Anda di halaman 1dari 17

IMUNODEFISIENSI

oleh :
Teodhora, M.Farm., Apt
• Immunodefisiensi→ keadaan dmn kemampuan
sistem kekebalan tubuh terganggu atau tdk ada
sama sekali u/ melawan penyakit menular dan
kanker.
• Dua jenis gangguan imunodefisiensi :
1. primer atau bawaan
2. sekunder atau didapat
• Kekurangan imun → spesifik atau non-spesifik
1. spesifik → kelainan sel B&T
2. non spesifik → kelainan komponen non
spesifik
kelainan sel B dan sel T
• Sel-B berubah dlm sel plasma, menghasilkan antibodi dlm
jumlah besar. Antibodi/imunoglobulin melawan
mikroorganisme ekstraseluler.
• Sel T berdiferensiasi menjadi sel T helper, sitotoksik. Sel T
helper menstimulasi produksi antibodi. Pd defisiensi sel-T,
termasuk sindrom DiGeorge, produksi antibodi terganggu.
• Sel-T melawan mikroorganisme intraseluler, termasuk
jamur, virus, dan jg tumor, yg menginfeksi/berkembang
biak pd individu dgn HIV/AIDS, SCID, sindrom hiper-
IgM, dan defisiensi sel-T lainnya.
• Respon imun bawaan → sbg pertahanan pertama
dlm melawan infeksi, terdiri dari sel fagosit, protein,
dan sejumlah besar sitokin dan reseptornya. Imunitas
bawaan memainkan peran kunci dlm membantu
limfosit B dan T mencapai fungsi fundamentalnya.
• Defisiensi imun bawaan, ditandai dgn kerentanan
terhadap infeksi oleh patogen langka dan oportunistik,
gagal tumbuh, dan gangguan inflamasi atau autoimun
tertentu, misal dgn terjadinya sindrom mirip lupus.
PRIMARY
IMMUNODEFICIENCIES

• Imunodefisiensi primer → cacat bawaan dari


sistem kekebalan spesifik atau nonspesifik
• Imunodefisiensi primer (PID) → kelainan imun
yg diturunkan akibat mutasi genetik, biasanya
muncul saat lahir dan didiagnosis pd masa
kanak-kanak
Contoh gangguan imunodefisiensi
primer
• Imunodefisiensi sel B (adaptif)
Sel B→salah satu dr dua jenis sel kunci dr sistem
kekebalan adaptif.
Peran utama→ menghasilkan antibodi, yaitu protein yg
menempel pd mikroba, sehingga lebih mudah bagi sel
imunitas lain u/ mendeteksi dan membunuh patogen.
Mutasi pd gen yg mengontrol sel B, dpt
mengakibatkan hilangnya produksi antibodi.
Pasien-pasien ini beresiko mengalami infeksi bakteri
berulang yg parah
Imunodefisiensi sel T (adaptif)
• Sel T →yg kedua dari dua jenis sel sbg kunci dr sistem kekebalan adaptif.
• peran sel T → mengaktifkan sel B dan meneruskan scr detail informasi
mngenai identitas mikroba, sehingga sel B dpt menghasilkan antibodi yg
tepat.
• Beberapa sel T jg terlibat langsung dlm pembunuhan mikroba. Sel T jg
memberikan sinyal yg mengaktifkan sel lain dari sistem kekebalan.
• Mutasi pd gen yg mengontrol sel T dpt mengakibatkan lebih sedikit sel T
atau yg tdk berfungsi dgn baik. → menyebabkan kemampuan membunuh
mnjd terganggu, dan seringkali dpt menyebabkan masalah pd fungsi sel B.

Imunodefisiensi sel T seringkali dpt menyebabkan imunodefisiensi


gabungan (CID), dmn fungsi sel T dan B rusak.
Defisiensi imun gabungan yg parah (SCID)
(adaptif)

Gangguan SCID sangat jarang tetapi sangat


serius. Pd pasien SCID sering kali ada kekurangan
total sel T dan jumlah sel B yg bervariasi,
mengakibatkan fungsi kekebalan tubuh yg sedikit
atau bahkan tdk ada sama sekali, sehingga infeksi
kecil pun bs mematikan.

Pasien SCID biasanya didiagnosis dgn gejala


seperti infeksi berulang
Gangguan Fagosit (bawaan)
• Fagosit mencakup banyak sel darah putih dari sistem
kekebalan bawaan, dan sel-sel ini melindungi tubuh dgn
memakan patogen yg mereka temui.
• Mutasi biasanya mempengaruhi kemampuan fagosit
tertentu u/ memakan dan menghancurkan patogen secara
efektif.

Pasien-pasien ini sebagian besar memiliki sistem kekebalan


yg berfungsi tetapi infeksi bakteri dan jamur tertentu dpt
menyebabkan bahaya yg sangat serius atau kematian.
.
Cacat komplemen (bawaan)
• Sel komplementer →protein tertentu dlm darah
yg membantu sel kekebalan membersihkan
infeksi.
• Beberapa kekurangan dlm sistem komplemen
dpt menyebabkan perkembangan kondisi
autoimun seperti lupus eritematosus sistemik
dan rheumatoid arthritis
• Pasien yg kekurangan protein komplemen
tertentu sangat rentan terhadap meningitis
Imunodefisiensi sekunder (SID)
• defisiensi imun yg didapat akibat penyakit atau
faktor lingkungan, seperti HIV, malnutrisi, atau
perawatan medis (misal kemoterapi)
SID sekunder imunodefisiensi (SID) lebih umum
daripada IDP dan merupakan hasil dr penyakit
primer, seperti HIV, atau faktor eksternal lainnya
seperti malnutrisi atau beberapa rejimen obat.
• Kebanyakan SID dpt diatasi dgn menangani kondisi
primer.
Contoh gangguan imunodefisiensi
sekunder
• Malnutrisi
Malnutrisi kalori-protein → Jumlah dan fungsi sel
T menurun sebanding dgn tingkat kekurangan
protein→membuat pasien sangat rentan terhadap
diare dan infeksi saluran pernapasan.
Bentuk imunodefisiensi ini biasanya akan sembuh
jika malnutrisi diobati.
Infeksi Kronis
• sejumlah infeksi kronis dpt menyebabkan gangguan
SID→sindrom defisiensi imun (AIDS) akibat infeksi
HIV.
• Virus ini menyerang sel CD4 + T, sel darah putih
yg berperan penting dlm mencegah infeksi, dan
secara bertahap menghabiskan CD4+T
• Setelah jumlah sel T kurang dari 200 sel per ml
darah, gejala AIDS mulai terlihat dan pasien
beresiko tinggi mengalami infeksi
berulang→menyebabkan kematian.
IMUNODEFISIENSI
DISEBABKAN OLEH OBAT
KORTIKOSTEROID
• Menyebabkan perubahan pd leukosit
• Penipisan sel CD4
• Monositopenia
• Penurunan eosinofil dan basofil yg bersirkulasi
• Penghambatan aktivasi sel T dan pematangan sel
B.
• Menghambat sintesis sitokin
METOTREXATE
• Analog struktural asam folat
• Memblokir jalur sintetis yg bergantung pd asam
folat yang penting untuk sintesis DNA
• Penggunaan jangka panjang u/ pengobatan
mengurangi sintesis imunoglobulin
SIKLOSPORIN
• Memiliki efek parah pd fungsi sel T.
• Mengikat imunofilin yg diyakini berperan
penting dlm transduksi sinyal
• Menghambat transduksi sinyal yg bergantung pd
IL-2

Anda mungkin juga menyukai