Anda di halaman 1dari 201

EVALUASI DIRI

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS)


ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN
KATA PENGANTAR

Evaluasi adalah awal suatu proses pengembangan dan penjaminan mutu.


Evaluasi diri merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sehingga disebut
sebagai salah satu kegiatan utama dalam sektor pendidikan tinggi seperti
dikemukakan dalam Undang Undang No. 25/2000 tentang Program
Pembangunan Nasional. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyusun Evaluasi diri
ini dengan tujuan untuk mengevaluasi kemajuan, pengembangan dan penjaminan
mutu.
Evaluasi diri ini pada dasarnya merupakan gambaran kondisi Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas saat ini yang disertai dengan analisis mengenai
strength,weakness, opportunity, dan threat (SWOT) dari masing-masing
komponen yang dievaluasi. Akhir kata, tim penyusun mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang membantu penyusunan dokumen Evaluasi Diri. Semoga
dapat bermanfaat bagi pengembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Padang,

Tim Penyusun

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN
RANGKUMAN EKSEKUTIF
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN EVALUASI DIRI
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaiannya
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan
Mutu
C. Mahasiswa dan Lulusan
D. Sumber Daya Manusia
E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
G. Penelitian, Pelayanan/ Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja sama
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN
1. Analisis antarkomponen
2. Strategi dan Pengembangan
REFERENSI

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


RANGKUMAN EKSEKUTIF

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di
Propinsi Sumatera Barat dan Indonesia pada umumnya, serta telah menjadi pilihan bagi
calon mahasiswa baik dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat. Visi Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas adalah menjadi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata yang terkemuka dan bermartabat terutama di bidang penyakit tidak
menular pada tahun 2023. Visi ini sejalan dengan visi Fakultas Kedokteran dan Visi
Universitas Andalas. Visi ini juga telah mewarnai upaya pelaksanaan misi dan
implementasi program strategis, dan sangat realistis apabila dikaitkan dengan kondisi
kekinian di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas serta pemahaman dan semangat sivitas akademika untuk
terus tumbuh dan berkembang menghadapi tantangan dan peluang nasional dan global.
Renstra dan Renop Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tahun 2013-2018 telah menjadi acuan dalam
seluruh aktivitas Program Studi.
Pada tahun 2010 Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah mendapatkan akreditasi B dari Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. Berbagai upaya pengembangan kualitas program studi telah dilakukan. Strategi
pengembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dilandasi oleh visi, misi, tujuan dan sasarannya
melalui tri dharma PT. Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan, maka
strategi pengembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ke depan meliputi:
1. Percepatan tercapainya visi, misi, tujuan, dan sasaran
2. Meningkatkan jumlah dosen S3 dan guru besar, peningkatan jumlah laboran dan
teknisi, serta program penguatan keahlian bagi laboran, teknisi, staf administrasi
dan keuangan yang telah ada
3. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komputer untuk mendukung
sistem administrasi, pelayanan akademik, dan proses pembelajaran
4. Pengembangan kualitas dan kompetensi lulusan dengan cara peningkatan
persentase kelulusan UKDI CBT dan OSCE Nasional, serta kompetensi yang
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan stakeholder
5. Penerapan dan pemantauan kurikulum secara konsisten dan berkesinambungan
6. Pengembangan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan Teknologi Informasi
7. Peningkatan implementasi program kerjasama nasional/internasional
8. Peningkatan jumlah penerima hibah penelitian dan kerjasama penelitian baik skala
nasional maupun internasional
9. Pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui pola mandiri dan
kerjasama secara terprogram, serta terintegrasi dengan universitas
10. Peningkatan jumlah penerima HaKI dan paten
11. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi pembelajaran melalui
GKM dan BAPEM
12. Peningkatan dan pengembangan suasana akademik
13. Peningkatan kesadaran dan budaya kerja sesuai standar penjaminan mutu

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


14. Pengembangan sumber pendapatan dana melalui aktifitas kerjasama akademik,
penelitian, dan alumni
15. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi program pada tiap unit
kerja
16. Peningkatan publikasi ilmiah nasional maupun internasional
17. Pengembangan dan peningkatan mutu sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
18. Peningkatan aspek kemahasiswaan

I. DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN


KOMPONEN A.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


Pada bagian awal ini disajikan evaluasi diri dan analisis SWOT visi, misi,
tujuan dan sasaran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Evaluasi diri ini disusun
berdasarkan Borang Akreditasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan data/informasi
pendukung tambahan lainnya yang relevan untuk memahami berbagai
perkembangan, persoalan dan peluang serta solusi di sekitar komponen visi, misi,
tujuan, dan sasaran tersebut. Berdasarkan evaluasi diri tersebut dapat
diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangannya, sehingga dapat
dilakukan analisis SWOT untuk penentuan strategi pengembangan visi, misi,
tujuan, dan sasaran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

A.1 Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga.

Visi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas adalah “Menjadi Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata yang Terkemuka dan Bermartabat
Terutama di Bidang Penyakit Tidak Menular di Indonesia pada Tahun 2023”. Visi
ini sejalan dengan visi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yaitu “Menjadi
Institusi Pendidikan Kedokteran yang Terkemuka dan Bermartabat di Indonesia
pada Tahun 2023”. Visi ini juga sejalan dengan visi Universitas Andalas, yaitu
“Menjadi Universitas yang Terkemuka dan Bermartabat”

A.2 Rumusan Misi Program studi yang diturunkan dari misi lembaga

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka disusun misi Program Pendidikan


Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas, yang juga sesuai dengan misi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dan misi Universitas Andalas.

Misi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, adalah:

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas untuk
menghasilkan tenaga dokter spesialis mata yang profesional dan bermoral
tinggi serta mampu menghadapi persaingan era globalisasi.
2. Melaksanakan penelitian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
kedokteran yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK).
3. Melaksanakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat yang
berkualitas dalam rangka menurunkan angka kebutaan.

A.3 Rumusan Tujuan Program Studi yang merujuk tujuan lembaga dan
merupakan turunan dari misi program studi

Tujuan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dirumuskan berdasarkan tujuan
Fakultas dan merujuk pada misi program studi, yaitu:

1. Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan dedikasi dalam


melaksanakan pelayanan kesehatan mata untuk menurunkan angka
kebutaan di masyarakat.
2. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengawasi gawat
darurat di bidang pelayanan kesehatan mata.
3. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dan melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat di bidang mata secara promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
4. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan
penelitian di bidang Ilmu Penyakit Mata dengan memegang teguh etika
penelitian.
5. Mampu mendidik, membina, dan bekerja sama dengan institusi/ organisasi
yang memberikan pelayanan kesehatan mata.
6. Melakukan pelayanan kesehatan mata sesuai standar pelayanan medik
dan etika profesi dan etika keilmuan.
7. Mempunyai sikap dan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan untuk
belajar sepanjang hayat.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


8. Mempunyai kemampuan dasar (generic skills) yang terdiri dari kemauan
menyelesaikan masalah berpikir kritis, berpikir analitis, dan berpikir kreatif.
9. Mempunyai kemampuan komunikasi khususnya komunikasi ilmiah yang
profesional.

A.4 Rumusan sasaran program studi yang relevan dengan misinya


Dalam mewujudkan visi misi dan tujuan Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:

A.4.1 Sasaran tujuan strategis pertama (Memiliki pengetahuan, keterampilan,


sikap, dan dedikasi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan mata untuk
menurunkan angka kebutaan di masyarakat):
 Meningkatnya softskill dan daya saing lulusan dengan integrasi
pencapaian aspek kognitif, psikomotor, afektif dengan peningkatan
kemampuan berbahasa Inggris serta ketrampilan lain di bidang mata
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
 Tercapainya penguatan kurikulum dan proses pembelajaran yang
terintegrasi dan berkualitas mengacu kepada Standar Kompetensi
program studi Ilmu Kesehatan Mata.
 Meningkatnya kualitas Program Studi Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas yang diukur dengan meningkatkan
akreditasi Program Studi Ilmu Kesehatan mata dari B menjadi A.

A.4.2 Sasaran tujuan strategis kedua (Mempunyai pengetahuan dan keterampilan


dalam mengawasi gawat darurat di bidang pelayanan kesehatan mata):
 Meningkatnya kemampuan peserta PPDS dalam menangani kasus
gawat darurat di bidang pelayanan mata.

A.4.3 Sasaran tujuan strategis ketiga (Mempunyai pengetahuan dan keterampilan


dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang mata secara
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif):

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


 Meningkatnya jumlah dan kualitas kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dengan melibatkan PPDS dan peran serta masyarakat.
A.4.4 Sasaran tujuan strategis keempat (Mempunyai pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan penelitian di bidang Ilmu Penyakit Mata
dengan memegang teguh etika penelitian):
 Mampu membuat karya ilmiah yang bermanfaat dan dapat
diaplikasikan kepada masyarakat.

A.4.5 Sasaran tujuan strategis kelima (Mampu mendidik, membina dan bekerja
sama dengan institusi/ organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan
mata):
 Terciptanya kerja sama yang baik dengan institusi/organisasi yang
memberikan pelayanan kesehatan mata sehingga meningkatkan
jumlah wahana bagi peserta PPDS Ilmu Kesehatan Mata untuk
memberikan pelayanan mata, untuk melatih keterampilan

A.4.6 Sasaran tujuan strategis keenam (Melakukan pelayanan kesehatan mata


sesuai standar pelayanan medik dan e\tika profesi dan etika keilmuan):
 Tercapainya suatu pelayanan kesehatan mata yang sesuai standar
pelayanan medik dan etika profesi dan etika keilmuan.

A.4.7 Sasaran tujuan strategis ketujuh (Mempunyai sikap dan kemampuan untuk
meningkatkan kemampuan untuk belajar sepanjang hayat):
 Setiap PPDS memiliki ilmu yang update sehingga dalam melayani
pasien dan masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu yang terbaru.

A.4.8 Sasaran tujuan strategis kedelapan (Mempunyai kemampuan dasar


(generic skills) yang terdiri dari kemauan menyelesaikan masalah berpikir
kritis, berpikir analitis, dan berpikir kreatif):
 PPDS mampu mengatasi masalah yang dihadapi dalam pelayanan
pasien sehari-hari

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


A.4.9 Sasaran tujuan strategis kesembilan (Mempunyai kemampuan komunikasi
khususnya komunikasi ilmiah yang profesional ):
 Terciptanya pribadi PPDS yang mampu berkomunikasi sehingga
mampu mengembangkan ilmunya baik dalam event lokal, regional,
nasional, maupun internasional.

A.5 Rumusan Strategi Pencapaian Tujuan Program studi


Untuk mencapai sasaran tersebut, disusun strategi pencapaian sebagai
berikut:

A.5.1 Strategi pencapaian tujuan pertama (Menghasilkan dokter yang berkualitas,


berakhlak mulia, tangguh dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi kedokteran, humaniora, dan etika serta dapat bersaing di tingkat
nasional dan internasional):
 Peningkatan proses pembelajaran yang terintegrasi yaitu dengan
integrasi pembelajaran secara horizontal dan vertikal yang tercermin
dalam kurikulum setiap blok pada pendidikan tahap akademik dan
pendidikan tahap profesi.
 Penguatan kurikulum yang terintegrasi dan berkualitas dengan
melakukan evaluasi setiap tahun. Evaluasi dengan melibatkan
stakeholder internal dan eksternal dilakukan setiap lima tahun.
 Program peningkatan kemampuan softskill dan karakter mahasiswa
dilakukan dengan pembelajaran dan penilaian mahasiswa dari aspek
kognitif, psikomotor, dan afektif pada setiap blok, mata kuliah di luar
blok, dan kepaniteraan klinik.
 Peningkatan kualitas penerimaan mahasiswa baru menggunakan
metode seleksi yang lebih selektif dan melakukan evaluasi terhadap
sistem penerimaan sebelumnya.
 Peningkatan kualitas dan kuantitas dosen dengan mendorong dosen
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti berbagai
pelatihan/workshop/seminar, dan memfasilitasi bantuan dana.
Penambahan jumlah dosen sesuai dengan kuota dari universitas, selain
itu dilakukan perekrutan dosen kontrak dan pendataan mahasiswa

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


berprestasi untuk ditawarkan menjadi staf pengajar setelah menamatkan
pendidikan.

A.5.2 Strategi pencapaian tujuan kedua (Meningkatkan upaya pemerataan dan


perluasan akses serta dukungan untuk mahasiswa):
 Kegiatan sosialisasi dan promosi yang dilakukan oleh dosen dan
mahasiswa ke Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk menarik minat
calon mahasiswa.
 Sistem rekrutmen melalui SNMPTN disyaratkan siswa berasal dari
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bereputasi.
 Program beasiswa dan bantuan untuk kesejahteraan mahasiswa
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
adalah beasiswa dari Unit Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa
dan Alumni (UPPMA), bidik misi, bantuan Bank Dunia, dari Pemda.

A.5.3 Strategi pencapaian tujuan ketiga (Menghasilkan temuan dan inovasi yang
mendorong pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran
(IPTEKDOK) dan humaniora dalam skala Nasional dan Internasional
terutama di bidang penyakit tidak menular):
 Peningkatan/penguatan kelembagaan riset dengan menyediakan
fasilitas riset dan pendanaan bagi setiap dosen untuk melakukan
penelitian.
 Menyelenggarakan pelatihan penulisan proposal penelitian dan publikasi
secara berkala.
 Meningkatkan perolehan dana yang berasal dari luar institusi untuk
kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa, seperti dari Dikti, Pemda,
Kemenkes, Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal, perusahaan,
dan institusi luar negeri.
 Meningkatkan kerja sama dengan lembaga penelitian Nasional dan
Internasional.
 Meningkatkan publikasi hasil penelitian dosen dalam jurnal bereputasi di
luar dan dalam negeri dengan memfasilitasi dalam pendanaan.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


 Mengupayakan agar Majalah Kedokteran Andalas dan Jurnal
Kedokteran Andalan terakreditasi secara Nasional.

A.5.4 Strategi pencapaian tujuan keempat (Membantu masyarakat melalui


kegiatan pengabdian dengan menerapkan Ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran dan etika sesuai dengan potensi alamiah di lingkungannya agar
masyarakat mampu memecahkan masalahnya secara mandiri dan
berkelanjutan berdasarkan konsep pemberdayaan masyarakat demi
kejayaan bangsa):
 Meningkatkan perolehan dana untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang berasal dari luar institusi.
 Meningkatkan kerja sama dengan lembaga lokal, Nasional dan
Internasional untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
 Mengoptimalkan program daerah binaan yang telah ada.

A.5.5 Strategi pencapaian tujuan kelima (Meningkatkan implementasi hasil


penelitian pada masyarakat (pengabdian berbasis riset) dengan
menerapkan hasil penelitian dalam kegiatan pengabdian kepada mayarakat
sesuai dengan masalah masyarakat setempat):
 Mendorong penelitian dosen agar sampai ke tahapan implementasi.
 Meningkatkan jumlah penelitian yang dapat diaplikasikan pada
masyarakat dalam kegiatan pengabdian.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page


A.6 ANALISIS KETERKAITAN ANTARA VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PROGRAM STUDI

Visi merupakan nilai yang menjiwai misi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai dari misi, sedangkan sasaran adalah upaya
dalam mewujudkan visi dan misi. Dari hasil analisis, terlihat bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sejalan satu sama lain, dan dapat terukur
dengan jelas.

Tabel A.1 Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

VISI MISI TUJUAN SASARAN


Menjadi Program 1. Menyelenggarakan  Memiliki pengetahuan,  Meningkatnya softskill dan daya
Pendidikan Dokter dan mengembang- keterampilan, sikap, dan dedikasi
saing lulusan dengan integrasi
Spesialis (PPDS) kan pendidikan dalam melaksanakan pelayanan
Ilmu Kesehatan Mata berkualitas untuk kesehatan mata untuk pencapaian aspek kognitif,
yang terkemuka dan menghasilkan tenaga menurunkan angka kebutaan di
psikomotor, afektif dengan
bermartabat terutama dokter spesialis mata masyarakat.
di bidang penyakit yang profesional dan peningkatan kemampuan
tidak menular di bermoral tinggi serta  Mempunyai pengetahuan dan
berbahasa Inggris serta ketrampilan
Indonesia pada tahun mampu menghadapi keterampilan dalam mengawasi
2023 persaingan era gawat darurat di bidang pelayanan lain di bidang mata yang relevan
globalisasi. kesehatan mata. dengan kebutuhan masyarakat.
 Mempunyai pengetahuan dan  Tercapainya penguatan kurikulum
keterampilan dan melaksanakan dan proses pembelajaran yang
pengabdian kepada masyarakat di
bidang mata secara promotif, terintegrasi dan berkualitas
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. mengacu kepada Standar
2. Melaksanakan  Mempunyai pengetahuan dan Kompetensi program studi Ilmu
penelitian dalam keterampilan dalam melaksanakan Kesehatan Mata.
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 13
mengembangkan penelitian di bidang Ilmu Penyakit  Meningkatnya kualitas Program
ilmu pengetahuan Mata dengan memegang teguh
Studi Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
kedokteran yang etika penelitian.
sesuai dengan Kedokteran Universitas Andalas
perkembangan Ilmu
yang diukur dengan meningkatkan
Pengetahuan dan
Teknologi akreditasi Program Studi Ilmu
Kedokteran
Kesehatan mata dari B menjadi A.
(IPTEKDOK).
 Meningkatnya kemampuan peserta
3. Melaksanakan  Mampu mendidik, membina, dan
pengabdian dan PPDS dalam menangani kasus
bekerja sama dengan institusi/
pelayanan kepada organisasi yang memberikan gawat darurat di bidang pelayanan
masyarakat yang pelayanan kesehatan mata.
berkualitas dalam mata.
rangka menurunkan  Melakukan pelayanan kesehatan  Meningkatnya jumlah dan kualitas
angka kebutaan. mata sesuai standar pelayanan
kegiatan pengabdian kepada
medik dan etika profesi dan etika
keilmuan. masyarakat dengan melibatkan
PPDS dan peran serta masyarakat.
 Mempunyai sikap dan
kemampuan untuk meningkatkan  Mampu membuat karya ilmiah yang
kemampuan untuk belajar
bermanfaat dan dapat diaplikasikan
sepanjang hayat
kepada masyarakat.
 Mempunyai kemampuan dasar
 Terciptanya kerja sama yang baik
(generic skills) yang terdiri dari
kemauan menyelesaikan masalah dengan institusi/organisasi yang
berpikir kritis, berpikir analitis, dan
memberikan pelayanan kesehatan
berpikir kreatif.
mata sehingga meningkatkan
 Mempunyai kemampuan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 14


komunikasi khususnya komunikasi jumlah wahana bagi peserta PPDS
ilmiah yang profesional.
Ilmu Kesehatan Mata untuk
memberikan pelayanan mata, untuk
melatih keterampilan
 Tercapainya suatu pelayanan
kesehatan mata yang sesuai
standar pelayanan medik dan etika
profesi dan etika keilmuan.
 Setiap PPDS memiliki ilmu yang
update sehingga dalam melayani
pasien dan masyarakat dapat
mengaplikasikan ilmu yang terbaru.
 PPDS mampu mengatasi masalah
yang dihadapi dalam pelayanan
pasien sehari-hari
 Terciptanya pribadi PPDS yang
mampu berkomunikasi sehingga
mampu mengembangkan ilmunya
baik dalam event lokal, regional,
nasional, maupun internasional.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 15


Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 16
Tabel A. Rangkuman Analisis SWOT Komponen Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


Strength (S) Weakness (W) Opportunities (O) Threat (T)
1. Program 1. Menyeimbangkan 1. Kebijakan Dikti 1.Adanya
Pendidikan aktifitas tentang otonomi Program
Peserta pendidikan, program studi Pendidikan
Pendidikan penelitian dan sangat Dokter
Dokter Spesialis pengabdian mendukung Spesialis Ilmu
(PPDS) Ilmu masyrakat bagi implementasi Kesehatan
Kesehatan Mata dosen dan peserta visi dan misi mata yang
Spesialis (PPDS) PPDS sehingga mendapatkan
Ilmu Kesehatan tersedia cukup 2. Peningkatan akreditasi A.
mata Fakultas waktu untuk insiden penyakit
Kedokteran menghasilkan tidak semakin 2.Pendidikan
Universitas karya ilmiah dan membuka Dokter
Andalas memiliki publikasi. kesempatan Spesialis Ilmu
visi, misi yang untuk Kesehatan
disusun melakukan mata di Jawa
berdasarkan penelitian dan semakin
analisis pengbdian menarik minat
lingkungan kepada calon peserta
internal dan masyarakat PPDS.
eksternal dan yang sejalan
didukung dengan dengan visi dan 3.Tingkat
komitmen dari misi. persaingan
Ketua Program mendapatkan
Studi, Kepala 3. Kerjasama yang dana hibah
Bagian, Dosen, erat dengan program
dan Peserta instansi lintas pengembangan
PPDS Ilmu sektoral dan .
Kesehatan Mata. institusi dalam
dan luar negeri
2. Program
Pendidikan
Peserta
Pendidikan
Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata
Spesialis
(PPDS) Ilmu
Kesehatan mata
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Andalas
sebelum ini
mendapatkan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 17


akreditasi B

3. Strategi
pencapaian visi,
misi, tujuan dan
sasaran
Program
Pendidikan
Peserta
Pendidikan
Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata
Spesialis
(PPDS) Ilmu
Kesehatan mata
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Andalas jelas
dan terukur.

4. Pencapaian visi,
misi dan tujuan
didukung oleh
sumber daya
yang optimal.

5. Pencapaian visi,
misi dan tujuan
juga didukung
oleh sarana dan
prasarana yang
memadai.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 18


KOMPONEN B.
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN
MUTU

Bab ini menguraikan evaluasi diri dan analisis SWOT tata pamong,
kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas. Evaluasi diri ini disusun berdasarkan Borang Akreditasi Program Studi dan
data/informasi pendukung tambahan lainnya yang relevan untuk memahami
berbagai perkembangan, persoalan dan peluang solusi di sekitar komponen tata
pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu tersebut dan
berbagai komponen lainnya yang dapat terkait. Berdasarkan evaluasi diri tersebut
dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangannya sehingga dapat
disusun analisis SWOT untuk penentuan strategi pengembangan tata pamong,
kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas.

B.1. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas merupakan bagian dari Institusi Universitas Andalas
dibawah satuan kerja Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI
dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Tatakelola yang
dipedomani oleh Universitas Andalas saat ini berdasarkan Statuta 2013, serta
Organisasi dan Tata Kelola (OTK) 2012. Statuta yang berlaku sebelumnya
berdasarkan Keputusan Mendikbud Nomor: 0429/O/1992 tentang Statuta
Universitas Andalas tahun 1992. Statuta ini sudah tidak relevan dengan tuntutan
perkembangan dan kebutuhan organisasi. Oleh sebab itu, Statuta Universitas
Andalas telah diperbaharui dan telah ditetapkan dengan Peraturan Mendikbud No.
47 tahun 2013.

Dalam OTK dan Statuta Universitas Andalas, fakultas merupakan bagian dari
organ universitas. Fakultas merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Fakultas mempunyai tugas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 19


mengkoordinasikan dan melaksanakan pendidikan dalam satu atau sejumlah
cabang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan olahraga.

Dalam melaksanakan tugas, Fakultas menyelenggarakan fungsi: a)


Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di lingkungan Fakultas; b)
Pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
olahraga; c) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; d) Pelaksanaan
pembinaan sivitas akademika; dan e) Pelaksanaan urusan tata usaha.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas terdiri atas: a) Dekan dan Wakil


Dekan; b) Senat Fakultas; c) Bagian Tata Usaha; d) Bagian-Bagian; e) Program
Studi; dan f) unit-unit kerja fungsional. Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan, yang
dibantu oleh tiga orang Wakil Dekan. Wakil Dekan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Dekan. Wakil Dekan terdiri atas: a) Wakil Dekan Bidang
Akademik yang selanjutnya disebut Wakil Dekan I, yang mempunyai tugas
membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, kerjasama, sistem informasi, dan perencanaan; b) Wakil Dekan
Bidang Umum dan Sumber Daya yang selanjutnya disebut Wakil Dekan II, yang
mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang administrasi umum, perencanaan, keuangan, sumber daya, sarana dan
prasarana; dan c) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut
Wakil Dekan III, yang mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan alumni.

Dengan Statuta tahun 2013 dan OTK tahun 2012 tersebut, Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas yang membawahi Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata, telah banyak mengalami perubahan untuk
mempermudah menjalankan misi dan mempercepat tercapainya visi Universitas
Andalas. Efektifitas dan efisiensi struktur organisasi Universitas Andalas yang baru
ini belum dapat dievaluasi untuk kondisi jangka panjang. Namun, dengan tupoksi
yang jelas serta pemilihan dan penempatan personil-personil yang memiliki
kapabilitas, diharapkan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi Universitas
Andalas, khususnya di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata dapat berjalan sesuai Renstra dan untuk mencapai visi program
studi.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 20


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata sebagai
bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mengikuti Statuta dan OTK
dari Universitas Andalas. Dalam OTK Universitas Andalas 2012 disebutkan bahwa
program studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai
pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu
kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. Dokumen OTK
Universitas Andalas juga menyebutkan dalam penyelenggaraan program studi,
Rektor dapat menunjuk seorang dosen sebagai koordinator.

Pimpinan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang selanjutnya disebut sebagai
Koordinator Program Studi, adalah Wakil Dekan I bidang akademik Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas (Ex-officio). Penetapan Wakil Dekan bidang
akademik sebagai Koordinator Program Studi bertujuan untuk tercapainya efisiensi
dan kecepatan respon terhadap berbagai masalah yang timbul di dalam program
studi karena lebih rampingnya organisasi. Wakil Dekan I Bidang Akademik
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Program Pendidikan di Institusi
pendidikan kedokteran. Selain itu unsur lainnya dalam organisasi di Program Studi
adalah unsur pelaksana akademik, laboratorium, dan unsur pelaksana administratif.

Struktur organisasi tata kelola Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)


Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dapat dilihat pada
skema berikut ini:

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 21


Gambar B.1.1. Struktur Organisasi Tata Kelola Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mempunyai tiga puluh Bagian.


Dokumen OTK Universitas Andalas 2012 menyebutkan bahwa Bagian mempunyai
tugas melaksanakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam 1 (satu) rumpun
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga serta pengelolaan
sumber daya pendukung program studi. Bagian merupakan unsur pelaksana
kegiatan pendidikan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata. Bagian dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang
sekretaris, diangkat dan diberhentikan oleh Rektor sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 22


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas mempunyai Medical Education Unit (MEU) yang
kegiatannya mencakup perencana, evaluasi dan pengembangan kurikulum
pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata. Unit
ini beranggotakan dosen dari berbagai disiplin ilmu dan berada dibawah Koordinator
Program Studi. Medical Education Unit terdiri dari beberapa divisi, yaitu a) Divisi
Pengembangan Kurikulum; b) Divisi Student Assessment; c) Divisi Monitoring dan
Evaluasi (Monev); dan d) Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam penjaminan mutu, program studi mempunyai Gugus Kendali Mutu


(GKM) yang berada dibawah koordinasi Badan Penjaminan Mutu (BAPEM) di tingkat
fakultas dan universitas. GKM bersinergi dengan Divisi Monev MEU dalam
melakukan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran di program studi. Tugas dan
fungsi dari GKM adalah membantu program studi menyusun standar mutu seperti
spesifikasi program studi dan standar operating procedure (SOP). Divisi monev MEU
melakukan pengawasan dan evaluasi proses pembelajaran di tahap akademik dan
tahap profesi. Monitoring kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pengamatan
langsung ke lapangan dan melalui CCTV. Untuk kegiatan evaluasi dilakukan dengan
menggunakan kuesioner yang diedarkan kepada mahasiswa dan dosen.

Unit kerja fungsional lain dalam struktur organisasi tata kelola program studi
adalah tim pengelola laboratorium sentral dan laboratorium keterampilan klinik.
Kedua laboratorium ini berperan dalam mengelola sarana dan prasarana serta
pengembangannya sebagai penunjang pelaksanaan pendidikan di program studi.

Struktur penyelenggara pendidikan program studi dapat dilihat pada gambar


B.1.2. Koordinator Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata dibantu oleh dua koordinator, yaitu Koordinator Tahap Akademik dan
Koordinator Tahap Profesi. Koordinator Tahap Akademik dibantu oleh tiga
Koordinator Tahunan, yaitu Koordinator Tahun I, Koordinator Tahun II, dan
Koordinator Tahun III dan IV. Koordinator Tahunan masing-masing mengkoordinir
enam Koordinator Blok dan dua Koordinator Keterampilan Klinik, kecuali Koordinator
Tahun III dan IV, yaitu sembilan Koordinator Blok dan tiga Koordinator Keterampilan
Klinik. Koordinator Tahap, Koordinator Tahunan, Koordinator Blok, dan Koordinator
Keterampilan Klinik diangkat dan diberhentikan oleh Dekan dengan masa tugas dua
tahun.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 23


Gambar B.1.2. Struktur organisasi Penyelenggara Pendidikan Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas

Struktur organisasi koordinator tahap terdiri atas Ketua, Sekretaris dan Anggota.
Koordinator Tahun terdiri dari Ketua dan Sekretaris. Struktur organisasi blok disebut
dengan Tim Pengelola Blok, yang terdiri dari Koordinator Blok, sekretaris dan
anggota. Struktur organisasi pengelola keterampilan klinik terdiri dari Koordinator
Keterampilan Klinik, sekretaris dan anggota.

Untuk pendidikan tahap akademik, Koordinator Tahap Akademik bertanggung


jawab mengkoordinasikan kegiatan pada Tahap Sarjana Kedokteran. Selain itu
Koordinator Tahap akademik bertanggungjawab atas kelancaran proses belajar
mengajar, dengan rincian tugas sebagai berikut: a) kelancaran aktivitas
pembelajaran; b) penyusunan dosen yang terlibat dalam proses belajar mengajar
blok (tutor dan instruktur keterampilan klinik); c) kelancaran pelaksana dan penilaian
ujian mahasiswa; d) kelancaran pengiriman nilai blok ke sub bagian akademik dan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 24


kemahasiswaan; e) kelancaran pelaksanaan Yudisium Sarjana Kedokteran. Dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Koordinator Tahap akademik
berkoordinasi dengan Koordinator Tahunan dan Koordinator Blok.

Koordinator Tahunan bertanggung jawab dalam pelaksanaan ujian tahunan,


mengkoordinasikan kegiatan blok dan bertanggung jawab atas kelancaran proses
belajar mengajar yang berada di bawah koordinasinya. Koordinator Tahunan dalam
menjalankan tugasnya berkoordinasi dengan Koordinator Blok.

Koordinator Blok bersama tim bertugas mengembangkan kurikulum blok yang


telah disusun oleh divisi pengembangan kurikulum MEU. Pengembangan kurikulum
blok dituangkan dalam bentuk perangkat pembelajaran yang disebut dengan Buku
Panduan Blok untuk tutor dan untuk mahasiswa. Koordinator Blok bertanggung
jawab atas: a) kelancaran proses pembelajaran blok; b) evaluasi proses
pembelajaran blok; c) penyusunan daftar nama dosen yang memberikan kuliah
setelah berkoordinasi dengan bagian yang terlibat dalam blok; d) pemeriksaan dan
penilaian hasil ujian mahasiswa sehingga diperoleh nilai Akhir Blok dan memberikan
ke Sub Bagian Akademik; dan e) pelaksanaan ujian remedial blok serta
penilaiannya.

Kegiatan pembelajaran dalam Keterampilan Klinik (Skills lab) di koordinir oleh


seorang Koordinator Keterampilan Klinik. Koordinator keterampilan Klinik
bertanggung jawab dalam mengelola penyelenggaraan kegiatan pembelajaran klinik
setiap semester. Tugas dari Koordinator Keterampilan Klinik adalah: a) Penyusunan
buku panduan keterampilan klinik; b) kelancaran proses pembelajaran keterampilan
klinik; c) evaluasi mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan klinik sehingga
diperoleh nilai akhir dan memberikan ke Sub Bagian Akademik; dan d) pelaksanaan
ujian remedial keterampilan klinik serta penilaiannya.

Koordinator Tahap profesi bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan


pada Tahap Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
dengan Ketua-ketua Bagian Klinik dan kelancaran proses belajar mengajar pada
tahap profesi. Tugas dari Koordinator Tahap Profesi adalah: a) pengaturan siklus
kepaniteraan klinik pada rotasi I dan rotasi II; b) pelaksanaan orientasi rotasi I dan
rotasi II; c) penyusunan buku panduan untuk preseptor dan dokter muda; d)
penyusunan format modul dan buku log untuk dijadikan acuan Bagian Klinik; e)

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 25


kelancaran pengiriman nilai dokter muda dari Bagian ke sub bagian akademik.
Koordinator Tahap Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan Yudisium Dokter.

Tim pengelola lainnya yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan


program studi adalah Tim Skripsi, Tim Skenario, dan Tim Family Oriented Medical
Education (FOME). Rincian tugas dari tim tersebut adalah:

- Tim Skenario merupakan tim yang khusus menyediakan skenario yang


merupakan sebagai pemicu (trigger) dalam setiap modul yang ada dalam blok.
Tim ini berperan dalam pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata di tahap akademik.
- Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) adalah mata kuliah institusional Universitas
Andalas untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar
secara konsistan mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan
kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dan
menguasai, menerapkan dan mengembangkan teknologi dan seni yang
dimilikinya dengan rasa tanggung jawab. Mata kuliah tersebut adalah
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mata kuliah ini berada pada tahap akademik.
Khusus untuk KKN, dikelola secara langsung di tingkat universitas.
- Tim FOME kegiatannya mencakup mengelola pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di FOME. Kurikulum FOME di Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas terdiri atas tiga tahap, yaitu FOME I, FOME II dan FOME III. FOME I
dan FOME II berada pada tahap akademik di semester tiga dan empat, serta
FOME III pada tahap profesi.
- Tim Skripsi kegiatannya mencakup pengelolaan dari proses administrasi
seperti memutuskan topik skripsi yang diusulkan mahasiswa dan menetapkan
dosen pembimbing dan penguji. Tim ini bertugas pada pendidikan Peserta
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata tahap akademik
pada semester lima.
- Koordinator Preclerkship kegiatannya mencakup mengelola pelaksanaan
preclerkship yang merupakan kegiatan pengenalan mahasiswa di tahap
akademik terhadap pendidikan di tahap clerkship (tahap profesi) yaitu pada

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 26


semester terakhir (semester tujuh). Kegiatan pembelajaran ini melibatkan
empat besar Bagian Klinik, yaitu Bagian Bedah, Bagian Ilmu Penyakit Dalam,
Bagian Obstetri dan Ginekologi, dan Bagian Ilmu Kesehatan Anak dan
dikoordinir secara langsung oleh Koordinator Pendidikan (Kodik) dari tiap
bagian tersebut.

B. 2. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas


pelaksanaan tugas.

Sistem kepemimpinan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu


Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah berjalan dengan
baik, pengalihan pelaksanaan tugas dapat dijalankan secara efektif dan efisien,
serta akuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam mengambil keputusan
pimpinan program studi selalu melakukan konsolidasi dengan unsur pimpinan unit-
unit di lingkungan program studi. Rapat koordinasi selalu dilakukan dalam
memutuskan dan mengambil tindakan yang diperlukan, baik melalui rapat pimpinan,
maupun pertemuan dengan unit terkait. Pelaksanaan program yang dilaksanakan
oleh Koordinator Program Studi mengacu atau berpedoman pada Renstra Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas 2013-2018 sehingga visi dan misi program studi dapat
terealisasi.

Kepemimpinan Program Studi memiliki karakteristik yang kuat dalam


kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan secara operasional yaitu kepemimpinan dalam menyelenggarakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat program
studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit
dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan
kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.

Dalam kepemimpinan operasional, pimpinan Program Pendidikan Dokter


Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
secara efektif telah mensosialisasikan dan menjabarkan Visi dan Misi ke dalam
kegiatan operasionalnya. Pimpinan Program studi melaksanakan program kerja
sesuai yang tertuang dalam Renstra dan Renop Program Pendidikan Dokter

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 27


Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata. Renstra dan Renop merupakan penjabaran
dari visi dan misi yang akan menjadi acuan program kerja ke depan.

Kegiatan operasional program studi didukung oleh adanya jabaran program


dibuat dalam bentuk Rencana Kerja & Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(RKAKL) yang merupakan perpaduan rencana kegiatan dari unit-unit kerja dan
universitas. Perencanaan dilakukan dari level paling bawah yaitu pada tingkat unit,
lalu pada tingkat prodi melalui rapat kerja program studi. Hasil rapat kerja ini menjadi
bahan rapat kerja tingkat fakultas sehingga menjadi sumber perencanaan tingkat
fakultas. Hasil rapat kerja yang telah disetujui semua pihak akan dilaksanakan oleh
semua komponen yang terlibat, dimulai dari tingkat Fakultas, program studi dan unit
pendukung. Semua komponen organisasi dalam lingkungan Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas mempunyai peran penting dalam pelaksanaan kegiatan tridharma
perguruan tinggi sesuai dengan hasil kesepakatan dari rapat kerja di masing-masing
tingkatan.

Pimpinan program studi lebih mengedepankan kepemimpinan akademik,


yaitu berorientasi kepada luaran produk Perguruan Tinggi baik mutu lulusan, mutu
penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Efektivitas kepemimpinan
operasional dapat dilihat dari berjalannya sistem perencanaan dan penganggaran
yang sinergis dan terlaksananya kegiatan-kegiatan yang direncanakan. Dampak
tercapainya sejumlah indikator kinerja Program studi akan dipantau saat evaluasi
dalam Rapat Kerja Universitas berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).

Dalam kepemimpinan organisasi, baik pada tingkat fakultas maupun program


studi secara aktif terlibat dalam berbagai forum dan kerjasama yang dapat
meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Organisasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagaimana diperlihatkan dalam struktur
organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (gambar B.1.1), memiliki hirarki
dan alur kerja dan pertanggungjawaban yang jelas serta didukung oleh adanya
deskripsi tugas pokok dan fungsi yang jelas pada masing-masing jabatan dan unit
kerja. Oleh karena itu, sebagai bentuk pelaksanaan kepemimpinan organisasi,
Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 28


Kesehatan Mata telah melakukan upaya pelaksanaan tugas melalui pendelegasian
tugas (deputizing) yang jelas melalui tupoksi jabatan, koordinasi melalui rapat dan
pengarahan, dan penyediaan arahan tugas melalui peraturan atau keputusan Dekan
serta SOP.

Fungsi pengalihan tugas-tugas di program studi secara operasional dalam


menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
dijalankan oleh Wakil Dekan I bidang akademik sebagai koordinator program studi.
Pimpinan program studi telah memiliki sistem pengelolaan fungsional dan
operasional yang mencakup perencanaan, perorganisasian, penstafan, pengarahan
dan pengawasan. Pimpinan Program studi bertanggung jawab kepada Pimpinan
fakultas atas segala kegiatan akademik dan administrasi umum berkaitan
pengelolaan semua sumber daya.

Koordinator Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan


Mata melaksanakan berbagai rapat koordinasi di dalam program studi untuk
kelancaran kegiatan akademik dan administrasi di program studi, yang terdiri dari: a)
Rapat pimpinan tingkat fakultas, yaitu antara pimpinan fakultas dengan Koordinator
Program Studi setiap bulan; b) Rapat Persiapan Blok, yang diadakan oleh
koordinator Tahap akademik dan Koordinator Tahunan dibawah koordinasi Wakil
Dekan Bidang Akademik, yang dilaksanakan satu kali sebelum blok berjalan dan
satu kali setelah blok berjalan; c) Rapat Koordinasi Tahap profesi, yaitu antara
Koordinator Tahap Profesi dengan Koordinator Pendidikan Bagian Klinik yang
diadakan setiap dua bulan sekali; d) Rapat sosialisasi blok, antara Koordinator Blok
dengan dosen-dosen yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar didalam blok,
yang dilaksanakan sebelum blok berjalan. Dalam rapat ini juga diundang perwakilan
dari Divisi Pengembangan Kurikulum MEU dan Tim Penulis Skenario untuk
mendapatkan masukan dari dosen-dosen tentang tujuan pembelajaran dan skenario
dari blok yang akan berjalan.

Kepemimpinan publik yaitu kepemimpinan dalam hubungan pimpinan


program studi dengan masyarakat lokal, nasional, dan internasional. Dalam
kepemimpinan publik ini, pimpinan program studi mendorong segenap sivitas
akademika terlibat dalam berbagai organisasi masyarakat, baik dalam bentuk
kerjasama maupun rujukan publik.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 29


Kepemimpinan publik dalam bentuk kerjasama lokal dijalin dengan adanya
kesepakatan kerjasama dengan berbagai rumah sakit pendidikan satelit, rumah sakit
afiliasi, Puskesmas, dan pelayanan kesehatan lainnya (Kesehatan Pelabuhan dan
perusahan swasta Perseroan terbatas (PT) Semen Padang) yang ada di Sumatera
Barat. Kerjasama dengan instansi pemerintahan dilakukan dengan Dinas Kesehatan
Kota Padang untuk pelaksanaan pembelajaran FOME. Untuk tingkat nasional,
kepemimpinan publik dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata kerjasama dilakukan dalam bentuk keikutsertaan Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas dalam forum Dekan institusi Pendidikan Kedokteran
yang ada di Indonesia dan Asia Tenggara (ASEAN), Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran Indonesia (AIPKI). Selain itu pimpinan program studi juga mendorong
dosen dan mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai organisasi profesi serta
organisasi masyarakat.

Kerjasama dengan institusi pendidikan kedokteran di Indonesia yang saat ini


sedang berjalan dalam bentuk kolaborasi adalah dengan Universitas Indonesia
Jakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan kolaborasi yang
dilakukan dengan mengadakan Progress test bersama, elective posting, pembuatan
modul bersama, evaluasi kinerja dokter internsip, dan publikasi internasional.
Kerjasama internasional yang melibatkan dosen dan mahasiswa dilakukan dengan
berbagai negara di dunia seperti Jepang, Australia, Singapura, dan Negara lainnya
dalam bentuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas menjadi rujukan publik dari berbagai institusi
pendidikan kedokteran dilihat dari studi banding dan kegiatan magang yang
dilakukan oleh berbagai institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan yang ada di
Indonesia. Pimpinan program studi juga mendorong dosen dan alumni untuk terlibat
dalam instansi pemerintahan, organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan.
Dosen di program studi yang menjadi narasumber dan instruktur berbagai pelatihan
pada institusi pendidikan kedokteran dan pendidikan ilmu kesehatan. Selain itu
dosen–dosen program studi menjadi nara sumber pada acara ruang kesehatan di
radio dan televisi serta dalam bentuk tulisan di media cetak.

Sistem kepemimpinan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu


Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang kolegial dan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 30


partisipatif membutuhkan kesepakatan banyak pihak dan proses yang cukup
panjang dari kajian permasalahan sampai kesepakatan bersama. Untuk itu
diperlukan kesungguhan dan kebersamaan semua pihak agar keputusan yang
diambil tidak terlalu lama untuk ditetapkan dan dilaksanakan. Pengalihan
(deputizing) telah berjalan dengan baik yang didukung struktur organisasi yang
lengkap secara vertikal dan horizontal. Pengalihan pelaksanaan tugas terutama
kepada “middle manager” (seperti koordinator dan ketua unit fungsional) perlu
dilakukan lebih jelas dan pelaksanaannya lebih terkontrol (dengan monitoring dan
evaluasi) oleh pimpinan program studi. Pelaksanaan tugas di Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas dapat dievaluasi, dijelaskan dan dipertanggungjawabkan kepada
stakeholder vertikal dan horizontal karena telah sesuai dengan rencana, aturan dan
SOP.

B. 3. Partisipasi sivitas akademika dalam pengembangan kebijakan, serta


pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.

Dosen dan mahasiswa sangat partisipatif dalam pengembangan kebijakan,


pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program. Azas kolegialitas dipedomani
dengan prinsip saling menghargai, mendukung dan mengatur hubungan
interpersonal antar dosen, antara dosen dengan unsur pimpinan dan mahasiswa,
dan juga dengan dan antar tenaga kependidikan. Hal ini tercermin dari tingginya
partisipasi seluruh sivitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa dalam
kegiatan universitas/fakultas/program studi, sehingga sense of belonging Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas telah tertanam dalam setiap staf dosen, tenaga kependidikan,
dan mahasiswa.

Dengan rasa kepemilikan yang tinggi oleh sivitas akademika terhadap


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas sehingga dalam sejarahnya memperoleh berbagai
Program Hibah Kompetisi Institusi, penyusunan borang dan evaluasi diri akreditasi
program studi maupun institusi, dan penyusunan rancangan kebijakan (policy study)
dan aturan-aturan lainnya oleh tim adhoc yang dipercayakan oleh pimpinan. Begitu
juga halnya dalam koordinasi berbagai pelaksanaan program universitas, fakultas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 31


dan program studi, dosen dan mahasiswa menunjukkan partisipasi yang tinggi pada
berbagai kegiatan seminar, workshop, lokakarya, dan kegiatan-kegiatan akademik
lainnya.

Pada program peningkatan mutu proses pembelajaran, mahasiswa dilibatkan


untuk memberikan masukan untuk persiapan dan pelaksanaan proses pembelajaran
yang diikutinya setiap blok dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner.
Dengan demikian, mahasiswa terlihat dalam berbagai kebijakan dan program
pengembangan di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Walaupun demikian, partisipasi sivitas akademika dosen dan mahasiswa


dalam pengembangan kebijakan-kebijakan perlu diteruskan dan ditingkatkan dengan
focus group discussion (FGD) dan workshop terutama untuk revisi kebijakan atau
kebijakan baru sesuai perkembangan internal dan eksternal program studi. Pada
pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program perlu ditingkatkan keterlibatan
mahasiswa pada pengembangan program studi terutama pada rekonstruksi
kurikulum dan kebutuhan fasilitas proses pembelajaran, dan pengembangan institusi
terkait dengan pengembangan kemahasiswaan di bidang penalaran dan bakat yang
harus sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa dan di bidang kesejahteraan
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

B. 4. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring


pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas memiliki dokumen Rencana Strategis (Renstra)
tahun 2013-2018. Secara umum, Renstra merupakan rencana jangka menengah
yang memuat tujuan, strategis, dan arah pengembangan, serta implementasi
program dalam rangka pencapaian visi, misi organisasi, dan penetapan tujuan
strategis. Keperluan tujuan strategis adalah memberi arah perjalanan organisasi
yang lebih lanjut sebagai kerangka acuan strategis di dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bercita-cita menjadi institusi Pendidikan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 32


kedokteran yang mempunyai reputasi nasional dan internasional, yang tidak
mungkin diwujudkan dalam jangka pendek.

Proses Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk mencapai cita-citanya adalah
dimulai pada periode 2007-2012. Pada tahap ini merupakan tahap pembenahan
institusi dan pemenuhan standar-standar pendidikan nasional dan internasional.
Pembenahan institusi meliputi transformasi manajemen akademik, keuangan, aset,
sumberdaya manusia dan kemahasiswaan. Pada periode ini semua standar
nasional pendidikan harus terpenuhi. Tahapan pertama ini telah terlewati dengan
capaian cukup baik, tergambar dari tingkat akreditasi Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
telah mencapai A pada tahun 2011 dan berlaku sampai tahun 2016. Selanjutnya
pencapaian cita-cita program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dibagi menjadi 2 (dua) tahapan.

Tahap kedua adalah periode 2013-2018. Pada periode ini dilakukan


pemantapan transformasi manajemen akademik, keuangan, aset, sumberdaya
manusia dan kekayaan lainnya. Targetnya adalah terimplementasikan tata kelola
secara bertanggung jawab dan konsekuen. Hasil yang diharapkan adalah Prodi
Pendidikan Kedokteran Universitas Andalas dapat mempertahankan akreditasinya
tetap A dan tersertifikasi AUN. Di samping itu proses pembelajaran di Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas sudah terintegrasi baik dengan pengembangan soft skill dan
karakter.

Tahap Selanjutnya yaitu tahap ketiga adalah periode 2019-2023, Pada


periode ini, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah dikenal secara nasional. Sistem
tatakelola telah terintegrasi penuh dengan ICT, bidang riset unggulan Universitas
Andalas sudah terlihat dari output yang dihasilkan, kegiatan penelitian telah fokus
dan tersinergi dalam roadmap penelitian unggulan Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
yaitu di bidang penyakit tidak menular (non communicable disease). Pada periode ini
diharapkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menjadi salah satu institusi pendidikan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 33


kedokteran yang terkemuka Indonesia terutama di bidang penyakit tidak menular
(non communicable disease) atau masuk lima besar di Indonesia.

Kesesuaian pelaksanaan program jangka pendek dan jangka panjang dengan


visi, misi, sasaran dan tujuan dimonitor oleh unit penjaminan mutu di tingkat fakultas
dan program studi dalam kegiatan audit mutu internal. Unit penjaminan mutu di
tingkat program studi dalam memonitor tercapainya visi, misi, sasaran dan tujuan
program studi melalui berbagai kegiatan seperti audit mutu internal (GKM/BAPEM
fakultas dan universitas), evaluasi penyelenggaran pendidikan termasuk kurikulum
didalamnya (Divisi Monev MEU), dan evaluasi lulusan Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
(Tracer study).

B. 5. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan.

Kepemimpinan operasional, organisasional, dan publik Program Pendidikan


Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas telah berjalan secara efisien dan efektif berdasarkan struktur organisasi dan
tupoksi yang telah ditetapkan sesuai OTK Universitas Andalas sehingga program
studi dapat menjalankan misi sebagaimana mestinya. Pimpinan Fakultas
melaksanakan efektivitas kepemimpinan melalui pendelegasian wewenang Dekan
kepada Wakil Dekan. Pengawasan kinerja dilakukan oleh Senat Fakultas. Audit
kesesuaian dengan peraturan/ketentuan dilakukan secara internal oleh BAPEM dan
GKM tingkat Program studi serta dari eksternal seperti dari lembaga akreditasi.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan
para pimpinan dan unit kerja di lingkungan Universitas Andalas. Pengambilan
keputusan para pimpinan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dilakukan pada umumnya
berdasarkan evaluasi terhadap data pendukung agar dihasilkan keputusan yang
objektif dan tepat.

Efisiensi kepemimpinan telah dilakukan dengan menyiapkan perangkat


peraturan, sistem informasi seperti Sistem Informasi Akademik (SIA) semenjak

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 34


tahun 2009, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Keuangan (SIMAK) berjalan pada tahun 2012,
sistem akuntansi (Sistem Akuntansi Aset Tetap, Sistem Akuntansi Biaya, Pedoman
Tata Persuratan), SOP atau Manual Prosedur, menerapkan reward dan punishment,
dan pembagian kewenangan Rektor kepada Wakil Rektor dan Dekan kepada Wakil
Dekan. Efisiensi kepemimpinan juga telah dilakukan dalam sistem administrasi dan
komunikasi.

Secara administratif, komunikasi sudah berjalan efisien dengan bantuan


website universitas dan fakultas. Khusus untuk komunikasi email dengan mahasiswa
sudah berjalan efektif dan efisien melalui portal akademik pada SIA. Di samping itu,
pengelolaan persiapan dan proses pembelajaran juga berjalan dengan efektif karena
bahan ajar tersedia di website fakultas. Seluruh bahan ajar dan panduan sudah
diunggah ke internet untuk dapat diakses oleh mahasiswa, sehingga meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran di Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Proses
registrasi mahasiswa, penilaian, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), legalitas
KRS, jadwal kuliah dan transkrip nilai telah dilaksanakan secara online, dengan
menggunakan jaringan internet. Pengadaan barang dan jasa untuk Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata dilakukan oleh Unit
Layanan Pengadaan (ULP) Universitas Andalas secara online.

Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan operasional program studi perlu


ditingkatkan terutama dengan melengkapi beberapa prosedur operasional pekerjaan
yang belum standar pada bagian-bagian administrasi, pelayanan, pemakaian, dan
pemeliharaan menjadi SOP. Kepemimpinan organisasional Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas saat ini berdasarkan OTK (Organisasi dan Tata Kerja) tahun 2012 dan
efisiensi dan efektivitasnya masih dievaluasi untuk dibandingkan dengan OTK yang
lama.

Kepemimpinan publik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu


Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas perlu ditingkatkan pada
berbagai bidang dan unggulan sehingga dapat menjadi menjadi acuan dan “trend
setter” masyarakat dan juga perguruan tinggi yang lain. Saat ini Program Pendidikan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 35


Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas telah menjadi acuan dari institusi pendidikan kedokteran wilayah Sumatera.

B. 6. Evaluasi program dan pelacakan lulusan.

Evaluasi program yang merupakan salah satu tahapan manajemen dilakukan


oleh pimpinan masing-masing unit kerja untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan
program dan kegiatan. Evaluasi program dilakukan dengan membandingkan
realisasi capaian hasil monitoring dengan rencana target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Rencana target dapat dilihat pada Renstra Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
yang dituangkan lebih terinci ke dalam kerangka acuan kerja kegiatan. Monitoring
dilakukan berdasarkan kerangka acuan dan analisis tertentu yang dibuat khusus
untuk keperluan tersebut. Laporan evaluasi program dilaporkan kepada pimpinan
yang digunakan untuk mengkoreksi kegiatan agar sesuai dengan kerangka acuan
dalam mengoptimalkan perencanaan program, dan kegiatan serta anggaran untuk
tahun berikutnya.

Evaluasi terhadap program dilakukan setiap tahun berdasarkan capaian


performance indicators baik terhadap indikator utama dan indikator tambahan. Jika
program yang dilaksanakan belum meningkatkan performance indicators, maka
kegiatannya dilanjutkan dengan perbaikan program pada tahun berikutnya. Proses
evaluasi program dan perencanaan dilakukan oleh pimpinan Program studi dan
Koordinator Tahap bersama dengan unit fungsional yang terkait dengan kegiatan
evaluasi, seperti GKM dan Divisi Monev MEU secara reguler. Tidak optimalnya
capaian dan dampak dari suatu kegiatan maka dibahas penyebabnya terutama
sekali mekanisme pelaksanaan, time schedule atau biaya yang dianggarkan.
Akhirnya, kegiatan lanjutan yang telah disempurnakan perlu dilaksanakan kembali.

Evaluasi program akademik Universitas Andalas pada tingkat program studi


dilaksanakan oleh BAPEM universitas setiap tahun semenjak tahun 2008 dan
kemudian oleh LP3M semenjak tahun 2012. Dalam pelaksanaan evaluasi prodi
secara internal, Rektor melalui BAPEM/LP3M menugaskan auditor internal. Evaluasi
administrasi, pengadaan dan keuangan juga telah dilakukan audit internal oleh
Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang dimulai pada tahun 2011.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 36


Kinerja pimpinan sebagaimana capaian dalam LAKIP dievaluasi oleh Senat
Universitas setiap tahun. Pada rapat Senat, Rektor menyampaikan capaian program
dan kegiatan tahunan di universitas, fakultas, dan program studi, sekaligus
menyampaikan rencana program dan kegiatan pada tahun berikutnya. Capaian
program dan kegiatan tahunan dari fakultas disusun oleh pimpinan fakultas, dan dari
program studi disusun oleh pimpinan program studi.

Pelacakan lulusan dilakukan oleh masing-masing prodi dengan metode survei


terhadap alumni yang telah bekerja dengan memanfaatkan jaringan sosial dunia
maya (email, social media dan mailing list alumni). Pelacakan dilakukan dengan
mengirimkan kuisioner kepada alumni. Kuisioner yang disebarkan mencakup
identitas, jenis pekerjaan dan informasi mengenai gaji pertama yang didapatkan.
Khusus kepada para pemakai lulusan, kuisioner mencakup tanggapan mengenai
kompetensi lulusan, dan tingkat kepuasan terhadap lulusan. Lembar kuisioner yang
dikembalikan kemudian dikompilasi untuk dianalisis lebih lanjut. Masukan dari pihak
pengguna untuk mengkaji ulang kurikulum yang diterapkan sekali lima tahun.
Pelacakan dilakukan secara berkala untuk mendapatkan gambaran dari alumni yang
baru memasuki dunia kerja.

Pelacakan alumni menjadi hal yang penting karena dapat memberikan


berbagai informasi berkaitan dengan pengembangan perguruan tinggi dan program
studi dan juga sebagai alat untuk mengevaluasi relevansi antara pendidikan tinggi
dengan dunia kerja, dapat menyajikan masukan yang berguna bagi dosen dan
administrator untuk peningkatan kinerja, serta masukan bagi para orang tua dalam
memantau pendidikan anaknya. Hasil pelacakan alumni yang dilakukan pada tingkat
Program studi ini digunakan untuk merevisi kurikulum Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata tahun 2009-2014. Hasil pelacakan alumni
menjadi salah satu dasar revisi kurikulum 2014-2019, selain dari masukan
stakeholder internal dan eksternal lainnya.

B. 7. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil


evaluasi internal dan eksternal.

Perencanaan dan pengembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis


(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mengacu
pada visi dan misi serta tujuan program studi. Visi, misi, dan tujuan program studi

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 37


mengacu Fakultas Kedokteran dan Universitas Andalas. Selanjutnya, Perencanaan
dan pengelolaan dimulai dari evaluasi diri berdasarkan analisis SWOT (strength,
weakness, opportunity, threat) yang mencakup: 1) lingkungan internal baik kekuatan
(strength) maupun kelemahan (weakness) akan sumberdaya, kultur organisasi,
proses/pelayanan, output/outcome; 2) lingkungan eksternal baik terhadap
kesempatan (opportunity) dan tantangan (threat) akan kecenderungan persaingan
dan dinamika pasar (lulusan; hasil riset; hasil pengabdian).

Hasil evaluasi terhadap lingkungan internal dan eksternal tersebut dianalisis


dan diinterpretasikan sehingga teridentifikasi isu strategis, yang menjadi latar
belakang dalam penyusunan Rencana Strategis yang selanjutnya
diimpelementasikan pada tingkat unit kerja. Melalui tahapan tersebut, target yang
akan dicapai adalah: 1) meningkatkan kualitas lulusan, hasil riset dan hasil
pengabdian pada masyarakat secara berkelanjutan; 2) memasukkan asas otonomi
sebagai daya gerak untuk membuat sistem lebih dinamis; 3) mempertahankan
akuntabilitas perencanaan dan manajemen agar terselenggara secara
bertanggungjawab; 4) mempertahankan mutu akreditasi institusi dan program studi
sebagai jaminan kualitas lulusan; 5) melakukan evaluasi diri agar proses
pengambilan keputusan dalam perencanaan berikutnya didasarkan atas data dan
informasi nyata.

Perencanaan program pengembangan institusi yang didasari atas evaluasi


diri (self evaluation) yang tercantum dalam SWOT tersebut, kemudian, dirangkum ke
dalam masalah-masalah yang teridentifikasi (identified problems) dan pemecahan
masalah alternatif (alternative solution). Berdasarkan identified problems dan
alternative solution dirancang program dan kegiatan yang berdasarkan strategic
issue sesuai dengan visi dan misi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Perencanaan Program
Studi pada tahun berikutnya harus sangat berdasarkan evaluasi yang menyeluruh
terhadap capaian sasaran tahun sebelumnya dan mengikuti Renstra Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas, baik dalam jumlah program dan kegiatan maupun target
sasaran yang telah ditetapkan.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 38


B. 8. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu
pembelajaran mahasiswa.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas telah melakukan evaluasi program pembelajaran
secara internal (mandiri) oleh LP3M di tingkat universitas, BAPEM di tingkat fakultas,
serta GKM di tingkat program studi. LP3M melakukan evaluasi proses pembelajaran
secara terpusat dan hasilnya disampaikan ke fakultas, selanjutnya data tersebut
dianalisis oleh BAPEM fakultas untuk disampaikan kepada penyelenggara
pendidikan terkait. Umpan balik sebagai perbaikan mutu pembelajaran dipantau oleh
GKM program studi dan Divisi Monev MEU.

Kedisiplinan kegiatan pembelajaran (tutorial, diskusi pleno, keterampilan


klinik, kuliah pengantar, diskusi topik, praktikum, dan belajar mandiri) dipantau
melalui sistem monitoring yang dilaksanakan secara rutin oleh pimpinan prodi dan
melalui Divisi Monev MEU. Pemantauan dilakukan, baik secara langsung pada saat
kegiatan dilaksanakan, jumlah kehadiran dosen dan mahasiswa pada daftar
absensi, ataupun melalui mekanisme penilaian Beban Kerja Dosen (BKD) dan DP3.
Dengan demikian, monitoring dan evaluasi proses pembelajaran, perkuliahan dan
kinerja program studi dapat menjadi pengalaman berharga di dalam proses
pembelajaran mahasiswa dan pengelolaannya, baik bagi para dosen maupun
pimpinan program studi, fakultas, dan universitas.

Adanya pemantauan tersebut berdampak pada peningkatan kedisiplinan


mahasiswa dan dosen. Kegiatan evaluasi pembelajaran tersebut berdampak
terhadap mutu pembelajaran yang akhirnya juga meningkatkan mutu lulusan. Hasil
proses evaluasi yang dilaksanakan tersebut dijadikan bahan pertimbangan dalam
perbaikan mutu pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi program tersebut telah
berdampak pada peningkatan kualitas dan hasil proses pembelajaran para
mahasiswa. Proses pembelajaran yang semakin baik berdampak positif terhadap
peningkatan IP kumulatif mahasiswa, memperpendek masa penyusunan skripsi, dan
pada akhirnya diharapkan dapat memperpendek masa studi. evaluasi program studi
yang dilakukan pada tahun 2012, 2013, dan 2014 menunjukkan peningkatan mutu
program studi.

B. 9. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 39


(misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi
mahasiswa, dosen dan penguji eksternal).

Kajian kurikulum dikelola terpusat di unit khusus yaitu Medical Education Unit
(MEU) di bawah koordinasi Wakil Dekan I/Koordinator Program Studi. Revisi
kurikulum di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada tahun 2004 mengalami revisi mayor,
yaitu perubahan menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Universitas
Andalas memperkuat penggunaan KBK dengan diterbitkannya kebijakan Universitas
yaitu Keputusan Rektor No.: 836/XIV/Universitas Andalas/2005 tentang penetapan
KBK. Selanjutnya, konsekuensi penerapan KBK tersebut adalah perubahan
pembelajaran dari Teacher-Centered Learning (TCL) menjadi Student-Centered
Learning (SCL) berdasarkan Keputusan Rektor Nomor: 1037/XIII/A/Universitas
Andalas-2008.

Dalam melakukan pengembangan kurikulum, Program Pendidikan Dokter


Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
merupakan salah satu institusi pendidikan kedokteran pertama di Indonesia yang
melaksanakan pendidikan dengan sistem SCL dan metode Problem Based learning
(PBL). Saat ini implementasi PBL di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sudah memasuki
tahun ke 12 dan sudah mengalami 2 kali revisi kurikulum secara mayor
(dilaksanakan setiap lima tahun).

Salah satu syarat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan cepat
diserap pasar kerja adalah adanya kesesuaian antara kurikulum dan visi ilmiah serta
kebutuhan pasar kerja. Oleh karenanya, Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas selalu
melakukan peninjauan secara berkala terhadap kurikulum yang dijalankan.
Penyusunan revisi kurikulum tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak
seperti dosen, alumni, mahasiswa, pengguna alumni, dan pengambil kebijakan
lainnya.

Kajian, revisi, dan pengembangan kurikulum yang dilaksanakan secara


berkala berdasarkan perubahan secara internal dan eksternal oleh tim
pengembangan kurikulum program studi, dalam hal ini Divisi Pengembangan
Kurikulum MEU sebagai tim task force. Dalam pelaksanaan revisi kurikulum yang

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 40


bersifat mayor dan dilakukan setiap lima tahun, dimulai dengan lokakarya kurikulum
untuk mengevaluasi kurikulum yang sedang berjalan dengan melibatkan stakeholder
eksternal dan internal untuk mendapatkan masukan dan saran. Selain itu
penyusunan kurikulum berpedoman dan mengacu pada Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) 2012 dan hasil evaluasi pelaksanaan Ujian Kompetensi
Mahasiswa-Program Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata (UKM-PPD). Peninjauan dan revisi kurikulum mayor yang dilaksanakan
terakhir di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
adalah pada tahun 2013.

Hasil lokakarya Kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu


Kesehatan Mata dirumuskan oleh tim task force dan selanjutnya dipresentasikan
pada lokakarya kurikulum kedua yang dihadiri oleh pimpinan, Ketua Bagian, dan
Koordinator Pendidikan Bagian yang ada di lingkungan Fakultas Kedokteran.
Rancangan kurikulum difinalisasikan oleh tim task force dan diajukan ke pimpinan
untuk dibicarakan di tingkat Senat fakultas. Selanjutnya rancangan kurikulum
diajukan kepada Rektor Universitas Andalas untuk disahkan.

Evaluasi kurikulum dilakukan juga setiap tahun oleh Divisi Pengembangan


Kurikulum MEU dengan revisi yang bersifat minor. Kegiatan evaluasi ini hanya
melibatkan tim pengembangan kurikulum dan stakeholder internal yang terkait
dengan bidang ilmu yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran.

Kegiatan lainnya yang memperlihatkan proses Plan Do Check Action (PDCA) di


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas adalah kegiatan monitoring proses pembelajaran.
Monitoring dilakukan dengan menggunakan absensi kehadiran dosen dan
mahasiswa pada tatap muka kegiatan pembelajaran. Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
juga melaksanakan monitoring melalui pengamatan kamera (CCTV), terutama untuk
kegiatan tutorial dan keterampilan klinik. Sehingga kegiatan pembelajaran
mahasiswa dan kinerja dosen dapat diamati, seperti kehadiran, ketepatan waktu
memulai kegiatan, dan kinerja dosen.

Mekanisme umpan balik dari mahasiswa dan dosen dilakukan melalui


pertemuan dan kuisioner. Pertemuan langsung mahasiswa dan/atau dosen

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 41


dilakukan dengan pimpinan program studi dan fakultas. Topik yang dibahas dari
pertemuan langsung mencakup umpan balik tentang perancanaan dan proses.
Bidang perencanaan mencakup perbaikan kurikulum, seperti yang dijelaskan pada
paragraf sebelumnya. Untuk umpan balik proses, dilakukan pertemuan langsung
pimpinan dengan mahasiswa, rapat-rapat pimpinan bagian, tim pengelola (seperti
koordinator blok) dan dosen. Pertemuan rutin diselenggarakan untuk umpan balik
proses pelaksanaan blok diadakan sebelum dan sesudah blok berjalan, melibatkan
pimpinan, koordinator tahap dan koordinator blok. Untuk pertemuan dengan dosen
yang terlibat dalam blok, baik sebagai tutor atau pemberi kuliah dilakukan secara
rutin sebelum blok berjalan.

Kuesioner persepsi mahasiswa terhadap proses pembelajaran dan pelayanan


dilakukan setiap akhir blok. Umpan balik dari dosen sebagai tutor dan pemberi kuliah
pengantar juga diberikan setiap akhir blok. Isi dari kuesioner untuk dosen berupa
refleksi diri dalam menjalankan tugas dan saran perbaikan dalam bentuk pertanyaan
perbuka untuk blok yang diikuti. Saran yang diberikan oleh dosen berupa masukan
untuk perbaikan kurikulum, persepsi dosen tentang mahasiswa yang dibimbing, dan
sarana prasarana untuk kegiatan pembelajaran.

Untuk kegiatan penjaminan mutu yang dilaksanakan di tingkat universitas dan


dilaksanakan setiap tahun (mulai 2010) adalah Audit Mutu Internal (AMI) tingkat
Prodi dan Fakultas. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dalam tiga tahun terakhir ini (2012,
2013 dan 2014) menempati peringkat pertama sebagai Prodi dengan nilai tertinggi di
UNIVERSITAS ANDALAS. Kegiatan AMI ini mengacu pada standar mutu yang telah
ditetapkan oleh universitas. Hasil AMI memperlihatkan kekuatan dan kelemahan dari
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas yang kemudian dimanfaatkan sebagai umpan balik
perbaikan Prodi.

B. 10. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga.

Sistem penjaminan mutu Universitas Andalas melekat pada struktur


organisasi Universitas Andalas dan berada pada seluruh tingkatan yaitu universitas,
fakultas, dan program studi. Dengan demikian, penjaminan mutu merupakan tugas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 42


pokok atau tanggungjawab pimpinan universitas, fakultas, program studi, dan unit
pendukung lainnya.

Untuk membantu pelaksanaan penjaminan mutu maka dibentuk Lembaga


Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) pada tingkat universitas,
Badan Penjaminan Mutu (BAPEM) pada tingkat fakultas dan Program Pascasarjana,
dan Gugus Kendali Mutu (GKM) pada tingkat program studi. LP3M membantu
pimpinan universitas sebagai penanggungjawab penjaminan mutu di tingkat
universitas. BAPEM fakultas membantu pimpinan fakultas sebagai
penanggungjawab penjaminan mutu di tingkat fakultas. Pada tingkat
jurusan/program studi/bagian dibentuk Gugus Kendali Mutu (GKM) untuk membantu
pimpinan jurusan/program studi/bagian dalam mengimplementasikan penjaminan
mutu. Struktur organisasi penyelenggara penjaminan mutu di Institusi Universitas
Andalas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar B.1. Struktur organisasi penyelenggara sistem penjaminan mutu


Universitas Andalas

Secara umum, tugas penjaminan mutu Universitas Andalas, mulai dari tingkat
universitas sampai Prodi adalah mengawal agar standar mutu (butir-butir mutu) yang

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 43


ditetapkan dapat dirumuskan dengan benar, dilaksanakan secara tertib, dan
dievaluasi secara berkala untuk peningkatan standar mutu tersebut. Rincian tugas
organisasi mutu berbagai tingkatan kelembagaan di Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas terlihat dalam matriks berikut (lihat Tabel B.1).

Tabel B.1: Matriks tugas organisasi mutu pada berbagai tingkatan di Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas
Tingkat Tugas
Fakultas a) Menjabarkan Standar Akademik Universitas Andalas ke dalam
Standar Akademik Fakultas;
b) Menjabarkan Manual Mutu Akademik Universitas ke dalam Manual
Mutu Fakultas;
c) Sosialisasi sistem penjaminan mutu ke semua sivitas akademika di
fakultas yang bersangkutan;
d) Pelatihan dan konsultasi kepada sivitas akademika fakultas tentang
pelaksanaan penjaminan mutu;
e) Membahas dan menindaklanjuti laporan dari Gugus Kendali Mutu
Jurusan/Bagian/Program Studi;
f) Mengkoordinasi penyusunan evaluasi diri jurusan/bagian/program
studi;
g) Mengkoordinasi pelaksanaan evaluasi dan Audit Mutu Akademik
Internal (AMAI).
h) Mengkoordinasi perbaikan proses belajar mengajar;
i) Mengirim hasil evaluasi diri jurusan/bagian/program studi ke BAPEM
Universitas;
j) Membantu senat fakultas dalam merumuskan kebijakan dan standar
akademik fakultas
Program Studi a) Melaksanakan dan mengendalikan penjaminan mutu.
b) Menyusun dan menyempurnakan Spesifikasi Program Studi, Manual
Prosedur dan Instruksi Kerja yang relevan dengan program studi.
c) Mengevaluasi pelaksanaan proses pembelajaran;
d) Merumuskan tindakan perbaikan proses pembelajaran;
e) Menyusun laporan hasil evaluasi proses pembelajaran;
f) Menyerahkan hasil evaluasi proses pembelajaran kepada Dekan.

Khusus untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, kegiatan penjaminan mutu dilaksanakan
oleh GKM dan divisi Monitoring dan Evaluasi MEU.
Perencanaan mutu meliputi penetapan kebijakan mutu dengan membuat kebijakan
akademik, standar akademik dan prosedur untuk mencapai standar yang telah
ditetapkan. Perencanaan tersebut dituangkan dalam dokumen-dokumen akademik
dan dokumen mutu. Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan pada setiap
lembaga fakultas dan program studi terlihat dalam Tabel B.2 berikut.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 44


Tabel B.2: Dokumen-dokumen yang dipersiapkan pada berbagai tingkatan di
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk menjamin mutu
Penanggung
Jawab/Pelaksa-
Tingkat Dokumen yang Dipersiapkan Satuan Kerja nan Sistem
penjaminan
Mutu
Fakultas/ - Kebijakan Akademik Fakultas Badan - Dekan/Dir.
Program Penjaminan
- Standar Akademik Fakultas Pascasarjana
Pasca- Mutu (BAPEM)
sarjana - Peraturan Akademik Fakultas Fakultas - Ketua BAPEM
- Manual Mutu Akademik Fakultas Fakultas/

- Manual Prosedur Akademik Pascasarjana

Fakultas
Program - Spesifikasi Program Studi - Prodi - Ketua Prodi
Studi
- Manual Prosedur program studi - GKM - Kepala GKM
- Instruksi Kerja

Dengan demikian, hubungan penjaminan mutu pada tingkat lembaga


(universitas, fakultas dan program studi) telah terkoordinasi dengan baik yang telah
diimplementasikan sejak terbentuknya kelembagaan sistem penjaminan mutu di
Universitas Andalas. Perbaikan dan pengembangan ke depan yang lebih intensif
diperlukan terutama untuk peningkatan sistem penjaminan mutu lainnya seperti aset
dan sumber daya manusia (SDM).

B.11. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa.

Proses penjaminan mutu telah memberikan dampak positif terhadap proses


pembelajaran yang baik yang dapat dilihat dari peningkatan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) mahasiswa, juga memperpendek masa penyusunan skripsi, yang
pada akhirnya akan dapat memperpendek masa studi mahasiswa. Kedisiplinan
kegiatan pembelajaran dipantau melalui sistem monitoring proses pembelajaran
yang dilaksanakan secara rutin oleh MEU. Selain itu, dosen Pembimbing Akademik,
Koordinator Blok untuk tahap akademik, Koordinator Pendidikan Bagian untuk tahap
profesi, Student Service Unit (SSU), dan Bimbingan Konseling merupakan garda
terdepan dalam mengumpulkan data dan informasi, memantau perkembangan,
mitigasi masalah dalam bidang pendidikan, sehingga proses pembelajaran bisa
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 45
berjalan dengan optimal dan efektif. Hal ini berdampak pada peningkatan
kedisiplinan mahasiswa dan dosen. Dengan terlaksananya kegiatan evaluasi
pembelajaran tersebut diharapkan berdampak terhadap mutu pembelajaran yang
akhirnya juga dapat meningkatkan mutu lulusan Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

B.12. Metodologi baku mutu (benchmarking).

Perguruan Tinggi merupakan salah satu lembaga yang dipercaya masyarakat


dan negara untuk menyiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalarn
pembangunan bangsa. Oleh karena itu, Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas harus dapat
menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu seorang dokter yang memiliki
kompetensi akademik baik, terampil dan berbudi pekerti luhur, agar dapat berperan
sebagai panutan dalam membangun bangsa. Untuk menghasilkan sarjana yang
berkualitas tersebut diperlukan input (raw material) dan proses (sistem pendidikan)
yang berkualitas. Agar sistem pendidikan di Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dapat
bergerak dinamis, maka harus ada komitmen dari seluruh sivitas akademika sebagai
kekuatan penggerak sistem pendidikan. Komitmen dalam hal ini adalah nilai-nilai inti
internal (core value) di dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata yang dapat memacu adanya aktivitas.

Dalam benchmarking, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu


Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menekankan suatu
proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk efisiensi dan produktivitas, kualitas,
serta praktik-praktik dengan lembaga-lembaga dan organisasi lain yang telah
menunjukkan keunggulannya. Baku mutu program studi telah disesuaikan dengan
ketentuan yang ada seperti tertera pada pedoman yang berlaku, khususnya yang
telah ditetapkan dalam Standar Mutu Akademik Universitas Andalas dan Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Namun, pada tingkat universitas belum memiliki
metodologi baku mutu (benchmarking). Ke depan, hal ini akan direalisasikan. Saat
ini sedang disusun metodologi baku mutu oleh LP3M untuk menjadi peraturan rektor
sehingga dapat menjadi panduan dan untuk diterapkan oleh pimpinan dan unit kerja
di lingkungan Universitas Andalas.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 46


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas sendiri telah melakukan beberapa upaya dalam
usaha pengembangan proses pendidikan Kedokteran dengan melakukan
benchmarking dalam skala internasional dan nasional:
- Mengundang pembicara dari luar negeri yang terkait dengan Pendidikan
Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata (Prof. Job
Metsemaker dan Pie Bartholomeus dari Maastrich University Belanda, Prof.
Zorayda Leopando dari University of Philipinnes Manila)
- Dalam negeri, mengundang beberapa pembicara dari institusi pendidikan
kedokteran terkenal di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada,
Universitas Indonesia, dan Universitas Diponegoro.
- Mengunjungi beberapa Rumah Sakit pendidikan didunia untuk
pengembangan pendidikan tahap profesi (pembangunan RS pendidikan
Universitas Andalas) seperti ke Malaysia dan Singapura.
- Melakukan kegiatan kolaborasi dengan institusi pendidikan kedokteran lain,
seperti dengan proyek kolaborasi tiga universitas di Indonesia yaitu
Universitas Indonesia, Universitas Andalas dan Universitas Sebelas Maret.
Kegiatan kolaborasi yang dilakukan dengan mengadakan Progress test
bersama, elective posting, pembuatan modul bersama, evaluasi kinerja dokter
internsip, dan publikasi internasional.

B.13. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas menjalankan operasionalnya dengan mengacu
pada berbagai aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan ditingkat universitas dan
fakultas seperti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri,
Keputusan Dirjen Dikti, Statuta, OTK, Renstra Bisnis, Rencana Belanja Anggaran
(RBA), Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian-Lembaga (RKAKL), Kebijakan
Mutu, Standar Mutu, Peraturan Senat, Peraturan dan Keputusan Rektor, serta
peraturan dan Keputusan Dekan. Perubahan aturan dan ketentuan telah pernah
dilakukan Universitas Andalas, baik ditingkat universitas maupun fakultas untuk
menyesuaikan diri dengan adanya perubahan-perubahan kekuatan dan kelemahan
internal, serta berbagai peluang dan tantangan eksternal dalam rangka pencapaian
visi program studi, fakultas dan universitas.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 47


Universitas Andalas tahun 2010 adalah PTN dengan status PK-BLU
berdasarkan Permenkeu No.: 501/KMK.05/2009 sehingga lebih fleksibel di dalam
pengelolaan keuangan dan aset terutama dengan pembiayaan dengan dana
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dengan demikian, pranata BLU
diterapkan pada bidang keuangan dan aset yang merupakan faktor strategis untuk
menjalankan roda operasional dan pengembangan di tingkat Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas. Dengan prinsip PK-BLU, program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata sebagai bagian Universitas Andalas dapat meningkatkan kinerja
pelayanan kepada stakeholders, kinerja keuangan, manfaat bagi masyarakat dan
mempercepat pencapaian tujuan dan visi yang telah ditetapkan.

Sejak tahun 2012 Universitas Andalas telah memiliki OTK baru sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 25 tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Andalas yang menjadi acuan dalam pranata
kelembagaan oleh Fakultas Kedokteran, khususnya Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata. Pada OTK baru tersebut, terjadi perubahan
tatacara pemilihan pimpinan fakultas dan program studi serta keanggotaan senat di
tingkat fakultas.

B. 14. Evaluasi internal yang berkelanjutan.

Evaluasi internal di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)


Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dilakukan oleh
masing-masing unit kerja dengan terlebih dahulu dilakukan monitoring. Proses
keseluruhannya disebut monitoring dan evaluasi internal yang termasuk di dalam
proses pengelolaan/manajemen. Monitoring dan evaluasi internal dilakukan untuk
mengetahui efektifitas dan penyimpangan pelaksanaan kegiatan terhadap rencana
yang telah ditetapkan. Unit kerja yang melakukan monitoring dan evaluasi internal
untuk kegiatan pembelajaran di tingkat Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata adalah GKM dan Divisi Monev MEU, di bawah
koordinasi pimpinan. Kedua tim ini saling bersinergi dalam melaksanakan kegiatan
penjaminan mutu.

Sistem penjaminan mutu di tingkat Program Pendidikan Dokter Spesialis


(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mengacu

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 48


pada sistem penjaminan mutu yang telah disusun oleh organisasi penjaminan mutu
ditingkat universitas, yaitu dengan sistem PDCA (Plan-Do-Check-Action atau
Rencanakan, Laksanakan, Cek dan Tindakan Perbaikan). Pendekatan ini populer
disebut sebagai siklus penjaminan mutu. Bentuk sistem penjaminan mutu internal di
lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dilaksanakan secara berkesinambungan
dan terus menerus sesuai dengan jadwal pelaksanaan suatu program. Gambar
langkah-langkah sistem penjaminan mutu PDCA tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut ini:

Gambar B.1. Gambar siklus penjaminan mutu di Program Pendidikan Dokter


Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Untuk menjamin mutu, seluruh proses dilaksanakan sesuai dengan Manual


Prosedur (MP) yang didasarkan pada Standar Mutu. Koordinator program studi
bertanggungjawab untuk mengendalikan seluruh proses kegiatan akademik
berdasarkan MP yang telah dibuat, termasuk memotivasi dosen, tenaga
kependidikan, dan mahasiswa agar menjalankan peran masing-masing sesuai MP.
Untuk membantu Koordinator program studi, GKM dan Divisi Monev MEU
membantu pengendalian proses dengan memberikan masukan dan bantuan lain
yang diperlukan. Pada tahap pelaksanaan ini, berbagai borang, instrumen
monitoring dan evaluasi, dan check list disiapkan sesuai MP dan diisi oleh

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 49


komponen yang terkait. Semua ini menuntut komitmen tinggi dari berbagai pihak
yang terkait seperti dosen dan mahasiswa.

Pelaksanaan perencanaan mutu yang telah ditetapkan harus dimonitor dan


dievaluasi (terdiri dari audit, asesmen dan evaluasi) secara berkala (pada tahap awal
ini minimal setiap satu tahun). Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
antara pelaksanaan dengan perencanaan serta penyebab-penyebab
ketidaksesuaian. Audit, asesmen, dan evaluasi mutu akademis untuk standar mutu
yang ditetapkan sendiri disebut sebagai monitoring dan evaluasi internal (monevin)
atau Audit Mutu Internal (AMI). Audit Mutu Internal dilakukan oleh auditor yang
terlatih dan dikelola oleh Koordinator Program AMI (KP-AMI). Di Universitas Andalas
KP-AMI pada tahap awal ini terpusat pada tingkat Universitas dan berada di bawah
BAPEM universitas.

Pimpinan fakultas atau program studi harus meminta KP-AMI untuk


mengaudit program studi. KP-AMI kemudian menunjuk sebuah Tim AMI terdiri dari
beberapa orang auditor untuk melaksanakan tugas audit sebuah unit atau program
studi pada rentang waktu tertentu. Untuk mewujudkan obyektivitas, pada dasarnya,
audit unit atau program studi tidak dilakukan oleh auditor yang berasal dari
unit/program studi yang sama dengan asal auditor, melainkan akan dilakukan secara
silang oleh auditor yang berasal dari latar belakang akademis yang agak bersamaan
tetapi berasal dari program studi yang berbeda.

Laporan audit KP-AMI diserahkan kepada pimpinan fakultas atau program


studi untuk ditindak lanjuti apabila ditemukan Ketidaksesuaian (KTS).
Ketidaksesuaian adalah temuan auditor terhadap pelaksanaan yang tidak sesuai
dengan yang direncananakan dan KTS tersebut digolongkan berdampak terhadap
penjaminan mutu. Laporan auditor memuat analisis penyebab-penyebab dari
terjadinya KTS. Pimpinan fakultas atau program studi harus mencari cara untuk
memecahkan KTS dengan melakukan workshop atau konsultasi dengan BAPEM
atau GKM. Kemudian, pimpinan melaksanakan rekomendasi yang dihasilkan dari
kegiatan tersebut (action).

Kegiatan penjaminan mutu internal di Universitas Andalas yang dilaksanakan


unit penjaminan mutu tingkat universitas dilaksanakan Periode 2008-2012
merupakan siklus pertama penjaminan mutu di Universitas Andalas dan periode

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 50


2013 masuk ke siklus kedua. Dalam periode pertama kegiatan penjaminan mutu
tersebut Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menempati posisi terbaik (peringat
pertama pada audit 2012) diantara Program Studi lainnya yang ada dalam
lingkungan Universitas Andalas. Memasuki periode ke dua yaitu tahun 2013 dan
2014, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas kembali mendapat nilai tertinggi diantara Program
Studi lainnya. Audit yang dilakukan tahun 2015 mengalami perubahan yang cukup
signifikan dalam isi borang Audit Mutu Internal. Perubahan yang mendasar adalah
audit yang dilakukan menggunakan borang baru yang khusus untuk Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas, yang mengacu kepada borang akreditasi program studi.

B. 15. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam


perbaikan dan pengembangan program.

Evaluasi internal dan eksternal meliputi antara lain kinerja, temuan


ketidaksesuaian di bidang akademik, keuangan, kepegawaian, umum, dan
perlengkapan. Temuan tersebut dievaluasi untuk mengetahui akar permasalahan,
peluang perbaikan, dan mengusulkan berbagai rekomendasi pengembangan. Hasil
rekomendasi dilaporkan kepada pimpinan program studi. Berdasarkan laporan
tersebut pimpinan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata melakukan perbaikan sistem manajemen dan pengembangan dalam bentuk
program kerja, rencana anggaran belanja tahun berikutnya.

Sejak diberlakukan Sistem Penilaian oleh Badan Akreditasi Nasional


Perguruan Tinggi (BAN-PT), semenjak tahun 2011 sampai 2016 Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas memperoleh nilai akreditasi A. Peningkatan harkat akreditasi
institusi dilakukan setiap tahun dengan perbaikan dan peningkatan sesuai dengan
tujuh standar akreditasi institusi yang dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri
Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) yang terdiri dari (1) evaluasi pencapaian
tujuan dan sasaran; (2) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan
penjaminan mutu; (3) mahasiswa dan lulusan; (4) sumber daya manusia; (5)
kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik; (6) pembiayaan, sarana dan
prasarana, serta sistem informasi; dan (7) penelitian, pelayanan/pengabdian kepada

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 51


masyarakat, dan kerjasama. Setiap tahun berbagai kegiatan dari program
peningkatan standar-standar tersebut diimplementasikan melalui Program Kerja
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas dan tercantum pada RKAKL tahunan.

Program kerja pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu


Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran yang telah memperoleh akreditasi A, disusun
dan dilakukan untuk mempertahankan perolehan maksimal tersebut. Program kerja
dan anggaran universitas, fakultas dan program studi yang termuat di dalam RKAKL
Universitas Andalas disusun dan dilaksanakan untuk meningkatkan level akreditasi
institusi dan program studi berdasarkan butir-butir standar yang telah ditetapkan oleh
LAM-PTKes.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas untuk kedepannya akan mengikuti sertifikasi
regional Asia Tenggara, yaitu Asean University Network – Quality Assurance (AUN-
QA). Universitas dalam hal ini telah mengirimkan pimpinan dan dosen Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata untuk mengikuti
Workshop terkait AUN-QA di Bangkok Thailand dan studi banding ke National
University of Singapore (NUS) sebagai persiapan mengikuti sertifikasi AUN-QA di
2016-2017.

B. 16. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas menjalin kerjasama dengan berbagai pusat
pelayanan kesehatan di Sumatera Barat sebagai bagian dalam kegiatan
pengendalian mutu lulusan pendidikan dokter agar tetap memenuhi tuntutan standar
kompetensi yang telah ditetapkan dalam SKDI 2012. Tuntutan dari standar
kompetensi yang telah disusun tersebut, pendidikan tahap profesi tidak bisa hanya
mengandalkan rumah sakit pendidikan utama. Tujuan dari kerjasama ini adalah agar
mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman pendidikan klinik yang lebih
lengkap.

Terkait pengendalian mutu akademik dan administrasi pendidikan, terhadap


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata telah dilakukan
proses akreditasi oleh BAN-PT tahun 2011 dengan nilai akreditasi A. Fakultas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 52


Kedokteran Universitas Andalas tergabung dalam AIPKI yang bersama
fakultas/institusi pendidikan kedokteran lainnya di Indonesia, organisasi profesi,
kolegium, ikatan rumah sakit pendidikan, Kemenristek dan Kementrian Kesehatan
menyusun standar kompetensi dan standar pendidikan kedokteran sebagai acuan
untuk pengendalian mutu output program pendidikan dokter. Standar kompetensi
dan standar pendidikan tersebut telah pula disahkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia sebagai standar nasional output program pendidikan dokter dan telah
divalidasi oleh Perkumpulan Dokter Keluarga Indonesia, Kolegium Dokter Indonesia,
Kolegium Dokter Spesialis Indonesia yang terkait.

Pada tahun 2011-2014 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


mendapatkan dana dari World Bank sebagai bagian dari HPEQ project dalam
bentuk Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter
(PHKPKPD), Fakultas Kedokteran Unand bermitra dengan Fakultas Kedokteran
Universitas Abulyatama dan Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh yang
juga memperoleh PHK PKPD untuk mengembangkan penguatan program studi
kedokteran di institusi masing-masing. Program hibah tersebut merupakan amanat
yang harus dilaksanakan dengan baik, sekaligus kesempatan untuk Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata dalam internasionalisasi.
Selain itu juga ada kolaborasi tiga universitas yaitu UNAND-UI-UNS yang
melaksanakan kegiatan di bidang pendidikan penelitian dan pelayanan sebagai
bagian tidak terpisahkan dari usaha pengendalian mutu Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

B.17. ANALISIS SWOT DAN STRATEGI PENGEMBANGAN TATA PAMONG,


KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU
Berdasarkan hasil evaluasi diri tentang tata pamong, kepemimpinan, sistem
pengelolaan dan penjaminan mutu Universitas Andalas yang telah diuraikan di atas,
maka disusunlah analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor-faktor strength (S),
weakness (W), opportunity (O), threat (T) untuk berbagai faktor internal dan
eksternal tentang hasil evaluasi diri tersebut.

Dengan menganalisis faktor-faktor SWOT tersebut, dapat ditentukan strategi


pengembangan tentang tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 53


penjaminan mutu Universitas Andalas ke depan dengan memaksimalkan strength
(kekuatan) yang dimiliki dan memanfaatkan opportunity (peluang) saat ini dan ke
depan untuk meminimalkan weakness (kelemahan) yang terjadi dan threat
(tantangan) saat ini dan ke depan.

Dengan strategi tersebut dapat diharapkan bahwa program pengembangan


tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu tersebut
akan efektif dan efisien sehingga dapat mengantarkan Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
menjalankan berbagai misi dan mewujudkan visinya. Hasil identifikasi faktor-faktor
SWOT dan pemilihan strategi yang optimal untuk pengembangan tata pamong,
kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas dapat dilihat pada Tabel B.3.

Tabel B.3: Analisis SWOT dan strategi pengembangan tata pamong, kepemimpinan,
sistem pengelolaan dan penjaminan mutu Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas
Kekuatan / Kelemahan / Peluang / Ancaman /
Strength (S) Weakness (W) Opportunities (O) Threat (T)
1. Sistem tat kelola 1. Program studi 1. Semakin banyak 1. Perguruan tinggi lain
program studi sudah memiliki peluang kerjasama telah memiliki tata
sudah mengacu perencanaan dengan kelola yang lebih
pada OTK dan program jangka masyarakat dan modern dan
Statuta Universitas panjang (Renstra) institusi pendidikan profesional untuk
Andalas yang namun kesesuaian lainnya untuk menarik calon
sesuai dengan pelaksanaannya peningkatan mahasiswa lebih
kebutuhan saat ini dengan visi, misi program tridharma banyak di dalam
dan ke depannya sasaran dan tujuan perguruan tinggi maupun dari luar
belum dapat negeri.
2. Sistem tata
pamong berjalan dievaluasi oleh 2. Peluang
efektif melalui senat saat ini. peningkatan
mekanisme yang 2. Universitas Andalas kualifikasi SDM
disepakati belum memiliki semakin tinggi
bersama, serta metodologi
dapat memelihara penetapan baku 3. Tersedia berbagai
dan mutu sistem dan aplikasi
mengakomodasi (benchmarking) teknologi informasi
semua unsur, baik untuk dan komunikasi
fungsi, dan peran universitas maupun untuk
dalam program program studi. meningkatkan
studi. efektifitas dan
3. Perlu peningkatan
efisiensi tata kelola
3. Sistem budaya mutu dalam
kepemimpinan pelayanan kepada
tergolong kuat pelanggan. 4. Keikut sertaan
dalam Program Studi
kepemimpinan dalam

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 54


operasional, mendapatkan
organisasi dan sertifikasi dari
publik, dimana AUN-QA untuk
pimpinan memiliki langkah menuju
pengalihan internasionalisasi
pelaksanaan tugas
yang akuntabel.
4. Program studi
mengacu pada
kode etik dosen,
tenaga
kependidikan dan
mahasiswa dari
universitas dan
didukung dengan
Majelis Kode Etik
yang dibentuk oleh
Rektor
5. Rasa memiliki
Program Studi
oleh sivitas
akademika sangat
tinggi sehingga
tingkat partisipasi
yang penuh dalam
pengembangan
kebijakan dan
koordinasi
pelaksanaan
program.
6. Evaluasi akademik
oleh unit
penjaminan mutu
dan tindakan
perbaikannya
sudah berjalan
secara rutin setiap
tahun.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 55


KOMPONEN C.
MAHASISWA DAN LULUSAN

C.1. Sistem rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa

Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Program Pendidikan


Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas mengacu pada statuta yang berlaku dalam peraturan
akademik Universitas Andalas. Seleksi masuk tersebut dilaksanakan satu kali
dalam setahun melalui beberapa mekanisme atau jalur berupa jalur
undangan, jalur ujian tulis dan jalur mandiri :
1. Jalur undangan / Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK).
Merupakan penerimaan siswa SMA yang berkualitas dan
berkemampuan tinggi melalui seleksi sesuai dengan minat dan
kemampuan siswa tersebut. Seleksi PMDK hanya berjalan sampai tahun
2012. Jumlah mahasiswa yang diterima pertahun berkisar 25 – 30 orang .
Untuk selanjutnya jalur undangan ini dinamakan dengan Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang dimulai sejak tahun
2013. Jumlah yang diterima melalui jalur ini cukup banyak, tahun 2013
sebanyak 185 mahasiswa, tahun 2014 sebanyak 125 mahasiswa.
Peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa dari tahun ke tahun melalui
metode ini membuktikan bahwa minat untuk masuk ke Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas sangat tinggi.
2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 56


Merupakan sistem seleksi calon mahasiswa baru Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas melalui ujian tulis. Sejak tahun 2011 sampai tahun
2015 sistem ini telah menerima calon mahasiswa rata-rata lebih dari 125
orang per tahunnya.
3. Seleksi Regular Mandiri
Merupakan mekanisme penerimaan yang dikelola oleh Universitas
yang pelaksanaan ujiannya terpisah dari sistim seleksi nasional, namun
peraturan pelaksanaannya sama dengan seleksi nasional. Sejak tahun
2013 seleksi regular mandiri ini tidak lagi dilaksanakan. Sebelumnya pada
tahun 2011 mahasiswa yang diterima melalui jalur regular mandiri ini
sebanyak 98 orang dan tahun 2012 sebanyak 108 orang.
4. Seleksi mahasiswa asing Malaysia
Merupakan sistem penerimaan calon mahasiswa Malaysia diawali
dengan pengumuman mengenai penerimaan mahasiswa asing dari
Malaysia melalui email ke agency di Malaysia. Panitia penerimaan
kemudian melakukan verifikasi berkas pendaftaran dan calon mahasiswa
dapat mengikuti ujian seleksi masuk. Hasil ujian ditetapkan oleh Tim yang
terdiri dari Tim Fakultas Kedokteran dan Tim Rektorat Universitas
Andalas. Sejak tahun 2011, jumlah mahasiswa Malaysia yang diterima
berkisar 4 – 15 orang. Untuk selanjutnya jumlah yang terinci dapat dilihat
di tabel C.1.1
Tabel C.1.1. Jumlah Mahasiswa Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Unand Berdasarkan Cara Seleksi,
tahun 2010/2011-2014/2015
Jumlah Mahasiswa yang diterima
Jalur Masuk
2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015
PMDK 25 30 25 - -
SNMPTN - - - 188 126
MANDIRI 123 98 112 - -
SBMPTN 110 156 126 128 104
MALAYSIA 16 13 4 11 13
Jumlah 274 297 267 327 243

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 57


Untuk menginformasikan, meningkatkan kualitas input, dan memberikan
kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk masuk ke Program
Studi Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berbagai kegiatan promosi
dilakukan ke SMA yang ada di Sumbar dan provinsi tetangga seperti Riau,
Jambi dan daerah lainnya. Kegiatan promosi dilakukan melalui kegiatan
sosialisasi, pengiriman brosur dan melalui website Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Dengan lengkapnya informasi yang diberikan, maka
masyarakat terutama calon mahasiswa semakin berminat untuk kuliah di
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.

Tingkat Selektivitas Berdasarkan Cara Seleksi

Tingkat selektivitas calon mahasiswa Program Pendidikan Dokter


Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas relatif tinggi, dan terlihat berbeda tergantung pada sistem seleksi
yang dilalui calon mahasiswa. Pada tahun 2011-2012 jalur PMDK
memperlihatkan perbandingan selektivitas yang sangat tinggi untuk diterima
di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yaitu 1:56 dan 1:59, artinya satu
calon mahasiswa yang diterima berhasil mengalahkan 56 dan 59 calon
lainnya. Namun mulai tahun 2013, selektivitas mulai menurun berkisar 1:20
dan 1:23. Penurunan ini bukan karena persaingan menjadi mudah namun
mulai tahun 2013 daya tampung calon mahasiswa bertambah sehingga
peluang untuk lolos seleksi menjadi lebih besar. Sistem seleksi SBMPTN juga
memperlihatkan nilai selektif yang hampir sama dengan SNMPTN,
menunjukkan peluang untuk lolos seleksi calon mahasiswa hampir sama
antara SNMPTN dan SBMPTN (dapat dilihat di Tabel C.1.2 ).

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 58


Tabel C.1.2.Selektivitas Mahasiswa Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas tahun 2010/2011- 2014 /2015
Jalur
2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015
masuk
PMDK 1:17 1:56 1:59 - -
SNMPTN - - - 1:20 1:23
MANDIRI 1:9 1:14 1:14 - -
SBMPTN 1:25 1:21 1:26 1:26 1:26
MALAYSIA 1:3,8 1:1,5 1:3 1:2 1:1,9

C.2. Profil mahasiswa : akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk


kemandirian dan kreativitas).
Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagian besar
berjenis kelamin perempuan, hal ini tergambar dalam tabel C.2.1. yang
memperlihatkan dalam lima tahun terakhir mahasiswa yang berjenis kelamin
perempuan semakin bertambah jumlahnya dibandingkan dengan jenis
kelamin laki-laki.

Tabel C.2.1. Profil mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis


(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Ratio


N Jumlah
Tahun Laki- Perempua
o Mahasiswa
laki n laki/perempuan
2010/201
1 1 274 95 179 1 : 1,9
2011/201
2 2 297 111 186 1 : 1,7
2012/201
3 3 267 72 195 1 : 2,7
2013/201
4 4 327 95 232 1 : 2,4
2014/201
5 5 243 69 174 1 : 2,5
           
Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berasal hampir dari semua daerah di

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 59


Indonesia. Secara akademik mereka berasal dari tingkat kecerdasan yang
tinggi, hal ini disimpulkan dari kenyataan bahwa untuk diterima di Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas mereka harus bersaing dengan ribuan
bahkan puluhan ribu pelamar lain. Pada beberapa tahun terakhir, mahasiswa
yang diterima sebagian besar berasal dari Sekolah Menengah Atas yang
terbaik di kota Padang / Provinsi Sumatera Barat.
Profil sosioekonomi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
berasal dari berbagai kalangan sosial ekonomi dari yang rendah sampai
tinggi. Kemampuan finansial mahasiswa yang rendah atau tidak mampu
terlihat kepada berapa banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa
pendidikan Bidik Misi dan level Uang Kuliah Tunggal (UKT) terendah dengan
jumlah berkisar 10 – 20% dari jumlah semua mahasiswa per tahunnya.
Latar belakang sosial, budaya dan ras, populasi mahasiswa Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas sangatlah beragam. Jumlah mahasiswa yang
dominan beragama Islam dari suku Minangkabau, namun banyak mahasiswa
dengan agama dan dari suku lainnya seperti Aceh, Batak, Jawa, Melayu, dan
Sunda, mereka bisa hidup berdampingan dalam kehidupan kampus sehari-
hari. Kemajemukan multi etnik ini menunjukkan bahwa Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas adalah perguruan tinggi yang tidak membedakan akses
berdasarkan ras/etnik.
Kemandirian mahasiswa terlihat dengan berjalannya metode
pembelajaran PBL dengan baik. Dengan metode PBL mahasiswa lebih
terpicu untuk mandiri dalam proses pembelajaran. Atmosfer ilmiah di
lingkungan kampus mendorong mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan
mandiri seperti diskusi kelompok dan memperdalam pengetahuan melalui
pemanfaatan pustaka, website/e-book dan e-learning. Mahasiswa dapat
memanfaatkan berbagai wahana belajar di dalam maupun diluar kelas dan
dapat mengakses internet sampai sore hari. Dalam pengamatan sehari-hari
terlihat mahasiswa sangat menikmati suasana belajar mandiri, berkelompok

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 60


dan mereka mendapatkan bimbingan dari dosen-dosen yang sesuai dengan
kompetensi yang mereka pelajari.
Kreativitas mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tidak perlu
diragukan lagi. Dengan adanya (delapan) Unit Kreativitas Mahasiswa yang
tumbuh dan berkembang dengan baik dan pesat memperlihatkan bahwa
mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sangat kreatif dan
mempunyai ide yang tidak dapat dipungkiri mampu menggaungkan nama
besar Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas di kancah pendidikan tingkat
regional, nasional dan internasional. Tidak sedikit diantara mahasiswa
tersebut menjuarai berbagai lomba antar mahasiswa program pendidikan
dokter spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata se Indonesia, Asia Pasifik
bahkan tingkat dunia. Tidak hanya di sisi ilmiah, kreativitas mahasiswa juga
terlihat di aspek penelitian dengan berhasilnya beberapa kelompok
mahasiswa lolos dalam penilaian karya ilmiah tingkat nasional, bahkan ada
mahasiswa yang berhasil publikasi penelitian sampai di tingkat dunia.
Kreativitas mahasiswa juga terlihat dari aspek seni dan olahraga, mereka
berhasil menjuarai berbagai perlombaan seperti tari dan kompetisi bola
basket di tingkat lokal, regional dan nasional.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 61


Tabel C 2.1 Pencapaian prestasi/reputasi mahasiswa dalam tiga tahun
terakhir dibidang akademik dan non-akademik (misalnya
prestasi dalam penelitian dan lomba karya ilmiah, olahraga,
dan seni).

Nama mahasiswa, Tingkat (Lokal,


Prestasi yang
` Kegiatan dan Waktu Wilayah, Nasional,
Dicapai
Penyelenggaraan atau Internasional)
(1) (2) (3) (4)
1. Aa Noval Ubaedillah,
dalam acara Olimpiade
Sains pertamina Bidang
Biologi Tingkat Nasional Nasional Juara III
kategori Teori, di
Universitas Indonesia
Jakarta tahun 2013.
2. Havilah Zeki Rosa, dalam
acara Lomba video
Layanan Masyarakat Nasional Juara III
Temilnas FK UNPAD, di
Pajajaran tahun 2013.
3. Mira Mustika, dalam acara
Pekan Olah Raga
Nasional Finalis
Mahasiswa Nasional, di
Jagyakarta tahun 2013.
4. Fajar Defian Putra dan
Havilah Zeki Roza, dalam
acara Regional Medical
Nasional Juara II
Olimpiad ISMKI di FK Univ.
Sumatra Utara, Medan
tahun 2013.
5. Elsi Wineri, dalam acara
Pekan Kreatif Mahasiswa
Nasional Finalis
Nasional, di Lombok tahun
2013.
6. Fajar Devian Putra dan
Havilah Zeki Roza, dalam
acara Regional Medical
Olimpiad ISMKI wilayah I Wilayah Juara II
tingkat Regional, di FK
Univ. Sumatra Utara tahun
2013.
7. Adha Gautama Putra dan
Kawan-kawan, dalam
acara Medical basketball
Turnament antar Wilayah Juara II
mahasiswa se Sumatera
Barat, di Padang 6-15
November 2013.
8. Aa Noval Ubaedillah, Wilayah Juara I

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 62


dalam acara Olimpiade
Sains pertamina Bidang
Biologi Tingkat Nasional
kategori Teori, di
Universitas Indonesia
Jakarta tahun 2013.
9. Ervin Maulana, dalam
acara Olimpiade Sains
pertamina Bidang
KimiaTingkat Nasional Wilayah Juara I
kategori Teori, di
Universitas Indonesia
Jakarta tahun 2013.
10. Al Anshari, dalam acara
Medical Basketball
Tournament 2013 tingkat
Man’s Most
Sumatera Barat, yang Wilayah
Valuable Player
diadakan oleh Fungsional
BEM KM FK Unand, 6-15
Desember 2013.
11. Regina Ivanovna, dalam
acara Mahasiswa
Lokal Juara I
Berprestasi tingkat Univ.
Andalas, tahun 2013.
12. Vini Jamarin, dalam acara
Mahasiswa Berprestasi
Lokal Juara II
tingkat Univ. Andalas,
tahun 2013.
13. Martga Bella Rahimi,
dalam acara Mahasiswa
Lokal Juara III
berprestasi tingkat Univ.
Andalas, tahun 2013.
14. Adha Gautama Putra dan
kawan-kawan, dalam
acara Turnamen Basket
Mahasiswa Gebyar Lokal Juara I
Farmasi II antar Fakultas
se Univ. Andalas 4
November 2013.
15. Resti Syafitri, dalam acara
Fresh Fakultas Kesehatan
Lokal Juara I
Masyarakat Univ. Andalas,
di Padang tahun 2013.
16. Mia Eka Putri, dalam acara
Fresh Fakultas Kesehatan
Lokal Juara II
Masyarakat Univ. Andalas,
di Padang tahun 2013.
17. Dicky Zulkarnain, dalam Lokal Juara III
acara Fresh Fakultas
Kesehatan Masyarakat

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 63


Univ. Andalas, di Padang
tahun 2013.
18. Dian Anggraini, Doni
Andika Putra dan Longmai
Bunga Persik, dalam acara
National University english Lokal Juara III
Debate Championship
(NUEDC) tingkat Univ.
Andalas, tahun 2013.
19. Martga Bella Rahimi,
dalam acara Dies Natalis
ke 58 Fakultas Kedokteran
Univ. Andalas ,mendapat Lokal Juara III
penghargaan sebagai
Mahasiswa Berprestasi,
tahun 2013.
20. Zulherman, Fakhry Mar-i
Fathaniy dan Andan
Yunadi Latief, dalam acara
Musabaqah Fahmil Qur’an, Lokal Juara I
di Fakultas Farmasi Univ.
Andalas, 7 November
2013.
21. Al Anshari, dalam acara
Medical Sport Olympiad
2013 yang
Lokal Top Scorer Futsal
diselenggarakan oleh
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas, tahun 2013.
22. Martga Bella Rahimi,
dalam acara MFAF 2013 Most Faforite
Fakultas Kedokteran Lokal MAPRES FK
Universitas Andalas, tahun Unand
2013.
23. Mia Eka Mustika, dalam
acara ALEK UKS-Univ.
Lokal Juara II Putri
Andalas, di Univ. Andalas
tanggal 6-9 Mei 2013.
24. Aa Noval Ubaedillah,
dalam acara Olimpiade
Nasional bidang Biologi
Nasional Juara III
yang diselenggarakan oleh
DIKTI, di Semarang 21 -
25 Mei 2014.
25. Alan Mustaqim dan Nasional Juara III
Longmai Bunga Persik,
dalam acara International
Medical Olympiad bidang
Genitourinary, di Fakultas
Kedokteran Univ. Andalas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 64


Padang tahun 2014.
26. Longmai Bunga Persik,
dalam acara Indonesian
Medical Olympiad cabang
Urogenitoreproduksi, di
Nasional Juara III
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas Padang tahun 27
November - 1 Desember
2014.
27. Longmai Bunga Persik dan
Alan Mustaqim, dalam
acara Olimpiade
Kedokteran yang
Nasional Juara III
diselenggarakan oleh
ISMKI bagian RMO bidang
urogenital di Medan tahun
2014.
28. Atika Handam Sari dan
Nindo Mayang Sumba,
dalam acara Olimpiade
Kedokteran yang
Nasional Juara III
diselenggarakan Oleh
ISMKI bagian RMO bidang
Digestive, di Medan tahun
2014.
29. Melati Dwi Anugrah, dalam
acara Lomba debat
Bahasa Inggris tingkat
Nasional Juara II
Nasional kategori Novicedi
Univ. Batam, Agustus
2014.
30. Adha Gautama Putra dan
kawan-kawan, dalam
acara Solo Medical Cup
Nasional Juara II
antar FK dan FKG se
Indonesia, di Solo tahun
2014.
31. Efra Sandi Saputra, dalam
acara Lomba Tari
Tradisional Liga Medika
Nasional Juara II
Fakultas Kedokteran Univ.
Indonesia, di Jakarta tahun
2014.
32. Denada Florencia Leona,
dalam acara Lomba Esai
Tingkat Mahasiswa
Nasional Juara III
Nasional, di Fakultas
Kedokteran Univ. Andalas,
3-9 Maret 2014.
33. Teda Faadhila, dalam Nasional Juara I

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 65


acara ISMI ALI 4 Tingkat
Mahasiswa Islamic Medical
Fair yang diselenggarakan
oleh FSKI BEM KM FK
Unand, di Padang 13
Desember 2014.
34. Tri Novita Wulansari dan
Rizky Dwi Utami, dalam
acara International Medical
Olympiad bidang Nasional Finalis
Kardiologi di FK Univ.
Andalas Padang, tahun
2014.
35. Chaliq Akbar dan Diflayzer,
dalam acara International
Medical Olympiad bidang
Nasional Finalis
Digestif di FK Univ.
Andalas Padang, tahun
2014.
36. Endah setyaningsih dan
Rori Syahnidep, dalam
acara International Medical
Olympiad bidang Nasional Finalis
Neuropsikiatri di FK Univ.
Andalas Padang, tahun
2014.
37. Muhammad Ridwan,
dalam acara Lomba Karya
Tulis Ilmiah pada acara
temu Ilmiah Nasional di Nasional Finalis
Fakultas Kedokteran Univ.
Airlangga Surabaya,
September 2014.
38. Aldian Mulyanto Lokaria,
dalam acara Temu Ilmiah
Nasional 2014 di Fakultas
Nasional Finalis
Kedokteran Univ.
Airlangga September
2014.
39. Alles Firmansyah,
Handyka Milfiandi dan
Teda Faadillah, dalam
acara Lomba Debat
Wilayah Juara I
Kesehatan se Sumatera
dan Jawa, di Fakultas
Kesehatan Masyarakat
Univ. Andalas tahun 2014.
40. Mira Mustika, dalam acara Juara 1 50 meter
Porprov cabang renang di Wilayah gaya punggung
Dharmasraya, tahun 2014. putri

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 66


41. Mira Mustika, dalam acara Juara 2 100 meter
Porprov cabang renang di Wilayah gaya punggung
Dharmasraya, tahun 2014. putri
42. Mira Mustika, dalam acara Juara 2 100 meter
Porprov cabang renang di Wilayah gaya punggung
Dharmasraya, tahun 2014. putri
43. Mira Mustika, dalam acara Juara 3 estafet
Porprov cabang renang di Wilayah 4x100 meter gaya
Dharmasraya, tahun 2014. bebas putri
44. Mira Mustika, dalam acara Juara 3 estafet
Porprov cabang renang di Wilayah 4x200 meter gaya
Dharmasraya, tahun 2014. bebas putri
45. Mira Mustika, dalam acara Juara 3 estafet
Porprov cabang renang di Wilayah 4x100 meter gaya
Dharmasraya, tahun 2014. ganti putri
46. Fajar Satria Pratama,
dalam acara pemilihan
Pemenang
duta Bahasa Provinsi Wilayah
harapan II
Sumatera Barat, tanggal
30-31 Juni 2014.
47. Mia Eka Putri, dalam acara
Gebyar KPJ Bukittinggi
Festival lagu Minang, Lokal Juara Harapan II
Kategori umum Putri di
Bukittinggi Januari 2014.
48. Kenny Cantika Abadi,
dalam acara Mahasiswa
Lokal Juara III
Berprestasi tingkat Univ.
Andalas tahun 2014.
49. Mia Nurnajiah, dalam
acara Mahasiswa
Berprestasi tingkat Lokal Juara I
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas tahun 2014.
50. Kenny Cantika Abadi,
dalam acara Mahasiswa
Berprestasi tingkat Lokal Juara II
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas tahun 2014.
51. Rizky Dwayana Putra,
dalam acara Mahasiswa
Berprestasi Tingkat Lokal Juara I
Fakultas Univ. Andalas
tahun 2014.
52. Fauzan Nasrullah, dalam
acara Lomba MTQ tingkat
Univ. Andalas bidang
Lokal Juara I
Musabaqah Tilawah
Qur’an kelompok putra, di
Padang Tahun 2014.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 67


53. Zakwan Qalbi, dalam
acara lomba MTQ tingkat
Univ. Andalas bidang
Lokal Juara I
Musabaqah Hifzhil Qur’an
2 Juz kelompok putra, di
Padang tahun 2014.
54. M. Tohib Habib, dalam
acara lomba MTQ tingkat
Univ. Andalas bidang
Lokal Juara II
Musabaqah Hifzhil Qur’an
2 Juz kelompok putra, di
Padang tahun 2014.
55. Rahmayani Afra, dalam
acara lomba MTQ tingkat
Univ. Andalas bidang
Lokal Juara I
Musabaqah Hifzhil Qur’an
1 Juz kelompok putri, di
Padang tahun 2014.
56. Maghfirah Rahima, dalam
acara lomba MTQ tingkat
Univ. Andalas bidang
Lokal Juara II
Musabaqah Hifzhil Qur’an
2 Juz kelompok putri, di
Padang tahun 2014.
57. Arjuna Fiqrillah, M. Alif
Qisthi Abi Rafdhi dan
Vando Fernando, dalam
acara lomba MTQ tingkat Lokal Juara I
Univ. Andalas bidang
Musabaqah Fahmil Qur’an,
di Padang tahun 2014.
58. Ade Kurnia, M. Igo
Pratama dan M. Fikri El-
Khair, dalam acara lomba
MTQ tingkat Univ. Andalas Lokal Juara III
bidang Musabaqah Fahmil
Qur’an, di Padang tahun
2014.
59. Dian Anggraini dan
Mursyidah Sholihati, dalam
acara lomba MTQ tingkat
Lokal Juara I
Univ. Andalas bidang
Debat Bahasa Inggris, di
Padang tahun 2014.
60. Teda Faadilah dan Radhia
Ashabul Kahfi Bey, dalam
acara Lomba MTQ tingkat
Lokal Juara III
Univ. Andalas bidang LKTI
Al Qur’an, di Padang tahun
2014.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 68


61. Melati Dwianugrah Khalik,
Putri Zeahan R.Y dan
Hanifa Rahma, dalam
acara National University
Lokal Juara I
English Debate
Championship (NUEDC)
tingkat Univ. Andalas, di
Padang tahun 2014.
62. Westi Permata Wati, Rori
Syahnidep dan Doni
Andika Putra, dalam acara
National University English
Lokal Juara III
Debate Championship
(NUEDC) tingkat Univ.
Andalas, di Padang tahun
2014.
63. Alles Firmansyah, dalam
acara lomba Panco Ikhwan
Islamic Medical Fair FSKI Lokal Juara II
BEM FK Unand, tanggal
18 Desember 2014.
64. Martga Bella Rahimi,
dalam acara Kuliah Umum
Kewirausahaan bagi
mahasiswa se-Sumatera Lokal Narasumber
Barat, tanggal 30 Mei 2014
di Univ. Andalas Limau
Manis.
65. Aa Noval Ubaedillah,
dalam acara The
Organising committee of
the 22nd International Best Abstract
Internasional
Student Congress of (bio) award
Medical Sciences,
Groningen, the Netherland
June 2015.
66. Mhicya Utami Ramadhani,
Harlin Farhani dan Arfan
Gifari, dalam acara Ai
Matsuri Fesrival Kolaborasi Internasional Juara II
2 budaya Jepang Dn
Indonesia, di Padang
Februari 2015.
67. Aa Noval Ubaedillah, Silma
Farraha dan Violla Regina
dalam acara Lomba karya
tulis ilmiah bidang Nasional Juara I
penelitian tingkat nasional,
di Univ. Sumatera Utara
tahun 2015.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 69


68. Muhammad Ridwan dan
Aldian Mulyanto Lokaria
dalam acara lomba karya
tulis ilmiah bidang Nasional Juara II
penelitian tingkat nasional,
di Univ. Sumatera Utara 30
Januari - 3 Februari 2015.
69. Crisdina Suseno, Aa Noval
Ubaedillah dan Bella
Yolanda dalam acara
lomba karya tulis Ilmiah
Nasional Juara III
bidang poster ilmiah
tingkat nasional, di Univ.
Sumatera utara tahun
2015.
70. Fauzan Akbara Yazid,
dalam acara lomba
research paper congress
pada acara temu ilmiah Nasional Juara III
Nasional, di Fakultas
Kedokteran Univ.
Hasanuddin Agustus 2015.
71. Muhammad Ridwan,
dalam acara Scientific
Project and Olympiad of
Sriwijaya bidang Essai
Nasional Juara III
Ilmiah, di Fakultas
Kedokteran Univ.
Sriwijaya, 8-11 Oktober
2015.
72. Chaliq Akbar, dalam acara
Regional Medical
Olympiad cabang gastro-
Nasional Juara II
entero hepato-endokrin, di
Fakultas Kedokteran Univ.
Riau May 2015.
73. Alles Firmansyah dan Aa
Noval Ubaedillah, dalam
acara Regional Medical
Olympiad cabang Kardio- Nasional Juara II
respirasi, di Fakultas
Kedokteran Univ. Riau,
Mei 2015.
74. Endah Setyaningsih,
dalam acara Regional
Medical Olympiad cabang
Nasional Juara II
Neurology, di Fakultas
Kedokteran Univ. Riau,
May 2015
75. Diflayzer, dalam Nasional Juara II

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 70


acaraRegional Medical
Olympiad cabang Gastro-
Entro Hepato-Endokrin, di
Fakultas Kedoktran Univ.
Riau, May 2015.
76. Longmai Bunga Persik dan
Alan Mustaqim, dalam
acara Regional Medical
Olympiad cabang Nasional Juara II
genitourinary-reproduksi, di
fakultas Kedokteran Univ.
Riau, tahun 2015.
77. Ikmah Fauzan, dalam
acara Medical Scientific
Competition (MedSCo)
dengan tema Good
Nutrition for Better Nasional Juara I
Generation bidang
gagasan tertulis, di FK
Univ. Muhammadiyah
Surakarta tahun 2015.
78. Pritasa Muthia Ulfa, Aldian
Mulyanto Lokaria dan Novi
Syafrianti, dalam acara
Medical Scientific
Competition (MedSCo)
dengan tema Good
Nasional Juara III
Nutrition for Better
Generation bidang Poster
Ilmiah, di Fakultas
Kedokteran Univ.
Muhammadiyah Surakarta
tahun 2015.
79. Aldian Mulyanto Lokaria
dan Anisa Aprilia Adha,
dalam acara Medical
Scientific Competition
(MedSCo) dengan tema
Good Nutrition for Better Nasional Juara I
Generation bidang
gagasan tertulis, di
Fakultas Kedokteran Univ.
Muhammadiyah Surakarta
tahun 2015.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 71


80. SM Rezvi dan Aa Noval
Ubaedillah, dalam acara
LKTI Nasional dengan
tema Kesiapan Mahasiswa
Kesehatan Indonesia
Menuju Asean Free Trade
Area 2015, di Fakultas Nasional Juara III
Kedokteran Gigi Univ.
Andalas, Padang April
2015.

81. Rasyida Rumaisya, dalam


acara Musabaqah tilawatil
Qur’an Mahasiswa
Nasional XIV cabang Nasional Juara III
Hifzhil Qur’an 10 Juz
Puteri, di Univ. Indonesia,
tahun 2015.
82. Kevin Rizki Agung Kusuma
dan kawan kawan, dalam
acara Lomba tari
Nasional Juara I
tradisional liga medika di
Univ. Indonesia tahun
2015.
83. Muhammad Ridwan,
Aldian Mulyanto Lokaria
dan Fauzan Akbar Yazid,
dalam acara temu Ilmiah
Nasional bidang Research Nasional Juara III
Paper Congress di
Fakultas Kedokteran Univ.
Hasanuddin, di Makasar
tahun 2015.
84. Doni Andika Putra, dalam
acara the 8th FRESH
Nasional 2015, di Fakultas
Nasional Juara II
Kesehatan Masyarakat
Univ. Andalas, November
2015.
85. Wiwi Monika Sari dan Yola
Anggreka Taufik, dalam
acara temu Ilmiah Nasional
bidang KTI-Poster Ilmiah di Nasional Finalis
Fakultas Kedokteran Univ.
Hasanuddin, di Makasar
tahun 2015.
86. Aldian Mulyanto Lokaria, Nasional Finalis
dalam acara temu ilmiah
Nasional bidang research

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 72


paper congress di Fakultas
Kedokteran Univ.
Hasanuddin, di Makasar
tahun 2015.
87. Aldian Mulyanto Lokaria,
dalam acara temu Ilmiah
Nasional bidang KTI-
Poster Ilmiah di Fakultas Nasional Finalis
Kedokteran Univ.
Hasanuddin, di Makasar
tahun 2015.
88. Denada Florencia Leona,
dalam acara Lomba Essay
Demografi, HUT emas
lembaga Demografi, di Nasional Finalis
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Univ. Indonesia,
tahun 2015.
89. Bella Yolanda dan Crisdina
Suseno, dalam acara LKTI
Nasional, di Fakultas
Nasional Finalis
Kedokteran Gigi Univ.
Andalas Padang, April
2015.
90. Muhammad Ridwan,
dalam acara LKTI Nasional
dengan tema Kesiapan
Mahasiswa Kesehatan
Indonesia Menuju Asean Nasional Finalis
Free Trade Area 2015, di
Fakultas Kedokteran Gigi
Univ. Andalas, Padang
April 2015.
91. Muhammad Ridwan,
dalam acara LKTI
Gagasan tertulis, di
Nasional Finalis
Fakultas Kedokteran Univ.
Diponegoro Semarang,
April - Juni 2015.
92. Aa Noval Ubaedillah,
dalam acara Pemilihan
Mahasiswa Berprestasi
Nasional Finalis
Tingkat Nasional tahun
2015, 28 Juni - 1 Juli 2015
di Malang.
93. Alles Firmansyah, dalam Mahasiswa
acara pemilihan Berprestasi Non
Nasional
Mahasiswa Berprestasi Akademik Tingkat
Non Akademik tahun 2015. Nasional
94. Feby Rahma Astri, dalam Wilayah Juara II

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 73


acara Olimpiade Nasional
Bidang Biologi Perguruan
Tinggi (ON MIPA-PT)
seleksi tingkat wilayah X,
di Pekanbaru tahun 2015.
95. Handyka Milfiandi, Dian
Anggraini dan Teda
Faadhila, dalam acara
gebyar competition lomba
Debat tingkat Mahasiswa Wilayah Juara I
Kesehatan se Sumatera
Barat, di Fakultas Farmasi
Univ. Andalas, Oktober
2015.
96. Yulia Oksi Yulanda,
Oktafiani Trinanda dan
RaniAulia Dwi Nanda,
dalam acara gebyar
competition Lomba Debat
Wilayah Juara II
tingkat Mahasiswa
Kesehatan se Sumatera
Barat, di Fakultas Farmasi
Uni. Andalas, Padang
Oktober 2015.
97. Putri Wulandari, dalam
acara pemilihan Duta
Duta Bahasa
Bahasa Provinsi Sumatera
Wilayah Provinsi Sumatera
Barat tahun 2015, di Balai
Barat 2015
Bahasa Prov. Sumatera
Barat 3- Mei - 2 Juni 2015
98. Aa Noval Ubaedillah,
dalam acara pemilihan
Mahasiswa Berprestasi
Lokal Juara I
Tingkat Universitas
Andalas tahun 2015, di
Padang tahun 2015.
99. Aa Noval Ubaedillah,
dalam acara Mahasiswa
Berprestasi tingkat Lokal Juara I
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas, tahun 2015.
100. Denada Florencia Leona,
dalam acara Mahasiswa
Lokal Juara II
Berprestasi tingkat FK
Univ. Andalas, tahun 2015.
101. Rizki Zerry Deffita, dalam
acara Mahasiswa
Berprestasi tingkat Lokal Juara III
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas, tahun 2015.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 74


102. Helsy Qaridisa dan kawan
kawan, dalam acara Pekan
Olah Raga Mahasiswa Lokal Juara II
Univ. Andalas (POMNAS),
di Padang Mei-Juni 2015.
103. Doni Andika Putra dan
Rizki Dwayana Putra,
dalam acara lomba debat
Lokal Juara I
Bahasa Inggris Diesnatalis
ke 13 AKBID Alifah, di
Padang Mei 2015.
104. Ervin Maulana dan Erix
Firmando, dalam acara
Diskusi Keselamatan
Lokal Juara I
Berlalu Lintas (Police to
Campus), di Padang Mei
2015.
105. Gilang Sampurna dan
kawan kawan, dalam acara
Pekan Olahraga
Lokal Juara II
Mahasiswa Univ. Andalas
(POMNAS) di Padang
tahun 2015.
106. Denada Florencia Leona,
dalam acara Lomba Debat
Bahasa Inggris Dienatalies Lokal Juara I
ke 13 AKBID Alifah
Padang, 16-23 Mai 2015.
107. Mia Eka Putri, dalam acara
lomba FK Idol Lustrum XII
Fakultas Kedokteran Univ. Lokal Juara I
Andalas, Padang 4
September 2015.

C.3. Keterlibatan Mahasiswa Dalam Berbagai Komisi yang Relevan.


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mempunyai komitmen untuk
menyajikan lingkungan belajar yang optimum bagi mahasiswa dengan
memfasilitasi keberadaan berbagai organisasi mahasiswa di Perguruan
Tinggi Universitas Andalas dan Fakultas Kedokteran.

Tingkat Universitas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 75


Keluarga Mahasiswa Universitas Andalas (Kemahasiswaan Perguruan Tinggi
Universitas Andalas) beranggotakan seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi
Universitas Andalas.
Organisasi Kemahasiswaan meliputi:
a. Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Universitas Andalas terdiri atas Badan
Kelengkapan Keluarga Mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas Andalas
yang terdiri dari :
 Kongres Mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas Andalas
(KMU)
 Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas Andalas (SMU)
 Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Andalas (BEMU)
 Senat Mahasiswa Fakultas (SMF)
 Himpunan Mahasiswa Jurusan (HJM)
b. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Tingkat Fakultas
a. Dewan Pertimbangan Mahasiswa (DPM)
b. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM)
c. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Struktur Badan Eksekutif Mahasiswa Program Pendidikan Dokter


Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas terdiri dari: Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum,
Koordinator Biro/Departemen. Biro menjalankan program internal BEM yang
terdiri atas Biro Kesekretariatan dan Biro Dana Usaha (Danus). Sedangkan
Departemen menjalankan program kegiatan keluar BEM yang terdiri atas
Departemen Dalam Negeri, Departemen Informasi dan Komunikasi,
Departemen Eksternal, Departemen Fungsional, Departemen Kajian
Strategis, Departemen Pendidikan dan Profesi, Departemen Kesejahteraan
Mahasiswa, Departemen Pengabdian Masyarakat, dan Departemen
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Departemen
fungsional membawahi 3 klub yaitu Anatomy Club, Ligament Club dan
Medical Sport Academy (MSA). Departemen Pertimbangan Mahasiswa

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 76


(DPM) bertugas mengawasi kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa yang terdiri
atas 3 komisi yaitu komisi I, II dan III.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang terdapat di Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas terdiri atas Forum Studi Kedokteran Islam (FSKI),
Hippocrates Emergency Team (HET), Medical Research Center (MRC),
Central of Indonesian Medical Student’s Activities (CIMSA), Organisasi
jurnalistik “BROCA” dan Rumah Seni.
Organisasi mahasiswa tersebut terlibat dalam kegiatan Fakultas baik
yang bersifat ekstra maupun intrakurikuler. Mahasiswa Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas memperlihatkan pencapaian prestasi yang cukup
menggembirakan di berbagai bidang akademik dan non-akademik seperti
prestasi karya tulis dan lomba karya ilmiah, Program Kreatif Mahasiswa
(PKM), olahraga dan seni pada tingkat regional/provinsi, nasional maupun
internasional. Setiap tahunnya, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas selalu
mengirimkan utusan ke berbagai perlombaan atau kompetisi baik itu di tingkat
regional, nasional serta internasional dan menorehkan prestasi yang
gemilang. Tabel C.2.1 memperlihatkan prestasi mahasiswa dari tahun 2013 –
2015. Komitmen pimpinan program studi serta pimpinan Universitas Andalas
sendiri tentunya sangat diharapkan semakin meningkatkan pembinaaan dan
bimbingan terutama penyediaan alokasi anggaran kegiatan sehingga prestasi
mahasiswa akan lebih meningkat dari tahun ke tahun.
C..4. Kegiatan ekstra-kurikuler.
Dalam penyusunan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
mahasiswa, Pimpinan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berpedoman pada
Keputusan Mendikbud No: 155/U/1990 dan Keputusan Rektor
No:5315/X/III/UNAND-1999 tentang Organisasi Kemahasiswaan. Kegiatan
ekstrakurikuler ini dapat dilaksanakan di dalam dan di luar kampus. Kegiatan
ekstrakurikuler juga merupakan wujud dari komitmen Pimpinan akan
pentingnya mewadahi semangat muda mahasiswa.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 77


Kegiatan ekstra kurikuler dapat diikuti mahasiswa melalui 6 Unit
Kegiatan Mahasiswa yang ada di Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Mahasiswa dapat memilih UKM
yang mereka minati. Masing-masing UKM ini dibimbing oleh 2-3 orang
pembina dari dosen yang bertugas mengarahkan, memfasilitasi dan
mendampingi mahasiswa dalam melakukan kegiatan di UKM masing-masing.
Fasilitas dan dinamisasi kehidupan kampus yang dikembangkan oleh
pimpinan Fakultas telah mendorong berbagai kegiatan mahasiswa.
Fasilitas yang tersedia antara lain lapangan basket, lapangan bola voli,
lapangan tenis meja, lapangan badminton, ruangan untuk masing-masing
UKM dan ruang latihan sanggar dan seni lainnya. Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas melalui UKM yang ada, menunjukkan peningkatan kuantitas dan juga
kualitas. Kegiatan kemahasiswaan beragam mulai dari kegiatan pelatihan
kepemimpinan, penalaran, ilmiah murni, ilmiah popular, pengabdian dan
peningkatan wawasan kebangsaan dan global. Ruang lingkup kegiatan tidak
hanya kegiatan lokal namun telah merambah ke ajang, regional, nasional dan
bahkan Internasional. Sejak tahun 2013 sampai 2015 berbagai kegiatan
mahasiswa telah mengikuti berbagai perlombaan dan berhasil meraih prestasi
mencapai lebih dari 100 kegiatan yang diikuti mahasiswa baik perorangan
ataupun berkelompok.
Kegiatan yang cukup membanggakan adalah terpilihnya beberapa
mahasiswa untuk mengikuti kegiatan perlombaan di luar negeri dan meraih
juara atas keberhasilan di lomba tersebut.

C.5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa


dan
kebutuhan akan lulusan program studi).

Berdasarkan data calon mahasiswa yang mendaftar dalam lima tahun


terakhir ini, termasuk mahasiswa asing, terlihat bahwa minat calon
mahasiswa yang ingin masuk ke Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas
sangat besar. Melihat itu sangatlah dimungkinkan apabila Program Studi ini

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 78


ingin menambah jumlah mahasiswanya akan tetapi mengingat regulasi yang
berlaku yaitu akreditasi A dan jumlah kelulusan uji kompetensi maka Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas menerima calon mahasiswa sesuai kuota
yang telah ditentukan.
Kebutuhan akan lulusan program studi terlihat sangat tinggi karena
pada saat ini belum terdistribusi meratanya tenaga dokter di Indonesia secara
umum dan di Sumatera Barat khususnya. Selain itu terserapnya tenaga
lulusan program studi setelah pendidikan secara cepat sekitar 0-3 bulan
setelah tamat pendidikan menunjukkan bahwa program studi ini sangat
dibutuhkan oleh masyarakat.

C.6. Pelayanan untuk mahasiswa:


a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik.
Bantuan dosen sebagai tutor merupakan bantuan yang bersifat
akademik . Sesuai dengan tugas dan fungsi dosen sebagai tutor yang
tertuang dalam peraturan Akademik BAB IX pasal 42, antara lain dosen
bertugas, berfungsi dan bertanggung jawab mendorong dan mengembangkan
proses belajar mahasiswa, mengembangkan kerjasama antar mahasiswa
dalam pembelajaran dan berfungsi sebagai penghubung antar fakultas
dengan mahasiswa.
Setiap mahasiswa juga akan dibimbing oleh Dosen pembimbing
akademik yang ditugasi untuk membantu dan memberi nasehat selama masa
studinya. Daftar dosen pembimbing akademik beserta mahasiswa yang
dibimbingnya akan diberitahu pada semester satu. Tugas dan tanggung
jawab pembimbing akademik sebagai berikut :
1. Memberikan bimbingan, nasehat, rekomendasi dan input kepada
mahasiswa tentang bagaimana merancang studinya dan mengatasi
masalah akademiknya.
2. Memberikan pertimbangan kepada mahasiswa mengenai aktivitas
pendidikan, strategi belajar dan tips agar secara sukses mahasiswa
dapat mencapai kompetensi yang dibutuhkan dalam masa yang telah
ditetapkan.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 79


3. Memberikan penjelasan dan nasehat kepada mahasiswa tentang cara
belajar yang baik, memanfaatkan waktu dan fasilitas belajar secara
maksimal, sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.
4. Menyediakan waktu yang cukup untuk berkonsultasi dengan
mahasiswa paling kurang tiga kali dalam satu semester, yaitu pada
awal semester, pertengahan dan akhir semester.
5. Mengevaluasi prestasi mahasiswa yang diasuh dan melaporkannya
secara teratur setiap akhir semester kepada pembantu dekan bidang
akademik untuk diteruskan kepada Dekan.
6. Memberikan nasehat kepada mahasiswa yang prestasinya menurun,
meneliti sebabnya dan membantu mencarikan jalan keluar, agar
prestasi mahasiswa tesebut dapat meningkat pada semester
berikutnya.

b. Informasi dan bimbingan karir.


Informasi dan bimbingan karir bagi mahasiswa Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas didapatkan dengan adanya sharing dari alumni pada
berbagai unit kegiatan Mahasiswa dalam bentuk pertemuan dan kegiatan
yang dilakukan di UKM tersebut. Alumni berperan aktif membina UKM
yang ada dan memberi banyak masukan tentang pengalaman dan
peluang karir yang dapat dilakukan oleh lulusan Program Studi ini.
Kegiatan yang lebih besar juga tersedia di Universitas Andalas melalui
kegiatan seminar kewirausahaan yang rutin diadakan di Pusat Kegiatan
Mahasiswa Universitas Andalas yang diberikan oleh para alumni yang
sukses di bidangnya masing-masing.
Sampai saat ini lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
merupakan lulusan yang tidak perlu khawatir tidak mendapatkan lapangan
kerja yang sesuai dan banyak peluang kerja yang telah menanti mereka,
sehingga program studi ini menjadi semakin tinggi peminatnya. Dengan
adanya program internsip akan menjamin lulusan Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 80


Universitas Andalas dalam mendarma baktikan ilmunya segera setelah
menyelesaikan pendidikan tanpa mengalami masa pengangguran.
c. Konseling pribadi dan sosial.
Unit bimbingan dan konseling mulai diadakan sejak tahun 1995
untuk membantu mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Staf yang ditugaskan di unit ini adalah psikiater, psikolog dan dosen
lainnya yang secara administratif dibawah Wakil Dekan Bidang Akademik
dan Kemahasiswaan. Unit ini bertanggung jawab untuk memberikan
bimbingan dan konseling kepada semua mahasiswa Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Unit ini diadakan dengan tujuan untuk membantu
mahasiswa dalam mengembangkan dirinya secara optimal dalam aspek
personal, sosial dan akademik. Layanan bimbingan dan konseling
diberikan secara individual, artinya bahwa target unit ini adalah individu
mahasiswa. Layanan yang diberikan oleh unit ini tidak dipungut biaya,
dan layanan ini terutama untuk prevensi, pengembangan dan koreksi
terhadap status mental mahasiswa.

C.7 Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan


Kompetensi lulusan
Kompetensi dan etika lulusan diharapkan mengacu pada kompetensi
dokter yang harus dipunyai seperti yang dinyatakan dalam kurikulum Inti
Pendidikan Dokter Indonesia III dan Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI) ditambah muatan lokal. Kurikulum Program Studi Peserta
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas memuat :
a. Kompetensi Utama
Kompetensi utama ini terdiri dari 7 area kompetensi yang
diturunkan dari gambaran tugas, peran dan fungsi seorang dokter
dalam upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 81


perorangan (UKP). Setiap area kompetensi dijabarkan menjadi
komponen kompetensi yang diperinci lebih lanjut menjadi
kemampuan yang harus dikuasai agar kompeten dalam menjalankan
tugas peran dan fungsi seorang dokter layanan primer dalam UKM
dan UKP. Tujuh area kompetensi terdiri dari yaitu 1)
profesionalitas yang luhur; 2) mawas diri dan pengembangan
diri; 3) komunikasi efektif; 4) pengelolaan informasi; 5) landasan
ilmiah ilmu kedokteran; 6) keterampilan klinis dan 7) pengelolaan
masalah kesehatan. Kompetensi utama ini mengisi kurikulum
Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas sebanyak 80% dan sisanya sebanyak 20 %
merupakan muatan lokal yang berisi kompetensi pendukung dan
lainnya.
b. Kompetensi pendukung
Kurikulum muatan lokal memuat kompetensi pendukung yang
merupakan unggulan dan kekhasan Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Selain memiliki kompetensi yang mumpuni
sebagai dokter layanan primer dan memiliki sikap profesional, lulusan
Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
juga diharapkan memiliki karakter yang unggul. Karakter ini dirumuskan
menjadi karakter Andalasian, yang dibangun oleh empat elemen, yakni
elemen spiritual, karakter-karakter dalam keilmuan, amal dan sosial.
c. Kompetensi lainnya
Pencapaian kompetensi di tahap akademik dan tahap profesi
dilakukan dengan menilai aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
Mahasiswa dibekali dengan beberapa kompetensi pendukung melalui
mata kuliah/blok/modul mengenai:
1. Penyakit tidak menular (non communicable diseases).
2. Family Oriented Medical Education (FOME).
3. Manajemen masalah kesehatan yang terkait kondisi
geografis dan budaya Sumatera Barat. maka pada

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 82


kurikulum muatan lokal dimasukan modul seperti: makanan
khas Minangkabau dan aspek kesehatan, intoksikasi
jengkol, malnutrisi dan modul manajemen bencana.
4. Riset bioteknologi.
5. Kedokteran Olah Raga.
6. Manajemen Rumah Sakit.
7. Obat Tradisonal .
8. Kegawat Daruratan.
Untuk meningkatkan profesionalitas, lulusan Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas diperkaya dengan kompetensi pendukung
yang diberikan dalam bentuk mata kuliah sebagai berikut :
a. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
b. Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia.

