Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS DENGAN

TINGKAT STRES PADA REMAJA DI POLI KULIT


RSUD PROF.Dr SOEKANDAR MOJOSARI

*Enny Virda Yuniarti


*Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto Jawa Timur

ABSTRACT

Acne vulgaris or acne is one of skin problems that most confusing for the young,
marked by popul, nodul, pustule, comedo can tube scar couse confident crisis phsycosocial
effect just like stress. The purpose of this research is to know the relation ship between the
gradation acne vulgaris by level stress of the young in skin unit RSUD Prof. Dr. Soekandar
Mojosari. Analitic correlation research design with cross sectional approach. The patients
who comes to skin caos unit are young teenages with diagnose acne vulgaris, and with the
accidental sampling technic sample get 20 young sample. The method of the collecting data
uses questioner and observation by using check list instrument on September to October
2014. The data finally is analsyed by using prosentase and cross tabulation as the result,
founded 60% acne vulgaris moderate tipe and 65% stres level normal. The conclusion is there
is not relation between gradation acne vulgaris by level stress of the young, because most of
acne vulgaris triggered by physiologis disorder of the body. Acne vulgaris can not tigger
stress level of moderate or severe. Young is hoped can improve their knowledge about the
prevention and handling of acne vulgaris stress, so it can improve their quality in a future.

Key words: acne vulgaris, young or teenage, stress levels.

PENDAHULUAN yang berakibat krisis percaya diri atau


Akne vulgaris merupakan penyakit minder dan depresi (ZaengleinAl, 2008).
peradangan menahun dari unit Akne merupakan penyakit yang
pilosebaseus yang disertai penyumbatan sering dijumpai dan sebagaian besar
dan penimbunan bahan keratin serta merupakan fisiologis. Akne paling sering
didapatkan terutama di daerah muka, leher, terjadi pada masa remaja, dan dimulai
dada dan punggung, serta ditandai adanya pada awal pubertas, yang ditandai dengan
komedo, papul, pustul, nodul, kista. Akne peningkatan sekresi hormonal, dan suatu
vulgaris merupakan salah satu gangguan masa yang penuh konflik identitas diri,
kulit yang paling banyak dikeluhkan oleh penyesuaian diri, dan integritas dalam
wanita maupun pria. Akne sering terjadi memasuki usia dewasa. Konflik tersebut
pada masa pubertas antara usia 14-19 dapat menimbulkan stress dan merupakan
tahun yang disebabkan oleh perubahan faktor terjadinya akne vulgaris pada
hormon pada remaja. jika tidak teratasi remaja. Penelitian mengenai prevalensi
dengan baik dapat menimbulkan bekas, stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
telah dilakukan pada beberapa negara. Di
Amerika Utara, penelitian yang dilakukan hiperproliferasifolikuler epidermal sampai
terhadap 100 mahasiswa menunjukan tersumbatnya folikel, meningkatnya
bahwa prevalensi stres pada mahasiswa produksi sebum, adanya
adalah 38%. Sementara itu, tiga penelitian Propionibacterium acnes, dan terjadinya
yang di lakukan di Asia menunjukan hasil inflamasi (Wasitaatmadja SM,2007).
sebagai berikut: (1) Di Pakistan, dengan Gangguan kulit akne vulgaris
161 partisipan, prevalensi stres mahasiswa merupakan masalah yang memusingkan
fakultas kedokteran adalah 30, 84%. (2) Di para remaja. Gangguan tersebut bisa
Thailand, dengan 686 partisipan, menyebabkan perasaan rendah diri dan
prevalensi stres mahasiwa fakultas cemas pada seseorang. Masa remaja
kedokteran adalah 61, 4%. (3) Di produksi minyak terjadi secara berlebihan
Malaysia, dengan 496 partisipan, sehingga berpotensi terjadi gangguan
prevalensi stres mahasiswa fakultas jerawat atau akne. Keluhan penderita
kedokteran adalah 41, 9% (Tsigos C, umumnya lebih bersifat estetis, sehingga
2004). Hasil studi pendahuluan yang perlu diperhatikan dampak psikososial
dilakukan tanggal 2-30 Juni 2014 pada 16 penyakit ini pada remaja, yang dapat
remaja yang menderita akne vulgaris di mempengaruhi interaksi social, prestasi
Poli Kulit RSUD Prof Dr Soekandar sekolah atau pekerjaan (Soejiningsih,
Mojosari didapat data, 9 remaja 2004). Sebagian besar remaja belum
mengalami stress ringan karena mengetahui faktor-faktor lain penyebab
mempunyai masalah dengan sekolah, 5 akne. Banyak diantara remaja tersebut
remaja mengalami stress sedang karena mengalami kecemasan dan tidak percaya
masalah pekerjaan dan percintaan, 2 diri, sehingga mengganggu interaksi sosial
remaja tidak mengalami stress. Tetapi dari mereka. Akne sering kali memicu stress
observasi yang paling menonjol adalah atau justru stress mampu jadi pemicu akne.
mereka stres memikirkan ujian sekolah Hasil penelitian yang dipublikasikan BMC
dan pengaruh hormon. Public Health, akne tidak hanya sejalan
Akne vulgaris merupakan kelainan dengan depresi atau kecemasan tetapi
multi faktorial yang dipengaruhi oleh stress mental yang diderita remaja juga
faktor genetik, hormonal, diet, stress dan akan memperparah kondisi akne.
inflamasi.Propionibacterium acnes diduga Adanya masalah derajat keparahan
berperan dalam terjadinya akne vulgaris. akne vulgaris yang dipicu dari tingkat
Ada empat kunci yang bertanggungjawab stress yang besar, sehingga melebihi nilai
terhadap lesi pada akne, yaitu: ambang daya tahan terhadapnya, terjadilah
gangguan fungsi organ. Bilamana stress METODE PENELITIAN
berkepanjangan gangguan bersifat Desain penelitian
Desain penelitian ini merupakan
fungsional, berangsur berubah menjadi
penelitian analitik korelasional dengan
kelainan organic permanen dan nyata.
menggunakan pendekatan cross sectional.
Berbagai stress kehidupan dapat
Penelitian korelasi yakni penelitian hubungan
mengakibatkan penyakit psikosomatik, antara dua variabel pada situasi atau kelompok
yakni penyakit organ, berlatar belakang subjek. Untuk mengetahui korelasi antara
stress. Sebagai penyakit kulit akne vulgaris suatu variabel dengan variabel lain tersebut
termasuk penyakit psikisomatik. Kondisi diusahakan dengan mengindentifikasi variabel
stres dan gangguan emosi dapat yang ada pada suatu objek, kemudian
menyebabkan eksaserbasi akne. Salah satu diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada

teori mengatakan eksaserbasi ini objek yang sama dan dilihat apakah ada
hubungan antara keduanya (Notoatmodjo,
disebabkan oleh meningkatnya produksi
2005). Cross sectional dalam desain ini
hormon androgen dari kelenjar adrenal dan
menekankan pada waktu pengukuran atau
sebum, bahkan asam lemak dalam sebum
observasi data variabel indenpenden dan
pun meningkat (Harahap, 2000 dalam
dependen dinilai secara simultan pada satu
Wahyuningsih, 2011). Akne vulgaris saat. Jadi tidak ada follow up (Nursalam,
merupakan penyakit kulit yang terjadi 2003). Pengambilan data dilakukan pada
akibat peradangan menahun folikel bulan September-Oktober 2014.
pilosebasea yang ditandai dengan adanya
komedo, papula, pustula, nodus, dan kista Populasi, Sampling, dan Sampel
pada tempat predileksinya seperti di Populasi dalam penelitian ini
wajah, punggung, dan lengan atas, leher adalah 20 remaja yang berkunjung ke poli
atas (Djuanda, 2003 dalam Aziz Bin kulit RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari
Faheem, 2011, Wasitaatmadja, 2002 dalam dengan diagnosa medis Acne Vulgaris.
Andy, 2009) Sampling dalam penelitian ini
Tujuan Penelitian menggunakan Non Probability sampling
Penelitian ini bertujuan untuk yaitu suatu teknik penetapan sampel
mengetahui hubungan antara derajat dengan prinsip bahwa tidak semua subyek
keparahan akne vulgaris dengan tingkat dalam populasi mempunyai kesempatan
stress pada remaja di Poli Kulit RSUD untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai
Prof Dr Soekandar Mojosari. sampel. Pemilihan sampel ditetapkan
secara accidental sampling, dimana cara
pengambilan sampel yang dilakukan
dengan kebetulan bertemu, dan diambil tabulasi silang. Dengan pendekatan (cross
langsung serta dijadikan sampel utama section) yang bertujuan untuk mengetahui
(Aziz Alimul, 2007). Sampel dalam hubungan dua variabel, yaitu bebas
penelitian ini berjumlah sekitar 20 Remaja, (independen) dan terikat (dependen) yang
yang berkunjung di poli kulit RSUD Prof. berskala ordinal. Persentase sendiri
Dr. Soekandar Mojosari secara kebetulan merupakan sebuah nilai perbandingan
berkunjung dan diambil langsung rasio untuk menyatakan pecahan dari
dijadikan sampel. seratus. Hasil dari menggunakan
Variabel Penelitian
persentase dan tabulasi silang maka akan
Variabel independen dalam
diketahui adanya hubungan antaraderajat
penelitian ini yaitu derajat keparahan akne
keparahan akne vulgaris dengan tingkat
pada remaja RSUD Prof . Dr. Soekandar
stress pada remaja dipoli kulit RSUD Prof.
Mojosari. Sedangkan variabel dependen
Dr. Soekandar Mojosari.
pada penelitian ini yaitu tingkat stress pada
remaja RSUD Prof. Dr. Soekandar
HASIL PENELITIAN DAN
Mojosari.
PEMBAHASAN
Pengumpulan Data
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang
Penelitian ini dilaksanakan pada
digunakan untuk mengumpulkan data
bulan September sampai dengan Oktober
adalah melalui dua cara yaitu: kuesioner
2014 dalam waktu 6 minggu. Hasil dari
dan observasi dengan menggunakan
penelitian ini disajikan dalam bentuk table
instrument check list. Kuesioner diberikan
distribusi frekuensi.
pada remaja di poli kulit RSUD Prof. Dr.
Analisa hubungan antara derajat
Soekandar Mojosari. Sementara itu, Kepara Tingkat Stress Remaja Total
N han Normal Ringan Sedang Berat
observasi dilakukan pada remaja di poli o Acne f % f % f % f % f %
vulgaris
kulit RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari.
1 Ringan 2 100 0 0 0 0 0 0 2 100
Analisis Data dan Uji Sttistik 2 Sedang 7 58,4 2 16,6 3 25 0 0 12 100
Analisis data merupakan proses 3 Berat 4 66,6 0 0 0 0 2 33,4 6 100

pengolahan data setelah data terkumpul Total 13 65 2 10 3 15 2 10 20 100


keparahan acne vulgaris dengan tingkat
dari hasil pengumpulan data (Arikunto, stres pada remaja di Poli Kulit RSUD
2006). Penelitian ini menggunakan Prof.Dr.Soekandar Mojosari tanggal 13
September-23 Oktober 2014
langsung uji persentase dan dilakukan
Sumber : Data primer tahun 2014
Tabel 4.6 diketahui bahwa dari 20 Acne Vulgaris Dengan Tingkat Stress Di
responden remaja di poli kulit RSUD Poli Kulit RSUD Prof. Dr. Soekandar
Prof. Dr. Soekandar didapatkan responden Mojosari.
yang mengalami tingkat keparahan acne
vulgaris ringan seluruhnya mengalami Derajat Keparahan Akne Vulgaris
tingkat stress normal sebanyak 2 pada Remaja di Poli Kulit RSUD Prof.
responden (100%), responden yang Dr. Soekandar Mojosari
mengalami keparaham acne vulgaris Hasil penelitian menunjukan bahwa
sedang, seluruhnya mengalami tingkat dari 20 responden terdapat lebih dari
stress normal sebanyak 7 responden setengah remaja mengalami keparahan
(100%), responden yang mengalami acne vulgaris tingkat sedang 60% dan
keparahan acne vulgaris berat, seluruhnya seluruhnya keparahan acne tingkat berat
mengalami tingkat stress normal sebanyak 30%, serta sebagaian kecil remaja
4 responden (100%). memiliki keparahan acne vulgaris tingkat
Hasil analisa data dengan ringan 10%.
menggunakan persentase dan dilakukan Sesuai dengan pendapat
tabulasi silang untuk mengetahui (Wasitaatmadja, 2007) akne vulgaris
hubungan antara derajat keparahan acne merupakan suatu penyakit yang
vulgaris dengan tingkat stress pada remaja, disebabkan oleh inflamasi kronik dari unit
didapatkan hasil remaja dengan tingkat pilocebasea yang ditandai oleh
keparahan akne vulgaris ringan, sedang pembentukan komedo, papul, pustule,
maupun berat seluruhnya tidak mengalami nodul dan pada beberapa kasus disertai
tingkat stress, atau seluruhnya dalam jaringan parut, dengan predileksi diwajah,
tingkat stress normal, maka artinya tidak leher, lengan atas, dada dan punggung.
ada hubungan antara derajat keparahan Teori (Soetiningsih, 2004) berpendapat
acne vulgaris dengan tingkat stres pada derajat keparahan acne vulgaris berpotensi
remaja di poli kulit RSUD Prof. Dr. pada masa remaja karena produksi minyak
Soekandar Mojosari. berlebih, umumnya bersifat estetis
berpengaruh terhadap interaksi social,
Pembahasaan prestasi sekolah, pekerjaan.
Sebagaimana telah dikemukan dalam Responden banyak yang mengalami
bab pendahuluaan bahwa salah satu tujuan keparahan acne vulgaris sedang maupun
dari penelitian ini adalah menganalisis berat disebabkan karena kurang
hubungan anatara Derajat Keparahan kemampuan dan ketidak mauannya untuk
mencegah terjadinya acne vulgaris. tidak mengalami tekanan dalam
Apalagi saat ini banyak produk kosmetik pengambilan data. Responden dalam
yang dapat menangani, baik mencegah perasan tenang dan tidak dalam beban
maupun mengobati acne vulgaris sehingga psikis sehingga menyebabkan individu
responden mampu mengatasi acne vulgaris tidak mengalami stress atau tingkat stress
sebelum menjadi tingkat sedang maupun normal. Dengan menggunakan
berat. Dikarenakan ketidak mampuan pengalaman dan memiliki cara berpikiran
membeli atau produk tersebut yang mana yang luas serta pemikiran yang kompleks
membutuhkan biaya cukup mahal serta bahwa keparahan acne vulgaris merupakan
kemauan responden yang rendah dalam penyakit fisiologis yang dapat
upaya pencegahan seperti, melalui disembuhkan dan bukan beban tekanan
kebersihan wajah secara rutin namun tidak psikis yang menyebabkan timbulnya
mau dilakukan secara rutin, hal ini stress.
menyebabkan remaja mengalami acne
vulgaris tingkat sedang atau berat. Dengan Hubungan Antara Derajat Keparahan
begitu menganggu penampilan yang Acne Vulgaris Dengan Tingkat Stress
berpengaruh terhadap interaksi sosial Pada Remaja Di Poli Kulit RSUD Prof.
dalam bekerja maupun sekolah. Dr.Soekandar Mojosari
Tabel 4.6 diketahui hasil penelitian
Tingkat Stress Menghadapi Keparahan dari 20 responden yang mengalami
Acne Vulgaris keparahan acne vulgaris ringan seluruhnya
Hasil Penelitian bahwa dari 20 mengalami tingkat stress normal sebesar
responden terdapat lebih dari setengah 100%, responden yang mengalami tingkat
remaja mengalami tingkat stress normal keparahan acne vulgaris sedang
sebesar 65%. Hal ini sesuai dengan seluruhnya mengalami tingkat stress
pendapat (Isaas, 2005) bahwa tingkat normal sebesar 100%, sedangkan
stress dapat menciptakan tuntunan fisik responden yang mengalami keparahan
dan psikis pada seseorang, ketersediaan acne vulgaris berat seluruhnya juga
dan efektifiktas mekanisme mengikat mengalami tingkat stress normal sebesar
ansietis (koping) dapat menambah atau 100%.
mengurangi respon stress. Hasil persentase dan tabulasi silang
Respoden banyak yang tidak dapat di tunjukan tidak adanya hubungan
mengalami stress atau dalam tingkat stress antara acne vulgaris dengan tingkat stress
normal. Hal ini menandakan responden pada remaja di Poli Kulit RSUD Prof. Dr.
Soekandar Mojosari. Responden yang ras, hormon, diet, lingkungan, alat
mengalami keparahan acne vulgaris kosmetik, tingkat kebersihan individu dan
tingkat ringan, sedang, berat seluruhnya peningkatan produksi sebum. Terjadinya
mengalami stress normal atau tidak keparahan acne vulgaris seluruhnya dipicu
mengalami stress. Kejadiaan tersebut oleh gangguan fisiologis dalam tubuh
menunjukkan kejadian yang tidak saling individu tersebut.
berhubungan. Hal ini disebabkan masa
remaja secara patologis mengalami SIMPULAN DAN SARAN
hiperpoliferasi folikel epidermis, Simpulan
1. Lebih dari setengah mengalami
peningkatkan hormone, peningkatan
keparahan acne vulgaris sedang
produksi sebum, adanya inflamasi dan
sebanyak 12 responden (60%).
terdapat kolonisasi kuman
2. Lebih dari setengah mengalami tingkat
propionibacterium acnes hal ini yang
stress normal sebanyak 13 responden
menyebabkan terjadinya acne vulgaris
(65%).
masa pubertas. 3. Tidak terdapat Hubungan Antara
Teori lain menyatakan Folton. J, Derajat Keparahan Acne Vulgaris
2009, faktor predisposisi terpenting dari Dengan Tingkat Sress Pada Remaja Di
terjadinya akne adalah faktor genetik, Poli Kulit RSUD Prof. Dr. Soekandar
secara autosomal dominan dengan Mojosari. Responden dengan akne
complete penetrance yang diantaranya vulgaris ringan, sedang, berat
yaitu kosmetik, semir rambut, obat-obatan seluruhnya mengalami stres normal
(Streoid, Lithium, Iodida), kelainan sebesar (100%)
produksi hormone androgen, kehamilan,
Saran
oklusi mekanik, matahari. Sesuai dengan 1. Bagi Remaja /Responden
Remaja perempuan dan laki-
teori (Wasitaatmaadya, 2007) Akne
laki diharap dapat meningkatkan
vulgaris merupakan penyakit peradangan
pengetahuan mengenai pencegahan
menahun folikel poli sabesea yang
dan pengobatan acne vulgaris,
umumnya terjadi pada masa remaja dan
sehingga dapat meningkatkan kualitas
dapat sembuh sendiri.
hidupnya terutama menghadapi konsep
Tidak adanya Hubungan Antara
diri, citra diri dalam interaksi social di
Derajat Keparahan Acne Vulgaris Dengan
masa mendatang.
Tingkat Stress karena keparahan acne
2. Bagi Tenaga Kesehatan
vulgaris di picu beberapa factor eksternal Petugas kesehatan perlu
dan internal seperti faktor cuaca, genetic, meningkatkan Health Oducation dalam
upaya penanganaan, pengobatan dan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
pencegahan serta perawatan acne
Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
vulgaris pada remaja melalui sumber Astuti, D. W., 2011. Hubungan Antara
Menstruasi Dengan Angka Kejadian
informasi seperti, konseling untuk
Akne Vulgaris Pada Remaja.
tindak lanjuti subjektivitas stress dan Semarang : Fakultas Kedokteran
Uniersitas Diponegoro. Didapat dari:
acne vulgaris yang di alaminya.
http: //eprints. undip. ac.
3. Bagi peneliti selanjutnya
id/32940/1/Dipta_Wahyuningsih.pdf.
Peneliti selanjutnya diharapkan
[Diakses 7 mei 2012].
melanjutkan penelitian yang bertujuan
Aziz Bin Faheem, N. A., 2011. Pengaruh
untuk memberikan penyuluhan tentang
Cara Dan Kebiasaan Membersihkan
pencegahan acne vulgaris dan terapi wajah Terhadap Pertumbuhan
Jerawat Di Kalangan Siswi SMA
stress pada remaja.
Harapan 1 Medan. Medan: Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera
DAFTAR PUSTAKA
Cappel, M. Mauger, D. Thiboutot, D.
Alimul Hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar Correlation Between Serum Levels
Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi of Insulin Like Growth Factor 1,
Konsep dan Proses Dehydroepiandosterone sulfate, and
Keperawatan.Jakarta: Salemba Dihydrotestosterone and Acne
Medika Lesion Counts in Adults Women.
(2006),Pengantar Arch Dematol vol 141 2005
Kebutuhan Manusia: Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan Cunliffe WJ. Akne. Martin Dunitz
Buku 2. Jakarta: Salemba Medika Ltd.Birmingham.1989.p-2-10

(2007). Metode Departemen Kesehatan RI. 2000. Materi


Penelitian Keperawatan Dan Tehnik Pelatihan Bimbingan dan
Analisa Data. Jakarta ; Salemba Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
Medika Remaja bagi Petugas Kesehatan
(Pegangan bagi Pelatih). Jakarta :
Andy, 2009. Pengetahuan Dan Sikap Depkes RI
Remaja SMA Santo Thomas 1
Medan Terhadap Jerawat. Medan: Deplewski, D. Rosenfield, RL. Role of
Fakultas Kedokteran Universitas Hormones in Pilosabaceous Unit
Sumatera Utara. Didapatkan Development. Endokrine Review
dari:http://repository.usu.ac.id/bitstre 2000;21 (4):363-392
am/1Stres dan Kejadian Akne
Vulgaris23456789/14281/1/09E0290 Fuad, Kauma. 2002. Sensasi Remaja di
6.pdf. [Diakses 1 mei 2012]. Masa Puber. Kalam Mulia

Arck PC, Slominski A, Theoharides et al. Fulton J. Acne Vulgaris. (article last
Neuroimmunology of stress : Skin updated aug 6,2009). Available from:
takes center stage. Journal of URL:
investigate dermatology 2006; 126: http://emedicine.medscape.com/artic
1697-1704 le/1069804
Issacs, Ann. 2005. Keperawatan Thiboutot, D.Hormonal Influences in
Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Edisi Acne.In Webster GE, Rawlings AV.
3. Jakarta : EGC Acne and Its Therapy. Informa.2007

James WD. Akne. N Engl J Med Tsigos C, Kyrou I, Chrousos G.Stress,


2005;352(14):1463-1472 Endocrine, physiology and
pathophysiology.May19,2004.Stress,
Marwali, Harahap. (2000). Ilmu Penyakit Endocrine Physiology diunduh dari
Dalam. Jakarta : Hipokrates http://www.endotext.org/adrenal/adr
enal8/adrenalframe8.htm
Nasir, Muhamad. (200o. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Wasitaatmadja SM. Akne, Erupsi
Rineka Cipta Akneiformis, Rosasea, Rinofima. In
Djuanda, A. Ilmu Penyakit Kulit Dan
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Kelamin.Fakultas Kedokteran
Metodologi Penelitian Universitas Indonesia. Jakarta. 2007
IlmuKeperawatan, Pedoman Skripsi,
Tesis, dan Instrumen Penelitian Zaenglein AL, Thiboutot D. Expert
Keperawatan. Jakarta : Salemba Committee Recommendations for
Medika Acne Management. Pediatrics 2006;
118; 1188-1199
2013. Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Zaenglein AL, et.al.Acne Vulgaris and
Medika Acneiform Eruption.In Wolfk K,
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest
Poltekkes depkes jakarta. 2010. Kesehatan BA, Paller AS and Leffel
Remaja, Problem Dan Solusinya. DJ.Fizpatricks Dermatology in
Jakarta : Salemba Medika General Medicine. 7 th Ed. New
york Mc Graw Hill; 2008 p. 690-703
Potter dan perry. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan. Edisi 4.
Jakarta : EGC

Serenity programme. 2003. Depression,


anxiety and Stress Scale (DASS-42).
(http://serene.me.uk/tests/dass-
42.pdf) diakses tanggal 20
November 2013

Soetjiningsih.2004. Tumbuh Kembang


Remaja. Jakarta : EGC

Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku


Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta :
EGC

Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar


Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai