Anda di halaman 1dari 228

LAPORAN EVALUASI DIRI

PROGRAM STUDI SPESIALIS ILMU PENYAKIT DALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
IDENTITAS PENGUSUL

Unit Pengelola Program Studi : Fakultas Kedokteran


Perguruan Tinggi : Universitas
Hasanuddin

Penanggung Jawab Pengisi


Laporan Evaluasi Diri Program Studi: Dr. dr. M. Harun Iskandar, Sp.PD, K-P, Sp.P(K)
Media Kontak : interna.fk.unhas@gmail.com

Program Studi
Nomor SK Pembukaan PS*) : No 054/DJ/KEP/1983
Tanggal SK Pembukaan PS : 4 Desember 1983
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : D.A. Tijna Amidjaja
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : Desember 1983
Peringkat Akreditasi Terakhir :A
Nomor SK Akreditasi : 0257 / LAM-PTKES/AKR/SPE/V/2017
Tanggal SK Akreditasi : 28 MEI 2017

Alamat PS : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas


Kedokteran Unhas / RSP Unhas
Lantai 5 Gedung A, Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11
Makassar Kode Pos 90242
No. Telepon PS 081241899394
No. Faksimili PS : 0411-855833

Laman dan Surel (Homepage dan E-mail) PS:


Homepage : https://med.unhas.ac.id/interna
E-mail : interna.fk.unhas@gmail.com

ii
3
4
5
DAFTAR ISI
LAPORAN EVALUASI DIRI

IDENTITAS PENGUSUL ii
IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI iii
KATA PENGANTAR vii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Rangkuman Eksekutif 1
B. Susunan Tim Penyusun dan Deskripsi Tugasnya 4
BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI 6
A. Profil Unit Pengelola Program Studi 6
B. BAB I Kriteria Akreditasi 7
Kriteria 1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi 7
Kriteria 2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama 26
Kriteria 3 Mahasiswa 67
Kriteria 4 Sumber Daya Manusia 92
Kriteria 5 Keuangan, Sarana, dan Prasaran 103
Kriteria 6 Pendidikan 114
Kriteria 7 Penelitian 132
Kriteria 8 Pengabdian kepada Masyarakat 141
Kriteria 9 Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat 148
C. Analisis SWOT Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi 159
1. Analisis SWOT 159
2. Strategi dan Program Pengembangan 184
BAB III PENUTUP 188
A. REFERENSI 188
B. LAMPIRAN 188

6
7
PENDAHULUAN

A. Rangkuman Eksekutif
Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin (PS Sp-1 IPD FK Unhas) merupakan salah satu program studi yang berada di
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di
FK Unhas dilaksanakan setelah keluar SK Dirjen DIKTI No. 54/DJ/Kep/1983 pada tanggal 4
Desember 1983. Dilanjutkan dengan penetapan kembali pendidikan ilmu penyakit dalam
berdasarkan SK dirjen pendidikan tinggi No.154/Dikti/Kep/2007 pada tanggal 21 September
2007. Dengan adanya SK dikti secara resmi maka sudah dapat dimulai proses pembelajaran
dalam program studi ini. Saat ini PS Sp-1 IPD FK Unhas telah menghasilkan 416 lulusan
dokter spesialis penyakit dalam yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Indonesia
Timur. Pada 16 Mei 2012, Prodi ini berhasil memperoleh predikat akreditasi A pada proses
akreditasi internal oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia. Pada 27 Mei 2017,
melalui proses akreditasi, prodi ini berhasil memperoleh predikat akreditasi A dari LAM-
PTKes dan berlaku sampai 27 Mei 2022. Selanjutnya PS Sp-1 IPD FK Unhas mengajukan
akreditasi ulang ke LAM-PTKes dengan dokumen kinerja dan evaluasi diri 9 kriteria dalam 3
tahun akademik, dimana di dalam glossarium LAM-PTKes mengacu pada tahun semester
terakhir sebelum akreditasi ulang. Program Studi Sp-1 IPD FK Unhas dengan kurikulum
berbasis universitas dalam proses penerimaan dan proses pendidikan mengacu pada tahun
akademik Universitas Hasanuddin, dimana Tahun Sekarang (TS) adalah semester awal/akhir
2020/2021 (Juli 2020-Juni 2021), TS-1 adalah Semester awal/akhir 2019/2020 (Juli 2019-
Juni 2020) dan TS-2 adalah semester awal/akhir 2018/2019 (Juli 2018-Juni 2019).
Visi program Studi Sp1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas adalah menjadi pusat
pendidikan yang unggul, mandiri, dan berwawasan benua maritim untuk menghasilkan
dokter spesialis penyakit dalam yang humanis dan mampu bersaing secara regional,
nasional maupun global pada tahun 2026 dengan didukung oleh sumber daya manusia yang
professional dan bertanggung jawab. Visi, misi, tujuan dan strategi (VMTS) prodi mengacu
kepada visi Fakultas Kedokteran Unhas dan Universitas Hasanuddin. Proses penyusunan
VMTS melibatkan pihak internal dan ekternal. Pemangku kepentingan internal yaitu:
mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola program studi. Sementara pemangku
kepentingan eksternal yaitu: lulusan, RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Unhas, pengguna
lulusan, pakar, PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), Fakultas
Kedokteran Unhas serta pemerintah.

1
Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin menjalani audit mutu internal secara berkala minimal 1 kali dalam setahun oleh
Unit Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran Unhas. Proses audit mutu internal tersebut
dilakukan mengacu ke pedoman penjaminan mutu internal Fakultas Kedokteran Unhas.
Dalam proses Pendidikan PS Sp-1 IPD FK Unhas mengadakan kerja sama dengan
instansi dalam dan luar negeri dalam rangka meningkatkan kualitas proses pendidikan agar
mencapai standar kompetensi.
Program Studi Sp-1 IPD FK Unhas dan Fakultas Kedokteran Unhas mempunyai
kelengkapan struktur organisasi yang efektif dalam penyelenggaraan organisasi. Evaluasi
terhadap proses pendidikan dilakukan dengan pengukuran kepuasan layanan manajemen
terhadap para pemangku kepentingan: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan /
alumni dan pengguna lulusan. Sistem rekrutment calon peserta didik baru prodi dilakukan
mengacu pada panduan penilaian calon mahasiswa PS Sp-1 IPD FK Unhas dengan
pedoman yang telah disahkan oleh dekan Universitas Hasanuddin nomor
366/UN4.6/KEP/2019 tanggal 30 September 2019. Proses seleksi dilaksanakan secara
berkala dimana pendaftar semakin meningkat setiap tahun. Tahun 2019 jumlah calon
peserta didik yang mendaftar sebanyak 61 orang, tahun 2020 sebanyak 76 orang dan tahun
2021 sebanyak 85 orang. Tingkat kepuasan mahasiswa tahun 2019 mengalami peningkatan
pada tahun 2020 dan 2021.
Program Studi Sp-1 IPD FK Unhas memiliki 42 dosen tetap dengan kualifikasi
Pendidikan 42 orang adalah konsultan (Sp.2), dan sebanyak 29 orang doktor (S3). Setiap
dosen memiliki beban kerja dosen 12 sampai 16 SKS setiap semester. Kegiatan tri dharma
yang dilakukan, didokumentasikan dan dilaporkan setiap akhir semester dalam bentuk
laporan beban kinerja dosen (BKD) atau log book.
Dana penerimaan diperoleh dari peserta didik, usaha sendiri, pemerintah, dan sumber
lain dan digunakan untuk operasional dan kegiatan lain. Berdasarkan data tiga tahun
akademik terakhir didapatkan penerimaan dana dari mahasiswa sebesar 32.8% dari total
penerimaan dana, sehingga sudah mencapai target yaitu < 33%.
Kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana sudah lengkap dan baik. Evaluasi
capaian kepuasan terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan menggunakan kuesioner
yang diisi secara berkala setiap tahun oleh dosen, tendik dan peserta didik. Survei tersebut
bertujuan sebagai evaluasi kondisi sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan
akademik. Evaluasi tersebut mencakup kecukupan, aksesibilitas dan kualitas sarana prasarana
yang tersedia. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah ruang kuliah, ruang perpustakaan,

2
ketersediaan buku ataupun e-book, rumah sakit pendidikan utama, satelit dan afiliasi.
Terdapat

3
audit internal terhadap pengelolaan sarana dan prasaran yang dilaksanakan setiap tahun oleh
gugus penjaminan mutu.
Profil Lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas meliputi care provider, peneliti, pendidik
maupun sebagai manajer di tempat lulusan tersebut bertugas. Untuk mencapai profil lulusan
telah disusun kurikulum berbasis universitas, terdiri dari 150 SKS dan terbagi atas tahap I, II
dan III. Untuk mencapai lulusan prodi yang sesuai dengan kompetensi, maka dilakukan ujian
Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan Multiple Choice Question (MCQ)
tingkat institusi yang di selenggarakan oleh PS Sp-1 IPD FK Unhas dan ujian nasional yang
diselenggarakan oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia.
Wahana praktik spesialis terdiri atas rumah sakit pendidikan utama, yaitu rumah sakit
Wahidin sudirohusodo dan 11 rumah sakit satelit dan afiliasi. Kontribusi rumah sakit untuk
proses pendidikan sangat baik dan variasi kasus cukup banyak dalam memenuhi standar
kompretensi spesialis penyakit dalam.
Berdasarkan data tiga tahun akademik terakhir PS Sp-1 IPD FK Unhas telah
melakukan kegiatan penelitian yang sesuai dengan road map penelitian. Pada tahun 2019
terdapat 205 judul peneitian, Pada tahun 2020 terdapat 256 judul penelitian, dan pada 2021
terdapat 133 judul penelitian di tingkat nasional, internasional, dan PT/Wilayah. Secara
keseluruhan terdapat 443 judul penelitian ditingkat Internasional, 117 judul penelitian pada
tingkat nasional, dan 34 judul penelitian pada tingkat PT/Wilayah.
Berdasarkan data tiga tahun akademik terakhir PS Sp-1 IPD FK Unhas telah
melakukan 665 kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang sesuai dengan road
map. Beberapa dari kegiatan ini bekerja sama dengan pihak lain. Kegiatan tersebut berupa
pelayanan kesehatan, penyuluhan awam kesehatan, peringatan hari kesehatan dunia (world
kidney day, word diabetes day, world hepatitis day), juga program lain seperti bakti sosial,
bantuan bencana alam gempa bumi dan pandemi Covid-19.
Berdasarkan data tiga tahun akademik terakhir PS Sp-1 IPD FK Unhas telah
menghasilkan 584 judul artikel ilmiah/karya ilmiah/buku pada tingkat lokal, nasional, dan
internasional. Terdapat 59 judul karya yang telah mendapatkan hak atas kekayaan intelektual.
Proses Evaluasi diri bertujuan mengetahui gambaran kinerja melalui pengkajian LAM-
PTKes dengan 9 kriteria. Laporan Evaluasi Diri Akreditasi PS Sp-1 IPD FK Unhas dan
analisis “Strength Weakness Oportunity Threat” (SWOT) dalam program studi sehingga
dapat ditemukan capaian keberhasilan selama ini dan permasalahan, hambatan serta
penyelesaiannya.

4
B. Susunan Tim Pe nyusun dan Deskripsi Tugasnya
NO. NAMA JABATAN JABATAN DALAM
PENUGASAN

1. Prof. Dr. dr. Budu, Ph.D, Dekan Fakultas Pengarah


Sp.M(K), M.Med.Ed Keddokteran Universitas
Hasanudin

2. Dr. dr. Irfan idris, M.Kes Wakil Dekan Akademik Penanggung Jawab
dan Kemahasiswaan
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

3. Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, Wakil Dekan Bidang Penanggung Jawab
MKes, SpPD, K-GH, SpGK Perencanaan Keuangan dan
Sumber Daya Fakultas
Kedokteran Universitas
Hasanuddin

4 dr. Firdaus Hamid, Ph.D, Wakil Dekan Bidang Penanggung Jawab


SpMK Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas
Kedokteran Universitas
Hasanuddin

5 Dr. dr. Rina Masadah, M.Phil, Wakil Dekan Bidang Penanggung Jawab
Sp.PA (K) Penelitian, Inovasi dan
Kemitraan Internasional
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

6. Prof. Dr. dr. Andi Makbul Ketua Bagian Ilmu Penanggung Jawab
Aman, Sp.PD, K-EMD, Penyakit Dalam Fakultas
FINASIM Kedokteran

5
7. dr. Rahmawati Minhajat, Sekretaris Bagian Ilmu Penanggung Jawab
PhD, SpPD, K-HOM Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran

8. Dr. dr. M. Harun Iskandar, Ketua Program Studi Ilmu Penanggung Jawab
Sp.PD, Sp.P(K), K-P Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas
Hasanuddin

9. Dr. dr. A. Fachruddin Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 1


Benyamin, Sp.PD, K-HOM

10. dr. Pendrik Tendean, Sp.PD, Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 2
KKV

11. Dr. dr. Husaini Umar, Sp.PD, Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 3
K-EMD

12. dr. Wasis Udaya, Sp.PD, K- Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 4
Ger

13. Dr. dr. Nur Ahmad Tabri, Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 5
Sp.PD, K-P, Sp.P(K)

14. Dr. dr. Nu’man AS Daud, Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 6
Sp.PD, K-GEH

15. Dr. dr. Tutik Harijanti, Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 7
Sp.PD, K-HOM

16. dr. Rini Rachmawarni B, Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 8


SpPD, K-GEH

17. Dr. dr. Muh. Ilyas, Sp.P(K), Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator Kriteria 9
Sp.PD, K-P

18. Dr. dr. Femi Syahriani, Dosen Fakultas Kedokteran Koordinator


Sp.PD, K-R Penyusun Dokumen
Evaluasi diri

6
BAB II
LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI

A. Profil Unit Pengelola Program Studi


Universitas Hasanuddin secara resmi pada tahun 1956, di kota Makassar pada
tahun 1947, Fakultas Kedokteran sebagai salah satu dari 15 fakultas yang berada di
Universitas Hasanuddin diresmikan 08 Januari 1956. Saat ini Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin sebagai Unit Pengelola Program Studi (UPPS) telah
menaungi 37 program studi termasuk Program Studi Sp1 Ilmu Penyakit Dalam FK
Unhas.
Program Studi Sp1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas merupakan salah satu
program studi yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. PS Sp-1
IPD FK Unhas berdiri sejak tahun 1972. Pendidikan dokter spesialis penyakit dalam
di Fakultas Kedokteran Unhas dilaksanakan setelah keluar SK Dirjen DIKTI No.
54/DJ/Kep/1983 pada tanggal 4 Desember 1983. Dilanjutkan dengan penetapan
kembali Pendidikan Ilmu Penyakit Dalam berdasarkan SK Dirjen Pendidikan tinggi
No.154/Dikti/Kep/2007 pada tanggal 21 September 2007. Dengan adanya SK Dikti
secara resmi maka sudah dapat dimulai proses pembelajaran dalam program studi ini.
Saat ini PS Sp-1 IPD FK Unhas telah menghasilkan 410 dokter spesialis Penyakit
Dalam yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Indonesia Timur. Selanjutnya,
Pada 16 Mei 2012, Prodi ini berhasil memperoleh predikat akreditasi A pada proses
Akreditasi Internal oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam. Pada 27 Mei tahun 2017,
melalui proses akreditasi, prodi ini berhasil memperoleh predikat akreditasi A dari
LAM-PTKes dan berlaku sampai 27 Mei 2022.

7
B. Kriteria Akreditasi

KRITERIA 1 VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI

1. Latar Belakang
Universitas Hasanuddin merupakan Universitas Negeri di Sulawesi Selatan yang juga
merupakan salah satu universitas terbesar di Timur Indonesia. Visi Universitas
Hasanuddin adalah “Menjadi universitas unggul dan inovatif berbasis Benua
Maritim Indonesia”. Sebagai bagian dari Universitas Hasanuddin, Fakultas Kedokteran
Unhas kemudian menyusun visi yang selaras dengan visi universitas tersebut. Visi
tersebut yakni “Menjadi fakultas kedokteran yang bereputasi internasional yang
menghasilkan lulusan berjiwa humanis dan berbudaya digital berbasis Benua
Maritim Indonesia”.
Mekanisme dibentuknya visi dan misi Fakultas Kedokteran Unhas, sebagai berikut:
Tahap Pertama, dilakukan pembentukan tim perumus visi, misi, tujuan dan sasaran
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin untuk menyesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu kedokteran. Pada tahap
ini ditunjuk Dr. dr. Andi Alfian Zainuddin, M.KM sebagai ketua tim perumus dan
sebagai anggota adalah dosen dan tenaga kependidikan di Fakultas Kedokteran Unhas.
Tahap Kedua, dilakukan brainstorming dan perumusan VMTS Fakultas Kedokteran
Unhas dalam rapat kerja Fakultas Kedokteran Unhas dengan melibatkan stakeholders
internal yaitu pimpinan fakultas, departemen dan prodi, dosen, tenaga kependidikan, dan
mahasiswa. Referensi yang digunakan dalam penyusunan tersebut antara lain evaluasi
pencapaian rencana strategis Fakultas Kedokteran Unhas 2020 – 2024 dan analisis
lingkungan strategis Fakultas Kedokteran Unhas yang meliputi kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan. Rapat kerja tersebut menghasilkan draft Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran Program Studi Fakultas Kedokteran yang akan menjadi bahan dalam rapat
pemantapan dan akan melibatkan stakeholders yang lebih luas.
Tahap Ketiga, dilakukan rapat pemantapan proses visi, misi, tujuan dan sasaran
program studi Fakultas Kedokteran Unhas dengan melibatkan stakeholders internal dan
eksternal. Adapun stakeholders internal meliputi :
a. Para pimpinan fakultas
b. Para ketua departemen
c. Para ketua program studi

8
d. Koordinator pendidikan dokter spesialis

9
e. Para koordinator pendidikan mahasiswa
f. Para ketua unit
g. Perwakilan badan eksekutif mahasiswa
h. Para dosen
i. Para tenaga kependidikan
Sementara, stakeholders eksternal meliputi :
a. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
b. Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar
c. Ketua AIPKI Wilayah 6
d. Ketua IDI Wilayah Sulawesi Selatan
e. Ketua IDI Cabang Makassar
f. Direktur RS Wahidin Sudirohusodo
g. Direktur RS Pendidikan Universitas Hasanuddin
h. Direktur RS Ibnu Sina
i. Para Kepala Puskesmas di Kota Makassar
j. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Tahap Keempat, dilakukan pengesahan visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas
Kedokteran Unhas oleh Senat Fakultas Kedokteran Unhas. Pengesahan Renstra Fakultas
Kedokteran Unhas dilaksanakan dalam rapat internal yang dihadiri oleh tim perumus,
pimpinan fakultas, dan anggota senat Fakultas Kedokteran Unhas yang dilaksanakan di
ruang rapat senat Fakultas Kedokteran Unhas.
Tahap Kelima, dilakukan sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas Kedokteran
Unhas. Sosialisasi ini dilaksanakan secara lisan dan tertulis melalui berbagai media
komunikasi yang digunakan oleh Fakultas Kedokteran Unhas. Beberapa media
komunikasi seperti website resmi med.unhas.ac.id, media sosial, kegiatan sosialisasi di
sekolah - sekolah, kegiatan penerimaan mahasiswa baru, rencana pembelajaran
semester, serta poster di setiap kelas dan ruangan kantor.
Sebagai salah satu pihak yang akan mendukung tercapai nya visi tersebut, maka PS
Sp-1 IPD FK Unhas menyusun visi, misi dan tujuan yang selaras dengan visi dan misi
universitas serta Fakultas Kedokteran Unhas, visi dari PS Sp-1 IPD FK Unhas sebagai
berikut Menjadi pusat pendidikan yang unggul, mandiri dan berwawasan benua
maritim untuk menghasilkan dokter spesialis penyakit dalam yang humanis dan
mampu bersaing secara regional, nasional maupun global pada tahun 2026 dengan
didukung oleh sumber daya manusia yang professional dan bertanggung jawab.

10
Adapun filosofi dari berwawasan benua maritim yang kami maksud adalah
menghasilkan alumni yang memiliki nilai–nilai MARITIM (Manusiawi, Arif, Religius,
Integrasi, Tangguh, Inovatif dan Mandiri). Sedangkan makna berjiwa humanis adalah
memiliki kepedulian sosial yang tinggi, berintegritas, beretika, bermoral serta
menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
Dalam menyusun visi misi tersebut, PS Sp-1 IPD FK Unhas melibatkan para
pemangku kepentingan internal dan eksternal. Pemangku kepentingan internal yaitu
Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (MPPDS) Sp-1, staff pengajar, staff
kependidikan, dan pengelola program studi. Pemangku kepentingan eksternal yaitu
alumni, institusi pengguna lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas, Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sebagai organisasi profesi, mitra kerja
sama dan pemerintah. Mekanisme dibentuknya visi dan misi PS Sp-1 IPD FK Unhas,
sebagai berikut:
a. Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin menentukan terlebih dahulu tim perumus, dan selanjutnya dibuat Surat
Keputusan (SK) tim perumus.
b. Analisis situasi dilakukan untuk menganalisis perkembangan tuntutan dan kebutuhan
akan lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas di masa kini dan masa depan. Pihak-pihak yang
dilibatkan pada saat proses penyusunan visi dan misi, tujuan, sasaran PS Sp-1 IPD
FK Unhas adalah ketua gugus penjaminan mutu ilmu penyakit dalam, Sekretaris PS
Sp-1 IPD FK Unhas, Ketua PS Sp-1 IPD FK Unhas, staf pendidik dan mahasiswa di
lingkungan internal, Ketua PAPDI. Kegiatan ini berupa diskusi terbatas yang
diselenggarakan untuk mendapatkan masukan terkait penyusunan visi, misi, tujuan
dan sasaran yang menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja lulusan
dokter. Analisis situasi internal dilakukan oleh Pengelola PS Sp-1 IPD FK Unhas
dalam kegiatan Rapat Internal PS Sp-1 IPD FK Unhas.
c. Draft rancangan VMTS tersebut selanjutnya dipresentasikan pada pertemuan di Hotel
Claro Makassar pada tanggal 4 – 5 Desember 2021 oleh pengelola program studi,
unit pelayanan mutu prodi, dan Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.
Pembahasan draft visi misi ini melibatkan staff pengajar, staff pendidik, peserta
PPDS dan Pengelola Prodi Sp-1 IPD FK Unhas, pemerintah dalam hal ini diwakili
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, PAPDI, pengguna lulusan dalam hal
diwakili oleh Direktur Pelayanan Medik RSUP Wahidin Sudirohusodo, dan
perwakilan Direksi RS. Unhas.

11
d. Berdasarkan analisis ini dilakukan formulasi/penyusunan draft VMTS. Draft VMTS
yang telah dirumuskan tersebut diajukan ke Fakultas Kedokteran Unhas untuk
mendapatkan persetujuan. Ini selanjutnya menjadi dasar dalam ketetapan kebijakan
akademik yang dilaksanakan oleh PS Sp-1 IPD FK Unhas.
e. Selanjutnya dibuat SK mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran PS Sp-1 IPD FK
Unhas. Pada tanggal 10 Desember 2021 visi misi tersebut disahkan oleh wakil dekan
bidang perencanaan mewakili dekan dengan Nomor 6258/UN.4.6.2/KEP/2020.
Proses analisis dilakukan secara berkala dengan menggunakan analisis SWOT
terhadap seluruh stakeholders, akademisi, administrasi pendidikan, mahasiswa dan
alumnus.
Dilakukan sosialisasi VMTS pada seluruh stakeholders, antara lain dalam setiap
kegiatan ilmiah MPPDS diawali dengan pembacaan VMTS, kegiatan orientasi
mahasiswa baru, acara pertemuan Ikatan Alumni dan rapat kerja Departemen Ilmu
Penyakit Dalam. Kegiatan itu juga diikuti oleh evaluasi hasil sosialisasi tersebut,
sehingga visi PS Sp-1 IPD FK Unhas adalah: “Menjadi pusat pendidikan yang
unggul, mandiri dan bermartabat untuk menghasilkan dokter spesialias ilmu
penyakit dalam yang berkualitas dan mampu bersaing secara regional, nasional
maupun global pada tahun 2026, dengan didukung oleh sumber daya manusia
yang professional dan bertanggung jawab”
a. Visi Misi Tujuan Sasaran Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam
Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran PS Sp-1 IPD FK Unhas dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan masyarakat melalui diskusi antara pihak PS Sp-1 IPD FK
Unhas dengan beberapa pihak lain yang telah ditentukan sebelumnya untuk
memberikan masukan, kemudian disusun dan ditinjau setiap lima tahun berdasarkan
Rencana Strategis (Renstra) Fakultas.
Visi, misi, tujuan dan sasaran PS Sp-1 IPD FK Unhas diturunkan dari tahapan
pengembangan Fakultas Kedokteran Unhas periode 2020-2024 yang bertujuan
meningkatkan kemandirian dan mutu riset serta visi PS Sp-1 IPD FK Unhas periode
2022 - 2026 yang menempatkan keunggulan dalam bidang penelitian dan pendidikan
untuk kemaslahatan masyarakat guna mendorong daya saing bangsa. Penyusunan
rumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi PS Sp-1 IPD FK Unhas merupakan
usulan yang berdasarkan masukan stakeholder, evaluasi diri dan rumusan yang
dikerjakan oleh tim perumus. Visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi kemudian
didiskusikan di tingkat dekanat dan senat akademik dan kemudian ditetapkan oleh

12
dekan serta dilakukan sosialisasi ke seluruh civitas akademika. Upaya pencapaian visi

13
PS Sp-1 IPD FK Unhas dilaksanakan dengan merumuskan misi upaya pencapaian
visi PS Sp-1 IPD FK Unhas sebagai berikut: “Menjadi pusat pendidikan yang
unggul, mandiri dan berwawasan benua maritim untuk menghasilkan dokter
spesialis penyakit dalam yang humanis dan mampu bersaing secara regional,
nasional maupun global pada tahun 2026 dengan didukung oleh SDM yang
professional dan bertanggung jawab.”
”Misi Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin diturunkan juga dari misi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin yaitu “Menyelenggarakan pendidikan di bidang ilmu penyakit
dalam berbasis evidence based medicine, riset dan berwawasan benua maritim;
Memberikan pelayanan kesehatan di bidang ilmu penyakit dalam yang
humanis, paripurna dan bermutu; Meningkatkan kuantitas dan kualitas
penelitian dasar dan aplikatif ilmu penyakit dalam yang bertaraf nasional dan
internasional; Menerapkan sistem digitalisasi pada proses pendidikan dan
manajemen program studi ilmu penyakit dalam yang transparan, akuntabel,
responsibel, independen, terintegrasi, dan berkeadilan.”
Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran pada PS Sp-1 IPD FK Unhas dilakukan
melalui mekanisme pelibatan seluruh pemangku kepentingan (dosen, mahasiswa,
tenaga kependidikan, alumni, dan pengguna lulusan). Hal ini kemudian diselaraskan
dengan visi utama Unhas sebagai perguruan tinggi. Penyusunan visi ditentukan untuk
jangka panjang yang selanjutnya diterjemahkan pada misi fakultas. Evaluasi
pencapaian misi dilakukan setiap lima tahun sekali melalui Rencana Strategis
(Renstra) fakultas dan universitas. Selanjutnya naskah visi dan misi ini diterjemahkan
menjadi tujuan dan sasaran pencapaian bahkan juga strategi pencapaiannya. Naskah
ini kemudian dikonsultasikan ulang kepada seluruh pemangku kepentingan untuk
dimintakan umpan balik sebelum dilaksanakan penyempurnaan berdasarkan umpan
balik tersebut, data lain yang relevan serta kesesuaiannya terhadap visi dan misi PS
Sp-
1 IPD FK Unhas. Hasil dari penyempurnaan ini disampaikan kepada pemangku
kebijakan yang selanjutnya disahkan oleh dekan sebagai visi, misi, tujuan, dan
sasaran pencapaian PS Sp-1 IPD FK Unhas.

14
2. Kebijakan
Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam telah menyusun dan menetapkan Rencana
Strategis tahun 2020-2024 (Lampiran SK Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin, yang disahkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Univesitas Hasanuddin
pada Rapat Senat Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada tanggal 17
Desember 2018). Visi Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin pada periode tahun 2022-2026 tersebut adalah
Menjadi pusat pendidikan yang unggul, mandiri dan berwawasan benua maritim
untuk menghasilkan dokter spesialis penyakit dalam yang humanis dan mampu
bersaing secara regional, nasional maupun global pada tahun 2026 dengan didukung
oleh SDM yang professional dan bertanggung jawab. Visi dan misi PS Sp-1 IPD FK
Unhas telah disahkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan SK
Dekan Nomor : 6258/UN4.6.2/KEP/2021.

3. Strategi Pencapaian VMTS


a. Bidang Akademik
Menjadikan seluruh peserta didik PS Sp-1 IPD FK Unhas memiliki kompetensi yang
bertaraf global dengan profesionalisme yang tinggi. Memiliki akses untuk memperoleh
pengembangan professional berkelanjutan dengan berbagai sistem
b. Bidang Organisasi dan Manajemen
1) Menempatkan PS Sp-1 IPD FK Unhas menjadi organisasi pendidikan yang
mempunyai jaringan luas di tingkat regional dan internasional, serta membina
hubungan kemitraan dengan berbagai institusi terkait dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat baik institusi pemerintah maupun non pemerintah.
2) Meningkatkan peran PS Sp-1 IPD FK Unhas sebagai suatu organisasi pendidikan
dalam bidang kesehatan dalam memberikan berbagai masukan dan pertimbangan
terhadap kebijakan pemerintah dalam lingkup kesehatan di bidang ilmu penyakit
dalam di Indonesia.
c. Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
1) Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah di bidang ilmu penyakit
dalam yang terpublikasi dalam jurnal nasional, regional, dan internasional.
2) Meningkatkan jumlah keluaran dokter spesialis di bidang ilmu penyakit dalam
dengan penyebaran yang proporsional sehingga sebagian besar masyarakat
Indonesia mempunyai akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan optimal.

15
Sebagai rencana pengembangan adalah:
a. Pusat unggulan penelitian dan pendidikan yang diakui secara internasional.
b. Produk penelitian yang digunakan oleh masyarakat.
c. Keterlibatan institusi dalam kepemimpinan akademik dan profesional di
tingkat nasional dan internasional.
d. Produk penelitian dan pendidikan yang memiliki nilai keunggulan komparatif
di tingkat internasional.
Strategi pencapaian VMTS disusun berdasarkan analisis yang sistematis, pada
pelaksanaanya dilakukan pemantauan dan evaluasi yang ditindaklanjuti oleh Prodi SP-1
IPD FK Unhas dan Fakultas Kedokteran Unhas. Audit internal terhadap pencapaian
dilakukan oleh Gugus Penjaminan Mutu (GMP) FK Unhas dan berkoordinasi dengan
unit penjaminan mutu Prodi dan dilakukan minimal sekali setahun.

4. Indikator Kinerja Utama


Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan menyesuaikan dengan indikator kinerja
tingkat universitas dan fakultas. Adapun proyeksi IKU Prodi Sp-1 IPD FK Unhas tahun
2022-2026 adalah:
No Indikator Kinerja Utama (IKU) Unit Tahun

2022 2023 2024 2025 2026

1 Jumlah mahasiswa yang orang 1 2 2 3 3


berprestasi di tingkat nasional dan
internasional

2 Jumlah medali yang diperoleh dari buah 1 1 1 2 2


kejuaraan di tingkat nasional dan
internasional

3 Jumlah penelitian buah 10 10 11 12 15

4 Jumlah Presentasi paper Nasional kegiatan 5 5 6 6 7

5 Jumlah Publikasi jurnal terindeks buah 5 5 6 6 6


nasional

6 Jumlah publikasi jurnal terindeks buah 5 5 6 6 6

16
No Indikator Kinerja Utama (IKU) Unit Tahun

2022 2023 2024 2025 2026

global

7 Jumlah Kekayaan Intelektual yang buah 1 1 1 1 1


didaftarkan

8 Persentase lulusan yang langsung % 80 80 81 81 82


bekerja dalam jangka waktu 1
tahun setelah kelulusan

9 Persentase dosen berkualifikasi % 50 50 60 65 70


Doktor

10 Persentase dosen dengan jabatan % 5 5 6 6 7


guru besar

11 Penambahan dosen staff baru Orang 1 1 1 1 1

12 Pelaksanaan symposium Kegiatan 4 4 4 4 4

13 Pertemuan Ilmiah Tahunan Kegiatan 1 1 1 1 1

14 Pelaksanaan Workshop Emergency Kegiatan 2 2 2 2 2


Internal Medicine.

15 Evaluasi dan Pengembangan Kegiatan 1 1 1 1 1


Kurikulum

16 Pengabdian Masyarakat dan Bakti Kegiatan 2 2 2 2 2


Sosial

17 Edukasi awam tentang penyakit Kegiatan 5 5 5 5 5


dalam

18 Staff mengikuti congress Kegiatan 3 3 3 4 5


International

17
5. Indikator Kinerja Tambahan
Sebagai tambahan acuan dalam mendukung pencapaian visi dan misi, dibuat juga
Indikator Kinerja Tambahan (IKT) yang tetap mengacu kepada indikator fakultas dan
universitas. Indikator Kinerja Tambahan PS Sp-1 IPD FK Unhas tahun 2022-2026:
No Indikator Kinerja Tambahan Unit Tahun

2022 2023 2024 2025 2026

1 Penerapan e-learning pada proses % 25 30 35 40 50


pembelajaran dan evaluasi

2 Pembuatan dan update website Kegiatan 5 5 5 6 7


Prodi Ilmu Penyakit Dalam

3 Pembuatan dan revisi buku ajar Buah 0 1 1 1 1


Ilmu Penyakit Dalam

4 Penambahan kerja sama dengan Buah 1 1 1 1 1


rumah sakit satelit untuk stase luar

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Capaian kinerja PS Sp-1 IPD FK Unhas dalam mencapai VMTS setelah dilakukan
kegiatan tridarma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat)
serta sosialisasi dan dapat di lihat sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja Utama PS Sp-1 IPD FK Unhas tahun 2020-2024
No Indikator Kinerja Utama (IKU) Unit Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah mahasiswa yang berprestasi Orang 1 2 2 3 3


di tingkat nasional dan internasional

2 Jumlah medali yang diperoleh dari Buah 1 1 1 2 2


kejuaraan di tingkat nasional dan
internasional

18
3 Jumlah publikasi Internasional Buah 5 7 7 10 12

4 Jumlah jurnal bereputasi terindeks Buah 10 10 10 12 12


nasional

5 Jumlah jurnal bereputasi terindeks global Buah 1 1 2 2 2

6 Persentase dosen berkualifikasi Doktor % 50 50 60 65 70

7 Persentase dosen dengan jabatan % 5 5 6 6 7


guru besar

19
b. Indikator Kinerja Tambahan
Misi 1: Menyelenggarakan pendidikan di bidang ilmu penyakit dalam dan riset
No Program Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

1 Penyelenggaraan pertemuan ilmiah Jumlah pertemuan ilmiah 5 kali 5 kali per 6 kali per 6 kali per 6 kali per
berkala dalam berbagai keilmuan berkala yang tahun tahun tahun
per tahun tahun
sesuai dengan masing-masing divisi diselenggarakan

2 Penyelenggaraan kursus-kursus di Jumlah kursus yang 2 kali per 2 kali per 2 kali per 2 kali per 2 kali per
bidang ilmu penyakit dalamn diselenggarakan tahun tahun tahun tahun tahun

3 Pembuatan jadwal kuliah Jumlah kuliah yang 4 kali per 4 kali per 4 kali per 4 kali per 4 kali per
diselenggarakan bulan bulan bulan bulan bulan

4 Pembacaan jurnal kedokteran Jumlah pembacaan jurnal 45 kali per 50 kali per 55 kali per 60 kali per 65 kali per
kedokteran perbulan bulan bulan bulan bulan bulan

5 Pembacaan tinjauan Pustaka Jumlah pembacaan tinjauan 12 kali per 12 kali per 12 kali per 12 kali per 12 kali per
(refarat) bulan bulan bulan bulan bulan

6 Pembacaan laporan kasus Jumlah pembacaan laporan 4 kali per 4 kali per 4 kali per 4 kali per 4 kali per
kasus bulan bulan bulan bulan bulan

7 Pembacaan kasus bermasalah Jumlah pembacaan kasus 1 kali per 1 kali per 1 kali per 1 kali per 1 kali per
(problem case) bermasalah (problem case) tahun tahun tahun tahun tahun

20
No Program Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

8 Pembacaan laporan kematian (death Jumlah pembacaan laporan 24 kali per 24 kali per 24 kali per 24 kali per 24 kali per
case) kematian (death case) bulan bulan bulan bulan bulan

9 Pembacaan paper nasional atau Jumlah paper nasional atau 10 kali per 15 kali per 20 kali per 25 kali per 30 kali per
publikasi jurnalm internasional publikasi jurnal tahun tahun tahun tahun tahun
internasional yang
dibacakan

10 Pembuatan tesis sebagai laporan Jumlah tesis 80% dari 80% dari 80% dari 80% dari 80% dari
akhir total total total total total
peserta peserta peserta peserta peserta
didik didik didik didik didik

11 Program bantuan biaya bagi staf Jumlah biaya yang diberikan 1 juta per 1 juta per 1 juta per 1 juta per 1 juta per
yang mengikuti Pendidikan lanjutan kepada staf bulan bulan bulan bulan bulan

21
Misi 2: Memberikan pelayanan kesehatan di bidang ilmu penyakit dalam dengan pendekatan kulturan dan budaya secara paripurna
dan bermutu
No Program Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

1 Penyediaan fasilitas Tersedianya fasilitas Siap Siap Siap Siap Siap


perpustakaan, kapasitas perpustakaan, ruang digunakan digunakan digunakan digunakan digunakan
ruang kuliah dan akses kuliah dengan kapasitas
informasi yang tidak tamping sesuai dengan
terbatas untuk peserta jumlah peserta didik, dan
didik akses informasi yang
tidak terbatas untuk
peserta didik

2 Pembuatan jadwal Persentase kelulusan 80% 85% 90% 95% 100%


dalam ujian

3 Penyelenggaraan Jumlah pertemuan ilmiah 12 kali per 12 kali per 12 kali per 12 kali per 12 kali per
pertemuan ilmiah berkala yang akan di bulan bulan bulan bulan bulan
berkalam dalam selenggarakan
berbagai keilmuan
sesuai dengan masing-
masing subdivisi

22
No Program Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

4 Penyelengaraan kursus- Jumlah peserta yang 10 orang per 12 orang per 14 orang per 16 orang per 20 orang per
kursus mengikuti kursus tahun tahun tahun tahun tahun

5 Pembuatan jadwal Jumlah peserta didik yang 100% 100% 100% 100% 100%
kuliah mengikuti kuliah

6 Pembacaan paper Jumlah paper nasional 10 kali per 15 kali per 20 kali per 25 kali per 30 kali per
nasional atau publikasi atau publikasi jurnal tahun tahun tahun tahun tahun
jurnal internasional internasional yang
dibacakan

7 Pembuatan surat Jumlah peserta doidik 10-12 orang 10-12 orang 10-12 orang 10-12 orang 10-12 orang
penugasan keluar daerah yang ditugaskan keluar persemester persemester persemester persemester persemester
daerah

8 Pembuatan surat tugas Jumlah peserta didik yang 50% dari 50% dari 50% dari 50% dari 50% dari
untuk bertugas di rumah ditugaskan di rumah sakit ntotal peserta ntotal peserta ntotal peserta ntotal peserta ntotal peserta
sakit satelit satelit didik per didik per didik per didik per didik per
bulan bulan bulan per bulan per bulan per
tahun tahun tahun

23
Misi 3: Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dasar dan aplikatif ilmu penyakit dalam yang bertaraf internasional
No. Program Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

1. Mewajibkan para MPPDS untuk Jumlah paper nasional dan 10 kali per 15 kali per 20 kali per 25 kali per 30 kali per
membawakan paper dan penelitian internasional residen yang tahun tahun tahun tahun tahun
yang berskala nasional atau sudah dibacakan.
internasional dibawah bimbingan
supervisor

2. Memotivasi para staf membawakan Jumlah jurnal 80% dari 80% dari 80% dari 80% dari 80% dari
paper dan penelitian yang berskala internasional yang sudah total total total total total
nasional atau internasional dibawah dipublikasikan peserta peserta peserta peserta peserta
bimbingan supervisor didik didik didik didik didik

3. Pelatihan para staf untuk publikasi Jumlah peserta yang 100% 100% 100% 100% 100%
jurnal internasional mengikuti pelatihan

Audit internal terhadap pencapaian dilakukan oleh GMP FK Unhas dan berkoordinasi dengan unit penjaminan mutu prodi dan dilakukan minimal
sekali setahun.

24
Misi 4: Menciptakan sistem manajemen program studi ilmu penyakit dalam yang transparan, akuntabel, responsible, independent,
terintegrasi dan berkeadilan
No Program Indikator 2016 2017 2018 2019 2020
.

1. Menetapkan, mensosialisasikan, Terbentuknya 100% Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi


dan mengimplementasikan organisasi siap
standar operasional organisasi
yang mandiri dan
dan Renstra
profesional

2. Mengikutkan para staf administrasi Persentase serapan 100% 100% 100% 100% 100%
pada pelatihan atau workshop anggaran yang optimal
penguatan pengelolaan keuangan dan maksimal
untuk mendukung akuntabilitas
program studi

3. Melakukan penguatan Tercapainya 100% Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi


profesionalisme dosen dan profesionalisme dan siap
tenaga kependidikan untuk komitmen untuk

25
No Program Indikator 2016 2017 2018 2019 2020
.

meningkatkan kompetensi meningkatkan


pelayanan kompetensi pelayanan

4. Menjamin dan memberi Tercapainya pemerataan 100% Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi
kesempatan yang sama untuk kesempatan untuk siap
berprestasi
berprestasi

5. Mengatur system koordinasi kerja Terciptanya keteraturan 100% Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi
sesuai Standar Pelayanan sistem koordinasi kerja siap
Minimal (SPM) yang telah sesuai Standar Pelayanan
ditetapkan Minimal (SPM) yang
telah ditetapkan.

26
Dari visi dan misi Fakultas Kedokteran Unhas tampak bahwa prioritas Fakultas Kedokteran
Unhas adalah penelitian yang menghasilkan produk unggulan, penelitian dan pendidikan
terintegrasi serta kolaborasi potensi bangsa. Berdasarkan ketiga prioritas tersebut, maka
komponen yang wajib diperkuat adalah:
a. Pusat studi beserta dukungan publikasi, hak atas kekayaan intelektual, perpustakaan
dan laboratorium penunjang.
b. Program Studi Spesialis-1 dan pusat studi dalam mengembangkan penelitian dan
pendidikan terintegrasi
c. Meningkatkan jumlah penelitian bersama antara dosen dan mahasiswa melalui peran
pusat pendidikan.
d. Meningkatkan sistem informasi dan teknologi saat pembelajaran.

7. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian VMTS dan tindak lanjut (Pengendalian dan
Peningkatan).
Disamping tercapainya indikator secara internal, dievaluasi juga capaian internal dan
sebagai tindak lanjut dari capaian kinerja ini diupayakan penyebaran atau sosialisasi visi,
misi dan tujuan PS Sp-1 IPD FK Unhas, dilakukan kepada para dosen, tenaga
kependidikan, dan mahasiswa, serta masyarakat dengan cara sebagai berikut:
a. Dosen
Tindak lanjut terhadap pemahaman mengenai visi, misi serta tujuan juga sasaran
terhadap para dosen disosialisasikan melalui berbagai cara diantaranya :
1) Adanya pertemuan departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas yang
diselenggarakan secara rutin melalui rapat bulanan, rapat antar divisi dan rapat
kerja dengan pimpinan departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
2) Disampaikan secara tertulis dalam bentuk dokumen, seperti dokumen kebijakan
akademik (buku pedoman, laporan dies natalis, laporan pertanggungjawaban);
3) Pembuatan dokumen Rencana Strategis Fakultas Kedokteran Unhas 2022-2026
dan dibagikan kepada seluruh sivitas akademika, termasuk semua Program Studi
Spesialis-1, pusat studi dan rumah sakit pendidikan.
4) Disampaikan pada kegiatan ilmiah PPDS Sp-1 dan Sp-2 Yang di ikuti oleh
seluruh peserta didik beserta Staf Dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas.
5) Disampaikan secara tertulis dalam bentuk dokumen, seperti dokumen kebijakan
akademik (buku pedoman, laporan dies natalis, laporan pertanggungjawaban).

27
b. Tenaga Kependidikan
Ketercapaian pemahaman tentang visi, misi, serta tujuan dan sasaran kepada para
tenaga pendidik disosialisasikan dengan berbagai cara, yaitu diantaranya sebagai
berikut:
1) Kegiatan ilmiah MPPDS di PS Sp-1 IPD FK Unhas;
2) Dalam kegiatan pelatihan-pelatihan tenaga kependidikan;
3) Dalam rapat di unit kerja masing-masing divisi;
4) Dalam berbagai dokumen (kurikulum, flyer digital).

c. Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (MPPDS)


Pemahaman tentang visi, misi, tujuan, dan sasaran Prodi Sp-1 IPD FK Unhas untuk
kalangan mahasiswa dilakukan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut:
1) Pada saat penerimaan MPPDS baru, baik yang disampaikan secara lisan
maupun berupa tulisan;
2) Dalam buku kurikulum yang dibagikan untuk setiap MPPDS;
3) Dalam kegiatan ilmiah, pembacaan refarat, death case, case report yang
berlangsung secara berkala.

d. Umum
Pencapaian pemahaman tentang visi, misi, serta tujuan dan sasaran kepada para
masyarakat disosialisasikan melalui berbagai cara, melalui situs website Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unhas, melalui pertemuan dengan orang tua
peserta didik saat penandatanganan pakta integritas atau surat kesepakatan orang tua
peserta didik mengenai kegiatan pendidikan selama menempuh pendidikan di PS
Sp- 1 IPD FK Unhas.

28
KRITERIA 2 TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJASAMA

1. Latar belakang
Sistem tata pamong diharapkan dapat menjadi mekanisme yang efektif dalam
memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi dan peran program studi yang
telah disepakati. Tata pamong didukung oleh budaya organisasi yang mengandalkan
etika-etika yakni etika dosen, etika mahasiswa dan etika tenaga kependidikan serta
tegaknya aturan, tata cara pemilihan pimpinan, sistem penghargaan dan sanksi, pedoman
dan prosedur pelayanan. Sistem tata pamong (masukan, proses, keluaran dan hasil serta
lingkungan eksternal yang menjamin tatalaksananya tata pamong yang baik) harus
diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan
dan prosedur yang jelas.
Sistem tata pamong, tata kerja dan kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin (FK Unhas) dikembangkan untuk mengakomodasi pencapaian visi, misi,
tujuan, dan sasaran (VMTS) fakultas agar terarah, efektif dan efisien. Sesuai dengan
keinginan Unhas untuk menjadi pusat unggulan dalam pengembangan insani, ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya berbasis Benua Maritim Indonesia, maka FK
Unhas mempunyai komitmen untuk mempunyai sistem tata pamong, tata kelola dan
kerjasama yang baik. Strategi pencapaian standar perguruan tinggi terkait tata pamong,
tata kelola dan kerjasama secara rasional diperlukan untuk mencapai VMTS-FK.
Mekanisme dan strategi pencapaian ini dijalan mengacu pada dokumen mutu fakultas
yang melipiuti kebijakan mutu, manual mutu, standar mutu, manual prosedur dan
formulir kerja.
Pelaksanaan dan pengembangan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
pembinaan sivitas akademika dan administrasi tata usaha di FK Unhas dipimpin oleh
Dekan sebagai pimpinan tertinggi FK Unhas dibantu oleh 4 Wakil Dekan yaitu Wakil
Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan, Wakil Dekan Bidang Perencanaan,
Keuangan, dan Sumberdaya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan
Wakil Dekan Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan. Dalam struktur organisasi FK Unhas
juga terdapat 3 Program studi yaitu Pendidikan Dokter, Kedokteran Hewan dan Ilmu
Psikologi. Sistem tata pamong fakultas mengakomodasi senat fakultas dan Tim
Penjaminan Mutu Fakultas terkait dengan upaya pengawasan, pengendalian, evaluasi
sistem tata kelola yang baik. Sistem pengelolaan menjamin pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan pengembangan suatu program kerja yang efisien dan efektif dalam

29
fakultas.

30
Sistem tata pamong Program Studi (Prodi Ilmu Penyakit Dalam) mengacu pada
Surat Keputusan Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin. Departemen ditempatkan
sebagai unit yang sejajar dengan Program Studi, di mana pimpinan Program Studi terdiri
dari Ketua Program Studi Sp1, Sekretaris Program Studi Sp1, Ketua Program Studi Sp2,
Koordinator Pendidikan Mahasiswa, Unit Penelitian dan Perpustakaan, serta Unit
Penjaminan Mutu. Dalam pelaksanaannya untuk memperlancar aktivitas pengelolaan
program studi, ketua program studi dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS).
Sekretaris program studi bertanggung jawab kepada Ketua program studi, dan para dosen
bertanggung jawab kepada pengurus program studi. Unit Penjaminan Mutu melakukan
evaluasi secara berkala untuk memastikan sistem pendidikan berjalan sesuai dengan
standar operasional prosedur yang berlaku.
Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong, kebijakan fakultas, dan
strategi telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP), peraturan Rektor Universitas
Hasanuddin dan keputusan Dekan yang dilaksanakan untuk menjamin penerapan prinsip
good university governance pada semua aktivitas organisasi. Sistem tata pamong telah
mencerminkan adanya transparansi sejak proses perencanaan sampai suatu upaya
peningkatan program/aktivitas yang dikomunikasikan melalui pertemuan di tingkat
pimpinan dan satuan unit/organisasi dibawahnya yang menjangkau anggota sivitas
akademik di FK Unhas. Transparansi ini didukung dengan kemudahan akses komunikasi,
informasi, dan adanya sosialisasi rencana strategi pada berbagai pertemuan Dekan,
pimpinan unit/organisasi dengan sivitas akademik.
Sistem tata pamong (input, proses, output, outcome) yang telah ditetapkan di
universitas maupun di tingkat fakultas dijadikan acuan untuk pelaksanaan aktivitas Tri
Dharma Perguruan Tinggi oleh prodi dan satuan unit organisasi yang ada. Adanya
mekanisme Sistem tata pamong di FK Unhas, telah didukung oleh budaya organisasi
yang diatur dengan tata cara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika
tenaga kependidikan, seperti yang tercantum dalam Peraturan Rektor Universitas
Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola
Universitas Hasanuddin.

31
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang menjadi acuan PS (Penetapan)
Sistem tata pamong dalam pengelolaan Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Universitas
Hasanuddin mengacu pada peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah,
universitas, dan fakultas sebagai pedoman dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.
Adapun peraturan tersebut, diantaranya:
a. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);
c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5494);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5007);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas
Hasanuddin Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 301);
i. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5699);

32
j. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas
Hasanuddin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5720);
k. Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin.
l. Buku Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

3. Strategi pencapaian standar (Pelaksanaan)


Pengelolaan kegiatan yang dipimpin oleh dekan telah menerapkan prinsip
pengeloaan yaitu, Planning, Organizing, Staffing, Leading dan Controlling ; manajemen
organisasi secara instruktif, dalam hal membuat keputusan yang didelegasikan kepada
bawahan ; koordinatif, dalam hal membuat keputusan berdasarkan rapat bersama ;
otomatis dengan memberikan otoritas unit-unit/bidang untuk melakukan memutuskan
sesuatu ; serta konsultatif, yang berkoordinasi dengan berbagai bidang dan pemangku
kepentingan. Semua kegiatan dikelola dari para pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal fakultas.

Untuk mencapai capaian yang diinginkan, Program Studi Ilmu Penyakit dalam
Universitas Hasanuddin menggunakan prinsip Good University Governance (GUG),
dengan dimulai Penyusunan Rencana Strategis yang dilakukan dengan pengkajian
kondisi Program Studi yang meliputi Man, Money, Material, Method, dan Market,
kemudian dilanjutkan analisis kondisi program studi, identifikasi masalah, prioritas
masalah, analisis penyebab masalah dan penetapan rencana strategis yang meliputi
perencanaan strategis dan rencana kegiatan operasional yang akan dijalankan dalam
kurun lima tahun.

Monitoring pelaksanaan Renstra dilakukan secara berkala setiap tahun dengan


memperhatikan indikator keberhasilan yang ditetapkan. Adapun dasar dari penyusunan
Renstra adalah kesesuaian visi, misi, sasaran dan tujuan program. Sebagai contoh, dalam
bidang penelitian yang merupakan perwujudan visi dan misi untuk menyelenggarakan
penelitian dasar dan terapan di bidang kedokteran yang inovatif diwujudkan dalam
Renstra berupa upaya peningkatan kualitas input, proses, dan output program.

33
Untuk menjamin tercapainya standar terkait tata pamong, tata kelola, dan
kerjasama, fakultas mengakomodasi beberapa kegiatan antara lain:
1. Pelaksanaan kegiatan audit mutu internal setiap tahun sekali yang dikoordinasikan
oleh Gugus Penjaminan Mutu (GPM) dan Unit Penjaminan Mutu (UPM) dengan
melibatkan LP2MP.
2. Rapat internal yang diadakan dan rapat komisi atau rapat khusus untuk membahas
hal- hal khusus.

Untuk menjamin mutu program studi, telah dilakukan koordinasi dengan ketua
gugus penjaminan mutu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam bentuk
kegiatan evaluasi program studi sebagaimana terlampir yang dilaksanakan melalui
kegiatan pengisian monitoring prodi dan pengisian lembar kerja program studi.

Gambar 2.1 Rapat Gugus Penjamin Mutu Fakultas

Semua program dan kegiatan untuk pencapaian standar telah dirumuskan dalam
renstra FK Unhas secara jelas. Pelaksanaan renstra diimplementasikan sebagai rencana
kerja tahunan yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk kontrak kinerja Dekan dan
ketua program studi dan semua unit pelaksana kegiatan. Ketua program studi melakukan
rapat sosialisasi kepada seluruh dosen dan tenaga pendidik melalui rapat program studi
untuk membahas implementasi kontrak kinerja yang diberikan terkait dengan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

34
Pada pelaksanaannya, rapat ketua program studi bersama dengan staf melakukan
penyusunan strategi, rencana kerja (renja), pembagian tugas sesuai dengan bidangnya
masing-masing dengan menunjuk seorang dosen sebagai penanggung jawab. Setiap
rencana kerja akan didistribusikan dalam setahun dalam kegiatan per-triwulan. Ketua
program studi terlibat secara langsung dalam pelaksanaan agar bisa melakukan proses
pengawasan dan kontrol. Rapat internal program studi dilaksanakan setiap dua bulan dan
jika diperlukan akan dilakukan rapat koordinasi pada waktu yang tidak ditentukan yang
ditujukan untuk menilai temuan (masalah) terkait capaian standar (kemajuan program
kerja) dan mengevaluasi temuan ketercapaian dari laporan setiap penanggung jawab
kegiatan.
Rapat diselenggarakan dengan menerapkan azas musyawarah dan mufakat agar
permasalahan yang timbul selama kegiatan dapat diselesaikan dengan baik. Komunikasi
dalam proses juga dilakukan secara dua arah dengan mengedepankan persaudaraan di
mana semua sivitas akademika merupakan bagian dari keluarga besar fakultas sehingga
komunikasi menjadi efektif. Semua program kerja harus diselesaikan tepat waktu dan
dilaporkan pencapaiannya setiap triwulan untuk dievaluasi oleh Dekan dalam rapat
pencapaian kinerja per-triwulan di Fakultas.
Tata pamong telah dilaksanakan untuk menjamin tegaknya aturan etika dosen,
mahasiswa, staf kependidikan, pelaksanaan sistem penghargaan dan sanksi yang
mengacu pada pedoman penyusunan prosedur pelayanan yang dirumuskan di tingkat
universitas yang selanjutnya disosialisasikan untuk penerapan di tahap departemen.
Proses ini telah dilaksanakan oleh semua unsur, dipantau dan dievaluasi pelaksanaannya
oleh tim GPM dan UPM.
Proses penjaminan mutu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut
dilakukan oleh Gugus Penjaminan Mutu (GPM) di tingkat fakultas dan oleh Unit
Penjamin Mutu (UPM) di lingkungan program studi. GPM telah mengelola unit
penjaminan mutu di program studi, melakukan pengembangan penjaminan mutu yang
meliputi penyusunan instrumen/standar/pedoman mutu, pelaksanaan monitoring dan
evaluasi internal tentang kesesuaian rencana dan pelaksanaan kinerja internal FK Unhas.
Monev di tingkat program studi telah dilaksanakan oleh UPM setiap semester untuk
menjamin pelaksanaan proses pembelajaran. Pengawasan terhadap pelaksanaan
penjaminan mutu dilakukan oleh GPM Fakultas.

35
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar (Evaluasi)
Sistem tata pamong dan tata kelola yang diterapkan pada struktur organisasi FK
Unhas terbukti berjalan secara efektif dan efisien. Tata pamong didukung dengan budaya
organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tata cara pemilihan
pimpinan, etika dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan
sanksi seta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan dan
laboratorium).
Sistem tata pamong diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan
dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas. Efektivitas ini tercermin pada hasil
evaluasi diri secara berkesinambungan setiap semester (audit internal/eksternal dan
tinjauan manajemen) sebagai upaya perbaikan demi kesesuaian dengan upaya untuk
mencapai visi, misi dan tujuan FK Unhas.
Audit mutu internal dilaksanakan secara berkesinambungan, yang terakhir
dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2022 dengan beberapa temuan di antaranya
sebagian dosen belum mengikuti pelatihan PEKERTI, serta jumlah Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) dan Paten yang perlu ditingkatkan. Menindaklanjuti temuan tersebut,
Program Studi Sp1 Ilmu Penyakit Dalam kemudian melakukan rapat tinjauan manajemen
dan menyusun rencana tindak lanjut. Adapun rencana tindak lanjut antara lain
pelatihan PEKERTI bagi dosen yang belum mengikuti pelatihan PEKERTI, serta
dilakukan lokakarya sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah HaKI dan Hak Paten
dengan target minimal seorang dosen memiliki 1 HaKI. Pelatihan-pelatihan tersebut
telah selesai dilaksanakan oleh Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam.

Gambar 2.2 Proses Audit Mutu Internal 2020/2021

36
Gambar 2.3 Foto bersama auditor Audit Mutu Internal 2020/2021 dengan pengelola program
studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam

Gambar 2.4 Rapat tinjauan manajemen program studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam

37
Gambar 2.5. Foto bersama pengelola program studi pada Rapat Tinjauan Manajemen Program
Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam

Kinerja tata pamong FK Unhas sangat baik. Faktor pendukung keberhasilan


adalah adanya kerja yang sinergis antara pihak FK Unhas dan program studi. Meskipun
demikian masih ada kelemahan di prodi yaitu jumlah dosen psikosomatik. Untuk jumlah
staf dosen berpendidikan S3 sudah terpenuhi. Hal yang sama juga terjadi pada persentase
dosen dengan jabatan guru besar. Sehingga tindak lanjut yang akan dilakukan adalah
dengan melakukan percepatan peningkatan jabatan fungsional dosen dengan melakukan
sosialisasi perhitungan angka kredit dan mengingatkan setiap dosen untuk mengurus
kenaikan pangkat, meningkatkan jumlah publikasi jurnal internasional, terutama yang
sudah Doktor.

Kriteria kinerja lain yang masih rendah adalah belum adanya produk inovasi,
prototype, dan rendahnya jumlah penelitian yang diaplikasikan di masyarakat. Hal ini
perlu diatasi dengan melakukan pembuatan roadmap penelitian dan pengabdian
masyarakat, dari Departemen di tingkat Fakultas.
Terjadi peningkatan kegiatan kerjasama dari segi kuantitas, kualitas dan jenis
kerjasama yang dilakukan oleh program studi serta realisasi dan implementasi kerjasama
baik dalam dan luar negeri. Tantangan ke depannya dalam pengimplementasian kegiatan
kerjasama, khususnya dengan pihak luar negeri yang belum berimbang perlu menjadi
prioritas antara lain: guest lecture, visiting professor, dan pembicara di program studi
dari mitra institusi. Berkaitan dengan hal tersebut, program studi mengalami kendala
dalam penyediaan dana kerjasama, sehingga keterlibatan program studi ke instansi luar
negeri
38
kurang atau terbatas, misalnya dalam pengiriman pertukaran pelajar, pengiriman peserta
seminar/pelatihan ataupun menjadi pembicara di instansi mitra. Solusi yang dapat
dilakukan yaitu mencari sumber dana di tingkat universitas, melakukan atau mengikuti
conference secara virtual dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi yang
dimiliki. Dalam mencapai capaian yang diinginkan, Program Studi Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Univesitas Hasanuddin menggunakan prinsip Good
University Governance (GUG), dengan dimulai Penyusunan Rencana Strategis yang
dilakukan dengan pengkajian kondisi departemen yang meliputi Man, Money, Material,
Method, dan Market, kemudian dilanjutkan analisis kondisi program studi, identifikasi
masalah, prioritas masalah, analisis penyebab masalah dan penetapan rencana strategis
yang meliputi perencanaan strategis dan rencana kegiatan operasional yang akan
dijalankan dalam kurun lima tahun. Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Universitas
Hasanuddin berupaya menerapkan Good University Governance pada sistem tata
pamong. Prinsip kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil diterapkan
pada proses perencanaan, pelaksanaan proses akademik dan monitoring evaluasi. Di
samping itu Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Universitas Hasanuddin dalam
mengevaluasi penyelenggaraannya berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin dan Unit Penjaminan Mutu (UPM) pada proses pengembangan,
inovasi dan penjaminan
mutu.

5. Indikator Kinerja Utama (Evaluasi)


a. Sistem Tata Pamong:
1) Ketersediaan dokumen formal tata pamong dan tata kelola serta bukti yang
sahih dari implementasinya.
Kebijakan pengembangan tata kelola dan tata pamong, legalitas organisasi dan
tata kelola di FK Unhas dan di program studi telah ditetapkan dan dilaksanakan.
Adapun dokumen kebijakan di FK Unhas meliputi:
1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

39
3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5494);
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5670);
5) Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);
6) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5007);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5500);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas
Hasanuddin Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 301);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5699);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas
Hasanuddin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5720);
11) Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin.

2) Ketersediaan dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja institusi


beserta tugas pokok dan fungsinya
Kelengkapan struktur organisasi di FK Unhas telah didukung dengan
sistem tata kelola yang baik dan memiliki interaksi yang sinergis dengan

40
Universitas Hasanuddin dan seluruh program studi di bawahnya, berdasarkan
Peraturan Rektor

41
Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pengelola Universitas Hasanuddin.
Unsur-unsur di bawah Rektor Universitas Hasanuddin dikatakan bahwa
Fakultas mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengelola pendidikan
akademik, pendidikan profesi, spesialis, dan/ atau pendidikan vokasi dalam satu
rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
fakultas mempunyai fungsi:
a) pelaksanaan dan pengembangan urusan akademik dan penunjang
akademik di lingkungan fakultas dalam rangka pencapaian tujuan
tridharma perguruan tinggi;
b) pelaksanaan dan pelayanan urusan administrasi akademik dan administrasi
umum di lingkungan fakultas; dan
c) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Rektor.

Struktur organisasi
FAKULTAS KEDOKTERAN

42
1. Dekan
Tugas dan wewenang:
a. memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat;
b. menyusun rencana strategis fakultas yang berisi program penjabaran rencana strategis
Universitas Hasanuddin;
c. memimpin penyelenggaraan kegiatan penunjang akademik di lingkungan fakultas;
d. memimpin pelaksanaan dan pelayanan administrasi akademik dan administrasi umum
di lingkungan fakultas;
e. membina dan mengembangkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan;
f. mengusulkan pembukaan, perubahan, dan penutupan program studi, departemen dan
fakultas;
g. mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian calon Wakil Dekan, Ketua
Gugus Penjaminan Mutu, Ketua dan Sekretaris Departemen, Ketua Program Studi,
dan Kepala Laboratorium/ Studio/ Bengkel Kerja dan pimpinan unsur lain kepada
Rektor:
h. menyusun, menerapkan, mengendalikan dan mengembangkan standar mutu
akademik di lingkungan fakultas;
i. membina dan mengembangkan potensi mahasiswa;
j. menjaga dan membina keamanan, ketertiban dan keindahan di lingkungan fakultas;

2. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan


Tugas dan wewenang:
1) Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bidang
akademik dan pengembangan.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wakil dekan
bidang akademik dan pengembangan mempunyai fungsi:
a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan sistem
manajemen yang telah ditetapkan pada bidang akademik dan pengembangan di
tingkat fakultas;
b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang akademik dan
pengembangan;
c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan bidang
akademik dan pengembangan;

43
d. pengendalian standar kualitas bidang akademik dan pengembangan di tingkat
fakultas;
e. penyusunan laporan tahunan kegiatan akademik dan pengembangan di tingkat
fakultas sebagai pertanggungjawaban Wakil Dekan kepada Dekan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

3. Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya


Tugas dan wewenang:
1) Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja
bidang perencanaan, keuangan, dan sumber daya.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil
Dekan bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya mempunyai fungsi:
a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan
sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang perencanaan,
keuangan, dan sumber daya di tingkat fakultas;
b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan,
keuangan, dan sumber daya;
c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
bidang perencanaan, keuangan, dan sumber daya;
d. pengendalian standar kualitas bidang perencanaan, keuangan, dan sumber
daya di tingkat fakultas;
e. penyusunan laporan tahunan kegiatan perencanaan, keuangan, dan sumber
daya di tingkat Fakultas sebagai pertanggungjawaban Wakil Dekan
kepada Dekan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

4. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Pengabdian Masyarakat


Tugas dan wewenang:
1) Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja
bidang kemahasiswaan, alumni dan pengabdian masyarakat.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wakil dekan
bidang kemahasiswaan, alumni dan pengabdian masyarakat mempunyai
fungsi:

44
a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan
sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang kemahasiswaan,
alumni dan pengabdian masyarakat;
b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang
kemahasiswaan, alumni dan pengabdian masyarakat;
c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
bidang kemahasiswaan, alumni dan pengabdian masyarakat;
d. pengendalian standar kualitas bidang kemahasiswaan, alumni dan
pengabdian masyarakat di tingkat fakultas;
e. penyusunan laporan tahunan kegiatan kemahasiswaan, alumni dan
pengabdian masyarakat di tingkat fakultas sebagai pertanggungjawaban
Wakil Dekan kepada Dekan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

5. Kepala Pusat Penelitian Inovasi dan Kemitraan Internasional


Tugas dan wewenang:
1) Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja
bidang penelitian, inovasi dan kemitraan internasional.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala pusat
penelitian, inovasi dan kemitraan internasional. mempunyai fungsi:
a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan
sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang penelitian inovasi
dan kemitraan internasional;
b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang penelitian
inovasi dan kemitraan internasional;
c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
bidang penelitian inovasi dan kemitraan internasional;
d. pengendalian standar kualitas bidang penelitian inovasi dan kemitraan
internasional di tingkat fakultas;
e. penyusunan laporan tahunan kegiatan penelitian inovasi dan kemitraan
f. internasional di tingkat fakultas sebagai pertanggungjawaban kepada
dekan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh dekan.

45
6. Manajer Program Pendidikan Dokter Spesialis
Tugas dan wewenang:
a. Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja
kegiatan akademik pada pendidikan dokter spesialis.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), manajer
pendidikan dokter spesialis mempunyai fungsi:
1) perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan
sistem manajemen yang telah ditetapkan untuk kegiatan pendidikan dokter
spesialis;
2) pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan pendidikan dokter
spesialis;
3) pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
pendidikan dokter spesialis;
4) pengendalian standar kualitas pendidikan dokter spesialis;
5) penyusunan laporan tahunan kegiatan penelitian inovasi dan kemitraan
6) internasional di tingkat fakultas sebagai pertanggungjawaban kepada
dekan;
7) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh dekan.

7. Senat Fakultas
Senat Fakultas mempunyai tugas dan wewenang:
a. pemberian pertimbangan Rencana Strategis dan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Fakultas;
b. pemberian pertimbangan terhadap norma akademik yang diusulkan oleh Dekan;
c. pemberian pertimbangan terhadap calon Wakil Dekan, Ketua Gugus
Penjaminan Mutu, Ketua dan Sekretaris Departemen, Ketua Program Studi,
dan Kepala Laboratorium/Studio/Bengkel kerja dan pimpinan unsur lain
kepada Rektor;
d. pengawasan penerapan norma akademik dan kode etik sivitas akademika;
e. pemberian pertimbangan terhadap ketentuan akademik yang dirumuskan dan
f. diusulkan oleh Dekan mengenai hal-hal sebagai berikut:
g. penetapan kurikulum program studi;
h. pemberian gelar kehormatan;
i. pemberian penghargaan akademik; dan

46
I. pengusulan pembukaan, perubahan dan penutupan program studi. pengawasan
pelaksanaan kegiatan tridharma;
j. pengawasan dan evaluasi pencapaian proses pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat;
k. pemberian pertimbangan dan usul perbaikan proses pembelajaran penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat kepada Dekan;
l. pengawasan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,
dan otonomi keilmuan; dan
m. pemberian pertimbangan kepada Rektor dalam pengusulan profesor.

8. Gugus Penjaminan Mutu


a. Gugus Penjaminan Mutu mempunyai tugas merencanakan, menerapkan,
mengendalikan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu fakultas dan
seluruh unsur yang terdapat di fakultas yang sejalan dengan sistem penjaminan
mutu Universitas Hasanuddin, dan bertanggung jawab atas peningkatan mutu
secara berencana dan berkelanjutan.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), Gugus
Penjaminan Mutu mempunyai fungsi:
1) perumusan kebijakan mutu FK Unhas yang sejalan dengan kebijakan mutu
Universitas Hasanuddin, dalam rangka pencapaian target kinerja fakultas;
b. bersama dengan Dekan dan Wakil Dekan Bidang Akademik melakukan
perumusan kebijakan yang sejalan dengan kebijakan Universitas Hasanuddin;
c. bersama dengan Dekan dan Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya
dan Keuangan melakukan perumusan kebijakan yang sejalan dengan kebijakan
Universitas Hasanuddin;
d. bersama dengan Dekan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
melakukan perumusan kebijakan sejalan dengan kebijakan Universitas
Hasanuddin;
e. bersama dengan Dekan dan Kepala Pusat Penelitian, Inovasi dan Kemitraan
Program Studi pada Fakultas Kedokteran melakukan perumusan kebijakan
yang sejalan dengan kebijakan Universitas Hasanuddin;
f. bersama dengan Dekan dan Manajer Program Pendidikan Dokter Spesialis
melakukan perumusan kebijakan yang sejalan dengan kebijakan Universitas
Hasanuddin:

47
g. pengembangan sistem monitoring dan evaluasi mutu fakultas berbasis sistem
informasi;
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penjaminan;
i. penyampaian laporan hail monitoring dan evaluasi beserta rekomendasinya
j. secara tertulis kepada Dekan; pelaksanaan analisis terhadap tindak lanjut
pelaksanaan monitoring dan evaluasi;
k. pemberian rekomendasi perbaikan untuk mencapai sasaran Fakultas dan
Program Studi; dan
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan

9. Ketua Departemen
Tugas dan wewenang:
a. Mendukung terwujudnya visi dan misi fakultas serta visi dan misi Universitas
Hasanuddin;
b. Membantu fakultas dalam mewujudkan rencana strategis fakultas dan
Universitas Hasanuddin;
c. Menyusun program kerja dan sasaran kerja tahunan;
d. mengelola sumber daya manusia, sarana dan prasarana penunjang proses
pembelajaran;
e. Menyusun rencana anggaran kinerja tahunan bersama-sama dengan Ketua
Program Studi;
f. Mendukung program studi dalam hal ketersediaan sumber daya untuk
merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan
kurikulum;
g. Menyusun rencana pembelajaran dan alokasi tenaga pengajar untuk keperluan
program studi bersama-sama Ketua Program Studi;
h. Menyelenggarakan pemilihan calon ketua dan sekretaris program studi serta
merekomendasikan calon ketua dan sekertaris program studi;
i. Menegakkan kode etik dosen;
j. Memberikan rekomendasi atas calon ketua program studi yang akan diangkat
oleh rektor melalui dekan;
k. Menetapkan persyaratan dan jumlah mahasiswa yang diterima bersama-sama
Ketua Program Studi; mengkordinir kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dengan melibatkan program studi; dan

48
l. Melaporkan penyelenggaran kegiatan Program Studi kepada Dekan.

10. Ketua Program Studi


Tugas dan wewenang:
a. Menyusun program kerja dan sasaran kerja program studi;
b. Menyusun buku pedoman kegiatan pendidikan;
c. Menyusun, mengembangkan serta memutakhirkan kurikulum dan bahan ajar;
d. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun tim pengampu mata kuliah atas persetujuan ketua departemen;
f. Membina kegiatan kemahasiswaan yang berada di bawah kewenangannya;
g. Membina dan mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan ilmiah,
dan/atau olah raga, dan seni;
h. Menyusun dan memutakhirkan hasil evaluasi diri serta borang;
i. Melaporkan hasil evaluasi pembelajaran kepada dekan, manajer PPDS dan
ketua departemen; melakukan penjaminan mutu pendidikan;
j. Mendorong suasana akademik sehingga dapat meningkatkan kinerja, prestasi
mahasiswa, dan tenaga pendidik;
k. Mengoodinir pengisian kartu rencana studi mahasiswa beserta penasehat
akademiknya secara online;
l. Memberikan layanan konsultasi bag mahasiswa;
m. Melakukan studi pelacakan alumni (tracer study) untuk mengetahui relevansi
lulusan dengan kurikulum;
n. Menetapkan standar kompetensi dan jumlah mahasiswa yang diterima setiap
tahun bersama ketua departemen; dan
o. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan
melibatkan mahasiswa.

11. Tata Usaha


Terdiri atas:
a. Sub Bagian Pendidikan;
b. Sub Bagian umum dan Perlengkapan;
c. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian; dan
d. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni.
Tugas dan Fungsi

49
a. Sub Bagian Pendidikan/Akademik mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
dukungan administrasi pendidikan dan bertanggung jawab atas terciptanya
pelaksanaan dan layanan administrasi pendidikan yang efektif dan efisien.
b. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan dukungan administrasi umm dan perlengkapan dan
bertanggungjawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administrasi
umum dan perlengkapan yang efektif dan efisien.
c. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan dukungan administrasi keuangan dan kepegawaian dan
bertanggung jawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administrasi
keuangan dan kepegawaian yang efektif dan efisien.
d. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan dukungan administrasi kemahasiswaan dan alumni dan
bertanggung jawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administrasi
kemahasiswaan dan alumni yang efektif dan efisien.

12. Unit Mutu


Unit mutu adalah unsur yang terdapat pada tingkat universitas setiap fakultas, program
studi di FK Unhas.
Tugas:
a. bersama dengan gugus penjaminan mutu menyusun dan mengembangkan
daftar tilik dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal
(SPMI);
b. pendampingan pada unit/ komite, program studi, departemen dan sub bagian
ketatausahaan untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan berbasis mutu
penghitungan pencapaian sasaran kinerja;
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan saran untuk tindak lanjut perbaikan;
d. Unit Penjaminan Mutu bertanggung jawab kepada Ketua Gugus Penjaminan
Mutu (GPM);

13. Struktur Lainnya


a. Ketua program pendidikan mahasiswa: Mengelola dosen, sumber daya, bahan,
bahan praktikum, bahan ajar yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan mata
kuliah; Berkordinasi dengan kordinator mata kuliah. Ditunjuk dan

50
bertanggungjawab kepada ketua departemen.

51
b. Komite etik penelitian: Melakukan review etik pada proposal penelitian yang
melibatkan manusia dan hewan serta memonitor berjalannya penelitian;
Ditunjuk dan bertanggung jawab kepada kepala pusat penelitian, inovasi dan
kemitraan.
c. Unit penelitian: Merencanakan, menyediakan dan mengelola wahana
penelitian untuk sivitas akademik. Mengkordinir pelaksanaan hibah penelitian.
Melakukan pendataan kegiatan penelitian meliputi proposal, laporan dan
publikasi. Ditunjuk dan bertanggung jawab kepada kepala pusat penelitian,
inovasi dan kemitraan
d. Production house: Melakukan pengadaan materi pembelajaran yang dapat
diakses melalui website fakultas. Dipilih dan bertanggung jawab kepada wakil
dekan bidang akademik dan pengembangan
e. Komite disiplin: Melakukan invesigasi terhadap mahasiswa, dosen, staf
kependidikan yang diduga melakukan pelanggaran.

52
STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT DALAM

53
Pengangkatan Penanggung jawab pada Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin periode 2019 - 2024 diatur dalam Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.

Penanggung Jawab Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas


Ketua Departemen : Prof. Dr. dr. Andi Makbul Aman, Sp.PD, KEMD
Ketua Program Studi Sp1 : Dr. dr. Harun Iskandar, Sp.P(K), Sp.PD, K-P
Sekretaris Program Studi Sp1 : Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid,M.Kes,Sp.PD,K-GH,Sp.GK
Ketua Unit Penjaminan Mutu : Prof. Dr. dr. Syakib Bakri, Sp.PD, K-GH
Sekretaris Unit Penjaminan Mutu : Dr. dr. Femi Syahriani, Sp.PD, K-R
Pendidikan Sp1 Tingkat Divisi

URAIAN TUGAS
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

1. KETUA DEPARTEMEN
Uraian tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan proses pendidikan Fakultas Kedokteran di bidang Ilmu
Penyakit Dalam, sebagai pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, penelitian dan
pelayanan kesehatan.
b. Memimpin dan mengambil kebijakan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan di
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.
c. Bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan operasional pendidikan di Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.
d. Merencanakan, mengkoordinir pelaksanaan, memonitoring dan mengevaluasi kegiatan
akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat di departemen
e. Menyusun RKAT (Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan)
f. Menyusun laporan kinerja departemen
g. Memberi arahan kepada staf dosen dan staf administrasi departemen
h. Mengatur distribusi dosen pada proses akademik di masing-masing sistem

54
i. Menilai kinerja dosen dan staf administrasi di departemen
j. Bertanggung jawab kepada dekan
k. Menunjuk KPS, SPS, dan KPM berdasarkan musyawarah dengan para staf di departemen
l. Mengangkat pembimbing dan penguji untuk mahasiswa fase profesi dan PPDS
m. Mengusulkan pengangkatan dosen luar biasa

2. KETUA PROGRAM STUDI SP1


Uraian Tugas :
a. Mengatur penyelenggaraan proses pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam sesuai
kurilkulum
b. Membuat kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
c. Berkoordinasi dengan Ketua Departemen terhadap kelancaran proses pendidikan PPDS
d. Sebagai Koordinator Umum PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.
e. Membuat program kerja, perencanaan dalam perbaikan dan pengembangan program
pendidikan PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas sesuai dengan program Kolegium Ilmu
Penyakit Dalam Indonesia.
f. Bersama dengan Ketua Departemen membuat perencanaan keuangan dan
pertanggungjawaban program kerja PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.
g. Membuat dan bertanggung jawab atas Anggaran PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
termasuk pengeluaran dan penerimaan keuangan.
h. Bertanggung jawab terhadap kegiatan seleksi penerimaan PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK
Unhas.
i. Melakukan supervisi ke lapangan (RS Pendidikan & RS Jejaring Pendidikan).
j. Memimpin rapat pendidikan.
k. Melakukan yudisium peserta PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.
l. Bertanggungjawab atas kalender dan pelaksanaan kegiatan pendidikan PPDS Ilmu Penyakit
Dalam FK Unhas.
m. Bertanggung jawab atas sistem administrasi pendidikan dan kepegawaian.

55
3. SEKRETARIS PROGRAM STUDI SP1
Uraian tugas :
a. Membantu KPS dalam mengatur pendidikan dokter spesialis sesuai kurikulum
b. Mengatur administrasi stase/rotasi PPDS
c. Mengatur administrasi pendidikan peserta PPDS meliputi: berkas hasil studi, berkas hasil
seleksi masuk, nilai kemajuan belajar, sanksi yang telah diberikan, berita acara cuti
akademik.
d. Bertanggung jawab kepada KPS dan Ketua Departemen terhadap kelengkapan administrasi
PPDS.
e. Menggantikan fungsi KPS apabila diperlukan atau jika KPS tidak berada di tempat atau
apabila KPS sedang cuti.
f. Melakukan supervisi ke lapangan (RS Pendidikan & RS Jejaring Pendidikan).
g. Melakukan koordinasi kerja dengan center pendidikan lain dan para staf pengajar.
h. Bertanggung jawab atas izin atau cuti akademik peserta PPDS dan pegawai kesekretariatan
PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.
i. Bertanggung jawab atas pembelian barang dan alat inventarisasi kesekretariatan dan
pendidikan.
j. Bertanggung jawab atas inventarisasi alat pendidikan PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.

4. UNIT PENJAMINAN MUTU


Uraian Tugas :
a. Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat peserta didik melalui evaluasi pencapaian
prestasi, reputasi, dan hasil ujian peserta didik program studi Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
b. Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat proses belajar mengajar melalui evaluasi
layanan prodi untuk membina dan mengembangkan minat peserta didik pada program studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
c. Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat dosen/pengajar melalui evaluasi kinera
akademik dosen dan tenaga kependidikan pada program studi Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
d. Memberikan usulan perbaikan kepada pelaksana program studi mengenai hasil evaluasi

56
yang dilakukan pada program studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam FK
Unhas

57
e. Melakukan koordinasi dengan fakultas mengenai sistem penjaminan mutu program studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas

5. PENDIDIKAN SP1 TINGKAT DIVISI


Uraian tugas:
a. Membantu KPS dalam mengatur pendidikan dokter spesialis sesuai kurikulum
b. Mengkoordinasi kegiatan pendidikan pada divisi masing-masing
c. Melakukan assesmen dan evaluasi kegiatan pendidikan pada divisi masing-masing
d. Bertanggung jawab kepada KPS terhadap evaluasi pendidikan di setiap divisi.

6. BIDANG PENELITIAN
a. Menjadi salah satu tim penguji pada seminar kelayakan judul, seminar proposal, seminar
hasil dan ujian tesis
b. Memastikan kesesuaian penelitian PPDS dan dosen program studi Sp1 Ilmu Penyakit
Dalam dengan roadmap penelitian

7. BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT


Uraian tugas:
a. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat program studi Sp1
Ilmu Penyakit Dalam dan kesesuaiannya dengan roadmap Pengabdian Masyarakat
b. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari masing-masing
dosen pada setiap rapat kerja program studi Sp1 Ilmu Penyakit Dalam

Ketua dan sekretaris program studi secara aktif mengontrol pelaksanaan kegiatan di
tingkat program studi dengan mengacu kepada rincian tugas untuk tiap-tiap kegiatan. Pertemuan
antara pengelola program studi dengan mengacu kepada rincian tugas untuk meperoleh masukan
yang diperlukan dalam mengambil keputusan sehingga keputusan yang dihasilkan bermanfaat
bagi perkembangan Program Studi Ilmu Penyakit Dalam.
Untuk meningkatkan partisipasi staf dosen dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan
kegiatan, ketua dan sekretaris program studi terjun langsung untuk memonitor. Apabila terjadi

58
kendala dalam pelaksanaannya, maka Ketua atau Sekretaris Program Studi bertindak seperlunya
untuk menyelesaikan persoalan.

3) Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek baik perwujudan good governance,
mencakup 5 pilar yaitu: kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan
berkeadilan.

Kredibilitas
Pelaksanaan tata pamong dengan prinsip kredibel tercermin dalam pemilihan dekan yang
mengacu pada Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang Tata Cara
Pengisian Jabatan Pimpinan pada Tingkat Fakultas.
Di Lingkungan Universitas Hasanuddin, proses pengisian jabatan Dekan dilaksanakan
secara berjenjang melalui:
a. penjaringan bakal calon;
b. penyaringan calon;
c. pemberian pertimbangan;
d. penetapan Dekan.
Senat melaksanakan rapat terbuka untuk memberi kesempatan calon dekan memaparkan
rencana kerjanya, dan kemudian mengadakan rapat tertutup untuk memberikan pertimbangan
kualitatif terhadap calon-calon dekan dalam amplop tertutup yang berisi pertimbangan penilaian
meliputi:
a. Integritas dan Perilaku
b. Rencana Kerja
c. Tanggung Jawab
d. Tata Krama
e. Kinerja meliputi profesionalisme, analisis, dan rekomendasi kebijakan, kepemimpinan dan
manajemen.
f. Kemampuan dalam pengembangan kerja sama internal dan eksternal.
g. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar Aparatur Sipil Negara.
Ketua Senat Fakultas mengusulkan Calon - Calon Dekan Fakultas hasil penjaringan dan
penyaringan beserta pertimbangannya kepada Rektor. Dalam menyeleksi untuk memilih Calon

59
Dekan Fakultas, maka Rektor membentuk Tim Pertimbangan Jabatan Universitas (TPJU) yang
bertugas memberikan pertimbangan dalam bentuk penilaan terhadap Calon Dekan yang diusulkan
Senat Fakultas. Tim Pertimbangan Jabatan Universitas dipimpin oleh Rektor dengan anggota:
a. Para Wakil Rektor;
b. Ketua/Wakil Majlis Wali Amanat;
c. Ketua/Sekretaris Senat Akademik;
b. Ketua/Sekretaris LPPM Unhas;
c. Ketua/Sckretaris LP2MP Unhas; dan
d. Kepala/Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan Unhas

TPJU memberikan kesempatan Calon Dekan untuk memaparkan rencana kerja dan
memberikan pertimbangan dengan melakukan asesmen kepada Calon Dekan Fakultas dalam
Focus Group Discussion meliputi:
a. Integritas dan Perilaku
b. Kemampuan profesional dan rencana kerja
c. Hubungan kerja internal dan eksternal
d. Rekam jejak prestasi dan pelanggaran.

Rektor memilih salah satu calon dari hasil penilaian TPJU untuk ditetapkan sebagai calon
yang diajukan ke Senat Akademik untuk dimintakan saran pertimbangan. Rektor menetapkan
Dekan bar definitif dengan Surat Keputusan Rektor setelah memperhatikan pertimbangan Senat
Akademik.

Di tingkat program studi, Struktur Organisasi Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Unhas dipilih untuk masa jabatan 4 tahun berdasarkan hasil keputusan rapat
bagian Ilmu Penyakit Dalam. Dalam membangun sistem tata pamong yang kredibel, pemilihan
Ketua dan Sekretaris Program Studi dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
telah ditetapkan. Proses seleksi dimulai dari pembentukan panitia pemilihan yang terdiri dari
Ketua dan Sekretaris yang juga ditetapkan berdasarkan rapat bagian. Proses penjaringan
dilakukan dengan meminta format kesediaan dari staf dosen yang memenuhi syarat untuk menjadi
ketua dan sekretaris program studi. Proses seleksi diutamakan secara musyawarah dan

60
mufakat. Bila tidak terjadi

61
kesepakatan dari rapat maka Ketua dan Sekretaris Program studi melalui mekanisme pemungutan
suara (voting). Pengambilan suara dilakukan dengan ketentuan 50% +1 dosen hadir dalam
pengambilan suara tesebut.
Ketua dan sekretaris program studi terpilih akan ditetapkan dengan Keputusan Dekan
Fakultas Kedokteran Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang Pengangkatan Penanggung
Jawab pada Program Studi Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin periode
masa jabatan tahun 2021-2025.

Transparan
Tata pamong yang transparan adalah tata pamong yang jelas dan nyata. Program studi
Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas senantiasa menjalankan tata kelola akademik yang transparan
dengan mengacu peraturan yang berlaku di tingkat program studi, fakultas dan universitas.
Diharapkan setiap kebijakan yang diambil harus sesuai ketentuan fakultas dan universitas.

Transparasi akademik
Transparansi akademik di tingkat program studi tersedia panduan dan SOP yang disusun
dengan mengacu peraturan akademik yang berlaku di tingkat fakultas dan universitas. Panduan
akademik dan SOP digandakan dan disebarluaskan ke seluruh civitas akademik. Setiap kebijakan
yang diambil program yang belum bisa dipahami dapat ditanyakan secara langsung oleh setiap
dosen / peserta didik dalam rapat.

Transparasi keuangan
Tata kelola keuangan dilakukan oleh Program Studi dengan pengawasan setiap 1 bulan
oleh bagian keuangan di tingkat Fakultas.

Akuntabel
Tata Pamong yang akuntabel adalah tata pamong yang dapat dipertanggungjawabkan.
Program studi Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas senantiasa memberikan laporan secara berkala
kepada Dekan Fakultas Kedokteran tentang pelaksanaan pendidikan dan laporan keuangan
sebagai lampiran berkas kelengkapan.

62
Tanggung Jawab
Tata Pamong yang bertanggung jawab adalah tata pamong yang menanggung segala
sesuatu yang berada dalam kewajibannya. Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
senantiasa menjalankan kurikulum yang direncanakan dan dijalankan sesuai jadwal.

Keadilan
Tata Pamong yang adil adalah tata pamong yang menempatkan sesuatu sesuai
kepatutannya. Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas senantiasa melakukan sistem
evaluasi secara jelas dengan menggunakan logbook bagi peserta didik.

4) Ketersediaan dokumen formal dan bukti keberfungsian sistem pengelolaan fungsional


dan operasional perguruan tinggi yang meliputi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan (leading),
dan pengawasan (controlling).
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional FK Unhas mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengembangan staff, pengarahan, dan pengawasan.

Perencanaan (planning)
Dekan FK UNHAS dalam melaksanakan fungsi planning telah berhasil menyusun
Rencana Strategis Fakultas (Renstra Fakultas Kedokteran 2020-2024) yang merupakan rencana
pengembangan lima tahunan.
Perencanaan dalam Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas dilaksanakan dalam 3
bidang berikut:
a. Bidang Pendidikan: merencanakan aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar
yang meliputi rencana perkuliahan, penyusunan buku rancangan pembelajaran (BRP) dan
buku panduan peserta didik, logbook, serta penyusunan buku panduan tutor, penyusunan
jadwal kuliah dan jadwal ujian serta sarana prasarana yang dibutuhkan yang dimasukkan
dalam rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
b. Bidang Penelitian: penyusunan rencana penelitian oleh staf sesuai dengan keahlian dan
penyusunan rencana anggaran penelitian serta rencana pemberian stimulan terhadap staf yang

63
melakukan penelitian, member kesempatan kepada staf untuk mempublikasikan hasil
penelitian dan jurnal ilmiahnya
c. Bidang Pengabdian Masyarakat: penyusunan agenda rencana aktivitas pengabdian
masyarakat yang akan dilakukan oleh staf dan peserta didik

Pengorganisasian (organizing)
Pengelola Program Studi bertanggung jawab terhadap kegiatan di lingkungan Program
Studi dan bertugas mengorganisir kegiatan pembelajaran di tingkat Program Studi seperti
penyusunan kurikulum, buku panduan, modul, SOP, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan ilmiah
dan praktikum peserta didik. Selain itu pengelola Program Studi juga bertugas mengkoordinir
kegiatan yang berkaitan dengan penelitian peserta didik seperti seminar proposal, seminar hasil.
Dalam melaksanakan program pendidikan KPS dan SPS dibantu oleh:
a. Tim penjaminan Mutu
b. Koordinator Kegiatan
c. Ketua Divisi
d. Dosen Penasehat Akademik
e. Dosen RS Jejaring
f. Dosen lain yang ditunjuk sebagain pembimbung sesuai dengan bentuk kegiatan (Mini Cex,
kasus, referat, pembacaan jurnal, case-based discussion, textbook reading)

Pengembangan Staf
Dosen Program Studi Ilmu Penyakit Dalam merupakan dosen Fakultas Kedokteran dan
dosen pendidik klinis. Dalam pengembangan dan rekruitmen staf mengacu pada kebijakan
Fakultas dan Universitas. Program Studi memberikan:
a. Kesempatan dan mendorong dosen untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan sesuai
dengan keahlian yang diminati sesuai dengan kebutuhan.
b. Kesempatan tenaga kependidikan untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi yang linier

Pengarahan

64
Pimpinan FK Unhas selalu memberi motivasi dan mendorong program studi di lingkungan
FK Unhas untuk berkembang. Dalam pelaksanaan pengelolaan, pimpinan tidak hanya memberi
perintah namun ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan. Pengarahan dalam
pengelolaan fakultas dan prodi sudah berjalan dengan efektif.

Pengawasan
a. Di tingkat Program Studi, pengawasan pelaksanaan pendidikan dilaksanakan dan dikoordinir
oleh Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi melalui rapat pengelola program
pendidikan
b. Di tingkat Kolegium, pengawasan dilakukan melalui rapat kolegium yang dihadiri oleh Ketua
Program Studi dan pelaksanaan ujian nasional.
c. Di tingkat Fakultas, pengawasan dilakukan melalui rapat koordinasi pascasarjana yang
dipimpin oleh Wakil Dekan yang membawahi Program Studi Pascasarjana dan TK-PPDS
d. Pengawasan terhadap kinerja dosen dilakukan melalui Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
Lembar Kinerja Dosen. Untuk staf kependidikan melalui Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
yang harus diisi setiap tahun.
e. Pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang ditetapkan dalam rencana kerja anggaran
tahunan dilakukan oleh Wakil Dekan Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya.

Kepemimpinan
Ketersediaan bukti yang sahih tentang efektivitas kepemimpinan di FK Unhas dan Program Studi,
yang mencakup 3 aspek berikut:

1) Kepemimpinan operasional
a. Ketua Program Studi dalam melaksanakan kepemimpinan berorientasi pada peningkatan
akademik untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta meningkatkan kompetensi
dan daya saing di pasar global
b. Ketua Program Studi terlibat dalam kegiatan penyusunan program kerja, rencana kegiatan
dan anggaran tahunan untuk diajukan ke Universitas melalui Fakultas untuk mendapat
pengesahan dan koordinasi pelaksanaannya

65
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana kegiatan dan anggaran tahunan
Program Studi melalui rapat pengelola dan mengidentifikasi permasalahan dalam
pelaksanaan rencana kegiatan dan anggaran tahunan untuk dicarikan solusinya sesuai
mekanisme yang berlaku
d. Ketua Program Studi terlibat dalam kegiatan penjadwalan kegiatan pendidikan di program
studi seperti laporan pagi, pembimbing kegiatan ilmiah (referat, kasus, jurnal, textbook
reading, karya nasional dan tesis), penguji ujian proposal dan seminar hasil

2) Kepemimpinan Organisasi
a. Dalam melaksanakan jabatannya, Ketua Program Studi bersama dengan Sekretaris
Program Studi selalu melibatkan dan menghimpun semua potensi sumber daya yang ada
antara lain staf, bagian laboratorium, sarana fisik dan perpustakaan
b. Menciptakan suasana kondusif demi terciptanya pola kehidupan, etika dan norma serta
budaya organisasi yang intelektual dan arif bagi segenap civitas akademik
c. Menunjuk dan menetapkan beberapa dosen sebagai koordinator tahapan, supervisor dan
dosen wali
d. Ketua Program Studi terlibat dalam profesi IDI, PAPDI, PERPARI, dan lain-lain.

3) Kepemimpinan publik
a. KPS dalam melaksanakan kepemimpinan publik mempertanggungjawabkan kepada publik
dan membina hubungan kerjasama dan suasana akademik yang baik dengan dosen
pendidik, fakultas dan rumah sakit melalui rapat utama, rapat yudisium dan pengabdian
masyarakat
b. Membangun kepercayaan masyarakat di tingkat nasional terhadap Program Studi bersama
civitas akademik.
c. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi di Program Studi yang dialami oleh civitas akademika
d. Bekerja sama dengan prodi lain dalam rangka meningkatkan animo peserta didik dan
mampu membina hubungan baik dengan semua pihak.

66
C. Sistem Penjaminan Mutu
Penetapan unsur pelaksanaan penjaminan mutu
Kebijakan penjaminan mutu di FK Unhas didasarkan pada dokumen Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI) Unhas sesuai dengan Keputusan Dekan Nomor 47/UN4.6/KEP/2020.
Lingkup kebijakan SPMI Unhas mencakup semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi baik
di bidang akademik maupun bidang non akademik. Sistem penjaminan mutu tingkat FK Unhas
mengacu pada diagram alur penjaminan mutu Pendidikan tinggi tingkat Unhas sesuai dengan
Manual SPMI Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Ketersediaan Dokumen SPMI


FK Unhas telah memiliki dokumen SPMI yang meliputi kebijakan mutu, manual mutu,
standar mutu, manual prosedur, instruksi kerja dan formulir kerja. Standar mutu yang dimiliki
terdiri dari 9 standar yaitu Standar Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Program Studi Universitas
Hasanuddin, Standar 2 Kompetensi Lulusan Program Studi, Standar 3 Isi Pembelajaran
Universitas Hasanuddin, Standar 4 Proses Pembelajaran Universitas Hasanuddin, Standar 5
Penilaian Pembelajaran Universitas Hasanuddin, Standar 6 Kualifikasi dan Kompetensi Dosen
Universitas Hasanuddin, Standar 7 Sarana dan Prasarana Pembelajaran Universitas Hasanuddin
Standar 8 Pengelolaan Pembelajaran Universitas Hasanuddin, dan Standar 9 Pembiayaan
Pembelajaran Universitas Hasanuddin. Dengan demikian, jumlah Standar Mutu yang dimiliki dan
dilaksanakan oleh FK Unhas telah Kelampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan DIKTI. Dokumen SPMI Prodi mengacu pada dokumen SPMI Fakultas yang
disesuaikan dengan kondisi di masing-masing Prodi.

Efektivitas Pelaksanaan Penjaminan Mutu


Siklus penjaminan mutu di FK Unhas dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan
model PPEPP. Siklus penjaminan mutu diawali dengan penetapan (P) standar mutu FK Unhas.
Standar mutu Fakultas ini disusun bersama-sama oleh para pemangku kepentingan mengacu pada
SNPT DIKTI, SPMI Unhas, dan SNPK dan didokumentasikan dalam dokumen SPMI Fakultas
(https://med.unhas.ac.id/mutu/spmi/). SPMI Fakultas kemudian disosialisasikan dan diturunkan
ke tiap program studi sebagai standar mutu minimal yang harus dilaksanakan olch program studi.
Program studi dapat menyusun dan melaksanakan standar mutu diatas standar mutu fakultas.

67
SPMI ini ditujukan untuk mengintegrasikan budaya mutu pada setiap kegiatan yang
dikerjakan oleh semua organisasi yang ada. Komitmen mutu ditindaklanjuti dengan pembentukan
unit penjaminan mutu fakultas (GPM) dan tim pelaksana penjaminan mutu (UPM) yang
ditugaskan untuk melakukan penjaminan mutu pada tingkat program studi.
Dokumen legal pembentukan organ pelaksanaan penjaminan mutu internal di perguruan
tinggi antara lain:
a. Pembentukan Gugus Penjaminan Mutu (UPM) dengan Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Nomor 47/UN4.6/KEP/2020 tentang Kebijakan Penjaminan Mutu
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 2020.
b. Ketersediaan dokumen mutu dapat mencakup: pernyataan komitmen mutu, kebijakan mutu,
standar mutu, manual mutu dan dokumen lain yang diperlukan. FK Unhas sat ini telah memiliki
dan melaksanakan 24 standar beserta manualnya. Jumlah tersebut telah memenuhi jumlah standar
dari Dikti sebanyak 24 standar.

Program Studi Ilmu Penyakit Dalam telah menyusun standar mutu yang mengacu pada
standar mutu Fakultas. Untuk mendukung pelaksanaan standar mutu, GPM dan UPM menyusun
manual prosedur, instruksi kerja dan formulir kerja. Seluruh kegiatan di FK Unhas baik bidang
akademik dan non akademik dilaksanakan guna mencapai standar mutu yang telah ditetapkan.
Pimpinan Fakultas memonitor kinerja program studi secara ruin salah satunya melalui rapat kerja
fakultas. Proses dan hasil pembelajaran dilakukan evaluasi setiap tahun melalui sistem online.
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga dimonitoring secara berkala oleh
unit pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kinerja dosen dan tenaga
kependidikan dievaluasi setiap semester melalui sistem SKP. Selain itu, setiap tahun, program
studi dilakukan audit mutu internal sebanyak 1 kali oleh GPM. Hasil temuan dari Audit
disampaikan kepada masing-masing program studi untuk ditindaklanjuti. Auditor memberikan
rekomendasi untuk perbaikan. Upaya tindak lanjut yang dilakukan program studi dalam bentuk
rapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada GPM. GPM kemudian menganalisis hasil
pencapaian standar seluruh program studi, membuat rekomendasi dan melaporkan kepada
pimpinan Fakultas. Upaya peningkatan dilakukan pada standar yang telah tercapai.

68
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu
GPM secara rutin melakukan audit mutu internal terhadap program studi di bawah FK
Unhas. Hasil audit seluruh program studi kemudian dianalisis dan dilaporkan kepada pimpinan
FK Unhas. GPM juga secara rutin melakukan koordinasi dengan UPM seluruh program studi baik
melalui rapat maupun grup whatsapp. Koordinasi yang dilakukan membahas berbagai isu terkait
sistem penjaminan mutu di lingkungan FK Unhas.
Audit Mutu Internal (AMI) Program Studi Ilmu Penyakit Dalam oleh LP2MP
dilaksanakan pada 28 November 2020 secara online oleh Gugus Penjaminan Mutu. Hasil AMI
tertuang dalam Laporan Hasil Audit Mutu Internal yang memuat rekomendasi untuk Prodi.
Rekomendasi tersebut menjadi acuan bagi Prodi bersama dengan UPM untuk menyusun Rencana
Tindak Lanjut yang selanjutnya dilaporkan kepada GPM. Upaya pelaksanaan rencana tindak
lanjut oleh Prodi dimonitor oleh UPM yang akan dilaporkan kembali kepada GPM untuk
dianalisis.

Kerja Sama
Mutu, manfaat, kepuasan dan keberlanjutan kerja sama yang relevan dengan PS. UPPS
dan PS memiliki bukti yang sahih terkait kerfja sama yang ada serta memenuhi aspek-aspek
sebagai berikut:
1. memberikan manfaat bagi PS dalam pemenuhan proses pembelajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
2. memberikan peningkatan kinerja tridarma dan fasilitas pendukung PS.
3. memberikan kepuasan kepada mitra.
4. menjamin keberlanjutan kerja sama dan hasilnya.

Hasil analisis data:


Keriasama yang selama ini dilakukan program studi dengan intitusi dalam dan luar negeri
berdampak positif dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam hal
pendidikan, seperti pemanfaatan penggunaan lahan praktik, mengundang sebagai guest lecture
maupun sebagai narasumber dalam pelatihan dan seminar, pertukaran staf dan mahasiswa. Prodi
juga berupaya mengembangkan kerja sama dengan aktif melakukan pendekatan dengan calon
mitra yang memiliki keilmuan yang sesuai dan citra seta rekam jejak kegiatan yang baik. Selain

69
itu, prodi

70
juga meningkatkan jejaring kerja sama dengan mengikuti kegiatan bertaraf internasional sehingga
mampu meningkatkan mitra kerjasama di masa mendatang.
Institusi yang dijalin kerja sama antara lain:
1. RS Wahidin Sudirohusodo
2. RS Universitas Hasanuddin
3. RS Ibnu Sina
4. RS Stella Maris
5. RS Akademis Jaury
6. RS Islam Faisal
7. RSUD Kondosapata Mamasa
8. RS PKT Prima Sangatta
9. RS Dayaku Raja Kotabangun
10. RSUD Mamuju Tengah
11. RSUD Ajiputri Boutong Kab Penajam
12. RSUD Maba Halmahera Timur
13. Laboratorium klinik PRODIA
14. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar
15. Departement of Medical Microbiology and Infectious Diseases Erasmus MC Rotterdam
The Netherland
16. Leiden University Medical Center, The Netherlands
17. Hiroshima University
18. Laboratory of Molecular and Celluar Biology, Division of Natural System, Natural Science,
And Technology, Kanazawa University
19. Kaikoukai Healthcare Corporation
6. Indikator Kinerja Tambahan (Evaluasi)
Sebagai upaya efektifitas tata kelola penyelenggaraan perguruan tinggi agar lebih
akuntabel, efisien, transparan dan berkeadilan, maka Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK
Unhas juga memberikan indikator kinerja tambahan yaitu :
a. Penerapan e-learning pada proses pembelajaran dan evaluasi
b. Pembuatan dan update website Prodi Ilmu penyakit Dalam
c. Pembuatan dan revisi buku ajar Ilmu Penyakit Dalam

71
d. Penambahan kerja sama dengan rumah sakit satelit untuk stase luar

7. Kepuasan Pengguna (Evaluasi)


Pengukuran kepuasan layanan manajemen oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin terhadap para pemangku kepentingan yakni mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan,
lulusan, pengguna dan mitra telah dilakukan. Pengukuran tersebut memenuhi aspek – aspek
berikut:
a. Menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan
b. Dilaksanakan secara berkala yaitu setahun sekali dan datanya terekam secara komprehensif
c. Dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan
d. Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu
luaran secara berkala dan tersistem.
e. Review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku kepentingan.
f. Hasil pengukuran kepuasan ditindaklanjuti untuk perbaikan.

Pengukuran kepuasan layanan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh unit
penjaminan mutu di tingkat program studi. Instrumen ini berupa formulir online (google form)
yang kemudian didistribusikan kepada mahasiswa, dosen, alumni dan pengguna alumni secara
berkala, yang selanjutnya akan menghasilkan umpan balik. Hasil umpan balik tersebut kemudian
akan diolah dan dianalisis kemudian dilaporkan ke pengelola dalam suatu rapat tinjauan
manajemen yang akan menghasilkan rencana tindak lanjut dari pengelola program studi. Umpan
balik ini dapat menjadi salah satu acuan bagi Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
Dalam FK Universitas Hasanuddin untuk mempersiapkan kurikulum yang sesuai dengan standar
kompetensi yang dibutuhkan alumni.

Selain penjaringan umpan balik dari mahasiswa dan dosen yang dilakukan setiap akhir
tahun, umpan balik juga menjaring respon dari alumni dan pengguna lulusan yang dilakukan
setiap tahun. Proses monitoring dan evaluasi yang sistematik dan berkesinambungan terhadap
pelaksanaan program pendidikan pada Program Studi Ilmu Penyakit Dalam dilaksanakan guna
menjaga mutu secara berkelanjutan dalam arti FK Unhas senantiasa melakukan proses dan
perbaikan mutu secara terus menerus.

72
8. Tinjauan Manajemen (Pengendalian)
Tinjauan manajemen FK Unhas dilaksanakan secara rutin setiap tahun bersamaan dengan
rapat kinerja program studi di akhir tahun. Hasil tinjauan manajemen dirangkum dalam bentuk
laporan kinerja tahunan. Laporan kinerja tahunan ini disusun sebagai upaya perwujudan akuntabilitas
dan pelaksanaan tugas dan fungsi fakultas sebagai perwujudan good governance serta kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Tata Kelola dan Tata Pamong serta Tindak Lanjut
(P= Peningkatan)
Secara umum dapat disimpulkan bahwa tata kelola dan tata pamong di FK Unhas khususnya
di Program Studi Ilmu Penyakit Dalam telah terlaksana dengan baik, di mana dilihat dari tercapainya
Indikator Kinerja yang diamanahkan baik dari universitas, fakultas maupun program studi. Hal ini
dapat tercapai karena adanya sinergitas dari tata kelola dan tata pamong, didukung dengan setiap
unsur organisasi mulai dari pimpinan hingga seluruh civitas akademik telah menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai tugas pokok yang telah ditetapkan untuk masing-masing unsur, juga
didukung dengan komunikasi antar unsur yang sangat diperhatikan demi tercapainya tata kelola yang
baik. Beberapa indikator kinerja yang belum tercapai akan diperbaiki, dengan menyusun rencana
kerja berdasarkan umpan balik monev tim penjamin mutu baik dari internal maupun eksternal.
Dengan dukungan input yang baik maka keberlanjutan prodi akan berjalan dengan baik dan
terjamin, Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi ini, khususnya dalam
hal berikut.
a. Upaya peningkatan mutu manajemen
1) Mengirimkan dosen untuk mengikuti pelatihan penjaminan mutu akademik dan pelatihan
- pelatihan ilmiah dan keterampilan lainnya.
2) Membuat buku panduan, buku kurikulum, dan logbook
3) Melakukan review dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja prodi.
b. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan dilakukan dengan cara:
1) Kriteria Kelulusan Tahap I
a) Buku Log terisi lengkap
b) Tidak ada catatan negatif tentang sikap

73
c) Telah melaksanakan tugas jaga I
d) Menyelesaikan laporan kematian 5 (lima) kasus, pembacaan jurnal 5 (lima) topik
dan referat 1 (satu) topik
e) Lulus evaluasi MINI-CEX, CbD dan DOPS
f) Lulus ujian tahapan
2) Kriteria Kelulusan Tahap II
a) Buku Log terisi lengkap
b) Tidak ada catatan negatif tentang sikap
c) Telah lulus 8 subdivisi
d) Menyelesaikan pembacaan referat 1 (satu) atau 2 (dua) topik, dan atau laporan kasus
1 (satu) atau 2 (dua) topik
e) Menyelesaikan paper nasional
f) Menyelesaikan proposal penelitian
g) Lulus ujian tahapan
3) Kriteria Kelulusan Tahap III
a) Buku Log terisi lengkap
b) Tidak ada catatan negatif tentang sikap
c) Telah melaksanakan tugas luar daerah, poliklinik Interna, chief ruangan, konsul
antar Departemen, dan tugas jaga 2
d) Menyelesaikan pembacaan referat 1 (satu) topik dan atau 1 (satu) laporan kasus
e) Lulus ujian Profesi Nasional (Board)
f) Lulus evaluasi MINI-CEX, CbD dan DOPS
g) Menyelesaikan laporan hasil penelitian
h) Lulus ujian akhir
Selain itu, peningkatan mutu lulusan juga dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan
oleh peserta didik dalam rangka perbaikan kompetensi sesuai standar kompetensi Ilmu Penyakit
Dalam.
c. Upaya untuk melaksanakan dan meningkatkan hasil kerjasama kemitraan (termasuk dengan rumah
sakit pendidikan atau sarana pelayanan kesehatan) adalah dengan melakukan visitasi secara berkala
ke rumah sakit jejaring dan mitra.
d. Upaya peningkatan minat :

74
Sosialisasi mengenai fasilitas pendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan melalui leaflet,
partisipasi pada acara fakultas dan universitas, serta pembuatan website IPD FK Unhas. Sosialisasi
ini memberikan informasi mengenai fasilitas pendukung pendidikan berupa; ruang kuliah yang
digunakan untuk kuliah umum dan konfrensi medis, ruang diskusi divis, ruang perpustakaan yang
dilengkapi dengan koleksi buku dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Pada setiap ruangan tersebut
dilengkapi dengan fasilitas internet online (WiFi) yang dapat digunakan untuk mengakses jurnal
ilmiah (lokal, nasional, internasional), e-book dan bentuk-bentuk publikasi ilmiah lainnya. Selain
itu, fasilitas Rumah Sakit sebagai tempat pelaksanaan pendidikan telah ditetapkan yaitu Rumah
Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo sebagai RS Utama pendidikan. Agar proses pendidikan PPDS lebih
maksimal, dan peserta didik dapat lebih banyak mendapatkan kesempatan mengobservasi dan atau
melakukan tindakan medis (terstruktur) terhadap kasus terkait penyakit dalam, maka dibuatlah kerja
sama dengan beberapa Rumah Sakit sebagai jejaring rumah sakit utama yaitu RS Labuang Baji, RS
Ibnu Sina, RS Islam Faisal, dan RS Stella Maris untuk wilayah Kota Madya Makassar dan beberapa
RS di luar kota Makassar.

75
KRITERIA 3 MAHASISWA

1. Latar Belakang

Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (PS Sp-
1 IPD FK Unhas) berdiri sejak tahun 1972 serta telah meluluskan 416 mahasiswa yang kompeten
sebagai dokter spesialis penyakit dalam yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia terutama di
wilayah Indonesia bagian Timur. PS Sp-1 IPD FK Unhas bertujuan untuk menjadi pusat pendidikan
yang unggul, mandiri dan berwawasan benua maritim untuk menghasilkan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam yang humanis dan mampu bersaing secara regional, nasional dan global pada tahun 2026
dengan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan bertanggung jawab.

2. Kebijakan Rujukan Peraturan dan Standar yg menjadi acuan PS

a. Rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan


Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 126 Tahun 2016
tentang Penerimaan Mahasiswa Baru dapat dilakukan melalui Seleksi Masuk PS Sp-1 IPD FK Unhas
Sistem rekrutment calon peserta didik baru dilakukan mengacu dengan pedoman yang telah disahkan
oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan nomor 3666/UN4.6/KEP/2019
Tanggal 30 September 2019 Tentang Panduan Penilaian Calon Mahasiswa Program Pendidikan Dokter
Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Panduan penilaian tersebut terdiri atas Status
Akreditasi FK (S1) asal CPPDS, Indeks Prestasi Kumulatif, Nilai Mata Kuliah terkait Program Profesi
Dokter, Tes TOEFL, Tes Bahasa Indonesia, Bersedia ditempatkan di daerah sesuai kebutuhan,
Pengalaman Kerja Sebelumnya, MMPI, Pembiayaan/ Beasiswa, Tes Tulis Prodi, Tes Wawancara
Prodi, Keterampilan Khusus dan Alumni. Sistem rekrutmen dilakukan secara transparan, objektif,
akuntabel dan berkeadilan dengan kriteria kelulusan tersebut. Kelulusan calon mahasiswa baru
ditentukan berdasarkan daya tampung program studi. Yang dinyatakan lulus adalah ranking teratas dari
hasil ujian TOEFL, Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kompetensi Dasar, wawancara dan
kelengkapan berkas administrasi. Hasil tes kesehatan merupakan bahan pertimbangan bagi calon
Mahasiswa Program Dokter Spesialis. Jumlah peserta didik yang diterima dengan mengacu pada rasio

76
dosen dan mahasiswa.

77
Proses seleksi calon PPDS diawali dengan seleksi berkas pada rapat bersama TKPPDS dengan seluruh
KPS Prodi. Calon PPDS yang lulus berkas selanjutnya menjalani seleksi ujian tes wawancara dengan
keterampilan khusus di Prodi. Proses seleksi lainnya dilakukan secara bersama oleh TKPPDS. Hasil
penilaian selanjutnya dirapatkan di pengelola Prodi. Selanjutnya hasil penilaian tersebut dipaparkan
pada saat rapat bersama TKPPDS dan Dekan Fakultas Kedokteran, yang selanjutnya hasil tersebut
dirapatkan juga dengan pihak Universitas Hasanuddin. Ini menunjukkan proses seleksi dilakukan
secara terbuka dan berkeadilan.

Audit internal terhadap sistem seleksi calon mahasiswa dilakukan minimal sekali setahun. Hasil
evaluasi ditindak lanjuti oleh Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada seleksi calon
mahasiswa di periode berikut.

b. Layanan Mahasiswa
Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan PS Sp-1 IPD FK Unhas.
Berdasarkan pentingnya peranan tersebut, pelayanan kepada mahasiswa menjadi hal yang pantas
diperhatikan oleh program studi. Layanan mahasiswa yang disediakan PS Sp-1 IPD FK Unhas
meliputi: bimbingan dan konseling, pengembangan minat dan bakat, pengembangan soft skills,
beasiswa serta Kesehatan.

1) Bimbingan dan Konseling


Kegiatan bimbingan dan konseling rutin dilakukan di PS Sp-1 IPD FK Unhas. Bimbingan
konseling ini bertujuan untuk mempermudah proses pendidikan, memperluas wawasan dan
pengetahuan, dapat mencapai kompetensi sesuai standar tingkatan mahasiswa serta penanganan
terhadap mahasiswa yang bermasalah baik yang bersifat akademis maupun non-akademis.
Pembimbing akademik dilakukan oleh dosen konselor yang tergabung dalam Prodi yang
beranggotakan 42 dosen.
2) Pengembangan Nalar, Minat dan Bakat mahasiswa
Salah satu upaya untuk menumbuhkan daya nalar mahasiswa, dengan pembuatan Problem
Oriented Mediac Record (POMR) untuk setiap pasien baru yang diterima dan akan dibacakan pada
Morning Report atau laporan kasus kematian.

Untuk mengembangkan minat dan potensi bakat dari seluruh mahasiswa, Prodi memfasilitasi
kegiatan kemahasiswaan. Hingga saat ini terdapat 5 (Sepak bola, Bulutangkis, Futsal, Sepeda, dan
Lari) kelompok kegiatan mahasiswa (Kaisar FC, PB Kaisar, Pasapeda dan Interna Runner) pada
78
tahap akademik yang berdasarkan minat dan bakat. Tim olahraga mengadakan latihan bersama
secara rutin setiap minggu dan mengikuti kejuaraan lokal maupun nasional.

3) Pembinaan soft skills


PS Sp-1 IPD FK Unhas melakukan pembinaan soft skills melalui program-program kegiatan
mahasiswa seperti:
a) Mengikutsertakan mahasiswa dalam pelatihan dan bimbingan untuk setiap mahasiswa yang
akan mengikuti ujian board.
b) Mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan penelitian.
c) Mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
d) Mendorong mahasiswa dalam berbagai kegiatan yang meningkatkan kreativitas mahasiswa
yang mencakup kegiatan seni, olahraga dan keagamaan.
e) Mengikutsertakan mahasiswa dalam seminar, simposium atau workshop yang dilakukan oleh
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Hasanuddin
4) Beasiswa
Mahasiswa di PS Sp-1 IPD FK Unhas memiliki kesempatan untuk memperoleh beasiswa dengan
berbagai sumber pendanaan, baik berskala lokal dan nasional. Seluruh mahasiswa memiliki
kesempatan, selama disesuaikan dengan persyaratan pada skema beasiswa yang diambil.

5) Karir dan kewirausahaan


Mahasiswa juga dilatih untuk mempublikasi dan mempromosikan kegiatan prodi di sosial media
dan pembuatan flyer atau announcement symposium atau workshop dalam rangka menarik minat
peserta
6) Kesehatan
Seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin juga mendapatkan layanan
Kesehatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin.

7) Asrama
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin juga dapat menggunakan layanan asrama
di Rusunawa ataupun asrama Admedika.

79
3. Strategi Pencapaian standar

a. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Gambar 1)

Sistem rekrutmen dan seleksi calon peserta didik PS Sp-1 IPD FK Unhas melalui mekanisme
penerimaan peserta didik yang diatur oleh TKPPDS Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Proses penerimaan meliputi kriteria umum untuk semua Program spesialis dan persyaratan khusus
Program. Persyaratan, jadwal, dan tempat pendaftaran diumumkan di website Unhas
(https://regpmb.unhas.ac.id/) dan dengan demikian dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Persyaratan khusus tercantum di bawah ini:
1) 2 tahun layanan pemerintah
2) Usia: Tidak di atas 35 tahun
3) Sertifikat pelatihan darurat
4) Kegawatdaruratan dasar penyakit dalam
5) Surat rekomendasi (tercantum di bawah)
6) Tidak menderita hepatitis kronis aktif

Setiap peserta wajib mengikuti seluruh tahapan seleksi sebagai berikut:

1) Seleksi Administratif
Lengkapi persyaratan administrasi

2) Seleksi Akademik
Tes tertulis untuk menilai kemampuan kognitif dan penalaran kandidat dengan Multiple
Choice Question (MCQ), Short Answer Question atau case based.

Materi tes seleksi adalah:

a) Pengetahuan medis umum


b) Pengetahuan kedokteran khusus masing-masing program studi.
c) Bahasa Indonesia
3) Tes Kesehatan dan Psikologi
a) Pemeriksaan kesehatan dilakukan tim dokter RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar
dan RS Pendidikan Unhas.
b) Tes psikologi tersebut dilakukan oleh tim dari Departemen Psikiatri FK Unhas.
80
4) Wawancara
Tes wawancara dilakukan oleh masing-masing Program Studi. Pewawancara akan
mengevaluasi beberapa item seperti:

a) Penampilan / Perilaku Profesional


b) Motivasi
c) Keterampilan komunikasi (Diskusi)
d) Kemajuan dan upaya pengembangan diri
e) Dukungan finansial selama proses Pendidikan

Bagan 3.1 Alur penerimaan calon peserta didik Prodi Sp-1 IPD FK Unhas

81
Alur Penerimaan dan Penentuan kelulusan

1) Undangan dari TKPPDS untuk seleksi calon mahasiswa baru


2) Rapat seluruh ketua departeman program studi Bersama dengan rektor untuk seleksi
calon mahasiswa baru
3) Pengumpulan berkas oleh CMPPDS di TKPPDS
4) Undangan rapat seleksi berkas CMPPDS ke masing masing Prodi
5) Rapat internal departemen seleksi berkas CMPPDS
6) Rapat seluruh ketua departeman program studi bersama dengan rektor untuk seleksi berkas
7) Hasil rapat kelulusan berkas CMPPDS
8) SK Rektor kelulusan berkas CMPPDS
9) Undangan rapat seleksi penerimaan CMPPDS
10) Ujian CMPPDS
11) Hasil rapat kelulusan penerimaan CMPPDS Per prodi
12) Undangan rapat penentuan kelulusan CMPPDS dari TKPPS ke masing masing prodi
13) Rapat penetuan kelulusan CMPPDS oleh seluruh ketua departeman program studi Bersama
dengan rektor
14) SK Rektor kelulusan penerimaan CMPPDS
Rekrutmen calon mahasiswa baru setiap tahun dievaluasi melalui audit mutu internal. Hasil audit
mutu internal tersebut dijadikan acuan oleh PS Sp-1 IPD FK Unhas untuk melakukan perbaikan masalah
yang tidak sesuai dengan standar prosedur. Masalah yang tidak bisa diselesaikan ditingkat Program Studi
akan didiskusikan dalam rapat Tinjauan Manajamen di tingkat Fakultas. Jika permasalahan tersebut tidak
mendapatkan solusi di tingkat Fakultas maka akan dirapatkan di tingkat universitas sebagai unit yang
memiliki kewenangan tertinggi dalam rekrutmen mahasiswa baru. Berdasarkan hasil rapat tinjauan
tersebut maka dilakukan tindak lanjut perbaikan dari temuan tersebut.

b. Layanan Mahasiwa

Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan PS Sp-1 IPD FK Unhas.
Berdasarkan pentingnya peranan tersebut, pelayanan kepada mahasiswa menjadi hal yang pantas
diperhatikan oleh program studi. Layanan mahasiswa yang disediakan PS Sp-1 IPD FK Unhas
meliputi: bimbingan dan konseling, pengembangan minat dan bakat, pengembangan soft skills,
beasiswa serta kesehatan.

