Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

CAIRAN SERUMEN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

KELOMPOK II

I KOMANG SANJAYA
I KOMANG SUMANTARA
PUTRIAMARTI AYU DWININGSIH
AGIPSON FERNANDO RARU
SULASTRI KOWURENG
FRISKY PAYOW

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
( UNSRIT )
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA karna berkat dan izinnyalah
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, makalah ini disusun unutk memenuhi tugas
dalam M.K KIMIA. Kesempurnaan hanya milik yang maha kuasa, oleh karena itu bila
terdapat kesalahan kata-kata dalam makalah ini. Kami sangat berterimakasih bila mendapat
tanggapan kritik ataupun saran yang baik dari dosen maupun dari teman-teman mahasiswa.
Harapan kami ialah kiranya apa yang kami tuliskan dalam makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua, untuk kini dan dikemudian hari.
DAFTAR ISI

Kata pengantar ......................................................................................

Daftar isi ..............................................................................................

BAB I pendahuluan ............................................................................


a. Latar belakang
b. Tujuan

BAB II pembahasan ..........................................................................

BAB III Penutup ................................................................................


a. Kesimpulan
b. Saran

Daftar pustaka ....................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Serumen biasanya ditemukan di kanalis akustikus eksternus yang


merupakan pertahanan penting dalam upaya mencegah terjadinya infeksi.
Meskipun demikian,orang terkadang mengabaikan pentingnya kebersihan telinga.
Keadaan ini akanterus berlanjut dan menyebabkan hilangnya pertahanan terhadap
infeksi dankemudian dapat pula mengakibatkan sumbatan oleh serumen, yang
menunjukkangejala berupa gangguan pendengaan.

b. Tujuan

Untuk mengetahui
 Apa yang dimaksud dengan cairan serumen.......?
 Apa manfaat dari cairan serumen ......?
 Apa fungsi dari cairan serumen .......?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Serumen
Serumen biasanya ditemukan di kanalis akustikus eksternus yang
merupakan pertahanan penting dalam upaya mencegah terjadinya infeksi.
Meskipun demikian,orang terkadang mengabaikan pentingnya kebersihan telinga.
Keadaan ini akanterus berlanjut dan menyebabkan hilangnya pertahanan terhadap
infeksi dankemudian dapat pula mengakibatkan sumbatan oleh serumen, yang
menunjukkangejala berupa gangguan pendengaan.

B. Definisi serumen

Serumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrindari
kelejar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut. Kata
serumen umumnya disinonimkan dengan earwax (lilin telinga), namunada
pendapat yang mengatakan bahwa secara teknis kedua kata ini berbeda. Serumen
ditunjukan hanya pada hasil sekresi dari kelenjar serumenosa pada kanalis
akustikus eksternus, dan ini merupakansalah satu unsur yang membentuk earwax.
Komponen lainnya berupa lapisan besar hasil deskuamasi keratin sekuamosa ( sel-
sel mati, penumpukan sel pada lapisan luar kulit ), keringat, sebum, dan
bermacam-macam substansi asing. Komponenutama earwax adalah
keratin. Namun, karena perbedaan serumen dan keratin tidak merupakan suatu
halyang mendasar maka keduanya akan disebut sebagai serumen.

C. Kegunaan dan manfaat serumen

 Pembersih genda telinga


 Lubrikasi/pelicin
 anti bakterial dan anti jamur
D. Faktor-faktor yang menyebabkan serumen terkumpul

Faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di liang telinga,


sehingga menyumbat antara lain ialah:
1. Dermatitis kronis liang telinga luar
2. Liang telinga sempit
3. Produksi serumen banyak dan kental
4. Adanya benda asing di liang telinga
5. Adanya eksostosis (pertumbuhan jinak dari permukaan tulang) liang telinga
6. Serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi, atau
kebiasaan mengorek telinga.

E. Gejala-gejala yang timbul akibat tersumbatnya serumen

Gejala yang timbul akibat sumbatan serumen dapat berupa rasa telinga tersumbat,
sehingga pendengaran berkurang. Rasa nyeri dapat timbul apabila serumen keras
membatu, dan menekan dinding liang telinga. Telinga berdengung (tinitus) dan
pusing dapat timbul apabila serumen telah menekan membran timpani, terkadang
dapat disertai batuk, oleh karena rangsangan nervus vagus melalui cabang
aurikuler.
F. Pentingnya Fungsi Kotoran Telinga (Cerumen)

Telinga termasuk salah satu organ tubuh yang sangat kompleks, karena terdiri dari
tiga bagian utama yang saling berkaitan. Bagian pertama adalah telinga luar yang
berfungsi untuk melindungi gendang telinga dari kerusakan langsung, bagian
kedua adalah telinga tengah berbentuk rongga udara berfungsi sebagai
penghubung antara bagian luar telinga dengan bagian belakang hidung melalui
tabung Eustachio. Bagian terakhir adalah tulang kecil yang berfungsi
mengirimkan getaran dari gendang telinga ke telinga bagian dalam (koklea). Oleh
karena itu, kebersihan organ telinga harus selalu diperhatian. Salah satu
permasalahan yang sering terjadi pada telinga adalah terbentuknya kotoran
telinga. Kotoran telinga atau serumen adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
seruminosa yang terletak di sepertiga luar liang telinga. Jika sudah mengering
secara alami kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya dari lubang telinga,
lalu akan diganti dengan kotoran telingayang masih basah.Pada dasarnya kotoran
telinga memiliki sifat yang lengket, kental, dan berbau khas, sehingga terkadang
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Banyak yang tidak tahu kalau sebenarnya kotoran telinga ini memiliki fungsi
vital bagi telinga. Di antaranya, untuk menangkap kotoran (debu) dan binatang-
binatang kecil yang masuk ke dalam telinga (contohnya, semut dan nyamuk),
berfungsi sebagai antibakteri terhadap kuman, dan menjaga kelembaban liang
telinga. Jika produksi kotoran telinga berlebih biasanya dapat menyebabkan
penyumbatan di saluran telinga. Beberapa dampak dari penyumbatan ini antara
lain menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan gangguan pendengaran (tuli) yang bersifat
sementara. Oleh karena itu, banyak dari kita yang mungkin berusaha
mengeluarkan (mengorek) kotoran telinga dengan benda-benda, seperti batang
korek, jepit rambut, atau cotton bud. Tindakan tersebut sangat tidak dianjurkan,
selain dapat mendorong kotoran masuk lebih ke dalam juga berpotensi
menyebabkan infeksi pada kulit di bagian saluran telinga. Sebenarnya, tanpa
dikorek pun, tubuh mempunyai mekanisme tersendiri untuk mengeluarkan
kotoran telingaini. Sering tanpa kita sadari bahwa kotoran telinga dapat keluar
(jatuh) dengan sendirinya dari liang telinga, atau terdorong keluar saat kita
membuka rahang lebar-lebar atau tidur dalam posisi miring.
Bila telah terlanjur terjadi penyumbatan, cara penanganan terbaik adalah
dengan pergi ke dokter THT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
G. Komposisi dan produksi serumen

Kelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan bagian


kartilaginosakanalis akustikus eksternus. Sekresinya bercampur dengan sekret
berminyak kelenjar subasea dari bagian atas folikel rambut pembentuk serumen.
Serumen membentuk lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus bergabung
dengan lapisa keratin yang bermigrasi untuk membuat lapisan pelindung pada
permukaan yang mempunyai sifat anti bakteri. Terdapat perbedaan basar dalam
jumlah dan kecepatan migrasi serumen. Pada beberapa orang mempunyai serumen
sedikit sedangkan lainnya cenderung terbentuk massa serumen yang secara
periodik menyumbat liangtelinga.

Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe
keringdapat dibagi lagi menjadi tipe lunak dan tipe keras.

H. Serumen tipe basah dan serumen tipe kering

Serumen ini secara umum dibagi menjadi:

 Tipe basah:

o Serumen putih (White/Flaky Cerumen), sifatnya mudah larut bila diirigasi.

o Serumen coklat (light-brown), sifatnya seperti jeli, lengket.

 Tipe kering:

o Serumen gelap/ hitam, sifatnya keras, biasanya erat menempel pada dinding
liang telinga bahkan menutup liang sehingga menimbulkan gangguan
pendengaran.

Serumen tipe basah lebih dominan dibandingkan tipe kering.

I. Penatalaksanaan

a. Serumen yang masih lunak, dapat dibersihkan dengan kapas yang dililitkan oleh
aplikator (pelilit).
b. Serumen yang sudah agak mengeras dikait dan dibersihkan dengan alat pengait.
c. Serumen yang lembek dan letaknya terlalu dalam, sehingga mendekati mebran
timpani, dapat dikeluarkan dengan mengirigasi liang telinga (spooling).
d. Serumen yang telah keras membatu, harus dilembekkan terlebih dahulu dengan
karbol gliserin 10 %, 3 kali 3 tetes sehari, selama 2-5 hari (tergantung keperluan),
setelah itu dibersihkan dengan alat pengait atau diirigasi (spooling).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Serumen biasanya ditemukan di kanalis akustikus eksternus yang


merupakan pertahanan penting dalam upaya mencegah terjadinya infeksi. Serumen
adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrindari kelejar
seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut.

B. Saran

Jika serumen lembek hanya dibersihkan dengan kapas yang di lilitkan pada aplikator.
Serumen yang sudah keras dikeluarkan dengan cara dikait dengan pengait dan untuk
serumen yang terlalu dalam dikeluarkan dengan caramengirigasi liang telinga
DAFTAR PUSTAKA

 http://penyakitdalam.wordpress.com/2009/11/03/serumen/

 http://www.pantirapih.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=132:
cerumen-prop&catid=51:umum&Itemid=97

 http://menjadibijak.blogspot.com/2012/09/pentingnya-fungsi-kotoran-telinga.html

 http://www.scribd.com/doc/98549969/Serumen-Plug

Anda mungkin juga menyukai