Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BRONKOPNEUMONIA PADA ANAK


Disusun guna untuk melengkapi tugas Konsep Dasar Keperawatan I

Dosen Pembimbing : Ns. Dian Nur Wulanningrum,M.Kep

Di susun oleh:

Annisah Adelia P

Depi Suryani

Khasanah Ida K

Laila Rahmawati

Nilasari Novita W

Nimang Kurnia A

Nisa Ekayani

Titik Purwanti

Widyas Bulan

Zolanda Merinsky P.D

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayahnya sehingga dapat terselesainya makalah Konsep Dasar Keperawatan ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.

Berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Konsep Dasar Keperawatan. Menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah dibuat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi semua orang yang
membacanya. Dan mohon maaf apabila terdapat kata yang kurang berkenan di hati
pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk


pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu
keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan
zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan
harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa
berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.Dalam melaksanakan


prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang
sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari
fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang
dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari Bronkopneumonia?

2. Apakah penyebab Bronkopneumonia?

3. Bagaimana gejala Bronkopneumonia pada anak?

4. Bagaimana diagnosis Bronkopneumonia?

5. Bagaimana pengobatan Bronkopneumonia?


1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu Bronkopneumonia

2. Mengetahui penyebab Bronkopneumonia

3. Mengetahui gejala Bronkopneumonia pada anak

4. Mengetahui Diagnosis Bronkopneumonia

5. Mengetahui bagaimana pengobatan Bronkopneumonia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Bronchopneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah


yang mengenai parenkim paru. Bronchopneumonia adalah radang paru-paru yang
mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-
bercak Infiltrat (Whalley and Wong, 1996). Bronchopneumina adalah frekwensi
komplikasi pulmonary, batuk produktif yang lama,tanda dan gejalanya biasanya suhu
meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat (Suzanne G. Bare, 1993).
Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia Anderson, 1994).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa


Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh
bakteri,virus, jamur dan benda asing. Bronkopneumonia dapat dipicu juga oleh beberapa
faktor risiko, seperti usia seseorang, lingkungan, gaya hidup dan kondisi kesehatan
tertentu. Bronkopneumonia merupakan jenis pneumonia yang menimbulkan flek atau
bercak pada kedua paru-paru Anda, termasuk juga saluran udara dan kantung udara.
Seseorang yang menderita bronkopneumonia dapat merasakan kesulitan saat bernapas
sebagai akibat dari terhalangnya saluran udara.

2.2 Penyebab Bronkopneumonia

Bronkopneumonia seringnya disebabkan oleh bakteri. Bakteri-bakteri ini


mampu menyebar dalam jarak dekat melalui percikan ludah saat penderita bersin atau
batuk, yang kemudian terhirup oleh orang di sekitarnya. Inilah sebabnya lingkungan
menjadi salah satu faktor risiko berkembangnya bronkopneumonia. Orang yang bekerja
di rumah sakit, panti jompo, atau sering mengunjungi kedua tempat ini berisiko tertular
bronkopneumonia.

Faktor-faktor risiko bronkopneumonia lainnya, termasuk:

 Usia

Anak berusia di bawah dua tahun atau lansia (65 tahun ke atas) sama-sama berisiko
menderita bronkopneumonia dan komplikasinya. Komplikasi dari bronkopneumonia,
antara lain berupa abses di paru-paru, sepsis, dan gagal napas (acute respiratory
distress syndrome).
 Kondisi medis lain yang diderita

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS,
kanker, lupus, atau penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes, memiliki
risiko yang tinggi terserang bronkopneumonia. Tanyakan kepada dokter Anda
mengenai kondisi medis lain yang juga menjadi faktor risiko kondisi ini.

 Gaya hidup

Kecanduan minum minuman beralkohol, merokok, dan asupan nutrisi yang tidak baik
turut menjadi faktor risiko bronkopneumonia.

 Infeksi nosokomial

Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit, ketika
Anda sedang dirawat untuk gangguan kesehatan yang lain. Ketika Anda sedang sakit,
tubuh akan mengalami kesulitan untuk mencegah terjadinya infeksi lain.
Berkembangnya bronkopneumonia di rumah sakit juga bisa disebabkan oleh bakteri
yang sudah kebal terhadap antibiotik .

2.3 Gejala Bronkopneumonia Pada Anak

Gejala bronkopneumonia yang muncul dapat bervariasi mulai dari ringan hingga
berat tergantung penyebabnya. Selain itu, gejala bronkopneumonia bisa mirip dengan
gejala penyakit paru-paru lain, yaitu bronkitis atau bronkiolitis, sehingga diperlukan
pemeriksaan fisik dan penunjang berupa tes darah dan foto Rontgen oleh dokter, untuk
membantu membedakan kedua penyakit tersebut.

