Anda di halaman 1dari 91

LAM-PTKes

LAPORAN EVALUASI DIRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


SPESIALIS
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. karena atas
rahmat dan ijinNya, maka buku Laporan Hasil Evaluasi Diri Program Studi
(prodi) Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran (IKKK - FK Unpad) dapat diselesaikan.
Laporan evaluasi diri ini merupakan deskripsi, analisis, dan refleksi
mengenai keadaan, kinerja, dan perangkat pendidikan prodi IKKK FK
Unpad selama tiga tahun atau enam semester terakhir, yaitu periode
September 2013 ─ Agustus 2016. Evaluasi diri ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan penyusunan perencanaan serta strategi
pengembangan prodi, penjaminan mutu internal prodi, serta sebagai
bahan evaluasi eksternal.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Laporan Evaluasi Diri prodi IKKK FK
Unpad. Semoga evaluasi diri ini sesuai dengan tujuan penyusunannya
dan bermanfaat bagi seluruh pihak yang berkepentingan. Saran serta
masukan untuk perbaikannya sangat kami harapkan.

Bandung, Desember 2017


Program Studi
Ilmu Kesehatan kulit dan Kelamin
FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin

Kepala Departemen Ketua Program Studi

Dr. Oki Suwarsa, dr. SpKK(K), M.Kes Dr. Reti Hindritiani, dr. SpKK(K)

i
DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Rangkuman Eksekutif iii
Tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri dan Deskripsi Tugas viii
BAB I. Deskripsi Swot Setiap Komponen

Komponen A:
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Startegi Pencapaiannya 1
Komponen B:
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan
Penjaminan Mutu 9
Komponen C:
Mahasiswa dan Lulusan 18
Komponen D:
Sumber Daya Manusia 24
Komponen E:
Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik 30
Komponen F:
Pembiayaan, Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi 40
Komponen G:
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
dan Kerjasama 44
BAB II Analisis Swot Antar Komponen 50

BAB III Strategi Pengembangan 75

Referensi 80

ii
RANGKUMAN EKSEKUTIF

Program studi Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran


Universitas Padjadjaran (Prodi IKKK FK Unpad) mulai diselenggarakan
sejak 10 Maret 1980 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No.076/U/1980 tentang Penyelenggaraan Program
Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Adapun ijin
operasional berdasarkan keputusan Rektor Universitas Padjadjaran No.
5568/D/K-N/2011 tentang izin operasional tertanggal 14 Februari 2011.
Berdasarkan Surat Keputusan Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia No.
020/S.KeP/MKKI/V/2005 tertanggal 15 Mei 2005, nama Prodi Ilmu
Penyakit Kulit dan kelamin diubah menjadi Prodi Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin.
Selaras dengan visi Fakultas Kedokteran dan Universitas Padjadjaran,
maka visi Prodi IKKK FK Unpad periode 2012-2016 adalah “Menjadi
program studi Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin yang unggul dalam
bidang pendidikan dan penelitian terutama infeksi dan alergi-imunologi
untuk kemaslahatan masyarakat dan diakui secara internasional pada
tahun 2020”. Visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi IKKK FK Unpad disusun
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Prodi IKKK FK Unpad mempunyai
misi yang juga relevan dan sejalan dengan misi FK Unpad dan misi
Unpad, yaitu menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat yang berkualitas sesuai dengan tuntutan masyarakat,
serta meningkatkan kolaborasi baik nasional maupun internasional dan
menyelenggarakan tata pamong prodi yang baik.
Dengan menjalankan misi tersebut, diharapkan tujuan prodi dapat
dicapai yaitu terselenggaranya sistem pendidikan dokter spesialis kulit dan
kelamin (SpKK) yang unggul dengan pengelolaan yang efisien dan efektif,
sehingga dapat menghasilkan dokter SpKK yang kompeten dan
berkualitas dalam bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Dermatologi

iii
dan Venereologi). Ciri-ciri SpKK yang dihasilkan yaitu memiliki sikap dan
perilaku profesional mencakup etika kedokteran, mampu berkomunikasi,
bekerjasama, dan mengikuti kaidah keselamatan pasien dalam menjalani
profesinya. Lulusan diharapkan mempunyai pengetahuan dan
keterampilan sesuai standar yang ditetapkan kolegium untuk
melaksanakan kegiatan promosi, prevensi, kurasi, dan rehabilitasi melalui
pendekatan evidence based medicine (EBM) untuk kemaslahatan
masyarakat dan selalu mengikuti perkembangan terkini secara
berkesinambungan sepanjang hayat.
Untuk menjamin terwujudnya visi, serta terlaksananya misi, tujuan, dan
sasaran, Prodi IKKK FK Unpad memiliki tata pamong yang kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Dalam melaksanakan
fungsinya, Prodi IKKK FK Unpad bekerja di bawah koordinasi Dekan dan
dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) sesuai dengan struktur
organisasi FK Unpad.
Evaluasi program dilakukan secara berkala berdasarkan masukan dari
unsur pimpinan fakultas, pihak rumah sakit, dan dosen melalui berbagai
forum rapat di fakultas, rumah sakit, maupun departemen. Evaluasi juga
dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada peserta didik dan alumni.
Penjaminan mutu secara internal dilakukan secara berjenjang, yaitu di
tingkat prodi dilaksanakan oleh Gugus Kendali Mutu (GKM) Prodi IKKK FK
Unpad, di tingkat fakultas oleh Unit Penjamin Mutu (UPM), di tingkat
universitas oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Padjajaran,
dan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Dermatologi dan
Venereologi) Indonesia.
Sistem rekrutmen dan seleksi calon Peserta PPDS IKKK FK Unpad
mengacu pada pedoman penerimaan mahasiswa baru Universitas
Padjadjaran. Jumlah calon peserta didik yang mengikuti seleksi dalam 6
semester terakhir berkisar antara 20 sampai dengan 22 orang setiap
semester. Rasio calon peserta didik yang ikut seleksi: lulus seleksi yaitu
4,39 yang menggambarkan minat calon peserta didik yang tinggi dan daya

iv
saing peserta pada seleksi masuk sangat baik.

Jumlah lulusan dalam 6 semester terakhir adalah 38 orang dengan


indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-rata 3,45. Jumlah lulusan dengan IPK
≥ 3,50 sebanyak 15 orang, dan sebanyak 2 orang diantaranya lulus
dengan predikat cum laude (IPK ≥3,75). Masa studi terjadwal PPDS IKKK
FK Unpad adalah 7 semester. Sampai dengan tahun 2014 belum ada
peserta didik yang lulus tepat waktu. Dengan dilakukannya
pengembangan kurikulum pada tahun 2014, pada periode Februari 2015
s/d Agustus 2016 tercatat 4 orang peserta didik lulus tepat waktu. Hasil
ujian kompetensi secara nasional dinilai dari ujian tulis dan OSCE. Rerata
kelulusan first taker ujian nasional (ujian tulis dan OSCE) peserta didik di
prodi IKKK FK Unpad hasilnya sangat baik yaitu 90%. Dalam rangka
membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan
kesejahteraan, kepada peserta didik diberikan layanan bimbingan dan
konseling pembinaan soft skills.

Alumni PPDS IKKK FK Unpad juga berpartisipasi dalam mendukung


pengembangan akademik dan nonakademik program studi. Jumlah
lulusan Prodi IKKK FK Unpad, sampai dengan September 2016 yaitu
sebanyak 142 orang, yang seluruhnya telah bekerja tersebar diseluruh
Indonesia, baik di rumah sakit pendidikan utama, rumah sakit umum
daerah, rumah sakit swasta, dan praktek mandiri. Telah terbentuk pula
Ikatan Alumni Prodi IKKK FK Unpad.
Jumlah dosen di Prodi IKKK FK Unpad total 18 orang dengan rincian
17 orang dosen tetap dan 1 orang orang dosen tidak tetap. Dari 17
spesialis Kulit dan Kelamin yang menjadi dosen tetap prodi IKKK FK
Unpad, 16 berstatus PNS dan 1 orang adalah calon pegawai yang sedang
dalam proses menjadi PNS penuh. Kualifikasi berdasarkan pendidikannya
yaitu guru besar 1 orang, magister 5 orang, dan doktor 5 orang serta 12
orang telah konsultan. Seluruh divisi (8 divisi) sudah memiliki dosen
konsultan sesuai bidangnya. Tenaga kependidikan

v
berjumlah 4 orang. Rasio peserta didik terhadap dosen adalah 2,44 yang
menunjukkan rasio ideal untuk menjamin terlaksananya pembelajaran
yang efektif dan efisien. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dua orang
dosen menempuh pendidikan S3 dan dua orang dosen menjalani
fellowship. Seluruh dosen telah menjadi pembicara atau penyaji makalah,
baik di tingkat internasional, nasional, maupun lokal.
Struktur kurikulum Prodi IKKK FK Unpad telah sesuai dengan visi, misi,
tujuan, dan sasaran prodi, dengan mengacu pada panduan Standar
Nasional Pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin serta Standar
Kompetensi Kolegium, sehingga proses pendidikan yang dilaksanakan
dapat menjamin tercapainya kompetensi lulusan yang ditetapkan.
Program pendidikan terbagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap Pengayaan,
Magang, dan Mandiri. Pada tahap Pengayaan peserta didik dibekali
dengan pengetahuan dan keterampilan dermatologi dasar serta ilmu-ilmu
dasar lain yang terkait. Pada tahap Magang dan Mandiri, peserta didik
melakukan pemenuhan kompetensi berbagai kajian ilmu yang
dikelompokkan kedalam 8 divisi, yaitu divisi Dermato Alergo-imunologi,
Infeksi Bakteri dan Parasit, Infeksi Jamur dan Virus, Venereologi,
Dermatologi Anak, Dermatologi Kosmetik, Tumor dan Bedah Kulit, serta
Dermatologi Geriatri dan Non-infeksi.
Pencapaian kompetensi dasar pengelolaan pasien, kompetensi dasar
prosedur dan pencapaian kompetensi lanjut/unggulan peserta didik prodi
IKKK FK Unpad telah melampui jumlah minimal yang harus dicapai.
Terlaksananya proses pembelajaran di Prodi IKKK FK Unpad sangat
ditunjang dengan sarana akademik, sarana medis dan sistem informasi
yang memadai.
Sumber dana prodi sebagian besar berasal dari universitas/fakultas
serta dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemenristekdikti dan Kemenkes.
Dana lain bersumber dari Kementrian Pertahanan dalam bentuk beasiswa,
rumah sakit, alumni, Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Indonesia (Perdoski), serta dana dari peserta didik. Telah tersedia sistem

vi
pendanaan yang memungkinkan prodi IKKK FK Unpad terlibat dalam
perencanaan dan pengelolaan dana. Peluang untuk mendapatkan
dukungan dana dari alumni dan perhimpunan juga menunjukkan
peningkatan.
Prodi IKKK FK Unpad terus mengembangkan penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama. seluruh
dosen telah memiliki agenda penelitian. Sesuai dengan visi prodi IKKK FK
Unpad yang mempunyai keunggulan di bidang infeksi dan alergi
imunologi, dari jumlah total penelitian dalam 3 tahun terakhir yaitu 41
penelitian, 41.50% di antaranya terkait bidang infeksi, dan 29,25% terkait
alergi imunologi.
Jumlah publikasi selama kurun waktu September 2013 sampai
dengan Agustus 2016 (3 tahun) di prodi IKKK FK Unpad yaitu total 25
publikasi dengan rincian publikasi internasional sebanyak 3 buah,
publikasi nasional terakreditasi 12 buah dan publikasi nasional tidak
terakreditasi 10 buah. Dalam kurun waktu satu tahun berikutnya, yaitu
September 2016 sampai dengan September 2017 (1 tahun) terdapat
peningkatan pesat jumlah publikasi, yaitu bertambah 23 buah terdiri dari
publikasi internasional terindeks 5 buah, publikasi nasional teralkreditasi 8,
publikasi nasional tidak terakreditasi 10 buah. Paten/hak atas kekayaan
intelektual (HaKI) yang dihasilkan oleh dosen yaitu berupa buku dengan
ISBN. Beberapa dosen meraih penghargaan tingkat internasional dan
nasional.
Berbagai kegiatan pengabdian masyarakat telah dilakukan baik dalam
lingkup departemen, universitas/fakultas, perhimpunan, ataupun
kerjasama dengan instansi lain. Kerjasama dengan instansi dalam dan
luar negeri terkait dengan program studi dalam tiga tahun terakhir sangat
baik. Kerjasama luar negeri yang sudah dilakukan yaitu dengan Juntendo
University dan Toronomon Hopsital Tokyo, University of Maryland Amerika
Serikat, dan Erasmus Universiteit Belanda.

vii
TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI DAN DESKRIPSI TUGAS

Tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri Program Studi Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Program Pendidikan
Dokter Spesialis-1 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran adalah:

No. Nama Jabatan Deskripsi Tugas


1. Prof. Dr. Endang - Guru Besar Memberi arahan dalam penyusunan laporan
Sutedja, dr. SpKK(K) - Pengarah evaluasi diri

2. Dr. Oki Suwarsa, dr. - Kepala Departemen Memberi arahan dalam penyusunan laporan
SpKK(K), M.Kes - Pengarah evaluasi diri

3. Dr. Reti Hindritiani, - Ketua Program Studi - Mengoordinasi penyusunan deskripsi dan
dr. SpKK(K) - Ketua Tim Penyusun analisis SWOT setiap komponen
- Penanggungjawab komponen D, F, - Menyusun dan mengompilasi deskripsi dan
dan G analisis SWOT komponen D, F, dan G
- Mengompilasi deskripsi dan analisis SWOT
setiap komponen
- Bersama-sama tim menyusun naskah lengkap
laporan evaluasi diri
4. Hendra Gunawan, dr. - Koordinator Penelitian dan Publikasi - Menyusun dan mengompilasi deskripsi dan
SpKK(K), PhD - Penanggungjawab komponen A dan B analisis SWOT komponen A dan B
- Bersama ketua tim menyusun naskah lengkap
laporan evaluasi diri
5. Dr. Reiva Farah D., - Sekretaris Program Studi - Menyusun dan mengompilasi deskripsi dan
dr. SpKK, M.Kes - Penanggungjawab komponen C dan E analisi SWOT komponen C dan E
- Bersama ketua tim menyusun naskah lengkap
laporan evaluasi diri

viii
BAB I

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

1
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

KOMPONEN A
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI
PENCAPAIANNYA

A. 1 URAIAN KOMPONEN
1. Visi
Program Studi (Prodi) Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (IKKK)
periode 2012-2016 mempunyai misi: “Menjadi program studi Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin yang unggul dalam bidang pendidikan dan
penelitian terutama infeksi dan alergi-imunologi untuk kemaslahatan
masyarakat dan diakui secara internasional pada tahun 2020”. Visi ini
memiliki keterkaitan dan selaras dengan visi Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Padjadjaran (Unpad) yaitu “Menjadi institusi yang
menempatkan keunggulan penelitian dan pendidikan untuk kemaslahatan
masyarakat guna mendorong daya saing bangsa (Research and
education Excellency for Society to Promote nation Competitiveness-
RESPeCt)” dan sejalan dengan visi Unpad yaitu “Menjadi universitas riset
dan pelayanan bermutu (Research and Excellent Teaching University)”
sebagaimana tertuang di dalam Rencana Strategis (Renstra) Unpad tahun
2012-2016. Rumusan visi ini mengandung makna adanya kebersamaan
tekad dari seluruh sivitas akademika Unpad termasuk FK Unpad dan Prodi
IKKK FK Unpad untuk menjadi suatu institusi pendidikan yang mendorong
lahirnya segenap potensi, proses, dan hasil terbaik yang bersifat nasional
dan internasional yang bermuara pada kemaslahatan bagi masyarakat
dan lingkungannya. Perbandingan visi Unpad, FK Unpad, dan Prodi IKKK
dapat dilihat pada Tabel 1.

1
Tabel 1. Perbandingan visi Unpad, FK Unpad, dan Prodi IKKK
Unpad FK Unpad Prodi IKKK
Menjadi universitas riset Menjadi institusi yang Menjadi program studi
dan pelayanan bermutu menempatkan ilmu kesehatan kulit dan
(Research and Excellent keunggulan penelitian kelamin yang unggul
Teaching University) dan pendidikan untuk dalam bidang pendidikan
kemaslahatan dan penelitian terutama
masyarakat guna infeksi dan alergi-
mendorong daya saing imunologi untuk
bangsa (Research and kemaslahatan
education Excellency for masyarakat dan diakui
Society to Promote secara internasional
nation Competitiveness- pada tahun 2020
RESPeCt)

2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Prodi IKKK FK Unpad mempunyai
misi yang juga relevan dan sejalan dengan misi FK Unpad dan misi
Unpad, yaitu menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat yang berkualitas sesuai dengan tuntutan masyarakat,
serta meningkatkan kolaborasi baik nasional maupun internasional dan
menyelenggarakan tata pamong prodi yang baik, sehingga turut
berpartisipasi dalam memajukan perkembangan intelektual, dan pada
akhirnya turut aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perbandingan misi Unpad, FK Unpad, dan Prodi IKKK dapat dilihat pada
Tabel 2.

Tabel 2. Perbandingan misi Unpad, FK Unpad, dan Prodi IKKK


Unpad FK Unpad Prodi IKKK
1. Menyelenggarakan 1. Menyelenggarakan 1. Menyelenggarakan
pendidikan penelitian dan pendidikan dokter
(pengajaran, pendidikan yang spesialis kulit dan
penelitian dan unggul, terintegrasi kelamin (SpKK) yang
serta berorientasi
pengembangan ilmu berkualitas dan
pada kepemimpinan.
pengetahuan, serta 2. Melaksanakan sesuai dengan standar
pengabdian kepada transformasi dalam pendidikan yang
masyarakat), yang penelitian dan ditetapkan Kolegium

2
mampu memenuhi pendidikan untuk IKKK.
tuntutan masyarakat mewujudkan 2. Meningkatkan kegiatan
pengguna jasa status kesehatan penelitian dan
pendidikan tinggi. masyarakat yang
pengabdian kepada
lebih baik.
2. Menyelenggarakan masyarakat terutama
3. Menyebarluaskan
pendidikan tinggi hasil transformasi mengenai infeksi dan
yang berdaya saing dalam penelitian alergi-imunologi dalam
internasional dan dan pendidikan bidang ilmu kesehatan
relevan dengan untuk mendukung kulit dan kelamin untuk
tuntutan pengguna daya saing bangsa. kemaslahatan
jasa pendidikan tinggi 4. Meningkatkan masyarakat.
kolaborasi dan
dalam memajukan 3. Meningkatkan
sinergi potensi
perkembangan bangsa. kolaborasi dengan
intelektual dan berbagai institusi di
kesejahteraan dalam dan luar negeri
masyarakat. untuk menunjang
3. Menyelenggarakan terwujudnya
pengelolaan pendidikan dan
pendidikan yang penelitian yang
profesional dan mampu bersaing di
akuntabel untuk tingkat nasional dan
meningkatkan citra internasional.
perguruan tinggi; 4. Menyelenggarakan
4. Membentuk insan sistem tata pamong
akademik yang yang baik untuk
menjunjung tinggi menciptakan suasana
keluhuran budaya akademik yang
lokal dan budaya kondusif.
nasional dalam
keragaman
budaya dunia.

3. Tujuan
Dalam penyelenggaraan misi tersebut, maka prodi memiliki tujuan
strategis sesuai dengan tridarma perguruan tinggi yaitu
menyelenggarakan sistem pendidikan yang efesien dan efektif,
menyelenggarakan pelaksanaan penelitian dalam bidang ilmu kesehatan
kulit dan kelamin terutama infeksi dan alergi-imunologi dengan kualitas
yang baik, dan menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang

3
berorientasi kepada kebutuhan masyarakat. Tujuan Prodi IKKK FK Unpad
ini juga merupakan penjabaran dan spesifikasi dari tujuan Unpad dan
tujuan FK Unpad yang tampak pada Tabel 3.
Tabel 3. Perbandingan tujuan Unpad, FK Unpad, dan Prodi IKKK
Unpad FK Unpad Prodi IKKK
1. Tercapainya 1. Terselenggaranya 1. Terselenggaranya
peningkatan sistem pendidikan sistem pendidikan
pemerataan dan kedokteran yang dokter SpKK yang
perluasan akses unggul, terintegrasi unggul dengan
masyarakat dalam dengan pengelolaan
pengelolaan yang
memperoleh yang efisien dan
pendidikan tinggi efektif efisien dan efektif.
2. Teraihnya 2. Terwujudnya dokter 2. Menghasilkan dokter
keunggulan institusi dan tenaga kesehatan SpKK yang kompeten
dan program studi yang kompeten, dan berkualitas dalam
dalam pengembangan inovatif, profesional, bidang bidang ilmu
ilmu pengetahuan dan beretika, dan berjiwa kesehatan kulit dan
seni; kepemimpinan yang
kelamin dengan ciri-ciri:
3. Terbangunnya iklim mampu bersaing di
akademik yang tingkat nasional a. Memiliki sikap dan
kondusif bagi maupun internasional perilaku profesional
penyelenggaraan 3. Terselenggaranya mencakup etika
pengajaran, penelitian di setiap kedokteran, mampu
penelitian, dan pusat studi yang berkomunikasi,
pengabdian kepada relevan dengan bekerjasama, dan
masyarakat pendidikan
mengikuti kaidah
4. Terkembangnya dan 4. Terselenggaranya
terintegrasikannya pendidikan keselamatan pasien
pemanfaatan teknologi berkualitas dengan dalam menjalani
informasi dalam pendekatan penelitian profesinya.
peningkatan kualitas multi-disiplin yang b. Mempunyai
pelayanan sesuai berorientasi
dengan tuntutan kebutuhan pengetahuan dan
publik; masyarakat keterampilan sesuai
5. Terkembangnya kerja 5. Terciptanya arah riset standar yang
sama dengan yang lebih tajam untuk ditetapkan kolegium
berbagai pihak dalam meningkatkan
untuk melaksanakan
penyelenggaraan perolehan pengakuan
pendidikan; produk unggulan pada kegiatan promosi,
6. Termilikinya sumber taraf regional prevensi, kurasi, dan
daya manusia yang 6. Terwujudnya fasilitas rehabilitasi melalui
kapabel dan yang relevan guna pendekatan
profesional dalam menunjang evidence based
penyelenggaraan pelaksanaan dan medicine (EBM)
pendidikan; penyebarluasan riset
7. Terkembangnya tata yang berkualitas untuk
kelola yang 7. Terciptanya kemaslahatan
4
akuntabel dan sesuai penyebarluasan hasil masyarakat. dan
dengan perundang- penelitian serta selalu mengikuti
undangan serta perkembangan perkembangan
teraihnya sumber teknologi medis terkini secara
daya finansial mandiri kepada masyarakat
untuk tercapainya yang memungkinkan berkesinambungan
stabilitas penyediaan layanan sepanjang hayat.
penyelenggaraan kesehatan yang 3. Terselenggaranya
pendidikan berkualitas penelitian dasar,
8. Terkembangnya citra berdasarkan praktik klinis, dan lapangan,
diri unggul baik pelayanan dalam bidang ilmu
berdasarkan tradisi kesehatan
kesehatan kulit dan
luhur dan keunggulan 8. Terwujudnya jejaring
kelamin terutama
9. kinerja Academic Health
Terbentuknya pusat System (AHS) dan mengenai infeksi dan
kebudayaan dengan kapasitas kerja sama alergi-imunologi yang
kekhasan budaya dapat bersaing di
Sunda untuk meraih tingkat nasional dan
daya saing internasional yang
internasional. berguna untuk
kemaslahatan
masyarakat.
4. Terselenggaranya
kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
yang berkualitas baik
dan berorientasi
kepada kebutuhan
masyarakat.
5. Terselenggaranya
sistem tata pamong
yang baik dengan
ciri-ciri:
a. Memiliki sistem tata
pamong dan pola
kepemimpinan yang
efektif.
b. Memiliki sistem
pengelolaan dengan
perencanaan,
pengorganisasian,
penstafan,
pengarahan, dan
pengawasan yang
terstruktur.
c. Melaksanakan

5
penjaminan mutu
secara berkala.
d. Mampu
meningkatkan
kolaborasi dan
sinergi dalam
bidang ilmu
kesehatan kulit dan
kelamin di tingkat
nasional dan
internasional.

4. Sasaran
Sasaran Prodi IKKK FK Unpad yang dijabarkan secara spesifik dalam
enam sasaran sudah menunjukkan kegiatan yang mengarah dalam
pelaksanaan visi dan misi prodi. Sasaran Prodi IKKK FK Unpad meliputi;
1) peningkatan kualitas pendidikan yang tercermin dari kualitas lulusan
yang kompeten dan profesional, 2) peningkatan infrastruktur dan kualitas
sumber daya manusia (SDM) yang mendukung pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, 3) peningkatan kualitas
dan kuantitas penelitian yang relevan dengan pendidikan, terutama
mengenai infeksi dan alergi-imunologi dalam bidang ilmu kesehatan kulit
dan kelamin yang berorientasi kebutuhan masyarakat, 4) peningkatan
jumlah publikasi ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional, dan 5)
peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, serta 6)
pengembangan kerjasama dengan berbagai institusi pada tingkat nasional
dan internasional. Sasaran beserta strategi pencapaiannya diturunkan
dari sasaran dan strategi yang ditetapkan Unpad dan FK Unpad. Kegiatan
yang dilakukan pada setiap strategi disesuaikan dengan kapasitas Prodi
IKKK FK Unpad.

6
5. Keterkaitan Antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Misi Prodi IKKK FK Unpad disusun untuk mewujudkan visi dan
mencapai tujuan prodi. Misi prodi berupa menyelenggarakan pendidikan
dokter SpKK yang berkualitas dan menyelenggarakan sistem tata pamong
yang baik untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif sesuai
dengan visi prodi yaitu menjadi program studi ilmu kesehatan kulit dan
kelamin yang unggul dalam bidang pendidikan dan penelitian terutama
infeksi dan alergi-imunologi untuk kemaslahatan masyarakat dan diakui
secara internasional pada tahun 2020. Demikian pula dengan misi
meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama mengenai infeksi dan alergi-imunologi dan meningkatkan
kolaborasi dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri untuk
menunjang terwujudnya pendidikan dan penelitian yang mampu bersaing
di tingkat nasional dan internasional disusun untuk mewujudkan visi Prodi
IKKK FK Unpad.
Tercapainya tujuan Prodi IKKK FK Unpad yaitu terselenggaranya
sistem pendidikan dokter SpKK yang unggul dengan pengelolaan yang
efisien dan efektif seiring dengan tercapainya sasaran yang telah
ditetapkan, yaitu meningkatnya infrastruktur dan kualitas SDM yang
mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Tujuan prodi yang lain yaitu menghasilkan dokter SpKK yang
kompeten dalam bidang ilmu kesehatan kulit dan kelamin sejalan dengan
tercapainya sasaran lain yang ditetapkan yaitu meningkatnya kualitas
pendidikan di Prodi IKKK FK Unpad yang tercermin dari kualitas lulusan
yang kompeten dan profesional. Begitu pula dengan tujuan prodi berupa
terselenggaranya penelitian dasar, klinis, dan lapangan, dalam bidang ilmu
kesehatan kulit dan kelamin terutama mengenai infeksi dan alergi-
imunologi yang dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional yang
berguna untuk kemaslahatan masyarakat dan terselenggaranya kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas baik dan berorientasi
kepada kebutuhan masyarakat selaras dengan sasaran prodi yaitu

7
meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian yang relevan dengan
pendidikan, terutama mengenai infeksi dan alergi-imunologi dan
meningkatnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan
pengembangan kerjasama dengan berbagai institusi pada tingkat nasional
dan internasional. Keinternasionalan sudah mulai nampak dari kerjasama
internasional yang telah dilakukan Prodi IKKK FK Unpad dengan Maryland
University, Baltimore Amerika Serikat dan Juntendo University, Tokyo
Jepang berupa pengembangan kapasitas staf dalam bidang pendidikan
dan penelitian. Selain itu, publikasi internasional dari beberapa penelitian
dosen dan peserta didik juga telah dicapai oleh Prodi IKKK FK Unpad.

A. 2 DESKRIPSI SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
- Konsistennya visi Prodi IKKK dengan - Kurang meratanya pemahaman
visi FK Unpad dan Unpad berbagai pemangku kepentingan
- Misi Prodi IKKK merupakan turunan dari terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran
misi FK Unpad dan Unpad prodi.
- Tujuan dan sasaran Prodi IKKK - Kurangnya sikap kompetitif ilmiah pada
merujuk dari tujuan dan sasaran FK sebagian sivitas akademika.
Unpad dan Unpad serta tujuan ini - Masih terdapatnya penelitian yang
merupakan turunan dari misi. belum memberikan hasilguna yang
- Adanya keterkaitan dan keselarasan di tinggi.
antara visi, misi, tujuan, dan sasaran - Belum optimalnya implementasi payung
prodi. penelitian yang telah ditetapkan.
- Terlibatnya keseluruhan pemangku - Belum terdapatnya pemetaan yang jelas
kepentingan dalam penyusunan dan mengenai kebutuhan pelayanan
menetapkan visi, misi, tujuan, dan kesehatan masyarakat, khususnya di
sasaran prodi. Jawa Barat.
- Tingginya komitmen dari pihak
pimpinan, dosen, peserta didik, dan
tenaga kependidikan untuk
melaksanakan visi, misi, tujuan, dan
sasaran prodi.
- Tercantumnya visi, misi, tujuan, dan
sasaran prodi dalam berbagai media.
PELUANG ANCAMAN
- Tingginya dukungan dan motivasi dari - Cepatnya perkembangan pengetahuan dan
pemangku kepentingan eksternal untuk teknologi di bidang ilmu kesehatan kulit

8
mewujudkan visi dan misi. dan kelamin. Tingginya persaingan di
- Baiknya koordinasi antara FK dan RS tingkat nasional dan internasional.
pendidikan sehingga memudahkan - Banyaknya penelitian unggulan di berbagai
pencapaian sasaran. institusi pendidikan baik di tingkat nasional
- Tingginya peluang untuk mendapatkan maupun internasional.
hibah kompetitif baik internal maupun - Tingginya tuntutan masyarakat untuk
eksternal dalam hal pengembangan mendapatkan pelayanan kesehatan yang
SDM maupun penelitian. lebih baik.
- Terbukanya peluang kerjasama dengan - Adanya kebijakan pasar bebas Asean
berbagai pihak, baik nasional maupun dan Asia Pasifik
internasional.
- Meningkatnya kebutuhan masyarakat
akan dokter spesialis kulit dan kelamin.

KOMPONEN B

TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN


DAN PENJAMINAN MUTU

B.1 URAIAN KOMPONEN


1. Personil Beserta Fungsi dan Tugas Pokoknya
Sistem tata pamong Prodi IKKK FK Unpad disusun berdasarkan
dokumen yang terdapat pada Statuta Unpad, Struktur Organisasi dan Tata
Kerja (SOTK) Unpad, serta SOTK FK Unpad. Prodi IKKK FK Unpad
memiliki tata pamong yang menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,
tujuan, dan sasaran yang tercapai secara kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, dan adil. Dalam melaksanakan fungsinya, Prodi IKKK
FK Unpad bekerja di bawah koordinasi Dekan dan dipimpin oleh Ketua
Program Studi (KPS), seperti yang tampak pada Struktur Organisasi Prodi
IKKK FK Unpad (Gambar 1).

9
STRUKTUR ORGANISASI PRODI IKKK FK UNPAD

SOTK Prodi IKKK FK Unpad terdiri atas:


1. Unsur pimpinan: Ketua dan Sekretaris Program Studi
2. Unsur pelaksana: Koordinator Rekrutmen, Koordinator Pendidikan,
Koordinator Penelitian dan Kerjasama, serta Koordinator Pengabdian
kepada Masyarakat
3. Unsur staf pendidik/dosen yang terbagi ke dalam 8 divisi yaitu Divisi
Infeksi Jamur dan Virus, Divisi Infeksi Bakteri dan Infestasi Parasit,
Divisi Alergi dan Imunologi, Divisi Infeksi Menular Seksual, Divisi
Tumor dan Bedah Kulit, Divisi Dermatologi Anak, Divisi Geriatri dan
Non-Infeksi, serta Divisi Dermatologi Kosmetik.
4. Unsur pelaksana administratif akademik: Tenaga Kependidikan

Pengangkatan KPS IKKK FK Unpad ditentukan oleh surat keputusan


yang ditandatangani Dekan atas nama Rektor Unpad. Sistem organisasi
dijalankan berdasarkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari masing-
masing unsur, sehingga prodi berjalan secara optimal. KPS bertanggung
jawab kepada Dekan dan wajib melaporkan jalannya pendidikan minimal
sebulan sekali melalui mekanisme rapat koordinasi dengan Dekan.

10
2. Sistem Kepemimpinan, dan Pengalihan (Deputizing,) serta
Akuntabilitas Pelaksanaan Tugas

Sistem kepemimpinan Prodi IKKK FK Unpad mengacu pada Pedoman


Penyelenggaraan FK Unpad. Prodi IKKK FK Unpad memiliki sistem
kepemimpinan yang jelas disertai dengan birokrasi yang sederhana,
sehingga memungkinkan proses kegiatan berlangsung dengan efisien dan
efektif. Sistem kepemimpinan dilakukan menganut pola demokrasi.
Pengambilan keputusan dilakukan melalui mekanisme yang telah
ditentukan melalui rapat. Pengambilan dan penetapan keputusan
akademik tertinggi dilakukan secara musyawarah dalam rapat prodi.
Sistem kepemimpinan yang dilakukan dalam menjalankan prodi meliputi
pola kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan
kepemimpinan publik. Pola kepemimpinan operasional dilakukan secara
partisipatif dan konsultatif untuk mencapai visi dan misi prodi. KPS dibantu
SPS mempunyai tugas memimpin, mengembangkan, dan mengelola prodi.
Sebagai pimpinan operasional, KPS/SPS juga terlibat dalam regenerasi
organisasi dan pelatihan berkelanjutan bagi dosen yang terlibat, sehingga
kualitas pendidikan tetap dapat dipertahankan. Dalam kepemimpinan
organisasi, KPS/SPS dalam melaksanakan kegiatan prodi melibatkan
partisipasi seluruh pemangku kepentingan (pemangku kepentingan) dengan
cara meminta masukan dan umpan balik terhadap perencanaan serta
pelaksanaan kegiatan, sehingga kegiatan yang berjalan merupakan milik
bersama, bukan hanya menjalankan kepentingan KPS/SPS. Mekanisme
koordinasi internal dan eksternal prodi dilaksanakan secara rutin. Dalam
kepemimpinan publik, KPS bertanggung jawab dalam hal hubungan dengan
pihak luar, termasuk pelaksanaan kerja sama dan aktif dalam kegiatan
beberapa organisasi selain prodi, misalnya KPS IKKK FK Unpad menjabat
pula sebagai Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
(PERDOSKI) Cabang Bandung pada periode 2004-2008 dan 2011-2014.
Prodi IKKK FK Unpad telah banyak menjalin kerja sama dengan berbagai
organisasi profesi, rumah sakit jejaring di Jawa

11
Barat, instansi kesehatan baik pemerintah maupun swasta, serta dinas
kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, maupun kerja sama internasional.
Kerjasama yang dilakukan bertujuan untuk memberikan kesempatan yang
luas bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan masyarakat dan dapat
menerapkan ilmu dan keterampilannya, serta membantu meningkatkan
kesehatan kulit dan kelamin khususnya di Jawa Barat.
Dalam hal pengalihan (deputizing) pelaksanaan tugas dilakukan
dengan sistem yang telah disusun. Pengalihan tugas dari pimpinan (KPS)
kepada berbagai unsur yang terdapat di bawahnya dilaksanakan sesuai
dengan tugas wewenang yang telah ditetapkan dalam uraian tugas.
Operasionalisasi pelaksanaan tugas mengacu kepada uraian tugas yang
telah ditetapkan.
Akuntabilitas pelaksanaan tugas ditunjukkan dengan adanya sistem
dan prosedur pelaksaaan tugas yang jelas dan terukur. Akuntabilitas
pelaksanaan tugas telah distandarisasi dalam deskripsi tugas setiap
unsur, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Buku Pedoman
Penyelenggaraan Prodi IKKK FK Unpad). KPS akan menilai dan
mengevaluasi kinerja setiap unsur dalam hubungannya dengan
pencapaian mutu prodi. Dalam hal akuntabilitas pelaksanaan tugas,
dilakukan pula monitoring dan penjaminan mutu oleh Gugus Kendali Mutu
(GKM) pada tingkat Departemen.

3. Partisipasi Sivitas Akademika dalam Pengembangan Kebijakan,


serta Pengelolaan dan Koordinasi Pelaksanaan Program

Sesuai dengan penerapan pola kepemimpinan partisipatif, partisipasi


sivitas akademika di dalam Prodi IKKK FK Unpad telah dilaksanakan
dengan konsisten. Partisipasi sivitas akademika dilakukan melalui
berbagai kegiatan, seperti rapat kerja prodi atau lokakarya, mulai dari
tahap perencanaan dan pengembangan kebijakan, implementasi dan
pengelolaan program, serta koordinasi pelaksanaan program (baik yang

12
menyangkut kurikulum maupun administratif prodi), termasuk kegiatan
monitoring dan evaluasi.
Dalam pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program, secara rutin
prodi membina hubungan yang erat dengan sivitas akademika yaitu para
dosen, peserta didik, dan tenaga kependidikan melalui berbagai media
komunikasi untuk mendapatkan usulan dan masukan yang akan
diteruskan dalam rapat prodi.

4. Perencanaan Program Jangka Panjang (Renstra) dan Monitoring


Pelaksanaannya Sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Program

Visi, misi, tujuan, dan sasaran (VMTS) Prodi IKKK FK Unpad disusun
oleh seluruh pemangku kepentingans dan ditetapkan oleh Dekan FK
Unpad. Selanjutnya VMTS dijabarkan dalam perencanaan program jangka
panjang (Rencana Strategis Prodi 2012-2016). Setiap strategi dijabarkan
ke dalam sejumlah program untuk mencapai target sasaran tertentu.
Dengan demikian, VMTS dapat dinilai, dievaluasi, dan dimonitoring
berdasarkan standar tertentu pada tahap operasional kegiatan tahunan
prodi. Monitoring dan evaluasi dilakukan dalam kaitan dengan Penjaminan
Mutu yang dilakukan oleh GKM prodi.
Dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan renstra tersebut,
prodi sudah cukup baik dalam menerapkannya, karena tidak terdapat
deviasi yang signifikan antara standar yang ditetapkan dengan realisasi
yang dicapai. Monitoring pelaksanaan dilakukan pada setiap akhir tahun
akademik, melalui rapat kerja prodi sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan
sasaran prodi.

5. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan


Efektivitas dan efisiensi kepemimpinan sangat menentukan
tercapainya visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi. Agar
kepemimpinan berjalan

13
dengan efisien dan efektif, maka kepemimpinan Prodi IKKK FK Unpad
dilakukan dengan cara memberikan pendelegasian wewenang kepada
SPS sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Hal ini menyebabkan
pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien. Pelayanan
terhadap peserta didik juga dilaksanakan secara terbuka dan tegas dan
dilaksanakan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang telah ditentukan.

6. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan


Evaluasi program dilakukan setiap semester berdasarkan masukan
dari unsur pimpinan fakultas, pihak rumah sakit, dan dosen melalui forum
rapat prodi. Selain itu, evaluasi juga dilakukan melalui angket atau
kuesioner kepada peserta didik dan alumni.
Pelacakan lulusan dilakukan terhadap instansi tempat alumni bekerja.
Sampai saat ini seluruh alumni Prodi IKKK FK Unpad telah bekerja, baik
pada instansi tertentu atau melakukan praktik kesehatan secara mandiri.
Selain itu telah terbentuk Ikatan Alumni Prodi IKKK FK Unpad.

7. Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan


Memanfaatkan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal
Perencanaan dan pengembangan Prodi IKKK FK Unpad dilakukan
oleh KPS dan dibantu oleh seluruh unsur terkait, termasuk SPS, dosen,
dan tenaga kependidikan, serta didukung oleh pihak fakultas.
Perencanaan dan pengembangan dilakukan berdasarkan evaluasi
pelaksanaan program. Pengembangan program merupakan
penyempurnaan butir-butir program yang disusun untuk meminimalkan
faktor penghambat, memperkuat faktor pendukung, atau membuka
peluang baru yang terjadi sejalan dengan perkembangan IPTEK dan
kebutuhan pengguna.

14
8. Dampak Hasil Evaluasi Program terhadap Pengalaman dan Mutu
Pembelajaran Mahasiswa
Perbaikan program yang dilakukan meliputi materi, strategi, dan sarana
pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran di Prodi IKKK FK Unpad antara lain peninjauan dan
perbaikan kurikulum, revisi bahan ajar yang berupa buku ajar,
pelengkapan sarana dan media pembelajaran.

9. Pengelolaan Mutu Secara Internal pada Tingkat Program Studi


Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat prodi dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan antara lain melakukan kajian kurikulum secara
periodik, monitoring perkuliahan, dan mengumpulkan umpan balik proses.

10. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga


Penjaminan mutu pada tingkat lembaga dilakukan secara berjenjang,
yaitu penjaminan mutu pada tingkat prodi dilakukan oleh Gugus Kendali
Mutu (GKM) Prodi IKKK FK Unpad, di tingkat fakultas oleh Unit Penjamin
Mutu (UPM), dan di tingkat universitas oleh Satuan Penjaminan Mutu
(SPM).

11. Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman dan Mutu


Hasil Belajar Mahasiswa
Melalui proses penjaminan mutu, dosen melaksanakan pembelajaran
yang makin berkualitas, dengan menggunakan strategi pembelajaran yang
bervariasi, sesuai kurikulum yang berlaku. Pelaksanaan proses
pembelajaran tersebut disertai dengan pengembangan sistem evaluasi
yang berkelanjutan. Proses belajar mengajar yang diterapkan berdampak
positif terhadap peningkatan kualitas peserta didik.

15
12. Metodologi Baku Mutu (Benchmarking)
Sesuai visi Prodi IKKK FK Unpad yang berupaya menjadi institusi
pendidikan dokter spesialis kulit dan kelamin yang unggul dalam
pendidikan dan penelitian terutama infeksi dan alergi-imunologi untuk
kemaslahatan masyarakat dan diakui secara internasional pada tahun
2020, maka Prodi IKKK FK Unpad berupaya memulai langkah ke dunia
internasional dengan menggunakan kurikulum standar baku mutu. Selain
itu, baku mutu juga mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi.

13. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan


Universitas Padjadjaran telah memiliki SPM di tingkat perguruan tinggi,
UPM pada tingkat fakultas, dan GKM pada tingkat prodi.

14. Evaluasi Internal yang Berkelanjutan


Evaluasi internal dilakukan secara periodik. Evaluasi kualitas peserta
didik dan kinerja dosen dilakukan setiap akhir semester, baik melalui rapat
maupun angket. Penjaminan mutu internal berkesinambungan ini
dilaksanakan pula oleh GKM, SPM/UPM dan Kolegium.

15.Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi


dalam Perbaikan dan Pengembangan Program
Hasil evaluasi menjadi dasar untuk perbaikan dan pengembangan
kurikulum. Selain itu, perbaikan dan pengembangan kurikulum/program
juga mendapatkan masukan dari unsur pimpinan fakultas.

16. Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian


Mutu
Kerjasama yang dilaksanakan oleh prodi dan alumni dan kemitraan
dengan instansi terkait dalam upaya pengendalian mutu dilaksanakan
melalui penyebaran kuesioner kepada alumni tentang kurikulum dan

16
keterampilan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pemangku
kebutuhan.

B.2 DESKRIPSI SWOT

Kekuatan Kelemahan
- Tersedianya renstra fakultas dan prodi - Belum meratanya pemahaman sivitas
yang menjadi panduan dalam pengelolaan akademika mengenai sistem tata
fungsional dan operasional prodi. pamong pelaksanaan prodi.
- Berjalannya secara baik sistem - Belum optimalnya koordinasi antara
kepemimpinan yang kredibel, transparan, pelaksana jaminan mutu pada setiap
akuntabel, dan adil tingkatan.
- Adanya pembagian tugas, wewenang, dan
tanggung jawab yang jelas antara setiap
unsur disertai komitmen yang tinggi dalam
pengeloaan prodi.
- Adanya kerjasama yang baik antara
pengelola prodi dengan dosen, tenaga
kependidikan, dan peserta didik dalam
pelaksanaan organisasi prodi.
- Tersedianya tim pelaksana jaminan mutu
pada setiap tingkatan sebagai auditor
internal.
Peluang Ancaman
- Adanya akreditasi prodi oleh LAM-PTKes - Tingginya kepercayaan pihak
sebagai sistem penjaminan mutu eksternal eksternal terhadap prodi sejenis
yang dapat mendorong motivasi dalam hal menjalin kerjasama.
pengembangan dan peningkatan kualitas - Tingginya persaingan dan sifat
prodi. kompetisi dari prodi sejenis pada
- Adanya Badan Koordinasi Pendidikan perguruan tinggi lain.
(Bakordik) di RS dr. Hasan Sadikin yang - Meningkatnya sifat kritis masyarakat
dapat meningkatkan suasana akademik terhadap kinerja peserta didik saat
yang berorientasi pada mutu pendidikan. menangani pasien dalam proses
- Terbukanya kerjasama dan kemitraan pendidikan.
dengan institusi lain baik dari dalam - Menurunnya jumlah beberapa kasus
maupun luar negeri untuk meningkatkan pembelajaran yang sesuai
mutu prodi. kompetensi peserta didik.
- Tingginyapartisipasi alumni dalam
pengembangan prodi sebagai
almamaternya.
- Terdapatnya kerjasama dengan para
pengguna lulusan prodi untuk
17
meningkatkan kualitas lulusan yang akan
berdampak positif bagi pengguna lulusan
dan masyarakat

KOMPONEN C

PESERTA DIDIK DAN LULUSAN


C.1 URAIAN KOMPONEN
1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa
Rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa di Prodi IKKK FK Unpad
telah dilakukan secara sistematis dan konsisten dengan mengikuti
pedoman penerimaan mahasiswa baru dari universitas (Seleksi Masuk
Universitas Padjadjaran/SMUP), dan kebijakan di tingkat departemen
yang mengacu pada kebijakan FK Unpad, RSHS, dan Kolegium. Jumlah
peserta didik yang diterima disesuaikan dengan rasio dosen-peserta didik
yang ditentukan kolegium yaitu maksimal 1:3. Rasio dosen:peserta didik
rata-rata selama 6 semester terakhir di prodi IKKK FK Unpad adalah
1:2,44.

2. Profil mahasiswa
Peserta didik di prodi IKKK FK Unpad memliki kualifikasi akademik
yang baik. Syarat mengikuti seleksi yaitu apabila IPK gabungan (rata-rata
IPK S1 dan profesi) ≥3,75 dengan nilai akademik seleksi baik. Standar
kompetensi lulusan telah dapat dicapai. Rerata kelulusan first taker ujian
nasional (ujian tulis dan OSCE) peserta didik di prodi IKKK FK Unpad
hasilnya sangat baik yaitu 90%. Berbagai kejuaraan ilmiah nasional telah
diraih, dan dari aspek non-akademik peserta didik Prodi IKKK FK Unpad
banyak meraih kejuaraan di bidang seni dan olahraga.

3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan


Mahasiswa dilibatkan dalam berbagai penelitian dan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat

18
4. Kegiatan ekstra-kurikuler
Kegiatan ekstra-kurikuler di bidang seni dilakukan oleh peserta didik
Prodi IKKK FK Unpad berupa latihan menyanyi dan tari, sedangkan di
bidang olahraga rutin diadakan kegiatan zumba dan futsal setiap minggu.
Peserta didik juga rutin turut serta dalam kegiatan kerohanian yang
dilakukan setiap hari Jumat dengan bimbingan dari dosen. Kegiatan
pembinaan leadership dan organisasi dilakukan dengan melibatkan
peserta didik dalam kepanitian berbagai acara, mulai dari kegiatan ilmiah,
seni-budaya, penyuluhan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Kegiatan di bidang seni belum rutin diadakan, hanya dilakukan bila akan
ada lomba/pementasan. Untuk yang akan datang kegiatan ini perlu
dilakukan secara rutin sebagai sarana rekreasi dan juga pelatihan,
sehingga pada saat ada lomba/pemnetasan peserta didik sudah siap.

5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa


dan kebutuhan akan lulusan program studi)
Jumlah calon peserta didik yang mengikuti seleksi dalam 6 semester
terakhir berkisar antara 20 sampai dengan 22 orang setiap semester.
Rasio calon peserta didik yang ikut seleksi : yang lulus seleksi yaitu 4,39
yang menggambarkan minat calon peserta didik yang tinggi dan tingkat
persaingan cukup tinggi, sehingga peserta didik yang lolos seleksi
memiliki kualifikasi yang baik. Calon peserta didik yang melamar ke Prodi
FK Unpad merupakan lulusan berbagai Universitas negeri dan swasta dari
berbagai wilayah Indonesia yang menunjukkan bahwa Prodi IKKK FK
Unpad dikenal dan diminati di Indonesia. Kebutuhan terhadap lulusan
Prodi IKKK FK Unpad tinggi, terlihat dari waktu tunggu yang singkat
setelah keluar STR hingga diterima kerja. Seluruh lulusan sudah bekerja
dan tersebar di seluruh Indonesia.

19
6. Pelayanan untuk mahasiswa:
a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik
Bantuan/bimbingan tutorial akademik oleh dosen telah berlangsung
dengan sistematis dan konsisten sesuai dengan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Prosedur Operasional Standar (POS)
untuk masing-masing tipe bimbingan, misalnya referat/tugas baca/laporan
kasus/telaah jurnal, usulan penelitian, penelitian, hingga pembuatan
makalah tesis, serta bimbingan manuskrip publikasi jurnal. Tantangan
yang dihadapi adalah adalah beban kerja dosen yang tinggi, standar hasil
yang tinggi, dan kemampuan peserta didik yang bervariasi.

b. Informasi dan bimbingan karir


Informasi dan bimbingan karir diberikan oleh dosen, narasumber atau
pihak lain, misalnya PERDOSKI Cabang, pengguna lulusan, serta alumni
pada berbagai kesempatan misalnya pertemuan perwalian, pertemuan di
divisi, acara temu alumni, siang klinik, dan lain-lain.

c. Konseling pribadi dan sosial


Konseling pribadi dan sosial telah dilakukan secara rutin melalui
perwalian oleh dosen wali setiap 1x/semester. Setiap peserta didik
memiliki dosen wali yang akan memberikan konseling bidang akademis
maupun non-akademis. Hasil dari perwalian tersebut dilaporkan ke Prodi
untuk dilakukan tindak lanjut. Berdasarkan hasil evaluasi, peserta didik
masih merasa sungkan untuk mengemukakan masalah, terutama masalah
pribadi. Dalam hal ini, KPS melakukan pendekatan secara individu, dan
bila perlu peserta didik diminta melakukan konsultasi dengan psikiater di
RSUP Dr. Hasan Sadikin.

7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan


- Kompetensi lulusan Prodi IKKK FK Unpad yang diharapkan yaitu
sesuai dengan Standar Kompetensi Kolegium Dermatologi Venereologi

20
Indonesia mengenai penguasaan pengelolaan kasus dan tindakan.
Para lulusan Prodi IKKK FK Unpad telah memenuhi standar
kompetensi yang ditentukan Kolegium.
- Etika lulusan yang diharapkan telah sesuai dengan buku pedoman
etika yang tercantum di Buku Pedoman tingkat universitas, fakultas,
prodi, serta kode etik kedokteran Indonesia (untuk dokter secara
umum), serta buku panduan taat etika dan disiplin profesi dari
PERDOSKI untuk dr. SpKK.

8. Hasil pembelajaran:
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Pencapaian kompetensi dasar pengelolaan pasien, kompetensi dasar
prosedur dan pencapaian kompetensi lanjut/unggulan peserta didik prodi
IKKK FK Unpad telah melampui jumlah minimal yang harus dicapai.

b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan


kebutuhan pemanfaat lulusan
Kompetensi lulusan prodi IKKK FK Unpad sudah sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan pengguna lulusan dalam bidang pengelolaan
kasus dan keterampilan, tetapi berdasarkan umpan balik dari alumni
beberapa keterampilan perlu ditingkatkan agar lulusan prodi IKKK FK
Unpad dapat mengaplikasikan keterampilannya dengan baik, misalnya
bedah kulit. Upaya yang dilakukan adalah mengikutsertakan peserta didik
dalam berbagai pelatihan bedah kulit.

c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu


penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium
lulusan)

Jumlah lulusan dalam 6 semester terakhir adalah 38 orang dengan


indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-rata 3,45. Jumlah lulusan dengan
IPK ≥ 3,50 sebanyak 15 orang, dan sebanyak 2 orang diantaranya lulus

21
dengan predikat cum laude (IPK ≥3,75). Masa studi terjadwal PPDS
IKKK FK Unpad adalah 7 semester. Sampai dengan tahun 2014 belum
ada peserta didik yang lulus tepat waktu. Dengan dilakukannya
pengembangan kurikulum pada tahun 2014, pada periode September
2013 s/d Agustus 2016 tercatat 4 orang peserta didik lulus tepat waktu.
Hasil ujian kompetensi secara nasional sangat baik, rerata kelulusan
ujian kompetensi peserta didik prodi IKKK FK Unpad 90%.

d. Kepuasan lulusan
Kepuasan lulusan atau alumni terekam pada pelacakan alumni yang
menyatakan puas selama menempuh perkuliahan di Prodi IKKK FK
Unpad, meskipun ada beberapa usul dan saran untuk perbaikan.

9. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan


lulusan
Pengguna lulusan puas dengan kualitas peserta didik yang terbukti
dengan waktu tunggu kerja dari saat lulus yang tidak lama dan mampu
bersaing mengisi kebutuhan pasar. Selain itu, berdasarkan umpan balik
dari pengguna lulusan, secara keseluruhan kinerja lulusan dinilai
memuaskan.

10.Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak


paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai
hasil penelitian
Produk prodi IKKK FK Unpad yaitu, dihasilkan modifikasi perhitungan
Vitiligo Area Severity Index (VASI) yang memudahkan penilaian
keparahan penyakit vitiligo. Berdasarkan hasil penelitian tentang
efektivitas pelembab berbahan utama minyak biji bunga matahari (MBBM)
dalam mengurangi kekeringan kulit pada kulit normal dan kulit dermatitis
atopik, sedang dijajagi perolehan hak paten. Berdasarkan penelitian
tentang bahan depigmentasi, sedang dijajagi pembuatan produk bahan

22
depigmentasi kombinasi asam kojik dan niasinamid. Paten/hak atas
kekayaan intelektual (HaKI) yang dihasilkan oleh dosen yaitu berupa buku
dengan ISBN. Beberapa dosen telah meraih penghargaan tingkat
internasional dan nasional.

C.2 DESKRIPSI SWOT


Kekuatan Kelemahan
- Rekrutmen dilakukan secara transparan dan - Masih belum optimalnya unggulan
melibatkan seluruh staf, serta konsisten prodi IKKK FK Unpad yang dapat
dengan kebijakan dan aturan yang ada. menarik minat calon peserta didik.
- Rasio dosen dan peserta didik telah - Persentase kelulusan tepat waktu
disesuaikan dengan kemampuan dan yang masih sangat rendah.
standar nasional pendidikan spesialis kulit - Belum konsistennya pencapaian
dan kelamin dari Kolegium IKKK. prestasi persentase kelulusan first
- Prestasi akademik peserta didik dalam hal taker ujian tulis nasional dari tahun
pencapaian IPK dan ujian nasional yang ke tahun.
cukup baik. - Belum optimalnya kegiatan
- Peserta didik mampu bersaing dalam bidang pembinaan softskill peserta didik.
akademik di tingkat nasional. - Belum ada prestasi akademik di
- Setiap peserta didik memiliki satu dosen wali tingkat internasional.
dan tersedia tim konseling. - Belum optimalnya wadah atau
- Prodi memfasilitasi pembinaan softskill sistem untuk partisipasi alumni.
peserta didik.
- Partisipasi aktif peserta didik pada kegiatan
akademik, termasuk softskill.
Peluang Ancaman
- Minat calon peserta didik yang tinggi. - Unggulan-unggulan prodi yang terus
- Daya saing peserta pada seleksi masuk ditingkatkan di IPDS lain.
yang sangat baik. - Prestasi akademik di tingkat
- Banyaknya forum ilmiah internasional yang nasional dan internasional peserta
dapat diikuti peserta didik. didik di IPDS lain.
- Partisipasi alumni untuk kemajuan prodi yang - Tingginya harapan masyarakat
dapat semakin ditingkatkan dalam wadah untuk mendapatkan SpKK yang siap
ikatan alumni komisariat IKKK FK Unpad. bekerja dengan kompetensi dan
- Teknologi informasi yang lebih baik mempunyai soft skills yang baik.
menunjang interaksi yang lebih baik antara - Tidak meratanya distribusi lulusan,
dosen-peserta didik. sebagian besar di kota-kota besar,
sedangkan di RS daerah
kekurangan tenaga SpKK.

23
KOMPONEN D

SUMBER DAYA MANUSIA

D.1. URAIAN KOMPONEN


1. Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan.
Rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan di
Departemen IKKK FK Unpad telah dilakukan dengan mengikuti
pedoman tertulis berupa Prosedur Operasional Standar (POS) dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk pegawai.
Rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan dilakukan dengan
mempertimbangkan masa pensiun dan beban kerja. Sistem seleksi
dosen dan tenaga kependidikan dilakukan secara terbuka melalui
seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Pimpinan
memiliki komitmen yang tinggi dalam memfasilitasi rekrutmen dosen dan
tenaga kependidikan. Namun demikian, rekrutmen dan seleksi dosen
dan tenaga kependidikan ini melibatkan banyak pihak dengan berbagai
peraturan yang seringkali memperlambat pemenuhan kebutuhan SDM.
Permasalahan lain yang ditemukan adalah berkurangnya minat menjadi
dosen yang antara lain karena pesatnya perkembangan sarana
kesehatan non-pendidikan atau swasta yang mempunyai keunggulan
lain sehingga lebih diminati.

2. Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan.


Pembagian tugas bagi dosen ditetapkan oleh Kepala Departemen
dan Ketua Program Studi dengan meminta asupan dari seluruh staf
berdasarkan kompetensi dan kualifikasi dosen serta kebutuhan divisi.
Penetapan tugas dosen diputuskan dalam rapat staf. Tugas utama
dosen adalah melaksanakan tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat atau pelayanan.
Pengaturan pelaksanaan tugas dilakukan dengan membuat penjadwalan

24
yang didukung dengan kurikulum yang jelas. Kegiatan dosen dimonitor
dan dievaluasi secara berkala oleh KPS dan kepala departemen.
Seluruh dosen telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya,
walaupun disadari bahwa beban kerja dosen sangat tinggi dalam
melaksanakan tugas pendidikan, penelitian dan pelayanan.

3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi,


pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio
dosen-mahasiswa).
Jumlah Dosen di Prodi IKKK FK Unpad, yaitu total 18 orang dengan
rincian 17 orang Dosen tetap dan 17 orang orang Dosen tidak tetap.
Dari 17 spesialis Kulit dan Kelamin yang menjadi dosen tetap prodi
IKKK FK Unpad, 16 berstatus PNS dan 1 orang adalah capeg yang
sdg dalam proses menjadi PNS penuh. Kualifikasi berdasarkan
pendidikannya yaitu guru besar satu orang, konsultan 12 orang,
magister 5 orang, dan doktor 5 orang. Seluruh divisi (8 divisi) sudah
memiliki dosen konsultan sesuai bidangnya.
Para dosen juga memiliki jabatan-jabatan penting, baik di fakultas,
rumah sakit, kolegium, maupun di organisasi profesi. Seluruh staf
menjadi anggota International League of Dermatological Societies
(ILDS), serta beberapa staf menjadi anggota organisasi di tingkat
internasional seperti International Society for Dermatologic Surgery
(ISDS), Europian Academy of Dermatology and Venereology (EADV),
American Academy of Dermatology (AAD) dan lain-lain. Dua orang
dosen menjadi ketua kelompok studi di tingkat nasional, yaitu Prof. Dr.
Endang Sutedja, dr., SpKK (K) menjadi Ketua Kelompok Studi
Imunodermatologi dan Inne Arline Diana, dr., SpKK (K) menjadi Ketua
Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI).
Latar belakang pendidikan dan pengalaman dosen dan tenaga
kependidikan yang baik ini sangat mendukung terlaksananya proses
pembelajaran di prodi IKKK. Rasio peserta didik terhadap dosen

25
adalah 2,44. Rasio ini ideal untuk menjamin terlaksananya
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dengan adanya tuntutan terhadap kinerja SDM yang semakin tinggi
di prodi IKKK FK Unpad, dirasakan jumlah dosen dengan kualifikasi
doktor masih kurang. Tantangan ke depan, guru besar dan beberapa
dosen juga akan memasuki masa pensiun.

4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya).


Kesempatan publikasi internasional melalui dukungan dana dan
kerjasama dengan institusi di luar negeri semakin meningkat. Dalam
kurun waktu September 2013 sampai dengan Agustus 2016, media
publikasi karya ilmiah dosen dapat dilihat pada gambar 4.1. Masih
diperlukan peningkatan karya akademik dosen yang dipublikasikan di
tingkat internasional.

Dokumen Majalah Populer


Perpustakaan Lokal 0%
2.1%
Jurnal
Internasional
12.6 %
Jurnal Nasional
Tidak Terakreditasi
24.2 %

Buku ISBN
33.7 %
Jurnal Nasional
Terakreditasi
27.4 %

Gambar 4.1: Media publikasi karya ilmiah dosen di Departemen


IKKK FK Unpad

26
5. Peraturan kerja dan kode etik.
Peraturan kerja dan kode etik bagi dosen dan tenaga kependidikan
di Prodi IKKK FK Unpad sebagai bagian dari Fakultas Kedokteran,
Universitas Padjadjaran, dan RSUP dr. Hasan Sadikin, mengikuti
pedoman dari Universitas dan rumah sakit, serta peraturan yang
berlaku yaitu Peraturan Pemerintah RI No 53/2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil. Dosen dan tenaga kependidikan telah
melaksanakan tugasnya sesuai peraturan kerja dan kode etik

6. Pengembangan staf.
Pimpinan di tingkat departemen, fakultas dan universitas
mempunyai komitmen kuat dalam mendukung pengembangan sumber
daya manusia di prodi IKKK FK Unpad. Dosen dan tenaga
kependidikan juga mempunyai motivasi tinggi untuk mengembangkan
diri.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dua orang dosen menempuh
pendidikan S3. Satu orang diantaranya telah menyandang gelar
Doktor. Dua orang dosen menjalani fellowship yaitu di Toranomon
University dan Juntendo University Jepang. Seluruh dosen telah
menjadi pembicara atau penyaji makalah, baik di tingkat internasional,
nasional, maupun lokal (Gambar 4.2). Selain itu, tersedia banyak sekali
kesempatan untuk mengikuti simposium, pelatihan, dan pendidikan
baik didalam maupun luar negeri.
Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi di
bidang ilmu kesehatan kulit dan kelamin, sangat diperlukan dosen-
dosen yang mengikuti jenjang pendidikan lebih tinggi atau fellowship.
Permasalahan yang ditemukan adalah masih adanya kendala dana,
waktu, serta kesesuaian insitusi yang dituju dalam pengembangan
dosen ini.

27
Gambar 4.2: Kegiatan Dosen dalam Pertemuan Ilmiah di Departemen
IKKK FK Unpad

7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya.


Dalam kurun waktu tahun 2015 sampai dengan tahun 2016, dua orang
Dosen memasuki masa pensiun. Pada tahun selanjutnya sudah dipetakan
bahwa Guru Besar yaitu Prof. Dr. Endang Sutedja, dr., SpKK (K) akan
pensiun pada April 2017, selanjutnya pada Oktober 2017 dua orang dosen
akan menyusul pensiun. Untuk mengantisipasi berkurangnya jumlah
dosen, maka sejak tahun 2015 sudah dilakukan upaya-upaya rekrutmen
dosen, dan didapatkan 3 calon dosen baru dari peserta PPDS. Selain itu,
sebagai upaya pemanfaatan tenaga dosen, kepada dosen pensiun
ditawarkan kesediaan untuk diajukan kembali menjadi dosen tidak tetap.

D. 2 DESKRIPSI SWOT
Kekuatan Kelemahan
- Tersedianya sistem rekrutmen, seleksi, - Masih lambatnya penambahan dosen
serta pengelolaan dosen dan tenaga dan tenaga kependidikan karena
kependidikan. prosesrekrutmen dan seleksi
- Terpenuhinya mutu serta kualifikasi melibatkan banyak pihak dengan
28
dosen dan tenaga kependidikan sesuai berbagai peraturan.
kebutuhan prodi IKKK, yang ditandai - Masih adanya kendala dana, waktu,
antara lain seluruh divisi sudah memiliki serta kesesuaian insitusi yang dituju
dosen konsultan sesuai bidangnya, dalam pengembangan dosen
tenaga kependidikan berpengalaman - Semakin berkurangnya jumlah guru
dan memiliki kemampuan baik untuk besar dan beberapa dosen karena
melaksanakan administrasi prodi. akan memasuki masa pensiun.
- Tingginya keikutsertaan dosen dalam - Tingginya Beban kerja dosen
kegiatan simposium, pelatihan dan - Masih banyaknya dosen yang belum
pendidikan. menjadi doktor.
- Semakin meningkatnya jumlah publikasi - Belum banyaknya publikasi di tingkat
karya ilmiah dosen. internasional.
- Kuatnya komitmen pimpinan dalam
pengembangan sumber daya manusia.
- Tingginya motivasi dosen dan tenaga
kependidikan untuk mengembangkan
diri
Peluang Ancaman
- Tingginya komitmen dari pimpinan - Adanya ketentuan jumlah guru besar
dalam memfasilitasi dan merekrut calon dan doktor sebagai persyaratan
staf. suatu prodi.
- Tingginya komitmen dari pimpinan - Berkurangnya minat menjadi dosen
dalam pengembangan dosen. - Pesatnya perkembangan sarana
- Adanya dukungan dana dari kesehatan non-pendidikan atau
fakultas/universitas dan pemerintah swasta yang mempunyai keunggulan
untuk dosen yang akan meningkatkan lain sehingga lebih diminati calon
pendidikan. dosen.
- Peningkatan kesempatan publikasi - Semakin tingginya tuntutan terhadap
internasional melalui dukungan dana kinerja SDM
dan kerjasama dengan institusi di luar - Semakin cepatnya perkembangan
negeri. ilmu pengetahuan dan teknologi
- Banyaknya kesempatan untuk kedokteran.
mengikuti simposium, pelatihan, dan - Semakin banyaknya kerjasama luar
pendidikan baik didalam maupun luar negeri dan dosen dengan kualifikasi
negeri. tinggi yang dimiliki institusi
pendidikan lain.

29
KOMPONEN E
KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA
AKADEMIK

E.1 URAIAN KOMPONEN

1. Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran.


Kurikulum prodi IKKK FK Unpad disusun dan dikembangkan dengan
mengacu kepada visi, misi, tujuan, dan sasaran prodi. Struktur kurikulum
sesuai dengan visi Prodi IKKK FK Unpad yaitu menjadi program studi ilmu
kesehatan kulit dan kelamin yang unggul dalam bidang pendidikan dan
penelitian terutama infeksi dan alergi-imunologi untuk kemaslahatan
masyarakat dan diakui secara internasional pada tahun 2020.

2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan pemangku kepentingan.

Kurikulum Prodi IKKK FK Unpad relevan dengan tuntutan dan


kebutuhan pemangku kepentingan, yaitu dengan mempertimbangkan
semakin tingginya tuntutan pengguna dan masyarakat terhadap kualitas
lulusan, serta meningkatnya persaingan kualitas lulusan dalam era MEA

3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi,


penataan/organisasi).
Struktur kurikulum PPDS-1 IKKK FK Unpad telah disesuaikan dengan
visi, misi, tujuan, dan sasaran prodi, dengan mengacu pada panduan
Standar Nasional Pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin dan Standar
Kompetensi Kolegium, sehingga proses pendidikan yang dilaksanakan
dapat menjamin tercapainya kompetensi lulusan yang ditetapkan.
Keseluruhan proses pendidikan secara operasional dijabarkan dalam
bentuk penjadwalan kegiatan terstruktur untuk memastikan proses

30
pendidikan terlaksana tepat waktu dengan tetap memenuhi seluruh
kompetensi yang telah ditentukan. Penjadwalan dan rincian proses
pembelajaran dibuat dalam bentuk Rancangan Pembelajaran di setiap
divisi, penjadwalan kegiatan acara ilmiah dan pelayanan yang terkait
pendidikan. Masa studi terjadwal PPDS-1 IKKK FK Unpad yaitu 7
semester, dan masa studi maksimal yaitu 1+1/2 N atau dibulatkan menjadi
11 semester.

4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin


ilmu).
Materi pembelajaran di dalam kurikulum Prodi IKKK FK Unpad meliputi
materi-materi yang terintegrasi intra dan antar disiplin ilmu yang terkait
ilmu kesehatan kulit dan kelamin. Materi pembelajaran/kajian ilmu selalu
dikembangkan menyesuaikan dengan visi dan misi prodi. Terhitung Maret
2014 pengelompokkan kajian ilmu mengalami pengembangan yaitu
dikelompokkan ke dalam disiplin ilmu Dermatologi dan Venereologi Dasar,
Dermatologi Alergo-imunologi, Venereologi, Dermatologi Infeksi dengan
subkajian Infeksi Jamur-Virus dan subdivisi Infeksi Bakteri-Parasit,
Dermatologi Anak, Dermatologi Geriatri dan Non-infeksi, Dermatologi
Kosmetik, dan Tumor-Bedah Kulit
Materi kuliah dirancang secara integratif dengan disiplin ilmu lain yang
terkait dengan dermatologi dan venereologi misalnya metodologi
penelitian, genetika, farmakologi klinik dan lain-lain. Peserta didik juga
diprogramkan untuk magang di Departemen Patologi Klinik dan Patologi
Anatomi untuk pengenalan teknik-teknik pemeriksaan laboratorium dan
histopatologis yang berkaitan dengan dermatologi dan venereologi.

5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat


terdekat dan kepentingan internal lembaga.
Kurikulum lokal di Prodi IKKK FK Unpad telah disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga, yaitu

31
kurikulum dengan unggulan dermatologi infeksi serta dermatologi alergi-
imunologi. Hal ini didasarkan karena infeksi dan penyakit alergi masih
menjadi penyakit yang insidensinya tinggi di masyarakat, khususnya Jawa
Barat, banyaknya dosen/pakar dengan latar belakang di bidang infeksi
dan imunologi, serta didukung dengan adanya Pusat Studi Infeksi dan
Pusat Studi Imunologi di tingkat fakultas. Unggulan ini juga mengacu pada
salah satu program unggulan FK Unpad yaitu pengembangan riset tematis
dengan keunggulan di bidang infeksi.

6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan


mahasiswa secara individual/kelompok mahasiswa tertentu.
Mata kuliah disusun berdasarkan kualifikasi dan kebutuhan lulusan
yang terangkum dalam pedoman penyelenggaraan PPDS IKKK. Ilmu yang
diperoleh pada proses pendidikan dapat diterapkan dan memenuhi
kebutuhan pengguna dan masyarakat.

7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri.


Kurikulum dan proses pembelajaran di Prodi IKKK FK Unpad memberi
peluang kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan diri.
Pengembangan diri tersebut berupa kesempatan memperoleh
pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang
studinya, misalnya mengikuti simposium/pelatihan/workshop dermatologi
dan venereologi baik di dalam maupun luar negeri, serta mengembangkan
pribadi dalam kemampuan berorganisasi, kesenian dan olahraga. Proses
pembelajaran dari tingkat dasar sampai dengan tingkat akhir membekali
peserta didik berbagai pengetahuan dan keterampilan yang berorientasi
kepada tercapainya kualitas lulusan yang baik yang akan menunjang karir
dan pekerjaannya kelak.

32
8. Misi pembelajaran
Perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang dermatologi dan
venereologi berlangsung dengan cepat. Peserta didik harus dapat
menguasai kompetensi yang telah ditetapkan dan selalu melakukan
pengembangan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan di
bidang dermatologi dan venereologi secara paripurna, serta mempu
bersaing di tingkat nasional dan internasional. Hal ini diwujudkan dalam
keterampilan lanjut dengan menggunakan teknik/peralatan penunjang
dalam diagnosis yaitu dermoskopi dan dermatopatologi, serta peralatan
terapeutik yaitu fototerapi yang lengkap, yaitu fototerapi targetted
broadband UVA-UVB, chamber narrow brand UVB, dan excimer lamp 308
nm. Keseluruhan proses pembelajaran ditunjang dengan perangkat
pembelajaran seperti buku pedoman, prosedur operasional standar,
rancangan pendidikan, serta sarana dan prasaranan pendidikan yang baik
sehingga efisien.

9. Mengajar
Keseluruhan proses pendidikan secara operasional dijabarkan dalam
bentuk penjadwalan kegiatan terstruktur untuk memastikan proses
pendidikan terlaksana tepat waktu dengan tetap memenuhi seluruh
kompetensi yang telah ditentukan. Penjadwalan dan rincian proses
pembelajaran dibuat dalam bentuk Rancangan Pembelajaran di setiap
divisi, penjadwalan kegiatan acara ilmiah dan pelayanan yang terkait
pendidikan. Teknologi informasi yang tersedia di Prodi IKKK FK Unpad
sangat memadai, dan dimanfaatkan oleh dosen maupun peserta didik
dalam mendukung proses pembelajaran.

10. Belajar
Peserta didik dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan ikut
bersama-sama dosen menentukan jadwal kegiatan akademik melalui
penyusunan bersama Rancangan Pembelajaran di awal masuk Tahap

33
Pengayaan dan di tiap divisi Tahap Magang. Peserta didik dapat bebas
mengutarakan pendapat, pikiran, ide, dan hal-hal lain yang terkait
akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Mereka
memiliki kebebasan untuk berdiskusi dalam berbagai mimbar akademik,
yaitu laporan jaga, parade kasus journal reading, visite besar, laporan
kasus, RA, referat, dan lain-lain
Pembimbingan karya tulis ilmiah dilakukan secara konsisten sesuai
dengan pedoman. Metodologi dan materi penelitian telah dikaji dengan
baik selama pembimbingan dan ujian, terbukti beberapa penelitian sudah
terpublikasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Peserta didik memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai bidangnya, dengan mengikuti
berbagai kuliah, simposium, dan workshop yang dapat diaplikasikan untuk
kemaslahatan masyarakat. Dalam berbagai kegiatan selalu diintegrasikan
pula pengembangan nilai, motivasi dan sikap peserta didik agar memiliki
etika yang baik.

11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar


Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi
peserta didik diatur di dalam Pedoman Penyelenggaraan Program
Pendidikan Dokter Spesialis IKKK FK Unpad. Aspek yang dinilai terdiri dari
aspek kognitif, keterampilan dan perilaku
Secara keseluruhan penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar meliputi:
- Penilaian tugas akademik, yaitu pembuatan makalah, presentasi, dan
diskusi laporan kasus dan referat, serta presentasi dan diskusi mengenai
jurnal atau buku.
- Ujian Tahap Pengayaan dan Ujian Divisi (Tahap Magang): berupa
ujian tulisan, slide foto kasus, dan ujian komprehensif divisi dengan
melibatkan pasien/kasus tertentu. Peserta didik dinyatakan tidak lulus
pada Tahap Pengayaan dan di setiap divisi bila tidak dapat menyelesaikan
tugas akademik atau nilai batas lulus di bawah 70

34
- Ujian kenaikan tahap berupa ujian kasus untuk menilai kelayakan naik
ke jenjang berikutnya.
- Ujian Komprehensif: Berupa ujian kasus yang menilai kemampuan
tatalaksana pasien serta teori dermatologi dan venereologi secara
komprehensif.
- Ujian Nasional: Terdiri dari ujian tulis nasional dan OSCE nasional yang
diselenggarakan oleh Kolegium dua kali dalam setahun.
- Exit exam: Ujian akhir kelulusan peserta didik berupa ujian tesis. Namun
demikian, dengan semakin cepatnya peserta didik dapat menyelesaikan
penelitian dan tesisnya, maka exit exam dapat berupa ujian kasus
komprehensif.
Kompetensi umum yang meliputi etika, komunikasi, kerjasama tim, dan
patient safety dinilai secara integratif dalam setiap kegiatan pembelajaran
dan ujian.

12. Sarana yang tersedia.


Sarana akademik, sarana medis dan sistem informasi di Prodi IKKK
FK Unpad tersedia dan mencukupi untuk memelihara interaksi antara
dosen dengan mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan
untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan
akademik/profesional. Tantangan ke depan adalah semakin tingginya
biaya pemeliharaan dan pengadaan sarana–prasarana untuk pemenuhan
kompetensi. Namun demikian, diharapkan masalah ini dapat diatasi
dengan meningkatkan keterlibatan alumni dan Perhimpunan Dokter
Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), serta mengoptimalkan komitmen
dari pimpinan departemen dan fakultas untuk meningkatkan sarana dan
prasarana pendidikan.

35
13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen,
mahasiswa dan sivitas akademika lainnya.
Dosen, mahasiswa dan sivitas akademika lainnya saling berinteraksi
secara baik dan berkesinambungan dalam setiap aspek akademik/proses
pembelajaran, baik secara formal maupun nonformal. Interaksi terjadi saat
bimbingan pembuatan tugas akademik, supervisi tindakan, penjadwalan
kegiatan dan lain-lain. Interaksi juga terjadi melalui kegiatan progress
report dan perwalian untuk membahas kemajuan studi, berbagai
permasalahan, dan tindak lanjutnya..

14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana


akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan
pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
Pengembangan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran,
penelitian, dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat dirancang
secara menyeluruh dalam bentuk struktur kurikulum, buku pedoman
pendidikan, buku rancangan pendidikan, prosedur operasional standar
(POS), jadwal kegiatan pendidikan, penelitian, dan pelayanan/ pengabdian
kepada masyarakat, serta evaluasi kegiatan dan tindak lanjutnya.

15. Keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik.


Seluruh sivitas akademika memiliki kesempatan luas untuk mengikuti
seminar, simposium, diskusi, ekshibisi, dan pelatihan baik di dalam
lingkungan fakultas/universitas dan rumah sakit, maupun yang
diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.

16. Pengembangan kepribadian ilmiah.


Sesuai dengan visi dan misinya, Prodi IKKK FK Unpad mempunyai
tujuan menghasilkan dokter SpKK yang kompeten dalam bidang
dermatologi dan venereologi, dengan ciri-ciri:

36
a. Memiliki sikap dan perilaku profesional mencakup etika kedokteran,
mampu berkomunikasi, bekerjasama, dan mengikuti kaidah
keselamatan pasien dalam menjalani profesinya.
b. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai standar yang
ditetapkan kolegium untuk melaksanakan kegiatan promosi, prevensi,
kurasi, dan rehabilitasi melalui pendekatan evidence based medicine
(EBM) untuk kemaslahatan masyarakat. dan selalu mengikuti
perkembangan terkini secara berkesinambungan sepanjang hayat.
Tujuan ini dicapai dengan membuat program dan kegiatan akademik yang
menjamin lulusan memiliki kepribadian ilmiah yang baik. Selain itu,
dilakukan pula pengembangan perilaku profesional kepada peserta didik
secara berkesinambungan dan terintegrasi di dalam berbagai kegiatan
pembelajaran. Upaya pengembangan perilaku profesional ini mencakup
hal-hal yang berhubungan dengan etika kedokteran, kemampuan
komunikasi, kerjasama dalam tim dan keselamatan pasien.

17. Hasil pembelajaran


Kompetensi dasar dan lanjut yang dicapai oleh peserta didik di Prodi
IKKK FK Unpad telah sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian
kompetensi dasar pengelolaan pasien, kompetensi dasar prosedur dap
pencapaian kompetensi lanjut/unggulan telah melampui jumlah minimal
yang harus dicapai.
Kompetensi yang dicapai oleh peserta didik di prodi IKKK FK Unpad
sebagian besar telah sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pengguna
lulusan dan masyarakat. Pencapaian kompetensi umumnya dinilai dari
IPK yaitu rata-rata 3,39 yang mencerminkan pencapaian yang baik.
Indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-rata lulusan prodi IKKK FK Unpad
selama 6 semester terakhir yaitu 3,45, dengan predikat cum laude
(IPK≥3,75) sebanyak 2 orang dari 38 lulusan, 4 orang diantaranya lulus
tepat waktu yaitu 7 semester. Adanya lulusan tepat waktu ini merupakan
indikator keberhasilan pengembangan kurikulum yang terus dilakukan.

37
Masih diperlukan upaya yang berkelanjutan agar lulusan tepat waktu
semakin meningkat dengan kualitas yang terus meningkat pula,
Umpan balik dari lulusan menunjukkan bahwa lulusan puas dengan
program pendidikan di prodi IKKK FK Unpad, tetapi masih dirasakan
belum optimalnya pendidikan dan prosedur dalam bidang Tumor dan
Bedah Kulit. Hal ini ditindaklanjuti dengan mengikutsertakan peserta didik
pada pelatihan-pelatihan.

18. Pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan. Jumlah


lulusan Prodi IKKK FK Unpad, sampai dengan September 2016
sebanyak 142 orang, yang bekerja tersebar diseluruh Indonesia, baik di
Rumah Sakit Pendidikan Utama, Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah
Sakit Swasta. Lulusan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan SpKK di
seluruh Indonesia terutama di Jawa Barat yang saat ini masih kurang.

19. Produk program studi


Produk prodi IKKK FK Unpad yaitu, dihasilkan modifikasi perhitungan
Vitiligo Area Severity Index (VASI) yang memudahkan penilaian
keparahan penyakit vitiligo. Berdasarkan hasil penelitian tentang
efektivitas pelembab berbahan utama minyak biji bunga matahari (MBBM)
dalam mengurangi kekeringan kulit pada kulit normal dan kulit dermatitis
atopik, sedang dijajagi perolehan hak paten. Berdasarkan penelitian
tentang bahan depigmentasi, sedang dijajagi pembuatan produk bahan
depigmentasi kombinasi asam kojik dan niasinamid. Produk yang
dihasilkan oleh dosen yaitu berupa buku dengan ISBN.

E.2 DEKSRIPSI SWOT


Kekuatan Kelemahan
- Telah sesuainya kurikulum dengan - Belum optimalnya pendokumentasian
visi, misi, tujuan, dan sasaran prodi kegiatan pembelajaran pada buku log.
IKKK FK Unpad, serta kebutuhan - Belum optimalnya penilaian terhadap
pemangku kepentingan.
38
- Dilakukannya peninjauan dan ranah etika, komunikasi, kerjasama
pengembangan kurikulum secara tim, dan kaidah keselamatan pasien.
berkala yang melibatkan seluruh - Semakin berkurangnya jumlah dan
dosen serta pemangku kepentingan. variasi kasus untuk pemenuhan
- Terdapatnya panduan dan metode kompetensi.
- Adanya kendala dana untuk
yang jelas mengenai proses
pemeliharaan dan pengadaan sarana-
pembelajaran dan evaluasi pendidikan
prasarana.
yang secara berkala dinilai dan direvisi
untuk pengembangan pendidikan.
- Terselenngaranya proses
pembelajaran sesuai panduan.
- Tercapainya pemenuhan kompetensi
peserta didik sesuai kurikulum.
- Semakin meningkatnya
pengembangan sarana dan prasarana
untuk menunjang kegiatan pendidikan.
- Semakin meningkatnya kegiatan
akademik, non akademik, dan
pengembangan perilaku profesional
Peluang Ancaman
- Meningkatnya kerjasama antara FK - Semakin meningkatnya kualitas proses
Unpad dengan berbagai fasilitas pembelajaran di prodi universitas lain
kesehatan yang dapat dijadikan - Semakin tingginya tuntutan pengguna
wahana pendidikan PPDS. dan masyarakat terhadap kualitas
- Semakin meningkatnya kerjasama lulusan
antara Departemen IKKK dengan - Meningkatnya persaingan kualitas
institusi di dalam dan luar negeri. lulusan dalam era MEA
- Adanya keterlibatan alumni dan - Semakin tingginya biaya pemeliharaan
perhimpunan dokter spesialis kulit dan alat dan pengadaan peralatan untuk
kelamin (Perdoski) yang dapat pemenuhan kompetensi.
membantu memfasilitasi pemenuhan
kompetensi.
- Tinggi komitmen dari pimpinan
departemen dan fakultas untuk
meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan.
- Terbukanya kesempatan
menghadirkan instruktur tamu untuk
peningkatan kualitas pemenuhan
kompetensi.
- Terbukanya kesempatan peserta didik
untuk mengikuti kegiatan
pelatihan/workshop

39
- Telah diraihnya status akreditasi
paripurna oleh RS dr. Hasan Sadikin,
baik secara nasional maupun
internasional.

KOMPONEN F

PEMBIAYAAN, SARANA, DAN PRASARANA SERTA SISTEM


INFORMASI

F.1. URAIAN KOMPONEN


1. Sistem alokasi dana.
Sumber dana prodi sebagian besar berasal dari universitas/fakultas
serta dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemenristekdikti dan Kemenkes.
Dana lain bersumber dari Kemhan dlm bentuk beasiswa, rumah sakit,
alumni, perhimpunan dokter spesialis kulit dan kelamin Indonesia, serta
dana dari peserta didik. Prodi setiap tahun mengajukan rancangan
anggaran belanja (RAB) ke universitas melalui fakultas. Pemenuhan
pendanaan dari fakultas berupa dana untuk operasional, investasi,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana.


Pengelolaan pendanaan di prodi IKKK FK Unpad mengacu kepada
pengelolaan dana di fakultas. Perencanaan anggaran bersifat partisipatif,
yaitu melibatkan secara aktif seluruh staf dan seluruh jenjang mulai dari
prodi/departemen, fakultas dan universitas. Akuntabilitas pendanaan
tercermin dari adanya dokumen mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan.

3. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya.


Telah tersedia sistem pendanaan yang memungkinkan prodi IKKK FK
Unpad terlibat dalam perencanaan dan pengelolaan dana. Peluang untuk

40
mendapatkan dukungan dana dari alumni dan perhimpunan juga
menunjukkan peningkatan. Tantangan yang dihadapi yaitu meningkatnya
tuntutan terhadap akuntabilitas dan transparansi pendanaan oleh
masyarakat dan pemerintah, sehingga sistem pendanaan prodi yang
menyangkut perencanaan, pengelolaan dan pelaporan harus
dioptimalkan.

4. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan


prasarana.
Sarana dan prasarana yang ada di prodi IKKK FK Unpad dikelola dan
dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Seluruh sarana dan prasarana
telah dimanfaatkan untuk proses pembelajaran. Pemeliharaan menjadi
tanggung jawab seluruh pengguna sarana dan prasarana tersebut.

5. Ketersediaan dan mutu gedung, ruang kuliah, laboratorium,


perpustakaan, dll.
Sarana dan prasarana akademik, medik, dan sistem informasi telah
tersedia di Prodi IKKK FK Unpad untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran. Perpustakaan memiliki sarana komputer dan akses
internet yang memadai.

6. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian.


Fasilitas komputer sangat memadai di Prodi IKKK FK Unpad untuk
memenuhi kebutuhan pembelajaran dan penelitian. Seluruh dosen dan
peserta didik memiliki komputer dengan jaringan internet yang baik.
Setiap tenaga kependidikan dilengkapi dengan sarana komputer yang
memadai dalam mendukung proses pembelajaran dan penelitian.

7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana


Sarana yang tersedia di Prodi IKKK FK Unpad sudah memadai sesuai
standar sarana yang ditetapkan kolegium berdasarkan Peraturan Konsil

41
Kedokteran Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Standar Pendidikan
dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi
Indonesia. Prasarana akademik, medik, dan sistem informasi sebagian
besar mencukupi untuk tercapainya pemenuhan kompetensi. Tantangan
ke depan yaitu peralatan membutuhkan biaya pemeliharaan yang cukup
tinggi, ada peralatan yang harus sudah diganti, harga alat-alat yang
mahal, dan pemenuhan pembelian alat dari fakultas atau rumah sakit
memerlukan waktu lama.

8. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya.


Tantangan yang dihadapi dalam pengadaan, pemeliharaan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana adalah meningkatnya tuntutan
terhadap kinerja dan keunggulan prodi yang membutuhkan peningkatan
sarana dan prasarana, semakin tingginya harga alat-alat penunjang
pendidikan, dan sangat pesatnya perkembangan teknologi yang
menyebabkan kecanggihan alat-alat kesehatan cepat mengalami
perubahan pula. Dengan kuatnya komitmen pimpinan departemen dan
fakultas dalam pengadaan sarana-prasarana, serta terbukanya
kesempatan meningkatkan partisipasi alumni, maka sarana dan
prasarana diharapkan dapat terus tersedia dengan mutu yang baik.

9. Rancangan pengembangan sistem informasi.


Prodi IKKK FK Unpad sebagai bagian dari Fakultas Kedokteran Unpad
memiliki sistem informasi sebagai layanan akademik bagi peserta didik
dan dosen terus dikembangkan. Telah tersedia sistem informasi berupa
data bandwitch (Max download : 10Mbps dan Max Upload up to 10Mbps).
Selain itu, networks berupa jaringan lokal pada backbone menggunakan
media Fiber Optic. Untuk penyebaran ke pengguna ada dua media,
menggunakan wifi dan Kabel UTP cat 5e. Untuk wifi di ged RSP UNPAD
menggunakan Ruckus zone director.

42
10. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana
pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi.
Kemampuan sumber daya manusia untuk mendukung pemberdayaan
sistem informasi sudah disiapkan melalui pelatihan cara pengoperasian
sistem informasi terpadu secara komputerisasi. Sarana dan prasarana
pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi berupa komputer yang
dapat mengakses internet tersedia dalam jumlah yang mencukupi.

11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi


Adanya Sistem Informasi Akademik Terintegrasi Sertifikasi Dosen
(SIAT Serdos), Sistem Informasi Akademik Terintegrasi Akademik (SIAT
Akademik), Sistem Informasi Akademik Terintegrasi Heregistrasi dan RAB
online efisien dan efektif.

F.2 DESKRIPSI SWOT


Kekuatan Kelemahan
- Tersedianya sistem pendanaan prodi - Belum optimalnya sistem keuangan
yang memungkinkan prodi terlibat dalam prodi yang menyangkut perencanaan,
perencanaan dan pengelolaan dana pengelolaan dan pelaporan.
- Tersedianya sarana dan prasarana - Seringnya terjadi perubahan kebijakan
akademik, medik, dan sistem informasi dan peraturan terkait pendanaan yang
untuk memenuhi kebutuhan menyebabkan kesulitan dalam
pembelajaran. perencanaan dan pengelolaan dana.
- Efisiennya pemanfaatan sarana dan - Belum optimalnya penggalangan dana
prasarana untuk proses pembelajaran. dari alumni
- Semakin meningkatnya pengadaan
prasarana untuk proses pembelajaran.
- Kuatnya komitmen pimpinan
departemen dan fakultasdalam
pengadaan sarana-prasarana
Peluang Ancaman
- Adanya kesempatan meningkatkan - Meningkatnya tuntutan terhadap
partisipasi alumni. akuntabilitas dan transparansi
- Terbukanya peluang untuk pendanaan serta pengadaan sarana
mendapatkan dukungan oleh masyarakat dan pemerintah
dana/sarana/prasarana dari - Meningkatnya tuntutan terhadap kinerja
fakultas/universitas, RS pendidikan dan keunggulan prodi yang
43
utama, dan pemerintah membutuhkan peningkatan dana,
sarana, dan prasarana.
- Semakin tingginya harga alat-alat
penunjang pendidikan.
- Pesatnya perkembangan teknologi yang
menyebabkan alat-alat kesehatan cepat
berubah
- Semakin lengkapnya sarana-prasarana
yang dimiliki prodi universitas lain.

KOMPONEN G
PENELITIAN, PELAYANAN / PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT, DAN KERJASAMA

G.1. URAIAN KOMPONEN


1. Mutu, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan
dana penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
Secara umum pada tiga tahun terakhir kegiatan penelitian dosen di
Prodi IKKK FK Unpad memperlihatkan perkembangan yang meningkat.
Skema pembiayaan penelitian sebagian besar bersumber dari hibah
universitas.

2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pelayanan/


pengabdian kepada masyarakat
Hasil penelitian yang telah dilakukan diimplementasikan ke masyarakat
melalui berbagai kegiatan pengabdian masyarakat khususnya pelayanan
pasien di rumah sakit. Hasil penelitian juga telah diterbitkan ke berbagai
jurnal dan seminar sebagai penyaji.

44
3. Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat bersama dosen dan mahasiswa
Kegiatan penelitian bersama dosen dan peserta didik di prodi IKKK
Unpad sangat baik. Seluruh peserta didik, karya ilmiah penelitiannya
merupakan bagian dari penelitian dosen. Salah satu kegiatan yaitu Super
Camp yang dilaksanakan setiap tahun dibawah koordinasi
fakutas/universitas, melibatkan dosen dan peserta didik bersama-sama.
Kegiatan berupa pengabdian kepada masyarakat dan penelitian.

4. Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian


kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
Penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh peserta didik sudah berjalan dengan baik dalam jumlah
yang cukup dan berkualitas, terbukti dari peraihan berbagai juara
penelitian di ajang pertemuan ilmiah nasional dalam tiga tahun terakhir,
serta telah terpublikasi di tingkat nasional dan internasional.

5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan


pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
Kegiatan pengajaran, penelitian dan pelayanan/PkM telah berjalan
selaras. Sebagai contoh, materi tentang dermatitis atopik menjadi topik
penelitian peserta didik, penelitian S3 dosen, topik pengabdian
masyarakat, hingga menjadi materi buku yang disusun oleh dosen.

6. Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan publikasi dosen


Dalam tiga tahun terakhir terdapat peningkatan penelitian dan
publikasi dosen, baik di jurnal terakreditasi internasional, nasional,
maupun yang tidak terakreditasi. Penelitian di prodi IKKK FK Unpad,
sesuai dengan visi dan misi prodi mengarah kepada keunggulan bidang
imunoalergi dan infeksi. Persentase bidang penelitian di prodi IKKK FK
Unpad tampak pada Gambar 6.1.

45
Lain-lain
29.25%
Alergi Imunologi
29.25%

Infeksi
41.50%

Gambar 6.1. Persentase bidang penelitian di prodi IKKK FK Unpad

7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga


dalam dan luar negeri
Kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri telah dilakukan,
baik dalam aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Lembaga yang telah bekerja sama dengan Prodi IKKK FK
Unpad ialah Juntendo University dan Toranomon Hospital Tokyo,
University of Maryland Amerika Serikat, dan Erasmus Universiteit
Belanda.

8. Mutu dan kurun waktu penyelesaian skripsi/tesis/disertasi


(termasuk proses penulisan tesis dan pembimbingannya)
Kualitas tesis mahasiswa relatif baik, rata-rata waktu penyelesaian
tesis mahasiswa Prodi IKKK Unpad adalah 6 bulan sampai dengan 1
tahun, yang dihitung dari penentuan judul hingga ujian tesis.

46
9. Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman
skripsi/tesis/disertasi
Hasil penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa sebagian telah
dipublikasikan. Jumlah publikasi selama kurun waktu 3 tahun yaitu
September 2013 sampai dengan Agustus 2016 di prodi IKKK FK Unpad
yaitu total 25 publikasi, terdiri dari publikasi nasional 10 buah, publikasi
nasional terakreditasi 12 buah, dan publikasi internasional 3 buah
(Gambar 9.1).

Gambar 9.1. Data Jumlah publikasi di jurnal selama kurun waktu


September 2013 sampai dengan Agustus 2016 (3 tahun)
di prodi IKKK FK Unpad

Dalam kurun waktu satu tahun berikutnya, yaitu September 2016


sampai dengan September 2017 total publikasi telah bertambah 23 buah
terdiri dari, publikasi nasional 10 buah, publikasi nasional terakreditasi 8
buah dan publikasi internasional terindex 5 buah (Gambar 9.2)

47
Gambar 9.1. Data Jumlah publikasi selama kurun waktu September 2016
sampai dengan September 2017di prodi IKKK FK Unpad

10. Kerjasama dengan instansi yang relevan


Kerjasama dengan instansi yang relevan telah dilakukan oleh Prodi
IKKK FK Unpad, yaitu dengan berbagai puskesmas dan RS, Dinas
Kesehatan, yayasan medis, fakultas farmasi, dan universitas.

11. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama antara lain dilakukan
dengan cara visitasi ke institusi tempat kerjasama serta menilai hasil
kerjasama secara berkala.

12. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan


Hasil kerjasama yang saling menguntungkan berupa kerjasama
penelitian dengan PT Martina Berto berupa penelitian dan publikasi untuk
Prodi serta hasil penelitian untuk pengembangan produk PT Martina
Berto.

48
13. Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama
Pihak eksternal yang bekerja sama merasa puas dengan hasil
kerjasama dengan Prodi IKKK FK Unpad, yang terbukti dengan kerjasama
yang diperpanjang setelah habis masa kontraknya.

G.2 DESKRIPSI SWOT


Kekuatan Kelemahan
- Kompetensi sebagian besar dosen - Belum optimalnya waktu dosen untuk
dalam melakukan penelitian sangat melakukan penelitian.
baik - Tidak meratanya kemampuan dosen
- Tingginya motivasi dan aktivitas dalam penelitian.
dosen dalam melakukan penelitian - Sarana dan prasarana penelitian
- Seluruh dosen memiliki agenda masih kurang.
penelitian. - Belum adanya produk program studi
- Tersedia sumber daya manusia yang berupa karya inovatif atau hak
untuk kegiatan pengabdian kepada paten.
masyarakat. - Masih belum optimalnya publikasi
- Adanya Pusat Studi di Fakultas yang internasional dan buku yang
dapat menjadi payung penelitian dosen dihasilkan dosen.
dan peserta didik. - Belum adanya perencanaan dan
- Komitmen yang tinggi dari pimpinan evaluasi berkesinambungan tentang
untuk memperluas jaringan kerjasama. program pengabdian kepada
- Tersedianya Unit Kerjasama di Fakultas masyarakat.
yang memfasilitasi dan mengatur
seluruh kegiatan kerjasama.
Peluang Ancaman
- Meningkatnya kesempatan dosen dalam - Tuntutan peningkatan jumlah dan
mendapat hibah penelitian dari dalam kualitas penelitian yang
maupun luar negeri. merepresentasikan kinerja
- Dorongan dari pimpinan fakultas dan prodi/Departemen/Fakultas.
universitas kepada dosen untuk meneliti. - Peningkatan tuntutan publikasi
- Tersedianya sumber dana dari alumni internasional yang didukung
ataupun perhimpunan untuk pengabdian penelitian yang baik.
kepada masyarakat. - Kompetisi yang semakin ketat untuk
- Meningkatnya kesempatan kerja sama mendapatkan sumber dana penelitian
dengan berbagai pihak di dalam maupun dan pengabdian kepada masyarakat.
luar negeri. - Peningkatan tuntutan kualitas dan
kinerja prodi oleh pihak-pihak yang
akan menjalin kerjasama.

49
BAB II

ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN

50
1. DASAR ANALISIS SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui gambaran Prodi IKKK FK
Unpad, karena merupakan salah satu metode yang dapat
menggambarkan dan mengevaluasi organisasi berdasarkan faktor
eksternal dan internal. Faktor internal mencakup kekuatan (strength)
dan kelemahan (weakness), sedangkan faktor eksternal terdiri dari
peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Keempat komponen ini
dikenal dengan strength, weakness, opportunity, threat (SWOT).

Analisis SWOT ini dilakukan terhadap tujuh komponen dan masing-


masing komponen dinilai pembobotannya yang memengaruhi
kelangsungan organisasi, yaitu:
1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian (5%)
2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan
penjaminan mutu (10%)
3. Mahasiswa dan lulusan (20%)
4. Sumber daya manusia (20%)
5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik (20%)
6. Pembiayaan, sarana, prasarana, dan system informasi (15%)
7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan
kerjasama (10%)

Ketujuh komponen tersebut digolongkan berdasarkan kontribusinya


dalam organisasi, yaitu:
I. KOMPONEN MASUKAN, mencakup:
- Visi Misi Tujuan Sasaran
- Mahasiswa
- Sumber daya manusia
- Kurikulum
- Sarana dan prasarana
- Pembiayaan

51
II. KOMPONEN PROSES, mencakup:
- Tata pamong
- Kepemimpinan
- Pengelolaan program
- Proses pembelajaran
- Suasana akademik
- Sistem informasi
- Penjaminan mutu
- Penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
- Kerjasama
III. KOMPONEN KELUARAN/HASIL, mencakup:
- Lulusan
- Keluaran lainnya: tesis, hasil penelitian, publikasi, produk
penelitian dalam bentuk paten, hasil pelayanan/ pengabdian
kepada masyarakat.

Langkah pertama analisis yaitu mengidentifikasi masing-masing SWOT


komponen, selanjutnya dilakukan penetapan nilai bobot dan skala
penilaian berdasarkan diskusi dan judgement tim evaluasi. Nilai bobot
ditetapkan berdasarkan besarnya kontribusi masing-masing komponen
terhadap kinerja organisasi. Skala penilaian terdiri atas empat tingkat,
yaitu:
Skala nilai 1: kurang atau tidak berbobot/berpengaruh
Skala nilai 2: cukup atau sedikit berbobot/berpengaruh
Skala nilai 3: baik atau cukup berbobot/berpengaruh
Skala nilai 4: sangat baik atau sangat berbobot/berpengaruh

Skor dari hasil identifikasi masing-masing komponen tersebut selanjutnya


dibandingkan antara faktor internal dan eksternal, dan digambarkan
berdasarkan diagram Cartesius.

52
Posisi hasil analisis SWOT tersebut ditentukan pada satu titik dari
keempat kuadran di diagram Cartesius yang menunjukkan posisi
organisasi saat ini.
Keempat kuadaran tersebut ialah:
1. Kuadran I (Pengembangan dan pertumbuhan)
Posisi pada kuadran ini sangat ideal karena terjadi pengembangan
dan pertumbuhan yang optimal dan progresif, karena organisasi
memiliki kekuatan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
2. Kuadran II (stabiliasi/rasionalisasi)
Posisi pada kuadran ini tetap masih dapat berkembang dan tumbuh,
namun diperkukan kejelian dalam meliat peluang dan memanfaatkan
secara maksimal kekuatan yang dimiliki.
3. Kuadran III (defensif/penciutan kegiatan)
Posisi pada kuadran ini menunjukkan bahwa organisasi sulit
berkembang dengan optimal karena memiliki banyak kelemahan dan
ancaman yang tidak dapat diantisipasi, sehingga usaha yang
dilakukan adalah menjaga kekuatan yang sudah ada atau melakukan
penciutan kegiatan agar tetap dapat bertahan.
4. Kuadran IV (diversifikasi)
Pada kuadran ini perlu dilakukan pengembangan besar-besaran atau
pengembangan usaha baru yangharus dilakukan apabila peluang
yang ada saat ini terbatas atau tidak dapat dimanfaatkan.

53
2. HASIL ANALISIS SWOT

A. KOMPONEN MASUKAN
Evaluasi Internal KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
- Adanya keterkaitan dan keselarasan visi, misi, tujuan, dan - Kurang meratanya pemahaman pemangku
sasaran Prodi IKKK dengan visi FK Unpad dan Unpad kepentingan terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran
- Adanya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam prodi.
penyusunan hingga pelaksanaan pencapaian visi, misi, - Kurangnya sikap kompetitif ilmiah sebagian dosen
tujuan, dan sasaran prodi. . dan peserta didik
- Tersedianya sistem rekrutmen, seleksi, serta pengelolaan - Biaya pendidikan termasuk biaya penelitian yang
dosen, peserta didik, dan tenaga kependidikan. cukup tinggi
- Terpenuhinya mutu serta kualifikasi dosen, peserta didik, dan - Semakin berkurangnya jumlah guru besar dan
tenaga kependidikan sesuai kebutuhan prodi. beberapa dosen karena akan memasuki masa
- Semakin meningkatnya pengembangan sarana, prasarana pensiun disertai lambatnya proses penambahan
untuk menunjang kegiatan akademik dan non-akademik. jumlah dosen dan tenaga kependidikan.
- Tersedianya sistem pendanaan prodi yang memungkinkan - Belum optimalnya pemeliharaan sarana dan
prodi terlibat dalam perencanaan dan pengelolaan dana. prasarana dan penggalangan dana dari alumni
- Belum optimalnya sistem keuangan prodi yang
Evaluasi Eksternal menyangkut perencanaan,pengelolaan dan
pelaporan.
PELUANG (Opportunity) STRATEGI (S ─ O) STRATEGI (W ─ O)
- Tingginya dukungan dan motivasi - Meningkatkan peran aktif seluruh pemangku kepentingan - Meningkatkan evaluasi dan monitoring terhadapat
dari seluruh pemangku dalam mendukung visi, misi, tujuan, dan strategi prodi. kualitas pemahaman seluruh pemangku kepentingan
kepentingan eksternal untuk - Meningkatkan perolehan hibah kompetitif baik nasional terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran prodi melalui
mewujudkan visi, misi, tujuan, dan maupun internasional dalam rangka pendidikan, penelitian, berbagai kesempatan.
- Meningkatkan kualitas penelitian sehingga dapat
sasaran prodi. dan pengembangan SDM. meningkatkan perolehan hibah kompetitif.
- Tingginya peluang untuk - Meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kredibilitas dosen pada - Melakukan kerjasama dalam bidang penelitian
mendapatkan hibah kompetitif baik tingkat nasional dan internasional, melalui publikasi karya dengan instansi di luar negeri.
54
internal maupun eksternal dalam ilmiah nasional dan internasional, keikutsertaan anggota - Meningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan
hal pendidikan, penelitian, dan profesi nasional dan internasional. pengabdian kepada masyarakat melalui hibah
pengembangan SDM. - Meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan melalui kompetitif.
- Terbukanya peluang kerjasama penerapan kurikulum berbasis kompetensi. - Meningkatkan kerjasama dengan alumni dan
pengguna lulusan dalam rangka pengembangan
dengan berbagai pihak, baik - Melakukan kerjasama lebih banyak dengan institusi lokal,
pendidikan, pengetahuan, keterampilan, dan
nasional maupun internasional. nasional, ataupun internasional. teknologi.
- Meningkatnya kebutuhan - Meningkatkan animo calon peserta didik melalui peningkatan - Meningkatkan keikutsertaan dosen dan peserta didik
masyarakat akan dokter spesialis sosialisasi secara intensif dan terpadu kepada calon dalam kegiatan ilmiah di dalam dan luar negeri.
kulit dan kelamin mahasiswa dan masyarakat, seperti laman (website) maupun
- Tingginya minat dan daya saing brosur.
calon peserta didik.
- Adanya MEA yang memungkinkan
lulusan bekerja di ASEAN.
- Adanya dukungan dana dari
fakultas/universitas dan pemerintah
untuk dosen yang akan
meningkatkan pendidikan.
- Telah diraihnya status akreditasi
paripurna oleh RS dr. Hasan
Sadikin, baik secara nasional
maupun internasional.
ANCAMAN (Threat) STRATEGI (S ─ T) STRATEGI (W ─ T)
- Cepatnya perkembangan - Meningkatkan sistem evaluasi dan monitoring dalam - Meningkatkan kualitas pendidikan dalam hal
pengetahuan dan teknologi di pelaksanaan kegiatan pendidikan, distribusi lulusan, dan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan
bidang dermatologi dan venereologi kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri. teknologi sehingga mampu bersaing dalam tingkat
serta tingginya persaingan di tingkat - Merevisi kurikulum secara berkala sesuai dengan nasional dan internasional melalui pendidikan
perkembangan dan kemajuan pengetahuan dan teknologi.
nasional dan internasional dalam kedokteran berkelanjutan bidang akademik maupun
- Melaksanakan berbagai kegiatan ilmiah seperti simposium,
hal pendidikan, keterampilan, dan workshop, dan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan profesi di dalam dan luar negeri.
penelitian. termasuk adanya perkembangan dan kemajuan pengetahuan dan teknologi. - Meningkatkan kuantitas SDM baik dosen maupun

55
program MEA yang memungkinkan tenaga kependidikan dari berbagai jalur rekrutmen.
dr. SpKK asing dari ASEN bekerja - Meningkatkan kualitas dosen melalui jenjang
di Indonesia pendidikan S3 atau konsultan dan meningkatkan
- Tidak meratanya distribusi lulusan jumlah guru besar.
dokter SpKK dan tingginya - Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan melalui
kompetensi dr umum di bidang pelatihan-pelatihan yang sesuai.
estetik yang menyamai kompetensi
SpKK
- Semakin tingginya biaya
pemeliharaan alat dan pengadaan
peralatan untuk pemenuhan
kompetensi.

56
B. KOMPONEN PROSES
Evaluasi Internal KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)
- Tersedianya renstra fakultas dan prodi yang menjadi - Semakin berkurangnya jumlah dan variasi kasus
panduan dalam pengelolaan fungsional dan operasional untuk pemenuhan kompetensi.
prodi. - Belum maksimalnya keterampilan di bidang bedah
- Berjalannya secara baik pengelolaan prodi ditunjang kulit
sistem kepemimpinan yang kredibel, transparan, - Belum optimalnya wadah atau sistem untuk
akuntabel, dan adil partisipasi alumni.
- Tersedianya tim pelaksana jaminan mutu pada setiap
- Belum optimalnya koordinasi antara pelaksana
tingkatan sebagai auditor internal.
- Telah sesuainya kurikulum dengan visi, misi, tujuan, dan jaminan mutu pada setiap tingkatan.
sasaran prodi IKKK FK Unpad, serta kebutuhan - Belum optimalnya waktu dan belum meratanya
pemangku kepentingan. kemampuan dosen untuk melakukan penelitian.
- Dilakukannya peninjauan dan pengembangan kurikulum - Belum optimalnya implementasi payung penelitian
secara berkala yang melibatkan seluruh dosen serta yang telah ditetapkan.
pemangku kepentingan. - Belum optimalnya tindak lanjut sebagian kerja
- Tercapainya pemenuhan kompetensi peserta didik sesuai
sama yang telah dilakukan
kurikulum.
- Adanya Pusat Studi di Fakultas yang dapat menjadi - Belum adanya perencanaan dan evaluasi
payung penelitian dosen dan peserta didik. berkesinambungan tentang program pengabdian
- Tersedianya Unit Kerjasama di Fakultas yang kepada masyarakat.
memfasilitasi dan mengatur seluruh kerjasama. - Belum terdapatnya pemetaan yang jelas mengenai
- Tersedia sumber daya manusia untuk kegiatan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat,
Evaluasi Eksternal pengabdian kepada masyarakat. khususnya di Jawa Barat.
PELUANG (Opportunity) STRATEGI (S ─ O) STRATEGI (W ─ O)
- Adanya akreditasi prodi oleh - Optimalisasi penyelarasan pelaksanaan aspek2 standar - Optimalisasi keunggulan prodi dalam hal pelayanan
LAM-PTKes sebagai sistem akreditasi prodi dari LAMPTKes dengan standar akreditasi dan penelitian.
penjaminan mutu eksternal yang RS - Optimalisasi sistem dokumentasi dan pengarsipan
dapat mendorong motivasi - Optimalisasi pengembangan kurikulum secara kegiatan /pengelolaan prodi.
pengembangan dan
berkesinambungan dan melaksanakan monev proses - Meningkatkan pemahaman peraturan/ketentuan
pembelajaran secara efektif sehingga peserta didik dapat yang terkait prodi oleh sivitas akademika.
peningkatan kualitas prodi. lulus tepat waktu dengan kualitas baik. - Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal
57
- Meningkatnya kerjasama antara - Meningkatkan kualitas artikel ilmiah (laporan kasus, referat untuk mendorong dan memfasilitasi dosen dan
FK Unpad dengan berbagai dan penelitian) yang mampu dipublikasikan di tingkat peserta didik untuk publikasi internasional.
fasilitas kesehatan yang dapat internasional - Menyiapkan wahana pendidikan diluar RSP Utama
dijadikan wahana pendidikan - Meningkatkan pemanfaatan seluruh peluang untuk - Menunjuk koordinator penelitian, publikasi dan
meningkatkan partisipasi dan prestasi peserta didik di tingkat kerjasama yang akan lebih memperkuat koordinasi
PPDS.
internasional. internal dan eksternal dalam hal penelitian, publikasi
- Telah diraihnya status akreditasi - Memantapkan payung penelitian yang berorientasi pada dan kerjasama.
paripurna oleh RS dr. Hasan keunggulan di setiap divisi/kajian ilmu di tingkat departemen - Membuat wadah atau sistem untuk partisipasi alumni
Sadikin, baik secara nasional yang bersinergi dengan Pusat Studi di tingkat fakultas.
maupun internasional. - Meningkatkan perolehan hibah penelitian.
- Tersedianya berbagai program - Meningkatkan koordinasi penelitian dosen-peserta didik serta
pelatihan, workshop, fellowship koordinasi dengan Pusat Studi di fakultas yang dapat
dan grant penelitian untuk meningkatkan kesempatan dosen untuk melakukan penelitian.
- Meningkatkan pengetahuan dan teknologi dalam hal
peserta didik
penelitian kepada dosen secara rutin.
- Semakin terbukanya
kesempatan kerjasama dan
kemitraan dengan institusi lain
baik dari dalam maupun luar
negeri
- Semakinmeningkatnya
partisipasi alumni untuk
kemajuan prodi dalam wadah
ikatan alumni SpKK maupun IKA
komisariat FK Unpad.
- Meningkatnya kesempatan
dosen dalam mendapat hibah
penelitian dan publikasi
- Tersedianya kesempatan
kerjasama dengan berbagai
instansi, LSM, alumni ataupun

58
perhimpunan untuk pengabdian
kepada masyarakat.
ANCAMAN (Threat) STRATEGI (S ─ T) STRATEGI (W ─ T)
- Semakin tingginya tuntutan - Meningkatkan kerjasama dengan institusi di dalam dan luar - Optimalisasi sistem penjaminan mutu baik di
masyarakat dan pengguna untuk negeri untuk meningkatkan kemampuan lulusan dalam hal tingkat rodi, fakultas maupun universitas
mendapatkan SpKK yang siap pelayanan dan penelitian, serta meningkatkan penelitian dan
bekerja dengan kompetensi dan publikasi - Melakukan pemetaan kebutuhan pelayanan
-Menyepakati format penilaian dan meningkatkan kualitas kesehatan di Jawa Barat yang mencakup promotif,
soft skills yang baik.
penilaian terhadap peserta didik dalam hal ranah etika, preventif,dan kuratif sebagai dasar untuk
- Meningkatnya persaingan kualitas komunikasi, kerjasama tim, dan kaidah keselamatan pasien. melakukan upaya-upaya di bidang pelayanan,
lulusan dalam era MEA - Meningkatkan variasi kegiatan olah raga dan seni, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
- Peningkatan tuntutan publikasi meningkatkan kegiatan bersama antara peserta didik - dosen
internasional yang didukung - tenaga kependidikan, dan kegiatan character building
penelitian yang baik. dilaksanakan secara rutin.
- Semakin banyaknya penelitian - Meningkatkan upaya-upaya dan motivasi seluruh pemangku
kepentingan untuk mendukung peningkatan status akreditasi
unggulan di berbagai institusi prodi.
pendidikan baik di tingkat nasional
maupun internasional.
- Kompetisi yang semakin ketat
untuk mendapatkan sumber dana
penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.

59
C. KOMPONEN KELUARAN
Evaluasi Internal KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)

- Rasio dosen dan peserta didik telah disesuaikan dengan - Belum tercapainya target angka kelulusan tepat
kemampuan dan standar nasional pendidikan spesialis kulit waktu.
dan kelamin dari Kolegium IKKK. - Belum konsistennya pencapaian prestasi persentase
- Prestasi akademik peserta didik dalam ujian nasional yang kelulusan first taker ujian tulis nasional dari tahun ke
baik. tahun.
- Peserta didik mampu bersaing dalam bidang akademik di - Belum ada prestasi akademik di tingkat
tingkat nasional. internasional.
- Para lulusan yang aktif dalam bidang akademik maupun - Belum ada hasil karya inovatif, hak paten, dan
organisasi di tingkat nasional dan internasional lainnya yang dihasilkan
- Tingginyamotivasidosendalammelakukan - Belum maksimalnya keterampilan di bidang bedah
penelitian kulit
- Seluruh dosen memiliki agenda penelitian. - Belum optimalnya wadah atau sistem untuk
- Tersedia sumber daya manusia untuk kegiatan partisipasi alumni.
- Belum adanya produk program studi yang berupa
pengabdian kepada masyarakat.
karya inovatif atau hak paten.
- Adanya Pusat Studi di Fakultas yang dapat menjadi payung
- Masih belum optimalnya publikasi internasional dan
penelitian dosen dan peserta didik.
buku yang dihasilkan dosen.
- Tersedianya Unit Kerjasama di Fakultas yang memfasilitasi
- Belum adanya penelitian multisenter yang melibatkan
dan mengatur seluruh kegiatan kerjasama.
berbagai Prodi IKKK di Indonesia
- Adanya hibah penelitian dari Universitas
- Tindak lanjut kerjasama yang belum optimal
- Belum adanya perencanaan dan evaluasi
Evaluasi Eksternal berkesinambungan tentang program pengabdian
kepada masyarakat.
PELUANG (Opportunity) STRATEGI (S ─ O) STRATEGI (W ─ O)
- Tingginya minat pengguna terhadap - Menawarkan pendidikan lanjutan ke luar negeri yang - Memberi pelatihan/penyegaran kepada dosen
lulusan Prodi IKKK FK Unpad dibiayai selama masa pendidikan (degree/non-degree) dan mengenai tujuan pembelajaran dan tatacara
- Banyaknya forum ilmiah ikatan menjadi dosen setelah lulus penilaian akademik serta membuat acara motivasi
internasional yang dapat diikuti - Bekerja sama dengan pengguna lulusan/alumni untuk kepada peserta didik agar kualitas akademik
60
peserta didik termasuk fellowship memberikan grant/beasiswa atau kontrak belajar-kerja pada meningkat
- Adanya beasiswa atau grant yang peserta didik yang akan bekerja di tempat pengguna - Bekerja sama dengan lembaga/konsil internasional
dapat meringankan biaya studi atau lulusan/alumni bila telah selesai di bidang kulit dan kelamin untuk mendapatkan
biaya penelitian - Bekerja sama dengan PERDOSKI atau organisasi profesi grant/fellowship di dalam dan luar negeri, khususnya
- Link kerjasama internasional yang lainnya untuk mendapatkan grant/beasiswa/fellowship atau di bidang bedah kulit dan estetik,
lebih terbuka salah satunya melalui bekerja ASEAN dalam era MEA - Mengadakan pelatihan hak paten berupa diskusi
PERDOSKI yang menjadi anggota - Menjalin kerjasama baru dengan organisasi peluang paten, proses pendaftaran paten, hingga
LADS pendidikan/professional kulit dan kelamin di luar negeri testimoni dari nara sumber agar hasil penelitian
- Meningkatnya kesempatan dosen untuk program fellowship atau forum ilmiah internasional dapat dipatenkan
dalam mendapat hibah penelitian dari - Membentuk forum diskusi ilmiah dan e-learning continued - Bekerja sama operasi dengan pihak ketiga (KSO)
dalam maupun luar negeri. medical education (CME) di antara SpKK di luar negeri, dalam pengadaan alat laser dan EBD selama
- Dorongan dari pimpinan fakultas dan khususnya ASEAN pendidikan maupun setelah lulus
- Melaksanakan penelitian dengan menginduk pada paying - Bekerja sama dengan alumni dalam pengabdian
universitas kepada dosen untuk
penelitian Pusat Studi kepada masyarakat yang diselaraskan dengan
meneliti. - Memanfaatkan hibah yang diselenggarakan oleh univeristas kondisi masyarakat tempat alumni praktek/bekerja
- Meningkatnya kesempatan kerja untuk penelitian dan publikasi - Meningkatkan kerja sama dengan LSM dan instansi
sama dengan berbagai pihak di dalam lain dalam bidang pengabdian kepada masyarakat
maupun luar negeri. yang selaras dengan penelitian peserta didik
- Adanya wadah penelitian dan
kerjasama di tingkat PERDOSKI dan
Kolegium DV
- Tersedianya sumber dana dari
alumni ataupun perhimpunan untuk
pengabdian kepada masyarakat.
- Tersedianya kerjasama dengan
berbagai instansi, LSM, dan lainnya di
bidang pengabdian kepada
masyarakat
ANCAMAN (Threat) STRATEGI (S ─ T) STRATEGI (W ─ T)
- Prestasi akademik di tingkat nasional - Peserta didik harus memiliki sertifikat keterampilan - Bench mark dan meminta pembinaan akademik dan
dan internasional peserta didik di prodi tambahan yang berhubungan dengan kulit kelamin selama tatakelola ke Prodi IKKK luar negeri yang telah
universitas lain. masa pendidikan mapan
61
- Tingginya harapan masyarakat untuk - Adanya reward bagi peserta didik yang telah memenangkan - Meningkatkan keterampilan peserta didik dengan
mendapatkan SpKK yang siap lomba ilmiah dan non-ilmiah (soft skill) tingkat nasional, kursus lanjutan/fellowship, terutama di bidang bedah
bekerja dengan kompetensi dan internasional, serta lulus ujian nasional dengan angka yang kulit
mempunyai soft skills yang baik. baik (5 besar) - Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan
- Tidak meratanya distribusi lulusan, - Diadakan kursus lanjutan, terutama di bidang bedah kulit Pemerintah Daerah tentang distribusi lulusan
sebagian besar di kota-kota besar, dan estetik untuk lulusan (di atas kompetensi minimal SpKK) melalui program beasiswa-kontrak kerja
sedangkan di RS daerah kekurangan - Bekerja sama dengan pihak luar negeri dalam bimbingan - Memberikan sumbangsih pemikiran mengenai
tenaga SpKK. manuscript dan publikasi jurnal internasional regulasi dr asing bekerja di Indonesia serta regulasi
- Adanya MEA yang memungkinkan dr. - Mencari sumber dana lain untuk penelitian dan pengabdian kompetensi estetik antara dr umum, SpKK, dan
SpKK asing dari ASEN bekerja di kepada masyarakat melalui sumber instansi nonpemerintah, SpBP, melalui wadah kolegium dan PERDOSKI
Indonesia CSR perusahaan, dan lain-lain - Melibatkan tenaga profesional dalam penelitian,
- Peningkatan tuntutan publikasi termasuk penelitian ke lapangan sehinggga beban
kerja dosen dapat berkurang
internasional yang didukung
penelitian yang baik.
- Jumlah publikasi internasional dan
penelitian kulit dan kelamin yang lebih
banyak di prodi lain di Indonesia
maupun ASEAN
- Kemampuan meneliti dan latar
belakang akademis yang tinggi pada
SpKK di ASEAN
- Kompetisi yang semakin ketat untuk
mendapatkan sumber dana penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
- Peningkatan tuntutan kualitas dan
kinerja prodi oleh pihak-pihak yang
akan menjalin kerjasama.

62
3. PEMBOBOTAN SETIAP KOMPONEN

A. Analisis Kekuatan (Strength)

Faktor Subfaktor Skala Nilai


Penilaian
No. Kekuatan
A B C AxBxC
4 3 2 1
1 Visi, misi, tujuan, sasaran, dan 0,05
strategi pencapaian
- Konsistennya visi, misi, tujuan, dan 0,3 4 0,06
sasaran Prodi IKKK dengan visi FK
Unpad dan Unpad
- Adanya keterkaitan dan keselarasan 0,2 4 0,04
di antara visi, misi, tujuan, dan
sasaran prodi.
- Terlibatnya keseluruhan pemangku 0,3 3 0,045
kepentingan dalam penyusunan dan
menetapkan visi, misi, tujuan, dan
sasaran prodi.
- Tingginya komitmen dari pihak 0,2 4 0,04
pimpinan, dosen, peserta didik, dan
tenaga kependidikan untuk
melaksanakan visi, misi, tujuan, dan
sasaran prodi.
Subjumlah 1 0,185
2 Tata pamong, kepemimpinan, sistem 0,1
pengelolaan, dan penjaminan mutu
- Tersedianya renstra fakultas dan prodi 0,2 4 0,08
yang menjadi panduan dalam
pengelolaan fungsional dan
operasional prodi.
- Berjalannya secara baik sistem 0,2 4 0,08
kepemimpinan yang kredibel,
transparan, akuntabel, dan adil.
- Adanya pembagian tugas, wewenang, 0,3 4 0,12
dan tanggung jawab yang jelas serta
kerjasama yang baik antara setiap
unsur disertai komitmen yang tinggi
dalam pengelolaan prodi.
- Tersedianya tim pelaksana jaminan 0,3 3 0,09
mutu pada setiap tingkatan sebagai
auditor internal.
Subjumlah 1 0,37
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,2
- Rekrutmen dilakukan secara 0,2 4 0,16
transparan dan melibatkan seluruh
staf, serta konsisten dengan kebijakan
dan aturan yang ada.
63
Faktor Subfaktor Skala Nilai
Penilaian
No. Kekuatan
A B C AxBxC
4 3 2 1
- Rasio dosen dan peserta didik telah 0,3 4 0,24
disesuaikan dengan kemampuan dan
standar nasional pendidikan spesialis
kulit dan kelamin dari Kolegium IKKK.
- Peserta didik mampu bersaing dan 0,3 4 0,24
unggul dalam bidang akademik
maupun softskill di tingkat nasional.
- Setiap peserta didik memiliki satu 0,2 4 0,16
dosen wali dan tersedia tim konseling.
Subjumlah 0,8
4 Sumber Daya Manusia 0,2
- Terpenuhinya mutu serta kualifikasi 0,3 4 0,24
dosen dan tenaga kependidikan
sesuai kebutuhan prodi, yang
ditandai seluruh divisi sudah
memiliki dosen konsultan sesuai
bidangnya, yang didukung dengan
kualitas tenaga kependidikan yang
baik
- Tingginya keikutsertaan dosen 0,25 4 0,2
dalam kegiatan simposium,
pelatihan dan pendidikan sebagai
pembicara/instruktur.
- Semakin meningkatnya jumlah 0,25 3 0,15
publikasi karya ilmiah dosen.
- Kuatnya komitmen pimpinan dalam 0,2 4 0,16
pengembangan sumber daya
manusia.
Subjumlah 1 0,75
5 Kurikulum, Pembelajaran, dan 0,2
Susunan Akademik
- Telah sesuainya kurikulum dengan 0,2 4 0,16
visi, misi, tujuan, dan sasaran prodi
IKKK FK Unpad, serta kebutuhan
pemangku kepentingan
- Dilakukannya peninjauan dan 0,2 3 0,12
pengembangan kurikulum secara
berkala yang melibatkan seluruh
dosen serta pemangku kepentingan.
- Terdapatnya panduan dan metode 0,3 4 0,24
yang jelas mengenai proses
pembelajaran dan evaluasi
pendidikan yang secara berkala
dinilai dan direvisi untuk
pengembangan pendidikan.
64
Faktor Subfaktor Skala Nilai
Penilaian
No. Kekuatan
A B C AxBxC
4 3 2 1
- Semakin meningkatnya 0,3 4 0,18
pengembangan sarana dan
prasarana untuk menunjang
kegiatan pendidikan.
Subjumlah 1 0,7
6 Pembiayaan, Sarana, Prasarana, dan 0,15
Sistem Informasi
- Tersedianya sistem pendanaan prodi 0,3 3 0,0135
yang memungkinkan prodi terlibat
dalam perencanaan dan pengelolaan
dana.
- Tersedianya sarana dan prasarana 0,4 4 0,24
akademik, medik, dan sistem
informasi untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran.
- Kuatnya komitmen pimpinan 0,3 4 0,18
departemen dan fakultas dalam
pengadaan sarana-prasarana
Subjumlah 1 0,43
7 Penelitian, Pengabdian kepada 0,1
Masyarakat, dan Kerjasama
- Kompetensi dan motivasi 0,25 4 0,1
sebagian besar dosen dalam
melakukan penelitian sangat
baik.
- Tersedia sumber daya manusia 0,25 4 0,1
untuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
- Adanya Pusat Studi di Fakultas yang 0,25 4 0,1
dapat menjadi payung penelitian dan
pengabdian kepada masysarakat bagi
dosen dan peserta didik.
- Komitmen yang tinggi dari pimpinan 0,25 4 0,1
serta tersedianya Unit Kerjasama di
tingkat Fakultas dan Universitas
untuk memperluas jaringan
kerjasama.
Subjumlah 1 0,4

65
B. Analisis Kelemahan (Weakness)

Faktor Subfaktor Skala Nilai


Penilaian
No. Kelemahan
A B C AxBxC
4 3 2 1
1 Visi, misi, tujuan, sasaran, dan 0,05
strategi pencapaian
- Masih terdapatnya penelitian yang 0,25 1 0,0125
belum memberikan hasilguna yang
tinggi.
- Belum optimalnya implementasi 0,25 2 0,025
payung penelitian yang telah
ditetapkan.
- Belum terdapatnya pemetaan yang 0,25 2 0,025
jelas mengenai kebutuhan pelayanan
kesehatan masyarakat, khususnya di
Jawa Barat.
- Kurangnya sikap kompetitif ilmiah 0,25 3 0,0375
pada sebagian sivitas akademika.
Subjumlah 1 0,10
2 Tata pamong, kepemimpinan, sistem 0,1
pengelolaan, dan penjaminan mutu
- Belum meratanya pemahaman sivitas 0,5 2 0,10
akademika mengenai sistem tata
pamong pelaksanaan prodi.
- Belum optimalnya koordinasi antara 0,5 2 0,10
pelaksana jaminan mutu pada setiap
tingkatan.
Subjumlah 1 0,20
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,2
- Persentase kelulusan tepat waktu 0,3 2 0,12
yang masih sangat rendah.
- Belum ada prestasi akademik di 0,3 1 0,06
tingkat internasional.
- Belum optimalnya wadah atau sistem 0,4 1 0,08
untuk partisipasi alumni.
Subjumlah 1 0,26
4 Sumber Daya Manusia 0,2
- Masih lambatnya penambahan dosen 0,3 2 0,12
dan tenaga kependidikan karena
proses rekrutmen dan seleksi
melibatkan banyak pihak dengan
berbagai peraturan.
- Masih adanya kendala dana, waktu, 0,2 2 0,08
serta kesesuaian institusi yang dituju
dalam pengembangan dosen.
- Semakin berkurangnya jumlah guru 0,2 1 0,04
besar dan beberapa dosen karena
66
Faktor Subfaktor Skala Nilai
Penilaian
No. Kelemahan
A B C AxBxC
4 3 2 1
akan memasuki masa pensiun.
- Tingginya beban kerja dosen 0,3 1 0,06
Subjumlah 1 0,30
5 Kurikulum, Pembelajaran, dan 0,2
Susunan Akademik
- Belum optimalnya pendokumentasian 0,2 2 0,08
kegiatan pembelajaran pada buku
log.
- Belum optimalnya penilaian terhadap 0,2 2 0,08
ranah etika, komunikasi, kerjasama
tim, dan kaidah keselamatan pasien.
- Semakin berkurangnya jumlah dan 0,3 1 0,06
variasi kasus untuk pemenuhan
kompetensi.
- Adanya kendala dana untuk 0,3 1 0,06
pemeliharaan dan pengadaan
sarana-prasarana.
Subjumlah 1 0,28
6 Pembiayaan, Sarana, Prasarana, dan 0,15
Sistem Informasi
- Belum optimalnya sistem keuangan 0,3 2 0,09
prodi yang menyangkut
perencanaan, pengelolaan dan
pelaporan.
- Seringnya terjadi perubahan 0,4 2 0,12
kebijakan dan peraturan terkait
pendanaan yang menyebabkan
kesulitan dalam perencanaan dan
pengelolaan dana.
- Belum optimalnya penggalangan 0,3 1 0,045
dana dari alumni.
Subjumlah 1 0,255
7 Penelitian, Pengabdian kepada 0,1
Masyarakat, dan Kerjasama
- Belum optimalnya waktu dosen untuk 0,15 2 0,03
melakukan penelitian.
- Sarana dan prasarana penelitian 0,2 1 0,02
masih kurang.
- Belum adanya produk program studi 0,15 1 0,015
yang berupa karya inovatif atau hak
paten.
- Masih belum optimalnya publikasi 0,3 2 0,06
internasional dan buku yang
dihasilkan dosen.
- Belum adanya perencanaan dan 0,2 1 0,02
67
Faktor Subfaktor Skala Nilai
Penilaian
No. Kelemahan
A B C AxBxC
4 3 2 1
evaluasi berkesinambungan tentang
program pengabdian kepada
masyarakat.
Subjumlah 1 0,145
C. Analis Peluang (Opportunity)

Faktor Subfaktor Skala Nilai


Penilaian
No. Peluang
A B C AxBxC
4 3 2 1
1 Visi, misi, tujuan, sasaran, dan 0,05
strategi pencapaian
- Tingginya dukungan, motivasi, dan 0,3 4 0,06
koordinasi dari pemangku
kepentingan untuk mewujudkan visi
dan misi.
- Tingginya peluang untuk 0,3 4 0,06
mendapatkan hibah kompetitif baik
internal maupun eksternal dalam hal
pengembangan SDM maupun
penelitian.
- Terbukanya peluang kerjasama 0,2 4 0,04
dengan berbagai pihak, baik nasional
maupun internasional
- Meningkatnya kebutuhan masyarakat 0,2 4 0,04
akan dokter spesialis kulit dan
kelamin.
Subjumlah 1 0,20
2 Tata pamong, kepemimpinan, sistem 0,1
pengelolaan, dan penjaminan mutu
- Adanya akreditasi prodi oleh LAM- 0,2 4 0,08
PTKes sebagai sistem penjaminan
mutu eksternal yang dapat
mendorong motivasi
pengembangan dan peningkatan
kualitas prodi.
- Adanya Badan Koordinasi 0,2 4 0,08
Pendidikan (Bakordik) di RS dr.
Hasan Sadikin yang dapat
meningkatkan suasana akademik
yang berorientasi pada mutu
pendidikan.
- Terbukanya kerjasama dan 0,3 4 0,12
kemitraan dengan institusi lain, baik
dari dalam maupun luar negeri
68
Faktor Subfaktor Skala Nilai
Penilaian
No. Peluang
A B C AxBxC
4 3 2 1
untuk meningkatkan mutu prodi.
- Terdapatnya kerjasama dengan 0,3 3 0,09
para pengguna lulusan prodi untuk
meningkatkan kualitas lulusan yang
akan berdampak positif bagi
pengguna lulusan dan masyarakat.
Subjumlah 1 0,37
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,2
- Minat calon peserta didik yang tinggi. 0,2 4 0,16
- Daya saing peserta pada seleksi 0,2 4 0,16
masuk yang sangat baik.
- Banyaknya forum ilmiah internasional 0,2 4 0,16
yang dapat diikuti peserta didik.
- Partisipasi alumni untuk kemajuan 0,2 3 0,12
prodi yang dapat semakin
ditingkatkan dalam wadah ikatan
alumni komisariat IKKK FK Unpad.
- Teknologi informasi yang lebih baik 0,2 4 0,16
menunjang interaksi yang lebih baik
antara dosen-peserta didik.
Subjumlah 1 0,6
4 Sumber Daya Manusia 0,2
- Tingginya komitmen dari pimpinan 0,4 4 0,32
dalam memfasilitasi dan merekrut
calon staf dan pengembangan
dosen.
- Peningkatan kesempatan publikasi 0,3 4 0,24
internasional melalui dukungan dana
dan kerjasama dengan institusi di
luar negeri.
- Banyaknya kesempatan untuk 0,3 4 0,24
mengikuti simposium, pelatihan, dan
pendidikan baik didalam maupun
luar negeri.
Subjumlah 1 0,80
5 Kurikulum, Pembelajaran, dan 0,2
Susunan Akademik
- Meningkatnya kerjasama antara FK 0,2 4 0,16
Unpad dengan berbagai fasilitas
kesehatan yang dapat dijadikan
wahana pendidikan PPDS.
- Semakin meningkatnya kerjasama 0,3 4 0,24
antara Departemen IKKK dengan
institusi di dalam dan luar negeri.
69
Faktor Subfaktor Skala Nilai
Penilaian
No. Peluang
A B C AxBxC
4 3 2 1
- Adanya keterlibatan alumni dan 0,15 3 0,09
perhimpunan dokter spesialis kulit
dan kelamin (Perdoski) yang dapat
membantu memfasilitasi pemenuhan
kompetensi.
- Tinggi komitmen dari pimpinan 0,2 4 0,16
departemen dan fakultas untuk
meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan.
- Telah diraihnya status akreditasi 0,15 4 0,12
paripurna oleh RS dr. Hasan
Sadikin, baik secara nasional
maupun internasional.
Subjumlah 1 0,77
6 Pembiayaan, Sarana, Prasarana, dan 0,15
Sistem Informasi
- Adanya kesempatan meningkatkan 0,4 3 0,18
partisipasi alumni.
- Terbukanya peluang untuk 0,6 4 0,36
mendapatkan dukungan
dana/sarana/prasarana dari
fakultas/universitas, RS pendidikan
utama, dan pemerintah.
Subjumlah 1 0,54
7 Penelitian, Pengabdian kepada 0,1
Masyarakat, dan Kerjasama
- Meningkatnya kesempatan dosen 0,4 4 0,16
dalam mendapat hibah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dari
dalam maupun luar negeri.
- Tersedianya sumber dana dari alumni 0,3 3 0,09
ataupun perhimpunan untuk
pengabdian kepada masyarakat.
- Meningkatnya kesempatan kerjasama 0,3 4 0,12
untuk penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dengan berbagai
pihak di dalam maupun luar negeri.
Subjumlah 1 0,37

70
D. Analis Ancaman (Threat)

Faktor Subfaktor Skala Nilai


Penilaian
No. Ancaman
A B C AxBxC
4 3 2 1
1 Visi, misi, tujuan, sasaran, dan 0,05
strategi pencapaian
- Cepatnya perkembangan pengetahuan 0,2 3 0,03
dan teknologi di bidang dermatologi dan
venereologi.
- Tingginya persaingan di tingkat nasional 0,3 2 0,03
dan internasional.
- Tingginya tuntutan masyarakat untuk 0,3 2 0,03
mendapatkan pelayanan kesehatan
yang lebih baik.
- Adanya kebijakan pasar bebas Asean 0,2 2 0,02
dan Asia Pasifik
Subjumlah 1 0,11
2 Tata pamong, kepemimpinan, sistem 0,1
pengelolaan, dan penjaminan mutu
- Tingginya kepercayaan pihak 0,3 2 0,06
eksternal terhadap prodi sejenis
dalam hal menjalin kerjasama.
- Tingginya persaingan dan sifat 0,3 2 0,06
kompetisi dari prodi sejenis pada
perguruan tinggi lain.
- Meningkatnya sifat kritis masyarakat 0,2 2 0,04
terhadap kinerja peserta didik saat
menangani pasien dalam proses
pendidikan.
- Menurunnya jumlah beberapa 0,2 2 0,04
kasus pembelajaran yang sesuai
kompetensi peserta didik.
Subjumlah 1 0,20
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,2
- Unggulan-unggulan prodi yang terus 0,25 2 0,1
ditingkatkan di IPDS lain.
- Prestasi akademik di tingkat nasional 0,25 2 0,1
dan internasional peserta didik di
IPDS lain
- Tingginya harapan masyarakat untuk 0,25 2 0,1
mendapatkan SpKK yang siap
bekerja dengan kompetensi dan
mempunyai soft skills yang baik.
- Tidak meratanya distribusi lulusan, 0,25 2 0,1
sebagian besar di kota-kota besar,
sedangkan di RS daerah kekurangan
71
Faktor Subfaktor Skala Nilai
Penilaian
No. Ancaman
A B C AxBxC
4 3 2 1
tenaga SpKK.
Subjumlah 1 0,35
4 Sumber Daya Manusia 0,2
- Adanya ketentuan jumlah guru besar 0,2 2 0,08
dan doktor sebagai persyaratan
suatu prodi.
- Berkurangnya minat menjadi dosen. 0,3 2 0,06
- Pesatnya perkembangan sarana 0,3 3 0,18
kesehatan non-pendidikan atau
swasta yang mempunyai keunggulan
lain sehingga lebih diminati calon
dosen.
- Semakin banyaknya kerjasama luar 0,2 2 0,08
negeri dan dosen dengan kualifikasi
tinggi yang dimiliki institusi
pendidikan lain.
Subjumlah 1 0,40
5 Kurikulum, Pembelajaran, dan 0,2
Susunan Akademik
- Semakin meningkatnya kualitas 0,3 2 0,12
proses pembelajaran di prodi
universitas lain.
- Meningkatnya persaingan kualitas 0,4 3 0,24
lulusan dalam era MEA
- Semakin tingginya biaya 0,3 3 0,18
pemeliharaan alat dan pengadaan
peralatan untuk pemenuhan
kompetensi.
Subjumlah 1 0,54
6 Pembiayaan, Sarana, Prasarana, dan 0,15
Sistem Informasi
- Meningkatnya tuntutan terhadap 0,2 2 0,06
akuntabilitas dan transparansi
pendanaan serta pengadaan sarana
oleh masyarakat dan pemerintah.
- Semakin tingginya harga alat-alat 0,3 1 0,045
penunjang pendidikan.
- Pesatnya perkembangan teknologi 0,2 2 0,06
yang menyebabkan alat-alat
kesehatan cepat berubah.
- Semakin lengkapnya sarana- 0,3 1 0,045
prasarana yang dimiliki prodi
universitas lain.
Subjumlah 1 0,21
7 Penelitian, Pengabdian kepada 0,1
72
Faktor Subfaktor Skala Nilai
Penilaian
No. Ancaman
A B C AxBxC
4 3 21
Masyarakat, dan Kerjasama
- Tuntutan peningkatan jumlah dan 0,2 2 0,04
kualitas penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang
merepresentasikan kinerja
prodi/Departemen/Fakultas.
- Peningkatan tuntutan publikasi 0,3 1 0,03
internasional yang didukung
penelitian yang baik.
- Kompetisi yang semakin ketat untuk 0,3 1 0,03
mendapatkan sumber dana penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
- Peningkatan tuntutan kualitas dan 0,2 1 0,02
kinerja prodi oleh pihak-pihak yang
akan menjalin kerjasama.
Subjumlah 1 0,12
Rekapitulasi Hasil Perhitungan SWOT

No. Komponen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


(S) (W) (O) (T)
1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan 0,18 0,10 0,20 0,11
Strategi Pencapaian
2 Tata Pamong, Kepemimpinan. 0,37 0,20 0,37 0,20
Dan Penjaminan Mutu
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,80 0,26 0,60 0,35
4 Sumber Daya Manusia 0,75 0,30 0,80 0,40
5 Kurikulum, Pembelajaran, dan 0,70 0,28 0,77 0,54
Suasana Akademik
6 Pembiayaan, Sarana, Prasarana, 0,43 0,26 0,54 0,21
dan Sistem Informasi
7 Penelitian, Pengabdian kepada 0,40 0,15 0,37 0,12
Masysarakat, dan Kerjasama
TOTAL 3,63 1,55 3,65 1,93
Sumbu X (Faktor Internal): S – W = 3,63 – 1,55 = 2,08

Sumbu Y (Faktor Eksternal): O – T = 3,65 – 1,93 = 1,72

73
Gambaran posisi kuadran

74
BAB III

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH, PERBAIKAN DAN

PENGEMBANGAN

75
Strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan program
untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran di Prodi IKKK FK Unpad
dikelompokkan menjadi 3 aspek sebagai berikut:

I. ASPEK MASUKAN A.
Sumber Daya Manusia
a. Dosen
2. Meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kredibilitas dosen dalam
bidang IKKK di tingkat Nasional dan Internasional.
- Meningkatkan jenjang pendidikan dosen untuk mencapai
gelar doktor, konsultan dan guru besar.
- Meningkatkan keikutsertaan dosen dalam kegiatan ilmiah
dalam dan luar negeri.
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen dalam
hal penelitian, serta meningkatkan perolehan hibah
kompetitif.
- Meningkatkan publikasi karya ilmiah dosen di tingkat
nasional dan internasional terutama dalam bidang infeksi dan
alergi imunologi
3. Meningkatkan kuantitas dosen
- Rekrutmen dosen dari berbagai jalur

b. Tenaga Kependidikan
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan.
 Meningkatkan keikutsertaan tenaga kependidikan dalam
pelatihan-pelatihan.
 Rekrutmen tenaga kependidikan dari berbagai jalur

76
B. Peserta Didik
Meningkatkan kualitas pencapaian kompetensi peserta didik
- Mengembangkan sistem rekrutmen agar mendapatkan calon
peserta didik yang berkualitas, baik secara akademik maupun
etika.
- Mengembangkan kurikulum secara berkesinambungan,
meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana, serta
mengembangkan suasana akademik yang sangat baik agar
peserta didik dapat mencapai kompetensi dengan lebih baik.
- Mendorong dan memfasilitasi peserta didik agar dapat meraih
prestasi akademik dan non akademik di tingkat nasional dan
internasional.
- Meningkatkan keikutsertaan peserta didik dalam simposium,
workshop dan fellowship baik di dalam maupun luar negeri.

C. Dana, Sarana dan Prasarana


Meningkatkan perolehan dana dan pengembangan sarana dan
prasarana
- Bekerja sama dengan berbagai pihak misalnya alumni,
Perdoski, dan lembaga-lembaga tertentu dalam pemenuhan
sarana dan prasarana pendidikan.
- Membuat wadah atau sistem untuk partisipasi alumni

II. ASPEK PROSES


Meningkatkan sistem tata pamong dan mengembangkan kurikulum
secara berkelanjutan untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran
Prodi IKKK FK Unpad.
- Meningkatkan peran aktif seluruh pemangku kepentingan dalam
mendukung visi, misi, tujuan, dan strategi prodi.
- Meninjau kurikulum secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan pengetahuan dan teknologi.

77
- Optimalisasi keunggulan prodi dalam hal pelayanan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat terutama dalam bidang
dermatologi infeksi dan alergi imunologi.
- Melakukan kerjasama lebih banyak dengan institusi lokal,
nasional, ataupun internasional
- Optimalisasi sistem dokumentasi dan pengarsipan kegiatan
/pengelolaan prodi.
- Optimalisasisi sistem penjaminan mutu baik di tingkat prodi,
fakultas maupun universitas
- Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah
tentang distribusi lulusan melalui program beasiswa-kontrak
kerja
- Melakukan pemetaan kebutuhan pelayanan kesehatan di Jawa
Barat yang mencakup promotif, preventif, dan kuratif sebagai
dasar untuk melakukan upaya-upaya di bidang pelayanan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

III. ASPEK KELUARAN


a. Meningkatkan kualitas lulusan
- Meningkatkan kerjasama dengan institusi di dalam dan luar
negeri untuk meningkatkan kemampuan lulusan dalam hal
pelayanan dan penelitian, serta meningkatkan penelitian dan
publikasi
- Meningkatkan kerjasama dengan alumni dan pengguna lulusan
dalam rangka pengembangan pendidikan, pengetahuan,
keterampilan, dan teknologi.
- Meningkatkan variasi kegiatan olah raga dan seni,
meningkatkan kegiatan bersama antara peserta didik - dosen –
tenaga kependidikan, dan kegiatan character building
dilaksanakan secara rutin.

78
b. Meningkatkan hasil penelitian yang berhasil guna dan
meningkatkan publikasi di tingkat internasional terutama dalam
bidang dermatologi infeksi dan alergi imunologi.
- Meningkatkan perolehan hibah baik nasional maupun
internasional dalam penelitian.
- Melakukan kerjasama dalam bidang penelitian dengan instansi
di luar negeri.
- Meningkatkan kualitas artikel ilmiah (laporan kasus, referat dan
penelitian) yang mampu dipublikasikan di tingkat internasional
- Memantapkan payung penelitian yang berorientasi pada
keunggulan terutama di bidang dermatologi infeksi dan alergi
imunologi yang bersinergi dengan Pusat Studi di tingkat
fakultas.
- Meningkatkan kualitas penelitian yang berorientasi produk dan
dapat dipatenkan

c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan pengabdian kepada


masyarakat yang bermaslahat sesuai kebutuhan masyarakat.
- Bekerjasama dengan alumni dalam pengabdian kepada
masyarakat yang diselaraskan dengan kondisi masyarakat
tempat alumni praktek/bekerja
- Meningkatkan kerjasama dengan LSM dan instansi lain dalam
bidang pengabdian kepada masyarakat yang selaras dengan
penelitian peserta didik
- Mencari sumber dana lain untuk penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat melalui sumber instansi non pemerintah,
CSR perusahaan, dan lain-lain.

79
REFERENSI
1. Buku Pedoman Evaluasi Diri untuk akreditasi Program Studi dan
Institusi Perguruan Tinggi Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan
Tinggi Kesehatan Tahun 2015
2. Renstra Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran tahun 2012-
2016
3. Renstra Program Studi Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran 2012-2016
4. Pedoman Penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelmain Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran tahun 2014
5. Standar Nasional Pendidikan Kolegium Kulit dan Kelamin tahun 2008
dan 2014
6. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin tahun 2008
dan 2014

80

Anda mungkin juga menyukai