Anda di halaman 1dari 3

Fertilisasi in vitro (bayi tabung)

1. Fertilisasi In Vitro(Bayi Tabung)Zharfa Shani Setiawan (51211014)Yusmaniar (51211016)Aria


Agusta (51211021)

2. Bayi tabung atau pembuahan invitro (Bahasa Inggris: In VitroFertilisation) adalah sebuah
teknikpembuahan dimana sel telur (ovum)dibuahi di luar tubuh wanita.Bayi pertama hasil IVF
adalah,Louise Joy Brown yang dilahirkan diInggris pada pukul 11.47 tanggal 25Juli tahun 1978 di
Oldham GeneralHospital melalui operasi Caesar yangtelah direncanakan. Louise Joy Brownlahir
dengan berat 2,608 kg.Perintis IVF: Robert G. Edwards dan P.C Steptoepada tahun 1977Louise Joy
Brown, bayi pertama hasil IVF

3. Sebelum ditemukannya teknik bayi tabung, untukmenolong pasutri tak subur digunakan teknik
inseminasibuatan, yakni dengan cara penyemprotan sejumlah cairansemen suami ke dalam rahim
dengan bantuan alat suntik.Dengan cara ini diharapkan sperma lebih mudah bertemudengan sel
telur. Sayang, tingkat keberhasilannya hanya 15%.

4. Pada teknik bayi tabung atau in vitro fertilization yangmelahirkan Louis Brown, pertama-tama
dilakukanperangsangan indung telur sang istri dengan hormon khususuntuk menumbuhkan lebih
dari satu sel telur. Perangsanganberlangsung 5 - 6 minggu sampai sel telur dianggap cukupmatang
dan sudah saatnya diambil. Selanjutnya, folikel ataugelembung sel telur diambil tanpa operasi,
melainkan dengantuntunan alat ultrasonografi transvaginal (melalui vagina).

5. Sementara semua sel telur yang berhasil diangkatdieramkan dalam inkubator, air mani suami
dikeluarkandengan cara masturbasi, dibersihkan, kemudian diambilsekitar 50.000 - 100.000 sel
sperma. Sperma itu ditebarkan disekitar sel telur dalam sebuah wadah khusus di dalamlaboratorium.
Sel telur yang terbuahi normal, ditandai denganadanya dua sel inti, segera membelah menjadi
embrio.Sampai dengan hari ketiga, maksimal empat embrio yangsudah berkembang ditanamkan ke
rahim istri. Dua minggukemudian dilakukan pemeriksaan hormon Beta-HCG danurine untuk
meyakinkan bahwa kehamilan memang terjadi.

6. Sejak kelahiran Louise Brown, teknik bayi tabung atau InVitro Fertilization (IVF) semakin populer
saja di dunia. DiIndonesia, teknik bayi tabung (IVF) ini pertama kaliditerapkan di Rumah Sakit Anak-
Ibu (RSAB) Harapan Kita,Jakarta, pada 1987. Teknik bayi tabung yang kini disebut IVFkonvensional itu
berhasil melahirkan bayi tabung pertama,Nugroho Karyanto, pada 2 Mei 1988. Setelah itu lahir
sekitar300 "adik" Nugroho, di antaranya dua kelahiran kembarempat.

7. Selain RSAB Harapan Kita, Jakarta, teknik bayi tabung(IVF) juga sudah diterapkan di FKUI-RSUPN
CiptoMangunkusumo (Jakarta), Fakultas Kedokteran UniversitasAirlangga (Surabaya), dan Fakultas
Kedokteran UniversitasGadjah Mada dan RS Dr. Sardjito (Yogyakarta)

8. Fertilisasi in vitro melalui 3 tahap yaitu:1. Tahap induksi ovulasi2. Tahap pengambilan sel telur /
Ovum Pick-Up (OPU)3. Fertilisasi sel telur• Transfer embrio• Terapi obat penunjang kehamilan

9. Tahap pertama, tahap Persiapan Petik Ovum (Per-Uvu)yang meliputi fase down regulation dan
terapi stimulasi. Fasedown regulation merupakan suatu proses untuk menciptakansuatu keadaan
seperti menopouse agar indung telur siapmenerima terapi stimulasi. Tahapan ini berlangsung
antaradua minggu hingga satu bulan. Setelah fase down regulationselesai lalu dilanjutkan dengan
terapi stimulasi. Tujuan dariterapi ini untuk merangsang pertumbuhan folikel pada indungtelur.
Dengan demikian jumlahnya semakin banyak sehinggapada akhirnya bisa didapatkan sel telur yang
telah matangketika tiba pada operasi petik ovum.
10. Tahap kedua, tahap operasi petik ovum/Ovum Pick-Up(OPU). Tahap ini bisa dilakukan ketika
sudah terdapat tigafolikel atau lebih yang berdiameter 18 mm pada pagi hari danpertumbuhan
folikelnya seragam. Selain itu kadar E2 jugaharus mencapai 200pg/ml/folikel matang.

11. Tahap ketiga, tahap post OPU. Tahap ini meliputi duafase, yaitu transfer embrio dan terapi obat
penunjangkehamilan. Fase transfer embrio merupakan prosesmemasukkan dua atau maksimum tiga
embrio yang sudahterseleksi ke dalam rahim. Setelah proses ini selesai laludilanjutkan dengan terapi
obat penunjang kehamilan. Tujuandari terapi tersebut untuk mempersiapkan rahim agar
bisamenerima implantasi embrio sehingga embrio bisaberkembang normal.

12. Keunggulan bayi tabung:• Dapat memberikan peluang kehamilan bagi pasangansuami istri yang
belum menjalani pengobatan infertilisasibiasa, namun tidak pernah membuahkan hasil.• Dapat
menentukan jenis kelamin anak yang kita inginkan.

13. Kelemahan bayi tabung:• Tingkat keberhasilan belum mencapai 100% (>32%)• Membutuhkan
biaya yang mahal (30-40 juta)• Dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan multiple(kehamilan
kembar, bisa sampai kembar tiga, atau lebih)• Kemungkinan terjadinya Ovarian
HyperstimulationSyndrome (OHSS) yang diakibatkan karena penggunaanobat-obatan sebelum
pelaksanaan proses bayi tabung.OHSS adalah penghasilan sel telut yang berlebihan.

14. Meskipun program bayi tabung sudah diperkenalkansejak tahun 1977, program ini baru
dilakukan di Indonesiapada tahun 1988. Keberhasilan program tersebut sekaligusmematahkan
anggapan negatif bahwa Indonesia dinilai belummampu menjalankannya. Saat ini dari 15 juta
pasangan usiasubur yang terdapat di Indonesia, 12%-15% di antaranyamengalami gangguan
kesuburan. Dengan kata lain, satu darisepuluh pasangan suami isteri (pasutri) tidak
mampumenghasilkan keturunan.

15. Dari sekian pasutri yang mengalami gangguan kesuburandan memilih melakukan program bayi
tabung di Indonesiaternyata jumlahnya relatif sedikit. Yakni hanya sekitar 1500orang saja. Artinya,
jika diambil 10% dari jumlah pasutriyang mengalami gangguan kesuburan hanya sekitar 150-
200pasutri yang melakukan program bayi tabung di Indonesia.Sisanya, mereka lebih memilih
melakukannya di luar negeriseperti di Singapura, Malaysia, Australia, Thailand, dan jugaVietnam.

16. Selama ini Indonesia memang belum mampumemproduksi sendiri obat-obatan tersebut
sehingga akhirnyamengandalkan pada impor. Walhasil, harganya bisa sepuluhkali lipat jika
dibandingkan dengan negara Malaysia,Vietnam, maupun Singapura. Apalagi di negara-
negaratersebut obat-obatan itu disubsidi penuh oleh pemerintah aliasgratis. Faktor biaya menjadi
kendala pasutri untuk melakukanteknik ini.

17. Risiko lain adalah tingkat kegagalannya juga cukuptinggi. Bahkan ada yang menyebutkan hingga
30%. Dengandemikian, persiapan mental pasti sangat dibutuhkan agar siapmenghadapi segala risiko
yang akan terjadi. Selain itu,prosedur pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara instansehingga
membutuhkan waktu yang relatif lama. Akibatnya,pasutri yang menjalani program tersebut dituntut
sabar,telaten, dan juga disiplin mengikuti prosedur.

18. Meskipun begitu, sejumlah tantangan dan kendalayang ada bukan berarti tidak bisa
diselesaikan.Komunikasi yang terjalin baik di antara suami isteriserta dukungan dari keluarga dan
orang-orangterdekat, sangat memungkinkan bisa membantumenyelesaikan semua itu. Apalagi
keturunanmerupakan investasi yang tak terukur oleh apapun.

19. Berdasarkan fatwa MUI, hukum bayi tabung sah(diperbolehkan) dengan syarat sperma dan ovum
yangdigunakan berasal dari pasutri yang sah. Sebab hal itutermasuk dalam ranah ikhtiar (usaha)
yang berdasarkankaidah-kaidah agama.MUI juga menegaskan, hukum bayi tabung menjadiharam
jika hasil pembuahan sperma dan sel telur pasutridititipkan di rahim wanita lain. Demikian pula
ketikamenggunakan sperma yang telah dibekukan dari suami yangtelah meninggal dunia atau
menggunakan sperma dan ovumyang bukan berasal dari pasutri yang sah, maka hukum bayitabung
dalam hal ini juga haram.

20. Adapun undang-undang bayi tabung jika dilihat dari sudutpandang hukum perdata di Indonesia,
bisa ditemui dalamPasal 127 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009 tentangKesehatan. Pasal tersebut
mengatur tentang upaya kehamilanyang dilakukan di luar cara alamiah, yakni hanya dapatdilakukan
oleh pasangan suami isteri yang sah denganketentuan:a. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari
suami isteri yangbersangkutan ditanamkan dalam rahim isteri dari manaovum berasal;b. Dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan untuk itu;c. Pada fasilitas
pelayanan kesehatan tertentu

21. Namun Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahimseorang isteri ketika ia telah bercerai dari
suaminya, makastatus anak yang terlahir sah jika anak tersebut lahir sebelum300 hari sejak
perceraian terjadi. Bila anak terlahir setelahmasa 300 hari sejak perceraian, status anak tidak sah
sehinggaia tidak memiliki hubungan keperdataan apapun denganmantan suami dari sang ibu (Pasal
255 KUH Perdata).

Anda mungkin juga menyukai