpan dalam nitrogen cair
yang dicairkan secara sangat
hati-hati oleh para teknisi

Proses Bayi Tabung


Lanjutan....

• Biasanya medium yang digunakan adalah tabung khusus.


Setelah beberapa hari, hasil pembuahan yang berupa
embrio atau zygote itu dipindahkan ke dalam rahim.
Teknik Bayi Tabung diperuntukkan bagi pasangan suami
isteri yang mengalami masalah infertilitas.

• Pasien Bayi Tabung umumnya wanita yang menderita


kelainan sebagai berikut :
1. Kerusakan pada saluran telurnya
2. Lendir rahim isteri yang tidak normal
3. Adanya gangguan kekebalan dimana terdapat zat anti
terhadap sperma di tubuh isteri
• 4. Tidak hamil juga setelah dilakukan bedah saluran
telur atau seteleh dilakukan pengobatan endometriosis
Lanjutan....

Setelah sperma dan sel telur dicampur didalam tabung di


luar rahim (in vitro), kemudian hasil campuran yang
berupa zygote atau embrio yang dinyatakan baik dan
sehat itu ditransplantasikan ke rahim isteri atau rahim
orang lain..
Secara medis, zigot itu dapat dipindahkan ke rahim orang
lain. Hal ini disebabkan karena rahim isteri mengalami
gangguan antara lain :
1. Kelainan bawaan rahim (syndrome rokytansky)
2. Infeksi alat kandungan
3. Tumor rahim
4. Sebab operasi atau pengangkatan rahim yang pernah
dijalani.
Bayi Tabung dalam Sudut Pandang Agama

• Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamarnya


tahun 1980, mengharamkan bayi tabung dengan
sperma donor sebagaimana diangkat oleh Panji
Masyarakat edisi nomor 514 tanggal 1 September
1986.
• Lembaga Fiqih Islam Organisasi Konferensi Islam
(OKI) dalam sidangnya di Amman tahun 1986
mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor atau
ovum, dan membolehkan pembuahan buatan dengan sel
sperma suami dan ovum dari isteri sendiri.
BAYI TABUNG MENURUT HUKUM ISLAM

• Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang bayi


tabung/inseminasi buatan. Dewan Pimpinan Majelis Ulama
Indonesia memutuskan :
• Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami
isteri yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hal ini
termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama.
• Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim
isteri yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkan pada
isteri pertama) hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd
az-zari’ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang
rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya
antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum
dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya, dan
sebaliknya).
• Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari
suami yang telah meninggal dunia hukumnya
haram berdasarkan kaidah Sadd a z-zari’ah,
sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang
pelik, baik dalam kaitannya dengan
penentuan nasab maupun dalam kaitannya
dengan hal kewarisan.
• Bayi tabung yang sperma dan ovumnya
diambil dari selain pasangan suami isteri
yang sah hukumnya haram, karena itu
statusnya sama dengan hubungan kelamin
antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah
(zina).
DALIL-DALIL LANDASAN HUKUM YANG
MENGHARAMKAN INSIMINASI

• Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 70 :“


• Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-
anak Adam, Kami angkat mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan
• ”.Dan Surat Al-Tin ayat 4 :“
• Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
• Hadits Nabi :“
• Tidak halal bagi seseorang yang
beriman pada Allah dan hari
akhir menyiramkan airnya (sperma)
pada tanaman orang lain (vagina istri
orang lain).
2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal:

1. Sperma tersebut diambil dari si suami dan


indung telurnya diambil dari istrinya kemudian
disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim
istrinya.
2. Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan
ke dalam saluran rahim istrinya atau langsung
ke dalam rahim istrinya untuk disemaikan.

Hal tersebut dibolehkan asal keadaan suami isteri


tersebut benar-benar memerlukan inseminasi
buatan untuk membantu pasangan suami isteri
tersebut memperoleh keturunan.
Bayi Tabung dalam Sudut Pandang Hukum

Pandangan hukum medis


• Di Indonesia, hukum dan perundangan mengenai teknik
reproduksi buatan diatur dalam:
– UU Kesehatan no. 36 tahun 2009, pasal 127 menyebutkan
bahwa upaya kehamilan diluar cara alamiah hanya dapat
dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan
ketentuan:
• Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang
bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal;
• Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu;
• Pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.
– Keputusan Menteri Kesehatan No. 72/Menkes/Per/II/1999
tentang Penyelenggaraan Teknologi Reproduksi Buatan, yang
berisikan: ketentuan umum, perizinan, pembinaan, dan
pengawasan, Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup.
Bayi Tabung dalam Sudut Pandang Etika

• Etika Teknologi Reproduksi Buatan belum


tercantum secara eksplisit dalam Buku Kode
Etik Kedokteran Indonesia.
• Tetapi dalam addendum 1, dalam buku
tersebut di atas terdapat penjelasan khusus
dari beberapa pasal revisi Kodeki Hasil
Mukernas Etik Kedokteran III, April 2002.
DAMPAK BAYI TABUNG

• Pada program bayi tabung proses pembuahan


terjadi secara tidak alami. Artinya, proses
pembuahan dilakukan secara buatan. Metode
pembuahan buatan ini tidak menutup
kemungkinan menimbulkan risiko, antara lain
kelainan pada ginjal, jantung, maupun organ
tubuh lainnya.
• Pendarahan saat tahap pengambilan sel telur
(Ovum Pick-Up).
• Dampak negatif bayi tabung lainnya antara
lain: kehamilan di luar kandungan (kehamilan
ektopik), kemungkinan terjadinya sebesar 5%
• ibu terserang infeksi, rhumatoid arthritis
(lupus), serta alergi; mengalami risiko
keguguran sebesar 20%;
• Terjadinya Ovarian Hyperstimulation
Syndrome (OHSS). OHSS merupakan
komplikasi dari perkembangan sel telur
sehingga dihasilkan banyak folikel.
Akibatnya, terjadilah akumulasi cairan di
perut. Cairan ini bisa sampai ke dalam rongga
dada. Karena keberadaan cairan tersebut
bisa mengganggu fungsi tubuh maka harus
dikeluarkan. Hanya saja resiko terjadinya
OHSS relatif kecil, hanya sekitar 1% saja.
Simpulan

• Pada dasarnya program bayi tabung tidak sesuai


dengan budaya dan tradisi ketimuran kita.
• Sebagai individu dan bagi individu sebaiknya
jangan melakukan inseminasi buatan jikalau
memang hukum agama dan negara yang berlaku
di masyarakat kita telah melanggar dan
melaknat tindakan tersebut, daripada kita
melakukan tindakan tersebut dan menanggung
sanksi-sanksi yang berat, baik di mata Tuhan
dan di mata hukum.
That’s all
Any Question?
Pertanyaan
1.
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai