PENDIDIKAN KESEHATAN
PERAWATAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS
OLEH
I KOMANG SUMANTARA
2017 0305 010
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan kesehatan merupakan bagian dalam pengelolaan diabetes mellitus.
Melalui edukasi orang dengan diabetes mengetahui tentang penyakitnya dan
mampu merawat dirinya. Salah satu komplikasi umum dari diabetes adalah
masalah kaki diabetes. Kaki diabetes yang tidak dirawat dengan baik akan mudah
mengalami luka, dan cepat berkembang menjadi ulkus gangren bila tidak dirawat
dengan benar. Sampai saat ini,di Indonesia kaki diabetes masih merupakan
masalah yang rumit dan tidak terkelola dengan maksimal, karena sedikit sekali
orang yang berminat menggeluti kaki diabetes. Disamping itu ketidaktahuan
masyarakat mengenai kaki diabetes masih sangat kurang.
Kejadian Diabetes Mellitus yang paling banyak adalah Diabetes Mellitus tipe
II yang jumlahnya mencapai 90-95% dari seluruh pasien dengan diabetes mellitus.
Ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes mellitus tipe II, yaitu terapi
nutrisi (diet), latihan fisik, pemantauan, terapi farmakologi dan pendidikan.
Salah satu upaya pencegahan pada pasien diabetes mellitus dengan komplikasi
neuropati diabetik adalah perawatan kaki. Perawatan kaki merupakan aktivitas
sehari-hari pasien diabetes mellitus yang terdiri dari memeriksa kondisi kaki setiap
hari, menjaga kebersihan kaki, memotong kuku dengan baik, memilih alas kaki
yang benar, pencegahan cidera pada kaki, dan pengelolaan awal cidera pada kaki.
Perawatan kaki yang baik dapat mencegah dan mengurangi komplikasi kaki
diabetik hingga 50% (American Diabetic Association, 2012).
Berdasarkan data diatas, saya tertarik untuk melakukan penyuluhan kesehatan
tentang perawatan kaki penyandang diabetes melitus. Penyuluhan kesehatan ini
merupakan stategi pencegahan yang efektif dalam mencegah terjadinya luka
diabetic dan menghindari terjadi amputasi kaki diabetes.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki pada
penderita Diabetes Mellitus, diharapkan keluarga Bpk H mampu melakukan
perawatan kaki Diebates.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki pada
penderita Diabetes Mellitus selama 15 menit diharapkan keluarga Bpk H
mampu:
a. Menjelaskan pengertian perawatan kaki diabetes.
b. Menyebutkan tanda tanda gangguan pada kaki.
c. Menjelaskan cara perawatan kaki pada penderita diabetes.
C. SASARAN
Klien yang berkunjung ke RUMAT Cibinong.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Sasaran
1. Sasaran Primer
Sasaran utama yang akan dirubah yaitu perilaku yang bermasalah yaitu tidak
melakukan perawatan kaki.
2. Sasaran Sekunder
Sasaran yang dapat mempengaruhi klien yang bermasalah yaitu keluarga.
3. Sasaran Tersier
Sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang
atau mendukung kegiatan untuk tercapainya penyuluhan, misalnya pengurus
RUMAT khususnya RUMAT Cibinong.
A. Metode Pembelajaran
Metode yang dilakukan diskusi dan tanya jawab.
B. Media Pembelajaran
1. Lembar balik.
2. Leaflet.
G. Pengorganisasian
Penyuluh : I Komang Sumantara, S. Kep
Peserta : Bpk. H dan Ibu M
H. Metode evaluasi
Metode evaluasi dalam pendidikan kesehatan ini yaitu berupa tanya jawab
terkait perawatan kaki pada penderita Diabetes Mellitus.
I. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan pada pendidikan kesehatan ini yaitu berupa
contoh gerakan dalam melakukan perawatan kaki diabetes.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Evaluasi Struktur
1. Membuat proposal untuk kegiatan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kaki pada penderita Diabetes Melitus.
2. Proposal telah disetujui oleh pembimbing.
3. Telah mendapat izin dari penanggung jawab Rumat Cibinong
4. Kontrak waktu dan tempat tidak berubah
5. Alat dan media sudah dipersiapkan 3 hari sebelumnya.
6. Topik pendidikan kesehatan sudah direncanakan 3 hari sebelumnya.
7. Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan, peserta berjumlah 3 orang.
8. Peralatan yang dipergunakan untuk kegiatan pendidikan kesehatan cukup
lengkap sesuai dengan yang telah direncanakan antara lain lembar balik,
leaflet dan peserta pendidikan kesehatan telah disiapkan.
9. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan sampai
selesai.
B. Evaluasi Proses
1. Kegiatan pendidikan kesehatan dimulai dengan DOA.
2. Klien mendengar penjelasan kegiatan pendidikan kesehatan dengan antusias.
3. Kegiatan berlangsung cukup lancar dan kondusif sesuai rencana.
4. Peserta cukup kooperatif dalam kegiatan pendidiakan kesehatan.
5. Media dapat digunakan sesuai fungsi.
6. Penyuluh memberikan informasi dengan baik.
7. Penyuluh telah mampu memberikan motivasi untuk melakukan perawatan
kaki bagi penderita Diabetes Melitus kepada klien.
8. Waktu yang dilaksanakan sesuai dengan kontrak yaitu 15 menit.
C. Evaluasi Hasil
1. Setiap peserta dapat menjelaskan perawatan kaki pada penderita Diabetes
Mellitus.
2. Setiap peserta dapat menjelaskan tanda-tanda gangguan pada kaki.
3. Setiap peserta dapat menyebutkan cara perawatan kaki pada penderita
Diabetes Mellitus.