82
1) Bimbingan dan Konseling
Kegiatan bimbingan dan konseling rutin dilakukan di PS Sp-1 IPD FK Unhas. Bimbingan
konseling ini bertujuan untuk mempermudah proses pendidikan, memperluas wawasan dan
pengetahuan, dapat mencapai kompetensi sesuai standar tingkatan MPPDS serta penanganan
terhadap MPPDS yang bermasalah baik yang bersifat akademis maupun non-akademis.
Pembimbing akademik dilakukan oleh dosen konselor yang tergabung dalam Prodi yang
beranggotakan 42 dosen. Setiap peserta didik akan mendapatkan 1 konselor. Selama masa
pendidikan setiap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) memiliki pembimbing
akademik yang ditugaskan sebagai wadah untuk konsultasi akademik. Pembimbing akademik akan
memonitoring kelancaran studi anak bimbingan tersebut. Setiap pembimbing akademik
memberikan bimbingan berupa diskusi ilmiah, bed site teaching dan keterampilan tindakan medis.
Selama pandemi kegiatan lebih banyak dilakukan berbasis online, fakultas memfasilitasi para
dosen dan MPPDS dengan penyediaan kuota internet gratis

Dilakukan monitoring berupa indeks prestasi kumulatif dan evaluasi berupa peningkatan
skill dan pengetahuan MPPDS. terdapat umpan balik berupa dilakukan ujian teori dan praktik serta
dilakukan tindak lanjut untuk perbaikan tahun berikutnya.

2) Pengembangan Nalar, Minat dan Bakat mahasiswa


Salah satu upaya untuk menumbuhkan daya nalar MPPDS, dengan pembuatan Problem
Oriented Mediac Record (POMR) untuk setiap pasien baru yang diterima dan akan dibacakan pada
Morning Report. Melalui kegiatan ini MPPDS diharapkan dapat memecahkan suatu permasalahan
melalui nalar mereka dan MPPDS dilatih untuk menarik suatu kesimpulan dan membuat
pernyataan baru berdasarkan informasi yang MPPDS dapatkan.

Dalam rangka mengembangkan minat dan potensi bakat dari seluruh MPPDS, Prodi
memfasilitasi kegiatan kemahasiswaan. Hingga saat ini terdapat 5 (Sepak bola, Bulutangkis, Futsal,
Sepeda, dan Lari) kelompok kegiatan MPPDS (Kaisar FC, PB Kaisar, Pasapeda dan Interna
Runner) pada tahap akademik yang berdasarkan minat dan bakat.

83
Pembinaan kepemimpinan bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis melalui:

a) Kepengurusan residen Ilmu Penyakit Dalam


b) Panitia berbagai seminar/workshop yang diadakan oleh Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Pembinaan Kerohanian yaitu:

a) Kegiatan tahfidz satu kali seminggu bagi mahasiswa muslim


b) Kegiatan ceramah ramadhan secara virtual satu kali seminggu selama bulan ramadhan saat
pandemik
Pembinaan Olahraga yaitu:

a) Latihan Sepakbola setiap hari minggu


b) Latihan futsal setiap hari kamis
c) Latihan bulutangkis setiap hari jumat
d) Lari setiap hari minggu
e) Bersepeda setiap hari minggu
Pembinaan Kesenian:

a) Persembahan menyanyi dan band dalam kegiatan perlombaan dalam lingkup Fakultas
b) Persembahan tari pada kegiatan departeman Ilmu Penyakit Dalam maupun Universitas

Upaya dari fakultas untuk pengembangan minat dan bakat berupa penyediaan lapangan yang
tersedia di student center. Serta diadakan lomba seperti olahraga dan kesenian yang dirangkaikan
dalam kegiatan seperti acara dies natalis, sebagai motivasi untuk memperdalam skill dan untuk
menjalin silaturahmi dengan departemen lain.

Pengembangan nalar, pengembangan minat dan bakat, pengembangan soft skills dilakukan
monitoring berupa absensi kehadiran setiap latihan dan evaluasi berupa peningkatan skill
mahasiswa oleh pelatih atau pembina. Terdapat umpan balik berupa mengikuti perlombaan dan
menjuarai perlombaan yang diikuti serta dilakukan tindak lanjut untuk perbaikan tahun berikutnya.

84
3) Pembinaan soft skills
PS Sp-1 IPD FK Unhas melakukan pembinaan soft skills melalui program-program kegiatan
mahasiswa seperti:
a) Mengikut sertakan MPPDS dalam pelatihan dan bimbingan untuk setiap MPPDS yang akan
mengikuti ujian board sehingga jumlah kelulusan ujian board dapat meningkat
b) Mengajarkan keterampilan melakukan Bone Marrow Puncture, Large Volume Paracentesis,
Thoracosintesis, dan masih banyak lagi
c) Mengikut sertakan MPPDS dalam kegiatan penelitian sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan meningkat kemampuan dalam hal meneliti
d) Mengikut sertakan MPPDS dalam kegiatan pengabdian masyarakat sehingga meningkatkan
rasa empati terhadap masyarakat
e) Mendorong MPPDS dalam berbagai kegiatan yang meningkatkan kreativitas MPPDS yang
mencakup kegiatan seni, olahraga dan keagamaan.
f) Mengikut sertakan MPPDS dalam seminar, simposium atau workshop yang dilakukan oleh
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Hasanuddin dan institusi lain sehingga
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
g) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan cara presentasi jurnal, death case, referat,
laporan kasus dan paper nasional sehingga melatih kemampuan berbicara di depan umum.
h) Mengikut sertakan dalam sebuah kepanitiaan sehingga meningkatkan rasa kepimpinan dan
meningkat kemampuan manajerisasi kepanitiaan.

Dilakukan monitoring dengan adanya absensi disetiap kegiatan untuk memonitoring


keikutsertaan MPPDS dan dilakukan evaluasi berupa ujian dan penilaian dalam setiap kegiatan
yang dilakukan. Sehingga terdapat umpan balik berupa peningkatan soft skill dibidang akademik
(keterampilan tindakan, membuat penelitian) dan non akademik (membuat suatu acara). Dan tindak
lanjut untuk perbaikan tahun berikutnya seperti pada bidang akademik dengan membangun station
soft skill, diaturnya jadwal dan tanggal ujian. Bidang non akademik memfasilitasi MPPDS untuk
melaksanankan suatu acara seperti peralatan IT yang selalu diupdate.

85
4) Layanan Beasiswa
Layanan beasiswa MPPDS Sp-1 IPD FK Unhas telah memperoleh beasiswa dari sumber
pendanaan lokal (institusi asal) dan nasional (Kemenkes, Kemenhan dan kemenkeu). Beasiswa
lokal MPPDS PS Sp-1 IPD FK Unhas merupakan beasiswa dari pemerintah daerah, fakultas
kedokteran, institusi TNI/Polri yang mengirim mahasiswa tersebut untuk menlanjutkan Pendidikan.
Selain itu, kementerian Kesehatan memberikan beasiswa dengan harapan penerima beasiswa dapat
ditempatkan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal. Beasiswa nasional kementerian keuangan
dalam bentuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) diberikan pada MPPDS dengan
harapan penerima beasiswa dapat kembali ke institusi/daerah asal pemberi rekomendasi. Laporan
evaluasi beasiswa diberikan oleh mahasiswa sesuai dengan jumlah dana yang diterima dan
dilaporkan secara berkala sesuai ketentuan pemberi beasiswa. Monitoring penerima beasiswa
dilakukan sesuai dengan syarat pemberi beasiswa. Hasil monitoring dilakukan tindak lanjut sesuai
dengan syarat dan target dari pemberi beasiswa.

5) Karir dan kewirausahaan


MPPDS juga dilatih untuk mempublikasi dan mempromosikan kegiatan prodi di sosial
media dan pembuatan flyer atau announcement symposium atau workshop dalam rangka menarik
minat peserta sehingga dengan melakukan hal ini, dapat meningkatkan animo pendaftar untuk
mengikuti kegiatan symposium atau workshop.

Dilakukan monitoring berupa partisipasi pendaftar disetiap acara yang dibuat dan evaluasi berupa
adanya peningkatan pendaftar pada kegiatan symposium dan workshop. Terdapat umpan balik
peningkatan animo pendaftar serta dilakukan tindak lanjut untuk perbaikan tahun berikutnya
berupa menyediakan hadiah yang menarik disetiap akhir acara dan lebih aktif mempromosikan di
media sosial.

6) Layanan Kesehatan
Layanan Kesehatan MPPDS di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin dan Rumah Sakit
Wahidin Sudirohusodo yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 11. Telah berjalan mulai
saat seleksi dan selama Pendidikan MPPDS ada gejala dan keluhan. Saat Pandemi COVID-19,
Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo memberikan pelatihan vaksinator kepada MPPDS, layanan
pemeriksaan swab PCR sebelum dan setelah bertugas di bangsal covid-19 serta pemberian vaksin

86
covid-19 secara gratis. Bagi MPPDS yang menderita COVID-19 diberikan perawatan oleh rumah
sakit secara gratis. Selain itu, MPPDS mendapatkan alat pelindung diri lengkap.

Monitoring layanan Kesehatan dilakukan sesuai kehadiran peserta yang melaksanakan tugas
menjadi vaksinator dan monitoring hasil swab PCR peserta. Terdapat umpan balik berupa MPPDS
dapat menjadi vaksinator serta mengetahui manfaat, indikasi, kontraindikasi vaksin.

7) Layanan Asrama
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin juga dapat menggunakan layanan asrama
di Rusunawa ataupun asrama Admedika. Peserta didik PS Sp-1 IPD FK Unhas memiliki kebebasan
untuk menggunakan fasilitas asrama di Rusunawa ataupun asrama Admedika.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar

a. Evaluasi sistem rekrutmen


Evaluasi internal di PS Sp-1 IPD FK Unhas dilakukan sesuai Surat Keputusan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan nomor 3666/UN4.6/KEP/2019 Tanggal 30 September
2019 Tentang Panduan Penilaian Calon Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin secara berkala setiap tahunnya untuk menjaga kualitas proses
pendidikan. Audit internal ini dilakukan oleh Unit Penjaminan Mutu (UPM) Prodi Sp-1 IPD FK Unhas
yang berperan dalam mengelola proses evaluasi tersebut. Unit ini dikoordinasikan dengan Kelompok
Penjaminan Mutu di tingkat Fakultas dan Universitas. Seluruh proses monitoring dan evaluasi
dilakukan secara terstruktur, mulai dari tingkat universitas, fakultas, hingga program studi.

Dari segi evaluasi eksternal, PS Sp-1 IPD FK Unhas telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
Tinggi, dimana program ini telah memperoleh akreditasi tingkat “A” oleh Badan Akreditasi
Independen Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) dan oleh Kolegium Nasional Indonesia. Ilmu
Penyakit Dalam (KIPD) dan mengacu pada World Federation for Medical Education (WFME)

Evaluasi internal dilakukan dengan membuat laporan evaluasi diri yang meliputi analisis dan
evaluasi kinerja. Proses ini diawali dengan memberikan data pencapaian hasil belajar. Permasalahan
yang diperoleh dari data tersebut kemudian diidentifikasi dan dianalisis dalam rapat pengelola program
studi. Setelah itu dilakukan rencana tindak lanjut beserta target untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Laporan ini juga disampaikan kepada Quality Assurance Group di Tingkat Fakultas. Pencapaian hasil
87
belajar tersebut dinilai menggunakan beberapa instrumen, antara lain tingkat kelulusan ujian nasional,
survei alumni, survei pengguna alumni, dan portofolio modul studi.

b. Evaluasi jumlah pendaftar


Jumlah peserta yang mendaftar pada PS Sp-1 IPD FK Unhas dari tahun 2019-2021 mengalami
peningkatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah pendaftar pada 3 tahun terakhir yaitu tahun 2019 jumlah
calon peserta didik yang mendaftar adalah sebanyak 61 orang, tahun 2020 jumlah calon peserta didik
yang mendaftar adalah sebanyak 76 dan tahun 2021 jumlah calon peserta didik yang mendaftar adalah
sebanyak 85.

c. Evaluasi Pembelajaran
Usaha peningkatan mutu yang dilakukan oleh Fakultas kedokteran yaitu dengan melakukan evaluasi
dalam setiap proses pembelajaran sehingga dapat mengetahui tingkat kepuasaan MPPDS dalam sistem
pembelajaran. Dilakukan evaluasi pembelajaran dengan survei secara langsung menggunakan
kuisioner melalui google form umpan balik MPPDS terhadap dosen. Setiap survei yang didapatkan
akan didiskusikan terhadap dosen dan akan dilaksanakan tindak lanjut sebagai langkah perbaikan dan
pembelajaran berikutnya. Untuk MPPDS yang bermasalah atau terhambat proses pendidikannya akan
ditangani langsung oleh Ketua Program Studi. Evaluasi ini dilakukan dua kali dalam 3 bulan.

Keberhasilan pencapaian standar meliputi:

1) Data pencapaian
PS Sp-1 IPD FK Unhas hingga saat ini telah meluluskan 410 alumni yang telah berkarya di
seluruh tanah air, dibekali dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang kompetitif. Program
ini juga didukung dengan tenaga spesialis dan subspesialis sebagai tenaga pengajar dengan
kualifikasi prima yang terlibat aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan program tersebut.

2) Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa
Kemajuan dan keberhasilan studi MPPDS diukur dari IPK dan masa studi. Prestasi MPPDS dapat
dilihat dari IPK yang dicapainya. Dalam lima tahun terakhir IPK tertinggi dicapai yaitu 3,99 dan
IPK terendah adalah 3,54. Dalam lima tahun rata-rata PS Sp-1 IPD FK Unhas diatas 3,74 dengan
masa presentase lulus tepat waktu rata-rata di bawah 5 tahun. Diharapkan IPK terus meningkat dan
masa studi lebih singkat.

3) Kepuasan Lulusan
88
Kepuasan lulusan dinilai berdasarkan informasi yang didapat dari lulusan terkait dengan kesesuaian
antara kurikulum yang diambil pada saat menempuh studi di PS Sp-1 IPD FK Unhas dan pekerjaan
yang didapatkan setelah lulus. Hasil tracer study menunjukkan bahwa kurikulum yang diambil
Ketika menempuh studi di PS Sp-1 IPD FK Unhas sudah sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan MPPDS di dunia kerja.

4) Kepuasaan Pemanfaatan Lulusan

Pengukuran kepuasaan pemanfaatan lulusan telah dilakukan dan sudah dilakukan secara
menyeluruh. Evaluasi lulusan telah dilakukan dengan mengirimkan
(http://bit.ly/KinerjaKerjaAlumni). Tindak lanjut dari tracer study ini, PS Sp-1 IPD FK Unhas telah
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan lulusan dalam aspek integritas (etika
dan moral), keahlian skill berdasarkan ilmu (profesionalisme), komunikasi, Kerjasama tim dan
kepimpinan, pengembangan diri, serta kesiapan terjun di masyarakat.

d. Evaluasi upaya peningkatan animo calon mahasiswa

Evaluasi terhadap hasil upaya peningkatan animo selalu dilakukan oleh fakultas melalui rapat
koordinasi dengan departemen. Promosi penerimaan mahasiswa baru dalam skala nasional tidak ada
hambatan, namun upaya dalam merekrut mahasiswa asing perlu upaya yang lebih optimal. Saat ini
terdapat 2 mahasiswa lulusan luar negeri yang menlakukan adaptasi di prodi Sp1 Ilmu Penyakit Dalam
FK Unhas.
e. Evaluasi Layanan Mahasiswa
Evaluasi layanan MPPDS Universitas Hasanuddin dilakukan dengan cara melakukan survei dengan
memberikan kuisioner dengan tujuan untuk mengetahui kepuasan MPPDS terhadap layanan
kemahasiswaan agar tim penjamin mutu fakultas dapat lebih berkembang. Berikut survei kepuasan
pada tahun 2019:
1) Kepuasan terhadap layanan dosen 76,9% sangat baik, 20,7% baik dan 2,4% cukup
2) Kepuasan terhadap layanan tenaga kependidikan 77,7% sangat baik, 18,8% baik dan 3,5% cukup
3) Kepuasan terhadap layanan pengelola 79,4% sangat baik, 18,4% baik dan 2,2% cukup
4) Kepuasan terhadap sarana dan prasarana 71,9% sangat baik, 24,8% baik dan 3,3% cukup
Pada tahun 2020:
1) Kepuasan terhadap layanan dosen 85,7% sangat baik, 13,2% baik dan 1,1% cukup
2) Kepuasan terhadap layanan tenaga kependidikan 86,1% sangat baik, 12,8% baik dan 1,1% cukup
89
3) Kepuasan terhadap layanan pengelola 87,2% sangat baik, 12,2% baik dan 0,6% cukup

90
4) Kepuasan terhadap sarana dan prasarana 86,7 % sangat baik, 10% baik dan 3,3% cukup
Pada tahun 2021:
1) Kepuasan terhadap layanan dosen 98,2% sangat baik dan 1,8% baik
2) Kepuasan terhadap layanan tenaga kependidikan 97,3% sangat baik dan 2,7% baik
3) Kepuasan terhadap layanan pengelola 98,5% sangat baik dan 1,5% baik
4) Kepuasan terhadap sarana dan prasarana 98% sangat baik dan 2% baik

Tingkat kepuasan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir yaitu 2019, 2020 dan 2021 mengalami
peningkatan kepuasan mahasiswa terhadap 4 aspek penilaian, dimana setiap tahunnya untuk
meningkatkan kepuasan mahasiswa dalam hal layanan dosen dan tenaga kependidikan dilakukan
pelatihan pelatihan bagi dosen dan tenaga kependidikan. Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa
dalam hal layanan pengelola, pengelola melakukan sosialisasi standar dan aturan yang berlaku sesuai
dengan aturan kemahasiswaan. Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa dalam hal sarana dan
prasarana dilakukan Inventarisasi dan maintenance sarana dan prasarana serta meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana.

5. Indikator Kinerja Utama (Evaluasi)

Indikator utama pada PS Sp-1 IPD FK Unhas pada pelayanan mahasiswa antara lain dapat dilihat dari:

a. Kualitas input mahasiswa


1) Metode rekrutmen calon mahasiswa untuk mengidentifikasi potensi kemampuan mencapai capaian
pembelajaran.
Adapun sistem rekrutmen dan dilaksanakan secara transparan, dengan kriteria kelulusan yang jelas.
Kelulusan MPPDS baru ditentukan berdasarkan daya tampung program studi. Yang dinyatakan
lulus adalah ranking teratas dari hasil ujian TOEFL, TPA, tes kompetensi dasar, wawancara dan
kelengkapan berkas administrasi. Hasil tes kesehatan merupakan bahan pertimbangan bagi calon
mahasiswa program dokter spesialis.

Setiap peserta wajib mengikuti seluruh tahapan seleksi sebagai berikut:

a) Seleksi Administratif
Persyaratan Umum:

91
1. Surat permohonan ditujukan ke Dekan Fakultas Kedokteran Unhas

92
2. Foto copy ijazah S1 dan Profesi yang sudah dilegalisir
3. IPK ≥ 2,75
4. Lama Pendidikan ≤10 tahun
5. Foto copy transkrip nilai preklinik tahap Akademik (S.Ked) dan Kepanitraan Klinik yang
sudah dilegalisir dan bukan transkrip nilai yang dikonversikan.
6. Daftar riwayat hidup
7. Bagi Dokter PNS, Foto copy SK terakhir yang dilegalisir dan Kartu Pegawai
8. Foto copy bukti lolos uji kompetensi dan STR dari KKI. Dan bagi STR yang dalam proses
perpanjangan harus melampirkan tanda terima berkas dari KKI.
9. Surat keterangan selesai internship dari Rumah Sakit atau dari Komite Internsip Dokter
Indonesia bagi dokter yang lulus setelah program internship dilakukan.
10. Surat keterangan pengalaman klinik pasca internship minimal 6 (enam) bulan atau 1 tahun 6
bulan bagi dokter yang lulus sebelum program internship diberlakukan.
11. Surat Keterangan aktif bekerja yang ditandatangani oleh atasan langsung bagi yang sedang
aktif bekerja.
12. Melampirkan sertifikat akreditasi LAM-PTKes/BAN-PT Program 51, Profesi dan Universitas
asal pendidikan.
13. Rekomendasi tertulis dari:
a. IDI tempat tugas terakhir,
b. Pejabat struktural/atasan langsung;
c. Sejawat/spesialis lain dari prodi yang diminati.
14. Pas foto warna ukuran 4x6 sebanyak satu lembar
15. Biaya pendaftaran: Rp 600.000,- (Enam Ratus fubu Rupiah)
16. Surat pernyataan tidak sedang mengikuti pendidikan formal lain (bermaterai).
17. Surat Izin melanjutkan pendidikan dari suami/istri/orangtua (bermaterai).
18. Surat keterangan cuti dari perguruan tinggi, jika dalam masa pendidikan dokter pernah Cuti.

Persyaratan Khusus:

1. Sertifikat pelatihan kegawatdaruratan/IMEC Dasar yang dikeluarkan oleh Departemen Ilmu


Penyakit Dalam FK Unhas

93
2. Tidak menderita Hepatitis Kronik Aktif
b) Seleksi Akademik
Tes tertulis untuk menilai kemampuan kognitif dan penalaran kandidat dengan Multiple Choice
Question (MCQ), Short Answer Question atau case based.

Materi tes seleksi adalah:

1. Pengetahuan medis umum


2. Pengetahuan kedokteran khusus masing-masing program studi.
3. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (TOEFL)

c) Tes Kesehatan dan Psikologi


1. Pemeriksaan kesehatan dilakukan tim dokter RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar dan
RS Pendidikan Unhas.
2. Tes psikologi tersebut dilakukan oleh tim dari Departemen Psikiatri FK Unhas dengan metode
MMPI
d) Wawancara
Tes wawancara dilakukan oleh masing-masing Program Studi. Pewawancara akan mengevaluasi
beberapa item seperti: Penampilan / Perilaku Profesional, Motivasi, Keterampilan komunikasi
(Diskusi), Kemajuan dan upaya pengembangan diri, Dukungan finansial selama proses Pendidikan

e) Penentuan kelulusan
1. Hasil seleksi dan tes dirapatkan oleh tim penilai dari PS Sp-1 IPD FK Unhas untuk pertimbangan
kelulusan calon MPPDS
2. Dilakukan penilaian terhadap hasil tes, wawancara, psikologi, TOEFL dan beberapa aspek lain
yang ditetapkan oleh kolegium. Kemudian hasil dianalisis dan dirangking oleh tim pengelola dan
diputuskan melalui rapat staf penilai PS Sp-1 IPD FK Unhas
3. Jumlah peserta yang diterima ditentukan oleh formasi yang tersedia PS Sp-1 IPD FK Unhas.
Hasil rapat staf dilaporkan ke fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin untuk selanjutnya
diusul dalam rapat TKP-PPDS, dekan, dan rektor dengan tembusan ke kolegium Ilmu Penyakit
Dalam
4. Surat pemberitahuan hasil seleksi calon peserta PPDS Ilmu Penyakit Dalam disampaikan oleh
Fakultas c.q. TKP-PPDS kepada semua peserta baik yang diterima maupun tidak.

94
2) Hasil Analisis data:

a) Rasio jumlah pendaftar terhadap jumlah mahasiswa baru pada PS. (Data merujuk DKPS Tabel
1. Data Mahasiswa pada Program Studi)

Pada TS-4 (2016-2017) ratio perbandinganya 1.76 dengan jumlah daya tampung sebanyak 37 orang
dan yang mengikuti ujian sebanyak 65 orang dan lulus seleksi sebanyak 26 orang. Pada TS-3 (2017-
2018) ratio perbandinganya 2.02 dengan jumlah daya tampung sebanyak 42 orang dan yang
mengikuti ujian sebanyak 85 orang dan lulus seleksi sebanyak 33 orang. Pada TS-2 (2018-2019)
ratio perbandinganya 1.56 dengan jumlah daya tampung sebanyak 39 orang dan yang mengikuti
ujian sebanyak 61 orang dan lulus seleksi sebanyak 24 orang. Pada TS-1 (2020-2021) ratio
perbandinganya
3.03 dengan jumlah daya tampung sebanyak 28 orang dan yang mengikuti ujian sebanyak 85 orang
dan lulus seleksi sebanyak 39 orang.

Pada 3 tahun terakhir didapatkan jumlah pendaftar yang selalu meningkat.

b) Animo calon Mahasiswa sebagai hasil upaya yang sudah dilakukan fakultas

1. Mempublikasikan kegiatan Fakultas melalui media massa, baik melalui situs website
(https://med.unhas.ac.id/), video profil Fakultas, media sosial dan lainnya agar mempermudah
calon mahasiswa untuk mengetahui informasi tentang FK Universitas Hasanuddin. Upaya
peningkatan animo calon mahasiswa dilaksanakan disetiap kegiatan, dan dilakukan monitoring
dan evaluasi hasil setiap tahun. Hasil evaluasi menunjukkan animo calon mahasiswa dan jumlah
pendaftar terhadap prodi IPD dari tahun ketahun semakin meningkat prodi juga secara berkala
disetiap kegiatan secara aktif melakukan upaya peningkatan animo calon mahasiswa termasuk
secara online melalui website.

2. Meningkatkan mutu akreditasi Fakultas Kedokteran FK UNHAS

c) Animo calon mahasiswa sebagai hasil upaya yang sudah dilakukan (Prodi)

1. Mempublikasikan kegiatan program studi melalui media massa, baik melalui situs website
(https://med.unhas.ac.id/interna/), video profil Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas,
media sosial dan lainnya agar mempermudah calon mahasiswa untuk mengetahui informasi
95
tentang PS Sp-1 IPD FK Unhas

96
2. Mengikutkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan program studi maupun fakultas seperti
kegiatan world kidney day, world diabetic day, world hepatitis day dan lain-lainya.

3. Mengikutkan calon mahasiswa dalam kegiatan seminar, simposium ataupun workshop yang
diadakan oleh departemen ilmu penyakit dalam.

4. Secara kontinu meningkatkan mutu lulusan agar diperhitungkan dalam dunia kerja

Hasil upaya peningkatan animo calon MPPDS memberikan dampak adanya peningkatan jumlah
calon MPPDS yang ikut seleksi relatif meningkat dari tiga tahun terakhir 2019-2021.

1) Tren peningkatan animo calon mahasiswa dalam kurun waktu tiga (3) tahun terakhir pada PS.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir animo calon mahasiswa Sp-1 IPD FK Unhas
cenderung mengalami peningkatan begitu pula dengan tingkat penerimaan juga meningkat.
Pada tahun 2019 jumlah mahasiswa yang mengikuti seleksi sebanyak 61 pendaftar dengan
jumlah yang diterima sebanyak 24 orang. Pada tahun 2020 jumlah mahasiswa uang
mengikuti seleksi sebanyak 76 pendaftar dengan jumlah yang diterima sebanyak 28 orang.
Pada tahun 2021 jumlah mahasiswa uang mengikuti seleksi sebanyak 85 pendaftar dengan
jumlah yang diterima sebanyak 39 orang. Upaya peningkatan calon mahasiswa
dan jumlah pendaftar terhadap prodi IPD memperlihatkan
peningkatan tiap tahunnya, namun tetap harus dilakukan monitoring dan
evaluasi tiap tahunnya untuk menjadi acuan perbaikan untuk kedepannya.
2) Keberadaan mahasiswa asing terhadap jumlah mahasiswa pada PS.
Presentase keberadaan mahasiswa asing terhadap jumlah mahasiswa dalam 3 tahun terakhir
belum mengalami perubahan. Diharapkan dengan adanya evaluasi tiap tahunnya dapat mencadi
acuan dalam meningkatkan animo mahasiswa asing di PS Sp-1 IPD FK Unhas.
c. Layanan Kemahasiswaan

Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh Perguruan tinggi untuk pengembangan minat dan
bakat meliputi latihan rutin di setiap peminatan dengan interval latihan sekali seminggu, tempat yang
telah disediakan oleh departemen dan dilatih langsung oleh pelatih sesuai bidang minat dan bakat.

97
6. Indikator Kinerja Tambahan (Evaluasi)

Untuk mengukur kinerja MPPDS dan alumni PS Sp-1 IPD FK Unhas, dan untuk meningkatkan kinerja
tersebut dipilih beberapa indikator. Berdasarkan data yang ditemukan dalam indikator-indikator
tersebut, beberapa strategi dan program direncanakan untuk perbaikan. Indikator-indikator tersebut
ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

a. Mahasiswa
Adapun indikator-indikator yang dijadikan sebagai target untuk meningkatkan kinerja
MPPDS PS Sp-1 IPD FK Unhas meliputi indeks prestasi MPPDS, masa studi, jumlah MPPDS baru
baik jumlah pendaftar dan jumlah MPPDS yang diterima, jumlah MPPDS yang keluar saat menjalani
program studi, prestasi MPPDS, penerima beasiswa, kelulusan tepat waktu dan presentase tingkat
kelulusan ujian dewan nasional.

Indeks prestasi kumulatif (IPK) pada tahun 2018-2021 memiliki rerata yang hampir sama tiap
tahunnya dimana pada tahun 2018 rata-rata IPK 3.5, tahun 2019 rata-rata IPK 3.63, tahun 2020 rata-
rata IPK 3.75 dan tahun 2020 rata-rata IPK 3.64. Masa studi MPPDS pada tahun 2018- 2021
memiliki rerata 5.1 tahun dimana masa studi MPPDS pada tahun 2018 adalah 4.6 tahun, pada tahun
2019 adalah
5.2 tahun, pada tahun 2019 adalah 5.4 tahun dan pada tahun 2021 5.1 tahun. Jumlah MPPDS baru
tahun 2018 – 2021 mengalami penurunan pada tahun 2019 dan 2020 namun pada tahun 2021 jumlah
MPPDS mengalami peningkatan kembali.

Hal ini juga tercermin pada jumlah pendaftar, jumlah MPPDS yang di terima dan jumlah
MPPDS yang masuk (registrasi). Tidak ada MPPDS yang keluar pada tahun 2018 – 2021 sehingga
presentase MPPDS yang keluar tercatat 0 %. Prestasi MPPDS sejak tahun 2018 – 2021 mengalami
peningkatan terutama pada tahun 2020, dimana pada tahun 2018 tercatat ada 1 orang MPPDS yang
berprestasi dan 1 orang pada tahun 2019, 3 orang pada tahun 2020 dan 2 orang pada tahun 2021.

Penerima beasiswa pada tahun 2020 tercatat sebanyak 28 orang dan sebanyak 24 orang pada
tahunn 2021. Untuk indikator kelulusan tepat waktu belum menunjukkan progres yang signifikan,
pada tahun 2018 ada 1 orang yang tercatat lulus tepat waktu.
Untuk indikator presentase kelulusan tingakat ujian dewan nasional, untuk ujian CBT
secara berurutan pada tahun 2018 – 2021 yaitu 59%, 88%, 57% dan 60%. Dan untuk ujian OSCE

98
secara
berurutan tahun 2018 – 2021 yaitu 62%, 84%, 100% dan 100% untuk 2 tahun terakhir pada ujian

99
OSCE mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan adanya indikator-indikator ini diharapkan
dapat memacu MPPDS untuk meingkatkan kinerjanya.

b. Alumni
Indikator kinerja tambahan PS Sp-1 IPD FK Unhas meliputi banyaknya MPPDS yang berprestasi
dalam kegiatan di tingkat nasional dan internasional. Partisispasi juga alumni merupakan hal yang
penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Adapun partisipasi alumni dalam mendukung
pengembangan akademik program studi salah satunya beberapa alumni menjadi staf yang terlibat
langsung dalam kegiatan akademik, dan juga dalam hal meningkatkan sarana dan prasarana dalam
kegiatan akademik.

7. Kepuasan Pengguna (Evaluasi)

a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan mahasiswa termasuk kejelasan instrumen yang
digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya pada program studi.

Guna mengukur kepuasan MPPDS terhadap layanan kemahasiswan dilakukan dengan penyebaran
kuisioner. Kuisioner yang digunakan berisi pertanyaan tentang kepuasan MPPDS terhadapat layanan
kemahasiswaan.

Penilaian kepuasan mahasiswa diberikan oleh MPPDS kepada PS Sp-1 IPD FK Unhas, aspek-aspek
penilaian meliputi Dosen, tenaga kependidikan, pengelola dan sarana prasarana. Tingkat kepuasan
diukur menggunakan skala: sangat baik, baik, cukup dan kurang.

Survei kepuasan telah dilakukan sejak tahun 2018 – saat ini, dan dapat di akses melalui kuisioner atau
Googe Form: https://bit.ly/3TingkatKepuasanMahasiswaMPPDSInterna

100
Tabel Kuisioner Tingkat Kepuasan Mahasiswa

No. Aspek yang Diukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Rencana


(%) Tindak
Lanjut oleh
Sangat Baik Cukup Kurang
UPPS/PS
Baik

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Dosen:

⮚Keandalan dan kemampuan dosen


dalam memberikan pelayanan
terhadap mahasiswa.
⮚Daya tanggap dosen dalam
membantu mahasiswa dan
memberikan jasa dengan cepat.
⮚Kepastian bahwa pelayanan
dosen sesuai dengan ketentuan.
⮚ Kepedulian dosen dalam
memberi perhatian kepada
mahasiswa.

2 Tenaga Kependidikan:

⮚Keandalan dan kemampuan


tenaga kependidikan dalam
memberikan pelayanan terhadap
mahasiswa.
⮚Daya tanggap tenaga
kependidikan dalam membantu
mahasiswa dan memberikan jasa
dengan cepat.
⮚ Kepastian bahwa pelayanan
tenaga kependidikan sesuai dengan
ketentuan.

101
No. Aspek yang Diukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Rencana
(%) Tindak
Lanjut oleh
Sangat Baik Cukup Kurang
UPPS/PS
Baik

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

⮚ Kepedulian tenaga
kependidikan dalam memberi
perhatian kepada mahasiswa.
3 Pengelola:

⮚Keandalan dan kemampuan


pengelola dalam memberikan
pelayanan terhadap mahasiswa.
⮚Daya tanggap pengelola dalam
membantu mahasiswa dan
memberikan jasa dengan cepat.
⮚Kepastian bahwa pelayanan
pengelola sesuai dengan ketentuan.
⮚Kepedulian pengelola dalam
memberi perhatian kepada
mahasiswa.

4 Sarana dan prasarana:

⮚ Kecukupan,
⮚ Aksesibitas,
⮚ Kualitas sarana dan prasarana.
Jumlah

102
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna yang
dilaksanakan secara konsisten dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.

Survei kepuasan telah dilakukan secara berkala dan konsisten dan upaya tindak lanjut yang
dilakukan diantaranya meningkatkan kegiatan seminar/workshop, meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana untuk menunjang pendidikan. Berikut tingkat kepuasan mahasiswa beserta tindak lanjutnya
pada pada tahun 2019:
1) Kepuasan terhadap layanan dosen 76,9% sangat baik, 20,7% baik dan 2,4% cukup
2) Kepuasan terhadap layanan tenaga kependidikan 77,7% sangat baik, 18,8% baik dan 3,5% cukup
3) Kepuasan terhadap layanan pengelola 79,4% sangat baik, 18,4% baik dan 2,2% cukup
4) Kepuasan terhadap sarana dan prasarana 71,9% sangat baik, 24,8% baik dan 3,3%
cukup Pada tahun 2020:
1) Kepuasan terhadap layanan dosen 85,7% sangat baik, 13,2% baik dan 1,1% cukup
2) Kepuasan terhadap layanan tenaga kependidikan 86,1% sangat baik, 12,8% baik dan 1,1% cukup
3) Kepuasan terhadap layanan pengelola 87,2% sangat baik, 12,2% baik dan 0,6% cukup
4) Kepuasan terhadap sarana dan prasarana 86,7 % sangat baik, 10% baik dan 3,3% cukup
Pada tahun 2021:
1) Kepuasan terhadap layanan dosen 98,2% sangat baik dan 1,8% baik
2) Kepuasan terhadap layanan tenaga kependidikan 97,3% sangat baik dan 2,7% baik
3) Kepuasan terhadap layanan pengelola 98,5% sangat baik dan 1,5% baik
4) Kepuasan terhadap sarana dan prasarana 98% sangat baik dan 2% baik
Studi pelacakan (tracer study) juga dilaksanakan secara rutin di PS Sp-1 IPD FK Unhas.
Tujuannya untuk mendapatkan umpan balik tentang kompetensi yang dimiliki alumni. Umpan balik
ini dapat menjadi salah satu acuan bagi PS Sp-1 IPD FK Unhas untuk mempersiapkan kurikulum
yang sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan alumni.
Selain penjaringan umpan balik dari MPPDS dan dosen yang dilakukan setiap akhir semester,
umpan balik juga menjaring respon dari alumni dan pengguna lulusan yang dilakukan setiap tahun.
Pada tahun 2021, penjaringan umpan balik dari pengguna lulusan dilakukan dengan mekanisme
mengundang para pengguna lulusan pada kegiatan stakeholder meeting. Pada kegiatan tersebut, para
pengguna lulusan diminta untuk memberi masukan untuk perbaikan sistem pembelajaran di PS Sp-1

103
IPD FK Unhas.

8. Tinjauan Manajemen (Pengendalian)

Buku Panduan PS Sp-1 IPD FK Unhas disusun guna menjamin kualitas masukan dari proses
Pendidikan perguruan tinggi. Atas dasar buku panduan tersebut maka universitas hasanuddin memiliki
sistem rekrutmen dan seleksi MPPDS baru. MPPDS akan dibimbing secara efektif dan efisien dengan
sistem pembelajaran yang dinamis dan merangsang peserta didik untuk terus mengembangkan diri
secara kreatif menjadi pelopor, penemu dan pengembang iptek kedokteran bagi masa depan manusia

Dalam penentuan kelulusan MPPDS baru melibatkan rektor, TKP-PPDS dan dekan. Dekan
bertugas membahas hasil ujian keseluruhan. Selanjutnya, pengambilan keputusan kelulusan MPPDS
baru dilakukan berdasarkan hasil rapat pimpinan yang dipimpin oleh rektor dan dibantu oleh TKP-
PPDS sebagai pelaksana rekrutmen calon MPPDS baru. Hasil dari rapat penentuan penerimaan MPPDS
baru disahkan melalui surat keputusan rektor tentang penerimaan MPPDS baru universitas hasanuddin
dengan lampiran nama-nama peserta yang dinyatakan lolos seleksi ujian. Secara keseluruhan sistem
rekrutmen dan seleksi MPPDS baru di universitas hasanuddin pada semua jenjang Pendidikan telah
dilaksanakan secara adil dan transparan

PS Sp-1 IPD FK Unhas akan menyelenggarakan rapat tinjauan manajemen periodik untuk
melakukan tidak lanjut hasil monitoring dan evaluasi sebagai salah satu mata rantai dalam siklus
penjaminan mutu pendidikan telah dilaksanakan di seluruh program studi di lingkungan fakultas. Pada
audit mutu internal yang telah dilakukan PS Sp-1 IPD FK Unhas tidak terdapat temuan/penyimpangan
pelaksanaan standar di bidang kemahasiswaan. Secara umum hasil tracer study cukup baik untuk semua
area kompetensi, kecuali beberapa responden menilai terdapat kekurangan pada keterampilan riset.
Selain itu negoisasi, Bahasa inggris, keterampilan internet dan komputer masih perlu untuk diperbaiki.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait kemahasiswaan serta
tindak lanjut (Peningkatan)

Capaian secara akademik telah baik, namun umpan balik dari hasil Tracer Study tetap di tindak lanjuti.
Sebagai tindak lanjut dari umpan balik dan tracer study ini telah dilakukan beberapa pengembangan
kurikulum dan rencana perbaikan kurikulum. Adapun rincian tindak lanjut yang telah dilakukan dan
rencana tindak lanjut dari tracer study ini adalah sebagai berikut:

104
a. Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran.
b. Keterlibatan dalam kegiatan akademik dan non akademik.
c. Pengembangan Jejaring
d. Penyediaan Fasilitas, sarana dan prasana

105
KRITERIA 4 SUMBER DAYA MANUSIA

1. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, disebutkan bahwa dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Setiap dosen memiliki beban kerja paling sedikit 12 SKS, dan
paling banyak 16 SKS setiap semester. Kegiatan Tri Dharma yang dilakukan, didokumentasikan
dan dilaporkan setiap akhir
semester dalam bentuk laporan Beban Kinerja Dosen (BKD).

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


a. Kebijakan penetapan standar perguruan tinggi terkait kualifikasi, kompetensi, beban kerja,
proporsi, serta pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan).
Berikut adalah pedoman yang digunakan dalam Sistem Pengelolaan Kepegawaian di
Universitas Hasanuddin:
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2014 tentang Penetapan
Universitas Hasanuddin sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2015 tentang Bentuk dan
Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2015 tentang Statuta Universitas
Hasanuddin.
4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013
tentang Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan bagi Dosen yang
Menduduki Jabatan Akademik Profesor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 89 tahun 2013 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 78 tahun
2013 tentang Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan Bagi Dosen yang
Menduduki Jabatan Akademik Profesor.
5) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17
106
tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya sebagaimana telah
diubah

107
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
46 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka
Kreditnya.
6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84 tahun 2013
tentang Pengangkatan Dosen Tetap Non Pegawai Negeri Sipil pada Perguruan Tinggi Negeri
dan Dosen Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta;
7) Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
142/M/KPT/2019 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga
Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi tahun 2019.
8) Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
142/M/KPT/2019 tentang indikator kinerja utama perguruan tinggi Negeri dan Lembaga
layanan pendidikan Tinggi tahun 2019.
b. Pengelolaan SDM mencakup:
1) Perencanaan, rekruitmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi, pemberhentian, dan
pensiun mengacu pada manual prosedur yang berlaku di Unhas. Proses rekruitmen dan
seleksi dosen melalui website rekrutmen.unhas.ac.id
2) Penerimaan dosen dan tenaga kependidikan dapat melalui dua jalur, antara lain:
a) Jalur Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dilaksanakan berdasarkan formasi calon pegawai
Negeri Sipil (CPNS)
1. Perekrutan jalur PNS dilakukan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Ristekdikti)
2. Perekrutan jalur PNS dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
b) Jalur non PNS
Perekrutan Jalur non PNS merujuk pada peraturan Rektor Universitas Hasanuddin
nomor 8546/UN4.1/UM.07/2017 mengenai pengangkatan dan pembinaan karir pegawai
Universitas Hasanuddin Non Pegawai Negeri Sipil dimana terdiri dari dosen dan tenaga
kependidikan sebagai nonpegawai negeri sipil tetap dan nonpegawai negeri sipil tidak
tetap.

108
Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unhas
melaksanakan sistem seleksi dan pengembangan dosen yang terintegrasi dengan Sistem
Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang sangat baik dan terpusat di Universitas dalam
upaya menjamin mutu penyelenggaraan program akademik. Rekruitmen dosen dan
tenaga kependidikan tentu tidak bisa dilepaskan dari Visi dan Misi Fakultas Kedokteran
Unhas yaitu menyelenggarakan tata kelola program studi ilmu penyakit dalam yang
kredibel dan akuntabel untuk menjamin prefesionalitas dan kapabilitas.
3) Kegiatan mencakup studi lanjut, seminar, konferensi, workshop, simposium, dan lain-lain.
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari nasional hingga internasional. Kegiatan seperti
pelatihan, seminar dan workshop bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam
mengajar, penelitian, serta penulisan karya ilmiah. Selain itu pengembangan tenaga
kependidikan di PS Sp-1 IPD FK Unhas telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang
difokuskan pada peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan. Luaran dari
kegiatan tersebut dapat meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan serta secara
signifikan dapat mengefektifkan kinerja dan meningkatkan kualitas pelayanan dari PS Sp-1
IPD FK Unhas.
4) Skema pemberian reward and punishment, pengakuan, mentoring insentif
Insentif Kinerja Wajib (IKW) dosen dihitung berdasarkan capaian kinerja dosen yang
merupakan jumlah perhitungan konversi kegiatan tridarma dan tugas tambahan dosen ke
dalam nilai satuan kredit semester (SKS). Pedoman pembayaran dan perhitungan IKW
dosen mengacu pada ketentuan dalam peraturan Rektor tentang penghasilan lain PNS dan
non PNS. IKW tenaga kependidikan dihitung berdasarkan capaian kinerja tenaga
pendidikan. Untuk menjamin assesibilitas semua peraturan yang berkaitan dengan
pengelolaan SDM tersaji secara online.

3. Strategi Pencapaian Standar


Pencapaian standar sumber daya masyarakat dinilai menggunakan audit mutu internal.
Setiap tahun fakultas akan melakukan rapat kerja fakultas untuk monitoring dan evaluasi. Prinsip
evaluasi tugas utama dosen meliputi: 1. Berbasis evaluasi diri, 2. Saling asah, asih dan asuh, 3.
Meningkatkan profesionalisme dosen, 4. Meningkatkan atmosfer akademik, 5. Mendorong
kemandirian perguruan tinggi. Monitoring dan evaluasi capaian kinerja dosen berdasaran Sasaran

109
Kerja Pegawai (SKP) yang diisi oleh masing- masing dosen. Evaluasi terhadap SKP dinilai setiap
semester per tahun.
Dosen juga mengisi Beban Kinerja Dosen (BKD) di setiap akhir semester. BKD terdiri dari
tugas Pendidikan dan penelitian, pengabdian masyarakat, dan penunjang. BKD akan dievaluasi
bersamaan dengan SKP.
Sistem monitoring dan evaluasi BKD bagi dosen di Universitas Hasanuddin melalui tahap
sebagai berikut:

Bagan 4.1 Proses Evaluasi BKD Dosen

Dalam BKD disyaratkan minimal 12 SKS dan maksimal 16 SKS yang terdiri atas Pendidikan,
penelitian dan PKM.

110
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Standar SDM dievaluasi setiap tahun melalui AMI, rapat kerja program studi dan fakultas.
Kualifikasi dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas sudah berpendidikan Sp2 (Konsultan), mayoritas dosen
juga sudah berpendidikan S3. Sebagian besar dosen juga telah memiliki sertifikat pendidik atau
pekerti. Mayoritas dosen juga sudah mengikuti keanggotaan staf di dalam organisasi keilmuan
atau profesi tingkat internasional. Dalam hal publikasi nasional dan internasional, telah dilakukan
workshop untuk meningkatkan publikasi, publikasi berupa buku, jurnal bereputasi terindeks
nasional dan scopus, lalu melakukan kerjasama dengan laboratorium swasta dalam rangka
pelaksanaan penelitian.
Dosen tetap pada PS Sp-1 IPD FK Unhas yang memiliki Jabatan fungsional dosen masih
mayoritas didominasi oleh dosen non fungsional, dosen luar biasa. Hal ini disebabkan karena
sebagian dosen yang sementara mengurus NIDK. Setiap tahun, dosen akan dievaluasi untuk
pengurusan NIDN/ NIDK dan untuk mempercepat kenaikan jabatan fungisional.
Keberhasilan dalam pencapaian standar antara lain:
● Mayoritas DTPS 30 dosen (71,42 %) sudah memiliki sertifikat pendidik/ pekerti
● Rasio mahasiswa terhadap dosen pembimbing 3:1
● Kegiatan dosen tetap dalam seminar ilmiah/lokakarya/yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir
sebanyak 292 dimana semua DTPS dipercaya sebagai penyaji
● Di RS Pendidikan DTPS memiliki jabatan akademik yang bidang keahliannya sudah sesuai
dengan kompetensi PS.
Faktor pendukung keberhasilan tersebut dikarenakan DTPS rajin mengikuti pelatihan untuk
mengupdate keilmuan sehingga banyak dipercaya unutk menjadi penyaji dalam kegiatan ilmiah.
Selain itu PS juga mengatur agar jumlah mahasiswa disesuaikan dengan jumlah pengajarnya
sehingga tercapai kualitas yang baik dalam pengajaran maupun bimbingan. Ada beberapa hal
yang belum tercapai antara lain:
● Jumlah DT di fakultas yang berpendidikan S3/subspesialis 244 dosen ( 60,8%)
● Dosen tetap di fakultas yang memiliki jabatan guru besar sebanyak 31 orang (7,73%)
Faktor penghambat tersebut diantarnya adalah persyaratan untuk studi lanjut sebagian belum
terpenuhi, belum semua program studi di FK Unhas memiliki program Pendidikan untuk spesialis
konsulen (Sp2), semakin ketatnya persyaratan untuk kenaikan jabatan fungsional. Dalam upaya

111
pengembangan dosen, FK mendorong dosen untuk mempunyai jabatan akademik hingga guru
besar dengan pemberian motivasi dan pendampingan dalam pengurusan kenaikan
jabatan/pangkat.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Profile Dosen
1) Dosen tetap pada UPPS dan PS
Fakultas Kedokteran Unhas memiliki dosen sebanyak 401 orang, dimana 60,8%
diantaranya memiliki kualifikasi pendidikan S3/Sub spesialis/konsultan. Sebagian besar
dosen sudah memiliki jabatan fungsional Lektor 71 (17,7%), Asisten Ahli 93 orang (23,1%),
Lektor Kepala 35 orang (8,7%), sedangkan presentase guru besar yang dimiliki adalah 31
orang (7,73%). Program Studi Sp-1 IPD FK Unhas memiliki 42 dosen tetap dengan
kualifikasi Sp2/konsultan 42 (100%) dan dosen dengan jenjang Pendidikan S3 24(57,14%).
Kualifikasi jabatan akademik adalah sebagai berikut Profesor/Guru Besar 4 (9,5%) dosen,
Lektor kepala 2 dosen (4,76%), Lektor 6 dosen (14,2%), Asisten Ahli 6 dosen (14,2%).
2) Presentase jumlah DTPS dengan Pendidikan S3 terhadap total jumlah DTPS
Jumlah dosen dengan jumlah Pendidikan S3 di Prodi Ilmu Penyakit Dalam sebanyak
24 (57,14%) dari total dosen program studi. Jumlah dosen dengan Pendidikan Sp2 sebesar
100% (42 dosen). Program studi terus mendorong untuk dosen yang berpendidikan S2 atau
spesialis 1 untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang berikutnya melalui proses-proses
fasilitasi yang di lakukan fakultas dan prodi. Saat ini beberapa dosen Ilmu Penyakit Dalam
FK Unhas sedang melanjutkan pendidikan S3
3) Presentase jumlah DTPS dengan jabatan akademik GB/LK terhadap total jumlah DTPS
Program Studi Sp-1 IPD FK Unhas memiliki 42 orang staf dosen. Terdapat 18 (42,85%)
dosen yang memiliki jabatan akademik. Sedangkan 24 (57,14%) dosen masih dalam tahap
pengurusan. Kualifikasi jabatan akademik adalah sebagai berikut Profesor/Guru Besar 4
(9,5%) dosen, Lektor kepala 2 dosen (4,76 %), Lektor 6 dosen (14,2%), Asisten ahli 6 dosen
(14,2%).
Fakultas dan Program Studi secara proaktif terus mendorong dan membantu dosen-
dosen untuk melengkapi syarat-syarat dan fasilitasi setiap dosen dalam proses peningkatan
112
jabatan akademik.

113
Kualifikasi tingkat pendidikan staf pengajar
1. Doktor 24 (57,14%)
2. Sub spesialis 42 (100%)
3. Magister 1 (2,38%)
4. Spesialis 0 (0 %)
5. S1 (0%)
4) Presentasi dosen dengan sertifikat pendidik professional
Sebanyak 30 dosen (71,42 %) di Prodi Ilmu Penyakit Dalam telah memiliki sertifikat
dosen/pekerti/pendidik klinis.
5) Dosen dengan sertifikat profesi/kompetensi
Seluruh dosen di PS Sp-1 IPD FK Unhas telah memiliki sertifikat profesi/kompetensi
sesuai dengan bidang keahliannya.
6) SWMP (Setara Waktu Mengajar Penuh)
Dosen di PS Sp-1 IPD FK Unhas telah memiliki jam kerja rata-rata 1155 jam per tahun
yang di dapatkan dari penjumlahan beban pada Pendidikan, pengabdian dan penelitian
7) Rasio jumlah mahasiswa: dosen
PS Sp-1 IPD FK Unhas pada bulan Juli 2021 memiliki 140 mahasiswa. Rasio jumlah
mahasiswa terhadap dosen di Program Studi berkisar 1:3. Rasio ini telah sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Perkonsil No.55 Tahun 2018.
8) Beban dosen dalam membimbing TA mahasiswa
Setiap dosen dalam PS Sp-1 IPD FK Unhas wajib membimbing mahasiswanya dalam
penyusunan tugas akhir sebagai syarat kelulusan. Setiap dosen rata-rata membimbing 2
mahasiswa per tahunnya. Rasio sangat memenuhi, semua dosen adalah konsultan
(Subspesialis). Beberapa dosen sementara mengikuti program S3 dan jumlah lektor serta
lektor kepala yang akan terus diitingkatkan di masa mendatang.
9) Kecukupan dosen pada wahana praktik
Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas memiliki dosen yang tersebar di
rumah sakit pendidikan utama dan jejaring. Terdapat 42 dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas yang
bertugas pada rumah sakit Pendidikan utama dan bertugas pada rumah sakit jejaring.

114
b. Kinerja dosen
1) Pengakuan Atas rekognisi dosen
Pengakuan/rekognisi dosen dilihat dari publikasi ilmiah yang dihasilkan, sitasi, luaran
penelitian dan pengabdian. Pengakuan tersebut berupa invited speaker pada kegiatan nasional
maupun internasional. Dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas telah menjadi speaker dalam beberapa
kegiatan internasional.

2) Penelitian dan Publikasi Ilmiah dosen


Seluruh dosen di PS Sp-1 IPD FK Unhas aktif melaksanakan penelitian. Dalam kurun
waktu 3 tahun telah melaksanakan 205 penelitian dalam lingkup nasional.
3) Pengabdian dosen
Seluruh dosen di PS Sp-1 IPD FK Unhas aktif berpartisipasi dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Setiap tahunnya kegiatan pengabdian masyarakat
dicanangkan berdasarkan road map yang telah disusun.
4) Luaran
Pada TS, TS-1 dan TS-2 jumlah penelitian dan keterlibatan dosen sebanyak 584 namun
belum ada yang didaftarkan untuk mendapatkan paten. Untuk ke depannya PS Sp-1 IPD FK
Unhas berencana untuk mendaftarkan hasil penelitian dalam bentuk HAKI ataupun karya
yang layak mendapatkan paten. Terdapat PkM yang mendapatkan HAKI dalam bentuk buku
edukasi masyarakat sebanyak 3 buku. Sedangkan karya dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas yang
telah mendapatkan HAKI sebanyak 64 karya.
5) Upaya Pengembangan dosen
Pengembangan dosen dalam 5 tahun terakhir ke depan difokuskan untuk
mengembangkan jabatan struktural, fungsional, pendidikan dosen, serta perekrutan tenaga
dosen dengan latar belakang keilmuan dan profesi yang sesuai sekaligus mengganti
kebutuhan tenaga dosen yang pensiun sesuai dengan kualifikasi pendidikan dalam rangka
pencapaian rasio dosen tetap dibandingkan jumlah mahasiswa, bimbingan akademik dan
bimbingan tugas akhir dengan ideal. Adanya perencanaan pengembangan yang dilakukan
setiap tahun pada kegiatan rapat kerja, sebagai contoh misalnya pada kegiatan monitoring
dan evaluasi ada Sebagian dosen tetap baru yang belum mengikuti pelatihan pengajaran
maka program studi memfasilitasi untuk mengikuti kegiatan PEKERTI/AA di Universitas

115
Hasanuddin. Evauasi

116
terhadap hasil dilakukan pada dosen berNIDN melalui BKD dan logbook bagi dosen
berNIDK. Evaluasi juga dilakukan pada rapat kerja berikut. Adapun perekrutan dosen dapat
melalui: pengangkatan dosen oleh Universitas Hasanuddin sebagai PTNBH. Selain itu,
Fakultas Kedokteran Unhas melakukan perekrutan dosen dari departemen kesehatan atau non
PNS melalui usulan dari program studi dengan mengacu ke rasio ideal jumlah dosen tetap
terhadap mahasiswa.
6) Upaya Pengembangan tenaga kependidikan
Fakultas Kedokteran mendistribusi tenaga kependidikan ke program studi berupa
tenaga administrasi dan teknisi. Tenaga kependidikan tersebut memenuhi kualifikasi dalam
melaksanakan tugasnya dan secara berkala mendapatkan pelatihan yang terkait di bidangnya.
Tenaga kependidikan dalam menjalankan tugasnya mendukung proses pembelajaran di
program studi juga ditunjang dengan teknologi informasi dan komputer dalam proses
administrasi dan transparansi di prodi.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Berikut adalah indikator kinerja tambahan pada PS Sp-1 IPD FK Unhas:
Rekognisi pada masyarakat ilmiah maupun umum yaitu beberapa dosen PS Sp-1 IPD FK
Unhas memiliki tugas dan jabatan tambahan sebagai Ketua PAPDI cabang Makassar, Kepala SMF
Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ketua departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Ketua Program Studi Sp1, Ketua Program Studi sp2, Direktur Medik RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan Dekan FK Unhas.

7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan dosen dan tenaga
kependidikan adalah menggunakan sistem survei dalam bentuk kuesioner yang dibuat oleh Tim
Penjamin Mutu PS Sp-1 IPD FK Unhas. Instrumen ini bertujuan untuk mengukur tingkat
kepuasaan dosen dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaam sumber daya manusia di
Universitas Hasanuddin. Kuisioner yang digunakan telah melewati uji validitas, reabilitas dan
bersifat mudah digunakan. Pengisian kuisoner dapat dilakukan dengan mudah secara online oleh
responden, yaitu dosen dan tenaga kependidikan. Uji validitas kuisioner yang digunakan

117
menunjukkan bahwa pertanyaan-

118
pertanyaan yang diajukan sudah valid dan uji reabilitas menunjukkan konsistensi responden dalam
mengisi jawaban di dalam kuisioner. Hasil survei digunakan untuk perbaikan dan peningkatan dan
pelayanan.

b. Ketersediaan bukti yang sah


Pelaksanaan survei kepuasan dosen dan tenaga kependidikan di UPPS yang meliputi
pustakawan, dan tenaga administrasi dilakukan melaluti tahap-tahap berikut:
1. Penyususnan instrumen yang valid, dapat dipercaya dan mudah digunakan
2. Penentuan jumlah sampel secara random, dimana jumlah sample dihitung dari responeden
yang mengisi secara sukarela dari dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas
Kedokteran Unhas
3. Proses validasi, verifikasi, dan rekapitulasi/tabulasi data dilakukan oleh Tim Penjamin Mutu
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddiin
4. Analisis data dan pelaporan

Grafik 4.1 Kepuasaan Dosen terhadap kegiatan pengajaran

8. Tinjauan Manajemen
Monitoring dan evaluasi terhadap Tri Dharma perguruan tinggi pada Program Studi terdiri
dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Setiap dosen melakukan penelitian
berdasarkan road map. Begitu juga pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan tenaga
kependidikan dilakukan secara rutin. PS Sp-1 IPD FK Unhas telah mempunyai kebijakan dan
sistem dalam memonitoring dan evaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan. Monitoring dan
evaluasi tersebut dalam bentuk penilaian pada Beban Kinerja Dosen (BKD) dan Logbook.

119
Monitoring tersebut mencakup keaktifan dalam proses pembelajaran, memiliki agenda
penelitian sesuai road map dan melaksanakan penelitian, memiliki agenda PkM sesuai road map
dan pelaksanaannya. Evaluasi tersebut akan ditindak lanjuti pada tahun akademik berikut. Dalam
proses pembelajaran monitoring dilakukan oleh pengelola Prodi dalam bentuk evaluasi kehadiran
absensi online maupun offline. Evaluasi dilakukan secara berkala pada setiap semester.
Kehadiran di bawah 75% menyebabkan yang bersangkutan dapat tidak diusulkan kembali.
9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait SDM serta tindak
lanjut
Secara umum dapat dikatakan bahwa capaian pada kriteria SDM pada tingkat FK maupun
PS Sp-1 IPD FK Unhas telah baik dan terjadi peningkatan dalam 3 tahun akademik terakhir.
Capaian yang akan ditingkatkan adalah kualifikasi dosen dengan jabatan akademik lektor kepala.
Selain itu, masih terdapat dosen yang belum memiliki jabatan fungsional. Terdapat dosen tetap
yang sementara dalam proses pengurusan NIDK dan akan dipercepat. Pihak pimpinan program
studi dan fakultas akan terus mendorong dan memfasilitasi dosen sehingga dalam proses
pengurusan kepangkatan dan administrasi dapat berjalan efisien dan cepat.
Indikator kinerja terkait penelitian dan publikasi sudah mencapai target. Pencapaian jumlah
(kuantitas) penelitian sudah baik, untuk itu perlu ditingkatkan kualitas penelitian meliputi ruang
lingkup, lingkup publikasi, dan iuran penelitian. Hal ini dapat dicapai melalui dukungan dalam
bentuk kebijakan, pendanaan, sarana dan prasarana
Beberapa program perencanaan dan pengemnbangan dosen program studi dalam
peningkatan kualitas dan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yaitu, meningkatkan jumlah
professor dan lektor kepala, serta tenaga pendidik dengan jabatan fungsional.

120
KRITERIA 5 KEUANGAN, SARANA, DAN PRASARANA

1. Latar Belakang
Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan termasuk organisasi, koordinasi, pengelolaan dan evaluasi, termasuk keuangan dan sarana
prasarana. Prodi memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari Fakultas Kedokteran
Unhas berdasarkan dokumen tertulis Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor
13/UN4.1/2020 tentang Standar Biaya Universitas Hasanuddin Tahun Anggaran 2021.
Fakultas Kedokteran Unhas menjamin ketersediaan sumber pembiayaan dalam melaksanakan
tugas Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dengan cara mengusulkan dan mengajukan pembiayaan kepada tingkat fakultas setiap tahun melalui
Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT). Kebutuhan Prodi diajukan Ketua Prodi Fakultas
untuk mendapatkan persetujuan ke FK. Dana penerimaan Prodi bersumber dari peserta didik, usaha
sendiri, dan pemerintah. Sumber pendapatan sendiri atau bersumber dari uang SPP digunakan untuk
operasional dan kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh fakultas.
Prodi dan Rumah Sakit Pendidikan mengembangkan program kontrol kualitas untuk sarana dan
prasarana yang dimiliki PS Sp-1 IPD FK Unhas dan rumah sakit pendidikan melakukan kontrol
kualitas secara berkala sesuai perencanaan untuk memperlancar dan mengoptimalkan tugas serta
fungsi manajemen dan administrasi dalam kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi,

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Biaya pendidikan ditetapkan Universitas berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin
Nomor 13/UN4.1/2020 tentang Standar Biaya Universitas Hasanuddin Tahun Anggaran 2021.
Evaluasi berkala dilakukan oleh pimpinan Universitas Hasanuddin dan Fakultas Kedokteran FK
Unhas.
Perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, pemutakhiran dan penghapusan diatur dalam Peraturan
Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 40/UN4.1/2019 tentang: pengadaan barang/jasa Universitas
Hasanuddin yang sumber dananya bukan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan
anggaran pendapatan dan belanja daerah, peraturan Rektor Universitas Hasanuddin nomor
37/UN4.1/2019 tentang tata cara pemusnahan dan penghapusan barang milik Universitas Hasanuddin,
Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 34/UN.1/2019 tentang tata cara pembukuan,

121
Inventarisasi dan Pelaporan Barang Milik Universitas Hasanuddin, Peraturan Rektor Universitas

122
Hasanuddin Nomor 11/UN4.1/2020 tentang tata cara pengamanan dan pemeliharaan barang milik
negara dan barang milik Unhas.
Kebijakan tentang pengelolaan yang jelas mengenai pemanfaatan fasilitas fisik pendidikan yang
diatur oleh Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 26/UN4.1/2019 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Unhas.

3. Strategi Pencapaian Standar


Sistem alokasi dana pada Prodi tersentralisasi di bawah koordinasi Rektor. Pimpinan Fakultas,
Departemen, dan Prodi menyusun Rencana Kerja Angggaran Tahunan (RKAT) yang disesuaikan
dengan alokasi dana yang tersedia dan dengan tetap menyesuaikan pada program kerja Universitas
dan Fakultasnya.
Penyusunan laporan keuangan di Unhas saat ini menggunakan website terintegrasi
simkeu.unhas.ac.id, dimana data yang terkumpul akan digunakan dan menjadi dasar perencanaan
anggaran tahun selanjutnya.
Pengelolaan fasilitas pendidikan dilakukan oleh organisasi di tingkat Fakultas dan Prodi yang
diatur oleh Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 23/UN4.1/2019 Tentang Tugas,
Wewenang dan Tanggung Jawab Pengelola Dan Pengguna Barang Milik Universitas Hasanuddin.
Terdapat bukti tertulis adanya peran Prodi dalam perencanaan, pengadaan, pemanfaatan,
pemeliharaan, pemutakhiran dan penghapusan berupa Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan
barang Inventaris dan Prosedur Pelayanan Barang dan Jasa. Pengadaan, pemanfaatan pemeliharaan,
pemutakhiran dan penghapusan barang harus melalui prosedur yang berlaku.

123
Gambar 5.1 Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Barang Inventaris

124
Gambar 5.2 Standar Operasional Pelayanan Barang dan Jasa

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Seluruh dana operasional dalam bentuk usulan RKAT setiap tahun, sedangkan dana penelitian
dan dana pengabdian masyarakat mengacu pada dana yang diatur oleh Bidang IV FK Unhas dan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas (LPPM) melalui hibah kompetisi.

125
Terdapat

126
mekanisme perubahan RKAT dalam bentuk revisi RKAT maksimal dua kali dalam setahun yang
diatur oleh tingkat Universitas yang idealnya tidak diprogramkan untuk membuat revisi RKAT dalam
tahun berjalan. Penggunaan dana dalam Prodi tersedia berdasarkan usulan RKAT dan harus
terealisasi seperti yang tercantum dalam RKAT.
Prodi sudah dilibatkan dalam bentuk pengusulan RKAT kepada fakultas setiap tahun melalui
aplikasi simkeu.unhas.ac.id dan juga prodi dapat melihat serapan RKAT setiap saat. Dana penerimaan
Fakultas masih mengandalkan sumber dari peserta didik, usaha sendiri, dan pemerintah. Sumber
pendapatan sendiri atau bersumber dari uang SPP digunakan untuk operasional dan kegiatan-kegiatan
yang dikelola oleh fakultas. Berdasarkan data pada tiga tahun terakhir didapatkan penerimaan dana
dari mahasiswa sebesar 32,7% dari total penerimaan dana. Fakultas kedokteran telah menjamin
operasional dan pencapaian Tridharma serta investasi pada PS Sp-1 IPD FK Unhas.
Kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana sudah sangat lengkap dan baik. Evaluasi
capaian kepuasan terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi
secara berkala setiap tahun oleh dosen, tenagan pendidik dan peserta didik. Survei tersebut bertujuan
sebagai evaluasi kondisi sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan akademik. Evaluasi
tersebut mencakup kecukupan, aksesibilitas, dan kualitas sarana prasarana yang tersedia. Sarana dan
prasarana yang dimaksud adalah ruang kuliah, ruang perpustakaan, ketersediaan buku ataupun e-
book, Rumah Sakit Pendidikan dan afiliasi. Hasil evaluasi didapatkan dari 89% responden,
menyatakan puas dan sangat puas atas kecukupan sarana dan prasarana Prodi. Hal ini menunjukkan
kecukupan aksesabilitas dan mutu sarana prasarana untuk menjamin pencapaian capaian
pembelajaran, penelitian, pengabdian masyarakat dan meningkatkan suasana akademik pada Prodi
Sp-1 IPD sudah baik.
Audit internal terhadap sarana dan prasarana dilakukan setiap tahun oleh gugus penjaminan
mutu. Bila ada perbaikan terhadap sarana dan prasarana akan diajukan ke pihak Fakultas kemudian
sesuai dengan peraturan rektor yang berlaku. Disamping itu pihak fakultas kedokteran FK UNHAS
melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana secara berkala.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Keuangan
Penerimaan dana di UPPS (Unit Pengelola Program Studi) dalam 3 tahun terakhir rata-rata
mencapai Rp.124.136.960.000,- dengan perolehan dana didapatkan dari beberapa sumber. Presentase

127
penerimaan dana dari mahasiswa mencapai 32,7% (Rp 40.719.890). Sedangkan rata-rata pemasukan
3

128
tahun terakhir dari usaha mandiri berupa sumbangan alumni, dana pengembangan, dan lain lain
didapatkan 16% (Rp 19.835.280). Pemerintah pusat dan daerah melalui gaji dosen dan tendik,
beasiswa Bidik Misi, BP-PTNBH dan lain lain didapatkan rata-rata 34,7% (Rp 42.479.080). Sumber
lain berupa dana dari Kerjasama kemitraan, beasiswa dan mahasiswa asing didapatkan rata-rata 16%
(Rp 19.589.280) dalam 3 tahun terakhir.

Biaya operasional pendidikan dalam 3 tahun terakhir sudah baik, dimana rata- rata penggunaan
dana operasional dalam 3 tahun terakhir mencapai 103 juta. Pendanaan penelitian dalam 3 tahun
terakhir yaitu dana penelitian per dosen per tahun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sebesar Rp
8.360.509, Dana pengabdian masyarakat rata-rata per tahunnya Rp 33.330.000 dan penggunaan dana
untuk investasi mencapai 33.3% (Rp 17.416.630) dalam hal SDM, sarana dan prasarana.
b. Sarana
Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas menyediakan fasilitas fisik berupa:
1) Rumah sakit pendidikan utama adalah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah RS tipe A yang merupakan RS pendidikan Utama, sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/ 137/2020 tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama
untuk FK Unhas Makassar.
2) Rumah Sakit Pendidikan Satelit/Jejaring terdiri dari:
a) RS Pendidikan Universitas Hasanuddin
b) RS Ibnu Sina Makassar
c) RS Stella Maris Makassar
d) RS Akademis Makassar
e) RS Islam Faisal Makassar
f) RS lain yang mempunyai kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Unhas, yaitu:
- RSUD Dayaku Raja Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur
- RS PKT Prima Sangatta Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur
- RSUD Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat
- RSUD Kondosapata Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat
- RSUD Maba Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara
- RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur

129
- Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat
Ketersediaan Gedung ruang kuliah, perpustakaan dan sarana serta prasarana lain sangat memadai
untuk menunjang kegiatan Pendidikan. Rumah sakit, ruang kuliah, dan perpustakaan tersebut juga
dilengkapi berbagai fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi dosen, peserta didik dan staf
pendukung untuk dapat menjalankan proses pendidikan dengan nyaman. Rumah sakit Pendidikan
menyediakan Unit Gawat Darurat, Poliklinik Subspesialis, ruang rawat gabung, Unit Dialisis , Ruang
Kemoterapi, ICU/HCU, Ruang Pertemuan/Diskusi, HAM Akil Centre (Gastroenterohepatologi
Centre), Infection Centre, Pusat Laboratorium Terpadu, One Day Care, Bone Densitometry, Bank
Darah.
Gedung perpustakaan terdiri atas Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin, Perpustakaan
Fakultas, Perpustakaan Departemen, Perpustakaan divisi / subbagian, e-library (Unhas, FK Unhas,
Departemen IPD FK Unhas). Sarana kerja lain yang mendukung kegiatan Pendidikan yaitu studio
audiovisual untuk perkuliahan dan webinar, ruang jaga, lapangan olahraga, dan student centered FK
Unhas. Informasi.
Program studi menyediakan website (https://med.unhas.ac.id/interna/modules-2/ dan
https://elearningppds.med.unhas.ac.id/interna/) yang berisi informasi, visi misi, tujuan prodi, sistem
penerimaan, penelitian, e-library (https://www.clinicalkey.com/). Program studi juga memfasilitasi
peserta didik dengan video pembelajarn interaktif yang dapat diakses melalui youtube
https://www.youtube.com/c/InternaUnhas dan https://www.youtube.com/c/khazanahPAPDI.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas memberikan prasarana lain sebagai
indikator kinerja tambahan untuk memastikan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu dana penelitian.
Dana penelitian dalam 3 tahun terakhir mencapai Rp 10.334.000.000 , maka dana penelitian per
dosen per tahun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sebesar Rp 13.350.000. Selain itu terdapat dua
staff dosen mendapatkan dana hibah penelitian yaitu, dana untuk pelaksanaan Program Block Grant
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas sebesar Rp
65.130.000 dan dana hibah penelitian kedua sebesar Rp 80.000.000.

7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna terhadap pengelolaan keuangan, sarana dan

130
prasarana, termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis
datanya pada UPPS dan PS.
Evaluasi pengelolaan keuangan, sarana, dan prasarana dilakukan oleh menyeluruh dengan target
pengguna yaitu dosen, tenaga pendidik, dan peserta didik. Evaluasi ini dilakukan secara berkala
secara online dengan mengisi kuesioner melalui platform google form. Pada tahun 2021 didapatkan
kepuasan kecukupan sarana prasarana bagi dosen mencapai 66% puas, tenaga pendidik 50% sangat
puas, dan peserta didik 56% sangat puas.
Kepuasan akesibilitas sarana prasarana bagi dosen mencapai 66% puas, tenaga pendidik 50%
sangat puas, dan peserta didik 56% sangat puas. Sedangkan kepuasan kualitas sarana prasarana bagi
dosen mencapai 86% puas, tenaga pendidik 50% sangat puas, dan peserta didik 58% puas.
Untuk kepuasan pengelolaan dana PS Sp-1 IPD FK Unhas bagi dosen 66% puas dan bagi tenaga
pendidik 50% puas.

Tabel 5.1 Survei peserta didik tentang Kepuasan Sarana dan Prasarana PS Sp-1 IPD FK Unhas
Survei MPPDS Program Studi IPD Tahun 2021
120
100
80
60
40
20
0
Kepuasan tentang Kecukupan SaranaKepuasan tentang AksesibilitasKepuasan tentang Kualitas Sarana dan Prasana
Program StudiSarana dan Prasana Program Studidan Prasana Program Studi

SANGAT PUASPUASCUKUP PUASKURANG PUAS

Tabel 5.2. Survei Tenaga Pendidik tentang Kepuasan Sarana, Prasarana, dan Pengelolaan Dana PS Sp-1
IPD FK Unhas

131
Survei Tenaga Pendidik Program Studi IPD Tahun 2021
120
100
80
60
40
20
0

Kepuasan KecukupanAksesibilitas Sarana danKualitas Sarana danKepuasan Pengelolaan


Sarana dan PrasaranaPrasarana Program Studi Prasarana Program StudiDana Program Studi

Sangat PuasPuasCukup PuasKurang Puas

Tabel 5.3 Survei Dosen tentang Kepuasan Sarana, Prasarana, dan Pengelolaan Dana Pogram Studi Dokter
Spesialis Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas

Survei Dosen Program Studi IPD Tahun 2021


120
100
80
60
40
20
0
Kepuasan tentang Kepuasan tentang Kepuasan tentangKepuasan tentang
pengelolaan danaKecukupan Sarana dan Aksesibilitas Sarana danKualitas Sarana dan Prasana Program StudiPrasana Prog
Prasana Program Studi

Sangat PuasPuasCukup PuasKurang Puas

b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna yang dilaksanakan
secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.
Data hasil pengukuran kepuasan pengguna yang dilakukan secara konsisten dan periodik
disimpan oleh departemen. Hasilnya akan dianalisis dan ditindaklanjuti sebagai perbaikan dalam
pengelolaan tahun berikutnya.
8. Tinjauan Manajemen
Universitas mempunyai standar pelaporan penggunaanya. Adapun prinsip yang diterapkan dalam
penggunaan dana adalah efisiensi, transparan, memenuhi azas akuntabilitas, serta memiliki
kesesuaian manfaat dan kebutuhan serta dapat dipertanggungjawabkan.
132
Setiap Prodi menggunakan dana sesuai dengan RKAT yang diajukan untuk menjalankan
program kegiatannya (kelancaran pendidikan, pemenuhan sarana dan prasarana penunjang, serta
untuk kegiatan terkait proses pendidikan). Audit keuangan kemudian akan dilakukan oleh UPPS
terhadap penggunaan anggaran.
Pengadaan sarana dan prasarana pada dasarnya dilakukan sendiri oleh Fakultas. Mekanisme
pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan pengusulan RKAT yang diajukan setiap akhir
tahun sesuai kebutuhan PS Sp-1 IPD FK Unhas kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin melalui Wakil Dekan Bidang Perencanaan Sarana dan Anggaran. Begitupun dengan
pengelolaan dan pemeliharaannya dilakukan sendiri oleh pihak fakultas. Sementara pemanfaatan atas
sarana dan prasarana tersebut dapat digunakan secara bersama-sama oleh seluruh unit yang berada di
bawah lingkup Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Prodi dan rumah sakit mengembangkan
program kontrol kualitas untuk fasilitas fisik yang dimiliki Prodi dan Rumah Sakit Pendidikan
melakukan kontrol kualitas internal (internal auditing) dan akreditasi (external auditing) secara
berkala sesuai perencanaan.
Fakultas kedokteran Unhas menjamin kecukupan dana pada prodi IPD FK Unhas dalam hal
pencapaian tri dharma perguruan tinggi. Dalam hal kegiatan pendidikan tersedia dana yang cukup
untuk keberlangsungan operasional tri dharma pengembangan SDM , ketersediaan sarana dan
prasarana .
Dalam kegiatan penelitian FK Unhas juga menyediakan dana penelitian dalam bentuk hibah
penelitian , beberapa penelitian yang diagendakan oleh prodi dalam road map penelitian, sumber dana
dapat bersifat mandiri untuk menjamin ketersediaan dana penelitian dan terlaksananya penelitian
tersebut.
Dalam hal pengabdian masyarakat , FK Unhas juga menyediakan dana pengabdian masyarakat
yang dikompetisikan. Untuk menjamin ketersediaan dana pengabdian masyarakat prodi melakukan
berbagai upaya mandiri antara lain mengadakan kerjasama dan sponsorship dari swasta.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait pengelolaan keuangan,
sarana dan prasarana serta tindak lanjut

133
Berdasarkan data selama 3 tahun terakhir, pengelolaan keuangan telah mencapai target yang
diinginkan. Dimana penerimaan dana pada UPPS, penggunaan dana operasional, dana investasi, dana

134
penelitian, dan dana pengabdian masyarakat telah mencapai target yang diinginkan. Namun tetap
dibutuhkan upaya untuk peningkatan dan pengembangan usaha mandiri, dana investasi dan
pendapatan lain berupa dana hibah penelitian dari Fakultas. Alokasi dana untuk pengabdian
masyarakat juga perlu diberikan perhatian khusus.
Sarana dan prasarana yang tersedia berdasarkan hasil evaluasi tahunan sudah sangat cukup,
dapat dengan mudah diakses, dan dalam kondisi yang baik. Perlu adanya pengembangan ide untuk
pengadaan sarana dan prasarana guna meningkatkan mutu pelaksanaan pendidikan.

135
KRITERIA 6 PENDIDIKAN

1. Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia terdidik bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki “kemampuan” sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah
dirumuskan dalam jenjang kualifikasi pada KKNI level 8, serta mengacu pada Kepmendikbud
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pembuatan kurikulum PS Sp-1 IPD FK Unhas juga
dibuat selaras dengan visi, misi, dan tujuan program studi. Sehingga diharapkan dapat
menghasilkan profil lulusan yang mencangkup yaitu care provider, educator, researcher, dan
manager.
Dalam melaksanakan proses pendidikan, PS Sp-1 IPD FK Unhas telah menyusun
kurikulum pendidikan yang mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang telah ditetapkan oleh Kolegium. Kurikulum tersebut juga mengikuti standar kurikulum
Universitas Hasanuddin. Kurikulum tersebut memegang peranan kunci sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dan upaya penjaminan
mutu pendidikan.
Struktur kurikulum disusun secara runtut, proporsional, konsisten, dan logis serta sangat
mendukung pencapaian kompetensi lulusan. Tahapan dalam pencapaian mengacu kepada kolegium
Ilmu Penyakit Dalam yang terdiri atas 3 tahap yaitu tahap dasar, madya dan tahap mandiri dengan
tujuan dan kompetensi yang harus diraih pada masing-masing tahap. Isi kurikulum meliputi prinsip
metode ilmiah : seperti metode penelitian, biostatistik dan computer statistic. Ilmu biomedik yang
merupakan dasar Ilmu Penyakit Dalam seperti patogenesis dan patofisilogi. Ilmu Kedokteran
Klinik seperti keterampilan diagnostic dasar, penyakit dalam dasar, kegawatdaruratan dan
keterampilan medis dasar. Ilmu kedokteran komunitas seperti epidemiologi kedokteran dan Ilmu
Kedokteran keluarga seperti kerja mandiri di Rumah Sakit, jaring dan poli rawat jalan. Terdapat
mata kuliah etik medikolegal pada semester 1 disamping etika profesi pada setiap modul. Mata
kuliah ke khususan mencakup 11 modul, yakni Endokrin Metabolik, Ginjal Hipertensi,
Pulmunologi, Kardiologi, Rheumatologi, Hematologi Onkologi Medik, Geriatri,
Gastroghepatologi, Alergi Imunologi, Psikosomatis, dan Tropik Infeksi. Teradapat juga mata
kuliah kompetensi unggulan yaitu HIV/AIDS. Modul dan kelengkapan pembelajaran lainnya
dimiliki secara lengkap. Tersedianya wahana praktik Spesialis yang telah memenuhi persyaratan

136
berupa jumlah dan variasi pasien rawat inap serta rawat jalan berdasarkan jumlah total peserta
didik untuk menjamin tercapainya Kompetensi Dokter Spesialis.

137
Proses revisi & pengembangan kurikulum meilbatkan pemangku kepentingan PS Sp-1 IPD
FK Unhas baik internal dan ekternal. Proses revisi kurikulum diawali masukan Kolegium IPD saat
visitasi internal agar melakukan penyesuaian kurikulum dari berbasis rumah sakit ke kurikulum
berbasis universitas. Proses selanjutnya adalah masukan oleh lembaga LAM- PTKes saat proses
Akreditasi 27 Mei 2017. Selanjutnya dibentuk tim revisi kurikulum dan draft revisi kurikulum
disampaikan pada rapat kerja PS Sp-1 IPD FK Unhas pada 1 Februari 2019. Pada rapat kerja
tersebut dihadiri oleh seluruh staf PS Sp-1 IPD FK Unhas, Dekan Fakultas Kedokteran, Direktur
Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Direktur Rumah Sakit Unhas, Ketua PAPDI Cabang
Makassar, perwakilan alumni dan PPDS. Pada tanggal 31 Agustus diadakan Workshop Penyelasan
Kurikulum PPDS yang diselenggarakan TKP PPDS FK Unhas dan dihadiri Tim Penyusun
Kurikulum PS Sp-1 IPD FK Unhas untuk menyesuaikan format kurikulum Unhas dan
menghadirkan Pakar Kurikulum FK Unhas. Draft Kurikulum tersebut selanjutnya disepakati oleh
KPS, SPS, ketua Divisi dan dihadiri ketua Departemen dan Unit penjaminan mutu rapat 20
September 2019 dan disepakati pembuatan tim penyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
Tanggal 3 Oktober 2019 september diadakan pertemuan di PS Sp-1 IPD FK Unhas dalam rangka
finaliasi kurikulum draft Kurikulum dan RPS dihadiri seluruh staf IPD, KPS, SPS, unit penjaminan
mutu Prodi dan Pakar Kurikulum dari Unhas. Pada tanggal 12 Oktober 2019 draft akhir kurikulum
tersebut dipresentasikan dan diserahkan ke TKPPDS FK Unhas. Pada tanggal 28 Juli 2020
kurikulum tersebut dibahas dalam rapat senat Unhas. Pada Tanggal 7 Juli 2021 Kurikulum PS Sp-1
IPD FK Unhas disahkan oleh Rektor Unhas dengan nomor SK 4053/UN4.1/KEP/2021. Kurikulum
baru tersebut secara berkala dilakukan sosialisasi salah satunya dilakukan pada tangggal 4-5
Desember 2021 di Hotel Claro dihadiri oleh beberapa stake holder, Staf, Alumni dan PPDS interna.
Suasana akademik PS Sp-1 IPD FK Unhas diciptakan untuk membuat proses pembelajaran
yang bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, dan kolaboratif.
Seluruh peserta didik berperan aktif dalam pengabdian kepada masyarakat melalui pelayanan
pasien, penyuluhan, kegiatan-kegiatan sosial, serta dalam bentuk penelitian. Komunikasi antara
peserta didik dengan dosen berlangsung dengan baik. Setiap peserta didik memiliki pembimbing
akademik yang siap membantu agar proses belajar dapat dijalani dengan lancar. Suasana akademik
yang baik ini mendukung ketercapaian kompetensi yang diharapkan dalam kurun waktu yang
optimal.

138
Penyesuaian kurikulum pada PS Sp-1 IPD FK Unhas telah dilakukan secara berkala melalui

139
rapat rutin kurikulum prodi dan workshop/lokakarya.
Telah terlaksana evaluasi dan pemutakahiran kurikulum yang melibatkan pemangku mata
kuliah. Keunggulan program studi HIV sangat mendukung learning outcome/capaian pembelajaran
dimana jumlah kasus HIV mencapai 21.000 pasien, sehingga PS Sp-1 IPD FK Unhas bekerja sama
dengan infection center RS Wahidin Sudirohusodo yang merupakan pusat rujukan utama HIV
seluruh Indonesia Timur. Dari program unggulan HIV tentunya diharapkan setiap alumni memiliki
keunggulan dalam hal sifat ketangguhan dan pantang menyerah sesuai dengan pengertian dari nilai-
nilai kemaritiman.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar Acuan Program Studi


Peraturan dan Standar yang menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan tinggi di PS Sp-1 IPD
FK Unhas mengacu pada :
a. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (yang diubah dengan Peraturan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2018)
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
c. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
d. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 48 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
e. Buku Standar Kompetensi Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Koligium Ilmu Penyakit Dalam
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) 2016

3. Strategi Pencapaian Standar


Program Studi mengimplementasikan hal-hal terkait perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan untuk pencapaian profil
lulusan. Kegiatan pembelajaran yang mengacu pada standar profil lulusan, tingkat kedalaman
dan keluasan materi pembelajaran serta pelaksanaan pembelajaran pada PS Sp-1 IPD FK
Unhas untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan, dan kegiatan penilaian
pembelajaran pada program studi. Pimpinan Fakultas melakukan monitoring dan evaluasi serta
mengukur tingkat ketercapaian standar profil lulusan, standar kompetensi lulusan, standar isi

140
pembelajaran, standar proses pembelajaran, dan standar penilaian pembelajaran di PS Sp-1 IPD
FK Unhas
Strategi UPPS dan PS dalam pencapaian standar antara lain :
a. Pimpinan PS Sp-1 IPD FK Unhas melakukan penyusunan dan menetapkan strategi dalam
upaya pencapaian standar profil lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas yaitu standar kompetensi
lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,
b. PS Sp-1 IPD FK Unhas mengimplementasikan hal-hal terkait perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan untuk pencapaian profil
lulusan, kegiatan pembelajaran yang mengacu pada standar profil lulusan, tingkat kedalaman
dan keluasan materi pembelajaran, pelaksansan pembelajaran pada program studi untuk
memperoleh capaian pembelajaran lulusan, dan kegiatan penilaian pembelajaran pada PS
Sp- 1 IPD FK Unhas.
c. Pimpinan Fakultas melakukan monitoring dan evaluasi serta mengukur tingkat ketercapaian
standar profil lulusan, standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, dan standar penilaian pembelajaran di PS Sp-1 IPD FK Unhas.
Profil lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas disusun dengan melibatkan seluruh stakeholder
internal dan eksernal yang berhubungan dengan pembelajaran di Prodi, yaitu melibatkan unsur
pimpinan institusi pendidikan, pimpinan rumah sakit pendidikan, alumni, tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, dan peserta didik, berdasarkan hasil tracer study, employer survei, dan analisis
perkembangan dunia kerja di tingkat lokal, nasional, regional, dan global, yang digunakan sebagai
acuan dalam mencapai kompetensi PS Sp-1 IPD FK Unhas. Profil lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas
adalah dokter klinis spesialis penyakit dalam yang care provider, edukator, researcher, dan
manager. Pengelola PS Sp-1 IPD FK Unhas telah menyusun standar kompetensi lulusan Penyakit
Dalam yang merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan Penyakit
Dalam yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan
capaian pembelajaran lulusan, dan ditetapkan oleh Dekan FK Unhas. Rumusan capaian
pembelajaran lulusan tersebut mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan Kolegium
Ilmu Penyakit Dalam Indonesia dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada
KKNI level 8, serta
mengacu pada Kepmendikbud tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Capaian pembelajaran lulusan (CPL) menjadi acuan dalam menentukan kedalaman dan

141
keluasan materi pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk mata kuliah. Keseluruhan mata
kuliah

142
disusun dalam suatu struktur kurikulum yang runtut, proporsional, dan logis untuk mendukung
pencapaian kompetensi lulusan.
Pengelola PS Sp-1 IPD FK Unhas telah menyusun dan menetapkan standar penilaian
pembelajaran yang merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar peserta
didik dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian proses dan hasil belajar
peserta didik mencakup prinsip penilaian edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan
yang dilakukan secara terintegrasi.
Keberhasilan dalam pencapaian standar yang telah ditetapkan:
a. Susunan kurikulum disusun secara runtut, proporsional, konsisten, dan logis serta sangat
mendukung pencapaian kompetensi lulusan serta mudah diakses oleh peserta
didik.(http://med.unhas.ac.id)
b. Substansi kurikulum atau modul tahapan spesialis di pogram studi menunjang tercapainya
sasaran pembelajaran utama. Terdapat muatan IPE dan atau etika profesi pada setiap modul.
Modul dan kelengkapan pembelajaran lainnya dimiliki secara lengkap.
c. Tersedianya wahana praktik Spesialis yang telah memenuhi persyaratan berupa jumlah dan
variasi pasien rawat inap dan rawat jalan berdasarkan jumlah total peserta didik untuk
menjamin tercapainya Kompetensi Dokter Spesialis.
d. Tersedianya wahana pendidikan dan wahana pendidikan satelit yang didukung dengan
dokumen kerjasama yang lengkap serta terdapat evaluasi dan tindak lanjut untuk menjamin
tercapainya Kompetensi Dokter Spesialis.
e. Rerata rentang waktu pengerjaan tesis kurang dari 2 tahun.
f. Perbandingan mahasiswa per dosen pembimbing tugas Karya Tulis Ilmiah dalam 3 tahun
terakhir. Pada tahun 2019 — 1.62. Tahun 2020 — 1.3. Tahun 2021 — 2.27 1. Rata-rata
jumlah bimbingan tesis mahasiswa dalam 3 tahun terakhir kali tatap muka, pada tahun 2019
jumlah ratarata bimbingan per mahasiswa - 10 kali, 2020 — 11 kali, 2021 — 9 kali
g. Telah terlaksana evaluasi dan pemutakahiran kurikulum yang melibatkan pemangku Mata
kuliah keunggulan program studi HIV sangat mendukung learning outcome/capaian
pembelajaran serta pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk teori, praktikum, dan praktik
h. Rapat Kerja tahunan yang yang dilakukan secara rutin yang bertujuan untuk melakukan
evaluasi dan pembaharuan kurikulum yang melibatkan pemangku kepentingan internal dan
eksternal, serta direview oleh pakar bidang ilmu Program Studi.

143
i. Nilai ujian pengayaan, ujian modul, ujian minicex, kasus besar, kasus dalam dan kasus luar
sebagian besar mahasiswa baik
j. Terdapat kegiatan diluar kegiatan pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan suasana
akademik pada Program Studi seperti kuliah tamu dan visiting profesor yang dilakukan secara
berkala
k. Pada proses pembelajaran telah melibatkan seluruh dosen pengampuh pada setiap proses mata
kuliah
l. Memiliki sistem monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut pelaksanaan pembelajaran program
studi yang sistematis dan berkelanjutan
m. Terdapat kegiatan diluar kegiatan akademik seperti bola, badminton, sepeda, dan kelompok
lari yang dapat meningkatkan minat MPPDS
n. PS Sp-1 IPD FK Unhas telah membuat RPS untuk setiap mata kuliah yang mencangkup
target capaian, bahan kajian, metode pembelajaran, waktu, assessment, capaian pembelajaran,
ditinjau dan disesuaikan secara berkara dan dapat diakses.
Mutu RPS sudah sangat baik, dan dokumennya dapat diakses pada website:
med.unhas.ac.id/interna.

144
Bagan 6.1 Struktur Kurikulum PS Sp-1 IPD FK Unhas

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Evaluasi dilakukan secara berkala setiap kenaikan stase dan kenaikan tahap 1, 2 dan 3.
Penilaian proses dan hasil belajar peserta didik mencakup prinsip penilaian (edukatif, otentik,
objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi).
Pelaksanaan proses pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi selama ini berjalan
sangat baik sesuai dengan kurikulum. Pemantuan proses pembelajaran menggunakan logbook dan
Program Studi telah mulai menggunaan suatu applikasi pembelajaran terintegrasi dalam bentuk E-
Learning (https://elearningppds.med.unhas/interna). Dalam applikasi ini semua proses
pembelajaran dapat terpantau mulai dari pengaturan siklus, upload bahan pengajaran dan video
pembelajaran, pengerjaan tugas hingga ujian dapat dipantau melalui applikas. Pelaksanaan materi
kurikulum berupa pendidikan, tugas ilmiah, pelayanan pasien dan penelitian serta pengabdian
masyarakat. Kegiatan berupa pelayanan pasien dan pendidikan seperti: Tugas dokter jaga, laporan
145
pagi, tugas bangsal, visite dan poliklinik serta stase mandiri di RS jejaring. Kegiatan Ilmiah
berupa laporan kasus kematian, tinjauan kepustakaan, pembahasan kasus, pembacaan jurnal,
presentasi paper nasional dan penelitian yang diharapkan dipublikasi di jurnal.
Prodi PS Sp-1 IPD FK Unhas melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses
pembelajaran pada seluruh PPDS PS Sp-1 IPD FK Unhas dilakukan setiap pergantian siklus oleh
tim KPS. Prodi juga melakukan evaluasi Bersama seluruh staff setiap rapat kerja. Evaluasi
terhadap kelulusan peserta didik pada ujian nasional osce dan mcq dilakukan oleh tim KPS
berserta seluruh ketua divisi dan unit penjamin mutu prodi setaip menyelesaikan ujian nasional.
Hasil evaluasi selajutnya ditindak lanjuti oleh prodi untuk perbaikan pada ujian osce dan mcq
pada ujian berikutnya.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Kurikulum
Agar selalu dapat memenuhi tuntutan stakeholder pengguna lulusan serta mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemutakhiran atau peninjauan kembali
kurikulum PS Sp-1 IPD FK Unhas dilakukan dalam rapat kerja dalam periode 4 tahun sekali
dengan melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal, alumni, serta direview oleh
pakar bidang ilmu program studi.
Rumusan capaian pembelajaran lulusan diturunkan dari profil lulusan dan memenuhi
level KKNI level 8 berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 12 tahun 2013
Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, antara lain:
1) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif,
original, dan teruji.
2) Mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini guna
meningkatkan ketrampilan klinik praktis dalam bidang spesialisasi/subspesialisasinya.
3) Mampu mengembangkan ilmu pengetahuan baru melalui kegiatan riset dalam bidang
spesialisasi/ subspesialisasinya.
4) Mampu mengembangkan teknologi kedokteran baru yang inovatif, kreatif dan teruji dalam
bidang spesialisasi/ subspesialisasinya melalui kegiatan riset dalam bidang spesialisasi/
subspesialisasinya.

146
Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
a. Mampu merencanakan dan berkontribusi dalam sebuah riset multidisiplin terkait bidang
spesialisasinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran bidang
supspesialiasinya yang bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu kesehatan serta mampu
mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
b. Mampu mengelola riset melalui pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tekologi kedokteran di bidang spesialisasi/ subspesialisasinya yang hasilnya dapat
diaplikasikan pada tahap internasional dan layak dipublikasikan di tingkat nasional dan
internasional.
c. Mampu mengelola riset untuk menapis ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
terkini di bidangspesialisasi/ subspesialisasinya yang aplikasinya sesuai dan
bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan di tingkat nasional dan internasional.
Struktur kurikulum PS Sp-1 IPD FK Unhas sesuai dengan struktur umum Program Studi
Magister dan Program Pendidikan Dokter Spesialis yang merupakan kerangka kurikulum
terpadu yang meliputi 3 tahapan scbagai berikut: tahap 1 (tahap dasar 36 sks), tahap 2 (tahap
madya 81sks) tahap 3 (tahap mandiri 33 sks)
Capaian pembelajaran lulusan (CPL) disusun mengacu kepada dasar hukum penyusunan
capaian pembelajaran (CP) yaitu Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Berdasarkan
peraturan tersebut, maka PS Sp-1 IPD FK Unhas masuk ke dalam jenjang kualifikasi 8. Di
samping peraturan tersebut di atas, penentuan CPL juga mengacu ke Peraturan Menteri Riset
dan Teknologi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Berikut ini
adalah susunan CPL Program StudiIlmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin: Capaian pembelajaran lulusan (CPL) PS Sp-1 IPD FK Unhas

147
Setiap lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas Memiliki capaian pembelajaran sebagai berikut:

1. SIKAP:
1. Mahasiswa mampu menunjukkan sikap dengan kebudayaan yang berlandaskan prinsip etika da aspek
hukum kedokteran (sumpah Hippocrates).
2. PENGUASAAN PENGETAHUAN:
1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan dan memahami konsep penyakit secara komprehensif
mengenai etiologi, patogenesis, patofisiologi, gejala klinis, anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
menegakkan diagnosis dibidang ilmu penyakit dalam
2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep manajemen pasien berdasarkan Clinical Reasoning and
Problem Oriented Medical Record (POMR)

3. KETERAMPILAN UMUM:

1. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui karya tulis
ilmiah, melakukan penelitian ilmiah di bidang penyakit dalam dan dipublikasikan dalam jurnal
terakreditasi.
2. Siswa akan dapat mengelola, mengembangkan, dan memelihara hubungan dengan kolega dan teman
sejawat dalam lingkup intra departemen, departemen lain, institusi kesehatan yang lebih luas dan
komunitas profesional.
4. KETERAMPILAN KHUSUS:

1. Mahasiswa mampu melakukan, membuat rencana, interpretasi, meringkas dan rencana pengobatan
untuk semua masalah pasien dalam lingkup ilmu penyakit dalam umum.
2. Mahasiswa mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan prosedur
yang sesuai dengan spesialisasi penyakit dalam untuk menegakkan diagnosis, dengan mengacu pada
evidence-based medicine

Evaluasi kurikulum melibatkan pihak eksternal dalam hal ini alumni, pengguna lulusan dan
pakar kurikulum maupun pihak internal yaitu dosen tendik, peserta program pendidikan dokter
spesialis, pimpinan FK Unhas dan pihak rektorat. Salah satu contoh yang dapat diberikan yaitu pada
tahun 2017 dilakukan perubahan kurikulum dari collegium based menjadi university based. Selain itu,
pada tahun 2019 hingga 2021 diberlakukan kurikulum baru oleh rektor unhas. Evaluasi akan
dilakukan setiap rapat kerja, bila ada usulan perbaikan akan dibentuk tim perbaikan kurikul yang
148
hasilnya akan dibawa ke

149
senat FK Unhas bila ada perubahan mayor.
b. Pembelajaran
Karakteristik Proses Pembelajaran
Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Pelaksanaan proses
pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi selama ini berjalan sangat baik sesuai dengan
kurikulum. Penjelasan pelaksanaan proses pembelajaran dijabarkan pada Buku Panduan, Buku
Kurikulum, PS Sp-1 IPD FK Unhas, Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Kuliah Pengayaan dan modul Kegiatan perkuliahan terjadwal untuk mengenalkan materi
ilmu penyakit dalam dan ketrampilan klinis sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan
2) Kuliah tamu Mengundang narasumber dari studi center berbeda yang memberikan materi
tentang psikosomatis.
3) Tugas bangsal
Suatu proses kegiatan pembelajaran berbentuk bed side teaching yang dilakukan setiap hari oleh
masing-masing dokter penanggung jawab ruangan dan diikuti oleh mahasiswa yang bertanggung
jawab terhadap pasien tersebut di lingkungan Rumah Sakit
4) Tinjauan Kepustakaan
Tinjauan kepustakaan dilakukan seminggu dua kali. Diprcsentasikan menurut jadwal di forum
dimana seluruh staf penyakit dalam dan undangan hadir juga seluruh mahasiswa PPDS atau pada
kondisi khusus dapat dipresentasikan di lingkungan subbagian/divisi yang terkait.
5) Pembahasan Kasus
Materi kasus berhubungan dengan kasus sulit yang memerlukan pemecahan holistik atau kasus
menarik yang mungkin membantah hipotesa yang masih berlaku.
6) Pembacaan baca buku ajar (textbook reading/jurnal)
Pembacaan dilakukan pada pendidikan tahap II di divisi. Pembacaan jurnal Baca jurnal adalah
persentasi sebuah tulisan (artikel) yang dimuat dalam sebuah majalah ilmiah, baik berupa hasil
penelitian, review, atau laporan kasus. Topik dan judul jurnal ditetapkan oleh divisi terkait, minimal
satu buah di tiap divisi.
7) Laporan jaga dilakukan setiap hari dengan memaparkan kasus baru, kasus konsultasi,
meninggal, dirawat, atau pasien bermasalah selama jaga malam dengan dibimbing oleh satu
orang spesialis penyakit dalam dan dihadiri oleh semua peserta didik dan spesialis penyakit

150
dalam dari masing-masing divisi.
8) Diskusi multipdisiplin dilakukan dengan melibatkan divisi maupun departemen terkait.
9) Skill Lab
Pemberian kuliah dan praktikum ketrampilan klinis dasar yang difasilitasi oleh laboratorium
skills lab di PS Sp-1 IPD FK Unhas dan Fakultas Kedokteran Unhas.
10) Stase RS Jejaring
Suatu proses kegiatan pembelajaran mahasiswa pada rumah sakit jaringan pendidikan yang telah
ditunjuk, selama jangka waktu tertentu, untuk memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan. Peserta
didik berperan aktif dalam hal pelayanan, konsultasi medis multi disiplin dan non medis, serta
pengabdian masyarakat.
11) Karya ilmiah
Pada tahap 3 (Tahap Mandiri) setiap peserta harus menyelesaikan karya tulis akhir berupa tesis.
Setiap peserta harus mempresentasikan satu karya tulis penelitian / kasus pada forum nasional
maupun internasional.
12) Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS) dengan kedalaman dan
keluasan sesuai dengan CPL
Terdapat dokumen rencana pembelajaran semester (RPS) dengan kedalaman dan keluasan sesuai
dengan capaian pembelajaran lulusan program studi. Dokumen RPS mencakup target pencapaian
pembelajaran,bahan kajian, metode pembelajaran, waktu dan tahapan asesmen dan hasil pencapaian
pembelajaran, yang ditinjau secara berkala dan dapat diakses oleh peseta didik melalui website
Program Studi Ilmu Penyakit Dalam.
13) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup karakteristik,
perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk
memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
Proses monitoring di tingkat Program Studi dilakukan oleh ketua program studi bersama dengan
tim GPM. Monitoring dan evaluasi mulai dilakukan pada tahap perencanaan pembelajaran dengan
penyususnan CPL dan RPS yang dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran.
Kemudian monitoring dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui apakah
pembelajaran yang dilaksanakan memenuhi prinsip penilaian karakteristik proses pembelajaran.
Beberapa instrumen yang digunakan untuk menilai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
adalah jadwal kuliah, jadwal ujian, daftar dosen mengajar (tetap/LB), presensi kehadiran mahasiswa.

151
Monitoring pelaksanaan morning report, pertemuan ilmiah senin, rabu dan jumat dan kehadiran
di Rumah Sakit pendidikan dilakukan secara berkala dan kontinyu dilakukan melalui kehadiran
mahasiswa, dosen, dan materi pembelajaran. Monitoring kehadiran mahasiswa dengan melihat
presensi kehadiran mahasiswa yang dapat diketahui jumlah tatap muka yang di cek dan dievaluasi
secara bulanan.
Monitoring proses pembelajarn dilakukan dengan melihat RPS dan modul mata kuliah.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dan capaian
pembelajaran lulusan dilakukan evaluasi pada logbook PPDS dan portofolio setiap mata kuliah.
Beban belajar mahasiswa PS Sp-1 IPD FK Unhas dinyatakan dalam besaran Satuan Kredit Semester
sebesar 150 sks.
Pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum pada 26 mata kuliah yang terbagi
menjadi 3 tahap yaitu tahap I, tahap II dan tahap III. Setiap mata kuliah memiliki waktu praktikum
yang berbeda. Pada mata kuliah tahap I terdiri dari etika dan medicolegal, biostatistik dan computer
statistic, metodologi penelitian, keterampilan diagnostic dasar, patofisiolofi dan pathogenesis,
biomolecular, keterampilan medis dasar, kegawatdaruratan dan kompetensi superior HIV/AIDS
dengan jumlah praktikum terbanyak yaitu mata kuliah keterampilan diagnsotik dasar,
kegawatdaruratan dan penyakit dalam dasar. Pada mata kuliah tahap II jumlah praktikum terbanyak
diawali mata kuliah kardiologi, pulmonology dan gastroenterohepatologi lalu disusul oleh mata kuliah
endokrin metabolik, ginjal hipertensi, infeksi tropis, reumatologi, hematologi dan onkologi medik,
alergi imunologi dan psikosomatis. Pada tahap III alokasi waktu praktikum terbanyak yaitu konsultasi
antar bagian, kerja mandiri I dan II lalu poliklinik.
Program Studi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pembelajaran pada seluruh
PPDS PS Sp-1 IPD FK Unhas dilakukan setiap pergantian siklus oleh tim KPS. Program Studi juga
melakukan evaluasi Bersama seluruh staff setiap rapat kerja. Evaluasi terhadap kelulusan peserta
didik pada ujian nasional OSCE dan MCQ yang dilakukan oleh tim KPS berserta seluruh ketua divisi
dan unit penjamin mutu PS Sp-1 IPD FK Unhas setiap menyelesaikan ujian nasional. Hasil evaluasi
selajutnya ditindak lanjuti oleh PS Sp-1 IPD FK Unhas untuk perbaikan pada ujian osce dan mcq
pada ujian berikutnya
Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar mahasiswa) untuk mengukur
keterrcapaian capaian pembelajaran berdasarkan prinsip penilain yang mencakup edukatif, otentik,
objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi

152
Edukatif: Penilaian yang dilakukan pada PS Sp-1 IPD FK Unhas membuat mahasiswa
termotivasi untuk bisa melakukan perbaikan cara belajar dan perencanaannya serta memenuhi kriteria
capaian pembelajaran lulusan.
Otentik: Metode pembelajaran yang dilakukan didasarkan pada bukti-bukti otentik dan empirik
dimana kegiatan pembelajaran berlandaskan pada data-data penelitian yang termuat dalam jurnal
nasional maupun internasional, serta pustaka resmi lainnya
Objektif: Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan (instrument, kriteria, indicator, bobot
penilaian), kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil
observasi/umpan balik dan kesempatan mempertanyakan hasil penilaian oleh peserta didik, serta
pemberian dan dokumentasi nilai akhir terlihat pada setiap ujian Mini Cex, CBD dan DOPS ada
umpan balik dan ditandatangi oleh staf penilai dan juga oleh PPDS yang dinilai. (acces :Formulir
mini cex,CBD,DOPS) Akuntabel: Penilaian yang dilaksanakan dalam pembelajaran PS Sp-1 IPD FK
Unhas bersifat akuntabel di mana prosedur dan kriteria penilaian jelas, disepakati pada awal kuliah,
tercantum dalam logbook, dan dipahami oleh mahasiswa. Instrumen penilaian yang digunakan untuk
tiap tahap pendidikan berupa formulir penilaian untuk tiap kegiatan ilmiah peserta didik (laporan
kasus, tinjauan kepustakaan, laporan kematian, laporan kasus dan juga ujian keterampilan klinis
berupa Case-based Discussion (CbD), formulir DOPS (Direct Observarion Procedural Skills) dan
mini-CEX. Selanjutnya
hasil penilaian dicantumkan dalam buku log masing-masing peserta didik.
Transparan: Penilaian pembelajaran mahasiswa di PS Sp-1 IPD FK Unhas ditakukan secara
transparan dimana mahasiswa memiliki akses untuk mendapatkan informasi tentang nilai yang
tercantum di logbook dan perinciannya melalui staf kependidikan di program studi.
Integrasi kegiatan penelitian dan PKM dalam pembelajaran Bentuk pembelajaran berupa
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk pembelajaran wajib pada program
studi spesialis. Kegiatan tersebut meliputi edukasi awam ataupun pada kondisi tertentu terlibat
lansung di daerah bencana atau pandemi.

153
c. Integrasi kegiatan penelitian dan PKM dalam pembelajaran

No Nama Karya
Dosen/Peserta HKI, Teknologi tepat Karya yang mendapat
Didik/Ps guna dan pengakuan/penghargaan
model/desain/rekayasa dari Lembaga
Nasional/Internasional
1. Prof. Dr. dr. Ginjalku Ginjalmu
Haerani Rasyid, Mengenal lebih jauh
SpPD K-GH, penyakit ginjal kronik dan
SpGK pengaturan gizinya
2. Dr. dr. Andi Tatalaksana pasien diabetes
Makbul Aman, mellitus yang berpuasa
SpPD K-EMD Ramadhan
3. Dr. dr. Tutik Mengenal dan cara
Harjianti, SpPD K- mengatasi efek samping
HOM kemoterapi

d. Suasana Akademik
Suasana akademik terdapat program dan kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terstruktur yang
dilaksanakan secara berkala meliputi pengiriman peserta didik ke pertemuan ilmiah tingkat nasional,
regional, maupun intcrmasional, pelaksanaan symposium di bidang penyakit dalam (PKB, IMEC,
MADAM, IRGACIA, ISMO, KONAS, KOPAPDI, PIT PAPDI, PERNEFRI, BAKSOS yang
terintegrasi dengan program Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo,
pengiriman tenaga bantuan medis ke daerah bencana, serta penelitian karya akhir. Program non-
akademik meliputi kegiatan olah raga

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan yakni mata kuliah kompetensi HIV/AIDS. HIV/AIDS dipilih oleh
program studi ilmu penyakit dalam karena menurut data PUSDATIN Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia merupakan Negara dengan data HIV/AIDS yang cukup tinggi selain itu sebagai

154
salah satu

155
misi dari fakultas Kedokteran sebagai salah satu unggulan dibidang Kedokteran Tropik Infeksi. Pada
PS Sp-1 IPD FK Unhas terdapat mata kuliah tambahan HIV/AIDS yang merupakan kompetensi
unggulan prodi diwujudkan kegiatan berupa kuliah, diskusi kasus HIV/AIDS, terlibat pada perawatan
khusus di perawatan HIV/AIDS Infection Center lantai 3 Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo yang
merupakan pusat rujukan HIV/AIDS di Makassar.

7. Kepuasan Pengguna
a. Kepuasan pengguna dimana dilakukan pengukuran melalui kuesioner sebaagi indicator
kepuasan pengguna proses pendidikan (terutama mahasiswa), termasuk kejelasan
instrumen yang dilaksanaan, perekaman, dan analisis datanya pada program studi. Hasil
analisis dan tindak lanjut dari hasil pengukuran kepuasan mahasiswa berdasarkan hasil
survei kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan dalam upaya mengukur
kepuasan peserta didik terhadap pendidikan, Program Studi melalui Gugus Penjamin
Mutu telah melakukan survei pada peserta didik yang dilakukan secara rutin setiap tahun
dan hasilnya dianalisis dan dilaporkan kepada pengelola PS Sp-1 IPD FK Unhas untuk
dapat ditindaklanjuti dan dilakukan evaluasi kembali setelahnya. Adapun aspek yang
dinilai adalah sebagai berikut:
1. Penilaian kepuasan mahasiswa terhadap dosen
2. Penilaian kepuasan mahasiswa terhadap tenaga kependidikan
3. Penilaian kepuasan mahasiswa terhadap pengelola
4. Penilaian kepuasan mahasiswa terhadap sarana dan prasarana
Dari hasil survei terhadap kepuasan mahasiswa, sebagian besar mahasiswa sudah merasa
puas kepada dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola serta sarana dan prasarana.
b. Penilaian kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran terhadap dosen, tenaga
kependidikan, dan pengciola. Kuesioner dibagikan kepada 150 peserta PS Sp-1 IPD FK
Unhas yang terdiri dari 48% persen pria dan 52% wanita. Kuesioner yang dibagikan
terbagi menjadi 4 poin penilaian yaitu pelayanan dosen terhadap dosen, penilaian
kepuasan mahasiswa terhadap tenaga kependidikan, penilaian kepuasan mahasiswa
terhadap pengelola dan penilaian kepuasan mahasiswa terhadap sarana dan prasaran.
Penilaian kepuasan mahasiswa terhadap dosen dinilai dengan 4

156
penilaian dengan penilaian pertama keandalan dan kemampuan dosen dalam
memberikan pelayanan terhadap mahasiswa dengan sangat baik mencakup 68,7%,
penilaian kedua yaitu daya tanggap dosen dalam membantu mahasiswa dan memberikan
jasa dengan cepat dengan sangat baik mecakup 58,7%, penilaian ketiga yaitu kepastian
bahwa pelayanan dosen sesuai dengan ketentuan dengan sangat baik mencakup 59,3%,
penilaian keempat yaitu kepeduliaan dosen dalam memberi perhatian kepada mahasiswa
dengan sangat baik mencakup 63,3%. Penilaian kepuasan mahasiswa kepada tenaga
pendidik terdiri dari 4 penilaian yaitu penilaian pertama keandalan dan kemampuan
tenaga kependidikan dalam memberikan pelayanan terhadap mahasiswa dengan sangat
baik mencakup 66%, penilaian kedua daya tanggap tenaga kependidikan dalam
membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat sangat baik mencakup 60%,
penilaian ketiga yaitu kepastian bahwa pelayanan tenaga kependidikan sesuai dengan
ketentuan dengan sangat baik mencakup 61,3% dan penilaian keempat yaitu kepeduliaan
tenaga kependidikan dalam memberi perhatian kepada mahasiswa dengan sangat baik
mencakup 62%. Pada penilaian ketiga yaitu penilaian mahasiswa terhadap pengelola
terdiri dari 4 penilaian yaitu yang pertama keandalan dan kemampuan pengelola dalam
memberikan pelayanan terhadap mahasiswa dengan sangat baik mecakup 60,7%,
penilaian kedua daya tanggap pengelola dalam membantu mahasiswa dan memberikan
jasa dengan cepat dengan sangat baik yaitu 61,3%, penilaian ketiga yaitu kepastian
bahwa pelayanan pengelola sesuai dengan ketentuan dengan sangat baik mencakup
58,7% dan penilaian keempat kepedulian pengelola dalam memberi perhatian kepada
mahasiswa dengan sangat baik mencakup 66,7. Pada penilaian keempat penilaian
mahasiswa terhadap sarana dan prasarana menilai tiga hal yaitu kecukupan sarana
prasarana dengan sangat baik mencakup 54%, kedua aksesibilitas sarana prasarana
dengan sangat baik mencakup 50% dan yang ketiga yaitu kualitas sarana dan prasaran
dengan sangat baik mencakup 52,7%.

8. Tinjauan Manajemen
PS Sp-1 IPD FK Unhas bersama Tim Penyarynan Fakultas telah membentuk GPM
(Gugus Penjamin Mutu) yang secara kontinyu dan berkala melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan, scrta penilaian proses pembelajaran, yang
hasilnya dilaporkan kepada pengelola program studi sehingga menciptakan sistem
penjaminan mutu yang cfektif.
Beberapa indikator yang dinilai dalam audit tersebut yang terkait dengan

157
pendidikan adalah struktur kurikulum, kompetensi umum, prosedur pencapaian
kompetensi dasar,

158
prosedur pencapaian kompetensi lanjut, proses pembelajaran (ronde bangsal, konferensi
kasus, pembacaan jurnal, diskusi multidisiplin). Hal tersebut ditinjau dan dinilai
kemudian diakumulasikan dengan indikator yang lain hasilnya akan menunjukan
kualitas program studi berdasarkan penilaian audit internal.
Monitoring dan evaluasi capaian pembelajaran dilakukan setiap pergantian
siklus oleh tim KPS dalam kurun waktu setiap 2 atau 3 bulan dan juga dilakukan setiap
rapat kerja Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Adapun rapat kerja diselenggrakan
melalui rapat bulana, rapat antar divisi dan rapat kerja dengan pimpinan departemen
Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas. Hasil Analisa data dari monitoring dan evaluasi ini
menjadi informasi yang dapat digunakan oleh pimpinan sebagai perencanaan program
kurikulum di masa mendatang

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


pendidikan serta tindak lanjut
Pada bidang pendidikan, meliputi proses pendidikan dan pencapaian
kompetensi peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, keterampilan, dan perilaku
sudah baik, kedepannya tetap diperlukan upaya inovasi dalam pembelajaran terutama
selama masa pandemi covid-19 sehingga kualitas lulusan tetap baik dan pencapaian
kompetensi sesuai yang diharapkan.

159
KRITERIA 7 PENELITIAN

1. Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu komponen Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penelitian merupakan intisari dari proses pembelajaran di Program Studi Spesialis-1 Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Prodi Sp1 IPD FK Unhas).
Penelitian yang terarah dan terlaksana dengan baik menjadi acuan majunya proses
pendidikan. Penelitian yang relevan menjamin pertumbuhan keilmuan dan memberi
manfaat pada pengguna atau dapat diterapkan di masyarakat. Fakultas Kedokteran Unhas
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (PKM)
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional Pasal 20. Penelitian pada perguruan tinggi diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan daya saing bangsa.
Perencanaan penelitian pada Prodi Sp1 IPD FK Unhas berpijak pada kebijakan
mulai dari Kebijakan Nasional hingga kebijakan Prodi yang terkait dengan penelitian
sehingga arah penelitian sesuai peta jalan (roadmap) penelitian. Untuk menyusun
penelitian yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
masyarakat, dibuatlah sebuah garis besar topik penelitian yang disusun dalam bentuk peta
jalan penelitian (roadmap). Roadmap ini mengacu pada visi program studi, “Menjadi pusat
pendidikan yang unggul, mandiri dan berwawasan benua maritim untuk menghasilkan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam yang humanis dan mampu bersaing secara regional,
nasional maupun global pada tahun 2026, dengan didukung oleh sumber daya manusia
yang professional dan bertanggung jawab". Fakultas Kedokteran sebagai Unit Pengelola
Program Studi (UPPS) telah menyusun strategi yang dituangkan dalam roadmap. Garis
besar penelitian mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian yang
didasarkan atas analisis internal dan eksternal.
Pelaksanaan penelitian mengacu pada roadmap penelitian prodi Sp-1 IPD FK
Unhas dan juga roadmap Fakultas Kedokteran Unhas. Dalam tahap pengelolaan diawali
dengan pengajuan kelayakan judul penelitian dan dilanjutkan dengan pembacaan proposal
di Prodi Sp1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas. Pelaksanaan penelitian dapat
dilakukan setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan etik penelitian dari
Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran FK Unhas. Secara berkala dilakukan
bimbingan dan evaluasi oleh dosen pembimbing. Pelaporan hasil penelitian dilakukan

160
dengan presentasi hasil penelitian.

161
Hasil penelitian tersebut selanjutnya diharapkan dapat dipublikasi pada jurnal sebagai hasil
akhir proses penelitian.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS (Program


Studi)
Perencanaan, Pelaksanaan, dan Monitoring Evaluasi Penelitian di Prodi Sp1 IPD
FK Unhas berpijak pada kebijakan/peraturan yang berlaku dari tingkat nasional hingga
tingkat prodi. Peraturan ini berfungsi membantu peserta didik memulai proses penelitian.
Kebijakan/Rujukan peraturan dan standar yang menjadi acuan PS dalam melaksanakan
penelitian baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa Program Studi Spesialis-1 Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin adalah:
a. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2015 tentang Statuta
Universitas Hasanuddin,
e. Peraturan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
f. Peraturan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
50 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi;
g. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
h. Instruksi mahasiswa Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pengkoordinasian Perumusan dan
Pelaksanaan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasiona IPTEKS
i. Buku-buku panduan penelitian Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat DIKTI;
j. Peraturan rektor UNHAS NOMOR7/UN4.1/2019;
k. Rencana Strategis Fakultas Kedokteran UNHAS Tahun 2020-2024;

162
l. Buku kurikulum Prodi Sp1 IPD FK UNHAS 2021;

163
3. Strategi Pencapaian Standar
Upaya peningkatan kualitas penelitian dilakukan baik ditingkat Prodi Sp1 Ilmu
Penyakit Dalam maupun di tingkat Fakultas Kedokteran FK Unhas. Upaya di tingkat
Prodi:
(1) Terdapat mata kuliah metodologi penelitian bermuatan 2 SKS dan biostatistika dan
komputer statistik bermuatan 2 SKS pada saat semester satu PPDS Prodi Sp-1 Ilmu
Penyakit Dalam FK Unhas, (2) pembimbingan penyusunan proposal penelitian oleh dosen
pembimbing penelitian, (3) secara berkala dilakukan pembimbingan penulisan manuskrip
dan publikasi jurnal. Peningkatan kualitas dilakukan dengan mengikuti kompetisi pada
tingkat nasional atau internasional. Upaya peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian di
Prodi Sp-1 IPD FK UNHAS dilakukan dengan membuat road map penelitian dan
kerjasama antar institusi. Sedangkan, strategi pengembangan penelitian pada Fakultas
Kedokteran diantaranya:
a. Menyusun renstra FK Unhas, dimana salah satu indikator kinerja utama jumlah
penelitian dan publikasi
b. Melalui LPPM mengadakan pelatihan penyusunan proposal penelitian, klinik
manuskrip, dan pemeriksaan substantif paten
c. Memasukan kegiatan penelitian dan publikasi ke dalam SKP
d. Menyelenggarakan seminar nasional/internasional secara rutin
e. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan untuk mendukung proses
penelitian Fakultas menyediakan pendanaan penelitian untuk setiap dosen yang dapat
diperoleh melalui pendanaan hibah Non APBN Fakultas Kedokteran. Selain dana,
Fakultas juga menyediakan sarana dan prasarana pendukung penelitian seperti
pengadaan laboratorium Hasanuddin University Medical Research Centre (HUMRC)
dan laboratorium NECHRI Untuk mendukung penelitian masyarakat Fakultas
menjalin kerjasama dengan Desa binaan dan puskesmas.
f. Meningkatkan sumber daya dan budaya meneliti
g. Mengembangkan dan memperkuat jejaring kelembagaan baik pada lingkup regional,
nasional, maupun internasional.
Untuk mencapai standar penelitian yang ditetapkan, Prodi Sp1 IPD FK Unhas
juga melakukan upaya, diantaranya:

1. Mengikuti pembinaan peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada


masyarakat dalam menguasai dan mengembangkan metodologi penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
164
2. Mendukung dosen/peneliti mengikuti program penelitian unggulan sehingga
menghasilkan produk penelitian/luaran penelitian yang lebih bermanfaat dan dapat
menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat.
3. Peningkatan jumlah, kualitas penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dan
publikasi ilmiah hasil penelitian di tingkat regional maupun nasional.
Selain itu, staf dosen dan mahasiswa juga aktif ikut serta dalam hibah penelitian,
mewajibkan mahasiswa untuk melaporkan hasil penelitian melalui ujian tesis dan
dipublikasikan sebagai syarat kelulusan, selain itu Program studi Spesialis-1 Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin juga memfasilitasi dosen/mahasiswa
untuk turut serta dalam workshop penelitian dan penulisan artikel. Keberlanjutan dan
diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan dengan
baik antara lain melalui seminar di tingkat fakultas, seminar nasional, penulisan di jurnal
ilmiah nasional terakreditasi dan jurnal internasional.
Fakultas Kedokteran memiliki jaringan luas dalam penelitian baik Nasional
maupun Internasional. Saat ini terdapat 2 penelitian dengan jejaring Internasional yang
telah dilaksanakan dalam periode 2018- 2020 dengan tema HIV, Tuberkulosis, sepsis,
kasus demam dan DVT. Beberapa dosen di Prodi Sp1 FK Unhas ikut serta dalam
penelitian tersebut bersama mitra luar negeri, Namun Prodi Sp1 IPD FK Unhas selalu
mendorong untuk menambah kuantitas dari dosen yang terlibat dalam penelitian dengan
jejaring internasional. Selain itu strategi lainnya dalam pencapaian standar penelitian
dapat berupa pengadaan sistem informasi dan fasilitas dengan komputer yang terhubung
internet. Tersedia juga fasilitas e-library dan akses on-line ke koleksi situs jurnal-jurnal
internasional.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Capaian kinerja dari Fakultas dapat dilihat dari luaran yang dihasilkan. Luaran
tersebut akan dievaluasi berdasarkan standar terukur yang telah ditetapkan, baik oleh SN
Dikti maupun Universitas. Secara umum capaian Fakultas Kedokteran telah melewati
standar IKU SN Dikti.
a. Jumlah penelitian dan besarnya sumber dana
Dalam periode tahun 2019 hingga 2021, penelitian didominasi dari penelitian mandiri.
Tren jumlah penelitian meningkat pada tahun 2020 meskipun jumlah dana penelitian
turun karena pandemi COVID-19.

165
Pada TS-2 jumlah dana penelitian Rp 2.756.000.000,- dan meningkat pada TS-1
menjadi Rp 4.884.000.000,- , dan TS menjadi Rp2.693.600.000,-.
b. Distribusi sumber dana
Sumber dana penelitian berasal dari dana mandiri ataupun hibah penelitian
c. Penelitian yang melibatkan mahasiswa
Semua dosen aktif melakukan penelitian, dan dalam pelaksanaanya akan melibatkan
mahasiswa. Karenanya, semua penelitian mahasiswa akan sesuai dengan bidang fokus
Fakultas Kedokteran dantermasuk dalam peta jalannya.
d. Penelitian yang menjadi rujukan tesis
Tugas akhir dari mahasiswa Fakultas Kedokteran adalah pembuatan karya ilmiah
(tesis). Karena semua penelitian mahasiswa sudah sesuai dengan bidang fokus
Fakultas Kedokteran, maka semua tesis mahasiswa juga sudah sesuai dengan roadmap
Fakultas Kedokteran.
e. Luaran penelitian
Diseminasi penelitian dapat dilakukan dalam bentuk publikasi di seminar, jurnal,
paten dan HAKI. Luaran penelitian dosen dipublikasikan di Jurnal Nasional maupun
Internasional. Selain itu dosen dan mahasiswa juga terus didorong melakukan
publikasi melalui jurnal internal yang dikelola oleh Fakultas Kedokteran.
f. Langganan jurnal
Untuk menghasilkan penelitian dan publlikasi yang berkualitas, Unhas berlangganan
e- journal yang bisa diunduh oleh para dosen dan mahasiswa secara gratis melalui
perpustakaan virtual antara lain: http://unhas.ac.id/perpustakaan/; https
://www.clinicalkey.com/; https: //linktr.ee/Unhas_Library; dan https
://med.unhas.ac.id/interna/download/.
Berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 55 tahun 2018
tentang Standar Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin diantaranya adalah semua penelitian yang dilakukan oleh staf
pengajar dan mahasiswa Prodi Sp1 IPD FK Unhas sesuai dengan roadmap visi
keilmuan program studi. Program studi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanan penelitian staf pengajar dan mahasiswa yang mencakup unsur kesesuaian
dengan roadmap, dilakukan secara konsisten dan ada tindak lanjut monitoring dan
evaluasi. Capaian kinerja penelitian PPDS Ilmu Penyakit Dalam telah terukur melalui
Audit Mutu Internal (AMI).

166
5. Indikator Kinerja Utama
a. Fakultas Kedokteran UNHAS mendorong agar dosen dapat melakukan penelitian
setiap tahun seperti yang tertuang dalam Keputusan Rektor Unhas No.
7/UN.41/2019 tentang Penyelenggaraan Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Kinerja Unhas akan
disampaikan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU). Salah satu indikator yang
dicapai adalah penelitian. Setiap tahunnya dosen ditargetkan untuk melakukan
penelitian. Dari data penelitian dalam dokumen kinerja prodi, rata-rata jumlah
penelitian DTPS yang sesuai dengan keilmuan dalam 4 tahun terakhir sejumlah
148 penelitian pertahun dengan 14 penelitian per masing-masing dosen per tahun.
Rata- rata jumlah penelitian DTPS per tahun dari 3 tahun terakhir adalah 4,8
penelitian / dosen / tahun pada tahun 2019; 6 penelitian / dosen/ tahun pada tahun
2020, dan 3,1 penelitian / dosen / tahun pada tahun 2021.

Gambar 7.1 Rerata penelitian yang dilakukan oleh DTPS tahun 2019-2021

b. Kinerja penelitian dinilai menggunakan indikator kinerja utama dan tambahan


mencakup aspek kuantitas dan kualitas. Secara kualitas, indikator kinerja utama
dilihat dari ruang lingkup penelitian dan aspek kesesuaian dengan roadmap
penelitian. Relevansi penelitian dosen dan mahasiswa Prodi Sp1 IPD FK Unhas
dengan roadmap dan agenda penelitian dosen diukur dengan instrumen
pengukuran kesesuaian judul penelitian dengan roadmap penelitian. Suatu
penelitian dikatakan sesuai dengan roadmap penelitian bila judul-judul penelitian
yang ada mencakup topik-topik yang dijabarkan pada roadmap penelitian dosen
yang ada di Prodi.
c. Dari aspek kesesuaian dengan roadmap penelitian, keseluruhan judul penelitian
Prodi Sp1 IPD FK Unhas pada tahun 2019, 2020 dan 2021 telah sesuai dengan

167
roadmap sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa agenda penelitian yang
dimiliki oleh dosen sudah mengacu kepada roadmap penelitian Prodi Sp1 IPD FK
Unhas.
d. Perbaikan perlu dilakukan terutama dalam menyesuaikan penelitian peserta didik
agar sesuai dengan agenda penelitian dosen dan roadmap penelitian Prodi Sp1 IPD
FK Unhas.
Penyusunan roadmap dilakukan secara bersama, melibatkan seluruh staf akademik
dan mengacu pada visi misi program studi, rencana strategis fakultas dan rencana
induk pengembangan Universiatas Hasanuddin. Untuk mencapai kesesuaian ini,
sejak pengajuan judul dan proposal penelitian skema hibah telah dilakukan seleksi
oleh KPS, SPS, Ketua Departemen, Pembimbing Penelitian serta Pengampu Mata
Kuliah Thesis sehingga semua penelitian sudah mengikuti arah dari roadmap
penelitian yang dikembangkan oleh fakultas dan program studi. Berdasarkan data
yang ada seluruh penelitian yang dilakukan oleh Prodi Sp1 IPD FK Unhas telah
sesuai dengan roadmap baik dari Prodi atau Fakultas.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian bagi dosen dan mahasiswa pada
prodi Sp-1 IPD FK Unhas dilakukan secara terstruktur yaitu diawali dari saat
pengajuan kelayakan judul penelitian yang melibatkan KPS, SPS, Ketua
Departemen, Pembimbing Penelitian serta Pengampu Mata Kuliah Tesis.
Penentuan topik penelitian mahasiswa dilakukan baik oleh pengelola Prodi Sp1
IPD FK Unhas dan dosen pembimbing agar kualitas serta penyelesaian studi
mahasiswa dapat dilakukan tepat waktu. Monitoring penelitian ini dilakukan
dengan tatap muka langsung serta dengan mengumpulkan log book, agar apabila
dijumpai masalah dalam pelaksanaan penelitian dapat didiskusikan dan segera
diatasi. Selanjutnya dilakukan pembacaan proposal penelitian mahasiswa di
hadapan tim penguji. Selama penelitian berlangsung dilakukan evaluasi oleh
dosen pembimbing dan pengelola program studi. Hal ini untuk menjamin
kesesuaian topik penelitian dengan roadmap. Selain itu penelitian juga merupakan
salah satu aspek yang masuk dalam satuan kinerja pegawai (SKP).

168
6. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan meliputi IKT yaitu indikator yang sudah ditetapkan
SN Dikti namun capaian Fakultas Kedokteran melebihi standar SN Dikti.
Berdasarkan data tiga tahun akademik terakhir PS Sp-1 IPD FK Unhas telah
melakukan kegiatan penelitian yang sesuai dengan road map penelitian. Pada tahun 2019
terdapat 205 judul peneitian, Pada tahun 2020 terdapat 256 judul penelitian, dan pada
2021 terdapat 133 judul penelitian di tingkat nasional, internasional, dan PT/Wilayah.
Secara keseluruhan terdapat 443 judul penelitian ditingkat Internasional, 117 judul
penelitian pada tingkat nasional, dan 34 judul penelitian pada tingkat PT/Wilayah.

7. Kepuasan Pengguna
a. Sebagai upaya perbaikan layanan dan pelaksanaan proses penelitian, maka
dilakukan survei kepuasan penelitian yang dilakukan oleh alumni dalam
pelaksanaan penelitian melalui https://bit.ly/TingkatKepuasanPPDSInterna Jumlah
responden 150 alumni. Hasil survei diolah dan dianalisa untuk ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
b. Dari hasil survei dapat terihat bahwa tingkat kepuasan peneliti terhadap layanan
penelitian berada pada kategori baik. Untuk menjaga kepuasan dari peserta
penelitian ini, Fakultas berusaha untuk terus mendorong para peneliti melakukan
penelitian dan melakukan terobosan-terobosan baru dan berinovasi dalam
penelitian.

169
8. Tinjauan Manajemen
Dalam mengukur tercapainya penjaminan mutu penelitian yang sesuai dengan
standar perguruan tinggi, telah dilakukan proses penetapan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pada tahap penetapan standar mutu yang digunakan merujuk pada renstra FK Unhas dan
Road map penelitian, dengan adanya penetapan kriteria tertentu proposal penelitian yang
dibuat. Pada tahap pelaksanaan penelitian dilakukan evaluasi oleh dosen pembimbing dan
pengelola program studi agar memenuhi standar dan etik penelitian. Pada tahap hasil
dilakukan evaluasi bersama dosen pembimbing statistik dan pengelola prodi sehingga
penelitian sesuai tema dan penulisannya sesuai buku petunjuk penulisan di prodi Sp1
Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Perguruan Tinggi Terkait


Penelitian serta Tindak Lanjut
Penelitian di PS Sp-1 IPD FK Unhas dilakukan mengacu roadmap penelitian yang
didukung oleh sumber daya dosen yang memiliki kompetensi dibidang penelitian.
Program studi memiliki peluang untuk meningkatkan pelaksanaan penelitian dengan tema
terkait Penyakit Dalam yang terus berkembang di masyarakat.

Untuk meningkatkan kuantitas penelitian program studi terus meningkatkan


kualitas dosen dengan mengadakan pembimbingan dan workshop terkait penelitian.
Untuk meningkatkan pendanaan penelitian, Prodi selain dengan penelitian mandiri dosen
juga mengadakan kerjasama dengan institusi serta memotivasi dosen tetap untuk
mengikuti hibah penelitian di tingkat Fakultas dan Universitas Hasanuddin. Dalam
penelitian dosen di PS Sp-1 IPD FK Unhas, juga melibatkan peserta didik. Berikut adalah
penempatan akar masalah dan strategi pengembangannya yang dianalisis dengan metode
SWOT:

170
KRITERIA 8 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Latar Belakang
Pengabdian kepada masyarakat (PkM) merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang harus dilaksanakan oleh dosen. Pengabdian kepada masyarakat juga dilakukan
aleh civitas akademika PS Sp-1 IPD FK Unhas. Dalam pelaksanaannya, PkM bertujuan untuk
menerapkan keilmuan yang dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di
masyarakat. Selain berbentuk layanan sosial kesehatan, pengabdian masyarakat juga
mencakup berbagai kegiatan yang mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka membantu perkembangan dan kemajuan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat PS Sp-1 IPD FK Unhas bertujuan meningkatkan
kemandirian dan mutu riset yang menempatkan keunggulan dalam bidang penelitian dan
pendidikan untuk kemaslahatan masyarakat guna mendorong daya saing bangsa.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat PS Sp-1 IPD FK Unhas selalu diselaraskan dengan
visi dan misi PS Sp-1 IPD FK Unhas dan disesuaikan dengan road map pengabdian
masyarakat. Road map prodi yaitu :
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan divisi dan
kompetensi terkait
b. Memberikan edukasi kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung
sesuai dengan divisi
c. Berpartisipasi dalam merayakan hari besar kesehatan dunia sesuai divisi terkait
d. Pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk keagamaan, kerohanian dan bakti sosial.

2. Kebijakan / Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan Program Studi


Spesialis-1
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat oleh PS Sp-1 IPD FK Unhas mengacu
pada Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam rangka
pencapaian visi dan misi Fakultas Kedokteran. Pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat
yang merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi ketiga adalah wujud nyata kepedulian PS Sp-
1 IPD FK Unhas terhadap masyarakat dalam bentuk bakti sosial, pelatihan, seminar,
lokakarya, maupun penelitian terapan.

171
Kebijakan yang menjadi acuan PS Sp-1 IPD FK Unhas adalah kebijakan dan panduan
Road Map PkM yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan PkM. Strategi
pencapaian standar dengan pelaksanaan kegiatan PkM PS Sp-1 IPD FK Unhas telah
dilaksanakan dengan mengajak unsur-unsur di luar perguruan tinggi. Program Studi
Spesialis- 1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan dengan
memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat berupa konsultasi atau penyebaran informasi,
seminar, pelatihan, lokakarya, dan lain-lain. Program kegiatan senantiasa mengacu pada
Undang- undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dengan tegas
menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, disamping melaksanakan pendidikan.

3. Strategi Pencapaian Standar


Dalam upaya mencapai standar pengabdian masyarakat yang telah ditetapkan, maka
PS Sp-1 IPD FK Unhas mendorong seluruh divisi yang ada di Program studi Spesialis-1 Ilmu
Penyakit Dalam FK Unhas untuk mengajukan proposal kegiatan PkM, dimana kegiatan
tersebut diwajibkan untuk melibatkan mahasiswa, dosen, dan pegawai. Program Studi
Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas juga mengupayakan kerja sama dengan instansi
lainnya untuk dapat mencapai tujuan bersama, yaitu menyelesaikan masalah yang ada dalam
masyarakat terutama masalah kesehatan berdasarkan data epidemiologi yang ada.
Kebijakan pimpinan universitas mewajibkan setiap dosen memiliki dan terlibat pada
kegiatan PkM dalam upaya memenuhi beban kerja dosen. Pelaksanaan PkM di PS Sp-1 IPD
FK Unhas dilakukan berdasarkan Road Map PkM yang ditetapkan oleh Program Studi
Spesialis-1 dalam rapat kerja. Setelah pelaksanaan kegiatan PkM akan dilakukan monitoring
dan evaluasi kegiatan, sehingga Program Studi Spesialis-1 mengetahui program PkM yang
telah terlaksana sebagai upaya monitoring dan evaluasi kesesuaian pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat dengan Road Map yang telah disusun, serta upaya memenuhi target
sasaran Program Studi Spesialis-1.

Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas juga ikut serta dalam
kegiatan PkM dengan bekerja sama dengan pihak lain, misalnya fakultas atau Program Studi
Spesialis-1 lain di lingkungan Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo sebagai Rumah Sakit Pendidikan, maupun pemerintah, atau pihak swasta.
Kegiatan tersebut dapat berupa pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan, diskusi interaktif

172
, seminar dan symposium dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah terkini, serta
program insidental dalam penanggulangan masalah yang terjadi akibat perubahan alam
seperti bencana alam, wabah, dan kelaparan. Kegiatan tambahan tersebut akan meningkatkan
partisipasi PS Sp-1 IPD FK Unhas dalam mengabdikan ilmu yang dimiliki kepada
masyarakat luas.

Terdapat PkM kepada masyarakat yang memperoleh HaKI yaitu berupa edukasi
kepada masyarakat awam dalam bentuk tiga buku dengan judul ginjalku ginjalmu,
tatalaksana pasien DM yang berpuasa Ramadhan, mengenal dan cara mengatasi efek samping
kemoterapi. Terdapat juga satu PkM dalam bentuk penelitian yang memperoleh dana dari
Universitas Hasanuddin.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PkM dilakukan melalui pelaporan kegiatan
secara rutin ke fakultas, Program Studi Spesialis-1 dan unit penjaminan mutu mengenai
keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian yang telah ditetapkan dalam proposal
kegiatan. Evaluasi dilakukan setiap selesai melakukan program PkM. Evaluasi keberhasilan
kegiatan PkM ditentukan berdasarkan kesesuaian PkM dengan Panduan Pelaksanaan
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat FK Unhas dan Road Map PkM yang
ditetapkan oleh PS Sp-1 IPD FK Unhas.
Berdasarkan data dalam 3 tahun terakhir, kegiatan PkM telah sesuai dengan Road
Map yang telah ditetapkan. Kesesuaian termasuk didalamnya metode kegiatan yang
dilakukan, alokasi waktu dan tempat pelaksanaan, jumlah dosen dan peserta didik yang
terlibat, kesesuaian bidang ilmu dengan topik yang dilakukan, dana pembiayaan, potensi
publikasi dan atau HAKI, serta sasaran kegiatan yaitu masyarakat yang terlibat. Evaluasi
hasil pelaksanaan standar harus sesuai dengan isu dan fokus pengabdian yaitu memiliki daya
tarik, bermanfaat bagi komunitas, dan bersifat berkelanjutan.
Kegiatan PkM yang dilakukan Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK
Unhas juga telah bekerja sama dengan Program Studi lain di lingkungan FK Unhas, hal ini
diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat dan juga
meningkatkan kerja sama antar Program Studi di lingkungan FK Unhas. Program Studi
Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Dr.
Wahidin Sudirohusodo sebagai Rumah Sakit Pendidikan dalam menjalankan kegiatan
PkMnya.
173
Evaluasi terhadap pelaksanaan PkM dilakukan oleh Pengelola Program Studi Prodi
Sp1 Ilmu Penyakit Dalam mengacu ke road map pengabdian Masyarakat Prodi, serta
berkoordinasi kepada Unit Penjaminan Mutu Prodi yang merupakan Bagian dari Gugus
Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran FK Unhas. Evaluasi terhadap PkM baik kualitas dan
kuantitasnya serta kesesuain dengan road map PkM prodi serta pengembangan keilmuan
ditindaklanjuti pada pelaksanaan di tahun berikutnya.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Menyusun Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
FK Unhas Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin telah menyusun Panduan Pelaksanaan
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat FK Unhas yang menjadi acuan roadmap PkM
PS Sp-1 IPD FK Unhas. Seluruh dosen terlibat melaksanakan PkM dalam upaya memenuhi
beban kerja sebagai dosen dan dalam upaya mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Para peserta didik juga melakukan kegiatan PkM secara rutin dengan juga mengacu pada
roadmap yang telah ditetapkan. Kegiatan PkM menjadi salah satu upaya untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang ada di masyarakat melalui penelitian dan
implementasi hasil penelitian
b. Evaluasi Program PkM Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK
Unhas Berdasarkan hasil evaluasi, maka PS Sp-1 IPD FK Unhas telah mencapai
indikator
kerja utama, dimana diharapkan seluruh dosen berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan
PkM setiap tahunnya. Seluruh dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas telah melakukan kegiatan PkM
pertahun dengan rata-rata 8,7 perdosen. Adanya pandemi COVID-19 pada tahun 2020 sampai
2021 ini tidak menyebabkan berbagai kegiatan PkM Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit
Dalam FK Unhas mengalami penundaan. Hal diantisipasi dengan menyelenggarakan
berbagai kegiatan PkM online seperti penyuluhan untuk masyarakat awam terkaiat covid,
juga mengadakan berbagai kegiatan PkM dalam aksi nyata berupa layanan Kesehatan berupa
menjadi tim inti pada penanganan covid 19 di Sulawesi Selatan bahkan juga pengiriman tim
Covid 19 ke RS Darurat di Jakarta.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan PkM yang memperingati hari-hari Kesehatan dunia
Beberapa divisi di PS Sp-1 IPD FK Unhas juga telah berpartisipasi dalam kegiatan
PkM

174
yang memperingati hari-hari Kesehatan dunia, misalnya : kegiatan World Kidney Day yang
dilakukan oleh dosen Divisi Ginjal dan Hipertensi telah menjadi bagian dari kampanye Hari

175
Ginjal Sedunia. Serta PkM dalam rangka World Diabetes Day yang diselenggarakan divisi
Endokrin, metabolic dan Diabetes. Demikian pula Pkm dalam rangka World Hepatitis Day
yang diselenggarkan oleh Divisi Gatroenterohepatologi. Hari lupus Sedunia yang dilakukan
dengan PkM berupa peyuluhan oleh divisi Reumatologi. Serta hari-hari Kesehatan lainnnya.
d. Melaksanakan penelitian berbasis masyarakat
Kegiatan PkM PS Sp-1 IPD FK Unhas juga telah terintegrasi dengan penelitian yang
dilaksanakan oleh dosen dan peserta didik yang ditandai dengan dilakukannya beberapa
penelitian berbasis masyarakat. Penelitian tersebut diharapkan dapat menghasilkan data
epidemiologi dan juga solusi pemecahan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Selain
itu, dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas juga berpartisipasi dalam meningkatkan pengetahuan
masyarakat berdasarkan keilmuannya masing-masing, hal ini ditandai dengan adanya buku
yang diterbitkan oleh dosen yang bertujuan untuk menyebarkan dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat awam.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan berupa konsultasi atau penyebaran informasi, seminar,
pelatihan, lokakarya, dan lain-lain. Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses PkM
lain yang ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi untuk melampui SN DIKTI. Data
indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk
perbaikan secara berkelanjutan. Guna mengukur implementasi dan efektivitas Program Studi
Spesialis-1, diperlukan indikator kinerja baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, yang
mencakup aspek input dan output yang dapat dievaluasi dari capaian mutu hasil pengabdian
masyarakat, capaian relevansi hasil pengabdian, serta capaian terhadap budaya pengabdian
masyarakat. Untuk mencapai target sasaran strategis diperlukan pengukuran yang ditetapkan
dalam indikator. Kebijakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat diukur
berdasarkan rencana pengabdian masyarakat, evaluasi dan peninjauan setiap tahun sesuai
dengan perkembangan kebutuhan IPTEK.
Dosen Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas secara aktif
melakukan penyebaran informasi dan pengetahuan kesehatan masyarakat dengan bekerja
sama dengan pihak swasta dan juga pemerintah. Berbagai kegiatan penyuluhan dilakukan
dengan metode tatap muka maupun online dengan memanfaatkan berbagai media informasi
seperti zoom meeting, webinar, Instagram dalam upaya penyebaran informasi yang seluas -
luasnya kepada masyarakat.

176
Dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas juga berupaya untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat sesuai keilmuan masing - masing dengan menerbitkan berbagai buku yang telah
mendapat HAKI. Buku tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
umum maupun masyarakat ilmiah tentang permasalahan yang ada seputar kesehatan sebagai
wujud peran serta PS Sp-1 IPD FK Unhas dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat.

7. Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna jenis dan jumlah pengabdian kepada masyarakat di FK Unhas
sudah sesuai dengan visi dan misi FK Unhas. Hal ini diketahui melalui adanya kuesioner
yang dilakukan oleh peserta didik. Komitmen pimpinan yang tinggi dalam mendukung
kegiatan PkM ditunjukkan melalui penyediaan dana kegiatan yang jumlahnya mengalami
peningkatan setiap tahun.

8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen dilakukan secara bertahap dengan mengevaluasi capaian.
Peningkatan cakupan kegiatan dapat ditingkatkan agar dapat memberikan dampak yang lebih
luas kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan
dengan lancar secara rutin dan berkelanjutan. Sebelum pelaksanaan kegiatan selalu dilakukan
perencanaan kegiatan dengan matang kemudian pengorganisasian secara terstruktur. Evaluasi
selalu dilakukan setelah acara selesai dengan mengumpulkan seluruh peserta kegiatan.
Untuk mewujudkan produktivitas Pengabdian Masyarakat dan program strategis
rencana induk Universitas Hasanuddin, Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK
Unhas melalui Manajer Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Inovasi, berusaha
mendukung dan memfasilitasi melalui penyediaan berbagai fasilitas dan dana mendorong
program pengabdian masyarakat yang berimbang dan bermutu, maupun melalui kerjasama
pengabdian dengan institusi lain.

9. Simpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar PkM Serta Tindak Lanjut


Simpulan jenis dan jumlah pengabdian kepada masyarakat di Program Studi
Spesialis- 1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas sudah sesuai dengan visi dan misi FK Unhas
serta program kerja Program Studi Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas yang tertuang
dalam bentuk Road Map PkM. Seluruh dosen PS Sp-1 IPD FK Unhas juga telah
berpartisipasi aktif, dimana
177
seluruh dosen aktif berpartisipasi dalam kegiatan PkM per tahun. Pengabdian masyarakat
dalam bentuk penelitian perlu ditingkatkan
Upaya yang dilakukan di PS Sp-1 IPD FK Unhas tidak hanya mengandalkan dari
anggaran internal prodi saja, namun pimpinan fakultas selalu mendorong dikembangkannya
kerja sama dengan berbagai institusi lain baik negeri atau swasta. Kerja sama dilakukan
dalam bentuk pembiayaan bersama atau dukungan infrastruktur, barang dan jasa yang
spesifik dengan kebutuhan program.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat sebanyak 344 kegiatan yang terdiri 299 kegiatan
pada tahun 2019, 195 kegiatatan pada tahun 2020, dan 241 kegiatan pada tahun 2021, dimana
Kesesuaian Pengabdian Kepada Masyarakat dengan visi misi ialah 100 % yaitu dengan
jumlah total 344 kegiatan.

178
KRITERIA 9 LUARAN DAN CAPAIAN: PENDIDIKAN, PENELITIAN,
DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Latar Belakang
Strategi pencapaian standar luaran dan capaian pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat dijelaskan dalam RENSTRA FK Unhas tahun 2020-2024.
Penetapan standar ini menjadi acuan bagi seluruh program Studi yang ada di bawah
Fakultas Kedokteran. Penetapan ini memberikan arah dan jalannya kegiatan serta
aktivitas di lingkup program Studi agar selaras dalam pencapaiannya. Arah kebijakan FK
Unhas mengacu pada isu strategis yaitu meningkatnya kualitas pembelajaran dan
relevansi Pendidikan Tinggi di Fakultas Kedokteran dalam nuansa dan kaidah etik, moral,
dan humaniora. Adapun tujuan dari isu strategis tersebut adalah meningkatnya daya saing
lulusan, produktivitas dan mutu hasil riset inovatif yang terhilirisasi dan pengabdian pada
masyarakat dalam nuansa dan kaidah etik, moral, dan humaniora.
Standar atau capaian ditentukan oleh universitas, kemudian diturunkan oleh fakultas
dan diikuti oleh seluruh program studi di lingkungan Fakultas Kedokteran termasuk PS
Sp- 1 IPD FK Unhas. Prodi melakukan koordinasi dengan Fakultas Kedokteran Unhas
untuk menentukan capaian indikator yang akan dicapai sesuai dengan kapasitas prodi.

2. Kebijakan
Kebijakan terkait dalam penyusunan luaran dan capaian pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat antara lain:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem


Pendidikan Nasional
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pedidikan
Tinggi
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 tahun 2014 tentang Penetapan
Universitas Hasanuddin sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
e. Peraturan Menteri RIset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

179
f. Peraturan Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 18 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Kedokteran
g. Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
h. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 142/M/KPT/2019 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi
Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian
Riset, Teknologi,dan Pendidikan Tinggi tahun 2019
i. Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Nomor
33/H4.8/KP.42/2012 tentang Visi dan Misi Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Hasanuddin
j. Peraturan Rektor universitas Hasanuddin Nomor 22 tahun 2016 tentang sistem
Penjaminan Mutu Internal Universitas Hasanuddin
k. Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 51868/UN4.1/PR.04/2016/
tentang Rencana Strategis Universitas Hasanuddin 2016-2020
l. Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 853/UN7.P/HK/2020 tentang
Visi Misi Tujuan dan Sasaran Fakultas Kedokteran tahun 2020-2024
m. Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Nomor
275/UN7.5.4.2/HK.2020 tentang Renstra Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin tahun 2020-2024
n. SPMI Fakultas Kedokteran UNHAS
o. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 55 tahun 2018 tentang Standar
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam
p. Roadmap Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Ilmu Penyakit
Dalam

3. Strategi Pencapaian Standar


Fakultas Kedokteran Unhas sebagai UPPS menjalankan tugas pokok dan fungsinya
dengan mengacu pada Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Unhas yang diperjelas dan
dipertegas dalam Renstra Unhas 2020-2024. Kebijakan strategis untuk mencapai standar
luaran dan capaian pendidikan, penelitian dan PkM yaitu peningkatan kualitas
pendidikan dan pencapaian kompetensi MPPDS, peningkatan kualitas penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.

180
Peningkatan kualitas pendidikan, MPPDS pada UPPS dilakukan dengan peningkatan
mutu dari program studi, peningkatan daya saing internasional, peningkatan media
pendidikan (jumlah buku, alat peraga, dan karya tulis), peningkatan kualitas dan
kuantitas dosen, peningkatan daya saing lulusan (jumlah MPPDS lulus tepat waktu,
jumlah MPPDS lulus dengan IPK >3).

Pimpinan fakultas terlibat dalam penyusunan kurikulum upaya peningkatan kualitas


penelitian dan pengabdian dilakukan dengan penyediaan sarana dan prasarana
pendukung kegiatan penelitian dan pengabdian di tingkat fakultas, peningkatan kapasitas
sumber daya penelitian (alokasi anggaran penelitian). Alokasi anggaran penelitian di
fakultas dengan anggaran yang sudah ditentukan per dosen tiap tahun dan dapat
dilakukan secara perorangan atau berkelompok dengan jumlah kelompok maksimal 5
orang. Terdapat pula program peningkatan jumlah penelitian, peningkatan diseminasi
hasil penelitian (alokasi kelembagaan penelitian), peningkatan publikasi nasional
terakreditasi dan internasional bereputasi, peningkatan hak paten, peningkatan kapasitas
sumber daya pengabdian (alokasi anggaran untuk pengabdian) dan peningkatan jumlah
pengabdian kepada masyarakat. Jenis dan skema luaran PkM disesuaikan dengan
roadmap pengabdian kepada masyarakat.

Semua kegiatan penelitian dan pengabdian terkoordinasi dengan pengelola prodi.


Sebagai indikator keberhasilannya yaitu kualitas dan kuantitas penelitian pengabdian
semakin meningkat, jumlah publikasi hasil penelitian meningkat, jumlah partisipasi
MPPDS meningkat, sarana dan prasarana penunjang semakin meningkat. Strategi lain
peningkatan publikasi bagi dosen yaitu adanya penghargaan khusus dalam IKW maupun
IKK terkait publikasi, terdapat dana insentif untuk kegiatan konferensi internasional yang
luarannya publikasi internasional.

4. Indikator Kinerja Utama


a. Pendidikan

Pelaksanaan pembelajaran di tahap I, II, dan III dilakukan hal-hal berikut:

1) Tahap I (tahap bangsal), pada tahap ini MPPDS PS Sp-1 IPD FK Unhas akan
stase di lingkup bangsal rumah sakit, dengan menyelesaikan tugas berupa
pembacaan

181
death case sebanyak 5 kali, pembacaan jurnal 4 kali, ujian Minicex/Dops, dan
referat 1.
2) Tahap II (tahap divisi), pada tahap ini MPPDS PS Sp-1 IPD FK Unhas akan
stase di tiap divisi dengan total 10 divisi dan durasi tiap divisi ada yang 2 bulan
dan 3 bulan. Ujian yang diperlukan disetiap divisi yaitu pembacaan jurnal,
referat 2-4, laporan kasus serta ujian minicex/dops.
3) Tahap III (tahap mandiri), pada tahap ini MPPDS PS Sp-1 IPD FK Unhas akan
menjalankan tugas sebagai seorang chief di bangsal, stase luar, penyelesaian
penelitian hingga publikasi, serta persiapan ujian kompetensi nasional.
Pelaksanaan pembelajaran di PS Sp-1 IPD diikuti dengan monitoring evaluasi
dan feedback serta tindak lanjut untuk meningkatkan capaian pembelajaran lulusan
dalam rangka mendukung kompetensi luaran dan capaian pembelajaran.

Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap perubahan rotasi siklus, pergantian


semester dan setiap tahun juga dilaporkan secara berkala pada rapat kerja. Evaluasi
Pencapaian Kompetensi dan Capaian Pembelajaran Lulusan dilaporkan dalam
bentuk portofolio mata kuliah oleh dosen pengampu. Monitoring dan evaluasi
terhadap kelulusan MPPDS pada ujian kompetensi nasional berupa OSCE dan MCQ
dilakukan secara berkala setiap selesai ujian nasional, hasil monitoring dan evaluasi
ditindak lanjuti oleh pengelola studi untuk meningkatkan kelulusan MPPDS.

Capaian pembelajaran/kompetensi lulusan

a) Rata-rata Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)


Jumlah lulusan dari tahun ajaran 2018-2019 hingga 2020-2021 terdapat 71
lulusan, 34 MPPDS menyelesaikan pendidikan dengan masa studi <5 tahun, 37
MPPDS menyelesaikan pendidikan 5-7 tahun. Pengelola berusaha untuk
memotivasi MPPDS untuk menyelesaikan tugas dan belajar untuk persiapan
ujian kompetensi, sehingga dapat lulus tepat waktu.
b) Rata-rata IPK
Pencapaian IPK 3 tahun terakhir dari 71 lulusan, seluruh lulusan memperoleh
IPK di atas 3,5. Pengelola akan mempertahankan pencapaian IPK MPPDS.
c) Tingkat pengakuan kompetensi oleh pengguna lulusan
Berdasarakan kuisioner yang telah diisi oleh pengguna lulusan pada tiap akhir
tahun didapatkan hasil penilaian integritas (etika dan moral), keahlian

182
berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme), komunikasi, kerja sama tim dan
kepemimpinan, pengembangan diri, serta kesiapan terjun di masyarakat alumni.
Dalam 3 tahun terakhir terdapat 29 responden tahun 2018, 31 responden 2019
dan
25 responden tahun 2020. Untuk integritas, pada tahun 2020 14 pengguna
menilai sangat baik, dan 11 pengguna memberi penilaian baik, tahun 2019 27
pengguna menilai sangat baik dan tahun 2018 25 pengguna menilai sangat baik.
Penilaian terhadap profesionalisme, sebagian besar menilai sangat baik yaitu 13
pengguna pada tahun 2020, 28 pengguna pada tahun 2019 dan 20 pengguna
pada tahun 2018. Penilaian terhadap komunikasi, kerjasama tim dan
kepemimpinan, 8 pengguna menilai sangat baik dan sisanya menilai baik pada
tahun 2020, sedangkan pada tahun 2019 dan 2018 penilaian sangat baik
mendominasi. Kategori pengembangan diri, pada tahun 2020 11 pengguna
menilai sangat baik dan 14 pengguna menilai baik, tahun 2019 21 pengguna
menilai sangat baik dan tahun 2018 16 mengguna menilai sangat baik. Penilaian
terhadap kesiapan terjun di masyarakat, terdapat 12 pengguna menilai sangat
baik dan sisanya memberi penilaian baik pada tahun 2020, pada tahun 2019 24
dari 31 pengguna memberikan penilaian sangat baik, sedangakan tahun 2018
terdapat 15 dari 29 pengguna membari penilaian sangat baik terhadap lulusan
PS Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas. Adanya respon pengguna yang baik
akan memotivasi prodi untuk selalu meningkatkan kapasitas dan kompetensi
MPPDS. Lulusan tidak hanya dituntut berkompeten saja, namun soft skill harus
selalu dikembangkan agar lulusan siap menghadapi dunia kerja.

Prestasi akademik MPPDS

d) Jumlah, jenis dan lingkup prestasi akademik


Prestasi MPPDS PS Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam tersebar dalam berbagai
tingkat wilayah lokal, nasional, dan internasional dengan jenis lomba yang
berbeda- beda. MPPDS mendapat 1 prestasi internasional, 5 nasional dan
11 lokal. Pengelola mendukung berbagai kompetisi dengan penyediaan dana,
dosen pembimbing, serta sarana dan prasarana baik tingkat lokal hingga
internasional.

Efektifitas dan Produktifitas Program Pendidikan

e) Lama studi MPPDS


183
Persentasi lama studi PS Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam dalam 3 tahun terakhir
berdasarkan tabel 22 (9.1.1) sebesar 100% dibawah 7 tahun, dengan persentase
48% yang lulus dibawah sama dengan 5 tahun dan 52% MPPDS yang lulus
antara 5-7 tahun. Pengelola akan mempertahankan agar MPPDS
menyelesaikan studi < 7 tahun dan memotivasi MPPDS untuk menyelesaikan
tugas dan belajar untuk persiapan ujian kompetensi.
f) Persentase kelulusan tepat waktu
Persentasi kelulusan tepat waktu MPPDS PS Sp-1 IPD FK Unhas dalam tiga
tahun terakhir berdasarkan tabel 24 sebesar 69,2%. Pengelola akan memotivasi
MPPDS untuk menyelesaikan tugas dan belajar untuk persiapan ujian
kompetensi, serta memberikan bimbingan ujian persiapan ujian kompetensi,
sehingga dapat lulus tepat waktu.
Daya saing lulusan

g) Kesesuaian bidang kerja lulusan dengan bidang studi (tracer study)


Tracer study dilakukan untuk mengevaluasi lulusan saat memasuki dunia kerja
dan kompetensi lulusan saat bekerja dengan mengisi tracer study melalui
google form yang dikirim kepada pengguna alumni. Kegiatan tracer study
bermanfaat untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna alumni,
membangun jaringan alumni, media evaluasi untuk melihat relevansi
kurikulum dengan dunia kerja. Lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas bekerja secara
formal di berbagai rumah sakit dan perguruan tinggi yang tersebar dibeberapa
wilayah di Indonesia dan secara informal dengan aktif melakukan edukasi
penyakit dalam kepada masyarakat melalui platform media sosial maupun
secara langsung.

Kinerja lulusan

h) Tingkat kepuasan pengguna lulusan (tracer study)


Kinerja lulusan diukur berdasarkan kepuasan pengguna lulusan melalui
pengisian kuisioner. Pengguna yang dimaksud merupakan supervisor / atasan
kerja langsung dari alumni. Hal-hal yang dinilai yaitu integritas,
profesionalisme, kemampuan komunikasi, kerjasama tim, pengembangan diri,
serta kesiapan terjun di masyarakat. Berdasarkan kuisoner yang telah diisi oleh
pengguna lulusan didapatkan hasil bahwa sebagian besar pengguna menilai
sangat baik dan baik terhadap kategori yang dinilai, yaitu integritas,
184
profesionalise, komunikasi, kerjasama tim, dan kepemimpinan, pengembangan
diri, sarta kesiapan terjun di masyarakat. Berdasarkan kuisoner yang telah diisi
oleh pengguna lulusan didapatkan hasil bahwa sebagian besar pengguna
menilai sangat baik dan baik terhadap kategori yang dinilai, yaitu integritas,
profesionalisme, komunikasi, kerjasama tim, dan kepemimpinan,
pengembangan diri, sarta kesiapan terjun di masyarakat. Pengelola akan
berusaha untuk meningkatkan soft skill dari MPPDS.

i) Level/size institusi tempat kerja lulusan (tracer study)


Lulusan PS Sp-1 IPD FK Unhas tersebar di beberapa Rumah Sakit umum
pusat, daerah dan swasta di seluruh Indonesia diantaranya RS. Ibnu Sina
Makassar, RSI Faisal Makassar, RS. Stella Maris, RS. Hermina Makassar,
RSUD Haji Makassar, RS. Primaya Makassar, RSUD Syekh Yusuf Gowa, RS
Lakipadada Toraja, RS. Elim Toraja, RS I Lagaligo, RSUD Jeneponto, RS
Siloam Baubau, RS.s Mujaisa Palopo, RSUD Lamadukeleng wajo, RSUD
Pancaitana Bone, RS. Abunawas, RSUD Bahteramas Kendari, RSUD
Anuntaloko Parigi, RS. Marina permata Batulicin, RSUD Muhammad Zein
Belitung Timur, RSUD La Temmamala Soppeng, RSUD Poso, RSUD Trikora
Salakan dan praktek mandiri. Selain bekerja di rumah sakit dan instansi
Pendidikan, saat ini ada pula yang melanjutkan Pendidikan spesialis SP-2

10) Prestasi lulusan di tempat kerja

Prestasi lulusan di tempat kerja cukup baik dimana beberapa internist lulusan
PS Sp-1 IPD FK UNHAS menjadi dosen, dekan, wakil dekan serta pejabat
dibeberapa institusi pendidikan atau pemerintah. Prestasi lain dalam bidang
manajerial beberapa lulusan juga merupakan direktur di rumah sakit.

b. Penelitian

Dalam tahap pelaksanaan penelitian diawali dengan penentuan pembimbing


penelitian dan peneliti. judul selanjutnya diajukan pada kelayakan judul penelitian
dengan menghadirkan pembimbing, peneliti, pengelola prodi, dan pengampu mata
kuliah tesis. Judul yang disepakati diajukan pada ujian proposal.

Selanjutnya peneliti mengajukan permohonan etik penelitian kepada komisi etik


penelitian FK-UNHAS. Setelah mendapatkan persetujuan etik, maka penelitian
dapat
185
dilakukan dan akan dilaporkan secara berkala kepada pengelola prodi dan
pembimbing penelitian.

Hasil penelitian selanjutnya dipresentasikan dalam ujian hasil penelitian.


Diharapkan hasil penelitian tersebut dapat dipublikasikan di jurnal international.
Penelitian yang dilakukan dalam rangka presentasi paper nasional melalui
mekanisme penentuan event yang akan diikuti oleh MPPDS dan pembimbing
penelitian. Draft paper nasional tersebut terlebih dahulu dipresentasikan di prodi dan
dihadiri oleh pembimbing, pengelola prodi, dan divisi terkait.

Penelitian yang dilakukan oleh dosen, dapat berupa penelitian mandiri atau
penelitian yang mengikutsertakan MPPDS.

Publikasi ilmiah (jumlah, lingkup)

1) Jumlah dan lingkup publikasi di jurnal (Internasional/Nasional


bereputasi, Nasional)
Jumlah seluruh publikasi yang telah diterbitkan sejumlah 584 publikasi
yang terdiri dari 458 publikasi internasional, 123 publikasi nasional dan 3
publikasi lokal. Untuk jurnal internasional sebanyak 420 publikasi. FK
memberikan pendampingan untuk penulisan artikel internasional, penghargaan
di bidang publikasi, dan berbagai workshop dengan luaran artikel yang siap
dipublikasikan sehingga capaian publikasi telah melebihi target. Sistem
penilaian kinerja di bidang penelitian dengan minimal 2 sks, yang setara
dengan 4 publikasi nasional sebagai author dan setara dengan 1 publikasi
internasional sebagai author pada setiap semester, menunjukan upaya untuk
meningkatkan mutu penelitian dan publikasi ilmiah.

2) Jumlah dan lingkup publikasi di prosiding seminar atau conference


(Internasional/Nasional).
Jumlah publikasi di prosiding seminar maupun konferensi nasional dan
internasional sebanyak 137 publikasi dari total 584 publikasi yang dilakukan
dalam 3 tahun terakhir.

3) Buku referensi/monograf/buku ajar ber-ISBN.


Buku ber-ISBN yang dihasilkan oleh dosen di PS Sp-1 IPD FK Unhas
yaitu 5 buah yaitu kumpulan dari prosiding seminar (tabel 27), terdapat juga 4
buku
186
dan beberapa video pembelajaran yang telah mendapatkan HaKI. Pengelola
akan mempertahankan dan meningkatkan publikasi ilmiah dalam bentuk buku
ber-ISBN.
Luaran penelitian

4) Jenis dan jumlah Hak Kekayaan Intelektual


Saat ini telah terdapat 59 karya ilmiah dosen tetap PS Sp-1 IPD yang telah
mendapatkan HaKI berupa buku dan video pembelajaran. Kedepannya PS Sp-
1 IPD FK Unhas akan memotivasi dosen untuk memperbanyak luaran
penelitan dalam bentuk paten penelitian.

Prestasi /rekognisi dosen

5) Pakar /Visiting Professor/Invited Speakers/Mitra bestari,dsb


Terdapat beberapa prestasi dosen seperti mendapatkan perhargaan Satya
lencana dari presiden RI dan bakti karya husada dari Mentri Kesehatan

c. Pengabdian kepada Masyarakat Publikasi PkM

Proses mengadakan pengabdian masyarakat yaitu sesuai roadmap PkM yaitu:


memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan divisi dan
kompetensi terkait, memberikan edukasi kepada masyarakat secara langsung maupun
tidak langsung sesuai dengan divisi dan kompetensi terkait, ikut berpartisipasi dalam
merayakan hari besar kesehatan dunia sesuai dengan divisi terkait, serta pengabdian
kepada masyarakat dalam bentuk keagamaan, kerohanian dan bakti sosial. Pada
monitoring dan evaluasi dalam 3 tahun terakhir telah dilakukan pengabdian
masyarakat sebanyak 251 kegiatan.

Publikasi PkM
1) Jumlah dan lingkungan publikasi PKM (jurnal, majalah, media massa,
seminar).
Pengabdian pada Masyarakat telah dilakukan oleh beberapa dosen tetap PS
Sp-1 IPD yang telah dipublikasi yaitu berupa buku edukasi awam yang
telah mendapatkan HaKI.

Luaran PKM

187
2) Jenis dan Jumlah (HaKI/TTG/karya produk/karya kemitraan/Buku
ber ISBN) yang digunakan/ diterapkan di masyarakat.
Jumlah pengabdian yang telah mendapatkan HaKI untuk saat ini ada 3 buah
dalam bentuk buku edukasi awam. Untuk kedepannya PS Sp-1 IPD akan
memotivasi seluruh dosen untuk membuat luaran pengabdian yang lebih
banyak lagi.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan tertuang dalam RENSTRA dan dilakukan monitoring pada
setiap 3 bulan pencapainnnya dan pada akhir tahun dievaluasi ketercapaain dari target
RENSTRA.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Evaluasi capaian kinerja dilaksanakan minimal 1 kali dalam 1 tahun. Mekanismenya
melalui pelaporan dari Program Studi ke Fakultas sebagai capaian kinerja FK Unhas. Hasil
dari capaian kinerja tersebut dianalisis dan dievaluasi dalam rapat pimpinan Fakultas
Kedokteran Unhas. FK Unhas terus mempertahankan dan meningkatkan upaya pencapaian
publikasi dengan memberikan dana insentif/reward untuk luaran penelitian dan PKM yang
terpublikasi di jurnal bereputasi.

7. Kesimpulan
Luaran dan capaian dalam bidang pendidikan telah memenuhi target standar yang
ditetapkan yaitu dalam aspek IPK lulusan, capaian kompetensi umum, dasar, serta lanjutan
dalam 3 tahun terakhir. Sedangkan aspek lulusan tepat waktu semakin membaik (68%) dan
mendekati standar persentasi yaitu >70%. Diharapkan dengan strategi yang diterapkan dapat
meningkatkan jumlah lulusan tepat waktu dan lulusan first taker pada ujian kompetensi
nasional.

Pada bidang penelitian, saat ini telah memenuhi standar, yaitu dalam jumlah
penelitian dan publikasi karya ilmiah lokal, nasional maupun internasional, Pada bidang
pengabdian masyarakat, saat ini juga telah memenuhi standar, yaitu publikasi yang telah
memiliki HaKI

188
jumlah edukasi awam. PS Sp-1 IPD FK Unhas akan terus mempertahankan dan berupaya
meningkatkan prestasi maupun penghargaan dosen tetap dan MPPDS.

189
C. Analisis SWOT Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi
1. Analisis SWOT
KRITERIA 1 VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI
Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Visi, misi, sasaran dan tujuan Fakultas 1. Ketersediaan waktu dari tenaga
Kedokteran dan Program Studi Ilmu pendidik yang tidak fokus hanya
Penyakit Dalam yang dirumuskan telah untuk peserta didik karena masih
mengacu kepada Tri Dharma Perguruan harus melakukan kegiatan
Tinggi. pelayanan pasien rumah sakit.

2. Suasana Kerjasama yang kondusif dengan 2. Pelayanan Rumah Sakit yang


pihak Rumah Sakit Pendidikan dengan cukup banyak serta menyita waktu
semangat yang sama untuk semakin dan tenaga staf pendidik.
mengembangkan diri.
3. Pelatihan/ Program
3. Jumlah tenaga pendidik yang memenuhi Pengembangan Kualitas untuk
standar kompetensi profesi. Sistem staf kependidikan belum
kurikulum Program Studi Pendidikan dilakukan secara rutin.
Dokter Spesialis berlandaskan kompetensi
4. Belum ada ada tenaga khusus
dengan masa pendidikan yang semakin
yang memiliki keahlian di bidang
efisien dan berbobot.
kependidikan (master of medical

159
ecucation).

Faktor Eksternal

Peluang (O) S/O W/O

1. Kerjasama dengan beberapa 1. Meningkatkan kerjasama dengan institusi 1. Meningkatkan alokasi dana untuk
negara di Asia tenggara dalam pendidikan lain serta rumah sakit jejaring, investasi pada waktu RKAT.
penyelenggaraan Pendidikan untuk meningkatkan perencanaan alokasi 2. Pengembangan penerimaan dana
dokter spesialis penyakit dalam dana dalam pembuatan perencanaan serta dari usaha sendiri dan sumber
2. Sulawesi selatan sebagai pusat penggunaan dana. lainnya dibandingkan dengan
perdagangan di Indonesia Timur Memaksimalkan semua teknologi informasi penerimaan dana dari mahasiswa
menjadi pusat rujukan dalam peningkatan mutu pendidikan (email,
3. Mensosialisasikan Sistem Informasi
3. Penilaian akreditasi oleh kolegium video call, voice call, jaringan internet hingga
Akademik bagi peserta didik
ilmu penyakit dalam Indonesia teleconference)
Pengadaan sarana prsarana yang
dan badan akreditasi nasional
terbaik sesuai dengan kebutuhan dan
4. Perguruan tinggi yang menuntut
kemajuan teknologi saat ini
adanya pembaharuan dan

160
peningaktan berkelanjutan setiap
elemene program studi

Ancaman (T) S/T W/T

(T) Menurunnya kualitas program 1. Mengadakan kegiatan ilmiah nasional secara 1. Memaksimalkan pemakaian IT
studi akibat system penjaminan online dalam pemahaman VTMS
mutu yang tidak sempurna 2. Melakukan kontrol kualitas pemahaman 2. Meningkatkan investasi dalam hal
Akses yang luas terhadap sumber VTMS pengadaan dan pemeliharaan sarana
daya yang ada dapat menurunkan 3. Pemanfaatan sistem informasi yang efektif dan prasarana
reliabilitas dan meningkatakn resiko dan efisien seperti internet dan jurnal ilmiah
Memaksimalkan tenaga khusus yang
terjadinya kerusakan terhadap memudahkan untuk memperoleh literatur
mampu dan terampil untuk melakukan
peralatan yang ada. terbaru.
sosiali VTMS.
4. Mengikuti perkembangan teknologi
informasi dalam meng-update setiap
informasi sebagai pembelajaran

161
KRITERIA 2 TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJA SAMA
Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Telah ditetapkannya standar yang jelas Tindak lanjut dari kegiatan monitoring
terhadap semua program dan kegiatan di dan evaluasi yang dilaksanakan oleh tim
Fakultas Kedokteran Unhas, mulai dari penjamin mutu, telah dilaksanakan
Dekan, KPS dan semua unit pelaksana dengan baik oleh pimpinan beserta
kegiatan sehingga tercapai indikator standar jajarannya, namun sejumlah
tata pamong, tata kelola dan tata kerja sama dokumentasi kegiatan masih bersifat
yang baik. manual dan belum optimal.
2. Pencapaian standar tata kelola dan tata
pamong dilaksanakan secara sistematis
melalui mekanisme rapat kerja, baik tingkat
pimpinan fakultas maupun pimpinan
bersama pimpinan program studi dan tata
usaha.
3. Monitoring atas pencapaian standar dan
tindak lanjutnya dilakukan melalui
mekanisme audit mutu internal yang
dilaksanakan secara terstruktur oleh lembaga
penjaminan mutu di Universitas, gugus
penjaminan mutu di Fakultas dan unit
penjaminan mutu di tingkat program studi
162
Ilmu Penyakit Dalam, di mana hasil Audit
Mutu Internal (AMI) dijadikan sebagai acuan
4. Fakultas Kedokteran Unhas memiliki
kelengkapan struktur organisasi dengan
deskripsi tugas yang jelas.
5. Pengelolaan sistem tata pamong memenuhi 4
pilar yaitu transparan, akuntabel,
bertanggung jawab dan adil.
6. Pimpinan Fakultas mempunyai karakter
kepemimpinan operasional, organisasi dan
publik yang mencakup aspek perencanaan,
pengorganisasian, evaluasi, pelaksanaan, dan
pengendalian.
Fakultas Kedokteran Unhas memiliki jajaran
kepemimpinan publik baik di berbagai
organisasi di luar universitas, misalnya IDI,

PAPDI, PERKENI, Dinas Kesehatan, Rumah


Sakit, dan lain-lain.

163
Faktor Eksternal

Peluang (O) S-O W-O

1. Fakultas Kedokteran Unhas 1. Dokumen MOU merupakan sarana 1. Dokumentasi saat pelaksanaan MOU
memiliki jejaring yang luas, baik di monitoring dan evaluasi pelaksanaan penting dilakukan sebagai bukti
dalam maupun luar negeri kegiatan kerjasama

164
Untuk memfasilitasi proses 2. Meningkatkan kemampuan pimpinan 2. Optimalisasi dokumentasi pada saat
pencapaian tridharma perguruan program studi untuk memperluas jaringan evaluasi oleh tim penjamin mutu
tinggi. kerjasama

2. Hubungan kerjasama antara


Fakultas Kedokteran Unhas dengan
mitra baik dalam bidang
pendidikan, penelitian dan
pengabdian
Kepada masyarakat mendapatkan
penilaian tingkat kepuasan yang
sangat baik dari seluruh mitra
terbukti dari keberlanjutan dan
perpanjangan program kerjasama
dengan mitra. Adanya tata kelola
yang sinergis, setiap unsur
organisasi mulai dari pimpinan
hingga seluruh civitas akademik
telah menjalankan tugas dan
tanggung jawab sesuai tupoksi

165
yang telah ditetapkan sehingga
tercapai indikator kerja unggulan.

Ancaman (T) S-T W-T

Peningkatan jumlah penyelenggara Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Meningkatkan kerja sama dengan
pelayanan kesehatan di Indonesia, Fakultas Kedokteran Unhas perlu berbagai mitra kerja sama terkait,
tidak sebanding dengan mengupayakan penambahan mitra kerjasama yang mendukung tridharma perguruan
peningkatan jumlah mahasiswa secara progresif dan dengan biaya kerjasama tinggi baik dalam lingkup nasional
kesehatan yang membutuhkan yang terjangkau maupun internasional.
lahan praktik.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi mitra
kerjasama secara berkala.

166
KRITERIA 3 MAHASISWA
Kriteria 3 KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
Faktor Internal 1. PS Sp-1 IPD FK Unhas memiliki sistem 1. Tidak terdapatnya mahasiswa asing
rekrutmen dan seleksi yang baku hingga penerimaan mahasiswa pada
2. Pendaftaran calon peserta didik PPDS bisa tahun 2021.
melalui sistem semi online.
3. Sistem dan kurikulum pendidikan dokter
spesialis yang semakin baik dan terstruktur
4. Adanya organisasi alumni lulusan Ilmu
Penyakit Dalam Unhas dan senantiasa
berpartisipasi dalam mendukung
pengembangan program studi Ilmu Penyakit
Dalam
5. Ratio dosen pendidik yang memadai
Faktor Eksternal dibandingkan jumlah mahasiswa
PELUANG (O) S/O W/O
1. Kebutuhan Spesialis penyakit 1. Adanya penyaringan calon mahasiswa baru 1. Mendorong mahasiswa untuk belajar
dalam diseluruh wilayah yang ketat akan meningkatkan kualitas lebih giat sehingga akan
Indonesia yang semakin sehingga pemenuhan akan kebutuhan dokter meningkatkan kelulusan
meningkat. spesialis penyakit dalam yang berkualitas
2. Minat calon peserta didik yang akan
semakin meningkat setiap tahun. terwujud

167
3. Adanya dukungan beasiswa dari 2. Membuka peluang penerimaan mahasiswa 2. Mendorong dosen pembimbing untuk
pemerintah untuk menghasilkan sesuai dengan ketersediaan dosen di Fakultas melalukan bimbingan lebih rutin
lebih banyak dokter spesialis Kedokteran Universitas Hasanuddin terhadap mahasiswa
penyakit dalam.
ANCAMAN (T) S/T W/T
1. Menurunnya minat calon peserta 1. Meningkatkan daya saing lulusan dengan 1. Daya tampung calon mahasiswa baru
didik untuk menempuh meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan akan mengalami penurunan
pendidikan spesialis penyakit 2. Adanya dukungan penuh dari fakultas dan 2. Meningkatkan kerjasama dengan
dalam di FK Unhas universitas dalam peningkatan dan rumah sakit jejaring dan
2. Saat pandemi COVID-19 jumlah pengembangan sistem pendidikan, kurikulum meningkatkan kualitas sarana
pasien yang berobat di rumah dan sarana prasarana. prasarana
sakit didominasi dengan kasus
COVID- 19, sehingga variasi
kasus yang ditangani kurang.
3. Globalisasi berdampak
kemungkinan persaingan dengan
dokter internis luar negeri yang
bekerja di Sulawesi selatan
4. Persaingan dengan institusi
pendidikan lain

168
KRITERIA 4 SUMBER DAYA MANUSIA
Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Memiliki tenaga pendidik yang memenuhi 1. Belum semua divisi memiliki Guru
tingkat kecukupan dan kualifikasi Besar.
berdasarkan kebutuhan layanan dalam 2. Proses pengurusan NIDK dan
pelaksanaan akademik dan fungsi unit jabatan akademik bagi beberapa
pengelola. staf masih berjalan.
2. Semua tenaga pendidik pada prodi
berkualifikasi sebagai spesialis konsultan.
3. Staf kependidikan sudah berpengalaman
untuk mengatur administrasi program
studi.
4. Ada proses regenerasi staf di dimana setiap
divisi memiliki staf yang sementara
mengikuti pendidikan konsultan
5. Adanya agenda tahunan menetap dari
sebagian besar divisi bekerja sama dengan
organisasi profesi untuk pelatihan dan
seminar.

169
Faktor Eksternal

Peluang (O) S/O W/O

1. Kesempatan untuk 1. Terpenuhinya tenaga pendidik yang 1. Memotivasi dosen untuk mengurus
mencapai jabatan akademik profesional dalam pengembangan dan proses pengangkatan jabatan
guru besar terbuka dengan peningkatan mutu pendidikan MPPDS akademik.
semakin meningkatnya dalam program doktor dan konsultan baik
publikasi internasional. dalam jumlah tenaga dan kualifikasi.
2. Banyaknya kesempatan untuk
mengikuti pelatihan dan
seminar untuk meningkatkan
skill atau pengetahuan.
3. Adanya peluang pendanaan
penelitian bagi dosen dari
universitas.

170
4. Penerimaan dosen baru bisa
dari lulusan yang sudah
diketahui kemampuannya.

5. Terbukanya peluang penelitian


internasional dari staf dosen yang
sementara menjalani pendidikan
di luar negeri.

Ancaman (T) S/T W/T

Sebagian guru besar sudah purna 1. Program studi memfasilitasi peningkatan 1. Ketentuan Universitas terhadap
bakti jenjang akademik dosen. kewajiban mengikuti Pendidikan S3
2. Program studi memfasilitasi penelitian dan diluar negeri bagi staf NIDN dosen
publikasi pada jurnal yang bereputasi. yang berumur dibawah 40 tahun.

171
KRITERIA 5 KEUANGAN, SARANA, DAN PRASARAN
Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Keterlibatan prodi dalam perencanaan 1. Pemanfaatan dana penelitian dan


alokasi dana dalam pembuatan perencanaan dana pengabdian masyarakat sudah
anggaran sesuai target, namun masih perlu
2. Penggunaan dana operasional, investasi, ditingkatkan demi pengembangan
penelitian, dan pengabdian masyarakat telah keilmuan dan pengabdian pada
digunakan dengan baik dan sesuai target masyarakat
3. Terdapat jurnal nasional maupun 2. Belum ada tenaga khusus yang
internasional yang relevan sehingga staf mampu dan terampil untuk
pengajar maupun mahasiswa bisa melakukan perawatan dan
mengakses secara mudah untuk kebutuhan pemeliharaan terhadap sumber daya
pendidikan yang ada.
4. Mempunyai sarana dan prasarana yang
mendukung mahasiswa dan staf pengajar
dalam proses pendidikan

Faktor Eksternal

172
Peluang (O) S/O W/O

1. Kerjasama dengan rumah sakit 1. Meningkatkan kerjasama dengan institusi 1. Meningkatkan alokasi dana untuk
jejaring dan institusi pendidikan pendidikan lain serta rumah sakit jejaring, investasi pada waktu RKAT.
lain untuk meningkatkan perencanaan alokasi 2. Pengembangan penerimaan dana
2. Kemudahan memperoleh dana dalam pembuatan perencanaan serta dari usaha sendiri dan sumber
tekonologi elektronik dalam penggunaan dana. lainnya dibandingkan dengan
pembuatan buku elektronik, 2. Memaksimalkan semua teknologi informasi penerimaan dana dari mahasiswa
maupun jurnal nasional serta dalam peningkatan mutu pendidikan (email,
3. Mensosialisasikan Sistem Informasi
internasional. video call, voice call, jaringan internet
Akademik bagi peserta didik
3. Kemudahan memperoleh hingga teleconference)
4. Mengajukan penambahan langganan
informasi 3. Memaksimalkan pendapatan dana hibah
jurnal atau buku secara online.
4. Terdapat dana hibah penelitian penelitian dari Fakultas dengan
5. Pengadaan sarana prasarana yang
dari Fakultas meningkatkan level kompetisi penelitian
terbaik sesuai dengan kebutuhan dan
dosen
kemajuan teknologi saat ini

Ancaman (T) S/T W/T

1. Di era pandemic, pelaksanaan 1. Mengadakan kegiatan ilmiah nasional secara 1. Memaksimalkan alokasi dana berupa
kegiatan Ilmiah nasional berskala online dana usaha mandiri, sumber lain
besar menjadi terhambat. 2. Melakukan kontrol kualitas sarana dan yang dikelola melalui RKAT
2. Akses yang luas terhadap sumber prasarana secara berkala sesuai perencanaan
daya meningkatkan risiko

173
terjadinya kerusakan terhadap 3. Pemanfaatan sistem informasi yang efektif 2. Meningkatkan investasi dalam hal
peralatan yang ada dan efisien seperti internet dan jurnal ilmiah pengadaan dan pemeliharaan sarana
memudahkan untuk memperoleh literatur dan prasarana
terbaru. 3. Memaksimalkan tenaga khusus yang
4. Mengikuti perkembangan teknologi mampu dan terampil untuk
informasi dalam meng-update setiap melakukan perawatan dan
informasi sebagai pembelajaran pemeliharaan terhadap sumber daya
yang ada sehingga tidak terjadi
kerusakan terhadap sumber daya
tersebut.

KRITERIA 6 PENDIDIKAN

174
Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Kompetensi pendidikan yang akan dicapai 1. Perubahan kurikulum


meliputi pengetahuan dan keterampilan dan 10 memerlukan penyesuaian.
bidang ilmu penyakit dalam 2. Jumlah penelitian yang
2. Staf pendidik yang mumpuni dengan kualifikasi terintegrasi oleh beberapa divisi
S3 dan Konsultan masih kurang
3. Fasilitas IT yang memadai
4. Rumah sakit pendidikan yang memadai dan
lengkap

Faktor Eksternal

Peluang (O) S/O T/O

Kurikulum pendidikan yang bersifat Tahap pendidikan yang cepat dan efisien meliputi Melakukan proses pendidikan
longgar dan tidak mengikat, tahap I, tahap II dan tahap III meliputi pengetahun dengan menerapkan sistem luring
memberikan kesempatan kepada dan keterampilan dalam 10 bidang ilmu yang dan daring selama masa
pusat pendidikan untuk berpeluang untuk menghasilkan spesialis penyakit pandemiserta menerapkan protokol
mengembangkan sistem dan proses dalam berkualitas, baik dari segi keilmuwan, kesehatan
Pendidikan yang lebih baik keterampilan dan sikap

175
Ancaman (T) S/T W/T

1. Potensi datangnya Tenaga 1. Peserta didik melakukan kegiatan Pendidikan Meningkatkan jumlah penelitian
Kesehatan asing dan pelayanan di Rumah Sakit tipe A yang sudah yang terintegrasi melibatkan
2. Pandemi belum berakhir terakreditasi JCI yaitu RSUP Dr Wahidin beberapa divisi sebagai upaya
3. Menurunnya animo masyarakat Sudirohusodo yang dapat menghasilkan spesialis peningkatan kepercayaan masyarakat
untuk datang ke rumah sakit. penyakit dalam yang berkualitas baik dari segi terhadap ilmu kedokteran yang
kelimuwan, keterampilan dan sikap yang mampu berbasis evidencebased medicine.
bersaing dengan tenaga kesehatan asing yang
dapat bekerja di Indonesia di didukung oleh staf
pendidik dengan kualifikasi yang baik,
2. Program studi sementara berproses terakreditasi
internasional
3. Menguatkan informasi dan teknologi dalam
proses pembelajaran

176
KRITERIA 7 PENELITIAN
Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Adanya roadmap penelitian 1. Beban kerja dosen yang relatif tinggi


2. Adanya sumber daya yang tersedia di RS 2. Kurangnya penelitian yang
Pendidikan utama dan fakultas kedokteran menghasilkan paten.
3. Adanya sistem teknologi dan informasi yang 3. Biaya publikasi yang relatif tinggi
baik dalam mendukung proses penelitian
4. Adanya kerja sama dengan institusi lain untuk
mendukug penelitian
5. Hasil penelitian sudah terintergrasi dalam
pembelajaran

Faktor Eksternal

Peluang (O) S/O W/O

1. Adanya peluang untuk membuka 1. Meningkatkan kerja sama dengan pihak lain 1. Dengan mengikuti penelitian yang
Kerjasama untuk mendukung sehingga ruang lingkup publikasi semakin ada di fakultas kedokteran akan
penelitian dengan pihak lain luas meningkatkan jumlah publikasi
2. Ilmu Penyakit Dalam yang 2. Dengan adanya sumber daya yang cukup dalam jurnal internasional
semakin berkembang mendukung peningkatan jumlah penelitian

177
3. Pemberian penghargaan dalam seiring dengan berkembangnya Ilmu Penyakit 2. Melaksanakan workshop membuat
karya penelitian baik penelitian Dalam hak paten.
wilayah, nasional, maupun 3. Dengan adanya kerjasama dengan instansi lain 3. Meningkatkan motivasi dosen untuk
internasional akan meningkatkan jumlah publikasi penelitian dengan pemberian insentif,
4. Pemberian hak atas kekayaan reward, dan workshop publikasi
intelektual atas penelitian dosen
5. Adanya workshop publikasi untuk 4. Mengikutsertakan artikel penelitian
dosen dosen Prodi Sp1 IPD FK UNHAS
6. Fakultas kedokteran memiliki dalam setiap kegiatan nasional
kegiatan konferensi rutin skala
nasional/Internasional

Ancaman (T) S/T W/T

1. Persaingan mendapatkan dana 1. Memperbaiki kualitas penulisan proposal 1. Mengadakan kerja sama dengan
penelitian semakin ketat penelitian sehingga dapat meningkatkan pihak lain terkait pelaksanaan dan
2. Pandemi Covid 19 daya saing dalam memperoleh dana publikasi penelitian
3. Biaya penelitian topik update Ilmu penelitian dari pihak luar 2. Melakukan kerja sama dengan
penyakit dalam cukup tinggi 2. Memperbaiki kualitas penelitian agar dapat Universitas dan Fakultas dalam
melakukan publikasi internasional pendistribusian dana penelitian agar
bereputasi sehingga dapat mendapatkan merata
reward dari
Fakultas Kedokteran/Unhas

178
3. Menghasilkan penelitian berbasis industri
kedokteran dengan output HaKI/Paten

179
KRITERIA 8 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Faktor Internal Strengths (S) Weakness (W)
1. Respon yang baik dari masyarakat 1. Motivasi MPPDS untuk ikut serta
2. Penggunaan teknologi media yang baik dalam kegiatan nasional dan
3. Keikutsertaan dosen di tingkat internasional internasional masih kurang
maupun nasional baik 2. Adanya pandemic Covid-19 yang
4. Kepuasan pengguna terhadap penyuluhan menghambat aktivitas kegiatan
kesehatan yang tinggi masyarakat

Faktor Eksternal
Peluang (O) S/O . W/O
1. Terdapat peluang untuk 1. Kegiatan pengabdian masyarakat dalam 1. Terbatasnya kegiatan pengabdian
mendapatkan pendanaan untuk bentuk penyuluhan kesehatan dengan masyarakat selama masa pandemic.
kegiatan masyarakat. berbagai topik melalui media audiovisual 2. Sedikitnya jumlah pengabdian
2. Fakultas memfasilitasi MPPDS dilakukan secara berkala dan mendapat masyarakat yang terintegrasi
dan dosen untuk mengikuti respons yang baik dari masyarakat melibatkan beberapa divisi.
berbagai kegiatan masyarakat 2. Program pengabdian masyarakat
ditingkat nasional maupun merupakan salah satu tri darma perguruan
internasional tinggi yang akan memberi banyak
manfaat baik bagi peserta didik maupun
masyarakat.

180
Ancaman (T) S/T W/T
Persaingan dengan institusi lain 1. Ada peluang menjadikan program studi Menurunnya kepercayaan masyarakat
sebagai pusat pengabdian masyarakat terhadap ilmu kedokteran modern yang
bidang penyakit dalam didasarkan atas berbasis evidencebased medicine dan
pohon penelitian yang terstruktur. meningkatnya pengobatan alternatif yang
2. Terdapat peluang untuk mendapat dana tidak ilmiah.
pengabdian masyarakat dari universitas

181
KRITERIA 9 LUARAN DAN CAPAIAN: PENDIDIKAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)


1. Banyaknya publikasi Internasional 1. Motivasi MPPDS untuk ikut serta dalam
2. Rerata hasil IPK yang memuaskan >3,75 ajang internasional masih kurang
3. Keikutsertaan dosen di tingkat 2. MPPDS kurang motivasi dalam
internasional maupun nasional baik mengerjakan tugas
4. Kepuasan pengguna terhadap kelulusan
yang tinggi
Faktor Eksternal 5. Banyaknya HaKI yang dimiliki oleh
dosen tetap
Peluang (O). S/0. W/O
1. Terdapat peluang untuk 1. Mendorong MPPDS dan dosen 1. Memotivasi kelulusan tepat waktu
mendapatkan pendanaan pembimbing untuk mendapatkan hibah dengan peningkatan kualitas bimbingan
untuk penelitian penelitian dan evaluasi tugas ilmiah dengan rutin
2. Fakultas memfalitasi MPPDS Mendorong MPPDS dan dosen untuk 2. Mendorong output kegiatan pengabdian
dan dosen untuk mengikuti mengikuti kegiatan ilmiah international masyarakat dan penelitian untuk
berbagai kegiatan ilmiah, 2. Memberikan subsidi dana publikasi dipublikasikan dalam bentuk buku ber-
lomba di tingkat nasional international bagi dosen dan MPPDS ISBN dan didaftarkan HAKI
maupun internasional 3. Mendorong output kegiatan pengabdian 3. Mendorong MPPDS retaker ujian
masyarakat dan penelitian untuk kompetensi untuk mendapat bimbingan

182
dipublikasikan dalam bentuk buku ber-
ISBN dan didaftarkan HAKI

Ancaman (T) S/T W/T


Persaingan dengan institusi lain Memulai proses bimbingan karya tulis akhir 1. Meningkatkan keterlibatan MPPDS
dengan menentukan pada semester awal dengan kegiatan hibah penelitian.
2.Mendorong MPPDS dalam event
international
3. memfasilitasi mahasiswa untuk ikut
kegiatan ilmiah di tingkat Nasional
maupun Internasional (artikel/abstrak/
poster)

183
2. Strategi dan Program Pengembangan
KRITERIA 1 VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI
1. Mendorong prodi untuk menyediakan jumlah tenaga pendidik yang memenuhi standar
kompetensi profesi.
2. Menyediakan sistem kurikulum program studi pendidikan dokter spesialis berlandaskan
kompetensi dengan masa pendidikan yang semakin efisien dan berbobot.
3. Menciptakan suasana Kerjasama yang kondusif dengan pihak rumah sakit pendidikan
dengan semangat yang sama untuk semakin mengembangkan diri.
4. Mendorong prodi/ fakultas untuk menyelenggarakan pelatihan/ program pengembangan
kualitas untuk staf kependidikan secara rutin.
5. Mendorong prodi/fakultas untuk menyediakan tenaga khusus yang memiliki keahlian di
bidang kependidikan (master of medical ecucation).
6. Memfasilitasi staf kependidikan untuk mengupgrade keahlian di bidang kependidikan.

KRITERIA 2 TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJA SAMA


1. Mendorong prodi dan fakultas untuk mengoptimalkan dokumentasi kegiatan-kegiatan
monitoring dan evaluaasi yang dilaksanakan oleh tim penjamin mutu yang masih bersifat
manual.
2. Mendorong prodi dan fakultas untuk mengoptimalkan dokumentasi saat pelaksanaan
MOU sebagai bukti kerjasama.
3. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra kerja sama terkait, yang mendukung
tridharma perguruan tinggi baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

KRITERIA 3 MAHASISWA
1. Peningkatan bimbingan pra ujian board agar lulusan bisa seratus persen sehingga lulus
dokter spesialis penyakit dalam semakin banyak dan penerimaan PPDS baru semakin
meningkat.
2. Evaluasi sistem seleksi penerima program studi peserta PPDS konsistensinya setiap
semester

184
3. Kegiatan peningkatan motivasi peserta PPDS oleh pengelola Program Studi setiap akhir
siklus
4. Peningkatan sosialisasi keberadaan Program Studi Ilmu Penyakit Dalam melalui alumni
di daerah tugas atau lewat website
5. Meningkatkan jumlah Rumah Sakit Jejaring pendidikan agar distribusi kasus dalam
pencapaian kompetensi peserta didik meningkat
6. Evaluasi pencapaian kompetensi setiap siklus melalui penilaian logbook oleh koordinator
setiap tahap

KRITERIA 4 SUMBER DAYA MANUSIA


1. Meningkatkan motivasi dosen untuk meningkatkan publikasi internasional.
2. Prodi Menghimbau dan memberikan informasi bagi para dosen untuk mengurus NIDK
dan pengangkatan jabatan akademik.
3. Menghimbau para dosen untuk mengikuti pelatihan dan seminar.
4. Mendorong para dosen NIDN yang berusia di bawah 40 tahun untuk mengikuti
Pendidikan S3 di luar negeri.
5. Mendorong prodi untuk membuka penerimaan dosen baru yang terkualifikasi.

KRITERIA 5 KEUANGAN, SARANA, DAN PRASARANA


1. Mendorong pemanfaatan dana penelitian dan dana pengabdian masyarakat sudah sesuai
target, namun masih perlu ditingkatkan demi pengembangan keilmuan dan pengabdian
pada masyarakat.
2. Mendorong Prodi dan Fakultas untuk menyediakan tenaga khusus yang mampu dan
terampil untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap sumber daya yang ada.
3. Meningkatkan alokasi dana untuk investasi pada waktu RKAT.
4. Mendorong Pengembangan penerimaan dana dari usaha sendiri dan sumber lainnya
dibandingkan dengan penerimaan dana dari mahasiswa.
5. Mensosialisasikan Sistem Informasi Akademik bagi peserta didik.
6. Mendorong prodi dan fakultas untuk mengajukan penambahan langganan jurnal atau
buku secara online.

185
7. Mendorong prodi dan fakultas untuk pengadaan sarana prasarana yang terbaik sesuai
dengan kebutuhan dan kemajuan teknologi saat ini.
8. Memaksimalkan alokasi dana berupa dana usaha mandiri, sumber lain yang dikelola
melalui RKAT.
9. Meningkatkan investasi dalam hal pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
10. Memaksimalkan tenaga khusus yang mampu dan terampil untuk melakukan perawatan
dan pemeliharaan terhadap sumber daya yang ada sehingga tidak terjadi kerusakan
terhadap sumber daya tersebut.

KRITERIA 6 PENDIDIKAN
1. Menyediakan dan menfasilitasi tenaga pendidik khususnya staf divisi psikosomatis.
2. Menyusun dan menetapkan strategi dalam upaya pencapaian profil lulusan PS SP-1 IPD
FK Unhas.
3. Mengimplementasikan terkait perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan
evaluasi serta pelaporan kegiatan kegiatan mengacu pada standar profil lulusan PS SP-1
IPD FK Unhas.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta mengukur tingkat ketercapaian standar profil
lulusan PS SP-1 IPD FK Unhas.

KRITERIA 7 PENELITIAN
1. Mengikuti mata kuliah metodologi penelitian bermuatan 2 SKS dan biostatistika dan
komputer statistik bermuatan 2 SKS pada semester satu.
2. Pembimbingan penyusunan proposal penelitian oleh dosen pembimbing penelitian.
3. Secara berkala dilakukan pembimbingan penulisan manuskrip dan publikasi jurnal.
4. Peningkatan kualitas dilakukan dengan mengikuti kompetisi pada tingkat nasional atau
internasional.
5. Meningkatkan penelitian yang dapat menghasilkan paten.
6. Mendukung dosen/peneliti mengikuti program penelitian unggulan sehingga
menghasilkan produk penelitian/luaran penelitian yang lebih bermanfaat dan dapat
menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat.

186
7. Peningkatan jumlah, kualitas penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dan
publikasi ilmiah hasil penelitian di tingkat regional maupun nasional.
8. Mewajibkan mahasiswa untuk melaporkan hasil penelitian melalui ujian tesis dan
dipublikasikan sebagai syarat kelulusan.
9. Memfasilitasi dosen/mahasiswa untuk turut serta dalam workshop penelitian dan
penulisan artikel.

KRITERIA 8 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


1. Prodi senantiasa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat sesuai dengan road map.
2. Prodi mendorong setiap staf memiliki agenda pengabdian masayarakat.
3. Prodi mendorong pengabdian masyarakat lintas divisi.
4. Pemberian informasi bagi staf tentang sumber dana pengabdian masyarakat dari
rektorat.
5. Mengadakan kerjasama denga media elektronik tv dan radio serta surat kabar untuk
memberikan penyuluhan tentang kedokteran berbasis bukti (evidencebased medicine).
6. Melibatkan pihak ketiga sebagai sponsorship untuk pendanaan program penyuluhan
kesehatan masyarakat.

KRITERIA 9 LUARAN DAN CAPAIAN: PENDIDIKAN, PENELITIAN, DAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Meningkatkan motivasi MPPDS dalam menyelesaikan tugas.


2. Menghimbau para dosen untuk meningkatkan bimbingan berupa diskusi kasus, latihan
soal dan pembelajaran, serta evaluasi setelah pembelajaran untuk persiapan ujian
kompetensi.
3. Mendorong MPPDS untuk mengikuti acara ilmiah baik nasional dan internasional
4. Mendorong luaran kegiatan pengabdian masyarakat.
5. Mendorong luaran kegiatan penelitian untuk dipublikasikan dalam bentuk buku ber-ISBN
dan didaftarkan HAKI.
6. Memotivasi kelulusan tepat waktu dengan peningkatan kualitas bimbingan dan evaluasi
tugas ilmiah dengan rutin

187
7. Memulai proses bimbingan karya tulis akhir pada semester awal/menengah

188
BAB III
PENUTUP

A. Referensi
1. Buku IIIA Panduan Pengisian Dokumen Kinerja Akreditasi Program Studi Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam
2. Buku IIIB Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi
Spesialis Ilmu Penyakit Dalam
3. Buku Kurikulum Program Studi Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas
4. Buku Standar Kompetensi Dokter Spesialis Penyakit Dalam oleh Koleugim Ilmu
Penyakit Dalam Indonesia
5. Pedoman Audit Mutu Internal FK Unhas
6. Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Terkait
7. Peraturan Pemerintah Terkait
8. Peraturan Rektor Terkait
9. Undang- Undang Terkait.

B. Lampiran
1. SK Pembukaan Program Studi
2. Dokumen Penjaminan Internal dan Eksterna
3. Jurnal Publikasi
4. Mou Kerjasama
5. Hasil Survei Kepuasan
6. Ijasah Dosen
7. Sertifikat Dosen
8. Sertifikat Kompetensi Dosen
9. Dokumen BKD Dosen
10. Log book peserta didik

189
190

Anda mungkin juga menyukai