Sikap profesional dalam kurikulum pendidikan dokter di Program


Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas adalah satu dari kompetensi wajib
yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa menurut World
Federation of Medical Education yaitu kompetensi pengetahuan
(knowledge), Keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Kompetensi
sikap selanjutnya disebut sebagai sikap profesional yang didefinisikan
sebagai pola perilaku dokter dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Altruism and advocacy (sikap berkorban dan membela)


2. Respect and empathy (menghormati dan empati)
3. Honor and Integrity (kehormatan diri dan Integritas)
4. Long life learner (belajar seumur hidup)
5. Communicate effectively (komunikasi efektif)
6. Responsibility and accountability (bertanggung jawab)

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 83


Tujuan utama pendidikan perilaku profesional adalah pembentukan
karakter profesional seperti tersebut diatas sehingga tercermin dalam perilaku
mahasiswa sehari-hari.
Dengan pembekalan yang mencakup kompetensi tersebut diatas maka
untuk kompetensi lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
a. Bertindak sebagai dokter yang profesional dalam sistem layanan
kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah yang
berdasarkan Pancasila, yang mencakup :
1) Memahami, memformulasikan dan membuat prioritas untuk isu-
isu kesehatan masyarakat yang ditemui pada saat ini dan
dimasa mendatang. Berusaha dan bekerja untuk mengendalikan
isu-isu tersebut dengan cara perencanaan, implementasi dan
evaluasi program yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
2) Memecahkan masalah kesehatan pasien dengan menggunakan
pengetahuan, keterampilan klinik dan laboratorium yang tepat,
serta observasi dan pencatatan dalam rangka untuk
mengidentifikasi, mendiagnosis dan melakukan tindakan medis,
melakukan tindakan preventif, meminta konsultasi, melakukan
usaha rehabilitatif terhadap kesehatan pasien. Semua itu
berdasar etika medis serta sepenuhnya sadar akan segala
aspek jiwa, raga dan latar belakang sosiokultural pasien.
3) Mengeksploitasi secara penuh semua sumber daya yang ada
termasuk sumber daya manusia untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat.
4) Mempunyai kualitas kepemimpinan apabila bekerja sebagai atau
didalam tim. Paham bahwa suatu sistem layanan kesehatan
yang baik merupakan faktor penting dalam suatu ekosistem
yang mampu meningkatkan kesehatan masyarakat.
5) Mendidik dan melibatkan masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan mereka.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 84


b. Meningkatkan dan mengembangkan diri dalam profesi medis sesuai
dengan kapasitas dan kepekaan dirinya dengan cara menerapkan
prinsip ”belajar sepanjang hayat”.
c. Mengevaluasi profesi medisnya secara periodik, secara penuh sadar
akan kebutuhan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, dengan cara
memilih sumber belajar yang relevan dan mengevaluasi diri kemajuan
yang dicapainya secara kritis.
d. Mengembangkan ilmu kesehatan terutama ilmu kedokteran dengan cara
terlibat didalam pendidikan dan riset, dan menemukan solusi untuk
masalah kesehatan dari pasien dan masyarakat, didalam sistem
layanan kesehatan terutama dalam layanan medis.
e. Memelihara dan mengembangkan karakter dan perilaku diri yang
diperlukan untuk memastikan kelangsungan profesi medis, seperti:
integritas, rasa bertanggung jawab, dan kepercayaan, serta
menunjukkan empati dan rasa hormat yang tinggi terhadap
kemanusiaan berdasarkan etika medis.
f. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, berpikiran
terbuka, dapat beradaptasi terhadap perubahan dan berorientasi ke
masa depan, serta berusaha keras untuk pendidikan dan menginspirasi
masyarakat untuk bersama-sama menuju arah yang lebih baik.

Etika Lulusan
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas dalam menerapkan prinsip etika lulusan,
mengacu pada aturan yang dituangkan di tingkat Universitas Andalas antara
lain:
1. Tertulis dalam ijazah yang disebutkan bahwa setiap lulusan mempunyai
hak dan kewajiban yang melekat pada gelar yang dibawanya.
2. Peraturan tata tertib kehidupan kampus (Surat Keputusan Rektor Unand
No.:53.a/XIII/A/Unand-2011 tentang Tata Tertib Kehidupan
Kemahasiswaan di Kampus).
3. Sumpah wisudawan yang diwajibkan untuk dibaca oleh para wisudawan
sebagai lulusan Universitas Andalas pada acara wisuda dengan frekuensi
empat kali setahun

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 85


4. Bagi lulusan Program Studi Profesi dan Spesialis juga dilakukan
pembacaan sumpah profesi dan spesialis.
5. Dengan demikian, para wisudawan telah dibekali dengan etika sebagai
lulusan Universitas Andalas. Monitoring terhadap etika lulusan belum
dilakukan secara terstruktur, untuk itu perlu dilakukan evaluasi etika
lulusan secara terencana dan terstruktur.
Dalam pemetaan kurikulum, aspek etika, kemampuan kerjasama
dalam tim dan hubungan dokter – pasien telah tercakup pada uraian
berikut:
1. Aspek etika
Etika diajarkan sebagai salah satu komponen yang longitudinal dalam
kurikulum pendidikan kedokteran. Strategi integrasi dipilih sebagai cara
yang paling sesuai untuk menanamkan pola berpikir etis pada mahasiswa.
2. Aspek Kerjasama dalam tim
Kerjasama merupakan salah satu karakteristik sikap profesional
seorang dokter. Pada pendidikan tingkat sarjana, sikap kerja
sama ditanamkan dalam berbagai kegiatan kelompok, yaitu tutorial,
praktikum dan kegiatan lapangan. Pada tingkat profesi, aspek
kerjasama diajarkan dalam bentuk presentasi kasus bersama antar
dokter muda, perawat muda, ahli gizi muda dan tenaga lainnya.

3. Aspek hubungan dokter – pasien.


Hubungan dokter pasien dimulai saat pasien menemui dokter tersebut
untuk mendapatkan pengobatan. Aspek ini diajarkan pada tingkat
sarjana dalam kegiatan laboratorium skills dan diajarkan pada
pendidikan klinik di tingkat profesi.

C.8. Hasil Pembelajaran


a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan yang diharapkan.
Setidaknya kompetensi untuk ranah kognitif secara umum dapat
ditunjukkan dengan tingkat kelulusan dokter Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas dalam Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang mulai
diselenggarakan sejak tahun 2007 cukup baik, khususnya untuk First

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 86


Taker yang tingkat kelulusannya cukup baik seperti terlihat pada tabel
C.8.2

Tabel C.8.2. Tingkat kelulusan dokter Fakultas Kedokteran Universitas


Andalas dalam Uji Kompetensi

Jumlah Peserta CBT dari (2)


Jumlah First Taker yang Lulus CBT
yang Tergolong
Tahun Peserta
Selain
UKDI First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2011 308 266 42 210 79%
2012 318 235 83 201 86%
2013 281 215 66 178 83%
2014 244 217 27 183 84%
2015 271 200 71 165 83%
Jumlah (a)=1133 289 (b)=937

c. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan


pemanfaatan lulusan.
Kompetensi yang diberikan telah sesuai dengan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012 yang disusun oleh Konsil
kedokteran Indonesia. Kompetensi ini juga mengacu pada visi dan misi
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Selain itu kompetensi yang
diberikan juga telah mengacu pada masalah kesehatan lokal yg terkait
dengan kondisi geografis dan sosiokultural Minangkabau. Diharapkan
kompetensi ini sudah sesuai dengan kebutuhan stakeholder, dan
sudah memenuhi tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan.

d. Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu penyelesaian studi


mahasiswa.
Pada tabel C.8.3 terlihat bahwa rata-rata lama penyelesaian skripsi
mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas andalas berkisar 4 bulan.
Tabel C.8.3. Rata – rata Lama Penyelesaian Skripsi Mahasiswa per angkatan

  Mahasiswa  

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 87


No Tahun Rata - rata per bulan
1 2010/2011 4,5
2 2011/2012 4,3
3 2012/2013 3,9

Pada tabel C.8.4 terlihat bahwa rata-rata waktu lulus mahasiswa di


tahap akademik berkisar 3 tahun 8 bulan sampai 3 tahun 11 bulan dalam 5
tahun terakhir.

Tabel C.8.4. Jumlah lulusan Sarjana Kedokteran, Indeks Prestasi Kumulatif


(IPK), lama studi dari tahun 2010/2011 sampai 2014/2015.

Jumla Lama Studi


IPK Lulusan IPK Jumlah Lulusan
h Lulusan Reguler
Tahun
lulusa Rata 2,75-  Rata-
n Min Max < 2.75 > 3,50 Tecepat
-rata 3.50 rata
 2010/201 4 211 2
1  217 2.58  3.02 3.57 (1,8%) (97.2%) (1%) 3th 7 bln 3 th 8 bln
 2011/201 2 225 2
2 229  2.47  3.09  3.71 (0.9%) (98.2%) (0.9%) 3 th 6 bln 3 th 9 bln
 2012/201 180 6  3 th 6
3 186 2.77 3.08 3.58 - (96.8%) (3.2%) bln 3 th 9 bln
 2013/201 204 5  3 th 5
4  209 2.83 3.16 3.6 - (97.6%) (2.4%) bln 3 th 8 bln
 2014/201 1 295 5 3 th 11
5 301 2.68 3.08 3.55 (0.3%) (98%) (1.7%) 3 th 6 bln bln

Pada tabel C.8.5 terlihat bahwa lama studi rata-rata untuk


menyelesaikan pendidikan dokter berkisar 5 tahun 8 bulan sampai dengan 6
tahun 3 bulan.

Tabel C.8.5. Jumlah lulusan Dokter FK Universitas Andalas, Jenis


Kelamin, Lama studi, Umur lulusan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
dari tahun 2010 hingga 2015.

Jenis Kelamin Rata-rata


Tahun Laki-
Perempuan Lama Studi Umur IPK
laki
2010/2011 63 171 6 th 3 bln 24 th 5 bln 2,82
2011/2012 89 212 6 th 1 bln 23 th 9 bln 2,96
2012/2013 79 157 5 th 8 bln 23 th 8 bln 3,09
2013/2014 77 141 5 th 8 bln 24 th 5 bln 3,17
2014/2015 46 95 6 th 0 bln 24 th 9 bln 3,16

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 88


e. Kepuasan lulusan
Kepuasan lulusan selama ini terekam dalam tracer study yang
diberikan oleh alumni dengan pemberian kuisioner isian sehingga
termonitor perkembangannya. Selama ini belum ada laporan tentang
ketidakpuasan dari lulusan.

C.9. Kepuasan Pemanfaat Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan


Lulusan
Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata telah mempunyai profil kerja yang jelas. Karena pengguna utama
dokter adalah Departemen Kesehatan, Menteri Kesehatan telah
mengembangkan profil pekerjaan dan deskripsi kerja dokter sesuai
dengan Sistem Kesehatan Nasional.
Didalam dokumen Sistem Kesehatan Nasional, lulusan
pendidikan dokter dipacu kearah dokter dilayanan kesehatan primer
yang bekerja di tingkat layanan primer diberbagai organisasi layanan
kesehatan, misalnya rumah sakit dengan berbagai tipe, puskesmas
dan klinik. Oleh karena itu standar Kompetensi yang dikembangkan
oleh KKI mempertimbangkan pula kebutuhan Sistem Kesehatan
Nasional.
Meskipun pengguna utama lulusan dokter adalah Kementrian
Kesehatan, sebagian kecil lulusan dokter juga bekerja diberbagai
organisasi lain, baik publik, swasta atau non pemerintah, beberapa
bekerja di militer. Mereka mungkin bekerja sebagai klinisi atau
mengambil posisi manajerial. Standar kompetensi telah
menginkorporasikan kompetensi dasar yang diperlukan untuk bekerja
di berbagai posisi.
Ada profil kerja yang telah pasti, misalnya sebagai dokter umum
di layanan kesehatan primer, di TNI dan POLRI dan di layanan
kesehatan swasta atau sebagai administrator di industri, manajerial
dan di berbagai institusi pendidikan dan riset. Melihat pengguna yang
ada serta jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, maka untuk
keberlanjutan penyerapan lulusan masih sangat luas sekali.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 89


C.10. Produk Program Studi berupa model-model, karya inovatif, hak
paten, hak pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil
penelitian.

Produk program studi ada berbagai macam. Untuk keperluan proses


belajar mengajar telah dihasilkan beberapa buku: 1). Buku blok untuk
mahasiswa serta buku blok untuk tutor (blok 1.1- 4.3 untuk kurikulum periode
2009 – 2014 serta blok 1.1 sampai 4.3 untuk kurikulum periode 2014-2019,
2). Buku panduan pratikum, 3) Buku panduan keterampilan klinik, 4). Buku
modul dan logbook pendidikan tahap profesi. Produk karya inovatif bisa
disebutkan antara lain sistem/metode pengajaran berbasis masyarakat. Hasil
penelitian beberapa ada yang disiapkan untuk mendapatkan paten. Selain
berbagai produk tersebut, karya mahasiswa juga mendapat penghargaan
berupa peringkat kejuaraan dan mahasiswa berprestasi di tingkat Fakultas
maupun Universitas. Tabel C.10.5 berikut memperlihatkan karya dosen dan
mahasiswa yang mendapat HAKI dan penghargaan lainnya .

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 90


Tabel C.10.5 Karya dosen dan mahasiswa yang mendapat HAKI dan penghargaan
lainnya
Karya*
Nama Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/ Pengakuan/Penghargaan dari
Paten/HaKI
Lembaga Lembaga
Nasional/Internasional
(1) (2) (3) (4)
1. dr. Hardisman, Dr.PH Young Investigator Outstanding Paper Presentation
Award on :
- A Preliminary Study of an
Asessment of the
Implementation of Universal
Health Coverage Program and
the Challenges for Primary
Care Service in Indonesia
- The Effect of Electric Mat
Mosquito Repellent Expossure
on Malonaldehide Serum Level:
An Experiment Study
HAKI nomor Pengantar Kesehatan
pencatatan 070792, Reproduksi Seksologi dan
Hak Cipta Buku Embriologi Dalam Kajian Ilmu
Kedokteran dan Al-Qur’an
HAKI nomor Stetoskop: Fisiologi Jantung,
pencatatan 071663, Paru dan Otak Dalam Kajian Ilmu
Hak Cipta Buku Kedokteran dan Al-Qur’an
HAKI nomor Pengaturan Pola dan Jenis
pencatatan 071664, Makanan Dalam Pencegahan
Hak Cipta Buku Penyakit Degeneratif: Kajian Ilmu
Kedokteran dan Al-Qur’an
2. Dr. Sri Lestari, Sp.KK(K), First Winner in Case Laporan Kasus
FAADV, FINSDV Report of Oral “Electrodessication and curettage
Presentation under general anesthesia in
Category extensive nevus unius lateris
(13th Annual Scientific Meeting of
Indonesian Society of
Dermatology and Venereology)
3. Dr. Efrida, SpPK, M.Kes First Winner Ganda Penelitian Kloning dan
Soebrata Award Overekspresi antigen p24 HIV-1
2014 sebagai kandidat pengembangan
diagnosis berbasis seroimunologi
4. Dr. Efrida, SpPK, M.Kes Harapan I Ganda Penelitian Identifikasi Conserved
Soebrata Award Sequence HIV pada Isolat Lokal
2013
5. Prof. DR. dr. Hj. Rizanda International Trainee American Thoracic Society
Machmud, M.Kes Scholarship Award
6. Prof. dr. Rahmatina B. Certificate of Guest Speaker at SCOME
Herman, Ph.D, AIF Appreciation SESSION ON OCTOBER
MEETING: ‘HPEQ UPDATE AND
PRODUCT’
7. dr. Cimi Ilmiawati, PhD First Prize Student The East-West Center and The
Presentation Pacific Basin Consortium: 15th

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 91


Karya*
Nama Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/ Pengakuan/Penghargaan dari
Paten/HaKI
Lembaga Lembaga
Nasional/Internasional
International Conference of the
Pacific Basin Consortium for
Environment and Health
8. DR. dr. Masrul, MSc, Technical Training International Program for
SpGK Advisor Group Graduate Study in EPI-TB
(TAG) Research, Prince of Songkla
University, Thailand
9. Prof. DR. dr. Darwin Amir, Lifetime Kalbe Farma
Sp.S Achievement
10. dr. Fenty Anggraini, SpP 2nd Winner of Free The 15th International Meeting
Paper Session On Respiratory Care Indonesia
(Respina) 2013: Respiratory
Care: Journey to the Future
Dosen yang Lustrum XI Fakultas Kedokteran
Terbanyak Unand : Piagam Penghargaan
Presentasi Makalah
Ilmiah tingkat
dr. Hj. Sri Lestari,
11. Internasional
SpKK(K)
First Winner in Case 13th Annual Scientific Meeting of
Report of Oral Indonesian Society of
Presentation Dermatology and Venereology
Category 2013
12. 1. dr. H. Syaiful Azmi, Hak Cipta Buku Internal Medicine Updates in
SpPD-KGH, FINASIM. ISBN 978-979- Daily Clinical Practices for Better
2. dr. Irza Wahid, SpPD- 18821-9-4 terbit Health Services
KHOM, FINASIM. 2013
3. dr. H. Armen Ahmad,
SpPD-KPTI, FINASIM
4. Prof. dr. Nuzirwan
Acang, DTM&H, SpPD-
KHOM, FINASIM
5. DR. dr. Eva Decroli,
SpPD-KEMD, FINASIM
6. dr. Arina Widya Murni,
SpPD, FINASIM
7. dr. Nadjirman, SpPD-
KR, FINASIM
8. dr. Harnavi Harun,
SpPD-KGH
9. dr. Fauzar, SpPD
13. Dr.H. Syar’I Sumin, MA Hak Cipta Buku Islam dan Kedokteran
ISBN 978-602-
19030-5-6
Terbit 2014
14. Bagian Ilmu Kesehatan Hak Cipta Makalah Simposium dan Demo: Update
THT-KL dan Perhati Simposium ISSN Diagnosis dan Tatalaksana
Sumbar FK Unand RSUP 2407-0785 terbit Kasus di Bidang THT-KL Dalam
Dr. M. Djamil Padang 2014 Rangka Meningkatkan Mutu
Pelayanan Primer

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 92


Karya*
Nama Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/ Pengakuan/Penghargaan dari
Paten/HaKI
Lembaga Lembaga
Nasional/Internasional
15. 1. Prof. DR. dr. Darwin Hak Cipta Buku Gerontologi Medis: Suatu
Amir, SpS(K) ISBN 978-602-1332- Pandangan Terintegrasi
2. Prof. dr. Nur Indrawati 02-3
Lipoeto, MSc, PhD, Terbit 2014
SpGK
3. DR. dr. Adnil Edwin
Nurdin, SpKJ
4. DR. dr. Afriwardi,
Sp.KO, MA
5. dr. Rose Dinda Martini,
SpPD-Kger, FINASIM
6. dr. Arina Widya Murni,
SpPD, FINASIM
7. dr. Yevri Zulfiqar, SpB,
SpU
8. dr. Rizki Rahmadian,
SpOT, M.Kes
9. dr. Hj. Ermawati,
SpOG(K)
10. DR. dr. Satya
Widya Yenni, SpKK
11. dr. Qaira Anum,
SpKK
16. 1. dr. H. Syaiful Azmi, Hak Cipta Buku Naskah Lengkap PIMM – I
SpPD-KGH, FINASIM. ISBN 978-979- Padang Internal Medicine
2. dr. Irza Wahid, SpPD- 18821-6-3 Meeting I
KHOM, FINASIM. Terbit 2012
3. Prof. dr. Nuzirwan
Acang, DTM&H, SpPD-
KHOM, FINASIM
4. Prof. DR. dr. Asman
Manaf, SpPD-KEMD
5. Prof. dr. Syafril
Syahbuddin, SpPD-
KEMD, FINASIM
6. dr. Yerizal Karani,
SpPD, SpJP(K), FIHA
7. dr. Arina Widya Murni,
SpPD, FINASIM
8. dr. Fauzar, SpPD
9. dr. Raveinal, SpPD-KAI

17. Bagian Ilmu Penyakit Hak Cipta Buku Naskah Lengkap Pertemuan
Dalam FK Unand dan ISBN 978-979- Ilmiah Berkala XII Ilmu Penyakit
PAPDI Sumbar 18821-4-9 Dalam
Terbit 2012
18. Bagian Ilmu Penyakit Hak Cipta Buku Naskah Lengkap Pertemuan
Dalam FK Unand dan ISBN 978-979- Ilmiah Berkala XIII Ilmu Penyakit
PAPDI Sumbar 18821-7-0 Dalam

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 93


Karya*
Nama Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/ Pengakuan/Penghargaan dari
Paten/HaKI
Lembaga Lembaga
Nasional/Internasional
Terbit 2013
19. Bagian Ilmu Penyakit Hak Cipta Buku Naskah Lengkap Pertemuan
Dalam FK Unand dan ISBN 978-602-1332- Ilmiah Berkala XIV Ilmu Penyakit
PAPDI Sumbar 00-9 Dalam
Terbit 2014
20. Bagian Ilmu Penyakit Hak Cipta Buku Updates Healthcare Stage In
Dalam FK Unand dan ISBN 978-602-1332- BPJS to Optimize Health Service
PAPDI Sumbar 08-5 in Field of Internal Medicine
Terbit 2016
21. PGI-PEGI-PPIH dan Hak Cipta Buku Naskah Lengkap Symposium dan
Divisi Gastroentero- ISBN 978-979- Workshop Padang Gastroentero-
Hepatologi bagian IPD FK 18821-5-6 Hepatology Update 2012
Unand Terbit 2012
22. Aa Noval Ubaedillah Juara I Olimpiade Sains pertamina
Bidang Biologi Tingkat Nasional
kategori Teori, di Universitas
Indonesia Jakarta tahun 2013
23. Havilah Zeki Rosa Juara III Lomba video Layanan
Masyarakat Temilnas FK
UNPAD, di Pajajaran tahun 2013
24. Fajar Defian Putra dan Juara II Regional Medical Olimpiad ISMKI
Havilah Zeki Roza di FK Univ. Sumatra Utara,
Medan tahun 2013
25. Mira Mustika Juara I Pekan Olah Raga Mahasiswa
Nasional tingkat Sumbar, di
Padang tahun 2013
26. Adha Gautama Putra dan Juara II Medical basketball Turnament
Kawan-kawan antar mahasiswa se Sumatera
Barat, di Padang 6-15 November
2013
27. Ervin Maulana Juara I Olimpiade Sains pertamina
Bidang KimiaTingkat Nasional
kategori Teori, di Universitas
Indonesia Jakarta tahun 2013
28. Regina Ivanovna Juara I Mahasiswa Berprestasi tingkat
Univ. Andalas, tahun 2013
29. Vini Jamarin Juara II Mahasiswa Berprestasi tingkat
Univ. Andalas, tahun 2013
30. Martga Bella Rahimi Juara III Mahasiswa Berprestasi tingkat
Univ. Andalas, tahun 2013
31. Adha Gautama Putra dan Juara I Turnamen Basket Mahasiswa
kawan-kawan, Gebyar Farmasi II antar Fakultas
se Univ. Andalas 4 November
2013
32. Resti Syafitri Juara I Fresh Fakultas Kesehatan
Masyarakat Univ. Andalas, di
Padang tahun 2013
33. Mia Eka Putri Juara II Fresh Fakultas Kesehatan
Masyarakat Univ. Andalas, di

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 94


Karya*
Nama Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/ Pengakuan/Penghargaan dari
Paten/HaKI
Lembaga Lembaga
Nasional/Internasional
Padang tahun 2013
34. Dicky Zulkarnain Juara III Fresh Fakultas Kesehatan
Masyarakat Univ. Andalas, di
Padang tahun 2013
35. Dian Anggraini, Doni Juara III National University english
Andika Putra dan Debate Championship (NUEDC)
Longmai Bunga Persik tingkat Univ. Andalas, tahun 2013
36. Martga Bella Rahimi Juara III Dies Natalis ke 58 Fakultas
Kedokteran Univ.
Andalas ,mendapat penghargaan
sebagai Mahasiswa Berprestasi,
tahun 2013
37. Al Anshari Top Scorer Futsal Medical Sport Olympiad 2013
yang diselenggarakan oleh
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas
38. Aa Noval Ubaedillah Juara III Olimpiade Nasional bidang
Biologi yang diselenggarakan
oleh DIKTI, di Semarang 21 - 25
Mei 2014
39. Alan Mustaqim dan Juara III International Medical Olympiad
Longmai Bunga Persik bidang Genitourinary, di Fakultas
Kedokteran Univ. Andalas
Padang tahun 2014
40. Longmai Bunga Persik Juara III Indonesian Medical Olympiad
cabang Urogenitoreproduksi, di
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas Padang tahun 27
November - 1 Desember 2014
41. Longmai Bunga Persik Juara III Olimpiade Kedokteran yang
dan Alan Mustaqim diselenggarakan oleh ISMKI
bagian RMO bidang urogenital di
Medan tahun 2014
42. Atika Handam Sari dan Juara III Olimpiade Kedokteran yang
Nindo Mayang Sumba diselenggarakan Oleh ISMKI
bagian RMO bidang Digestive, di
Medan tahun 2014
43. Melati Dwi Anugrah Juara II Lomba debat Bahasa Inggris
tingkat Nasional kategori
Novicedi Univ. Batam, Agustus
2014
44. Adha Gautama Putra dan Juara II Solo Medical Cup antar FK dan
kawan-kawan FKG se Indonesia, di Solo tahun
2014
45. Efra Sandi Saputra Juara II Lomba Tari Tradisional Liga
Medika Fakultas Kedokteran
Univ. Indonesia, di Jakarta tahun
2014
46. Denada Florencia Leona Juara III Lomba Esai Tingkat Mahasiswa

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 95


Karya*
Nama Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/ Pengakuan/Penghargaan dari
Paten/HaKI
Lembaga Lembaga
Nasional/Internasional
Nasional, di Fakultas Kedokteran
Univ. Andalas, 3-9 Maret 2014
47. Teda Faadhila Juara I ISMI ALI 4 Tingkat Mahasiswa
Islamic Medical Fair yang
diselenggarakan oleh FSKI BEM
KM FK Unand, di Padang 13
Desember 2014
48. Alles Firmansyah, Juara I Lomba debat kesehatan se
Handyka Milfiandi dan Sumatera dan Jawa di Fakultas
Teda Faadillah Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas tahun 2014
49 Keny Cantika Abadi Juara III Mahasiswa berprestasi tingkat
Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas tahun 2014
50 Mia Nurnajiah Juara I Mahasiswa Berprestasi tingkat
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas tahun 2014
51 Kenny Cantika Abadi Juara II Mahasiswa Berprestasi tingkat
Fakultas Kedokteran Univ.
Andalas tahun 2014
52 Rizky Dwayana Putra Juara I Mahasiswa Berprestasi Tingkat
Fakultas Univ. Andalas tahun
2014
53 Fauzan Nasrullah Juara I Lomba MTQ tingkat Univ.
Andalas bidang Musabaqah
Tilawah Qur’an kelompok putra,
di Padang Tahun 2014
54 Zakwan Qalbi Juara I Lomba MTQ tingkat Univ.
Andalas bidang Musabaqah
Hifzhil Qur’an 2 Juz kelompok
putra, di Padang tahun 2014
55 M. Tohib Habib Juara II Lomba MTQ tingkat Univ.
Andalas bidang Musabaqah
Hifzhil Qur’an 2 Juz kelompok
putra, di Padang tahun 2014
56 Rahmayani Afra Juara I Lomba MTQ tingkat Univ.
Andalas bidang Musabaqah
Hifzhil Qur’an 1 Juz kelompok
putri, di Padang tahun 2014
57 Maghfirah Rahima Juara II Lomba MTQ tingkat Univ.
Andalas bidang Musabaqah
Hifzhil Qur’an 2 Juz kelompok
putri, di Padang tahun 2014
58 Arjuna Fiqrillah, M. Alif Juara I Lomba MTQ tingkat Univ.
Qisthi Abi Rafdhi dan Andalas bidang Musabaqah
Vando Fernando Fahmil Qur’an, di Padang tahun
2014
59 Ade Kurnia, M. Igo Juara III Lomba MTQ tingkat Univ.
Pratama dan M. Fikri El- Andalas bidang Musabaqah

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 96


Karya*
Nama Karya yang Mendapat
No. Dosen/Mahasiswa/ Pengakuan/Penghargaan dari
Paten/HaKI
Lembaga Lembaga
Nasional/Internasional
Khair Fahmil Qur’an, di Padang tahun
2014
60 Dian Anggraini dan Juara I Lomba MTQ tingkat Univ.
Mursyidah Sholihati Andalas bidang Debat Bahasa
Inggris, di Padang tahun 2014
61 Teda Faadilah dan Juara III Lomba MTQ tingkat Univ.
Radhia Ashabul Kahfi Bey Andalas bidang LKTI Al Qur’an,
di Padang tahun 2014
62 Aa Noval Ubaedillah Best Abstract award The Organising committee of the
22nd International Student
Congress of (bio) Medical
Sciences, Groningen, the
Netherland June 2015
63 Aa Noval Ubaedillah, Juara I Lomba karya tulis ilmiah bidang
Silma Farraha dan Violla penelitian tingkat nasional, di
Regina Univ. Sumatera Utara tahun 2015
64 Muhammad Ridwan dan Juara II Lomba karya tulis ilmiah bidang
Aldian Mulyanto Lokaria penelitian tingkat nasional, di
Univ. Sumatera Utara 30 Januari
- 3 Februari 2015
65 Fauzan Akbara Yazid Juara III Lomba research paper congress
pada acara temu ilmiah Nasional,
di Fakultas Kedokteran Univ.
Hasanuddin Agustus 2015
66 Ikmah Fauzan Juara I Medical Scientific Competition
(MedSCo) dengan tema Good
Nutrition for Better Generation
bidang gagasan tertulis, di
Fakultas Kedokteran Univ.
Muhammadiyah Surakarta tahun
2015
67 Putri Wulandari Duta Bahasa Pemilihan Duta Bahasa Provinsi
Provinsi Sumatera Sumatera Barat tahun 2015, di
Barat 2015 Balai Bahasa Prov. Sumatera
Barat 3- Mei - 2 Juni 2015
68 Dr. H. Syar’i Sumin, MA Hak Cipta Buku Al-Qur’an Dalam 7 Huruf
terbitan Pena Utama
ISBN: 978-602-
19030-4-9
69 Dr. H. Syar’i Sumin, MA Hak Cipta Buku Mutiara Ilmu dan Hikmah Dua
terbitan Pena Utama Hari Raya
ISBN: 978-602-
19030-9-4

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 97


Analisis SWOT evaluasi diri Komponen Mahasiswa dan lulusan dirangkum
dalam tabel C.11, berikut :
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. Sistem seleksi 1.Potensi 1.Program Pendidikan 1. Tuntutan
mahasiswa baru yang mahasiswa dalam Dokter Spesialis stakeholder
selektif dan objektif mengembangkan (PPDS) Ilmu akan
kreatifitas dalam Kesehatan Mata peningkatan
2. Pengembangan
kegiatan semakin diminati kemampuan
kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler oleh calon akademik dan
ekstrakurikuler
perlu ditingkatkan mahasiswa soft skill
didukung sepenuhnya
lagi mengingat 2. Motivasi dan rasa lulusan .
oleh institusi
jumlah mahasiswa memiliki yang tinggi
3. Kreatifitas mahasiswa yang berprestasi dari alumni
menghasilkan prestasi belum merata. 3. Banyaknya tawaran
sampai tingkat beasiswa dan hibah
internasional untuk
mengembangkan
4. Metode pembelajaran
minat dan bakat
menghasilkan
mahasiswa
kompetensi yang
3. Tingginya
sesuai untuk mutu
kepercayaan
lulusan.
masyarakat dan
5. Rata-rata IPK lulusan kepuasan stake holder
baik terhadap lulusan
Program Pendidikan
6. Tingkat kelulusan
Dokter Spesialis
pada ujian kompetensi
(PPDS) Ilmu
nasional semakin baik
Kesehatan Mata
7. Lulusan mampu Fakultas Kedokteran
bekerja secara mandiri Universitas Andalas
maupun terlibat dalam
instansipemerintah
dan non pemerintah.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 98


KOMPONEN D
SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah dosen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan


Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada tahun akademik 2014/2015
adalah 189 orang yang terbagi atas dosen tetap pada tahap akademik 92 orang dan
dosen tetap pada tahap profesi 95 orang serta dua orang dosen tetap di luar bidang
ilmu program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata. Jenjang
pendidikan dosen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas adalah dokter, dokter spesilais I
(Sp1), dokter spesialis 2 (Sp2/K), sarjana strata I, strata 2, strata 3 dan berbagai
disiplin ilmu lainnya seperti farmasi, biologi, biokimia, kimia, fisika, psikologi dan lain
sebagainya.
Berdasarkan jenjang pendidikan, dosen tetap pada tahap akademik terbanyak
adalah S2 yaitu 41 orang, sedangkan S3 sebanyak 28 orang dan Sp1 sebanyak 14
orang. Pada tahap profesi berdasarkan jenjang pendidikan, dosen terbanyak adalah
Sp1 yaitu 50 orang, adapun Sp2 adalah 17 orang, S2 adalah empat orang dan S3
adalah delapan orang.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas juga memberdayakan dosen tidak tetap sebanyak
46 orang untuk tahap akademik dan tahap profesi. Status dosen pada Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas bervariasi yaitu berasal dari Kemenristekdikti dan Kemenkes,
dimana jumlah dosen yang berasal dari Kemenkes adalah sebanyak 24,9% dari
jumlah dosen yang mengajar pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Berdasarkan usia, jumlah dosen tetap Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada tahap
akademik dan profesi yang terbanyak adalah kelompok rentang usia 30-40 tahun
yaitu 131 orang.

D.1 Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan


Rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan PNS dilakukan
secara reguler setiap tahun oleh Universitas Andalas, sesuai peraturan yang berlaku

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 99


yang mengacu kepada penerimaan PNS secara nasional, yaitu mengacu kepada
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2010 Dari Pelamar
Umum Di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional No.:71269/A4/KP/2010.
Setelah lulus ujian akademik menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT),
selanjutnya dilakukan seleksi wawancara di tingkat Universitas.
Selain rekrutmen dosen tetap secara reguler di tingkat universitas, Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas juga merekrut dosen tetap yang berasal dari
Kemenkes dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah mengenai alih tugas dan
kriteria yang telah ditetapkan oleh Depdiknas. Disamping itu juga memberdayakan
dosen yang sudah pensiun sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan proses pembelajaran sebagai dosen tidak tetap. Dosen yang telah
memasuki masa pensiun tersebut, diusulkan oleh bagian masing-masing ke
Fakultas menjadi dosen tidak tetap sesuai dengan kemampuan dan bidang ilmunya,
selanjutnya diproses NUPN/NIDK yang bersangkutan. Dosen tidak tetap Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas juga berasal dari rumah sakit pendidikan afiliasi dan rumah sakit
pendidikan satelit serta puskesmas, yang disahkan melalui kerjasama. Dalam
naskah kerjasama tersebut dosen tidak tetap mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dengan dosen tetap dalam bidang pendidikan, namun tidak dituntut dalam
penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dosen tidak tetap pada tahap profesi diusulkan Kesatuan Staf Medis (KSM)
melalui direktur rumah sakit pendidikan ke fakultas, setelah memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan, kemudian diusulkan ke rektor untuk dibuatkan SK pengangkatan
dosen tidak tetap pada tahap profesi. Semua dosen tidak tetap diwajibkan mengikuti
pelatihan-pelatihan sebagai syarat untuk membimbing mahasiswa (preseptor) di
tahap profesi.
Dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang masuk ke Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas, maka institusi mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan
jumlah dosen yang sesuai, dengan melakukan penerimaan dosen sistem Perjanjian
Kontrak Waktu Tertentu (PKWT), hal ini juga dilakukan untuk tenaga kependidikan.
Informasi penerimaan dosen dan tenaga kependidikan PKWT diumumkan melalui
website Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pelamar dapat mengirimkan
aplikasi lamaran melalui pos atau internet. Kemudian dilakukan tahap seleksi

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 100
lanjutan dan wawancara dengan pimpinan fakultas, serta penandatanganan kontrak
kerja bagi yang telah lulus seleksi.

D.2 Pengelolaan Dosen dan Tenaga Kependidikan


Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melakukan pengelolaan
sumber daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan), aset sarana dan
prasarana, serta keuangan yang merujuk pada pelaksanaan prinsip-prinsip
manajemen umum yang mencakup perencanaan (planning), pelaksanaan
(organizing), penugasan (staffing), pengarahan (leading), pengawasan (controlling),
dan perbaikan untuk mewujudkan upaya perbaikan mutu berkelanjutan (Continuous
Quality Improvement – CQI).
Pengelolaan tersebut berpedoman pada prinsip sistem pengelolaan yang
benar, yaitu rencana strategis dan rencana operasional Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas 2013-1018 merupakan kerangka perencanaan utama (planning)
dan menjadi pedoman tertinggi dalam sistem pengelolaan Program Studi Pendidikan
Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Renstra lahir sebagai produk hasil kesepakatan
bersama oleh stakeholders fakultas. Proses perencanaan yang berpedoman kepada
renstra ini diharapkan akan menjaga keselarasan program dan dapat memastikan
keberlanjutan program strategis dengan sistematis yang menjamin keterlaksanaan
visi dan mewujudkan misi Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Pengelolaan Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dilaksanakan secara terstruktur mulai dari perencanaan sampai ke proses evaluasi
yang dilaksanakan oleh masing-masing unit pelaksana dalam bidang pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat dibawah koordinasi jajaran pimpinan
program studi dan fakultas.
Semua kegiatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas diawali dengan
perencanaan yang disusun bersama tim perencanaan dan pengembangan program
studi yang dituangkan dalam dokumen Renstra Program Pendidikan Dokter

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 101
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata 2013-2018 dan rencana operasional yang
dibahas setiap tahun dalam rapat kerja program studi, fakultas dan universitas.
Setiap tahun dilakukan perencanaan kegiatan dan anggaran untuk satu tahun
berjalan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian/
Lembaga (RKAKL).
Proses perencanaan bidang pendidikan diawali suatu pertemuan setiap awal
semester yang dihadiri oleh koordinator blok dan seluruh unit pelaksana kegiatan
akademik yang membahas proses pendidikan yang akan dilaksanakan.
Perencanaan pelaksanaan kegiatan pendidikan rutin disusun oleh bagian akademik
dengan supervisi oleh Wakil Dekan I. Perencanaan pengembangan SDM, kurikulum,
Monev, student assesment secara rutin dilaksanakan oleh MEU Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, untuk penulisan skenario dilakukan oleh tim penulis
skenario yang telah dilatih oleh divisi pengembangan SDM MEU.
Dalam fungsi organizing pelaksanaan misinya dilakukan dengan
memfungsikan unit-unit pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedoktaran Universitas Andalas secara terstruktur melalui
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Pengelolaan struktur
organisasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, mulai dari pimpinan tertinggi (Dekan)
sampai level terbawah (bagian/unit) telah dilengkapi dengan tugas pokok dan
fungsinya dalam menjalankan serta mendukung pelaksanaan kegiatan atau layanan
akademik dan administrasi. Pelimpahan tugas dan wewenang dinyatakan melalui
surat keputusan pengangkatan pejabat yang menempati setiap jabatan disertai
tupoksi yang harus dijalankan. Pelimpahan tugas dan wewenang ini membantu
pelaksana tugas agar dapat bekerja dengan baik serta memiliki alur
pertanggungjawaban tugas yang jelas. Pelaksanaan tugas di bidang akademik
menjadi bagian aktivitas utama fakultas, program studi dan bagian/unit di bawah
kendali pimpinan masing-masing unit kerja.
Fungsi kontrol internal dilaksanakan melalui aktivitas pengendalian dan
penjaminan mutu pada tingkat Universitas dilaksanakan oleh Badan Penjaminan
Mutu (BAPEM), sedangkan ditingkat program studi dilaksanakan oleh gugus kendali
mutu (GKM), serta pengawasan pelaksanaan tugas administrasi umum dan
keuangan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI).

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 102
Penugasan dosen dan tenaga kependidikan (staffing) pada posisi yang tepat
adalah sangat penting untuk menunjang pelaksanaan tugas yang efektif pada
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Beberapa faktor yang menjadi persyaratan
penugasan antara lain kompetensi, pengalaman kerja, loyalitas, kinerja,
terpenuhinya syarat administratif serta kebutuhan jabatan. Sistem organisasi dan
mekanisme penstafan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah dirancang
secara efektif untuk mengakomodir kinerja yang prima.
Penugasan tenaga kependidikan pada jabatan struktural seperti Kepala Tata
Usaha sampai Kasubag dilakukan melalui mekanisme Badan Pertimbangan Jabatan
dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) yang bekerja berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2012.
Pengangkatan dan penugasan dalam jabatan administrasi dilaksanakan
berdasarkan kepada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 0200/0/1995 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI nomor 3 tahun 2012.
Penugasan tenaga kependidikan berjabatan fungsional seperti pustakawan
dan laboran dilakukan melalui koordinasi dengan pimpinan unit kerja dengan
mengutamakan kompetensi dan pengalaman kerja yang dimiliki. Penugasan pada
jabatan yang harus diisi oleh dosen, dilaksanakan melalui mekanisme yang diatur
dalam ketetapan rektor. Penugasan dosen tersebut seperti jabatan dekan, wakil
dekan, dan Ketua dan Sekretaris Bagian diatur dalam Keputusan Rektor Universitas
Andalas No. 535/XIII/B/Unand-2015. Sedangkan dalam pelaksanaan tugas
akademik, penugasan dosen dilakukan oleh pimpinan fakultas dengan
mempertimbangkan bidang ilmu dan beban tugas yang akan dijalankan (misalnya
dosen dengan tugas tambahan sebagai ketua program studi atau pimpinan fakultas
mendapat beban akademik yang lebih rendah).
Pengaturan beban tugas dosen menjadi penting untuk menjaga keadilan dan
pemerataan tugas. Penugasan dosen ini ditetapkan dengan SK Dekan pada setiap
semester. Dalam usaha untuk mengoptimalkan sumberdaya dan meningkatkan
pelayanan akademik, sesuai dengan tuntutan perubahan kurikulum, Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas telah melakukan restrukturisasi organisasi, dimana Bagian
sebagai sumber tenaga dan ilmu, sementara pembentukan unit-unit kerja seperti:

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 103
MEU, Unit Penelitian dan Kegiatan Ilmiah (UPKI), Unit Pengabdian kepada
Masyarakat (UPM), GKM, Student Service Unit (SSU) sebagai pendamping
mahasiswa untuk bimbingan dan konseling.
Tanggapan sivitas terhadap pembentukan unit kerja ini memberikan manfaat
yang cukup berarti bagi perkembangan studi mahasiswa. Pendanaan kepada unit-
unit atau Bagian tersebut dialokasikan oleh fakultas dalam bentuk honor pengelola
sebagai insentif setiap bagian/unit.
Penugasan dosen dalam menjalankan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dilakukan melalui unit terkait (UPKI/UPM). Pada setiap awal tahun
anggaran, Ketua UPKI dan Ketua UPM menginformasikan kepada kesemua dosen
melalui masing-masing bagian pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakulas Kedokteran agar memasukan proposal penelitain dan
pengabdian kepada masyarakat ke sekretariat UPKI/UPM untuk diseleksi.
Pengembangan kemampuan sumber daya manusia dilakukan dengan
mengacu kepada rencana strategis yang telah dirumuskan. Keseluruhan mekanisme
staffing tersebut di atas menunjukkan bahwa Program Studi Pendidikan Peserta
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas telah mengefektifkan pendelegasian tugas dalam pelaksanaan
mandat Fakultas untuk mewujudkan visi dan misinya.
Pengarahan tugas juga dilakukan terhadap dosen dalam melaksanakan tugas
pembelajaran di kelas dan laboratorium. Fungsi pengarahan ini terutama dilakukan
oleh Wakil Dekan I melalui rapat rutin dengan bagian/unit terkait yang kemudian
akan melakukan komunikasi langsung secara individual kepada dosen yang
bersangkutan, terutama untuk memastikan dosen dapat memenuhi kewajiban
kehadiran di kelas dan memberikan materi yang sesuai silabus dan memberikan
penilaian hasil belajar dengan benar.
Pengarahan terhadap dosen juga diberikan terkait dengan pengembangan
diri dosen, pengembangan metode, materi pembelajaran serta kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Secara umum efektifitas fungsi pengarahan di
level dosen sudah cukup baik ditandai dengan tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap layanan akademik yang sudah baik, dan partisipasi dosen dalam kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang semakin meningkat.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas melaksanakan fungsi pengendalian (Controlling)

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 104
dengan menganut kaedah “Monitoring dan Evaluasi” (monev) dan “Pengawasan”
dan mengedepankan semangat “Check and Balance”. Fungsi ini dijalankan dengan
harapan menjamin pelaksanaan kegiatan dapat didukung oleh kepatuhan terhadap
rencana kerja dan peraturan perundang-undangan, serta untuk mengendalikan
upaya menuju pencapaian tujuan dan target kinerja Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
yang pada akhirnya akan menjamin terlaksananya misi dan terwujudnya visi yang
sudah ditetapkan.
Kebijakan pengelolaan dosen di Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bertujuan
untuk menjadikan setiap dosen sebagai pengampu ilmu dengan kompetensi tinggi
dalam mengaplikasikan ilmu secara seimbang. Pengelolaan rutin SDM dosen
dilakukan secara struktural-prosedural. Senat fakultas membahas hal-hal berkaitan
dengan kebutuhan kuantitas dan kualitas dosen.
Untuk menunjang kelancaran pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar
mengajar di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dibantu oleh 151 orang tenaga
kependidikan dengan kualifikasi pendidikan mulai dari tamatan SMU sampai
pendidikan S2. Untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas memberikan kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk
melanjutkan studi lebih lanjut dan mengikuti pelatihan-pelatihan baik di tingkat
fakultas maupun universitas.

D.3 Karya akademik dosen


Program peningkatan kuantitas dan kualitas karya akademik dosen, dikaitkan
dengan proses belajar mengajar dengan cara mencangkokkan penelitian dosen
dengan penelitian mahasiswa untuk skripsi. Penelitian kompetitif yang didanai
HPEQ, Dikti, Dana Rutin DIPA Unand dan Dana Rutin DIPA Fakultas Kedokteran
Unand serta Depkes yang mengikut sertakan mahasiswa sebagai anggota peneliti.
Kuantitas dan kualitas karya akademik merupakan prasyarat kenaikan pangkat
fungsional dosen. Dengan cara ini peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian dan
karya ilmiah dapat dicapai.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 105
Kegiatan penelitian langsung diaplikasikan pada kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, seperti penelitian penyakit degeneratif dan neoplasma, penelitian gizi
dalam mengatasi masalah kekurangan energi protein (marasmus), penyakit
tuberkulosis, serta penyakit infeksi (malaria dan demam berdarah dengue) di
Sumatera Barat.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas telah memiliki tiga sertifikat HAKI, atas nama
dr.Hardisman, MHID, Dr.PH dengan judul Pengantar Kesehatan Reproduksi
Seksologi dan Embriologi Dalam Kajian Ilmu Kedokteran dan Al-Qur’an, Stetoskop:
Fisiologi Jantung, Paru dan Otak Dalam Kajian Ilmu Kedokteran dan Al-Qur’an,
Pengaturan Pola dan Jenis Makanan Dalam Pencegahan Penyakit Degeneratif:
Kajian Ilmu Kedokteran dan Al-Qur’an.
Publikasi jurnal dosen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berupa penelitian yang
dipublikasikan pada jurnal internasional sebanyak 18 makalah dan jurnal nasional
sebanyak 94 makalah. Penelitian dosen Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas di
persentasikan pada seminar internasional sebanyak 70 makalah dan pada seminar
nasional sebanyak 89 makalah.

D.4 Peraturan Kerja dan Kode Etik


Azas kolegilitas dengan prinsip saling menghargai dan mendukung
hubungan interpersonal antar dosen, antara dosen dengan unsur pimpinan dan
mahasiswa, juga dengan tenaga kependidikan.
Untuk mempertahankan suasana hubungan interpersonal yang baik dan
menunjang rasa memiliki (sense of belonging) yang tinggi ini mengacu kepada Kode
Etik Dosen Universitas Andalas. Hubungan saling menunjang diantara semua dosen
juga dilandaskan pada Kode Etik Kedokteran maupun etika yang bersumber dari
agama dan budaya, serta melakukan komunikasi secara efektif.

D.5 Pengembangan Dosen


Program pengembangan kualitas dosen dilakukan melalui tiga jalur yaitu
peningkatan jenjang akademik, pelatihan formal, dan pelatihan informal. Program
peningkatan jenjang akademik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 106
pengembangan bagian dan pengembangan program dalam rangka integrasi proses
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Jumlah dosen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sudah mencukupi. Pengembangan
dosen diberikan dalam bentuk dukungan izin belajar dan tugas belajar kepada dosen
untuk melanjutkan studi S2/Sp1 dan S3/Sp2, Upaya pengembangan dosen
berdasarkan pada need assessment yang dilakukan secara periodik. Setiap bagian
diminta untuk melakukan assessment secara berkala terhadap kelayakan kuantitas
dan kualitas SDM dosen.
Berdasarkan assessment tersebut Bagian mengajukan usulan pengembangan staf
kepada Dekan melalui Wakil Dekan I, setelah Wakil Dekan I menilai bahwa usulan
tersebut layak ditindak lanjuti akan diteruskan ke senat fakultas yang bersama
Dekan memutuskan realisasinya baik dari aspek pendanaan maupun aspek
administratif.
Alokasi jumlah dosen dikaitkan dengan jumlah SKS yang dibebankan kepada
dosen yang bersangkutan telah memadai, dengan dosen tetap yang terdiri dari 187
orang yang keilmuannya sesuai program studi dan dua orang diluar program studi,
serta dibantu oleh 46 orang dosen tidak tetap. Dosen tetap terdiri dari 68 pria dan
119 wanita. Dosen tetap yang sudah disertifikasi sejumlah 138 orang (66,85%) dan
49 orang (33,15%) yang belum disertifikasi. Dosen tetap terdiri dari 13 orang Guru
Besar (6,95 %), Lektor Kepala sebanyak 33 orang (17,65%), Lektor sebanyak 44
orang (23,53%), Asisten Ahli sebanyak 50 orang (26,74%) serta jumlah dosen yang
belum memiliki jabatan sebanyak 47 orang (25,13%). Berdasarkan latar belakang
pendidikan, S1 sebanyak satu orang (0,02%), S2 sebanyak 52 orang (27,81%), S3
sebanyak 34 orang (18,18%), Sp1 sebanyak 68 orang (36,36%) dan Sp2 sebanyak
27 orang (14,44%). Perbandingan dosen dengan mahasiswa untuk Tahap Akademik
1:10, untuk Tahap Profesi 1:5, dinilai mencukupi sesuai standar Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI),
Peningkatan dan pengembangan jenjang akademik dosen dapat dilakukan
melalui program regular dalam negeri yang dibiayai Dikti, Kementerian Keuangan,
pemerintah daerah maupun dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, untuk
jenjang S2, S3, Sp1 dan Sp2. Fasilitas lainnya melalui kerjasama luar negeri dengan
berbagai institusi diantaranya Jichi Medical University dan Kobe University untuk
mengambil jenjang pendidikan S3.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 107
Untuk pengembangan dosen baru, secara periodik dilakukan pelatihan
PEKERTI dan Applied Approach (AA) di Universitas Andalas yang merupakan
program terintegrasi dengan universitas. PEKERTI dan AA wajib diikuti dosen tetap
dan tidak tetap pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Untuk menunjang proses pembelajaran yang menggunakan metode PBL, Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas mengharuskan dosen mengikuti pelatihan tutor, pelatihan
instruktur skills lab, pelatihan student assessment, pelatihan penulis skenario,
pelatihan preseptor, pelatihan manajemen blok, dan pelatihan EBM secara periodik.
Pelatih berasal dari staf yang telah mendapatkan Training of Trainer (TOT) dari
UGM, USM Malaysia, Prof. Pierre Jean dari Montreal University Kanada dan Prof.
Pie Bartholomeus dari Mastrich University Belanda yang memiliki sertifikat sebagai
trainer dalam bidang PBL. Pelatihan dengan Prof. Pierre Jean menghasilkan trainer
PBL sebanyak 10 orang. Trainer tersebut bertanggung jawab melatih dosen
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, selain itu Prof. Pierre Jean juga melatih 42 orang
dosen sebagai penulis skenario.
Saat ini semua pelatihan tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan
dengan trainer adalah dosen yang dilatih oleh Prof. Pierre Jean dan dosen yang
mengikuti TOT di institusi lain. Saat ini hampir seluruh dosen Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas sudah memiliki sertifikat sebagai tutor, instruktur skills lab dan preseptor.
Peningkatan dan pengembangan kemampuan akademik dosen juga dapat
diperoleh dari penulisan ilmiah, kursus bahasa Inggris untuk meningkatkan skor
TOEFL, Bench Marking Pembuatan Materi dan Evaluasi Ujian, mengikuti pelatihan-
pelatihan informal, magang, post doc, mengikuti seminar di dalam maupun di luar
negeri.
Pengembangan dosen dalam bidang penelitian, Dikti, universitas HPEQ,
pemerintah daerah, fakultas dan lembaga lainnya memfasilitasi, memberikan
bantuan dana untuk mengikuti seminar, publikasi ilmiah, dan pelatihan baik tingkat
nasional maupun internasional.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas juga mengembangkan kuantitas dosennya dengan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 108
membantu proses alih instansi untuk dosen tidak tetap menjadi dosen tetap,
memberdayakan kembali dosen yang sudah pensiun menjadi dosen tidak tetap, dan
merekrut dosen PKWT.

D.6 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya


Secara keseluruhan beban kerja dosen tetap berdasarkan jumlah waktu
(dalam jam) yang dihabiskan per tahun akademik adalah 1145,06 jam untuk tiap
dosen, pada tahun akademik 2014/2015. Bila dilihat dari angka tersebut, maka
beban kerja dosen tetap di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas masih ideal. Namun, bila
dinilai lebih lanjut, beban kerja sebagian dosen sangat besar dibandingkan dengan
angka tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal dosen tetap Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas terutama pada tahap profesi, seluruhnya juga menjadi pengajar
di tahap akademik. Selain itu mereka juga menjadi staf pengajar di Program
Pendidikan Spesialis-1 yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
Adanya MoU atau kesepahaman antara pihak Fakultas dan RS.Dr. M.Djamil Padang
sebagai rumah sakit pendidikan utama, menuntut semua dosen Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas dengan kualifikasi Speialis-1 dan Spesialis-2, akan membantu pelayanan di
RS.Dr. M.Djamil Padang. Begitu pun sebaliknya, semua dokter spesialis-1 dan
spesialis-2 di RS.Dr. M.Djamil Padang, akan membantu kegiatan akademik di
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Hal ini juga menyebabkan beberapa dosen dengan
kualifikasi spesialis juga memiliki beban kerja yang berlebih. Beberapa hal tersebut
memperlihatkan bahwa masih kurang meratanya distribusi beban kerja dosen
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, terutama dosen yang mengajar pada tahap profesi.
Oleh karena itu, masih perlu dilakukan perekrutan dosen, terutama untuk mengisi
posisi tahap profesi, sehingga terdapat keseimbangan beban kerja untuk semua
dosen baik di tahap akademik maupun profesi. Perekrutan dosen yang dilakukan
selama 3 tahun terakhir juga telah dilakukan dengan menempatkan sebagian besar
dosen yang lulus seleksi CPNS di tahap akademik.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 109
Menyikapi kekurangan jumlah tenaga kependidikan untuk kualifikasi tertentu,
seperti yang telah diuraikan sebelumnya, selain mendorong tenaga pendukung
untuk mengikuti kursus pengembangan diri, pihak Fakultas telah melakukan
sejumlah upaya seperti melakukan advokasi kepada pihak Universitas agar jumlah
penerimaan kuota/formasi tenaga kependidikan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan,
dapat ditingkatkan. Tenaga kependidikan di Progaram Studi Peserta Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas saat ini memiliki kualifikasi pendidikan yang bervariasi mulai dari SMA/SMK,
D3, S1 dan S2.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 110
Rangkuman analisis SWOT komponen E
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. Dosen Program 1. Pada 3 tahun terakhir 1. Banyaknya 1. Fakultas
Pendidikan Dokter cukup banyak dosen tersedia beasiswa kedokteran lain
Spesialis (PPDS) Ilmu memasuki masa untuk melanjutkan yang mampu
Kesehatan Mata pensiun sedangkan pendidikan bagi memberikan
Fakultas Kedokteran penerimaan tidak dosen Program insentif yang
Universitas Andalas seimbang. Pendidikan Dokter tinggi bagi
memiliki potensi karena 2. Alokasi untuk Spesialis (PPDS) dosennya.
berpendidikan S2/Sp1 penerimaan dosen Ilmu Kesehatan 2. Masuknya
dan S3/Sp2 lebih dari tidak sesuai dengan Mata Fakultas tenaga asing
80%. kebutuhan Kedokteran karena di
2. Rasio dosen pada 3. Program Pendidikan Universitas berlakukannya
Program Pendidikan Dokter Spesialis Andalas baik dari Masyarakat
Dokter Spesialis (PPDS) (PPDS) Ilmu dalam maupun Ekonomi ASEAN
Ilmu Kesehatan Mata Kesehatan Mata luar negeri. (MEA) dalam
Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran 2. Rencana mewujudkan
Universitas Andalas Universitas Andalas Universitas Wawasan
dengan mahasiswa karena kuota Andalas menjadi ASEAN 2020.
sesuai dengan standar penerimaan dilakukan BHP memberi
yaitu 1: 10 di tahap secara sentralisasi dari peluang bagi
akademik dan 1:5 di pemerintah pusat. Program
tahap profesi. Pendidikan Dokter
3. Program Pendidikan Spesialis (PPDS)
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Ilmu Kesehatan Mata Mata Fakultas
Fakultas Kedokteran Kedokteran
Universitas Andalas Universitas
memiliki tenaga Andalas untuk
kependidikan sangat lebih leluasa
memadai untuk melakukan
mendukung proses pengembangan
belajar mengajar. karir sumber daya
4. Peningkatan jenjang manusia untuk
akademik dosen masa depan.
Program Pendidikan 3. Bantuan dana
Dokter Spesialis (PPDS) untuk
Ilmu Kesehatan Mata pengembangan
Fakultas Kedokteran kualifikasi dosen
Universitas Andalas di cukup banyak dari
lakukan secara reguler lembaga
melalui program dalam pemerintahan.
dan luar negeri. Adanya
5. Jumlah staf pengajar kesepakatan
tetap Program antara Menteri
Pendidikan Dokter Kesehatan,
Spesialis (PPDS) Ilmu Menteri
Kesehatan Mata Pendayagunaan
Fakultas Kedokteran Aparatur Negara,
Universitas Andalas dan Kementerian
sebanyak 189 orang Riset, Teknologi
dan di bantu oleh dosen dan Pendidikan
tidak tetap dari Tinggi yang
Kemenkes sebanyak 46 memberikan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 111
orang untuk tahap kesempatan pada
profesi. para dokter dari
6. Sejumlah dosen tahap lingkungan
profesi yang ada di Kementerian
Program Pendidikan Kesehatan untuk
Dokter Spesialis (PPDS) pindah menjadi
Ilmu Kesehatan Mata staf pengajar di
Fakultas Kedokteran lingkungan
Universitas Andalas Kementerian
sudah mengikuti Riset, Teknologi
pelatihan sebagai dan Pendidikan
trainer dan telah Tinggi.
memberikan pelatihan di
institusi lain seperti di
Universitas Batam,
Universitas Abulyatama
Aceh, Universitas
Malikulsaleh Aceh,
Universitas Lampung,
Universitas Jambi dan
Universitas
Tarumanegara Jakarta.
7. Dosen Program
Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
telah banyak
mempublikasikan
penelitiannya di jurnal
internasional maupun
jurnal nasional.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 112
KOMPONEN E.
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

E.1. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan.


Visi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas adalah menjadi institusi pendidikan
kedokteran yang terkemuka dan bermartabat terutama di bidang penyakit tidak
menular di Indonesia pada tahun 2023. Misi di bidang pendidikan ialah
menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas yang
menghasilkan tenaga dokter yang profesional. Untuk menunjang visi dan misi
dirumuskan tujuan pendidikan dengan menghasilkan dokter yang berkualitas,
berakhlak mulia, tangguh dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi kedokteran, humaniora dan etika serta dapat bersaing di tingkat
nasional dan internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut dibuat sasaran
dibidang pendidikan yaitu 1). Meningkatkan soft skill dan daya saing lulusan
dengan integrasi pencapaian aspek kognitif, psikomotor, afektif, dengan
peningkatan kemampuan berbahasa Inggris serta keterampilan lain yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat; 2). Tercapainya penguatan kurikulum dan
proses pembelajaran yang terintegrasi dan berkualitas yang mengacu pada
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 dan muatan lokal. Muatan
lokal disesuaikan dengan visi dan misi institusi serta masalah kesehatan lokal
yang terkait dengan kondisi geografis, sosiobudaya dan masalah global; 3).
Meningkatnya kualitas Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang diukur dengan
terakreditasinya program studi dengan standar nasional tertinggi dan
tersertifikasi ASEAN University Network - Quality Assurance (AUN-QA). Target
pada tahun 2016 Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mendapat nilai A untuk
reakreditasi yang dilakukan oleh LAM PT-Kes dan mendapatkan sertifikasi AUN-
QA pada akhir tahun 2016.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, mampu menghasilkan lulusan yang memiliki
reputasi. Hal ini ditunjukkan dengan dihasilkannya lulusan yang memiliki daya
saing global, publikasi hasil penelitian yang berkualitas yang diikuti dengan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 113
delivery hasil riset tersebut dalam rangka mendukung kemandirian bangsa.
Kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas selain bertujuan untuk membangun
kompetensi (hard skill), juga karakter bangsa (soft skill) dengan penguatan
karakter Andalasian. Karakter Andalasian dibangun oleh empat elemen, yakni
elemen spiritual, karakter-karakter dalam keilmuan, amal dan sosial. Kegiatan
membangun karakter Andalasian dilakukan sejak awal mahasiswa masuk di
Universitas Andalas. Pelaksanaan penguatan karakter Andalasian berpedoman
pada buku Karakter Andalasian.
Upaya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang menyelaraskan kurikulum utama
(inti) dengan visi, misi, tujuan dan sasaran merupakan kekuatan Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas untuk mencapai unggulan institusi seperti yang telah
ditetapkan. Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas, serta berpedoman pada Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia
(KIPDI) dan SKDI serta masalah kesehatan lokal terkait keadaan geografis dan
sosiokultural, maka dirumuskan kurikulum Program Studi Pendidikan Peserta
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Kurikulum ini terdiri dari kurikulum inti (utama) dengan
muatan 80% ditambah dengan kurikulum muatan lokal dengan muatan 20%
yang berisi kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang merupakan
unggulan dan kekhasan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas .
Terkait visi dan misi, penyakit tidak menular merupakan bidang yang dipilih
untuk dikembangkan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penyakit tidak
menular adalah penyakit non infeksi dan bersifat kronik, terdiri dari empat
kelompok utama yaitu penyakit kardiovaskuler, penyakit paru kronik, kanker dan
diabetes melitus (menurut World Health Organization). Bidang ini dipilih karena
sesuai dengan kondisi geografis dan sosiokultural serta bersinergi dengan
unggulan rumah sakit pendidikan utama yaitu sebagai pusat layanan regional

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 114
untuk penyakit kardiovaskuler dan unggulan rumah sakit pendidikan Universitas
Andalas sebagai layanan onkologi.
Pencapaian kompetensi pendukung diberikan melalui blok/modul/mata kuliah
seperti: 1. Penyakit tidak menular yang terintegrasi dalam blok gangguan sistem
organ; 2. Familiy Oriented Medical Education (FOME) I,II dan III; 3. Riset
bioteknologi; 4. Manajemen rumah sakit; 5. Kedokteran Olah Raga; 6.Obat
tradisional; 7. Kegawat daruratan. Untuk kompetensi lainnya, diberikan dalam
mata kuliah wajib Universitas Andalas berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN), Agama,
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

E.2. Relevansi dengan tuntutan kebutuhan stake holder


Divisi kurikulum MEU, melakukan lokakarya setiap tahunnya untuk meninjau
kurikulum yang sedang berjalan. Perubahan kurikulum secara mayor dilakukan
berkala sekali lima tahun. Kurikulum muatan lokal secara fleksibel berubah
mengikuti kebutuhan stake holder berdasarkan hasil peninjauan kurikulum yang
telah berjalan. Proses penyusunan dan revisi kurikulum dilakukan dengan
melibatkan stakeholder internal, pimpinan, koordinator tahap, koordinator tahun,
ketua blok, ketua bagian dan koordinator pendidikan serta mahasiswa. Selain itu
juga melibatkan stake holder eksternal seperti IDI, Dinas Kesehatan, Rumah
Sakit Pendidikan, Puskesmas, dan alumni. Masukan alumni juga didapatkan
melalui tracer study. Semua masukan dihimpun terkait kebutuhan dan tuntutan
dunia kerja dibidang kesehatan serta masalah kesehatan yang menonjol dan
dominan di daerah Sumatera Barat yang timbul karena kekhasan daerah baik
secara geografi maupun sosiokultural.
Untuk mencapai hal tersebut, disusun kurikulum muatan lokal berupa
blok/modul/mata kuliah sebagai berikut :
1. Penyakit tidak menular
Merupakan bidang yang dipilih untuk dikembangkan di Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Untuk mendukung pencapaian visi tersebut
dalam kurikulum, ditunjukkan oleh adanya blok khusus untuk gangguan
kardiovaskuler, modul khusus untuk penyakit paru kronik dan diabetes melitus,
serta di setiap blok gangguan sistem organ terdapat modul khusus tentang
neoplasma pada sistem organ.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 115
2. Family Oriented Medical Education (FOME)
Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memiliki dasar kompetensi inti
seorang dokter keluarga (family medicine) yaitu primary care management,
person centered care, specific problems solving skill, comprehensive
approach, community orientation and holistic approach yang akan
diimplementasikan dalam menjalankan profesinya sebagai dokter. Kegiatan
FOME dibagi menjadi FOME I,II dan III. Kegiatan FOME diinisiasi melalui
pembiayaan proyek HPEQ tahun 2011.
3. Manajemen masalah kesehatan yang terkait kondisi geografis dan budaya
Sumatera Barat.
Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mampu melakukan
manajemen masalah kesehatan yang terkait kondisi geografis dan budaya
Sumatera Barat. Berkenaan hal-hal tersebut, maka pada kurikulum muatan
lokal dimasukan modul seperti: makanan khas Minangkabau dan aspek
kesehatan, intoksikasi jengkol, malnutrisi dan modul manajemen bencana.
4. Riset bioteknologi
Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mampu melakukan penelitian
dengan menggunakan bioteknologi. Pada semester 6 mahasiswa diwajibkan
untuk menyusun proposal penelitian, melaksanakan penelitian dan
menyusun laporan penelitian dalam bentuk skripsi sebagai dasar dalam
melakukan penelitian. Pada riset bioteknologi, mahasiswa diarahkan dan
dibekali dengan kemampuan riset yang memanfaatkan kemajuan bioteknologi
secara biomolekuler maupun klinis.
5. Kedokteran Olah Raga
Merupakan modul muatan lokal dalam blok elektif. Lulusan Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas mampu mengaplikasikan ilmu kedokteran
dalam olah raga prestasi dan non prestasi serta menerapkan prinsip-prinsip
latihan jasmani dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
terhadap beberapa penyakit, terutama penyakit tidak menular.
6. Manajemen Rumah Sakit

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 116
Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas diharapkan mampu
menerapkan pola manajerial RS yang baik dan benar untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat.
7. Obat Tradisonal
Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas diharapkan mampu
menjelaskan perkembangan obat tradisional (OT) kebijakan dan regulasi
pemerintah terhadap OT pada penyakit infeksi dan degeneratif (penyakit tidak
menular). Hal ini diperkuat dengan tersedianya sarana lahan Tanaman Obat
Sumatera di lingkungan kampus Universitas Andalas dan didukung oleh
Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
8. Kegawatdaruratan
Ditujukan supaya lulusan mampu menjelaskan dasar diagnosis dan
menerapkan tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan medik sebagai dokter
layanan primer. Materi kegawatdaruratan ini dipelajari didalam blok gangguan
sistem organ dan blok khusus tentang kegawatdaruratan, diperdalam pada
kegiatan preclerkship selama satu semester pada semester tujuh. Pada
kegiatan kepaniteraan klinik dilakukan pemantapan sore pada 4 bagian besar.

Kompetensi lainnya ditujukan untuk meningkatkan profesionalitas lulusan seperti:


a. Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk menunjang elemen kompetensi pemahaman
kaidah kehidupan bermasyarakat yang dikelola oleh Universitas Andalas.
b. Mata kuliah wajib universitas seperti Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris dan Kewarganegaraan untuk membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang
hayat dan menguasai, menerapkan dan mengembangkan teknologi dan seni
yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab. Bahasa Inggris bertujuan
meningkatkan kemampuan lulusan berbahasa Inggris, sesuai dengan
peraturan universitas.

E.3. Struktur dan Isi Kurikulum (Keluasan, kedalaman, koherensi,


penataan/organisasi)

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 117
Kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dirumuskan dengan mengacu pada
SKDI, Standar Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Indonesia (SPPDI), visi, misi, tujuan Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran dan Universitas
Andalas, serta masalah kesehatan setempat berdasarkan geografis dan
sosiokultural setempat. Kedalaman materi dan bahasan pada kurikulum tahap
akademik dan profesi disesuaikan dengan SKDI dan bertujuan menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi yang mumpuni sebagai dokter layanan primer dan
memiliki sikap profesional. Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas juga diharapkan
memiliki karakter yang unggul.
Untuk mencapai lulusan sesuai dengan yang diharapkan di atas, maka
diterapkan strategi pembelajaran student centered learning (SCL) dengan metode
Problem based learning (PBL). Pada tahap akademik materi pembelajaran dibagi
dalam 21 blok. Setiap modul blok terintegrasi secara horizontal dan vertikal dengan
tingkat pencapaian kompetensi yang terus meningkat sesuai dengan tahun
akademik. Dengan demikian akan terjadi pengulangan topik dengan pencapaian
tingkat kompetensi yang lebih kompleks. Tiga ranah kompetensi yang harus dikuasai
mahasiswa yaitu, pengetahuan, sikap dan psikomotor terintegrasi dalam setiap blok.
Integrasi ketiga ranah kompetensi ini tercermin pada kegiatan proses pembelajaran
yang dilaksanakan pada setiap modul blok. Kurikulum setiap tahunnya memiliki
tema. Pada tahun pertama dengan tema struktur dan fungsi tubuh normal, tahun
kedua dan ketiga dengan tema gangguan struktur dan fungsi tubuh dan pada tahun
keempat berupa pengantar pengembangan profesi kedokteran.
Pada kurikulum pendidikan dokter tahap akademik periode 2009-2014, tahun
pertama berisi blok pengantar pendidikan kedokteran, kardiorespirasi,
neuromuskuloskeletal, pencernaan, metabolisme dan hormon, urogenital dan siklus
kehidupan, ditambah dengan mata kuliah wajib universitas yaitu kewarganegaraan,
agama dan bahasa Indonesia. Pada tahun kedua berisi blok pertumbuhan sel dan
kanker, imunologi dan infeksi, reproduksi, gangguan hematopoetik, gangguan
hormon dan metabolisme, serta gangguan sistem pencernaan, ditambahkan
kegiatan FOME. Blok pada tahun ketiga berisi gangguan psikiatri, gangguan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 118
kardiovaskuler, gangguan respirasi, gangguan urogenital, gangguan muskuloskeletal
dan gangguan indera khusus, ditambah dengan metodologi riset dan penulisan
skripsi. Pada tahun keempat yang berisi blok pengelolaan penyakit tropis, blok elektif
serta blok emergensi dan patient safety, ditambah dengan preclerkship. Setelah
memperoleh gelar sarjana kedokteran mahasiswa diwajibkan mengikuti KKN.
Pada tahun 2014, kurikulum kembali dievaluasi dan direvisi, sehingga dihasilkan
kurikulum pendidikan dokter tahap akademik periode 2014-2019. Tahun pertama
berisi blok mengenai dasar profesionalisme dokter; sistem organ 1, 2, dan 3; siklus
kehidupan dan dasar patologi, diagnosis dan terapi, keterampilan klinik 1 dan 2
ditambah dengan mata kuliah wajib universitas yaitu Kewarganegaraan, Agama,
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pada tahun kedua berisi blok mengenai
reproduksi; gangguan hematoimunolimfopoietik; gangguan endokrin, nutrisi dan
metabolisme; gangguan sistem pencernaan; gangguan kardiovaskuler, gangguan
sistem respirasi, keterampilan klinik 3 dan 4 ditambah dengan kegiatan FOME 1 dan
2. Pada tahun ketiga berisi; gangguan sistem urogenital; gangguan muskuloskeletal;
gangguan neuropsikiatri, gangguan indera khusus; infeksi tropis dan emerging
diseases; serta gangguan pada neonatus dan anak, keterampilan klinik 5 dan 6
ditambah dengan metode penelitian dan statistik serta skripsi dan KKN. Pada tahun
keempat berisi blok mengenai pelayanan dan manajemen kesehatan;
kegawatdaruratan dan medikolegal; blok elektif tahap akademik, keterampilan klinik
7 ditambah dengan preclerkship.
Kurikulum pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari pendidikan tahap
akademik (sarjana kedokteran). Pada kurikulum pendidikan tahap profesi tahun
2009-2014 pendidikan tahap profesi dilaksanakan selama 3 semester yang dibagi
menjadi dua tahap yaitu rotasi satu dan rotasi dua. Pada pendidikan rotasi tahap
satu, mahasiswa akan mengikuti kepaniteraan klinik di 13 bagian klinik yang diatur
bergilir secara Merry’s go round. Rotasi tahap satu ini dinyatakan selesai setelah
mahasiswa dinyatakan lulus dari masing masing bagian. Kompetensi yang hendak
dicapai pada rotasi tahap satu adalah mampu melakukan prosedur diagnosis dan
penatalaksanaan masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.
Rotasi tahap dua dilaksanakan di puskesmas-puskesmas yang ada di kota
Padang. Adapun kompetensi yang hendak dicapai adalah mahasiswa mampu
mengelola masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat secara holistik,
terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 119
Pada kurikulum program pendidikan tahap profesi periode 2014-2019, mengacu
pada SPPDI tahun 2012 pendidikan dilaksanakan selama 4 semester, yang terdiri
dari 14 kepaniteraan klinik dan FOME III, sehingga terjadi beberapa perubahan.
Perubahan yang terjadi adalah lama pendidikan di siklus besar 9 minggu sedangkan
di siklus kecil 4,5 minggu. Pendidikan profesi rotasi satu dilaksanakan di RS
pendidikan utama, RS jejaring dan puskesmas, kemudian dilanjutkan dengan
program FOME 3 yang dilaksanakan selama 5 minggu di puskesmas. Selain itu
pada periode ini terdapat beberapa kepaniteraan klinik elektif yang menunjang
pencapaian kompetensi pendukung yaitu Kardiologi dan kedokteran vaskuler, Gizi
klinik, Ilmu kesehatan gigi dan mulut, Radioterapi dan Rehabilitasi medik.

E.4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin)


Seperti yang terlihat pada struktur kurikulum, kurikulum disusun dalam sistem
blok. Tiap blok dikaitkan dengan keseluruhan kompetensi, karena learning outcome
tiap blok diturunkan dari kompetensi pendidikan dokter Indonesia. Kurikulum bersifat
koheren karena isinya disebarkan ke seluruh blok mengikuti urutan yang logis.
Disiplin ilmu kedokteran yang terdapat disetiap blok, diidentifikasi berdasarkan pada
learning outcome yang harus dicapai oleh tiap blok.
Model kurikulum menggunakan pendidikan berbasis kompetensi. Model ini
memerlukan integrasi disiplin ilmu dan pendekatan multidisiplin di dalam
penyampaian kurikulum. Keseimbangan antara pembelajaran yang spesifik dan
umum dapat dicapai, karena pada tiap blok learning outcomenya berupa kompetensi
spesifik dan umum. Kurikulum dirancang menggunakan pendekatan spiral dengan
kompleksitas yang semakin meningkat sesuai dengan meningkatnya tahun
akademik. Pendekatan ini memungkinkan topik-topik dapat diulang kembali pada
tahun-tahun yang lebih tinggi, dengan tingkat kompetensi yang lebih tinggi, dimana
kedalaman penguasaan materi disertai peningkatan pemaparan ke praktek.
Peta kurikulum memperlihatkan kontinuitas komponen pembelajaran sepanjang
masa studi. Komponen-komponen tersebut, mulai tahun pertama sampai akhir rotasi
klinik, terintegrasi secara spiral dan bertambah dalam pada akhir masa pendidikan.
Semua komponen dibangun bersama dan memuncak pada aplikasi kedokteran
masyarakat pada FOME III dan KKN.
Disamping integrasi antara disiplin ilmu kedokteran, kurikulum Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata di Fakultas Kedokteran

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 120
Universitas Andalas juga dintegrasikan dengan bidang ilmu lainnya, seperti ilmu
kesehatan masyarakat. Selama rotasi dua (10 minggu) atau FOME III (5 minggu),
dokter muda belajar di puskesmas dengan tujuan memiliki kompetensi penanganan
kesehatan masyarakat berbasis keluarga mencakup program preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitatif.

E.5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan
kepentingan internal lembaga.
Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memiliki kompetensi utama didasarkan
pada SKDI dan kompetensi penunjang didasarkan kebutuhan stake holder
mencakup kompetensi inti seorang dokter keluarga (family medicine) yaitu primary
care management, person centered care, specific problems solving skill,
comprehensive approach, community orientation and holistic approach.
Muatan lokal kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dirumuskan sesuai
dengan visi dan misi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran dan Universitas Andalas serta kebutuhan masyarakat
setempat yang belum terakomodir pada kurikulum inti. Kurikulum muatan lokal tahap
akademik berupa blok elektif dan mata kuliah non blok. Muatan lokal penyakit
jantung dan kadiovaskuler disebabkan tingginya kasus penyakit kardiovaskuler di
Sumatera Barat serta seiring dengan unggulan RS.Dr.M. Djamil Padang di bidang
Penyakit jantung dan kardiovaskuler. Topik neoplasia yang terintegrasi pada setiap
blok gangguan sistem organ seiring dengan visi dan misi serta unggulan RS
Pendidikan Universitas Andalas dibidang onkologi. Modul manajemen bencana
dengan aspek lokal penatalaksanan gempa dan tsunami didasarkan karena
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang terletak di kota Padang merupakan
daerah rawan bencana alam gempa bumi dan tsunami. Begitu juga dengan modul
kedokteran olah raga yang bertujuan lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mampu
mengaplikasikan ilmu kedokteran dalam olah raga prestasi dan non prestasi minimal
pada daerah cakupan layanan primer kesehatan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya. Modul obat herbal terstandar, didasarkan dengan berkembangnya
fitofarmaka saat ini dan terdapatnya lahan Tanaman Obat Sumatera di kawasan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 121
kampus Universitas Andalas yang bekerjasama dengan Fakultas Farmasi
Universitas Andalas. Modul manajemen rumah sakit didasarkan pada kebutuhan
stakeholder akan kemampuan manajerial yang harus dimiliki dokter untuk mengelola
fasilitas layanan kesehatan primer serta modul riset bioteknologi dengan harapan
lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas selain mampu melaksanakan layanan primer
kesehatan, juga mampu melakukan penelitian dengan pendekatan biomolekuler
yang saat ini tengah berkembang pesat. Muatan lokal FOME I-III bertujuan
menghasilkan dokter layanan primer dengan pendekatan keluarga dalam upaya
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

E.6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa


secara individual/kelompok mahasiswa tertentu.
Pada blok elektif tahap akademik, kepada mahasiswa ditawarkan sebanyak 6
topik modul, namun modul yang akan dimunculkan pada blok elektif tersebut hanya
didasarkan pada tiga topik terbanyak pilihan mahasiswa. Topik modul blok elektif
tersebut terdiri atas makanan khas Minangkabau dan aspek kesehatan, kedokteran
olah raga, obat tradisional, manajemen rumah sakit, malaria di Sumatera Barat dan
riset bioteknologi. Topik modul blok elektif khususnya makanan khas Minangkabau
adalah salah satu topik yang ditawarkan dalam program elective posting, yang
merupakan program kolaborasi antara Fakultas Kedokteran Universitas Andalas -
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) - Fakultas Kedokteran Universitas
Surakarta (FK.UNS), dimana mahasiswa dari ke-tiga fakultas kedokteran dapat
memilih untuk mengikuti program elective posting yang ditawarkan ke-tiga fakultas
kedokteran yang berkolaborasi.
Demikian pula pada tahap profesi, dari lima kepaniteraan yang ditawarkan pada
siklus elektif, akan dimunculkan jika dipilih oleh minimal 10 orang mahasiswa.
Kepaniteraan klinik elektif berupa Kardiologi dan kedokteran vaskuler, Ilmu
kesehatan gigi dan mulut, Rehabilitasi medik, Radioterapi, dan Gizi klinik.

E.7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi,


mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman
materi khusus sesuai dengan bidang studi mengembangkan
keterampilan yang dapat dialihkan (transferable skills), teorientasi ke
arah karir, dan memperoleh pekerjaan.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 122
Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas selalu memiliki peluang melanjutkan
studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan relevan baik di dalam maupun
di luar negeri. Peluang melanjutkan studi juga ditentukan oleh kompetensi yang
dimiliki lulusan yang dinyatakan dengan nilai kelulusan. Kompetensi meliputi tiga
ranah berupa pengetahuan, sikap dan psikomotor. Untuk itu sesuai dengan
peraturan akademik nilai lulus untuk keterampilan klinik yang menggambarkan
kompetensi minimal B dan nilai lulus kepaniteraan klinik adalah B.
Disamping itu, pembiayaan studi lanjutan juga merupakan hal yang sangat
mempengaruhi kesempatan lulusan untuk melanjutkan studi. Untuk mendukung
kesempatan lulusan melanjutkan studi, berbagai informasi terkait studi lanjutan
didiseminasikan melalui situs http://www.fkunand.ac.id dan juga melalui Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) berkenaan peluang adanya beasiswa dalam negeri
(LPDP, fast track, dll) dan luar negeri (DAADS, Monbusho, dll)
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang menyokong pengembangan diri dan keterampilan
(transferable skills) sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa yang
memperkuat profesionalisme lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Lulusan nantinya dapat bekerja sebagai dokter layanan primer, dosen, anggota
Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri), tenaga
struktural di Kementerian Kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS), Rumah sakit, Lembaga swadaya Masyarakat (LSM), dan melanjutkan
pendidikan spesialisasi, S2/S3. Fakultas menyediakan wadah bagi mahasiswa
untuk mengembangkan kemampuan akademik, keterampilan klinis dan soft skills
berupa Center of Indonesia Medical Student Activity (CIMSA), Hipocrates
Emergency Team (HET), Medical Student Research Centre (MRC), Tabloid
BROCA, Rumah seni, Forum Studi Kedokteran Islam (FSKI), disamping itu juga
terdapat klub anatomi dan klub ligamen serta Medical Sport Academy (MSA).
Universitas Andalas menyokong setiap kegiatan lainnya untuk meningkatkan
pemahaman materi khusus, seperti seminar mahasiswa dengan mengundang
pembicara tamu dari lokal, nasional dan internasional terkait bidang kesehatan
dan kewirausahaan. Upaya mendukung mahasiswa untuk mengaplikasikan
keterampilan yang dapat dialihkan dilaksanakan melalui kegiatan FOME dan
KKN serta BAKTI mahasiswa pada masyarakat dibawah pengawasan Program

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 123
Studi. Kompetensi yang didapatkan dari kegiatan ini berguna agar lulusan
memiliki daya saing dalam memperoleh lapangan kerja atau saat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

E.8. Misi Pembelajaran.


Misi pembelajaran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas adalah
menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas yang
menghasilkan tenaga dokter yang profesional. Strategi pembelajaran Student
Centered, Problem based, Integrated, Community Oriented, Elective, Systematic
(SPICES) yang menggunakan prinsip adult learning dengan implementasi
metode PBL sebagai pengalaman belajar mahasiswa untuk mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan dalam menghasilkan tenaga dokter yang
profesional. Aktivitas pembelajaran pada pendidikan tahap akademik dilakukan
melalui tutorial, diskusi kelompok, diskusi topik, diskusi pleno, praktikum, kuliah
pengantar, belajar mandiri dan pelatihan keterampilan klinik. Pada pendidikan
tahap profesi aktivitas pembelajarannya adalah Bed Side Teaching (BST), Case
Report Session (CRS), Clinical Scientific Session (CSS), dan Work Based
Learning (WBL). Capaian kompetensi pada pendidikan tahap akademik
dievaluasi melalui ujian blok untuk menilai penguasaan materi, ujian praktikum
dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) untuk menilai
kemampuan keterampilan klinik mahasiswa. Pada pendidikan tahap profesi
kemampuan mahasiswa dievaluasi melalui Mini Clinical Examination (Mini Cex),
OSCE, log book dan Long case examination.

a. Pengembangan/pelatihan Kompetensi yang diharapkan


b. Efisiensi internal dan eksternal
Efisiensi internal dan eksternal terkait proses pembelajaran dilakukan
dengan menyiapkan standar pedoman pelaksanaan, standar akademik dan
peraturan akademik. Standar akademik disiapkan oleh Gugus Kendali Mutu
(GKM) Program Studi, peraturan akademik disiapkan oleh tim yang ditetapkan
dengan SK Dekan. Seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan berjalan
sesuai dengan panduan pelaksanaan kegiatan seperti standar akademik,
standar pedoman pelaksanaan dan peraturan akademik yang telah disetujui

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 124
oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan disosialisasikan
kepada semua civitas academica.
Tim GKM di tingkat Program Studi membantu menyiapkan instrumen yang
dibutuhkan untuk meningkatkan efisensi pelaksanaan proses pembelajaran
secara menyeluruh melalui arahan dari Badan Penjaminan Mutu (BAPEM)
tingkat fakultas. Monitoring dan evaluasi secara internal dilakukan oleh tim
monev MEU, audit mutu akademik juga dilakukan oleh Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas
Andalas setiap tahunnya secara konsisten. Hasil audit dijadikan sebagai
acuan dalam menyusun efisiensi internal dan eksternal untuk meningkatkan
mutu pembelajaran.
Dalam pelaksanaan monitoring, Koordinator Program Studi yang dijabat
oleh Wakil Dekan bidang akademik melakukan rapat rutin untuk memonitor
dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dari
monitoring ini akan terjaring masalah-masalah yang timbul sehingga segera
dapat ditindak lanjuti demi kesuksesan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Secara teknis proses monitoring dan evaluasi proses pembelajaran pada
setiap blok dilakukan oleh divisi monev dari MEU Program Studi Fakultas
Kedokteran. Diakhir setiap blok dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan blok
dan hasilnya dijadikan sebagai bahan lokakarya untuk perbaikan pelaksanaan
blok tersebut ditahun berikutnya. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara
terus menerus dan berkelanjutan pada setiap blok.

E.9. Mengajar.
Beberapa hal penting dalam merencanakan kegiatan mengajar adalah :
a. Kesesuaian strategi mengajar dan metode dengan tujuan
Tujuan pembelajaran mencakup penguasaan pengetahuan dan keterampilan
serta membentuk sikap profesional yang sesuai dengan kurikulum berbasis
kompetensi. Kurikulum ini dirumuskan mengacu pada SKDI, visi dan misi
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Pencapaian tujuan pembelajaran ditentukan
oleh strategi dan metode pembelajaran. Strategi pembelajaran SCL dengan
metode PBL digunakan untuk mencapai kompetensi yang telah dirumuskan.
Pada PBL proses belajar didasarkan pada masalah nyata, terintegrasi antar

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 125
disiplin ilmu, berorientasi pada masyarakat berbasis keluarga serta pendekatan
klinis yang lebih dini dan terstruktur dengan baik. Pelaksanaan strategi dan
metode PBL ini dapat ditelusuri pada kurikulum Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas. Optimalisasi metode PBL disosialisasikan pada dosen melalui
pelatihan-pelatihan seperti pelatihan tutor, pelatihan instruktur keterampilan
klinis, pelatihan student assessment, dan pelatihan penulisan skenario.
Evaluasi pelaksanaan PBL dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan. Pada setiap akhir blok dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan blok pada mahasiswa, tutor, dan instruktur skill lab. Hasil evaluasi
dijadikan perbaikan untuk pelaksanaan blok berikutnya.

b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah.


Upaya menjamin kesesuaian antara materi pembelajaran dengan tujuan mata
kuliah dilakukan dengan koordinasi kurikulum blok antara MEU dengan
penanggung jawab blok. Selanjutnya penangung jawab blok mengkoordinasikan
kurikulum blok dengan dosen pemberi kuliah mengenai materi kuliah pengantar
sesuai dengan tujuan pembelajaran pada blok tersebut, sehingga materi yang
diberikan tidak keluar dari tujuan pembelajaran. Modul blok disusun oleh
penanggung jawab blok dengan semua dosen pemberi kuliah yang terlibat pada
blok tersebut. Setiap dosen pemberi kuliah membuat Rencana Program Kegiatan
Pembelajaran Blok (RPKPB). Skenario pada tiap modul disiapkan oleh tim
skenario berdasarkan kurikulum blok. Sosialisasi skenario setiap modul dilakukan
dengan tutor yang terlibat pada modul tersebut sebelum blok dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan proses PBL pengajaran diselenggarakan bukan melalui
transfer of knowledge semua pengetahuan langsung dari dosen pada
mahasiswa, namun lebih ditekankan pada kemampuan belajar mandiri dan
diskusi kelompok. Diskusi kelompok terjadwal (tutorial) dibawah bimbingan dosen
yang berperan sebagai tutor/fasilitator merupakan jantungnya PBL. Setiap modul
diisi dengan dua kali diskusi kelompok dengan bimbingan tutor, kuliah pengantar
terkait tujuan pembelajaran pada modul tersebut oleh dosen dan diskusi pleno
yang dihadiri oleh dosen pemberi kuliah pengantar pada modul tersebut. Pada
sebuah modul terintegrasi ilmu pengetahuan dasar dan klinis. Diskusi tutorial
pertama mahasiswa menggunakan skenario sebagai pemicu untuk mendapatkan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 126
tujuan pembelajaran. Diskusi tutorial kedua setiap mahasiswa dalam kelompok
berkontribusi menjelaskan kepada temannya materi yang telah disepakati saat
diskusi pertama. Dalam hal ini mahasiswa tidak hanya dilatih belajar secara aktif
dan kritis namun juga meningkatkan kemampuan lain, misalnya keterampilan
komunikasi dan keterampilan kepemimpinan. Pemahaman materi dibantu
dengan praktikum di laboratorium ilmu dasar dan di laboratorium keterampilan
klinik atau skills lab.

c. Efisiensi dan produktivitas


Pelaksanaan metode PBL membutuhkan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana yang lebih komplek dibandingkan dengan metode pembelajaran
konvensional. Upaya pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dibawah
koordinasi Koordinator Program Studi. Upaya meningkatkan efisiensi dan
produktifitas sangat diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga
dibentuk unit-unit penunjang pendidikan seperti Bagian Pendidikan Kedokteran
(BPK), MEU (terdiri dari divisi pengembangan kurikulum, monitoring evaluasi,
pengembangan sumber daya manusia, dan student assessment), koordinator
tahap akademik dan tahap profesi, Badan Penjamin Mutu (BAPEM) tingkat
fakultas dan Gugus Kendali Mutu (GKM) di tingkat Program Studi.
Pembentukan unit penunjang pendidikan, pemanfaatan sistim teknologi
informasi digunakan sebagai langkah efisiensi dalam mendistribusikan bahan
ajar, jadwal kegiatan blok, penuntun tutorial dan keterampilan klinis bagi
mahasiswa. Bahan-bahan tersebut dapat diakses oleh mahasiswa pada situs
www.fkunand.ac.id.
Efisensi untuk meningkatkan produktivitas mengajar juga dilakukan dengan
upaya meningkatkan akses dosen pada sumber pembelajaran berbasis elektronik
seperti e-book, e-journal yang disediakan oleh perpustakaan Universitas Andalas
maupun ruang baca Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Upaya
peningkatan produktivitas mengajar terus ditingkatkan dengan monitoring secara
konsisten, sehingga kendala yang ditemui dapat segera ditanggulangi. Monitoring
yang dilakukan berupa pantauan CCTV, dan menyediakan tutor pengganti jika
ada tutor yang berhalangan hadir saat tutorial yang telah ditetapkan. Upaya lain
yang dilakukan dalam meningkatkan produktivitas mengajar adalah dengan
memberikan insentif bagi dosen dalam menghasilkan buku ajar. Efisiensi

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 127
distribusi bahan ajar juga dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi
dengan mengunggah materi bahan ajar di web.
d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Proses belajar mengajar pada metode PBL telah diterjemahkan ke dalam
beberapa aktivitas belajar mengajar yang terjadwal ditiap blok, sebagai berikut :
1. Kuliah, seminar, pertemuan tatap muka
2. Diskusi kelompok (tutorial) dengan lama kegiatan 2x100 menit/minggu
3. Praktek laboratorium
4. Praktikum keterampilan klinik dengan lama kegiatan 2x100 menit
perminggu
5. Pengalaman belajar berbasis masyarakat dan keluarga (FOME I,II masing
masing 2 SKS)
6. Pembelajaran berbasis riset/skripsi ( 4 SKS)
7. Kepaniteraan klinik rotasi I di rumah sakit dan unit kesehatan
masyarakat (siklus besar 5 SKS dan siklus kecil 2.5 SKS)
8. Kepaniteraan klinik rotasi 2/FOME III (3 SKS)

Setiap blok berjalan selama tujuh minggu termasuk satu minggu untuk
ujian. Kegiatan selama satu semester terdiri atas tiga blok ditambah mata
kuliah muatan lokal. Tahap akademik terdiri dari 21 blok (satu blok dengan
beban 5-6 SKS ), empat MKWU, FOME I dan II, KK 1-7, preclerkship, metode
penelitian dan skripsi yang dapat diselesaikan minimal dalam kurun waktu
tujuh semester dengan total beban 151 SKS. Tahap profesi berjalan selama
97 minggu dengan beban 54 SKS terbagi dalam 14 bagian kepaniteraan klinik
ditambah FOME III. Beban tiap kepaniteraan klinik pada rotasi I siklus besar 5
SKS selama 9 minggu dan siklus kecil 2,5 SKS dengan lama kegiatan 4.5
minggu. FOME III dengan lama kegiatan 5 minggu (3 SKS).

e. Penggunaan teknologi informasi


Keberadaan sarana dan prasarana teknologi informasi di Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas digunakan sebagai media pembelajaran,
sumber pembelajaran dan layanan akademik. Teknologi informasi sebagai
media pembelajaran telah dimanfaatkan oleh semua dosen dalam menunjang

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 128
proses penyampaian materi pembelajaran. Materi pembelajaran dari berbagai
dosen tersebut dapat di akses di website Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas (www.fk.unand.ac.id)
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber pembelajaran telah
dikembangkan melalui perpustakaan Universitas Andalas dan ruang baca
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sumber informasi dikelola oleh
perpustakaan baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Sumber informasi
elektronik dapat berupa e-book, e-journal dll. Pemanfaatan teknologi informasi
sebagai penunjang kegiatan akademik berupa registrasi/registrasi ulang,
kartu hasil studi /cek nilai dilakukan secara online melalui
http://portal.unand.ac.id Setiap mahasiswa yang terdaftar akan mendapatkan
user id untuk mengakses portal akademik Universitas Andalas tersebut.
Website Fakultas Kedokteran digunakan untuk diseminasi informasi proses
belajar mengajar. Pada website tersebut diinformasikan kegiatan setiap blok,
panduan blok untuk mahasiswa, jadwal kuliah pakar, jadwal praktikum dan
panduan keterampilan klinik. Untuk menunjang hal tersebut, koneksi internet
bebas biaya dapat dinikmati oleh semua dosen dan mahasiswa Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas selama berada di area kampus.

E.10. Belajar
a. Keterlibatan mahasiswa.
Pada metode pembelajaran PBL, proses pembelajaran ditekankan pada
keaktifan mahasiswa (student centered learning). Kemandirian mahasiswa dalam
proses belajar didorong sejak awal pendidikan. Dalam aktivitas belajar mengajar,
program studi sangat menekankan keterlibatan atau peran mahasiswa sebagai
sasaran pembelajaran. Penekanan pentingnya keterlibatan mahasiswa juga
tercermin dalam aturan penilaian pada kegiatan tutorial dan keterampilan klinik,
dimana terdapat komponen penilaian kehadiran (disiplin), pengetahuan
(knowledge) dan sikap (attitude). Penilaian persentase minimal jumlah kehadiran
mahasiswa dalam setiap aktivitas pembelajaran (kuliah, tutorial, keterampilan klinik
dan praktikum) dijadikan persyaratan untuk dapat mengikuti ujian akhir blok
maupun Objective Structure Clinical Examination (OSCE).

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 129
Kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas juga menekankan belajar mandiri sebagai salah
satu komponen utama dalam aktivitas pembelajaran mahasiswa. Pada format
belajar mandiri mahasiswa melakukan aktivitas belajar yang tidak terjadwal, bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa
mampu utuk mencari, memahami, mensintesa serta merekontruksi pengetahuan
yang baru diperoleh dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

b. Bimbingan skripsi
Skripsi merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran
pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sebagai modal awal dalam penulisan
skripsi mahasiswa dibekali dengan MKWU Bahasa Indonesia yang diberikan pada
semester satu, dan mata kuliah metodologi penelitian dan statistik yang diberikan
pada semester 5. Penulisan skripsi dilaksanakan pada semester 7 dengan bobot
4 sks. Penyelesaian skripsi ini membutuhkan intensitas pembimbingan yang
diberikan dosen pembimbing terhadap mahasiswa yang dibimbingnya. Bimbingan
skripsi kepada mahasiswa mempunyai sasaran belajar dua arah. Sasaran
pertama adalah mahasiswa memperoleh kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah
dalam proses penelitian. Sasaran kedua adalah dosen dirangsang untuk
menambah pengetahuannya dan meningkatkan keterampilannya dalam meneliti
dengan membimbing mahasiswa yang pada akhirnya akan meningkatkan
kuantitas dan kualitas karya ilmiah dosen.
Proses pembimbingan ini dapat dilaksanakan dengan tatap muka langsung
ataupun tidak langsung. Kegiatan pembimbingan skripsi tercatat dalam logbook
mahasiswa. Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen pembimbing skripsi
adalah 3 orang mahasiswa/dosen. Jumlah pertemuan minimal dosen dan
mahasiswa untuk bimbingan penyelesaian tugas akhir adalah 10 kali. Untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan penulisan skripsi, program studi telah
membuat pedoman pelaksanaan pembimbingan skripsi dan disosialisasikan
kepada dosen dan mahasiswa. Pedoman ini dapat diunduh pada web Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas (www.skripsi.fkunand.ac.id). Setelah tugas akhir
selesai, maka mahasiswa harus memasukkan artikel penelitian skripsinya ke
Jurnal Kedokteran Andalas (JKA), sebagai salah satu syarat untuk yudisium dan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 130
wisuda. Jurnal ini terbit secara online dan diutamakan untuk publikasi artikel dari
skripsi mahasiswa. JKA sudah terindeks oleh pengindeks internasional DOAJ
(Directory of Open Access Journal), Google Scholar dan pengindeks nasional
Postal Garuda (IPI), ISJD (Indonesia Scientific Journal Database) dan One
Search. Jurnal dengan jumlah kunjungan rata-rata unik visit per hari lebih dari 300
ini, saat ini mempunyai H-Index Google Scholar 6 dengan 166 sitasi.

c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan :


1). Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya.
Program studi memberikan peluang kepada mahasiswa untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan
bidangnya terutama pada saat menyusun skripsi. Kebijakan Universitas tentang
pelaksanaan skripsi yang mewajibkan mahasiswa untuk mengajukan topik
sebelum penentuan dosen pembimbing skripsi, juga memberikan ruang gerak
kepada mahasiswa untuk mendalami pengetahuan tertentu untuk dijadikan
sebagai topik riset. Kesempatan pendalaman dan pemahaman materi khusus
juga telah dilakukan melalui kegiatan kuliah umum dan kuliah tamu di
Universitas Andalas dengan mendatangkan pembicara dari tingkat lokal,
nasional maupun internasional. Pada setiap bulannya Universitas Andalas
mengadakan kuliah umum kewirausahaan dengan mengundang tokoh
berpengaruh dan sukses dalam bisnis. Tujuan dari kuliah umum ini adalah untuk
mengasah intuisi kewirausahaan bagi lulusan, sehingga diharapkan lulusan
memiliki visi untuk menciptakan lapangan kerja berdasarkan bidang yang
ditekuninya.

2). Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)


Guna mendukung mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan yang
dapat dialihkan maka program studi memberikan kesempatan melalui praktek
kerja lapangan (home visit, hospital visit, community visit, institusional visit,
patient encounter), kegiatan KKN, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dikoordinir oleh dosen. Setiap kegiatan berbasis pada keahlian sehingga
peluang lulusan menjadi lebih besar untuk mengembangkan diri dari aspek sikap
profesi dan keterampilan.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 131
Selain itu mahasiswa secara mandiri melakukan kegiatan untuk mendalami
pemahaman materi khusus yang diperolehnya dalam topik belajar. Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas memfasilitasi aktivitas mahasiswa seperti Hippocrates
Emergency Team (HET), tempat dimana mahasiswa dapat meningkatkan
kemampuan/skills dalam pengelolaan keadaan emergency.

3). Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri


Peningkatan pemahaman dan pemanfaatan kemampuan sendiri pada
mahasiswa perlu ditingkatkan untuk mengefektikan proses belajar mahasiswa
dan mewujudkan capaian pembelajaran. Untuk mewujudkan hal tersebut dapat
dilakukan melalui perkuliahan yang menggunakan komunikasi dua arah
sebagaimana banyak dituntut dalam model pembelajaran active learning.
Artinya, penyampaian materi tidak hanya dari dosen, tetapi mahasiswa
dimotivasi untuk mencari referensi tersendiri dan menyampaikan materi tersebut
dikelas. Komunikasi dua arah juga dilakukan melalui pemberian kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengungkapkan pendapat atau pandangan tentang
materi tertentu.

4). Kemampuan belajar mandiri


Metode PBL yang menggunakan pendekatan student centered learning
menuntut mahasiswa memiliki kemampuan belajar secara mandiri. Untuk
menyokong aktivitas belajar mandiri, Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah
menyediakan fasilitas buku teks, jurnal di perpustakaan, hot spot, e-book dan e-
learning sehingga memudahkan mahasiswa dalam proses belajar. Untuk
meningkatkan ketersediaan bahan ajar terkait dengan kemandirian belajar
mahasiswa, Fakultas dan Universitas Andalas berlangganan academic
database seperti clinical key dan Proquest yang dapat di unduh pada
www.fkunand.ac.id
Pada belajar mandiri mahasiswa melakukan aktivitas belajar yang tidak
terjadwal, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Melalui kegiatan ini
diharapkan mahasiswa mampu untuk mencari, memahami, mensintesis serta
merekonstruksi pengetahuan yang baru diperoleh dengan pengetahuan yang

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 132
telah dimiliki sebelumnya. Topik-topik yang perlu dipelajari secara mandiri
merupakan tujuan pembelajaran pada skenario yang bersangkutan.

5). Nilai, motivasi dan sikap


Sistim pembelajaran di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menekankan nilai
normatif, motivasi, dan sikap profesional yang dilandasi oleh etika dan kejujuran
ilmiah. Student Activities Performance System (SAPS) dijadikan sebagai salah
satu panduan pencapaian ranah afektif tersebut. Dalam mengembangkan nilai-
nilai normatif tersebut, ranah afektif dimasukan dalam kurikulum.
Motivasi dipantau oleh tutor yang berperan sebagai seorang fasilitator dan
motivator. Sebagai bentuk pengawalan dari proses belajar, setiap dosen diberi
tugas menjadi penasehat akademik mahasiswa. Keberadaan penasehat
akademik ini sebagai pembimbing, penasehat cara-cara belajar dan memotivasi
mahasiswa untuk dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu.
Karakter Andalasian dibangun melalui sikap dan perilaku profesional yang
dilandasi oleh etika dan kejujuran ilmiah. Untuk itu diterbitkan buku panduan
Tata Tertib Kehidupan Kampus. Konsep empati diperkenalkan sejak dini,
dimulai dari blok 1.1 kemudian diintegrasikan pada latihan komunikasi dalam
mata kuliah keterampilan klinik 1-7 secara spiral. Konsep ini diaplikasikan pada
mata kuliah FOME I,II,III dan kepaniteraan klinik. Pengembangan nilai,
motivasi, dan sikap mahasiswa dan lulusan Universitas Andalas dilakukan
melalui sistem pembinaan karakter Andalasian berkelanjutan yang dimulai sejak
awal diterima sebagai mahasiswa baik melalui arahan akademik maupun
pembinaan di luar akademik.

E.11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar.

a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa.


Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi
mahasiswa tercantum dalam buku kurikulum Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas. Peraturan ini mengacu pada peraturan akademik yang berlaku di
Universitas Andalas berdasarkan Peraturan Rektor no

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 133
12530/XIII/Unand/2010. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan
keberhasilan mahasiswa dilakukan secara formatif dan sumatif.

b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa.


Penilaian mahasiswa pada pendidikan tahap akademik dilakukan secara
sumatif dan formatif.
Penilaian tahap akademik sebagai berikut :
1. Penilaian sumatif
a) Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU), yang terdiri dari Mata
kuliah Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahas
Inggris penilaiannya didapatkan dari nilai ujian tulis Ujian
Tengah semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Sedangkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) penilaiannya diperoleh
dari nilai lapangan dan laporan.
b) Penilaian akhir blok diperoleh dari nilai tutorial, nilai praktikum
dan nilai ujian tulis, proporsinya disesuaikan dengan blok
masing-masing;
c) Metode penelitian dan statistik, penilaian didapatkan dari nilai
ujian tulis dan praktikum UTS dan UAS;
d) Skripsi, penilaian didapatkan dari nilai seminar proposal dan
nilai seminar hasil penelitian;
e) FOME, penilaian didapatkan dari ujian tulis (UTS dan UAS)
serta nilai lapangan;
f) Preclerkship, penilaian didapatkan dari ujian tulis dan praktek;
g) Keterampilan klinik, penilaian didapatkan dari ujian dengan
instruktur ditambah dengan ujian OSCE di akhir semester.
2. Penilaian formatif
a). Feed back di setiap akhir sesi tutorial;
b). Feedback di setiap kegiatan latihan keterampilan klinik;
c). Progress test satu kali setahun
d). Ujian komprehensif dilaksanakan setelah menyelesaikan pendidikan
tahap akademik sebagai syarat untuk memasuki pendidikan tahap
profesi.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 134
Penilaian pada pendidikan tahap profesi sebagai berikut :
Penilaian dilaksanakan dalam bentuk penilaian formatif dan sumatif dengan
metode penilaian
o Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini Cex)
o Objective Structure Clinical Examination (OSCE)
o Long Case Examination
o Direct Observe Procedural Skill (DOPS)
o Penilaian oleh preceptor pada saat BST, CSS dan CRS
o Log Book
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa
Evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir semester, pada akhir semester ke
tiga dan akhir semester ke sebelas. Keberhasilan studi dinyatakan dalam ukuran
nilai Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Perhitungan IP
maupun IPK dilakukan dengan konversi nilai yang berbentuk huruf ke dalam
bentuk nilai masing-masing blok dan keterampilan medik dengan bobot sebagai
berikut:
A=4 ; B+ =3.5 ; B =3 ; C+=2.5 ;C=2 ; D=1 ; E=0 ;
Selanjutnya perhitungan IP dan IPK adalah sebagai berikut :
∑ KN
IP = ----------
∑K
K = Beban Kredit (dalam sks) dari blok atau keterampilan klinik yang
diambil pada semester tertentu.
N = Nilai bobot yang diperoleh dari blok atau keterampilan klinik yang
bersangkutan.
∑KtN
IPK = ----------
∑Kt
Kt = Beban kredit (dalam SKS) dari blok dan keterampilan klinik yang telah
diambil sejak semester 1
N = Nilai bobot yang diperoleh masing blok dan keterampilan klinik.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 135
Pada akhir masa studi semester ke tiga, keberhasilan studi mahasiswa
dilakukan evaluasi untuk menentukan kelanjutan studinya. Mahasiswa yang
bersangkutan diperbolehkan melanjutkan studi apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Lulus semua blok pada semester satu
2. Mencapai IPK ≥2,00
Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persyaratan tersebut di atas tidak
dizinkan melanjutkan studi yang ditetapkan dengan surat keputusan Rektor,
setelah menerima usul dari Dekan melalui pertimbangan Senat Fakultas.
Pada akhir semester ke sebelas, dilakukan evaluasi keberhasilan studi
mahasiswa untuk menentukan kelanjutan studinya. Mahasiswa yang
bersangkutan diperbolehkan melanjutkan studi apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Telah lulus semua blok (21 blok).
2. Mencapai IPK ≥2,00
Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persyaratan tersebut di atas tidak
diizinkan melanjutkan studi yang ditetapkan dengan surat keputusan Rektor,
setelah menerima usul dari Dekan melalui pertimbangan Senat Fakultas.

c. Penentuan Yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang


mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan)

Seorang mahasiswa dinyatakan lulus pada tahap sarjana kedokteran


apabila telah lulus semua blok dengan jumlah minimal IPK 2, dan telah
dinyatakan lulus skripsi. Sedangkan syarat kelulusan pada pendidikan tahap
profesi adalah lulus pada semua bagian kepaniteraan klinik dan Rotasi
II/FOME III serta lulus Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan
Dokter (UKMPPD). Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus akan diberikan
predikat kelulusan, dengan pujian (Cum Laude), Sangat Memuaskan, atau
Memuaskan, masing-masing dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dengan pujian (Cum Laude) bila:
 IPK 3.51 – 4.00;
 Tidak mempunyai nilai blok atau nilai ujian tahunan kurang dari B;

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 136
 Masa studi tidak lebih dari 7 semester.
2. Sangat Memuaskan bila :
 IPK 2.75 – 3.50;
 Masa studi tidak lebih dari 7 semester efektif.
3. Memuaskan bila :
 IPK 2.00 – 2.74;
 Atau tidak memenuhi persyaratan poin (1) dan (2).

Yudisium sarjana kedokteran dilaksanakan 8 kali setahun, yudisium dokter


dilaksanakan 4 kali setahun. Pembacaan Ikrar Sumpah dokter dilaksanakan
4 kali setahun pada saat yudisium dokter. Wisuda di Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas dilaksanakan bersama dengan Wisuda Sarjana
Universitas Andalas.

d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa


Penelaahan kepuasan mahasiswa dilakukan melalui pengisian lembar
umpan balik (feed back) yang diselenggarakan oleh divisi monitoring dan
evaluasi MEU pada tiap akhir blok maupun akhir semester. Kepuasan
mahasiswa yang diukur adalah mengenai kepuasan terhadap pelaksanaan
aktifitas belajar mengajar. Diantara hasil survei kepuasan mahasiswa yang
dilakukan di program studi adalah sebagai berikut : pelaksanaan keterampilan
klinik dan absensi kehadiran pakar pada diskusi pleno perlu dioptimalkan.
Fasilitas di ruang kuliah dan ruang tutorial masih perlu ditingkatkan. Peran
tutor ditingkatkan dalam memfasilitasi diskusi.
Menyikapi temuan diatas, maka pihak program studi telah melakukan
sejumlah upaya tindak lanjut, berupa; peningkatan kehadiran instruktur skills
lab sesuai jadwal, peningkatan fasilitas ruang kuliah dan ruang tutorial dan
peningkatan pengelolaan blok .
Hasil survei kepuasan mahasiswa digunakan sebagai input dalam upaya
pembenahan dan perbaikan mutu pembelajaran sehingga dapat dicapai
tingkat kepuasan mahasiswa yang optimal.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 137
E. 12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen dan
mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk
menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan
akademik/profesional

Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


memiliki sejumlah strategi untuk mendorong terciptanya suasana akademik
yang kondusif dan efektif, yaitu mencakup :

a. Kebijakan tentang suasana akademik


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas saat ini telah memiliki perangkat kebijakan yang
mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif dan efisien, baik yang
mencakup otonomi keilmuan, kebebasan akademik, maupun kebebasan mimbar
akademik. Dalam rangka pengembangan kompetensi dan kualifikasi akademik
dosen, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas saat ini telah bekerja sama dengan
beberapa pusat pendidikan dengan tingkat kompetensi yang lebih tinggi, baik
dalam maupun luar negeri. Penyediaan dana penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dianggarkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melalui skema
kompetitif, mengembangkan fokus kajian dan lahan pengabdian yang diminati
oleh dosen dan mahasiswa.
Dosen dianjurkan untuk mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan. Selain itu, terdapat
beberapa komponen yang dapat memfasilitasi kualitas dosen diantaranya
melalui seminar, pelatihan, dan forum-forum ilmiah yang diselenggarakan di
tingkat fakultas maupun lembaga lain, nasional maupun internasional.

b. Penyediaan sarana dan prasarana


Sarana dan prasarana yang ada di Program Studi Profesi Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas sudah cukup memadai dalam mendukung
terciptanya suasana akademik yang kondusif, efektif dan efisien. Saat ini,
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas termasuk ke dalam kategori kampus

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 138
yang asri dan nyaman, dilengkapi ruang baca, laboratorium, ruang skill labs
dengan segala alat-alat yang sesuai dengan standar UKMPPD untuk menunjang
pendidikan. Sarana lain yang disediakan berupa jaringan LAN dan hot-spot serta
ruang baca program studi dan perpustakaan yang dilengkapi dengan buku teks
terbaru, e-book dan e-journal. Untuk memfasilitasi dosen maupun mahasiswa
dalam publikasi karya ilmiahnya, fakultas telah mempunyai dua buah jurnal
ilmiah yaitu Majalah Kedokteran Andalas (MKA) dengan sasaran publikasi
berasal dari riset dosen dalam dan luar institusi. Jurnal Kedokteran Andalas
(JKA) terutama ditujukan bagi publikasi yang berasal dari hasil riset mahasiswa.
Kedua jurnal ini telah menggunakan Open Journal System (OJS). MKA saat ini
sedang dalam proses akreditasi. JKA sudah terindeks oleh pengindeks
internasional DOAJ (Directory of Open Access Journal), Google Scholar dan
pengindeks nasional Postal Garuda (IPI), ISJD (Indonesia Scientific Journal
Database) dan One Search. Jurnal dengan jumlah kunjungan rata-rata unik visit
per hari lebih dari 300 ini, saat ini mempunyai H-Index Google Scholar 6 dengan
166 sitasi. Saat ini JKA sedang dalam tahap evaluasi akreditasi nasional.

c. Dukungan dana
Hingga saat ini, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sangat concern
dalam memberikan dukungan dana bagi terciptanya suasana akademik yang
kondusif melalui dana DIPA Program Studi Fakultas dan Universitas. Selain itu,
dukungan dana juga diperoleh dari bantuan beberapa lembaga dalam dan luar
negeri, seperti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek
dikti), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dll. Dukungan dana dialokasikan
juga untuk pengembangan sumber daya dosen, pelaksanaan program-program
akademik yang dilaksanakan dosen dan mahasiswa, kegiatan ekstra-kurikuler
dalam rangka pengembangan soft skill mahasiswa, selain juga untuk
meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana.

d. Kegiatan akademik di dalam dan luar kelas


Kegiatan akademik di dalam dan luar kelas selalu dalam pantauan Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Wakil Dekan I menginstruksikan untuk melakukan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 139
pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran di kelas melalui CCTV yang
tersedia hampir disemua ruang kelas. Relevansi kurikulum, silabus dan RPKPB
juga selalu dievaluasi dan dimutakhirkan. Dosen juga diarahkan melalui
berbagai pelatihan agar mampu mendorong optimalisasi potensi kreatif dan soft
skill mahasiswa. Selain itu fakultas mendorong terbentuknya forum-forum ilmiah
di tingkat dosen dan kelompok-kelompok studi di tingkat mahasiswa.
Fasilitas dasar yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran
berupa ruang kuliah, ruang tutorial, ruang skills lab, laboratorium (laboratorium
sentral, biomedik, farmakologi, fisiologi, biokimia, anatomi dan histologi), ruang
komputer dan perpustakaan. Ruangan dan laboratorium tersebut dilengkapi
dengan AC dan alat-alat lain yang sesuai. Fasilitas lain yang disediakan untuk
pengembangan suasana akademik adalah hotspot pada beberapa titik di
lingkungan kampus dan gazebo yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar
mandiri atau diskusi. Terdapat tujuh ruang kelas besar di lingkungan kampus
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, untuk kuliah yang memiliki daya tampung 50-
100 mahasiswa. Setiap kelas dilengkapi dengan fasilitas pengeras suara, LCD,
laptop, white screen, dan white board.
Upaya mendukung kegiatan dilakukan Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan
menyediakan fasilitas kendaraan roda empat bagi mahasiwa dan dosen untuk
melaksanakan kegiatan akademik diluar kelas serta fasilitas lainnya untuk
kegiatan di luar kampus seperti LCD, Laptop, alat peraga, dan alat-alat lain.

E.13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
civitas academica lainnya.
Mutu dan kuantitas interaksi akademik antara dosen, mahasiswa dan civitas
academica lainnya dinilai sudah baik. Hal ini dievaluasi melalui bukti
absensi/daftar hadir saat pelaksanaan tutorial, skills lab, kuliah pakar,
praktikum, pembimbingan skripsi, pembimbingan kegiatan lapangan FOME,
aktivitas KKN, kepaniteraan klinik, maupun aktifitas belajar lainnya yang
dilakukan oleh tim administrasi akademik di masing-masing unit/bagian.
Interaksi antara dosen, mahasiswa dan civitas academica juga tercipta saat
pelaksanaan tutorial, skills lab, kuliah pakar, praktikum, FOME, pembimbingan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 140
skripsi, aktifitas KKN, kepaniteraan klinik, maupun aktifitas belajar lainnya.
Selain itu, interaksi antara dosen, mahasiswa dan civitas academica juga
tercipta melalui berbagai kegiatan ko-kurikuler maupun ekstra-kurikuler.

E. 14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik


yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian dan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat.
Kebijakan tentang suasana akademik di Universitas Andalas dirumuskan
antara lain dalam Kebijakan Akademik yang menyatakan proses belajar-
mengajar dilaksanakan dan dikembangkan dengan metode, media, sarana dan
prasarana pembelajaran yang dapat mendorong sikap mandiri, inovasi, kreatif
dan dalam suasana yang kondusif serta mendorong terwujudnya interaksi
akademik yang bertanggung jawab dan didasarkan pada nilai moral dan etika.
Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, rancangan pengembangan suasana
akademik dilakukan melalui program sebagai berikut :
1. Mendukung pelaksanaan forum pertemuan ilmiah pada tingkat program
studi, fakultas dan universitas yang memungkinkan terjadinya interaksi
ilmiah pakar, dosen, dan mahasiswa secara berkala;
2. Mendukung publikasi dan penerbitan jurnal ilmiah;
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung terjadinya
interaksi akademik yang kondusif;
4. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat;
5. Meningkatkan penggunaan pembelajaran berbasis teknologi informasi;
6. Menyediakan alokasi dana kegiatan dan insentif untuk mendukung dan
memacu peningkatan interaksi akademik;
7. Mendukung program kemahasiswaan yang berorientasi pada
pengembangan minat dan bakat, serta memacu pencapaian prestasi
nasional dan internasional.

E.15. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar,


simposium, diskusi, eksibisi ) di kampus.
Civitas academica Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas selalu didorong

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 141
untuk mengembangkan suasana akademik yang positif melalui kegiatan
seminar, simposium dan diskusi ilmiah tentang isu-isu terkait. Diskusi ilmiah dan
seminar yang dilakukan oleh bagian, Program Studi, atau Universitas menjadi
sarana komunikasi ilmiah antar dosen. Kegiatan seminar welcome party 4 kali
setahun dan ilmu dasar 3 kali setahun di tingkat prodi, sebagai bagian dari
aktivitas untuk terus mengembangkan diri bagi para dosen. Disamping itu, para
dosen juga didorong untuk berpartisipasi dalam seminar dan pertemuan ilmiah
tingkat nasional maupun internasional. Civitas academica cukup banyak terlibat
di dalam berbagai kegiatan-kegiatan akademik seperti seminar
(lokal/nasional/regional/internasional), simposium, diskusi, pameran poster
ilmiah dan lokakarya di dalam dan di luar kampus. Keterlibatan tersebut dapat
berupa sebagai panitia pelaksana, moderator, pemakalah, peserta poster ilmiah
dan peserta aktif. Minat keterlibatan civitas academica ini meningkat setiap
tahunnya. Hal ini ditunjukkan melalui meningkatnya jumlah publikasi ilmiah
dosen diajang ilmiah pada tingkat lokal, nasional maupun internasional.

E. 16. Pengembangan kepribadian ilmiah.


Dalam upaya mengembangkan kepribadian ilmiah, Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas telah melakukan sejumlah strategi :
1.Pengembangan sarana prasarana kampus, ruang kuliah, laboratorium,
perpustakaan, lingkungan dan fasilitas pendukung lainnya dilakukan untuk
memberikan rasa aman dan nyaman, mendukung hadirnya suasana
akademik yang kondusif dan suasana kampus menjadi dinamis dengan
segala kegiatan yang dilakukan dosen maupun mahasiswa;
2.Kebijakan kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mengembangkan
proses pembelajaran aktif atau Problem Based Learning (PBL). Hal ini
dilakukan sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran, sekaligus meletakkan dasar-dasar perilaku keilmuan yang
mengarah pada profesionalisme, kebebasan akademik, serta penghormatan
pada kebenaran dan semangat belajar yang tinggi.
3.Prestasi akademik merupakan indikator keberhasilan membangun suasana
akademik. Untuk mendorong prestasi, Program Pendidikan Dokter Spesialis

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 142
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
memberikan stimulasi untuk kegiatan prestatif berupa: piagam penghargaan
untuk mahasiswa cum laude. Setiap acara Dies Natalis dan Lustrum Fakultas
Kedokteran mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan yang berprestasi
baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional diberikan piagam
penghargaan.
4.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan membangun suasana kampus
yang kondusif. Komunikasi antara civitas academica (dosen-mahasiswa)
dengan institusi, dialog antara dosen dengan mahasiswa, dialog mahasiswa
dan dosen dengan pimpinan menjadi acuan dan pertimbangan untuk
penyusunan program dan kebijakan. Pelaksanaan dilakukan secara
terstruktur dalam koordinasi bidang akademik dan kemahasiswaan, maupun
atas inisiatif lembaga kemahasiswaan.
5.Komunikasi antar civitas academica tertulis dilaksanakan melalui wadah
media sosial yang bersifat keanggotaan tertutup dan kotak saran yang akan
dibuka dan dievaluasi secara rutin. Media sosial dan kotak saran
memberikan ruang bagi segenap warga Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk
mengkritisi kebijakan Fakultas, mengungkapkan ide dan gagasan sebagai
bukti bahwa kebebasan akademik dan mimbar akademik sangat dihargai.
6. Kebebasan Mimbar Akademik.
Kebebasan mimbar akademik ini merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari kebebasan akademik. Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
menghormati setiap anggota civitas academica yang akan menyampaikan
pikiran dan pendapat baik lisan maupun tulisan dalam bentuk ceramah,
seminar, kuliah dll, sepanjang tidak bertentangan dengan norma, kaidah dan
etika keilmuan. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas kedokteran juga sering mengundang tenaga ahli dari luar
lingkungan Universitas Andalas sebagai narasumber pada kegiatan seminar,
simposium, workshop dan kuliah tamu yang dilakukan.
7. Konsistensi Pelaksanaan
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran mendorong secara konsisten pengembangan potensi akademik

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 143
untuk dapat bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional. Program
Studi menciptakan suasana akademis yang kondusif untuk berkembangnya
kegiatan akademis. Selain itu, juga mengusulkan kegiatan semester maupun
tahunan melalui dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kegiatan
yang diusulkan dalam bentuk mengundang dosen tamu, melaksanakan
seminar, workshop pengembangan akademik yang dilakukan rutin setiap
tahunnya baik pada tingkat Program Studi maupun di bagian.

E. 17. Hasil pembelajaran


a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan.
Pencapaian kelulusan CBT UKDI/UKMPPD pada tahun 2012-2015 diatas
80% dan kelulusan OSCE tahun 2014 dan 2015 >90% seperti terlihat pada
tabel E.1 dan E.2. Hal ini merupakan salah satu kekuatan Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Unand ditengah meningkatnya standar setting nilai batas lulus
yang telah ditetapkan. Upaya meningkatkan angka kelulusan
UKDI/UKMPPD dilakukan dengan terus meningkatkan kompetensi first taker
maupun re-taker. Dalam rangka mencapai bentuk kompetensi pendidikan
yang telah ditetapkan maka program studi memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang dilakukan
melalui proses pembelajaran yang sepadan. Pada prinsipnya, setiap
mahasiswa yang telah dinyatakan lulus (tahap akademik minimal
mendapatkan nilai C dan kepaniteraan klinik minimal B) diharapkan telah
memenuhi kompetensi minimal yang harus dikuasai dari mata kuliah yang
diikuti tersebut. Demikian juga, setiap lulusan yang telah di wisuda
diharapkan juga telah menguasai kompetensi minimal yang harus dikuasai
sebagai lulusan program studi yang dijalaninya.

Tabel E. 1. Persentase lulusan uji kompetensi dalam tiga tahun terakhir.


Jumlah Peserta CBT dari (2)
Jumlah First Taker yang Lulus CBT
yang Tergolong
Tahun Peserta
Selain
UKMPPD First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2013 281 215 66 178 83%
2014 244 217 27 183 84%
2015 271 200 71 163 83%

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 144
Jumlah (a)=632 (b)=624

Tabel E. 2. Persentase lulusan OSCE UKMPPD dalam tiga tahun terakhir.


Jumlah Peserta OSCE dari (2)
Jumlah First Taker yang Lulus OSCE
yang Tergolong
Tahun Peserta
Selain
OSCE First Taker Jumlah %
First Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2013 71 58 13 41 71%
2014 152 145 7 134 92%
2015 217 200 17 189 95%
Jumlah (a)=403 (b)=364

b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan


pemanfaatan lulusan.
Kurikulum yang diterapkan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas merujuk kepada
kompetensi yang diharapkan dari SKDI 2012 dan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.5 Tahun 2014, visi misi Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
serta disesuaikan dengan kondisi geografis dan sosio-kultur setempat. Oleh
karenanya, seluruh lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas diyakini
telah memenuhi tuntutan pemenuhan kompetensi dan harapan stakeholders
terhadap lulusan.

c. Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu penyelesaian studi


mahasiswa (termasuk IPK dan Yudisium lulusan)
Jumlah lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir berjumlah 1142 orang (tahap akademik) dan 1136 orang (pada tahap
profesi). Sebagian besar mahasiswa menyelesaikan pendidikan pada tahap
akademik dan tahap profesi dengan IPK > 3.01 seperti terlihat pada tabel E.3,
E.4, E.5 dan E.6.

Tabel E. 3. Jumlah lulusan dan persentase lulusan berdasarkan IPK untuk tahap
akademik

Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Regulerdengan IPK :


Tahun
Transfer
Akademik Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 145
2010/2011 217 - 4 43 168 2
(1,8%) (19,8%) (77,5%) (0,9%)
2011/2012 229 - 2 29 196 2
(0,9%) (12,7%) (85,5%) (0,9%)
2012/2013 186 - - 36 144 6
(19,4%) (77,4%) (3,2%)
2013/2014 209 - - 26 178 5
(12,4%) (85,2%) (2,4%)
2014/2015 301 - 1 74 221 5
(0,3%) (24,6%) (73,4%) (1,7%)
Jumlah 1142

Tabel E. 4. Jumlah lulusan dan persentase lulusan berdasarkan IPK untuk tahap
Profesi
Jumlah Lulusan Persentase Lulusan Regulerdengan IPK :
Tahun
Transfer
Akademik Reguler (1) <2.75 2.75-3.00 3.01-3.50 >3.50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2010/2011 234 - 42 35 157 -
(17,9%) (15,0%) (67,1%)
2011/2012 301 - 17 62 222 -
(5,6%) (20,6%) (73,8%)
2012/2013 236 - 4 38 192 2
(1,7%) (16,1%) (81,4%) (0,8%)
2013/2014 224 - 1 14 207 2
(0,4%) (6,3%) (90,4%) (0,9%)
2014/2015 141 - - 6 130 5
(4,3%) (92,2%) (3,5%)
Jumlah 1136

Tabel E. 5. Jumlah lulusan Sarjana Kedokteran, Indeks Prestasi Kumulatif


(IPK), lama studi dari tahun 2010/2011 sampai 2014/2015.

IPK Lulusan IPK Jumlah Lulusan Lama Studi Lulusan


Jumlah Reguler
Tahun
lulusan Rata 2,75-  Rata-
Min Max < 2.75 > 3,50 Tecepat
-rata 3.50 rata
4 211 2
 2010/2011  217 2.58  3.02 3.57 (1,8%) (97.2%) (1%) 3th 7 bln 3 th 8 bln
2 225 2
 2011/2012 229  2.47  3.09  3.71 (0.9%) (98.2%) (0.9%) 3 th 6 bln 3 th 9 bln
180 6
 2012/2013 186 2.77 3.08 3.58 - (96.8%) (3.2%)  3 th 6 bln 3 th 9 bln
204 5
 2013/2014  209 2.83 3.16 3.6 - (97.6%) (2.4%)  3 th 5 bln 3 th 8 bln
1 295 5 3 th 11
 2014/2015 301 2.68 3.08 3.55 (0.3%) (98%) (1.7%) 3 th 6 bln bln

Pada tabel E.5 terlihat bahwa lama studi rata-rata untuk menyelesaikan
pendidikan dokter berkisar 5 tahun 8 bulan sampai dengan 6 tahun 3 bulan.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 146
Tabel E. 5. Jumlah lulusan Dokter FK Universitas Andalas, Jenis
Kelamin, Lama studi, Umur lulusan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
dari tahun 2010 hingga 2015.

Jenis Kelamin Rata-rata


Tahun Laki-
Perempuan Lama Studi Umur IPK
laki
2010/2011 63 171 6 th 3 bln 24 th 5 bln 2,82
2011/2012 89 212 6 th 1 bln 23 th 9 bln 2,96
2012/2013 79 157 5 th 8 bln 23 th 8 bln 3,09
2013/2014 77 141 5 th 8 bln 24 th 5 bln 3,17
2014/2015 46 95 6 th 0 bln 24 th 9 bln 3,16

d. Kepuasan Lulusan
Pengukuran kepuasan lulusan dilakukan melalui tracer study (studi
pelacakan) alumni Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Kegiatan ini
sudah dimulai pada waktu perencanaan implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) dengan metode pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) tahun 2003-2004. Tracer study yang telah dilakukan adalah tahun
2008, 2009, 2010, 2012 dan 2014. Pada kegiatan tracer study 2014, Tim
Tracer Study 2014 telah melakukan kegiatan pengumpulan data dalam
bentuk pengisian kuisioner secara online oleh alumni Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas pada software online (E-Surveys Pro). Alumni yang
berpartisipasi pada studi ini mencakup semua kelompok angkatan Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, mulai dari era Pra-KIPDI (Kurikulum Inti
Pendidikan Dokter), kemudian angkatan KIPDI-I dan KIPDI-II serta kelompok
angkatan dengan sistim pendidikan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
dengan metode PBL (Problem Based Learning).
Secara umum, potret tracer study lulusan Universitas Andalas adalah
sebagai berikut :
1. Umumnya responden adalah klinisi/ dokter praktek umum (47%) dan
Spesialis (29%);
2. Berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulannya, sebagian besar
responden mempunyai pendapatan antara Rp.5-10jt/bl (30%) dan
kurang dari Rp.5jt/bln (26%).

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 147
3. Pencapaian kompetensi:
a. Kompetensi komunikasi: 49% menyatakan tercapai dengan baik
dan 25% menyatakan sangat baik;
b. Kompetensi klinik umum: 67% responden menyatakan tercapai
dengan baik;
c. Kompetensi penatalaksanaan gawat darurat medik pada anak:
75% menyatakan tercapai dengan sangat baik;
d. Kompetensi gawat darurat medik umum: 58% responden
menyatakan tercapai dengan baik;
e. Kompetensi gawat darurat bedah dan trauma: 56% responden
menyatakan tercapai dengan baik;
f. Kompetensi etika dan hukum kedokteran sebanding antara yang
menyatakan kurang, sedang dan baik, yang masing-masingnya
secara berturut-turut 30%, 35% dan 31%.
4. Kebutuhan kompetensi:
a. Kompetensi komunikasi dirasakan sangat dibutuhkan oleh
sebagian besar responden (85%);
b. Kompetensi kemampuan bahasa Inggris dirasakan dibutuhkan
oleh 34% responden;
c. Kebutuhan kompetensi klinis umum dirasakan sangat
dibutuhkan oleh 75% responden;
d. Kompetensi gawat darurat medik dirasakan sangat dibutuhkan
oleh 51% responden;
e. Kompetensi manajerial dan kepemimpinan dirasakan sangat
dibutuhkan oleh 42% responden;
f. Kebutuhan kompetensi pengetahuan dan analisis skills tentang
etika dan hukum kedokteran dirasakan sangat dibutuhkan oleh
56% responden.
5. Sebanyak 22,4% responden menyatakan perlunya peningkatan
kompetensi perilaku profesionalisme bermoral dan beretika dan
integrasi nilai-nilai agama pada ilmu kedokteran (14,3%).
6. 50% responden menyatakan sarana dan prasarana di Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas masih menengah (sedang).

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 148
7. Bimbingan yang dirasakan oleh alumni selama pendidikan di Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas pada tingkat preklinik berada pada
tingkat sedang (menengah).
8. Bimbingan pada tahap klinik lebih banyak responden (44%) yang
menyatakan baik

E. 18. Pemanfaatan lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.


Kesempatan kerja bagi lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
masih cukup terbuka dan sangat prospektif. Lulusan dapat memilih untuk
mengembangkan karir di seluruh wilayah Indonesia pada jalur akademisi
(dosen), jalur klinisi (dokter rumah sakit, puskesmas, klinik mandiri) maupun
jalur struktural (kementerian kesehatan, TNI, Polri dan BPJS), dan pelayanan
kesehatan yang lain. Lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas terserap di
lapangan kerja 100% dengan masa tunggu 3 bulan.

E. 19. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak


paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil
penelitian.

Berikut diuraikan produk program studi berupa model-model, karya inovatif,


hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil
penelitian seperti pada tabel 6

Tabel E. 6 . Perolehan HAKI /Paten dosen Program Pendidikan Dokter Spesialis


(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Karya*
Nama Dosen/Mahasiswa/ Karya yang Mendapat
No.
Lembaga Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
(1) (2) (3) (4)
1. dr. Hardisman, Dr.PH Young Investigator Outstanding Paper Presentation on :
Award - A Preliminary Study of an
Asessment of the Implementation
of Universal Health Coverage
Program and the Challenges for
Primary Care Service in Indonesia
- The Effect of Electric Mat Mosquito

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 149
Karya*
Nama Dosen/Mahasiswa/ Karya yang Mendapat
No.
Lembaga Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
Repellent Expossure on
Malonaldehide Serum Level: An
Experiment Study
HAKI nomor Pengantar Kesehatan Reproduksi
pencatatan 070792, Seksologi dan Embriologi Dalam
Hak Cipta Buku Kajian Ilmu Kedokteran dan Al-
Qur’an
HAKI nomor Stetoskop: Fisiologi Jantung, Paru
pencatatan 071663, dan Otak Dalam Kajian Ilmu
Hak Cipta Buku Kedokteran dan Al-Qur’an
HAKI nomor Pengaturan Pola dan Jenis Makanan
pencatatan 071664, Dalam Pencegahan Penyakit
Hak Cipta Buku Degeneratif: Kajian Ilmu Kedokteran
dan Al-Qur’an
2. Dr. Sri Lestari, Sp.KK(K), First Winner in Case Laporan Kasus “Electrodessication
FAADV, FINSDV Report of Oral and curettage under general
Presentation Category anesthesia in extensive nevus unius
lateris (13th Annual Scientific
Meeting of Indonesian Society of
Dermatology and Venereology)
3. Dr. Efrida, SpPK, M.Kes First Winner Ganda Penelitian Kloning dan Overekspresi
Soebrata Award 2014 antigen p24 HIV-1 sebagai kandidat
pengembangan diagnosis berbasis
seroimunologi
4. Dr. Efrida, SpPK, M.Kes Harapan I Ganda Penelitian Identifikasi Conserved
Soebrata Award 2013 Sequence HIV pada Isolat Lokal
5. Prof. DR. dr. Hj. Rizanda International Trainee American Thoracic Society
Machmud, M.Kes Scholarship Award
6. Prof. dr. Rahmatina B. Certificate of Guest Speaker at SCOME SESSION
Herman, Ph.D, AIF Appreciation ON OCTOBER MEETING: ‘HPEQ
UPDATE AND PRODUCT’
7. dr. Cimi Ilmiawati, PhD First Prize Student The East-West Center and The
Presentation Pacific Basin Consortium: 15th
International Conference of the
Pacific Basin Consortium for
Environment and Health
8. DR. dr. Masrul, MSc, SpGK Technical Training International Program for Graduate
Advisor Group (TAG) Study in EPI-TB Research, Prince of
Songkla University, Thailand
9. Prof. DR. dr. Darwin Amir, Lifetime Achievement Kalbe Farma
Sp.S
10. dr. Fenty Anggraini, SpP 2nd Winner of Free The 15th International Meeting On
Paper Session Respiratory Care Indonesia
(Respina) 2013: Respiratory Care:
Journey to the Future
Dosen yang Lustrum XI Fakultas Kedokteran
Terbanyak Presentasi Unand : Piagam Penghargaan
Makalah Ilmiah tingkat
11. dr. Hj. Sri Lestari, SpKK(K) Internasional
First Winner in Case 13th Annual Scientific Meeting of
Report of Oral Indonesian Society of Dermatology
Presentation Category and Venereology 2013
12. 1. dr. H. Syaiful Azmi, SpPD- Hak Cipta Buku ISBN Internal Medicine Updates in Daily
KGH, FINASIM. 978-979-18821-9-4 Clinical Practices for Better Health
2. dr. Irza Wahid, SpPD- terbit 2013 Services

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 150
Karya*
Nama Dosen/Mahasiswa/ Karya yang Mendapat
No.
Lembaga Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
KHOM, FINASIM.
3. dr. H. Armen Ahmad,
SpPD-KPTI, FINASIM
4. Prof. dr. Nuzirwan Acang,
DTM&H, SpPD-KHOM,
FINASIM
5. DR. dr. Eva Decroli,
SpPD-KEMD, FINASIM
6. dr. Arina Widya Murni,
SpPD, FINASIM
7. dr. Nadjirman, SpPD-KR,
FINASIM
8. dr. Harnavi Harun, SpPD-
KGH
9. dr. Fauzar, SpPD
13. Dr.H. Syar’I Sumin, MA Hak Cipta Buku ISBN Islam dan Kedokteran
978-602-19030-5-6
Terbit 2014
14. Bagian Ilmu Kesehatan Hak Cipta Makalah Simposium dan Demo: Update
THT-KL dan Perhati Sumbar Simposium ISSN Diagnosis dan Tatalaksana Kasus di
FK Unand RSUP Dr. M. 2407-0785 terbit 2014 Bidang THT-KL Dalam Rangka
Djamil Padang Meningkatkan Mutu Pelayanan
Primer
15. 1. Prof. DR. dr. Darwin Hak Cipta Buku ISBN Gerontologi Medis: Suatu
Amir, SpS(K) 978-602-1332-02-3 Pandangan Terintegrasi
2. Prof. dr. Nur Terbit 2014
Indrawati Lipoeto,
MSc, PhD, SpGK
3. DR. dr. Adnil Edwin
Nurdin, SpKJ
4. DR. dr. Afriwardi,
Sp.KO, MA
5. dr. Rose Dinda
Martini, SpPD-Kger,
FINASIM
6. dr. Arina Widya
Murni, SpPD,
FINASIM
7. dr. Yevri Zulfiqar,
SpB, SpU
8. dr. Rizki Rahmadian,
SpOT, M.Kes
9. dr. Hj. Ermawati,
SpOG(K)
10. DR. dr. Satya Widya
Yenni, SpKK
11. dr. Qaira Anum,
SpKK
16. 1. dr. H. Syaiful Azmi, Hak Cipta Buku ISBN Naskah Lengkap PIMM – I Padang
SpPD-KGH, FINASIM. 978-979-18821-6-3 Internal Medicine Meeting I
2. dr. Irza Wahid, SpPD- Terbit 2012
KHOM, FINASIM.
3. Prof. dr. Nuzirwan
Acang, DTM&H, SpPD-
KHOM, FINASIM
4. Prof. DR. dr. Asman

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 151
Karya*
Nama Dosen/Mahasiswa/ Karya yang Mendapat
No.
Lembaga Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
Manaf, SpPD-KEMD
5. Prof. dr. Syafril
Syahbuddin, SpPD-
KEMD, FINASIM
6. dr. Yerizal Karani, SpPD,
SpJP(K), FIHA
7. dr. Arina Widya Murni,
SpPD, FINASIM
8. dr. Fauzar, SpPD
9. dr. Raveinal, SpPD-KAI

17. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Hak Cipta Buku ISBN Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah
FK Unand dan PAPDI 978-979-18821-4-9 Berkala XII Ilmu Penyakit Dalam
Sumbar Terbit 2012
18. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Hak Cipta Buku ISBN Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah
FK Unand dan PAPDI 978-979-18821-7-0 Berkala XIII Ilmu Penyakit Dalam
Sumbar Terbit 2013
19. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Hak Cipta Buku ISBN Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah
FK Unand dan PAPDI 978-602-1332-00-9 Berkala XIV Ilmu Penyakit Dalam
Sumbar Terbit 2014
20. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Hak Cipta Buku ISBN Updates Healthcare Stage In BPJS
FK Unand dan PAPDI 978-602-1332-08-5 to Optimize Health Service in Field of
Sumbar Terbit 2016 Internal Medicine
21. PGI-PEGI-PPIH dan Divisi Hak Cipta Buku ISBN Naskah Lengkap Symposium dan
Gastroentero-Hepatologi 978-979-18821-5-6 Workshop Padang Gastroentero-
bagian IPD FK Unand Terbit 2012 Hepatology Update 2012
22. Aa Noval Ubaedillah Juara I Olimpiade Sains pertamina Bidang
Biologi Tingkat Nasional kategori
Teori, di Universitas Indonesia
Jakarta tahun 2013
23. Havilah Zeki Rosa Juara III Lomba video Layanan Masyarakat
Temilnas FK UNPAD, di Pajajaran
tahun 2013
24. Fajar Defian Putra dan Juara II Regional Medical Olimpiad ISMKI di
Havilah Zeki Roza FK Univ. Sumatra Utara, Medan
tahun 2013
25. Mira Mustika Juara I Pekan Olah Raga Mahasiswa
Nasional tingkat Sumbar, di Padang
tahun 2013
26. Adha Gautama Putra dan Juara II Medical basketball Turnament antar
Kawan-kawan mahasiswa se Sumatera Barat, di
Padang 6-15 November 2013
27. Ervin Maulana Juara I Olimpiade Sains pertamina Bidang
KimiaTingkat Nasional kategori
Teori, di Universitas Indonesia
Jakarta tahun 2013
28. Regina Ivanovna Juara I Mahasiswa Berprestasi tingkat Univ.
Andalas, tahun 2013
29. Vini Jamarin Juara II Mahasiswa Berprestasi tingkat Univ.
Andalas, tahun 2013
30. Martga Bella Rahimi Juara III Mahasiswa Berprestasi tingkat Univ.
Andalas, tahun 2013
31. Adha Gautama Putra dan Juara I Turnamen Basket Mahasiswa
kawan-kawan, Gebyar Farmasi II antar Fakultas se
Univ. Andalas 4 November 2013

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 152
Karya*
Nama Dosen/Mahasiswa/ Karya yang Mendapat
No.
Lembaga Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
32. Resti Syafitri Juara I Fresh Fakultas Kesehatan
Masyarakat Univ. Andalas, di
Padang tahun 2013
33. Mia Eka Putri Juara II Fresh Fakultas Kesehatan
Masyarakat Univ. Andalas, di
Padang tahun 2013
34. Dicky Zulkarnain Juara III Fresh Fakultas Kesehatan
Masyarakat Univ. Andalas, di
Padang tahun 2013
35. Dian Anggraini, Doni Andika Juara III National University english Debate
Putra dan Longmai Bunga Championship (NUEDC) tingkat
Persik Univ. Andalas, tahun 2013
36. Martga Bella Rahimi Juara III Dies Natalis ke 58 Fakultas
Kedokteran Univ.
Andalas ,mendapat penghargaan
sebagai Mahasiswa Berprestasi,
tahun 2013
37. Al Anshari Top Scorer Futsal Medical Sport Olympiad 2013 yang
diselenggarakan oleh Fakultas
Kedokteran Univ. Andalas
38. Aa Noval Ubaedillah Juara III Olimpiade Nasional bidang Biologi
yang diselenggarakan oleh DIKTI, di
Semarang 21 - 25 Mei 2014
39. Alan Mustaqim dan Longmai Juara III International Medical Olympiad
Bunga Persik bidang Genitourinary, di Fakultas
Kedokteran Univ. Andalas Padang
tahun 2014
40. Longmai Bunga Persik Juara III Indonesian Medical Olympiad
cabang Urogenitoreproduksi, di
Fakultas Kedokteran Univ. Andalas
Padang tahun 27 November - 1
Desember 2014
41. Longmai Bunga Persik dan Juara III Olimpiade Kedokteran yang
Alan Mustaqim diselenggarakan oleh ISMKI bagian
RMO bidang urogenital di Medan
tahun 2014
42. Atika Handam Sari dan Juara III Olimpiade Kedokteran yang
Nindo Mayang Sumba diselenggarakan Oleh ISMKI bagian
RMO bidang Digestive, di Medan
tahun 2014
43. Melati Dwi Anugrah Juara II Lomba debat Bahasa Inggris tingkat
Nasional kategori Novicedi Univ.
Batam, Agustus 2014
44. Adha Gautama Putra dan Juara II Solo Medical Cup antar FK dan FKG
kawan-kawan se Indonesia, di Solo tahun 2014
45. Efra Sandi Saputra Juara II Lomba Tari Tradisional Liga Medika
Fakultas Kedokteran Univ.
Indonesia, di Jakarta tahun 2014
46. Denada Florencia Leona Juara III Lomba Esai Tingkat Mahasiswa
Nasional, di Fakultas Kedokteran
Univ. Andalas, 3-9 Maret 2014
47. Teda Faadhila Juara I ISMI ALI 4 Tingkat Mahasiswa
Islamic Medical Fair yang
diselenggarakan oleh FSKI BEM KM
FK Unand, di Padang 13 Desember

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 153
Karya*
Nama Dosen/Mahasiswa/ Karya yang Mendapat
No.
Lembaga Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
2014
48. Alles Firmansyah, Handyka Juara I Lomba debat kesehatan se
Milfiandi dan Teda Faadillah Sumatera dan Jawa di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Andalas tahun 2014
49 Keny Cantika Abadi Juara III Mahasiswa berprestasi tingkat
Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas tahun 2014
50 Mia Nurnajiah Juara I Mahasiswa Berprestasi tingkat
Fakultas Kedokteran Univ. Andalas
tahun 2014
51 Kenny Cantika Abadi Juara II Mahasiswa Berprestasi tingkat
Fakultas Kedokteran Univ. Andalas
tahun 2014
52 Rizky Dwayana Putra Juara I Mahasiswa Berprestasi Tingkat
Fakultas Univ. Andalas tahun 2014
53 Fauzan Nasrullah Juara I Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
bidang Musabaqah Tilawah Qur’an
kelompok putra, di Padang Tahun
2014
54 Zakwan Qalbi Juara I Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 2
Juz kelompok putra, di Padang
tahun 2014
55 M. Tohib Habib Juara II Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 2
Juz kelompok putra, di Padang
tahun 2014
56 Rahmayani Afra Juara I Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 1
Juz kelompok putri, di Padang tahun
2014
57 Maghfirah Rahima Juara II Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an 2
Juz kelompok putri, di Padang tahun
2014
58 Arjuna Fiqrillah, M. Alif Qisthi Juara I Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
Abi Rafdhi dan Vando bidang Musabaqah Fahmil Qur’an, di
Fernando Padang tahun 2014
59 Ade Kurnia, M. Igo Pratama Juara III Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
dan M. Fikri El-Khair bidang Musabaqah Fahmil Qur’an, di
Padang tahun 2014
60 Dian Anggraini dan Juara I Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
Mursyidah Sholihati bidang Debat Bahasa Inggris, di
Padang tahun 2014
61 Teda Faadilah dan Radhia Juara III Lomba MTQ tingkat Univ. Andalas
Ashabul Kahfi Bey bidang LKTI Al Qur’an, di Padang
tahun 2014
62 Aa Noval Ubaedillah Best Abstract award The Organising committee of the
22nd International Student
Congress of (bio) Medical Sciences,
Groningen, the Netherland June
2015
63 Aa Noval Ubaedillah, Silma Juara I Lomba karya tulis ilmiah bidang
Farraha dan Violla Regina penelitian tingkat nasional, di Univ.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 154
Karya*
Nama Dosen/Mahasiswa/ Karya yang Mendapat
No.
Lembaga Paten/HaKI Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
Sumatera Utara tahun 2015
64 Muhammad Ridwan dan Juara II Lomba karya tulis ilmiah bidang
Aldian Mulyanto Lokaria penelitian tingkat nasional, di Univ.
Sumatera Utara 30 Januari - 3
Februari 2015
65 Fauzan Akbara Yazid Juara III Lomba research paper congress
pada acara temu ilmiah Nasional, di
Fakultas Kedokteran Univ.
Hasanuddin Agustus 2015
66 Ikmah Fauzan Juara I Medical Scientific Competition
(MedSCo) dengan tema Good
Nutrition for Better Generation
bidang gagasan tertulis, di Fakultas
Kedokteran Univ. Muhammadiyah
Surakarta tahun 2015
67 Putri Wulandari Duta Bahasa Provinsi Pemilihan Duta Bahasa Provinsi
Sumatera Barat 2015 Sumatera Barat tahun 2015, di Balai
Bahasa Prov. Sumatera Barat 3- Mei
- 2 Juni 2015
68 Dr. H. Syar’i Sumin, MA Hak Cipta Buku Al-Qur’an Dalam 7 Huruf
terbitan Pena Utama
ISBN: 978-602-19030-
4-9
69 Dr. H. Syar’i Sumin, MA Hak Cipta Buku Mutiara Ilmu dan Hikmah Dua Hari
terbitan Pena Utama Raya
ISBN: 978-602-19030-
9-4
70 dr. H. Syahredi S. A, Juara II Makalah Pertemuan Ilmiah Tahunan VIII
SpOG(K) Bebas Himpunan Obstetri dan Ginekologi
Sosial Indonesia, Banjarmasin, 6-8
April 2015
71 dr. Detty Iryani, M.Kes, Hak Cipta Modul Modul Pelatihan untuk Pelatih
MPdKed, AIF; dr. Hendriati, ISBN: 978-602-70089- Keselamatan Pasien
SpMK(K); dr. Efrida, SpPK 2-2
dkk
Tabel E.7. Rangkuman Analisis SWOT Komponen Kurikulum, Pembelajaran dan
Suasana Akademik.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


1. Kurikulum telah 1. Interaksi dosen- 1. Tersedianya 1. Tuntutan
dibuat berorientasi mahasiswa pada sumber-sumber lapangan dan
sesuai dengan aspek penelitian informasi dan pasar kerja yang
SKDI 2012, dengan masih perlu teknologi untuk semakin ketat
menggunakan ditingkatkan untuk mendukung terhadap aspek
metode PBL yang pembentukan sikap kegiatan akademik soft skill lulusan.
fokus pada ilmiah dan melalui internet. 2. Tuntutan
mahasiswa (student kecendekiawanan 2. Tersedianya kebutuhan
centered) mahasiswa. institusi mitra baik stakeholder
2. Keberadaan 2. Jumlah produk pada tingkat lokal, terhadap
kurikulum lokal program studi berupa nasional maupun peningkatan
mendukung model-model, karya internasional yang kompetensi
tercapainya visi dan inovatif, hak paten, dapat dimanfaatkan lulusan yang
misi program studi hasil pengembangan pada penelitian memiliki konsep

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 155
dan Fakultas. prosedur kerja, kolaboratif dosen- berpikir ilmiah
3. Pengembangan produk fisik sebagai mahasiswa. yang integratif
dan pemutakhiran hasil penelitian dan
kurikulum program masih perlu komprehensif.
studi diatur dengan ditingkatkan. 3. Perkembangan
prosedur Fakultas
operasional baku kedokteran
dan tersedianya ditingkat regional
panduan dan nasional,
administrasi sehingga
akademik yang Fakultas
jelas dan lengkap. Kedokteran
4. Tersedianya sistem Universitas
informasi dan Andalas harus
teknologi yang mampu
mendorong efisiensi mensejajarkan
dan efektivitas diri.
pelaksanaan
administrasi
akademik, serta
proses monitoring
dan evaluasi.
5. Keberadaan
kebijakan tentang
otonomi keilmuan,
kebebasan
akademik,
kebebasan mimbar
akademik akan
menciptakan
suasana kondusif
untuk meningkatkan
suasana akademik
yang baik.
6. Program studi telah
memiliki sarana dan
prasarana yang
memadai untuk
menciptakan
interaksi yang
harmonis dan
kondusif bagi
sivitas akademika.
7. Lulusan yang
memiliki
kompetensi yang
mampu bersaing
secara nasional
maupun global

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 156
KOMPONEN F
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI

F.1. Sistem Alokasi Dana


Pembiayaan untuk penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas berasal dari berbagai sumber, yaitu: mahasiswa,
usaha sendiri, pemerintah pusat dan daerah serta sumber lain seperti alumni. Dana
Pemerintah Pusat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Perencanaan anggaran dimulai dari analisis kebutuhan anggaran oleh


Program Studi yang mengacu kepada Renstra, baik jangka pendek, jangka
menengah ataupun jangka panjang. Rencana kerja dan anggaran tahunan disusun
berdasarkan usulan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan dan anggaran oleh
setiap Bagian/Unit pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata berdasarkan kebutuhan masing-masing. Usulan dari masing-
masing Bagian/Unit tersebut dimasukkan ke Bagian Perencanaan untuk dianalisis
dan dikelompokkan sesuai dengan mata anggaran ke dalam aplikasi Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKAKL) dengan mengikuti pola yang
ditetapkan oleh Universitas Andalas dengan mengacu kepada Satuan Biaya Umum

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 157
(SBU) dari Kementerian Keuangan dan Satuan Biaya Khusus (SBK), sesuai dengan
pagu anggaran yang ditetapkan oleh Rektor. Hasil akhir rekapitulasi usulan
anggaran dituangkan dalam laporan hasil raker yang isinya terdiri dari: laporan
akuntabilitas kinerja pimpinan (LAKIP), laporan penggunaan/realisasi anggaran,
rencana kerja tahunan (RKT), capaian indikator kinerja dan evaluasi kinerja program
kegiatan dan anggaran tahunan, rencana kinerja program kegiatan dan anggaran
tahunan, dan usulan program kegiatan dan anggaran tahunan.

Pengeluaran dana/penggunaan dana mengikuti pola yang ditetapkan oleh


Perguruan Tinggi Universitas Andalas dengan membuat rencana kerja keuangan
berupa RKAKL yang setiap tahun disusun oleh tiap unit program studi di lingkungan
fakultas, dan disahkan oleh Perguruan Tinggi Universitas Andalas sebagai pedoman
pelaksanaan keuangan. Jenis pengeluaran terbagi atas pengeluaran di tahap
pendidikan akademik, tahap pendidikan profesi, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, serta untuk investasi prasarana, sarana dan SDM.

Berikut adalah sumber dana dan alokasinya selama tiga tahun terakhir.

Tabel F.1. Perolehan dana (termasuk hibah) Program Pendidikan Dokter


Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata selama 3 tahun terakhir (dalam juta
rupiah)
Sumber Jumlah Dana (Rupiah)
No. Jenis Dana
Dana TS-2 (2013) TS-1 (2014) TS (2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Mahasiswa PNBP 20.674,147 16.579,157.962 19.150,58
Institutional Fee
(Pengampuan 100 100 0
UNIBA)
Usaha
2 Penyewaan Cafe 31,36 30 8
Sendiri
Pelayanan
Laboratorium 0 776,881.5 1.127,31
Patologi Anatomi
DIPA Rutin 235,8 325,8 120,8
BOPTN DIKTI
(Penelitian dan 2.789,255 5.510,725.5 14.759,960.178
Pemerintah Pengabdian)
3 Pusat dan Rumah Sakit
59.496,23 136.895,754 237.038,308
Daerah Pendidikan
BOPTN Unand 0 0 500
Dana HPEQ (WB
2.511,942.659 3.604,917.008 0
melalui Dikti)
4 Sumber Lain Alumni 70 23,4 14,68
Total 85.552,273.384 163.702,089.069 272.719,638.178

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 158
Jumlah total dana dalam 3 tahun 521.974,000.631
Jumlah rata-rata dana pertahun 173.991,333.544

Secara keseluruhan penerimaan dana Program Pendidikan Dokter Spesialis


(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berasal dari
dua sumber utama yaitu APBN dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas juga mengusahakan sumber dana lain seperti
usaha sendiri yaitu : pengampuan, penyewaan cafe dan pelayanan patologi anatomi.
Pelayanan patologi anatomi mulai dilaporkan pada tahun 2014. Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas juga mendapat sumber dana dari jalur alumni. Secara keseluruhan
perolehan dana dari usaha sendiri dan sumber lain ini cukup banyak dan memadai.
Dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) diterima untuk
pertama kalinya pada tahun 2015, sedangkan dana Health Professional Education
Quality (HPEQ) diperoleh selama empat tahun, dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2014.

Tabel F.2. Alokasi dana untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi selama tiga tahun
terakhir (dalam juta rupiah)
Alokasi Dana (Juta Rupiah) dan Persentasenya pada
Jenis
No. TS-2 (2013) TS-1 (2014) TS (2015)
Penggunaan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pendidikan:
a. Pendidikan
6.511,985.8 56.67 6.073,775.81 45.45 7.635,259.995 31.55
tahap
akademik
b. Pendidikan
tahap 1.255,225 10.92 1.216,91 9.11 1.220,24 5.04
profesi
2 Penelitian 3.674,787.13 31.98 5.998,947.5 44.89 15.195,240.178 62.79
3 Pengabdian
kepada 50 0.44 75 0.56 150 0.62
Masyarakat
Total Penggunaan 100 100 100
11.491,997.930 13.364,633.310 24.200,740.173
Dana Operasional
Jumlah total dana
49.057,371.413
dalam 3 tahun
Jumlah rata-rata
16.352,457.138
dana pertahun

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 159
Pengalokasian dana disesuaikan dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan
langkah strategis untuk mencapai visi misi yang sudah ditetapkan. Alokasi dana
operasional untuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang paling besar
dialokasikan untuk komponen pendidikan, terutama pendidikan tahap akademik.
Dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam tiga tahun terakhir
cukup besar, karena tingginya aktivitas penelitian dan pengabdian yang dilakukan
oleh dosen di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Tabel F.3. Penggunaan dana investasi selama tiga tahun terakhir (dalam juta
rupiah)
Alokasi Dana (Juta Rupiah) dan Persentasenya pada
Jenis
No. TS-2 (2013) TS-1 (2014) TS (2015)
Penggunaan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 367,1
Investasi
59 3.80 47.971,553.95 82.17 72.852,151.35 96.73
prasarana
2 3.878,1
Investasi
41.673 40.12 6.808,215.177 11.66 44.508,410.206 0.06
sarana
3 5.420,1
Investasi SDM 54.955 56.08 3.602,452.761 6.17 2.420,633.187 3.21

Total Penggunaan
9.665,455.628 100 58.382,221.888 100 75.317,292.947 100
Dana Investasi
Jumlah total dana
143.364,970.463
dalam 3 tahun
Jumlah rata-rata
47.788,323.488
dana pertahun

Dana yang dialokasikan untuk investasi prasarana dan sarana selalu


meningkat pada tiga tahun terakhir. Hal ini salah satunya disebabkan oleh adanya
pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas. Prasarana dan sarana
merupakan faktor penunjang yang sangat penting untuk keberlangsungan proses
pembelajaran di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 160
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

F.2. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana


Tata kelola keuangan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, menganut prinsip SADA,
yaitu Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik. Melalui sistem ini
seluruh akun keuangan ditingkat universitas dan program studi sebagai unit
pengelola kegiatan, setiap saat dapat memanfaatkan dana yang ada berdasarkan
rencana kegiatan yang diajukan setiap tahunnya.
Sistem keuangan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dapat diakses secara
online melalui sistem administrasi keuangan universitas, sehingga seluruh
penerimaan dan penggunaan dana Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas baik yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
maupun dana masyarakat akan dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas serta menuju tata pamong fakultas yang baik (good faculty
governance) di samping SADA, Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas juga melaksanakan sistem monitoring penggunaan rekening dan monitoring
penggunaan dana secara online (sistem informasi akuntansi). Pembiayaan Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas bersumber dari dana masyarakat yang terdiri dari : Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), Sumbangan
Pendidikan Mahasiswa Asing (SPMA); luncuran sisa anggaran tahun sebelumnya;
fee institusi; dan DIPA.

F.3. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya


Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas terus berusaha menjaga keberlanjutan pengadaan
anggaran secara rutin dan mencukupi. Sampai saat ini secara periodik setiap

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 161
tahunnya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mendapatkan anggaran yang bersumber
dari APBN (Rupiah murni), dana masyarakat (PNBP) dan dana hibah dari
pemerintah pusat.
Pengelolaan pendanaan terkait keberlanjutan pengadaan meliputi
keberlanjutan program, penerimaan dan belanja. Strategi lain yang dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi di seluruh aspek dengan menerapkan sistem pengadaan
barang dan belanja secara online (e-catalog), Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan
Lembaga Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) yang dapat diakses melalui
http://lpse.unand.ac.id.

F.4. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana.


Pengelolaan sarana dan prasarana di Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas saat ini
masih tersentralisasi dengan pengelolaan oleh fakultas. Pengelolaan sarana dan
prasarana dikoordinasi oleh Dekan yang dibantu oleh Wakil Dekan II, adapun yang
bertindak sebagai pelaksana dari pengelolaan ini adalah Bagian Tata Usaha serta
Sub Bagian Umum dan Perlengkapan.
Pada saat ini Program Studi Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menempati
areal seluas ± 66.000 m2 dengan 26 buah bangunan seluas total 11.453.88 m2 yang
berdiri di atasnya. Bangunan tersebut digunakan untuk sarana pendidikan dan
penelitian berupa ruang kuliah, ruang diskusi kelompok, ruang skills lab, ruang
komputer, laboratorium, ruang baca serta ruang pendukung berupa ruang kantor,
ruang rapat, animal house, kantin, garasi, dan lain sebagainya. Setiap ruang kuliah
dilengkapi dengan fasilitas standar berupa perangkat audio-visual (pengeras suara,
komputer dan LCD), white-board dan jaringan internet. Perangkat CCTV juga
menjadi perangkat standar yang ditempatkan di hampir semua ruang diskusi.
Ruangan aula student center, selain untuk kegiatan pendidikan juga bisa dipakai
oleh masyarakat umum untuk kegiatan – kegiatan lain. Mesjid salah satu fasilitas
umum yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademika dan pengunjung
untuk beribadah. Lapangan olah raga yang ada di lingkungan program studi
umumnya dipakai oleh sivitas akademika secara bergantian diluar jam kerja.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 162
Pemanfataan ruangan dan fasilitas – fasilitas tersebut diatas dikelola oleh
Sub Bagian Umum dan Perlengkapan, sehingga jadwal pemakaian ruangan sudah
terjadwal di Sub Bagian Umum dan Perlengkapan. Pemakaian ruangan aula student
center untuk masyarakat umum juga dikelola oleh Sub Bagian Umum dan
Perlengkapan, dimana pihak yang akan memakai ruangan harus mendaftar ke Sub
Bagian Umum dan Perlengkapan.
Pemeliharaan sarana dan prasarana dikoordinasi oleh Dekan dan dibantu
oleh Wakil Dekan II, Bagian Tata Usaha serta Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
sebagai pelaksana. Manajemen pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana telah diatur oleh Prosedur Operasional Baku (POB).

F.5. Ketersediaan dan mutu gedung, ruang kuliah, laboratorium,


perpustakaan dll.
Mutu akademik yang lebih baik dapat dicapai antara lain dengan
menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung. Pada Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas disediakan 55 ruang untuk small group discussion seperti tutorial dan skills
lab dengan kapasitas masing-masing 10 - 13 orang. Total luas ruangan tutorial
adalah 899,66 m2 dengan kapasitas 350 orang dan total luas ruangan skills lab
adalah 41.081 m2, dengan kapasitas 260 orang. Ruang kuliah dengan total luas
3.154,11 m2 dengan kapasitas total 850 orang. Ruang laboratorium dan praktikum
dengan luas 2.638,07 m2 dengan kapasitas 824 orang, sedangkan ruang baca
memiliki total luas 282,91 m2, dengan kapasitas 100 orang. Rektor Universitas
Andalas membuat kebijakan bahwa perpustakaan hanya terpusat di Universitas,
sementara untuk ruangan perpustakaan di program studi disebut dengan istilah
ruang baca.
Pada tabel F.5. memperlihatkan ketersediaan fasilitas gedung yang dipakai
untuk kegiatan akademik di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Tabel F.5.1. Fasilitas Ruang Kuliah Program Pendidikan Dokter Spesialis


(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata di Lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 163
Penggunaa Daya
Total n* Tampung
Jumlah
No. Jenis Prasarana Luas (Jumlah
Unit
(m2) SD BS Mahasisw
a/ Sesi)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Ruang kuliah
1 Aula Student Center 1 473.65 √ 250
2 Gedung E F ( Ruang E 8 ) 1 161.54 √ 100
3 Gedung G H 1 282.91 √ 100
4 Gedung I Lantai 1 1 342.43 √ 100
5 Gedung J Lantai 2 1 243.72 √ 100
Gedung FK Limau Manis
6 1 824.93 √ 100
Ruang 1 (Dekanat)
Gedung FK Limau Manis
7 1 824.93 √ 100
Ruang 2
TOTAL 7 3154.11 6 3 850
2 Ruang tutorial
1 Ruang kelas A1 1 19.95 √ 10
2 Ruang kelas A2 1 18.35 √ 10
3 Ruang kelas A3 1 23.44 √ 10
4 Ruang kelas A4 1 19.26 √ 10
5 Ruang kelas A5 1 29.55 √ 10
6 Ruang kelas Bl 1 19.95 √ 10
7 Ruang kelas B2 1 18.35 √ 10
8 Ruang kelas B3 1 23.44 √ 10
9 Ruang kelas B4 1 19.26 √ 10
10 Ruang kelas B5 1 29.55 √ 10
11 Ruang kelas Cl 1 21.39 √ 10
12 Ruang kelas C2 1 19.52 √ 10
13 Ruang kelas C3 1 21.29 √ 10
14 Ruang kelas C4 1 19.26 √ 10
15 Ruang kelas C5 1 29.55 √ 10
16 Ruang kelas Dl 1 21.39 √ 10
17 Ruang kelas D2 1 19.52 √ 10
18 Ruang kelas D3 1 21.29 √ 10
19 Ruang kelas D4 1 19.26 √ 10
20 Ruang kelas D5 1 39.74 √ 10
21 Ruang kelas C6 1 24.64 √ 10
22 Ruang kelas D6 1 24.64 √ 10
23 Ruang E1 1 29.13 √ 10
24 Ruang E2 1 28.83 √ 10
25 Ruang E3 1 28.68 √ 10
26 Ruang E4 1 29.13 √ 10
27 Ruang E5 1 28.83 √ 10
28 Ruang E6 1 28.68 √ 10
29 Ruang tutorial Histologi 1 16.73 √ 10
30 Ruang tutorial Biologi 1 18 √ 10
31 Ruang tutorial Kimia 1 26.4 √ 10
32 Ruang tutorial Parasitologi 1 12.82 √ 10
33 Ruang tutorial Farmakologi 1 36.21 √ 10
34 Ruangan Sidang IKM 1 84.60 √ 10
35 Ruangan Sidang Gizi 1 29.03 √ 10

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 164
TOTAL 35 899.66 35 0 350
3 Ruang skillslab
1 Lokal F.1 1 29.13 √ 13
2 Lokal F.2 1 28.68 √ 13
3 Lokal F.3 1 28.68 √ 13
4 Lokal F.4 1 59.08 √ 13
5 Lokal F.5 1 28.68 √ 13
6 Lokal F.6 1 19.10 √ 13
7 Lokal F.7 1 18.53 √ 13
8 Lokal F.8 1 15.45 √ 13
9 Lokal F.9 1 15.10 √ 13
10 Lokal F.10 1 15.10 √ 13
11 Lokal F.11 1 15.10 √ 13
12 Lokal F.12 1 15.10 √ 13
13 Lokal F.13 1 15.10 √ 13
14 Lokal F.14 1 15.10 √ 13
15 Lokal F.15 1 15.10 √ 13
16 Lokal F.16 1 15.10 √ 13
17 Lokal F.17 1 15.45 √ 13
18 Lokal F.18 1 18.53 √ 13
19 Lokal F.19 1 19.10 √ 13
20 Ruang HandWashing 1 9.60 √ 13
TOTAL 20 410.81 20 0 260
Ruang Laboratorium
4
Pendidikan dan Penelitian
Histologi (Lantai I)
1 Ruang Praktikum I 1 63.91 √ 30
2 Ruang Praktikum II 1 63.19 √ 40
TOTAL 2 127.10 2 0 70
Anatomi (Lantai I)
1 Ruang Praktikum 1 63.91 √ 96
2 Ruang Laboratorium 1 63.19 √ 20
3 R. Praktek Preparat Kering 1 29.15 √ 96
4 R. Praktek Preparat Basah 1 187.81 √ 96
TOTAL 4 344.06 4 0 308
Fisiologi (Lantai 2)
Ruang Laboratorium
1 1 51.47 √ 35
Mahasiswa
TOTAL 1 51.47 1 0 35
Biokimia (Lantai 2)
Ruang Laboratorium
1 1 140.91 √ 50
Mahasiswa
2 Ruang penelitian 1 18.03 √ 2
3 Ruang Analisis 1 9.79 √ 1
TOTAL 3 168.73 3 0 53
Patologi Anatomi Lt. 1
1 R. Laboratorium Central 1 120.55 √ 80
TOTAL 1 120.55 1 0 80
Mikrobiologi Lt. 2
1 R. Laboratorium 1 1 20.53 √ 10
2 R. Laboratorium 2 1 26.13 √ 10
TOTAL 2 46.66 2 0 20
Gedung EF Lantai I

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 165
1 Labor Komputer 1 161.54 √ 69
TOTAL 1 161.54 1 0 69
Parasitologi
1 Laboratorium 1 28.90 √ 10
TOTAL 1 28.90 1 0 10
Farmakologi
1 Laboratorium 1 50.75 √ 40
TOTAL 1 50.75 1 0 40
Fisika, Kimia, Biologi
1 R. Praktikum Bagian Fisika 1 66.50 √ 50
2 R. Praktikum Bagian Kimia 1 50.00 √ 50
TOTAL 2 116.50 2 0 100
Ruang Laboratorium
Penelitian
Biomedik Lt. 2
1 R. Imunologi 1 26.91 √ 5
2 R. Pre-Cel Culture 1 12.67 √ 3
3 R. Post-Cel Culture 1 18.12 √ 3
R. Confocol/floureceut
4 1 22.52 √ 3
Microscopy
5 R. Kerja dan Umum 1 71.28 √ 15
6 Ruang Molekuler 1 18.80 √ 5
TOTAL 6 170.30 6 34
Ruang Animal House
1 Ruang Animal House 1 35,25 √ 5
TOTAL 1 35,25 1 0 5

Ruang Baca(Perpustakaan)
5 1 282.91 √ 100
(Gedung GH Lt. 2)
TOTAL 1 282.91 √ 100

Fasilitas ruang kuliah sudah memadai sesuai dengan jumlah


mahasiswa dan jadwal kegiatan perkuliahan, yaitu terdapat tujuh ruang
kuliah. Kegiatan belajar mengajar juga didukung oleh ruangan tutorial
sebanyak 35 buah, ruangan skills lab 20 buah. Selain itu juga terdapat
beberapa ruangan laboratorium untuk kegiatan belajar mengajar dan
penelitian. Ruangan baca juga sudah memadai dari segi luas dan kapasitas
mahasiswa. Pada masing – masing ruangan juga dilengkapi dengan sarana
yang dibutuhkan sesuai dengan fungsi masing-masing ruangan.
Dilihat dari mutu bangunan, sudah sesuai dengan standar
pembangunan gedung. Semua gedung adalah gedung permanen yang
terbuat dari bahan – bahan yang berkualitas. Hal ini dibuktikan dengan
tidak adanya kerusakan yang berarti pada gedung – gedung di lingkungan
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 166
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada saat terjadi gempa besar di
Padang pada tahun 2009.

Tabel F.5.2. Ketersediaan sarana dan prasarana laboratorium keterampilan


profesi

Jumlah
Banyaknya (Jumlah
Total Mahasiswa
No. Jenis Prasarana tempat kerja Mahasiswa/
Luas (m2) Per Sesi
(Workstation) Workstation)
Pratikum

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Laboratorium Gedung
1 410.81 20 260 13
F (Skills Lab)
Laboratorium Histologi
2 127.10 2 70 35
(Lantai I)
Laboratorium Anatomi
3 344.06 4 308 77
(Lantai I)
Laboratorium Fisiologi
4 51.47 1 35 35
(Lantai 2)
Laboratorium Biokimia
5 140.91 1 50 50
(Lantai 2)
6 Laboratorium Central 120.55 1 80 80
Laboratorium
7 46.66 2 20 10
Mikrobiologi
Laboratorium
8 161.54 1 69 69
Komputer
Laboratorium
9 28.90 1 10 10
Parasitologi
Ruang Pratikum
10 116.50 2 100 50
Fisika, Kimia, Biologi
Laboratorium
11 50.75 1 40 40
Farmakologi
Laboratorium
12 71.28 1 15 15
Biomedik
13 Animal House 35.25 1 5 5

F.6. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran penelitian


Pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, e-learning merupakan program
pendukung dan pendamping proses pembelajaran dan penelitian, sehingga fasilitas
komputer dan internet merupakan hal utama yang perlu menjadi perhatian supaya
proses pembelajaran di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bisa berjalan lancar. E-

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 167
learning digunakan untuk mengunggah semua bahan kuliah dan sebagai tahapan
awal dalam penyediaan semua materi kuliah dalam bentuk digital. Pada Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas semua bahan ajar pada semua blok bisa diakses oleh seluruh
sivitas akademika melalui internet. Bahan ajar baik materi kuliah pengantar, buku
penuntun skills lab, panduan tutor untuk mahasiswa dan jadwal kegiatan belajar
mengajar semua diunggah ke website fakultas.
Usaha lain yang dilakukan oleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dalam
memperlancar proses pembelajaran adalah menggunakan sistem informasi online
antara lain Sistem Informasi Akademik (SIA) online, e-journal, Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi (PDPT) online, dan sistem perpustakaan online. Dalam rangka
memperlancar proses administrasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas juga sudah
memakai administrasi e-office, sistem informasi kepegawaian (SIMPEG), dan sistem
informasi manajemen dan akutansi keuangan (SIMAK). Sistem pembelajaran
berbasis e-learning tidak hanya di tingkat Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tetapi juga
ditingkat universitas. Pengembangan sistem informasi dirancang melalui need
assessment dan strategi pengembangan sistem informasi terpadu berupa teknologi
komunikasi informasi atau Information and Communication Technology (ICT) yang
berada di Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK)
Universitas Andalas. Pengembangan sistem ini melalui electronic campus (e-
campus) yang mencakup e-learning, e-mail, milis yang online antara sivitas
akademika di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas maupun di Universitas Andalas.
Untuk mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran dengan
sistem informasi online seperti yang dijelaskan diatas, maka Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas sudah menyediakan sejumlah unit komputer dan peralatan pendukung
yang tersebar diseluruh bagian atau ruangan di lingkungan kampus. Penempatan
beberapa unit komputer diantaranya adalah pada Laboratorium Komputer yang
berada pada lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 168
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Laboratorium Komputer
ini dapat dipakai secara bersama oleh mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.
Pada Laboratorium Komputer juga ditempatkan tenaga profesional yang akan
mengelola secara keseluruhan proses dan kegiatan pada Laboratorium Komputer.
Kegiatan di Laboratorium Komputer selalu ada, hal ini bisa kita lihat dari jadwal yang
sudah dibuat oleh petugas. Kegiatan utama disini adalah kegiatan proses
pembelajaran yang menggunakan komputer atau kegiatan pembelajaran yang
menggunakan jaringan internet. Laboratorium Komputer juga mengadakan
beberapa kegiatan rutin seperti pelatihan penggunaan internet, MS Word, Excel dan
SPSS. Kegiatan lain yang dilakukan adalah pelatihan penggunaan internet atau
program baru bagi dosen dan tenaga kependidikan.
Laboratorium Komputer memiliki 65 unit komputer. Laboratorium Komputer ini
juga dipakai sebagai tempat pelaksanaan ujian yang berbasis komputer, seperti try
out dan ujian Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter (UKMPPD) untuk
jenis ujian MCQ dengan Computer Base Test (CBT) yang dilaksanakan empat kali
dalam setahun serta ujian – ujian lain di tingkat Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
yang berbasis komputer. Untuk UKMPPD jenis OSCE Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
juga sudah menyediakan 42 unit laptop yang digunakan pada saat pelaksanaan
ujian OSCE. Kedua jenis ujian tersebut selain menggunakan komputer dan laptop
juga membutuhkan jaringan internet.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas juga telah menyediakan sejumlah perangkat
komputer dan laptop di ruangan – ruangan baik pada laboratorium untuk
mendukung proses penelitian maupun di Bagian Akademik untuk memperlancar
proses komunikasi secara elektronik untuk administrasi Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Pada Gedung EF terdapat ruangan ICT, disini disediakan 4 unit perangkat komputer
yang bisa dipakai oleh mahasiswa atau dosen secara bergantian. Satu komputer
khusus untuk mengambil file e-book yang didapat dari jurnal eletronik berlangganan.
Ruangan ini juga menjadi ruangan sekretariat Majalah Kedokteran Andalas (MKA)
dan Jurnal Kesehatan Andalas (JKA), yang merupakan jurnal elektronik milik

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 169
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Selain penyediaan komputer yang dilengkapi
dengan jaringan internet, pada ruangan ICT juga terdapat petugas profesional yang
paham akan penggunaan komputer maupun internet yang bisa membantu
mahasiswa dan dosen dalam mengoperasikan komputer ataupun jaringan internet.
Pada ruangan Pusat Komunikasi (PUSKOM) juga terdapat 4 perangkat
komputer. Komputer di ruangan ini juga dilengkapi dengan jaringan internet. Ruang
ini merupakan ruang pusat komunikasi Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan
dunia luar. Penerimaan dan pengiriman surat menyurat dari dan keluar atas nama
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas diterima dan diproses di PUSKOM. Ruangan
PUSKOM memiliki satu orang tenaga profesional yang dengan sigap menerima
semua surat dari luar program studi dan langsung menginformasikan bagi pihak
yang terkait. Kegiatan lain di PUSKOM adalah membantu mahasiswa yang
mempunyai masalah terkait SIA. Proses pendaftaran mahasiswa program
pendidikan dokter spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata untuk UKMPPD juga
dipusatkan pada PUSKOM.
Komputer dan laptop juga tersedia pada ruangan tenaga kependidikan dan
seluruh ruangan yang ada di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Hampir
semua komputer dan laptop bisa terhubung dengan jaringan internet. Untuk
memperlancar proses pembelajaran tersedia LCD projector yang sudah terpasang
permanen pada semua ruangan kuliah untuk menampilkan bahan ajar pada saat
perkuliahan. Laptop juga tersedia di ruang kuliah setiap ada proses perkuliahan.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas sudah memiliki website tersendiri yang dapat
diakses oleh semua sivitas akademika terutama oleh dosen dan mahasiswa melalui
http://fk.unand.ac.id. Di tingkat Universitas, juga sudah mempunyai website yang
bisa diakses oleh semua sivitas akademika diseluruh Universitas Andalas, yaitu
www.unand.ac.id.
Semua fasilitas tersebut diatas adalah untuk mendukung proses
pembelajaran dan penelitian di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 170
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

F.7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana


Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana penunjang kegiatan di
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas sudah cukup dan sesuai. Dilihat dari ketersediaan
gedung sudah cukup memadai untuk keseluruhan proses pembelajaran dan
kegiatan akademik lainnya. Gedung kuliah sudah sebanding dilihat dari rasio jumlah
mahasiswa dengan jumlah serta luas gedung yang dimiliki. Ruang diskusi kecil yang
digunakan untuk kegiatan tutorial juga sudah memadai dari luas dan jumlah ruangan
yang dibandingan dengan jumlah mahasiswa. Ruang skills lab dilihat dari luas dan
jumlah serta sarana dan prasarana yang tersedia untuk kegiatan skillslab sudah
cukup dan memadai, dimana jenis manikin yang tersedia juga sudah sesuai dengan
standar nasional. Ruangan dosen disetiap bagian, baik bagian di tahap akademik
yang berada di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas maupun bagian di klinik
yang berada di Rumah Sakit Pendidikan Utama yaitu RSUP Dr.M.Djamil sudah
memadai dan sebanding dengan jumlah dosen. Gedung perpustakaan dan
laboratorium juga sudah sesuai dari luas dan fasilitas yang tersedia yang
dibandingkan dengan jumlah mahasiswa. Sarana dan prasarana lain adalah mesjid,
cafe dan lapangan olah raga juga sudah mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.
Sarana dan Prasarana untuk kegiatan di Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
juga sudah memadai seperti jumlah LCD, jumlah komputer dan laptop, jumlah kursi
dan meja, jumlah alat – alat kantor lainya. Pada semua Bagian selain perangkat
komputer juga disediakan laptop dan LCD. Pada setiap ruangan skill slab dan
ruangan tutorial serta ruangan pustaka dan mesjid juga dilengkapi dengan CCTV
untuk mengontrol kegiatan di ruangan dan tempat tersebut.
Layanan akses internet sudah menjadi layanan yang bisa diakses dimanapun
berada pada lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Akses internet
disediakan oleh Universitas Andalas. Pada Program Pendidikan Dokter Spesialis

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 171
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, akses
internet dipasang pada beberapa titik Wi-FI yang tersebar pada semua lingkungan
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Beberapa Personal Computer (PC) di setiap
Bagian telah dipasang jaringan internet, dimana total jumlah komputer adalah 565
unit komputer dosen dan tenaga kependidikan. Kapasitas bandwidth Universitas
Andalas adalah sebesar 480 Mbps. Secara keseluruhan kapasitas bandwith pada
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas sebesar 40 Mbps. Kapasitas bandwith untuk
pengguna, masing – masing mendapatkan akses 24,18 Kbps/user.

F.8. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya


Secara keseluruhan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan Tri
Dharma perguruan tinggi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sudah sesuai dengan
kebutuhan. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas terus akan meningkatkan sarana
prasarana sesuai dengan alokasi anggaran dan renstra. Pemeliharaan akan terus
dilakukan untuk semua sarana prasarana guna menjamin ketersediaan dan
keberlangsungan pelaksanaan seluruh kegiatan di Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Pengadaan barang – barang untuk kebutuhan proses pembelajaran sudah
dianggarkan untuk beberapa tahun kedepan. Penggantian sarana lama dan
penambahan yang baru terus dilanjutkan baik dibidang audio visual dan jaringan
internet untuk menunjang sistem pembelajaran SCL dengan PBL.
Pemeliharaan barang – barang elektronik dilakukan salah satunya dengan
menjaga ketersediaan arus listrik pada saat arus dari PLN mati. Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas telah menyiapkan beberapa genset yang dilengkapi dengan instrumennya
sehingga pada saat pemutusan arus dari PLN segera dialihkan kepada arus dari
genset. Pada Laboratorium Biomedik untuk menjaga keutuhan jaringan/sampel
pemutusan arus listrik dari PLN langsung mengaktifkan genset.
Penambahan gedung bukan menjadi prioritas, karena untuk pembangunan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 172
gedung tidak lagi dilaksanakan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas di Kampus Jalan
Perintis Kemerdekaan, tetapi dilaksanakan pada Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas di
lingkungan Kampus Limau Manis Universitas Andalas. Di Kampus Limau Manis
Universitas Andalas saat ini sedang dibangun Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Andalas dengan kapasitas 200 tempat tidur, yang akan menjadi Rumah Sakit
pendidikan untuk mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Peresmian RS ini
direncanakan pada bulan September 2016. Sejalan dengan pembangunan Rumah
Sakit Pendidikan juga dibangun beberapa ruangan untuk dosen dan ruangan diskusi
serta laboratorium untuk pelaksanaan penelitian.
Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana mengacu kepada
Renstra Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Untuk pemeliharaan sarana dan
prasarana, sudah dialokasikan dana sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan semua
sarana dan prasarana supaya semua kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.
Renovasi beberapa gedung di kampus Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Kampus
Jalan Perintis Kemerdekaan juga terus dilaksanakan. Secara rutin pegawai pada
Sub Bagian Umum Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas selalu memantau semua sarana
prasarana ke seluruh Bagian dan ruangan untuk mengontrol jumlah barang
inventaris serta menilai apakah semua berfungsi baik. Apabila terdapat kerusakan
maka hal ini menjadi perhatian khusus dan dalam waktu yang singkat diusahakan
untuk segera diperbaiki.
Semua kegiatan perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana sudah dilakukan oleh tim khusus dibawah pengawasan Wakil Dekan II.
Pengadaan dan pemeliharaan bertujuan supaya semua sarana dan prasarana dapat
dimanfaatkan sesuai dengan fungsi masing – masing.

F.9. Rancangan pengembangan sistem informasi


Sistem informasi merupakan perangkat yang sangat penting dalam

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 173
pelaksanaan proses belajar mengajar dan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
sivitas akademika Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pada Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
pengembangan sistem informasi dilaksanakan pada Unit Pusat Komputer
(PUSKOM). PUSKOM mengelola dan mengembangkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Pengembangan sistem informasi yang akan datang difokuskan kepada
integrasi sistem yang baik. Semua sistem informasi yang ada di Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas akan ditambah dengan fasilitas single sign on (SSO) dimana 1 buah login
dapat dipakai untuk mengakses semua sistem dengan batasan dan hak akses yang
ada dan sesuai tanggung jawab masing – masing, apakah sebagai mahasiswa,
dosen maupun staf kependidikan. Pengembangan sistem informasi dirancang
melalui need assessment dan strategi pengembangan sistem informasi terpadu
berupa teknologi komunikasi informasi atau ICT yang berada di LPTIK Unand.
Sistem informasi mencakup e-learning, e-mail, milis yang online antara sivitas
akademika di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran maupun di Universitas Andalas.
Sistem informasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas terdiri dari : sistem
informasi akademik, sistem informasi keuangan, sistem informasi pegawai, sistem
informasi manajemen akutansi keuangan barang milik negara dan e-Learning.
Sistem Informasi Akademik (SIA) digunakan untuk layanan akademik yang meliputi
database mahasiswa, mata kuliah, nilai, aktivitas perkuliahan dan dosen pengampu.
Mahasiswa dapat mendaftar secara online, mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) dan
mendapatkan Kartu Hasil Studi (KHS) dengan sistem SIA.
Sistem informasi keuangan program studi terintegrasi dengan sistem
informasi keuangan milik universitas, kegiatan berupa pencatatan transaksi
keuangan. Informasi anggaran dan kegiatan rencana tahunan disimpan dalam
database yang dapat diakses dari universitas maupun Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Sistem informasi pegawai menyimpan data kepegawaian semua dosen dan tenaga

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 174
kependidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Informasi yang tersimpan adalah data
pribadi, kepegawaian serta data kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Sistem ini direncanakan akan dijalankan pada akhir tahun
2016.
E-learning merupakan fasilitas pendukung dan pendamping proses
pembelajaran di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, digunakan untuk mengunggah semua
bahan kuliah dan sebagai tahapan awal dalam penyediaan semua materi kuliah
dalam bentuk digital. E-Learning juga akan digunakan untuk memantau aktivitas
dosen dalam berkomunikasi dengan mahasiswa. Sistem informasi alumni,
digunakan untuk mendukung tracer study di Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Semua
sistem informasi ini dapat diakses oleh pimpinan untuk penyediaan data yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan yang terkait bidang akademik, keuangan,
pegawai serta proses pembelajaran.
Sistem Informasi manajemen dan penyelengaraan akademik telah
menggunakan komputer melalui jaringan luas. Ditingkat program studi dan
Universitas Andalas telah tersedia website tersendiri yang dapat diakses terutama
oleh dosen dan mahasiswa. Informasi tentang kegiatan akademik, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat serta pemberitahuan lainnya diinformasikan melalui
website Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Seluruh sivitas akademika dapat
mengakses semua informasi yang berkaitan dengan akademik, alumni dan kegiatan
program studi.
Upaya memudahkan dalam rekapitulasi absensi mahasiswa, saat ini
dirancang suatu sistem yang merupakan kerjasama antara BNI dan Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Program ini disebut dengan istilah top cash, dimana semua
mahasiswa diberikan kartu. Kartu ini dapat digunakan untuk absensi, pengiriman
data nilai ke orang tua, jadwal pembayaran SPP, dll. Kartu ini juga menjadi sarana
komunikasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan orang tua/wali mahasiswa.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 175
Pengelolaan data di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas terintegrasi dengan
pengolahan data di Universitas Andalas. Berikut dapat dilihat pada tabel F.9. tentang
sistem pengelolaan data di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Tabel F.9. Sistem Pengelolaan Data di Program Pendidikan Dokter Spesialis


(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata FK Unand
Sistem Pengelolaan Data
Denga
Deng
n
an
Kompu Dengan
Komp
No ter Komputer
Jenis Data Secara uter
. Melalui Melalui URL
Manual Tanp
Jaring Jaringan
a
an Luas (WAN)
Jarin
Lokal
gan
(LAN)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Mahasiswa √ http://portal.unand.ac.id/
Kartu Rencana
2 √ http://portal.unand.ac.id/
Studi (KRS)
Jadwal mata
3 √ http://portal.unand.ac.id/
kuliah
4 Nilai mata kuliah √ http://portal.unand.ac.id/
Transkrip
5 √ http://portal.unand.ac.id/
akademik
6 Lulusan √ http://portal.unand.ac.id/
7 Dosen √ Simpeg.unand.ac.id
8 Pegawai √ Simpeg.unand.ac.id
9 Keuangan √ fk.unand.ac.id
10 Inventaris √ fk.unand.ac.id
11 Pembayaran SPP √ http://portal.unand.ac.id/
12 Perpustakaan √ http://pustaka.unand.ac.id/
Jumlah Tanda √ A=0 B=0 C=0 D=12

Penyebaran informasi atau kebijakan untuk sivitas akademika yang biasanya


melalu surat menyurat akan dialihkan dengan mempergunakan fasilitas Informasi
Teknologi (IT). Semua dosen dan mahasiswa diharuskan memiliki e-mail. Proses
belajar mengajar antara lain kuliah pengantar, pleno dan undangan menghadiri
rapat, diperlancar informasinya melalui pesan singkat (SMS) dari pimpinan atau
sekretariat dekan kepada dosen.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 176
F.10 Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana
pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi
Kecukupan dan kesesuian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung
untuk pemberdayaan sistem informasi pada Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas secara
umum telah memenuhi syarat baik dalam mendukung kegiatan akademik, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan sistem informasi di lingkungan
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran langsung dari pengelolaan informasi di Universitas Andalas.
Sarana utama yang diperlukan dalam pemberdayaan sistem informasi adalah
ketersediaan jaringan dan kapasitas bandwith yang tersedia. Pada saat ini seluruh
gedung di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sudah bisa terhubung dengan
jaringan internet.
Ditingkat Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah tersedia website tersendiri yang
dapat diakses terutama oleh dosen dan mahasiswa. Sistem informasi dan fasilitas
yang digunakan adalah komputer yang memakai sistem operasi windows original
(adanya campus agreement antara Universitas Andalas dengan Micosoft Corp.)
Teknologi Informasi online didukung dengan penyediaan beberapa jaringan
mikrotik, jaringan Wi-Fi dan jaringan hotspot. Pada kampus Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Universitas Andalas dipasang
beberapa titik Wi-Fi sebagai berikut : 3 Wi-Fi di gedung Dekanat, 1 Wi-Fi di gedung
Aula, 1 Wi-Fi di gedung MEU, 2 Wi-Fi di gedung ABCD, 2 Wi-Fi di gedung Fisiologi
dan Anatomi, 1 Wi-Fi di gedung IKM Gizi, 1 Wi-Fi di gedung Patologi Anatomi, 3 Wi-
Fi di gedung EF, 1 Wi-Fi di gedung Biologi, 1 Wi-Fi di gedung Labor Biomedik, 1 Wi-
Fi di gedung I dan J, 1 Wi-Fi di gedung Pustaka, 3 Wi-Fi di gedung Pascasarjana
dan 1 Wi-Fi di gedung PPDS. Personal Computer (PC) disetiap Bagian telah
dipasang jaringan internet dengan jumlah 565 unit komputer dosen dan tenaga
kependidikan.
Untuk SDM yang terkait dengan sistem informasi, pada Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas juga sudah memiliki beberapa staf kependidikan dengan latar belakang

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 177
pendidikan teknik informatika. Perekrutan pegawai baru selalu disertai dengan ujian
kemampuan penggunaan komputer dalam pengembangan sistem informasi,
sehingga diharapkan dimasa yang akan datang Prodi Peserta Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata mempunyai SDM yang cukup banyak dalam
mendukung pemberdayaan sistem informatika.

F11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem dan informasi


Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem dan informasi di Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas sudah dilaksanakan secara profesional. Efisiensi pemanfaatan
sistem dan informasi dilakukan dengan membagi kapasitas bandwith per user,
sedangkan efektivitas pemanfaatan sistem dan informasi dengan membagi jaringan
internet pada seluruh area di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Pemasangan beberapa titik Wi-Fi di beberapa gedung merupakan salah satu
usaha untuk pemanfaatan sistem dan informasi yang efektif. Sebayak 22 titik Wi-Fi
di pasang tersebar di beberapa gedung di kampus Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
dengan harapan dimanapun mahasiswa, dosen dan sivitas akademika yang lain
berada mereka dapat mengakses internet dengan kecepatan yang memadai.
Untuk penyediaan layanan, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mempunyai
kapasitas bandwith 40 Mbps dan juga memakai back up layanan internet speedy
dengan kapasitas 8 Mbps Indihome jaringan Fiber Optik (FO).

F12. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (Intranet)


Fasilitas internet sudah disediakan Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk
dimanfaatkan oleh sivitas akademika. Hampir semua komputer yang dipakai untuk
keperluan administrasi terhubung dengan internet, dimana komputer tersebut dapat
mengakses layanan internet dan layanan sistem informasi yang ada di Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Selain melalui komputer, informasi melalui jaringan internet

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 178
juga bisa didapat dengan menggunakan laptop yang disediakan oleh Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas di beberapa ruangan.
Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet)
sudah ada sejak tahun 2010 di Universitas Andalas. Intranet dibuat dengan tujuan
agar mahasiswa atau dosen dapat dengan mudah mengakses text book atau
kebutuhan lain untuk mendukung proses belajar mengajar. Layanan intranet di
sediakan oleh LPTIK Universitas Andalas, yang disebarkan ke seluruh program studi
dan Fakultas yang ada di lingkungan Universitas Andalas.

F13. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)


Keberadaan jaringan internet di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah disediakan
oleh Universitas Andalas. Layanan akses internet sudah menjadi layanan yang bisa
diakses dimanapun berada pada lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pada
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas akses internet dipasang pada beberapa titik Wi-Fi
yang tersebar pada semua lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Kapasitas
bandwidth Universitas Andalas adalah sebesar 480 Gbps. Secara keseluruhan
kapasitas bandwith pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebesar 40 Mbps.
Kapasitas bandwith untuk pengguna masing – masing mendapatkan akses 24,18
Kbps /user.
Semua informasi terkait dengan kegiatan seluruh sivitas akademika
Universitas Andalas bisa diakses melalui jaringan internet pada website
www.unand.ac.id. Pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas semua kegiatan sivitas
akademika juga bisa diakses melalui jaringan internet pada website
www.fk.unand.ac.id. Sivitas akademika di Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bisa
mengetahui semua kegiatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 179
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran melalui website. Website ini diharapkan bisa
menjadi pintu gerbang bagi dunia luar untuk bisa mengetahui secara lebih lengkap
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, khususnya bagi calon mahasiswa yang berada
diluar kota Padang atau bahkan calon mahasiswa yang berada di negara tetangga
Malaysia.
Pemanfaatan internet oleh mahasiswa dan dosen terkait dengan banyak hal
mulai dari mendapatkan bahan ajar, mengakses e-learning, mendapatkan informasi
dalam rangka penulisan usulan penelitian, mendapatkan KHS dan KRS, untuk
mengetahui informasi terkait dengan pendaftaran dan jadwal ujian UKMPPD bahkan
sampai untuk komunikasi melalui media sosial.

Tabel F.6 Analisis SWOT Komponen Pembiayaan, Sarana, Prasarana dan


sistem informasi
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. Alokasi dana 1. Pemanfaatan 1. Banyak 1. Ketatnya persaingan
untuk kegiatan dana anggaran kerjasama untuk mendapatkan
Tri Dharma belum diserap dengan FK lain hibah
perguruan secara maksimal 2. Banyaknya 2. Penyalahgunaan
tinggi terus 2. Pemanfaatan sumber dana terhadap teknologi
meningkat sarana informasi dari luar institusi informasi
2. Fasilitas yang belum tepat untuk
sarana dan 3. Tidak adanya pengembangan
prasarana pembangunan pendidikan,
sudah sesuai prasarana baru penelitian dan
dan memadai di kampus Jati pengabdian
3. Pembangunan kepada
RS masyarakat
Universitas 3. Peluang untuk
Andalas yang mendapatkan
akan menjadi dana hibah
wahana dalam
pendidikan pengembangan
tahap profesi sarana dan
4. Rasio prasarana

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 180
kecukupan semakin
sarana dan meningkat
prasana
dengan
jumlah
mahasiswa
sudah sesuai
5. Sistem
informasi yang
sudah
tersedia
sesuai dengan
kebutuhan Tri
Dharma
perguruan
tinggi

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 181
KOMPONEN G.
PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA

G.1. Mutu, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana


penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat

Perwujudan visi-misi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu


Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas “Menjadi program
pendidikan dokter spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata yang terkemuka dan
bermartabat di Indonesia terutama di bidang penyakit tidak menular tahun 2023”
cukup memadai. Ini terbukti dari meningkatnya jumlah penelitian yang dihasilkan per
tahun, baik melalui penelitian kolaborasi nasional dan internasional maupun
penelitian di lingkungan institusi sendiri oleh dosen. Sebagai gambaran jumlah
penelitian dari tahun 2012-2015 dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

No. Jumlah Judul Penelitian Pada


Sumber Pembiayaan
TS-3/2012 TS-2/2013 TS-1/2014 TS/2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pembiayaan sendiri oleh peneliti 22 58 38 38
2 PT yang bersangkutan 36 2 32 27
3 Kemdikbud/HPEQ 8 15 0 2
4 Institusi dalam negeri di luar
6 1 4 2
Kemdiknas
5 Institusi luar negeri 2 2 3 5
Jumlah 74 77 77 94

Sumber dana penelitian berasal dari dana DIPA Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
dana DIPA Universitas Andalas, dana Dikti, dana Pemerintah Daerah (Pemda),
Kementerian Kesehatan, dana sponsor, dana pribadi, dan institusi Luar Negeri.
Topik penelitian yang dilakukan sesuai dengan persyaratan penyandang dana,
misalnya penelitian Risbiniptekdok berdasarkan kemajuan Iptek dalam bidang
kedokteran, penelitian unggulan Pemda berdasarkan kebutuhan dan bermanfaat
bagi masyarakat. Jumlah total judul penelitian meningkat dari waktu ke waktu dan
berfluktuasi sesuai dengan jenis penelitian dan dana penelitian yang tersedia.
Sejak tahun 2012, dalam upaya meningkatkan mutu dan hasil penelitian,
setiap tahun Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyediakan dana penelitian sebesar

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 182
@Rp 10.000.000,-untuk 30 peneliti (dosen) dan dana sebesar @Rp75.000.000,- per
proposal untuk 3 peneliti dosen senior. Dana penelitian yang dikompetisikan di
lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mempersyaratkan setiap dosen senior
mengikutsertakan peneliti mahasiswa S1. Dengan sistem pembiayaan penelitian
tersebut maka setiap tahun Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyediakan dana
sekitar Rp 500 – 600 juta untuk 33 judul penelitian.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas juga mengalokasikan dana untuk kegiatan
pendukung pelaksanaan penelitian seperti: pelatihan pembuatan proposal, pelatihan
penulisan artikel, dan pelatihan publikasi di jurnal terakreditasi/terindeks SCOPUS
sebesar Rp 28.220.000. Untuk pelatihan etika penelitian dan biosafety, workshop
penggunaan alat-alat laboratorium biologi molekuler telah diperoleh dana dari pihak
ketiga sebesar Rp 100.000.000,-/tahun. Untuk melengkapi sarana prasarana
penelitian di Laboratorium Biomedik, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah
mengalokasikan dana sebesar Rp. 50.000.000/tahun, sedangkan untuk
pemeliharaan alat –alat Biomedik telah dialokasikan dana sebesar Rp.
50.000.000/tahun. Fakultas telah merencanakan melengkapi laboratorium Biomedik
dengan Biosafety Cabinet Laboratory Level 3.
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dilaksanakan baik secara perorangan oleh dosen maupun di bawah koordinasi Unit
Pengabdian Masyarakat. Selain tugas pengabdian yang dilakukan dosen di Rumah
Sakit (99 kegiatan pelayanan per tahun), juga dilakukan pengabdian secara
langsung di lapangan. Rata-rata pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas adalah 50-60 per tahun. Dana pengabdian
masyarakat Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas diperoleh dari dana DIPA, Dikti, dan
sponsor.
Kegiatan lain dalam rangka pengabdian masyarakat Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 183
Andalas 2012-2015 meliputi: penyuluhan, pelatihan, pengobatan kepada masyarakat
binaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, dan bantuan medis untuk daerah bencana.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan bersama mahasiswa.

G.2. Agenda Keberlanjutan, Diseminasi Hasil Penelitian, dan


Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat
Keberlanjutan penelitian dilakukan berdasarkan road map penelitian dan
upaya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas untuk memperoleh dana penelitian dan pengabdian
masyarakat dari sumber-sumber dalam dan luar negeri.
Diseminasi hasil penelitian berupa publikasi hasil-hasil penelitian pada jurnal
dalam dan luar negeri, presentasi hasil penelitian dalam berbagai seminar
regional/nasional/internasional (presentasi oral atau poster) serta Welcome Party
(diselenggarakan Unit Penelitian dan Kegiatan Ilmiah). Kegiatan ini ditujukan bagi
dosen yang baru saja menyelesaikan pendidikan Pasca-Sarjana (S2 dan S3) atau
Profesi (Sp1 dan Sp2). Diseminasi hasil penelitian juga dilakukan melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat seperti penyuluhan kesehatan, pengobatan, dan
peningkatan skill petugas kesehatan/laboratorium.
Dalam rangka membangun atmosfer riset yang lebih kondusif, Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas telah memiliki Jurnal Kedokteran Andalas (JKA) dan Majalah
Kedokteran Andalas (MKA). JKA merupakan jurnal elektronik yang diterbitkan oleh
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, menerima dan menerbitkan artikel
penelitian, tinjauan pustaka dan laporan kasus di bidang kedokteran dan kesehatan.
Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun (sejak tahun 2012), saat ini sudah diindeks
oleh pengindeks jurnal open access internasional DOAJ (Directory of Open Access
Journals), Google Scholar dan pengindeks nasional Portal Garuda (IPI), ISJD
(Indonesian Scientific Journal Database) dan One Search.
Jurnal ini pernah dinobatkan oleh Universitas Andalas sebagai Juara I
pemanfaatan e-journal sebagai media publikasi karya tulis ilmiah tahun 2014 se
Universitas Andalas pada acara Dies Natalis Unand ke-58. Jurnal dengan jumlah
kunjungan rata-rata unique visit per hari lebih dari 300, saat ini mempunyai H-Index

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 184
Google Scholar 6 dengan 166 sitasi. Saat ini JKA dan MKA sedang dalam tahap
evaluasi akreditasi nasional.

G.3. Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat


bersama dosen dan mahasiswa
Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat rutin
dilakukan oleh dosen preklinik/klinik dengan melibatkan mahasiswa. Pendanaan
berasal dari dana DIPA Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan DIPA Universitas
Andalas. Review proposal penelitian dan pengabdian dilakukan oleh tim UPKI dan
staf ahli terkait bidang penelitian untuk menyeleksi proposal yang akan didanai.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat berada di
bawah tanggung jawab dosen. Data capaian keterlibatan mahasiswa dalam
penelitian dosen sebanyak 32%.

G.4. Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian


Kepada Masyarakat yang Dilakukan Mahasiswa
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas mewajibkan setiap mahasiswa untuk melakukan
penelitian/skripsi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran. Jumlah
penelitian yang dilakukan mahasiswa meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai
gambaran jumlah penelitian yang dilakukan mahasiswa Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
tahun 2013-2015 berturut-turut adalah 115, 164, dan 286. Penelitian yang dilakukan
mahasiswa ini telah dipublikasikan secara berkala pada Jurnal Kesehatan Andalas,
Majalah Kedokteran Andalas, dan beberapa jurnal ilmiah lain.
Aktivitas pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa antara lain
adalah penyuluhan kesehatan masyarakat dan pengobatan massal (di wilayah
binaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas), khitanan massal, pertolongan pertama di daerah
bencana dan beberapa pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dengan dosen
dan instansi lain seperti BKKBN.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 185
G.5. Hubungan Antara Pengajaran, Penelitian, dan Pelayanan/Pengabdian
Kepada Masyarakat
Pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat merupakan
bagian tridharma perguruan tinggi yang tidak terpisahkan. Pengetahuan yang
diperoleh dari proses pengajaran berupa teori dasar, pengetahuan klinik, teknik
pengukuran, metodologi penelitian, statistik diterapkan melalui penelitian sesuai
dengan bidang ilmu. Untuk mendukung evidence based medicine, hasil penelitian
dimanfaatkan untuk meningkatkan/mengembangkan metode diagnostik dan
pengobatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pasien/masyarakat.
Hasil penelitian juga digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, pengobatan, dan
pelatihan bagi tenaga kesehatan.

G.6. Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian dan Publikasi Dosen


Jumlah total judul penelitian meningkat dari waktu ke waktu dan berfluktuasi
sesuai dengan jumlah peneliti dan dana penelitian. Dana penelitian yang berhasil
diperoleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tiga tahun terakhir juga semakin
meningkat dan beragam. Sebagai contoh, dana DIPA Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
(Rp 500.000.000 pada tahun 2012 meningkat menjadi 600.000.000 per tahun pada
tahun 2013 s/d 2015), dana hibah pemerintah Rp 6.149.563.400 ,- dana dari swasta
Rp 500.000.000,- , dana internasional Rp 8.545.250.000,-. Dana hibah pemerintah
antara lain berasal dari Kementerian Ristek, Kementerian Kesehatan, hibah
Pascasarjana (Dikti), penelitian dosen muda (Dikti), riset unggulan Dikti, dan riset
unggulan strategi nasional (RUSNAS). Mutu penelitian juga semakin meningkat,
terbukti dengan meningkatnya jumlah penelitian dalam bidang molekular.
Jumlah publikasi (poster, presentasi oral, jurnal, buku, prosiding seminar)
forum ilmiah nasional 4 tahun terakhir tercatat mencapai 235 judul sedangkan
publikasi forum internasional 4 tahun terakhir tercatat mencapai 133 judul.
Berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan akademik atmosfir
bidang penelitian di kalangan sivitas akademika Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 186
adalah seminar-seminar ilmiah, pelatihan pembuatan proposal, workshop publikasi
ilmiah. Seminar-seminar ilmiah adalah berupa seminar hasil penelitian, welcome
party bagi dosen yang baru menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 serta seminar ilmu
dasar dengan mengundang para pakar dari dalam dan luar negeri. Kegiatan-
kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa ide penelitian.

G.7. Hubungan Kerjasama dan Kemitraan Penelitian Dengan Lembaga Dalam


dan Luar Negeri
Kerjasama dalam bidang pengembangan teknologi untuk meningkatkan mutu
penelitian terutama bidang penyakit tidak menular telah dilakukan dalam bidang
biologi molekuler, genetika, stem cell, invitro fertilization (IVF). Kerjasama tersebut
telah ditindaklanjuti dengan mengirimkan dosen Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ke
beberapa institusi dalam negeri seperti UGM, UI, UNDIP, ITB, UNPAD, serta institusi
luar negeri seperti Naresuan University (Phitsanulok, Thailand), Monash University,
Australia, Vietnam, Jerman. Pengembangan Stem Cell telah direalisasikan dalam
bentuk kolaborasi antara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan RSUP Dr. M.
Djamil (secara formal dilakukan mulai tahun 2015).
Kerjasama penelitian juga telah dikembangkan dalam bidang penyakit infeksi,
seperti kerjasama dengan UI dan UNS (telah dirintis sejak tahun 2011). UI, UNS,
dan Universitas Andalas bekerjasama melakukan penelitian di bidang epidemiologi,
biomolekuler, dan diagnostik penyakit Demam Berdarah (UI sebagai Person In
Charge/PIC), blood borne virus (UNS sebagai Person In Charge/PIC), dan
tuberculosis (Universitas Andalas sebagai Person In Charge/PIC). Melalui kerjasama
tiga institusi ini (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, UI, dan UNS) diharapkan
dapat dihasilkan beberapa kit diagnostik dan vaksin berbasis populasi untuk
berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia.
Berbagai penelitian mengenai diare dan dengue serta pengembangan
intervensi untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas diare dan dengue terus
dilakukan hingga saat ini. Penelitian ini bekerjasama dengan institusi luar negeri
yaitu Jichi University Jepang dan Environmental Health Institute (Singapura).
Penelitian tentang tuberculosis telah berkembang mulai dari penelitian epidemiologi,

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 187
biomolekuler hingga pengembangan diagnostik dan vaksin melalui pendanaan dari
Kementerian Kesehatan USA. Penelitian bidang Gizi Klinik telah dikembangkan
melalui kerjasama dengan Sheffield Hallam University, Britain (UK).
Kerjasama pengabdian masyarakat telah dilakukan dengan berbagai institusi
pemerintah dalam negeri seperti rumah sakit, BKKBN, Dinas Kesehatan, Balai
Pengobatan Penyakit Paru, dan perusahaan swasta. Pengabdian yang dilakukan
berupa referral ke berbagai rumah sakit, penyuluhan, dan pengobatan gratis pada
masyarakat.

G.8. Mutu dan kurun waktu penyelesaian skripsi, tesis, dan disertasi (termasuk
proses penulisan tesis dan pembimbingannya)
Penyelesaian karya tulis ilmiah (skripsi) rata-rata 4-5 bulan, rata-rata
penyelesaian tesis 6 bulan dan disertasi 12 bulan. Mutu penelitian skripsi, tesis
maupun disertasi meningkat sesuai perkembangan ilmu pengetahuan sehingga
penelitian tahun terakhir telah berkembang ke arah biologi molekular dan stem cell
terutama di bidang penyakit tidak menular sesuai visi dan misi Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas. Penelitian juga berkembang di bidang penyakit degeneratif, kardiovaskular,
infeksi, gizi, farmakologi, medical education, dan kesehatan masyarakat. Penelitian
tesis dan disertasi berbasis molekular telah berkembang sebagai dasar
pengembangan metode diagnostik, terapi, dan vaksin.

G.9. Publikasi hasil penelitian dan karya inovatif, serta rangkuman


skripsi/tesis/disertasi
Selain penulisan laporan penelitian, mahasiswa dan dosen juga diwajibkan
menuliskan penelitiannya dalam bentuk naskah publikasi ilmiah. Semua hasil
penelitian disimpan di perpustakaan fakultas dan universitas, serta di Unit Penelitian
dan Kegiatan Ilmiah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Publikasi hasil penelitian dilakukan
melalui presentasi oral, poster, jurnal terakreditasi nasional maupun internasional
(terindeks SCOPUS), prosiding seminar, perolehan HAKI, dan buku. Skripsi
mahasiswa sebagian besar dipublikasi di jurnal elektronik/e-jurnal (Jurnal Kesehatan
Andalas) dan Majalah Kedokteran Andalas. Tesis mahasiswa program S2 dan
Program Pendidikan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 188
Mata Spesialis telah dimuat di beberapa jurnal terakreditasi nasional, sedangkan
hasil penelitian disertasi telah dipublikasi di beberapa jurnal internasional terindeks
SCOPUS.

G.10. Kerjasama dengan instansi yang relevan


Setiap upaya kerjasama harus berorientasi pada 4 hal berikut, yaitu:
(1) Untuk peningkatan mutu calon lulusan:
(2) Memperluas kontribusi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas di tingkat
nasional, regional, dan internasional:
(3) Memberi manfaat pada masyarakat dan
(4) Pengembangan institusi sebagai bagian dari masyarakat dunia.
Kerjasama Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan instansi yang relevan antara
lain adalah dengan 17 Rumah Sakit yang digunakan sebagai Rumah Sakit jejaring
lahan pendidikan dan 15 Puskesmas di kota Padang (11 Puskesmas untuk rotasi 2
dan 4 Puskesmas untuk Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat). Hal
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi calon dokter dan calon
dokter spesialis lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan sebagai bagian dari
pengabdian sivitas akademika Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Melalui kegiatan kerjasama dengan rumah sakit jejaring dan puskesmas ini,
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas terus berupaya agar pendidikan lebih optimal dan
lebih mampu memenuhi kebutuhan masing-masing pihak. Kegiatan ini cukup
prospektif sebagai model pembelajaran mahasiswa di masyarakat serta sebagai
realisasi kerjasama Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan pemerintah daerah.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas juga bekerja sama dengan pemerintah daerah di
Sumatera Barat dalam program beasiswa untuk mendidik calon dokter dan dokter
spesialis. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas juga mengirimkan staf dokter spesialis dan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 189
residen untuk membantu pelayanan kesehatan di Rumah sakit dan dalam rangka
kegiatan capacity building.
Luaran yang diharapkan dengan adanya kerjasama pendidikan, penelitian,
dan pengabdian ini adalah lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas akan siap
memberikan pelayanan dengan baik, rumah sakit siap melaksanakan pelayanan.
Kehadiran para supporting staff juga ikut andil dalam memberikan masukan
kelengkapan peralatan dan perlengkapan, serta pemecahan masalah-masalah
teknis yang ditemukan di rumah sakit yang bermanfaat untuk pelayanan.

G.11. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama


Monitoring kerjasama melalui kegiatan penelitian dengan memonitor
kemajuan penelitian yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Evaluasi
dilakukan dengan pemeriksaan laporan hasil penelitian dan publikasi hasil penelitian
ditingkat nasional dan internasional. Selanjutnya evaluasi juga dilakukan setiap akhir
MoU untuk upaya perbaikan kerjasama.

G.12. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan


Setiap kerjasama selalu dilakukan berdasarkan hasil yang saling
menguntungkan dalam hal peningkatan pengetahuan/skill bagi staf, peserta program
pendidikan dokter spesialis, pekerja laboratorium, dan tenaga kependidikan serta
peningkatan pelayanan di Rumah Sakit jejaring. Melalui kerjasama penelitian
dengan beberapa institusi dalam negeri sedang dikembangkan metode diagnostik
berbasis molekular dan populasi sehingga sensitivitas dan spesifisitas deteksi
penyakit dapat ditingkatkan. Melalui kerjasama dengan institusi luar negeri,
beberapa orang staf telah dikirim untuk meningkatkan skill bidang biologi molekular,
stem cell, dan fertilisasi invitro.

G.13. Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama


Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama dibuktikan dengan perpanjangan MoU.
Selama ini sebagian besar kerjasama apabila MoU habis masa berlakunya akan
diperpanjang lagi.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 190
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 191
II. ANALISIS SWOT

Strength/ Kekuatan Weakness/ Kelemahan Opportunity/ Peluang Threat/ Ancaman


1. Memiliki Rumah Sakit Pendidikan Utama 1. Dosen multitasking 1. Kepercayaan terhadap 1. Persaingan dengan
yang berdampingan dengan Kampus menyebabkan kurangnya kemampuan Program institusi lain dalam
Fakultas Kedokteran sebagai pusat kesempatan staf membuat Pendidikan Dokter mendapatkan dana
pengembangan Stem Cell dan Biologi proposal penelitian dan Spesialis (PPDS) Ilmu hibah penelitian dan
Molekuler pengabdian masyarakat serta Kesehatan Mata Fakultas pengabdian
kurangnya kesempatan Kedokteran Universitas masyarakat.
mengikuti kompetisi hibah Andalas. Kepercayaan ini
penelitian dan pengabdian tercermin melalui sistem
pengampuan terhadap
beberapa fakultas
kedokteran baru
2. Laboratorium Biomedik sebagai pusat 2. Alokasi dana penelitian dan 2. Citra Program Pendidikan 2. Adanya institusi lain
penelitian terdepan di Sumatera, yang pengabdian masyarakat masih Dokter Spesialis (PPDS) yang memiliki
melayani penelitian di bidang biologi perlu ditingkatkan Ilmu Kesehatan Mata fasilitas laboratorium
molekuler dari berbagai institusi, didukung Fakultas Kedokteran lebih lengkap
oleh peralatan-peralatan canggih di Universitas Andalas baik
bidang proteomik, genomik, kultur sel, dalam pandangan
stem cell, sitogenetik. masyarakat
3. Laboratorium Biomedik didukung oleh 3. Laboratorium penelitian belum 3. Peluang kerjasama terbuka
sumber daya manusia yang profesional terakreditasi, meskipun fasilitas, luas dengan berbagai
sesuai bidang keahliannya, dengan sarana prasarana sudah instansi dalam dan luar
kualifikasi pendidikan S1, S2, dan S3 mencukupi negeri, serta swasta.
dalam dan luar negeri
4. Memiliki Unit Penelitian dan Kegiatan 4. JKA dan MKA masih dalam 4. Tolak ukur di tingkat
Ilmiah (UPKI) serta Unit Pengabdian proses akreditasi nasional dan regional
Masyarakat (UPM) yang mengelola dalam bidang penelitian
pelaksanaan penelitian dan dan pengabdian
pelayanan/pengabdian masyarakat masyarakat
5. Input mahasiswa terbaik di lingkungan 5. Peluang untuk
Universitas Andalas. mengembangkan integrasi
bioteknologi dan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 192
Strength/ Kekuatan Weakness/ Kelemahan Opportunity/ Peluang Threat/ Ancaman
informatika kedokteran
6. Jumlah dosen cukup dengan kualitas 6. Peluang mendapatkan
yang baik hibah penelitian dan
pengabdian masyarakat
dari berbagai institusi.
7. Pengembangan kemampuan dosen telah 7. Terdapatnya kerjasama
direncanakan dan dilaksanakan untuk penelitian dan pengabdian
mendukung peran dan fungsi dosen masyarakat dengan
dalam pendidikan, penelitian, dan berbagai institusi dalam
pengabdian masyarakat dan luar negeri
8. Pengembangan dosen berupa pelatihan
pembuatan proposal penelitian dan
pengabdian masyarakat, pelatihan
penulisan jurnal ilmiah, hibah dana
penelitian (kompetisi) lokal, nasional, dan
internasional serta hibah pengabdian
masyarakat
9. Standard Operating Procedure (SOP)
tersedia untuk penggunaan alat dan
fasilitas di laboratorium sentral,
laboratorium bagian (biologi, anatomi,
histologi, biokimia, fisiologi, parasitologi,
patologi anatomi, mikrobiologi), dan
laboratorium Biomedik
10. Memiliki jejaring nasional dan
internasional yang kuat dalam bidang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian
11. Strategi mengembangkan kemampuan
belajar sepanjang hayat dengan
meningkatkan kemampuan komunikasi
lisan dan tertulis, komunikasi dalam
Bahasa Inggris, kemampuan melakukan
penelitian, kemampuan penggunaan

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 193
Strength/ Kekuatan Weakness/ Kelemahan Opportunity/ Peluang Threat/ Ancaman
teknologi dan informasi.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 194
BAB II
ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN, MERUJUK
KEPADA DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

1. ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN

Analisis SWOT antar komponen dalam evaluasi diri disusun berdasarkan hasil deskripsi
SWOT komponen setiap standar sehingga dapat dilakukan analisis faktor strength (S),
weakness (W), opportunity (O) dan threat (T) terkait dengan seluruh faktor internal dan
eksternal. Dari analisis SWOT ini selanjutnya dirumuskan strategi atau strategi-strategi
yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman termasuk pemecahan
masalah, perbaikan, dan pengembangan program secara berkelanjutan. Uraian berikut
memperlihatkan rumusan yang dibuat berdasarkan Strategi S-O, Strategi S-T, Strategi W-
O dan Strategi W-T.

Strategi Strength-Opportunity (S-O)


(menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang)
1. Memperkuat struktur organisasi dengan mengoptimalkan peran dan fungsi
beberapa unit kerja sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran.
2. Mempertahankan nilai akreditasi program pendidikan dokter spesialis
(PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
tetap A dan tersertifikasi AUN-QA
3. Melengkapi sarana dan prasarana akademik, penelitian dan kerjasama.
4. Memperkuat sistem monitoring internal melalui restrukturisasi tugas dan
wewenang penjaminan mutu di tingkat prodi sebagai GKM, dan BAPEM di
tingkat fakultas.
5. Optimalisasi pemberdayaan SDM dan unit kerja untuk meningkatkan PNBP
melalui aktifitas kerjasama akademik, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
6. Meningkatkan kemampuan softskills bagi calon lulusan.
7. Meningkatkan keterlibatan/penyertaan mahasiswa dalam ajang
akademik, seni dan olahraga tingkat nasional dan internasional.

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 195
8. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung kegiatan
penelitian dosen untuk memperkuat program penelitian hibah, penelitian
kerjasama, Haki dan Paten.
9. Menjaga dan meningkatkan jumlah dan kualitas kerjasama akademik dan
penelitian antar universitas dan instansi baik nasional maupun
internasional.

Strategi Strength-Threat (S-T)


(menggunakan kekuatan untuk menanggulangi tantangan)
1. Meningkatkan mutu layanan akademik dan layanan mahasiswa.
2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar secara terus menerus.
3. Mengimplementasikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat
dalam proses belajar mengajar.
4. Meningkatkan kualitas hubungan kerjasama dengan pihak-pihak luar baik
dengan pemerintah dan non pemerintah
5. Melakukan penyesuaian kurikulum sesuai tuntutan pendidikan kedokteran
terkini
6. Melakukan pembinaan dan pelatihan penulisan karya ilmiah dan publikasi
karya ilmiah di tingkat nasional maupun internasional.
7. Memperkuat sistem pertangungjawaban pendanaan untuk meningkatkan
nilai transparan, akuntabel dan kewajaran dalam pengelolaan pendanaan
rutin

Strategi Weakness-Opportunity (W-O)


(memanfaatkan peluang untuk mengurangi kelemahan)
1. Meningkatkan pelatihan IPTEK bagi sumberdaya manusia pada unit-unit
terkait.
2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komputer untuk
mendukung evaluasi kegiatan akademik
2. Meningkatkan kemampuan daya saing dosen dalam memperoleh dana
yang berasal dari hibah dan kerjasama penelitian, serta untuk mendukung
publikasi, HaKI dan paten
3. Meningkatkan peluang dosen dan tenaga kependidikan untuk mendapatkan
beasiswa pendidikan dan pelatihan.
Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 196
Strategi Weakness-Threat (W-T)
(menghindari tantangan dan meminimalkan kelemahan)
1. Meningkatkan sikap dan kinerja profesional dosen dan tenaga kependidikan
menuju tata kelola yang lebih transparan dan akuntabel, dan menghadapi
perubahan global yang dinamis.
2. Meningkatkan kualitas mahasiswa melalui proses pembelajaran dan
pengembangan kreativitas kemahasiswaan yang lebih baik untuk
mempersiapkan lulusan menghadapi tuntutan dunia kerja
2. Memperkuat pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yang sudah
dijalankan
3. Mengoptimalkan pendanaan internal dan eksternal dengan pengelolaan
yang efisien untuk menghadapi perkembangan perekonomian yang sangat
dinamis.

Hasil SWOT antar komponen selanjutnya dianalisis dan dirumuskan dalam bentuk
matriks strategi pengembangan menurut komponen masukan, proses, dan
keluaran yang dirangkumkan sebagai berikut:
1. Komponen Masukan (Aspek Mahasiswa, Sumber Daya Manusia, Kurikulum,
Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana)
INTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN
EKSTERNAL
1. Percepatan tercapainya visi, misi, tujuan dan
sasaran
2. Pengembangan dan peningkatan mutu sarana
PELUANG dan prasarana mendukung kegiatan kurikuler dan
ekstra kurikuler
3. Pengembangan aspek kemahasiswaan
4. Penerapan dan pemantauan kurikulum secara
konsisten dan berkesinambungan
5. Meningkatkan jumlah dosen S3 dan guru besar
ANCAMAN bagi dosen, peningkatan jumlah laboran dan
teknisi, serta program penguatan keahlian bagi
laboran, teknisi, staf administrasi dan keuangan
yang telah ada
6. Pengembangan sumber pendapatan dana melalui
aktifitas kerjasama akademik, penelitian, dan
alumni

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 197
2. Komponen Proses (Sistem Pengelolaan, Proses Pembelajaran,Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat)
INTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN
EKSTERNAL
1. Pengembangan metode sosialisasi tatakelola
Program Studi secara berkelanjutan kepada
seluruh sivitas akademika
PELUANG 2. Penguatan implementasi sistem monitoring dan
evaluasi pembelajaran melalui GKM dan BAPEM
3. Penguatan implementasi sistem monitoring dan
evaluasi program pada tiap unit kerja
4. Pengembangan proses pembelajaran berbasis
kompetensi dan Teknologi Informasi
5. Peningkatan implementasi program kerjasama
ANCAMAN nasional/internasional
6. Pengembangan suasana akademik
7. Peningkatan kesadaran dan budaya kerja sesuai
standar penjaminan mutu
8. Pengembangan penelitian dan pengabdian
masyarakat melalui pola mandiri dan kerjasama
secara terprogram, serta terintegrasi dengan
universitas

3. Komponen Keluaran (Lulusan dan Publikasi)


INTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN
EKSTERNAL
1. Pengembangan kualitas dan kompetensi
lulusan dengan cara peningkatan
persentase kelulusan UKDI CBT dan
PELUANG
OSCE Nasional, serta kompetensi yang
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan
stakeholder
2. Peningkatan jumlah penerima hibah
penelitian dan kerjasama penelitian baik
ANCAMAN skala nasional maupun internasional
3. Peningkatan jumlah penerima HaKI dan
paten
4. Peningkatan publikasi ilmiah nasional
maupun internasional

2. STRATEGI DAN PENGEMBANGAN

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 198
Strategi pengembangan yang dihasilkan dalam bentuk matriks seperti yang
telahdiuraikan sebelumnya, perlu dievaluasi untuk ditentukan skala prioritasnya.
Agarmemudahkan analisis permasalahan yang menjadi prioritas, maka dilakukan
analisis dengan matriks urgency, serioussness, dan growth yang juga dikenal
dengan Matriks USG (Asmoko, 2013). Pada penggunaan Matriks USG ini, suatu
masalah ditetapkan prioritasnya dengan menetapkan skor/penilaian untuk masing-
masing komponen urgency, serioussness, dan growth.
1. Urgency (U), berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan
untukmenyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut.
2. Seriousness (S), berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
program studi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa
manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
3. Growth (G), berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.
Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi
permasalahan tersebut.

Berdasarkan analisis USG tersebut, strategi dan pengembangan yang dapat


dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Percepatan tercapainya visi, misi, tujuan, dan sasaran
2. Meningkatkan jumlah dosen S3 dan guru besar bagi dosen, peningkatan jumlah
laboran dan teknisi, serta program penguatan keahlian bagi laboran, teknisi, staf
administrasi dan keuangan yang telah ada
3. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komputer untuk mendukung sistem
administrasi, pelayanan akademik, dan proses pembelajaran
4. Pengembangan kualitas dan kompetensi lulusan dengan cara peningkatan persentase
kelulusan UKDI CBT dan OSCE Nasional, serta kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja dan stakeholder
5. Penerapan dan pemantauan kurikulum secara konsisten dan berkesinambungan
6. Pengembangan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan Teknologi Informasi
7. Peningkatan implementasi program kerjasama nasional/internasional

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 199
8. Peningkatan jumlah penerima hibah penelitian dan kerjasama penelitian baik skala
nasional maupun internasional
9. Pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui pola mandiri dan
kerjasama secara terprogram, serta terintegrasi dengan universitas
10. Peningkatan jumlah penerima HaKI dan paten
11. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi pembelajaran melalui
GKM dan BAPEM
12. Peningkatan suasana akademik
13. Peningkatan kesadaran dan budaya kerja sesuai standar penjaminan mutu
14. Pengembangan sumber pendapatan dana melalui aktifitas kerjasama akademik,
penelitian, dan alumni
15. Penguatan implementasi sistem monitoring dan evaluasi program pada tiap unit
kerja
16. Peningkatan publikasi ilmiah nasional maupun internasional
17. Pengembangan dan peningkatan mutu sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
18. PenIngkatan aspek kemahasiswaan

REFERENSI

BAN-PT, 2010, Pedoman Evaluasi Diri Untuk Akreditasi Program Studi dan Institusi
perguruan tinggi, Jakartas
_____, 2012, OTK Unand 2012.
_____, 2013, Statuta Unand 2013.
Unand, 2014, Renstra Bisnis Unand 2014-2019, Padang, Universitas Andalas

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 200
Fakultas Kedokteran, 2013, Rencana Strategis dan Rencana Operasional
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013-2018,Padang
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata FK Unand,
2013, Rencana Strategis dan rencana Operasional Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas, Padang
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata FK-Unand,
2016, Borang Akreditasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu
Kesehatan Mata FK Unand

Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Dokter FK Unand Page 201

Anda mungkin juga menyukai