Berikut beberapa gejala bronkopnumonia pada anak:

 Batuk berdahak
 Demam
 Sesak napas atau napas menjadi cepat
 Menggigil
 Dada terasa sakit
 Rewel atau sulit untuk tidur
 Kehilangan nafsu makan
 Gelisah
 Muntah
 Wajah terlihat pucat
 Perubahan warna di bagian bibir dan kuku yang menjadi kebiruan

Bila gejala-gejala bronkopneumonia pada anak tidak segera diobati, akan berakibat pada
kemungkinan munculnya komplikasi lain yang lebih berbahaya.
2.4 Diagnosis Bronkopneumonia

Dokter perlu melakukan pemeriksaan mulai dari menanyakan keluhan dan melakukan
pemeriksaan radiologi dan laboratorium yang diperlukan. Pemeriksaan tersebut antara
lain:

 Foto toraks

Foto toraks dilakukan untuk memeriksa adanya gambaran abnormal pada paru-paru.
Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya bercak konsolidasi pada paru khas
bronkopneumonia.

 Pemeriksaan kultur dahak

Pemeriksan dahak atau darah dilakukan untuk mendeteksi adanya peranan atau jenis
infeksi yang menyebabkan bronkopneumonia

 Pemeriksaan darah lengkap

Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan nilai sel
darah putih yang dapat meningkat memicu terjadinya infeksi bakteri

 CT-scan

Pemeriksaan CT-scan atau Computed Tomography memberikan hasil gambaran paru


lebih detail yang diambil melalui beberapa bagian atau slide pada foto CT.

 Bronkoskopi

Pemeriksaan bronkoskopi merupakan instrumen yang berfungsi memeriksa kondisi


saluran bronkiolus dan memeriksa lokasi terjadinya infeksi dan kondisi paru lainnya.

 Pemeriksaan lainnya

Pemeriksaan rutin lainnya seperti Laju endap darah, glukosa darah, SGOT dan SGPT
pada hati, dan serum Creatinine dapat dilakukan.

2.5 Pengobatan Bronkopneumonia

Bronkopnemonia merupakan penyakit yang perlu ditangani karena dapat beresiko


pada terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak dan komplikasi lebih serius pada orang
dewasa. Apabila timbul gejala dan hasil pemeriksaan menunjukkan terjadinya
bronkopneumonia. Penanganan yang dapat dilakukan yaitu:

 Pemberian oksigen dan cairan infus


 Pemberian obat antibiotik seperti penisiliin dan kloramfenikol
 Memberikan obat penurus panas jika demam
 Mengobati atau melanjutkan terapi penyakit pemicu bronkopneumonia seperti
lanjutan terapi AIDS, kemoterapi, dan kondisi lainnya yang memungkinkan menjadi
pemicu bronkopneumonia
 Pemberian nutrisi yang cukup seprti makanan sehat dan cocok bagi anak-anak
 Menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih yang cukup
 Pemberian obat batuk golongan ekspektoran untuk dahak
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia, yaitu infeksi yang


mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus,
bakteri, atau jamur. Bronkopneumonia dapat dipicu juga oleh beberapa faktor risiko,
seperti usia seseorang, lingkungan, gaya hidup dan kondisi kesehatan tertentu. Gejala
bronkopneumonia yang muncul dapat bervariasi mulai dari ringan hingga berat
tergantung penyebabnya. Dokter perlu melakukan pemeriksaan mulai dari menanyakan
keluhan dan melakukan pemeriksaan radiologi dan laboratorium yang diperlukan.
Bronkopnemonia merupakan penyakit yang perlu ditangani karena dapat beresiko pada
terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak dan komplikasi lebih serius pada orang
dewasa. Apabila timbul gejala dan hasil pemeriksaan menunjukkan terjadinya
bronkopneumonia.

3.2 Saran

Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu mendiagnosis masalah


penyakit dan marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan
pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita
sayang. Agar pasien merasa nyaman pada saat sakit bukan menderita lagi. Jangan
pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah
pekerjaan yang mudah, tetapi jika kita tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa. Di
dunia ini tidak ada yang tidak mungkin jika kita mempunyai tekad untuk melakukannya
dengan gigih dan rajin.
DAFTAR PUSTAKA

American Lung Association (2016). Lung Health and Disease. Pneumonia.

Bennett, M. Medscape (2019). Drugs & Diseases. Pediatric Pneumonia.

Bennett, M. Medscape (2019). Drugs & Diseases. What is bronchopneumonia?

Dallas, M. Everyday Health (2018). Pneumonia in Children.

Drugs (2018). Pneumonia in Children.

Johns Hopkins Medicine. Pneumonia.

Kaswandani, N. Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI (2017). Menekan Pneumonia.

Martel, J Nall, R. Healthline (2017). Bronchopneumonia: Symptoms, Risk Factors,


and Treatment.

Martel, J. & Nall, R. Healthline (2018). Bronchopneumonia: Symptoms, Risk


Factors, and Treatment.

Mayo Clinic (2018). Diseases & Conditions. Pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai