POROKERATOSIS
Diterjemahkan dari: Porokeratosis
Dalam buku: Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine
Chapter 52, page 563-568, 8th ed, 2012
Oleh: Grainne M. O'Regan & Alan D.lrvine
Oleh:
dr. Ary Wulandari
Pembimbing
dr. IGAA. Praharsini, Sp.KK
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1
BAGIAN / SMF ILMtl KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEI)OKTERAN UNUD / RS SANGLAH DENPASAR
2013
POROKERATOSIS
SEKILAS POROKERATOSIS
Suatu penyakit keratinisasi yang kronis progresif, secara klinis ditandai dengan
papul hiperkeratotik atau plak yang dikelilingi Oleh batas yang meninggi
seperti benang yang menyebar secara sentrifugal.
Setidaknya ada enam varian klinis porokeratosis yang telah dideskripsikan.
Bentuk klasik, porokeratosis of Mibelli terjadi pada bayi dan anak-anak,
ditandai dengan papul annular asimtomatis yang kecil berwarna seperti kulit
sekitar hingga coklat dengan batas meninggi yang khas.
Disseminated superficial actinic porokeratosis adalah tipe yang paling sering,
berupa papul multipel yang terdistribusi simetris pada area terpapar matahari.
Porokeratosis linier dapat terjadi sejak Iahir atau pada masa anak-anak dengan
lesi-lesi yang terdistribusi sepanjang garis Blaschko 's.
Porokeratosis pungtata muncul selama atau setelah masa remaja berupa papul I
hingga 2 mm pada telapak tangan dan telapak kaki.
Pada semua varian, kolum tipis sel parakeratotik (cornoid lamella)
berhubungan dengan batas hiperkeratotik dan meluas sepanjang stratum
korneum pada potongan histologi.
Suatu penyakit genetik yang heterogen, sebagain besar bentuk mungkin
diturunkan secara autosomal dominan.
Neoplasma epitelial maligna dilaporkan pada semua subtipe kecuali pada
varian pungtata.
Classic porokeratosis of Mibelli terjadi pada bayi atau anak-anak berupa papul
annular kecil berwarna seperti kulit sekitar hingga coklat dengan batas annular khas
yang asimtomatik (gambar 52-1). Batas hiperkeratotik biasanya memiliki tinggi lebih
dari 1 mm, dengan alur longitudinal yang khas. Pusat lesi dapat berupa
hiperpigmentasi, hipopigmentasi, penurunan, atrofi atau anhidrotik. Rentang diameter
lesi dari millimeter hingga beberapa centimeter, tapi lesi yang besar mencapai ukuran
20 cm mungkin saja terjadi. Porokeratosis besar seperti ini sangat jarang dan biasanya
terjadi pada tungkai bawah dan kaki. Lesi yang besar dihubungkan dengan tingginya
potensi keganasan. Lesi multipel mungkin muncul; namun, umumnya lesi terlokalisir
dan unilateral. Kondisi ini mungkin bersifat familial dan diturunkan secara autosomal
dominan. Lesi bertahan dalam jangka waktu yang tak terbatas.
POROKERATOSIS LINIER
POROKERATOSIS PUNGTATA
Porokeratosis pungtata umumnya tampak pada masa remaja atau dewasa dan
mungkin dapat terjadi secara bersamaan dengan tipe porokeratosis lainya. Lesi
hiperkeratotik dikelilingi oleh batas meninggi yang tipis merupakan lesi pungtata.
multipel dan diskrit terdapat pada telapak tangan dan kaki. Lesi mungkin muncul
dengan susunan yang linier atau berkelompok membentuk plak.
Porokeratosis pungtata harus dibedakan secara klinis dan histologi dengan
keratoderma pungtata, yang juga disebut sebagai punctuate porokeratotic
keratoderma atau porokeratosis pungtata palmaris et plantaris (lihat bab 50)
SINDROM CDAGS
HISTOPATOLOGI
DIAGNOSIS BANDING
Lesi klasik porokeratosis dibedakan secara klinis dan diagnosis umumnya ditegakan
berdasarkan gambaran klinis. Namun, perlu juga dibedakan lesi yang atipikal (kotak
52-2). Sebagai contoh, aktinik keratosis menunjukan coroid lamella, tapi juga
menunjukan gambaran sitologi yang atipikal Veruka. vulgaris sering juga
menunjukan tumpukan parakeratosis yang terkadang identik dengan coroid lamellae,
namun umumnya dijumpai juga koilositosis. Porokeratosis linier secara klinis sulit
dibedakan dengan lesi linier lain yang tanpa coroid lamellae.
PENGOBATAN
Lesi porokeratosis bersifat kronis dengan progresivitas yang lambat, dan relatif
asimtomatis, walaupun gejala pruritus yang intens pernah dilaporkan. Umumnya
intervensi tidak dibutuhkan dan surveilans penyakit standar. Jika lesi menjadi
masalah atau secara kosmetik tidak dapat diterima, pengobatan dengan steroid
topikal, retinoid topikal, 5-fluorourasil topikal imiquimod 5%. calcipotriol, anthralin,
krioterapi, laser dioksi carbon, pulsed dye laser atau neodymium: yttrium-aluminium-
granet laser mungkin dibutuhkan (kotak 52-3). Untuk mencegah kekambuhan dan
lesi residu, dibutuhkan tindakan ablatif hingga mencapai lapisan dermis bagian
tengah. Tehnik seperti kuretase, eksisi dan dermabrasi telah digunakan dengan
tingkat keberhasilan yang bervariasi. Penggunaan retinoid oral memberikan hasil
yang memuaskan, namun pada penyakit ini akan terjadi kekambuhan setalah
pengobatan dihentikan. Karena berhubungan dengan keganasan, perlu dilakukan
survailensi penyakit yang lebih sering dan biopsi lesi yang dicurigai pada kasus giant
prokeratosis, lesi linier, dan pada individu immunosupresi.
Porokeratosis umumnya bersifat kronis dan progresis, ukuran dan jumlah lesi
bertambah seiring dengan waktu. Proses ini terjadi beberapa dekade pada
porokeratosis of Mibelli, tetapi dapat berlangsung lebih cepat pada tipe DSAP,
terutama setelah paparan matahari. Pada kasus imunokompremais tingkat keparahan
bisa berfluktuasi secara pararel terhadap status imunitas, dan terdapat laporan remisi
setelah pengangkatan keganasan primer. Penyakit ini umumnya merupakan proses
jinak, namun degenerasi ganas dapat terjadi. Keganasan terjadi pada 7-11% individu,
walaupun hal ini melebihi perkiraan. Squamus cell carsinoma adalah tumor yang
paling sering dikaitkan dengan penyakit ini dan dapat menjadi invasi. Penyakit
Bowen dan karsinoma sel basal juga pernah dilaporkan. Resolusi spontan pada lesi
pernah dilaporkan meskipun hal ini merupakan hal yang jarang.